Anda di halaman 1dari 6

IKHTISAR PUSTAKA

NYERI KEPALA PADA PERDARAHAN SUBARAKNOID

Thomas Eko Purwata


Bagian/SMF Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
Rumah Sakit Umum Pusat Denpasar-Bali

ABSTRAK

Perdarahan subaraknoid (PSA) merupakan keadaan darurat medik neurologi dengan morbiditas dan
mortalitas yang sangat tinggi. Penyebab tersering non-traumatik PSA adalah pecahnya berry (saccular)
aneurysms.  Gejala  klasik    PSA    adalah  nyeri  kepala  akut    yang  sangat  hebat  seringkali  disertai
dengan penurunan kesadaran. Nyeri kepala ini digambarkan pasien sebagai nyeri yang sangat hebat
yang tidak pernah dirasakan sebelumnya, seringkali disertai mual, muntah, dan kejang. Patofisiologi
nyeri kepala pada PSA diduga karena pecahnya pembuluh darah menyebabkan ekstravasasi darah ke
dalam  ruang  subaraknoid  dengan  tekanan  yang  tinggi  yang  mengakibatkan  peningkatan  tekanan
intrakranial, kerusakan langsung pada jaringan lokal dan  adanya efek toksik oksi-hemoglobin dapat
menimbulkan iritasi meningen, vasospasme, dan perubahan kesadaran. Luaran PSA dapat diperbaiki
secara dramatis dengan penanganan dini yang agresif, tepat dan professional. Manajemen PSA dengan
pemberian obat-obatan dan tindakan pembedahan. Pencegahan PSA dengan mengendalikan faktor
risiko dan komplikasi lain yang sering menyertai PSA. [MEDICINA 2014;45:165-170].

Kata kunci: perdarahan subaraknoid, nyeri kepala, patofisiologi, manejemen

HEADACHE IN SUBARACHNOID HEMORRHAGE

Thomas Eko Purwata


Department of Neurology, Udayana University Medical School/
Sanglah Hospital Denpasar-Bali

ABSTRACT

Subarachnoid hemorrhage ( SAH ) is a medical emergency and can lead to death or severe disability.
The most common cause of SAH are ruptur of  berry (saccular) aneurysms. Classic symptoms of SAH
include a severe headache with a rapid onset thunderclap headache, vomiting, confusion, seizure, and
a lowered level of consciousness. Pathophysiology of headache in SAH are related to rupture of blood
vessel and high pressure of blood extravasation to subarachnoid space caused increase intracranial
pressure, direct damaged of local tissues and sympathetic surge. Toxic effects of oxy-hemoglobine may
cause meningen irritation, vasospasm, and changes of conciousness. Outcome  of  SAH  can  be
dramatically improved by aggressive and professional early treatment. Management of SAH include
medical treatment and surgery. Subarachnoid hemorrhage prevention by control of risk factor and
others complications. [MEDICINA 2014;45:165-170].

Keywords : subarachnoid hemorrhage, headache, pathophysiology, management

PENDAHULUAN yang selamat sering mengalami besar di sirkulus Willisi, pada 85%


gangguan neurologis dan kognitif.1- kasus PSA spontan penyebabnya

P erdarahan subaraknoid
3
adalah aneurisma serebri.
(PSA)  merupakan Penyebab terbanyak  PSA non- Insiden  PSA  akibat
darurat  medik  dengan  angka traumatik  adalah  pecahnya aneurisma  2-16  per  100.000,
kecacatan  dan  kematian  yang aneurisma,  selain  itu  bisa insiden  ini  meningkat  dengan
sangat  tinggi,  meskipun  sudah disebabkan  pecahnya  arteri- bertambahnya  umur  dengan
terdiagnosis  dan  diobati  secara venous malformation (AVM) atau rerata  awitan  pada  umur  >  50
dini tetapi angka kematian masih trauma kepala.1,4 Tipe aneurisma tahun,  wanita  lebih  sering  dari
mencapai 50%.1,2  Lebih dari 50% yang paling sering menyebabkan pria. 2-3   Faktor  risiko  yang
dari  yang  hidup  mengalami PSA  adalah  aneurisma  Berry konsisten  untuk  PSA  adalah
perdarahan  ulang  dan (saccular)  dengan  prevalensi  5- hipertensi, merokok dan peminum
vasospasme,    bahkan  10-15% 10%  dari  populasi. 1-3  Lokasi berat serta pemakaian obat-obatan
meninggal  sebelum  mendapat aneurisma  yang  paling  sering simpatomimetik,  misalnya
pertolongan medis. Pada pasien adalah  di  percabangan  arteri amphetamine, cocaine.2,4

