Makalah Matematika Diskrit
Makalah Matematika Diskrit
Kombinatorial
Di susun oleh:
Imam Turmudi
Rirafli Aryapradana
Nova Mutiara
Dosen pembimbing:
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB 1...............................................................................................................................
PENDAHULUAN..............................................................................................................
A. LATAR BELAKANG........................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................
C. TUJUAN MASALAH.......................................................................................
BAB 2...............................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................
A. .......................................................................................................................
BAB 3...............................................................................................................................
KESIMPULAN..................................................................................................................
SARAN............................................................................................................................
BAB 1
LATAR BELAKANG
Dalam ilmu komputer, kombinatorial sangat penting karena berbagai algoritma dan
struktur data bergantung pada konsep-konsep yang muncul dalam kombinatorial.
Pemahaman yang kuat tentang kombinatorial memungkinkan para ilmuwan komputer untuk
merancang algoritma yang efisien, memecahkan masalah optimasi, merancang protokol
jaringan yang efektif, dan melakukan analisis kompleksitas algoritma.
Salah satu bidang aplikasi utama kombinatorial dalam ilmu komputer adalah teori graf.
Teori graf melibatkan studi tentang hubungan antara objek-objek diskrit yang disebut
"simpul" dan "sisi" yang menghubungkannya. Melalui kombinatorial, teori graf telah
memberikan kontribusi besar dalam pengembangan algoritma graf, analisis jaringan sosial,
pemodelan interaksi sosial, dan analisis keamanan jaringan.
Selain itu, kombinatorial juga memiliki relevansi yang kuat dalam teori informasi. Teori
informasi melibatkan studi tentang pengukuran informasi dan kompresi data. Kombinatorial
menyediakan alat matematika yang penting untuk memahami kompleksitas informasi,
struktur kode, dan probabilitas dalam transmisi dan penyimpanan data.
Rumusan Masalah
Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan runtut sesuai
dengan ketentuan yang ada. Maka dari itu perlu untuk menyusun suatu rumusan masalah
yang menjadi batu pijakan untuk pembahasan pada makalah ini. Adapun rumusan masalah
tersebut ialah sebagai berikut:
Tujuan pembelajaran
1. mengenal kombinatorial
2. mengetahui guna kombinatorial dalam teknoligi informasi
BAB 2
i. Melepar dadu
Bila percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang mungkin terjadi (atau menghasilkan p
kemungkinan jawaban), percobaan 2 mempunyai q hasil percobaan yang mungkin terjadi
(atau menghasilkan q kemungkinan jawaban), maka bila percobaan 1 dan percobaan 2
dilakukan, maka terdapat p × q hasil percobaan (atau menghasilkan p × q kemungkinan
jawaban).
Bila percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang mungkin terjadi (atau menghasilkan p
kemungkinan jawaban), percobaan 2 mempunyai q hasil percobaan yang mungkin terjadi
(atau menghasilkan q kemungkinan jawaban), maka bila hanya satu percobaan saja yang
dilakukan
Perhatikanlah kata yang digarisbawahi pada kedua pernyataan di atas: dan serta atau.
Kaidah perkalian menyatakan bahwa kedua percobaan dilakukan secara simultan atau
serempak, sedangkan pada kaidah penjumlahan, kedua percobaan dilakukan tidak simultan.
Contoh 1
Ketua angkatan IF2002 hanya 1 orang (pria atau wanita, tidak bias gender). Jumlah pria
IF2002 = 65 orang dan jumlah wanita = 15 orang. Berapa banyak cara memilih ketua
angkatan?
Penyelesaian:
65 + 15 = 80 cara.
Contoh 2
Dua orang perwakilan IF2002 mendatangi Bapak Dosen untuk protes nilai ujian. Wakil yang
dipilih 1 orang pria dan 1 orang wanita. Berapa banyak cara memilih 2 orang wakil tesrebut?
Penyelesaian:
64 x 15 = 975 cara.
Bit biner hanya 0 dan 1. Berapa banyak string biner yang dapat dibentuk jika:
i. 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 25 = 32 buah
Contoh 4
Berapa banyak bilangan ganjil antara 1000 dan 9999 (termasuk 1000 dan 9999 itu sendiri)
yang
posisi puluhan : 10 kemungkinan angka (0 sampai 9) Banyak bilangan ganjil seluruhnya = (5)
(9)(10)(10) = 4500
2.3 Kombinasi dan Permutasi
2.3.1 Permutasi
Permutasi adalah jumlah urutan berbeda dari pengaturan objek-objek. Permutasi adalah
bentuk khusus aplikasi aturan perkalian.