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 165


MEDICINA • VOLUME 45 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2014

Nyeri  kepala  akut  lebih Nyeri  kepala  sentinel  atau tomography  (CT)  atau  magnetic
sering disebabkan oleh kelainan warning leak   yang  disebabkan resonance imaging (MRI)  T2 atau
organik  (stroke,  lesi  massa, oleh  perdarahan  minimal  yang flair  atau  bukti  cairan
trauma,  infeksi)  daripada  nyeri mendahului pecahnya aneurisma serebrospinalis  dari  PSA  non
kepala  kronis.  Nyeri  kepala PSA (aPSA) dilaporkan sebanyak traumatik  dengan  atau  tanpa
merupakan keluhan yang sangat 10-43%.6 Gejalanya lebih ringan tanda-tanda klinik lain. (C) Nyeri
sering  dijumpai  dalam  praktik daripada  pecahnya  aneurisma kepala  berkembang  secara
sehari-hari. Pada umumnya nyeri tetapi bisa berlangsung beberapa simultan dengan perdarahan. (D)
kepala bersifat jinak tetapi pada hari,  dapat  disertai  mual  dan Nyeri  kepala  hilang  dalam  1
keadaan  tertentu  nyeri  kepala muntah  tetapi  jarang  diikuti bulan. 15
dapat  menyebabkan  kelainan meningismus.  Biasanya Hanya  10%  pasien  yang
yang serius dan fatal. Perdarahan perdarahan minimal ini terjadi 2- berobat  di  unit  gawat  darurat
subaraknoid  merupakan  salah 8  minggu  sebelum  ruptur dengan  keluhan  nyeri  kepala
satu penyebab nyeri kepala yang aneurisma.9-10    Sebagian  besar thunderclap   menderita  PSA,
sangat  berbahaya  dan aneurisma  intrakranial  tidak penyebab lain adalah : meningitis,
memerlukan  pengenalan  dini menimbulkan  gejala  sebelum migrain, trombosis sinus venosus
sehingga  pasien  mendapat ruptur, sehingga pada pasien nyeri dan sebagainya. Tidak jarang PSA
manejemen  yang  lebih  baik.2,4-5 kepala yang dicurigai suatu nyeri pada awalnya didiagnosis sebagai
Meskipun  manejemen  PSA kepala  sentinel diagnosis  dini migrain  atau  nyeri  tegang  otot
mengalami kemajuan yang sangat sebelum  ruptur  dapat sehingga  pemeriksaan  CT  sken
pesat tetapi mortalitasnya masih menyelamatkan jiwa pasien.11 terlambat dikerjakan. Diagnosis
sangat  tinggi. 1-6   Perdarahan Gejala neurologi yang paling yang  terlambat  menyebabkan
subaraknoid selain menyebabkan sering dijumpai pada PSA adalah luaran lebih jelek. Diagnosis yang
komplikasi  neurologi  yang kesadaran  menurun  dari  yang salah  dapat  menyebabkan
mengancam  jiwa  juga  sering derajat  ringan  sampai  koma kematian atau kecacatan 4 kali
disertai  komplikasi  sistemik dalam  (53%),  pemeriksaan  fisik lebih tinggi  pada pasien yang saat
sehingga manejemennya menjadi dan  neurologi  pada  pasien  PSA berobat hanya menderita gejala
lebih  komplek.  Akhir-akhir  ini mungkin  masih  dalam  batas neurologi  minimal.16  Penyebab
kasus  yang  berakhir  fatal normal.4 Perdarahan subaraknoid paling sering dari salah diagnosis
cenderung  menurun  dengan sering  disertai  muntah  (77%), adalah salah dalam pembacaan CT
perbaikan dini disertai manajemen kaku  kuduk  (35%)  dan  gejala sken tanpa kontras.16,17
yang  lebih  agresif  terhadap rangsang  meningen  yang  lain.
1,4,5,12,13
komplikasi seperti hidrosefalus,   Kaku  kuduk    biasanya PATOFISIOLOGI PSA
vasopasme, dan delayed cerebral terjadi 6 jam setelah awitan PSA.12 Struktur-struktur  pada
ischemia (DCI). 2,5,7 Tujuan Pupil  anisokor  menunjukkan kepala    yang  peka  terhadap
penulisan  ini  agar  kita  dapat gejala  herniasi  supratentorial rangsang  nyeri  antara  lain 1 :
melakukan  pemantauan  yang akibat  TIK  yang  meningkat. ekstrakranial  :  kulit,  otot,
agresif  dan deteksi dini terjadinya Dapat terjadi perdarahan intra- periosteum,  arteri  dan  sinus
komplikasi sehingga diharapkan okuler dan perdarahan subhialoid. paranasalis  dan  intrakranial  :
luaran yang lebih baik. Kejang dialami oleh 1 diantara 14 duramater, arteri besar dan sinus
pasien, kejang sering terjadi pada venosus.  Jaringan  otak  sendiri
KARAKTERISTIK NYERI penderita  perdarahan  karena sebenarnya tidak peka terhadap
KEPALA PADA PSA AVM dan aneurisma, tetapi lokasi rangsang nyeri, sehingga kelainan
Gejala klinik PSA yang klasik kelainan  sulit  diprediksi  dari patologi dalam otak hanya akan
adalah nyeri kepala thunderclap gejala kejangnya.1,2 Pada pasien menimbulkan  nyeri  kepala
berupa  nyeri kepala  akut  yang yang sadar nyeri kepala biasanya apabila  mendesak  struktur-
sangat hebat seringkali disertai disebabkan oleh non hemorrhagic struktur yang peka nyeri seperti
dengan  penurunan  kesadaran. Thunderclap  atau duramater atau pembuluh darah
Nyeri  kepala  ini  digambarkan Perimesenphalic hemorrhage besar (misalnya bila terjadi udem
pasien sebagai nyeri yang sangat yang  bukan  merupakan otak). 1   Pecahnya  aneurisma
hebat yang tidak pernah dirasakan aneurisma, keduanya mempunyai menyebabkan ekstravasasi darah
sebelumnya. 1-6   Nyeri  kepala prognosis yang baik.14 dengan tekanan arteri yang tinggi
mencapai intensitas maksimum ke  dalam  ruang  subaraknoid,
dalam  waktu  1  menit  dan Kriteria diagnosis nyeri yang  dengan  cepat  menyebar
berlangsung dalam beberapa jam kepala yang berkaitan dengan melalui  cairan  serebrospinal  ke
dan menghilang dalam beberapa PSA. otak dan medula spinalis. Darah
hari.8  Sekitar  sepertiga  pasien (A) Nyeri kepala berat dengan yang dikeluarkan dengan tekanan
nyeri kepalanya tidak khas, dari awitan mendadak yang memenuhi tinggi  dapat  menyebabkan
pasien ini 10% ternyata kemudian kriteria  C  dan  D.  (B)  Bukti kerusakan  jaringan  lokal  serta
terbukti mengalami PSA.1 neuroimaging    computerized peningkatan tekanan intrakranial