Misalkan jumlah objek adalah n, maka urutan pertama dipilih dari n objek, ururtan kedua
dipilih dari n – 1 objek, urutan ketiga dipilih dari n – 2 objek, begitu seterusnya dan urutan
terkahir dipilih dari 1 objek yang tersisa. Menurut kaidah perklaian, permutasi dari n objek
adalah
𝑛 (𝑛 − 1) (𝑛 − 2) … (2)(1) = 𝑛!
Sekarang misalkan ada enam buah bola yang berbeda warnanya, yaitu merah (m), biru (b),
putih (p), hijau (h), kuning (k), dan jingga (j). kita akan memasukkan keenam buah bola itu
kedalam tiga buah kotak, masing-masing kotak hanya boleh diisi 1 buah bola. Berapa jumlah
urutan berbeda yang mungkin dibuat dari penempatan bola kedalam kotak-kotak tersebut?
i. Kotak 1 dapat diisi oleh salah satu dari 6 bola (ada 6 pilihan);
ii. Kotak 2 dapat diisi oleh salah satu dari 5 bola (ada 5 pilihan);
iii. Kotak 3 dapat diisi oleh salah satu dari 4 bola (ada 4 pilihan);
Menurut kaidah perkalian, jumlah urutan berbeda dari penempatan bola = (6)(5)(4) = 120
buah. Buah susunan berbeda dari penyusunan r objek yang dipilih dari n objek. Jumlah
susunan berbeda dari pemilihan r objek yang diambil dari n objek disebut permutasi-r.
dilambangkan dengan
𝑃 (𝑛, 𝑟) yaitu
n!
𝑃 (𝑛, 𝑟) = 𝑛 (𝑛 − 1)(𝑛 − 2) … (𝑛 − (𝑟 − 1)) =
(n−r )
Contoh 5
Cari berapa banyak jumlah cara memasukkan 6 buah bola yang berbeda warnanya ke
dalam 3 buah kotak.
Penyelesaian
6! 6 ×5 × 4 ×3 ×2 ×1
𝑃 (6, 3) = = = 6 𝑥 5 𝑥 4 = 120
( 6−3 ) ! 3!
3! 3!
𝑃 (3, 2) = = =1𝑥2=6
( 3−2 ) ! 1!
Dapat kita definisikan kembali bahwa permutasi r dari n objek adalah jumlah kemungkinan
urutasn r buah objek yang dipilih dari n buah objek, dengan r ≤ n, yang dalam hal ini, pada
setiap kemungkinan urutan tidak ada objek yang sama.
Bila r = n, maka
n! n! n!
𝑃 (𝑛, 𝑛) = = = = 𝑛!
(n−n !) 0 ! 1!
Contoh 6
Buktikan dengan induksi matemaik bahwa jumlah permutasi r elemen yang diambil dari
himpunan
n!
elemen, P (n, r), dapat dihitung dengan rumus
( n−r ) !
Penyelesaian:
Kita dapat membuktikan pernyataan ini dengan melakukan induksi terhadap n. untuk n ≥ 0,
n
misalkan p(n) adalah penyataan 𝑃(𝑛, 𝑟) = Untuk r = 0, 1, …
( n−r ) !
Basis induksi.
0!
Untuk n = 0, P (0, 0) adalah jumlah cara memilih 0 buah elemen dari himpunan kosong =
0!
=1
Langkah induksi.
n!
Asumsikan bahwa P(n) benar, yaitu mengasumsikan bahwa 𝑃(𝑛, 𝑟) = Untuk r = 0, 1,
( n−r ) !
( n=1 ) !
… kita tingal membuktikan bahwa 𝑝(𝑛 + 1) = 𝑃(𝑛 + 1, 𝑟) = Juga benar.
( n+1−r ) !
Untuk
Kasus 1:
Jika r = 0, maka ada satu cara memilih 0 buah elemen dari himpunan (n + 1) elemen, dan
( n+1)! ( n+1 ) !
disini (𝑛 + 1, 0) = = =0! = 1, yang jelas benar.
( n+1−0 ) ! ( n+1 ) ! 0!
Kasus 2:
i. Menghitung umlah cara memilih elemen pertama di dalam susunan yang diambil, dan
Ada (n + 1) cara memilih untuk elemen pertama. Karena tinggal n buah elemen yang belum
diambil untuk mengisi r – 1 posisi lainnya, maka ada P (n, r - 1) cara melengkapi r – 1 posisi
itu. Dengan aturan perkalian, maka
(𝑛 + 1, 𝑟) = (𝑛 + 1) 𝑃(𝑛, 𝑟 − 1)
(𝑛 + 1, 𝑟) =
( n+1 ) n!
¿¿
( n+1 ) n !
(𝑛 + 1, 𝑟) =
( n+1−r ) !
Contoh 7
(𝑛 + 1, 𝑟) = (𝑛 + 1 − 𝑟)! Tiga buah ujian dilakukan dalam suatu periode enam hari (Senin
sampai Sabtu). Berapa banyak pengaturan jadwal yang dilakukan sehingga tidak ada dua
ujian atau lebih yang dilakukan pada hari yang sama.