166 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Nyeri Kepala Pada Perdarahan Subaraknoid | Thomas Eko Purwata

(TIK),  vasospasme,  dan  iritasi Perdarahan ulang vasospasme  serebral.4,7,12  Terapi


meningen.12 Perdarahan  ulang  terjadi Triple H yang  terdiri  dari
sebanyak 20% pada  dua minggu hipertensi,  hipervolemia,  dan
EFEK PADA TEKANAN pertama setelah PSA. Perdarahan hemodilusi meskipun dulu sangat
DARAH ulang pada hari pertama (blow out luas dipakai tetapi sekarang tidak
Pecahnya  aneurisma  arteri hemorrhages)    dihubungkan merupakan strategi utama karena
yang menyebabkan peningkatan dengan tidak stabilnya trombus banyaknya  komplikasi  seperti
TIK  secara  ekstrem  dan aneurisma  karena  adanya  lisis udem  paru,  infark  miokard,
sympathetic surge akan dari bekuan darah. Faktor yang hiponatremia,  dan    perdarahan
mengakibatkan  kondisi  pasien meningkatkan  risiko  terjadinya serebral.  Yang  banyak  dipakai
memburuk. Kematian mendadak perdarahan  ulang  antara  lain  : sekarang adalah modifikasi Triple
dialami  oleh  sekitar  15% hipertensi,  kecemasan,  agitasi, H    dengan  induksi  hipertensi
pasien. 12,18 Sympathetic surge dan kejang.12 sehingga  terjadi  peningkatan
terjadi  akibat  aktivasi  yang tekanan  darah  arteri  yang
berlebihan dari sistem simpatis. Delayed cerebral ischemia diharapkan  dapat  memperbaiki
Mekanisme    sympathetic surge dan vasospasme serebral. aliran darah ke otak.4,5,7,12
diduga melalui 2 jalan yaitu efek Stroke  paling  sering
langsung  pada  medula  yang disebabkan  oleh  vasospasme Hidrosefalus
menyebabkan  aktivasi  sistem serebral  yang  merupakan Hidrosefalus  akut  sering
simpatis desenden dan pelepasan penyebab  utama  kematian  dan terjadi  pada  pasien  PSA,  20%
mediator  inflamasi  lokal  yang kecacatan  akibat  PSA.  Definisi terjadi  pada  24  jam  pertama.4
akan beredar di sirkulasi perifer baru DCI adalah defisit neurologi Hidrosefalus  akut  disebabkan
dimana  mediator  ini  akan fokal  baru,  penurunan  status obstruksi  aliran  cairan
mengaktivasi  sistem  simpatis.19 mental  secara  global  tanpa serebrospinal  dari  sistem
Akibat  sympathetic surge terjadi penyebab lain yang diketahui atau ventrikel. Manifestasi kliniknya
peningkatan  tekanan  darah gambaran radiologi stroke yang bervariasi  dari  penurunan
secara  tiba-tiba  karena  adanya tidak  dapat  diterangkan kesadaran secara gradual sampai
vasokontriksi  dan  peningkatan penyebabnya setelah PSA.5,7,12 koma  mendadak  disertai  gejala
tahanan perifer pembuluh darah. Deteksi dini dan terapi segera herniasi otak. 4
Konsentrasi  yang  tinggi  dari akan  mencegah  cedera  akibat Hidrosefalus  kronik  yang
adrenalin  dapat  menyebabkan iskemia otak. Secara klinik gejala tergantung  pada  shunt terjadi
aritmia jantung, perubahan EKG yang  sering    timbul  adalah pada  8,9-48%  pasien  aPSA.
(27%) dan henti jantung (3%) yang penurunan  status  mental, Hidrosefalus kronik dapat terjadi
terjadi  segera  setelah  awitan bingung  atau  defisit  neurologi beberapa hari atau minggu setelah
perdarahan.12,18 fokal yang baru. PSA  sebagai  akibat  gangguan
Vasospasme  arteri  serebral reabsorpsi cairan serebrospinal.5,12
CHEMICAL MENINGITIS sering dijumpai pada angiografi
Perdarahan  pada  ruang serebral setelah PSA, vasospasme Hiponatremia
subaraknoid menyebabkan iritasi paling  sering  terjadi  3-5  hari Komplikasi  hiponatremia
pada  meningen  dan  struktur- setelah pecahnya aneurisma dan setelah PSA terjadi pada 10-34%
struktur yang melintas di ruang mencapai  maksimal  pada  5-14 kasus.  Hal  ini  diduga  karena
subaraknoid  sehingga hari kemudian akan pulih secara peningkatan  kadar  atrial
menimbulkan gejala nyeri kepala, spontan setelah 21 hari.4 Kaskade natriuretic factor  (ANF)  dan
kaku kuduk, kemungkinan terjadi dari  vasospasme  diawali  oleh syndrome of inappropriate of
paresis saraf kranialis (misalnya kontaknya  oksi-hemoglobin antidiuretic hormone
nervus  III  atau  VI  yang dengan lumen dinding pembuluh (SIADH).4,7,12
menyebabkan  diplopia)  dan darah  yang  menyebabkan
perubahan  kesadaran.  Selama terjadinya  vasospasme. 20 Kejang
belum terjadi kerusakan integritas Menghindari hipovolemia adalah Kejang dialami 13-24% pasien
dari piamater akibat perdarahan terapi  preventif  utama  DCI. PSA, pada umumnya terjadi pada
maka  tidak  terjadi  gejala Hiponatremia  sering  terjadi 24  jam  pertama  setelah
neurologis fokal.1 setelah  PSA  dan  tidak  boleh perdarahan,  yang  paling  sering
diterapi dengan restriksi volume.7 menyebabkan kejang bila terjadi
KOMPLIKASI PSA Nimodipin  merupakan  satu- ruptur aneurisma arteri serebri
Komplikasi PSA yang sering satunya obat yang disetujui Food media.  Tipe  kejang  antara  lain
terjadi, antara lain : perdarahan Drug Administration  (FDA) kejang umum, kejang parsial dan
ulang,  DCI    akibat  vasopasme, untuk memperbaiki luaran PSA, parsial kompleks. Kejang dapat
hidrosefalus, gangguan elektrolit nimodipin  nampaknya meningkatkan  aliran  darah  ke
seperti    hiponatremia  dan mempunyai  efek  neuroprotektif otak,  hipertensi  dan  TIK
kejang.5,7,12 tetapi tidak mengurangi insiden meningkat  sehingga

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 167


MEDICINA • VOLUME 45 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2014

meningkatkan risiko perdarahan (Class I, Level of Evidence B).5 meningkatkan  tekanan  darah.