Penyelesaian:
Diketahui n = 6
r=3
n!
𝑃(𝑛, 𝑟) =
( n−r ) !
6! 6!
(6, 3) = = = 6! = 6 × 5 × 4 = 120
( 6−3 ) ! 3 !
Jadi, terdapat 120 pengaturan jadwal yang bisa dilakukan agar tidak ada dua ujian atau lebih
yang dilaukan pada hari yang sama.
Contoh 8
Sebuah bioskop mempunyai jajaran kursi yang disusun per baris. Tiap baris terdiri dari 6
tempat kursi. Jika dua orang akan duduk, berapa banyak pengaturan tempat duduk yang
mungkin pada suatu baris?
Penyelesaian:
Diketahui
n=6
r=2
n!
𝑃(𝑛, 𝑟) =
( n−r ) !
6! 6!
(6, 2) = = = 6 × 5 = 30
(6−2)! 4 !
Contoh 9
Berapa banyak string yang dapat dibentuk yang terdiri dari 4 huruf berbeda dan diikuti
dengan 3 angka yang berbeda pula.
Penyelesaian: Diketahui Jumlah huruf seluruhnya ada 26, sedangkan yang diperlukan ada 4
huruf, maka P (26, 4) Jumlah angka seluruhnya ada 9, sedangkan yang diperlukan ada 3
angka, maka P (10, 3) Karena string disusun oleh 4 huruf dan 3 angka, maka jumlah string
yang dibuat adalah
P (26, 4) x P (10, 3)
•(26, 4) = 26!
(26−4)!
•(10, 3) = 10!
(10−3)!
= 26! = 26 × 25 × 24 × 23 = 358.800
22!
= 10! = 10 × 9 × 8 = 720
7!
Permutasi merupakan suatu bagian dari kaidah perkalian, yaitu untuk kasus bahwa tidak ada
lemen yang berulang. Jika pada persoalan diizinkan munculnya sebuah elemen lebih dari
satu kali, maka persoalan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan cara permutasi, tetapi
masih dapat diselesaikan dengan memanfaatkan kaidah perkalian.
Contoh 10
i. Karena tidak boleh ada pengulangan angka maka dapat menggunakan cara
permutasi
𝑃 (5, 3) = 5!
(5−3)! = 5! = 5 × 4 × 3 = 60
2!
ii. Dikarenakan boleh ada pengulangan maka tidak bisa menggunakan prinsip
permutasi namun masih bisa menggunakan kaidah perkalian.
Posisi pertama dapat diisi dengan salah satu dari 5 angka (5 cara) Posisi kedua dapat diisi
dengan salah satu dari 5 angka (5 cara) Posisi ketiga dapat diisi dengan salah satu dari 5
angka (5 cara) Maka (5)(5)(5) = 125.
2.3.2 Permutasi Melingkar
Misalkan ada 10 orang yang duduk pada satu barisan kursi yang terdiri dari 10 kursi.
Menurut rumus permutasi, ada sebanyak P(10, 10) = 10! Cara pengaturan tempat duduk
bagi 10 orang tersebut. Penyelesaian
Jika mereka disuruh duduk mengelilingi meja melingkar. Berapa banyak cara pengaturan
tempat duduk bagi mereka tersebut?
Satu orang dapat duduk pada tempat duduk mana saja. Sembilan orang lainnya dapat duduk
dalam 9 x 8 x 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 9! Cara. Meskipun orang pertama dapat memilih
tempat duduk mana saja, namun susunan tempat duduk yang dihasilkan 9 orang lainnya
tetap sama. ini dinamakan permutasi melingkar yang didefinisikan sebagai berikut:
Permutasi melingkar dari n objek adalah penyusunan objek-objek yang mengelilingi sebuah
lingkaran (atau kurva tertutup sederhana). Jumlah susunan objek yang mengelilingi lingkaran
adalah (n - 1)!. Pembuktian permutasi melingkar cukup sederhana: objek pertama dapat
ditempatkan di mana saja pada lingkaran dengan 1 cara. Sisa n – 1 objek lainnya dapat
diatur searah jarum jam (misalnya) dengan P(n -1, n - 1) = (n - 1)! Cara.
2.3.3 Kombinasi
Bentuk khusus dari permutasi adalah kombinasi. Jika pada permutasi urutan keunculan
diperhitungkan, maka pada kombinasi, urutan kemunculan diabaikan. Urutan acb, bca, dan
acb dianggap sama dan dihitung sekali.
Kombinasi dilambangkan dengan (𝑛, 𝑟). Rumus kombinasi adalah sebagai berikut.