ulang.12 Tindakan  diagnostik  akut  yang Bila tekanan darah  terus menerus
harus  dilakukan  adalah masih tinggi (MAP > 110 mmHg)
MANAJEMEN PSA pemeriksaan  CT  scan  tanpa disarankan  terapi  dengan  obat
Pasien sebaiknya dirawat di kontras,  bila  tidak  didapatkan anti-hipertensi  yang  kerjanya
ruang  intensif    dengan kelainan  dilanjutkan  dengan pendek  parenteral  seperti  :
pemantauan  hemodinamik  dan pungsi lumbal (Class I; Level of penyekat beta atau  penyekat kanal
fungsi respirasi yang ketat, sering Evidence B).   5   Dapat kalsium.  Pada  tekanan  darah
terjadi  deteriorisasi  mental dipertimbangkan pemeriksaan CT yang refrakter perlu pengobatan
sehingga diperlukan intubasi dan Angiografi  (CTA)  dan  bila  CTA dengan nicardipin atau labetalol
pemasangan  kateter  untuk inconclusive dapat  dilakukan intravena secara kontinyu.4
pemantauan  TIK. 4  Dilakukan digital subtraction angiography. Waktu antara awitan gejala
tirah  baring,  kontrol  nyeri  dan (Class IIb; Level of Evidence C). 5 PSA  dan  obliterasi  aneurisma,
mual-muntah,  prevensi  stress tekanan  darah  di  pertahankan
ulcer, dan trombosis vena dalam.4 Pencegahan perdarahan agar tidak terlalu tinggi sehingga
Prinsip manajemen pada ulang terjadi  perdarahan  ulang  atau
PSA adalah menstabilkan pasien, Strategi  pencegahan terlalu  rendah  yang  dapat
mencegah perdarahan ulang, dan perdarahan  ulang  yang  paling menimbulkan iskemik. (Class I;
tindakan bedah secepat mungkin penting  adalah  mengamankan Level of Evidence B).
bila  keadaan  pasien  telah aneurisma  secepat  mungkin. Batas  tekanan  darah  yang
m e m u n g k i n k a n . 1 Pada  pasien  yang  tidak  dapat ideal belum ada angka yang pasti
Direkomendasikan  untuk dilakukan  operasi  obliterasi tetapi  tekanan  darah  sistolik
melakukan evaluasi klinik awal aneurisma dan mempunyai risiko diturunkan sampai <160 mmHG
dari  PSA  secara  cepat  dengan terjadinya perdarahan ulang serta (Class IIa; Level of Evidence C).5
menggunakan skala yang praktis tidak ada kontra indikasi, dapat
dan valid seperti skala Hunt dan diberikan  pengobatan  dengan Manajemen vasospasme
Hess, serta  World Federation of asam    traneksamat  atau  asam serebral
Neurological Surgeon . Untuk aminokaproat jangka pendek (<72 Manajemen vasospasme pada
menentukan prognosis dari pasien jam)  untuk  mengurangi  risiko aPSA sangat kompleks. Prevensi
PSA,  skala  yang  paling  sering terjadinya perdarahan ulang dini vasospasme  dengan  nimodipin
dipakai  dan  sangat  berguna (Class IIa; Level of Evidence B).5 oral  dan  mempertahankan
adalah  skala  Hunt  dan  Hess Kedua  obat  ini  belum  disetujui euvolemia  serta  terapi  triple-H
(Tabel 1), makin tinggi skalanya oleh  FDA  untuk  pencegahan (terapi augmentasi hemodinamik)
makin jelek prognosisnya. perdarahan ulang. Pengobatan ini dan  atau  terapi  endovaskular
Untuk  menilai  jumlah tidak  meningkatkan  risiko  DCI dengan  vasodilator  dan  balon
bekuan darah pada CT scan awal tetapi luaran klinik dalam 3 bulan angioplasti.4,5,12 Pada pasien DCI
dipakai  skala  Fisher 23   yang tidak berbeda.25 Terapi ini dapat pengobatan awal adalah induksi
berguna  untuk  prediktor meningkatkan  risiko  trombosis augmentasi hemodinamik dengan
terjadinya vasospasme. Klasifikasi vena  dalam  tetapi  tidak induksi hipertensi, euvolemia dan
The World Federation of meningkatkan risiko emboli paru. hemodilusi    sehingga
Neurosurgeons (WFNS) memakai Tekanan  darah  penting memperbaiki  perfusi  serebral.
Glasgow coma score  (GCS)  dan diperhatikan  pada  fase  akut Dengan terapi ini pasien  dengan
defisit neurologi fokal.24 karena  risiko  terjadinya cepat  akan  menunjukkan
Evaluasi  klinik  awal perdarahan ulang pada aneurisma perbaikan, mekanisme yang pasti
merupakan indikator yang sangat yang tidak diobati. Nyeri, agitasi, belum jelas. Pada beberapa pasien
berguna yang menentukan luaran mual-muntah atau kejang dapat peningkatan tekanan arteri rerata
dapat meningkatkan aliran darah
ke serebral dalam keadaan auto
Tabel 1. Grading aneurisma serebral menurut Hunt and Hess22
regulasi  yang  terganggu.  Cara
terbaru augmentasi hemodinamik
Grade Kondisi klinik adalah dengan balon angiopasti
dan  infus  vasodilator  golongan
0 Tidak ada ruptur penyekat kalsium.26,27
1 Asimtomatik atau nyeri kepala minimal, kaku kuduk
2 Nyeri kepala sedang sampai berat, kaku kuduk, tidak ada Rekomendasi
defisit  neurologi selain paresis saraf kranial Nimodipin oral dosis 60 mg
3 Ngantuk, bingung, defisit  neurologi fokal setiap  4  jam  selama  21  hari
4 Stupor, hemiparesis sedang sampai berat, awal rigiditas disarankan  pada  semua  pasien
deserebrasi dan gangguan vegetatif aPSA (Class I; Level of Evidence
5 Koma dalam,  rigiditas deserebrasi, sekarat A) 5,12,  obat  ini  terbukti  dapat
memperbaiki  luaran  neurologi

168 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Nyeri Kepala Pada Perdarahan Subaraknoid | Thomas Eko Purwata

melalui  mekanisme  yang Terapi kejang aneurisma  (Class I; Level of


mencegah proses iskemia tetapi Fenitoin  intravena Evidence B). 4,5 Clipping dengan
tidak  melalui  vasospasme merupakan  obat  pilihan  yang pembedahan  lebih diutamakan
pembuluh  darah  besar. 27-28 . dapat  mencapai  dosis  terapi pada  pasien  dengan  hematoma
Mempertahankan  euvolemia dengan  cepat  dan  tidak intra parenkim yang besar ( > 50
direkomendasikan  untuk menyebabkan  perubahan ml  )  dan  aneurisma  terletak  di
mencegah DCI (Class I; Level of kesadaran.  Pemakaian  anti- arteri serebri media, sedangkan
Evidence B). Monitor terjadinya konvulsan jangka panjang tidak coiling  lebih  diutamakan  pada
vasospasme dengan transcranial dianjurkan  pada  pasien  tanpa pasien  usia  tua  (>70  tahun)
doppler    (Class IIa; Level of riwayat kejang sebelumnya dan dengan  kondisi  yang  jelek  dan
Evidence B).  Perfusion imaging faktor  risiko  seperti  hematoma, lokasi aneurisma di apeks basiler
dengan  CT  atau  MRI  berguna infark atau aneurisma pada arteri (Class IIb; Level of Evidence C). 4,5
untuk  mengidentifikasi  daerah serebri media.5,12
yang potensial mengalami iskemia RINGKASAN
otak (Class IIa; Level of Evidence Terapi nyeri Nyeri  kepala  pada  PSA
B).  Induksi  hipertensi Nyeri  perlu  dikontrol  agar mempunyai gejala klasik berupa
direkomendasikan  pada  pasien tidak  meningkatkan  tekanan nyeri  kepala  akut    yang  sangat
DCI yang tekanan darahnya tidak darah, untuk nyeri kepala dapat hebat seringkali disertai dengan
naik  dan  tidak  mengalami diberikan  analgesik  seperti penurunan  kesadaran.  Nyeri
kelainan jantung (Class I; Level fentanyl sitrat  yang  merupakan kepala  ini  digambarkan  pasien
of Evidence B).  Angioplasti opiate sintetis dengan kekuatan sebagai nyeri yang sangat hebat
serebral  dan  atau  vasodilator 75-200  kali  dari  morfin  sulfat. yang  tidak  pernah  dirasakan
intra-arteri selektif untuk terapi Fentanyl lebih aman pada pasien sebelumnya. Perlu kewaspadaan
pasien  yang  mengalami yang hiperaktif dan hanya sedikit yang tinggi pada pasien dengan
vasospasme serebral simtomatik efek hipotensi dan kardiovaskular, keluhan seperti di atas mengingat
terutama  yang  tidak  responsif karena  tidak  merangsang morbiditas  dan  mortalitas  PSA
terhadap terapi hipertensi (Class pelepasan histamin.12 Disarankan yang masih sangat tinggi.
IIa; Level of Evidence B)5 memberikan  fentanyl  dengan Manajemen  PSA  sangat
infus  kontinu  karena  waktu komplek  meliputi  pengobatan
Manajemen hidrosefalus paruhnya  pendek  dan terhadap  aneurismanya  dan
Hidrosefalus  akut  akibat memudahkan  titrasi.  Fentanyl komplikasi  yang  sering
aPSA  diterapi  dengan  diversi transdermal hanya dipakai pada menyertainya. Luaran PSA dapat
cairan  serebrospinal  dengan kasus nyeri kronik. Efek fentanyl diperbaiki secara dramatis dengan
external ventricular drainage mudah  dikontrol  dengan penanganan  dini  yang  agresif,
(EVD)  atau  drainase  lumbal nalokson.12 tepat dan professional. Pencegahan
tergantung kondisi klinis (Class I; PSA dengan mengendalikan faktor
Level of Evidence B).5 Pemasangan Terapi pembedahan risiko dan komplikasi lain yang
EVD pada umumnya memperbaiki aneurisma sering menyertai PSA.
kondisi  neurologi,  pemasangan Risiko terjadinya perdarahan
drainase  lumbal  tidak ulang dini cukup tinggi dan bila DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan risiko perdarahan terjadi  perdarahan  ulang  maka 1. Day  JW.  Headache  &
ulang. Pada hidrosefalus obstruksi prognosisnya  sangat  jelek Subarachnoid  Hemorrhage
lebih disukai pemasangan EVD.5,12 sehingga direkomendasikan untuk (diakses  10  Agustus  2012).
Hidrosefalus kronik simtomatik melakukan  evaluasi  dan  terapi Diunduh  dari  http://
diterapi  dengan  diversi  cairan urgen pada pasien yang dicurigai www.meded.umn.edu/
serebrospinal permanen (Class I; aPSA (Class I, Level of Evidence course_y34/Neur_7510/
Level of Evidence C)5 B)5 d o c u m e n t s /
Path_Headache.pdf.
Terapi hiponatremia Rekomendasi: 2. Manno  EM.  Subarachnoid
Pemberian  cairan  isotonik Clipping  atau  coiling Hemorrhage. Neurol Clin N
dapat mencegah kontraksi volume endovaskular  dari  aneurisma Am. 2004;22:347-66.
tetapi  tidak  menyebabkan yang pecah harus dilakukan sedini 3. van Gijn J, Kerr RS, Rinkel
hiponatremia.  Terapi  dengan mungkin (24-72 jam) bila keadaan GJ.  Subarachnoid  hae-
natrium  klorid  hipertonik  (1,5– pasien  memungkinkan  untuk morrhage.  The  Lancet.
3%) berguna untuk hiponatremia mengurangi  risiko  perdarahan 2007:369 (9558):306–18.
yang diinduksi oleh PSA. Hindari ulang setelah aPSA (Class I; Level 4. Singh  V.  Contemporary
restriksi  cairan  pada  pasien of Evidence B).  Bila  mungkin Management of Subarachnoid
PSA.5,7,12 dilakukan obliterasi komplit dari Hemorrhage.  AAN  Annual
Meeting,New  Orleans;April
2012.