𝑛! 𝐶(𝑛, 𝑟) = 𝑟! (𝑛 − 𝑟)!
Hal ini dapat dibuktikan dengan cara membentuk permutasi –r dari n elemen. Mula-mula
hitung kombinasi-r, yaitu C (n, r), kemudian urutkan elemen-elemen di dalama setiap
kombinasi-r. pengurutan ini dapat dilakukan engan P(r, r) cara. Dengan demikian, permutasi-
r dari n elemen adalah
𝑛! (𝑛 − 𝑟)! 𝑟! (𝑟 − 𝑟)! =𝑛
𝑟! (𝑛 − 𝑟)!
(𝑛, 𝑟) sering dibaca dengan “n diambil r”, artinya r objek diambil dari n buah objek.
Kombinasi r elemen dari n elemen adalah jumlah pemilihan yang tidak terurut r elemen yang
diambil dari n buah elemen.
Misalkan A = {1, 2, 3}
Jumlah himpunan bagian dengan 2 elemen yang dapat dibentuk dari himpunan A ada 3
buah, yaitu:
{1, 2} = {2, 1}
{1, 3} = {3, 1}
{2, 3} = {3, 1}
Atau
(3, 2) = 𝑛!
(𝑛−𝑟)!𝑟! = 3!
(3−2)!2! = 3! = 3
1!2! (3) = 3! = 3! = 3
2 (3−2)!2! 1!2!
2. Persoalan kombinasi dapat dipandang sebagai cara memilih r buah elemen dari n
buah elemen yang ada, tetapu urutan elemen di dalam susunan hasil pemilihan tidak
penting.
Sebagai contoh, misalkan sebuah klub memiliki 25 orang anggota. Kita akan memilih 5
orang sebagai panitia. Panitia atau komite adalah kelompok yang tidak terurut, artinya setiap
anggota di dalam panitia kedudukannya sama.
Misalnya jika ada lima orang yang dipilih, A, B, C, D dan E, maka urutan penempatan
masing- masingnya di dalam panitia tidak penting (ABCDE sama saja dengan
BACED ,ADCEB, dan seterusnya). Banyaknya cara memilih anggota panitia yang terdiri
dari 5 orang anggota adalah
Contoh:
Berapa banyak cara membentuk panitia (komite, komisi, dsb) yang beranggotakan 5 orang
orang dari sebuah fraksi di DPR yang beranggotakan 25 orang?
Penyelesaian:
Panitia atau komite adalah kelompok yang tidak terurut, artinya setiap anggota di dalam
panitia kedudukannya sama.
Misal lima orang yang dipilih, A, B, C, D, dan E, maka urutan penempatan masing-
masingnya di dalam panitia tidak penting (ABCDE sama saja dengan BACED, ADCEB, dan
seterusnya). Banyaknya cara memilih anggota panitia yang terdiri dari 5 orang anggota
adalah C(25,5) = 53130 cara.
i. Ada beberapa cara kita dapat memilih 3 dari 4 elemen himpunan A = {a, b, c, d}?
Penyelesaian:
𝐶 (4, 3) =
𝑛! (𝑛 − 𝑟)! 𝑟! =
4! (4 − 3)! 3! = 4!
=4
1! 3!
ii. Berapa banyak cara menyusun menu nasi goreng tiga kali seminggu untuk sarapan
pagi? Penyelesaian:
𝑛!
7! 7! = 7 × 6 × 5 = 210
𝐶 (7, 3) = (𝑛 − 𝑟)! 𝑟! =
(7 − 3)! 3! = 4! 3! = 3 × 2 × 1 =
= 35
Misalkan terdapat r buah bola yang semua warnanya sama dan n buah kotak.
i. Masing-masing kotak hanya boleh diisi paling banyak satu buah bola. Jumlah cara
memasukkan bola: C(n, r).
ii. Masing-masing kotak boleh lebih dari satu buah bola (tidak ada pembatasan jumlah
bola) Jumlah cara memasukkan bola: C(n + r – 1, r).
Contoh
Penyelesaian:
i. Analogi: 12 buah bola akan dimasukkan ke dalam 4 buah kotak (dalam hal ini, n = 4
dan r = 12).
ii. Bagilah keduabelas bola itu ke dalam tiap kotak. Misalnya, Kotak 1 diisi 3 buah bola
(x1 = 3)
Kotak 2 diisi 5 buah bola (x2 = 5)
Contoh
20 buah apel dan 15 buah jeruk dibagikan kepada 5 orang anak, tiap anak boleh mendapat
lebih dari 1 buah apel atau jeruk, atau tidak sama sekali. Berapa jumlah cara pembagian
yang dapat dilakukan?
Penyelesaian:
Membagi 15 jeruk kepada 5 anak: C(5 + 15 – 1, 15) cara. Jumlah cara pembagian kedua
buah itu adalah