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 169


MEDICINA • VOLUME 45 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2014

5. Connolly ES, Rabinstein AA, medscape.com/article/ 22. Hunt  W,  Hess  R.  Surgical


Carhuapoma  JR,    Derdeyn 1164341-clinical risk  as  related  to  time  of
CP,  Dion  J,  Higashida  RT, 13. Fontanarosa PB. Recognition intervention in the repair of
dkk.  Guidelines  for  the of subarachnoid hemorrhage. intracranial  aneurysms.J
Management of Aneurysmal Ann  Emerg  Med. Neurosur.1968;28(1):14–20.
Subarachnoid Hemorrhage : 1989;18:1199–1205. 23. Fisher C, Kistler J, Davis J.
A  Guidelinefor  Healthcare 14. Linn FHH, Rinkel GJE, Algra Relation of cerebral vasospasm
Professionals  From  the A,  van  Gijn  J.  Headache to subarachnoid hemorrhage
American Heart Association/ characteristics  in visualized  by  computerized
American Stroke Association subarachnoid  haemorrhage tomographic  scanning.
. Stroke. 2012;43:1-19. and  benign  thunderclap Neurosurgery.1980;6(1):1–9.
6. Beck J,  Raabe A,  Szelenyi A, headache. J Neurol Neurosurg 24. Teasdale  G,  Drake  C,  Hunt
Berkefeld  J, Gerlach  R, Psychiatry. 1998;65:791–3. W,  Kassell  N,  Sano  K,
Setzer  M,  dkk.  Sentinel 15. Konsensus  Nasional  III. Pertuiset B, dkk. A universal
Headache  and  the  Risk  of Diagnostik  dan subarachnoid  hemorrhage
Rebleeding After Aneurysmal Penatalaksanaan  Nyeri scale: report of a committee of
Subarachnoid  Hemorrhage. Kepala.  Kelompok  Studi the  World  Federation  of
Stroke. 2006;37:2733-7 Nyeri  Kepala  PERDOSSI. Neurosurgical  Societies.
7. Koenig MA. Management of Cetakan pertama. Surabaya : Journal  of  Neurology,
Delayed  Cerebral  Ischemia Airlangga  University Neurosurgery,  and
after  Subarachnoid Press;2010.h.58. Psychiatry.1988;51(11):1457.
Hemorrhage  Continuum 16.   Kowalski  RG,  Claassen  J, 25. Starke  RM,  Kim  GH,
Lifelong  Learning  Neurol. Kreiter  KT,  Bates  JE, Fernandez  A,  Komotar  RJ,
2012;18(3):579–97. Ostapkovich  ND,  Connolly Hickman ZL, Otten ML, dkk.
8. Ducros  A.  Thunderclap ES, dkk. Initial misdiagnosis Impact of a protocol for acute
headaches,  are  they  all and  outcome  after antifibrinolytic  therapy
warning leaks ? Diagnosis and subarachnoid  hemorrhage. onaneurysm rebleeding after
strategy. 16th Congress of the JAMA. 2004;291:866–9 subarachnoid  hemorrhage.
European  Federation  of 17. Edlow  JA.  Diagnosis  of Stroke. 2008;39:2617–21.
Neurological Societies;2012. subarachnoid  hemorrhage. 26. Appelboom  G,  Strozyk  D,
h.  8-11  September; Neurocrit  Care.  2005;2:99– Hwang  BY,  Prowda  J,
Stockholm,  Sweden.  UK: 109. Badjatia  N,  Helbok  R,  dkk.
Blackwell Publishing; 2012 18. Allman,  Keith  G,  Iain  H. Bedside use of a dual aortic
9. de  Falco  FA.  Sentinel Wilson. Oxford Handbook of balloon  occlusion  for  the
headache.  Neurol  Sci. Anaesthesia.  Edisi  ke  2 treatment  of  cerebral
2004;25(suppl3):S215-7. Oxford:University  Press; vasospasm.  Neurocrit  Care.
10. Polmear  A.  Sentinel 2006. 2010;13:385–8.
headaches  in  aneurysmal 19. Oyama  K,  Criddle  L. 27. Shankar JJ, dos Santos MP,
subarachnoid haemorrhage: Vasospasm After Aneurysmal Deus-Silva  L,  Lum  C.
what is the true incidence? A Subarachnoid  Hemorrhage. Angiographic evaluationof the
systematic  review. Critical  CareNurse. effect  of  intra-arterial
Cephalalgia. 2003;23:935–41. 2004;24:58-67 milrinone therapy in patients
11. Jakobsson KE, Sa¨veland H, 20. Weir  B.  Subarachnoid with  vasospasm  from
Hillman  J,  Edner  G, Hemorrhage:  Causes  and aneurysmal  Subarachnoid
Zygmunt  S,  Brandt  L,  dkk. Cures. New  York  :  Oxford hemorrhage. Neuroradiology.
Warning  leak  and  manage- University Press; 1998. 2011;53:123–8.
ment outcome in aneurismal 21. Diringer  MN,  Bleck  TP, 28. Dorhout Mees SM, Rinkel GJ,
subarachnoid hemorrhage. J Hemphill  JC,  Menon  D, Feigin VL, Algra A, van den
Neurosurg.1996;85:995–9 Shutter  L,  Vespa  P,  dkk. Bergh  WM,  Vermeulen  M,
12. Becske  T,  Jallo  GI,  Lutsep Critical care management of dkk. Calcium antagonists for
HL, Berman SA, Kirsner HS. patients following aneurysmal aneurismal  subarachnoid
S u b a r a c h n o i d subarachnoid  hemorrhage: haemorrhage.  Cochrane
Hemorrhage Clinical recommendations  from  the Database  Syst  Rev.
Presentation.  Medscape, Neurocritical Care Society’s 2007;(3):CD000277.
update 12 juli 2012 ( diakses Multidisciplinar  Consensus
18  Agustus  2012).  Diunduh Conference. Neurocrit Care.
dari:  http://emedicine. 2011;15(2):211-20.

170 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN

Anda mungkin juga menyukai