Anda di halaman 1dari 23

A. Akuntansi sebagai Sistem 2.

Alat pengendali keuangan


Informasi 3. Memberikan informasi atau
laporan untuk pihak eksternal
Pengertian Akuntansi 4. Bahan evaluasi perusahaan
Akuntansi adalah proses mencatat 5. Membantu pencatatan ekonomi
dan mengolah transaksi yang keluarga
berhubungan dengan pendapatan dan 6. Sebagai bukti keuangan yang
pengeluaran. dapat dipertanggungjawabkan

Akuntansi yaitu seni dalam Pihak-pihak Pengguna Akuntansi


mengukur, berkomunikasi, dan dibagi menjadi 2, yaitu:
menginterpretasikan aktivitas 1. Pihak internal
keuangan. 2. Pihak eksternal
Menurut American Accounting Sejarah Akuntansi
Association (AAA), akuntansi adalah
Pada tahun 1494, bapak
proses mengidentifikasi, mengukur,
akuntansi yaitu Luca Pacioli (1447-
dan melaporkan informasi ekonomi
1517), mempublikasikan buku yang
untuk memungkinkan adanya penilaian
berjudul “Summa de Aritmatica,
dan pengambilan keputusan yang jelas
Geometrica Proostiori et
dan tegas bagi mereka yang
Propotionallia”. Di dalam buku
menggunakan informasi tersebut.
tersebut terdapat sub judul
Sedangkan menurut America “Particularis de Computies et
Institute of Certified Public Scriptoris”. Di dalam sub judul ini
Accountants (AICPA), akuntansi mengajarkan tentang sistem
adalah seni pencatatan, penggolongan, pembukuan berpasangan. Jadi, sistem
peringkasan, yang tepat dan pencatatan semua transaksi dibagi
dinyatakan dalam satuan mata uang, menjadi 2 bagian, yaitu di sisi debit
transaksi-transaksi dan kejadian yang dan kredit. Nah sub judul ini
setidaknya bersifat finansial dan merupakan cikal bakal dari adanya
penafsiran hasil-hasilnya. akuntansi.
Manfaat akuntansi diantaranya yaitu: Sejarah akuntansi itu dimulai
1. Mengetahui kondisi keuangan sejak manusia mengenal dan
menghitung uang, serta menggunakan

Zahraudhatul
pencatatan. Pada abad ke XIV, Indonesia yang bernama Ikatan
perhitungan laba/rugi telah Akuntansi Indonesia (IAI). IAI ini
diterapkan oleh pedagang-pedagang dibentuk pada tanggal 23 Desember
dengan cara menghitung harta yang 1957. IAI ini menyusun sebuah
ada pada akhir pelayaran. prinsip akuntansi di Indonesia yang
bernama Standar Akuntansi Keuangan
Pada tahun 1642, akuntansi
(SAK). SAK ini merupakan himpunan
mulai diterapkan di Indonesia.
prinsip, prosedur, dan teknik
Buktinya yaitu dengan adanya
akuntansi yang mengatur penyusunan
“Pembukuan Amphioen Societeit”
laporan keuangan. Khususnya kepada
sejak tahun 1747.
pihak eksternal perusahaan seperti
Kemudian pada tahun 1870, pemilik perusahaan, kreditor, dan
sejak UU Tanam Paksa dihapuskan, investor.
akuntansi di Indonesia mulai
Prinsip akuntansi yaitu
berkembang. Karena terjadi hal
memahami mana yang merupakan
tersebut, maka banyak pengusaha
pendapatan dan mana yang merupakan
swasta Belanda yang menanamkan
pengeluaran.
modalnya di Indonesia. Merekalah
yang akhirnya menerapkan sistem Prinsip dan Karakteristik Pemakai
pembukuan di Indonesia. Kemudian Informasi Akuntansi
akhirnya Indonesia juga
Secara garis besar ada dua
diperkenalkan sistem pemeriksaan
pihak yang disebut sebagai pengguna
atau auditing untuk menyusun dan
informasi akuntansi, yaitu:
mengontrol pembukuan perusahaan.
1. Pihak internal – Yaitu pihak
Pendidikan akuntansi di dalam
yang berada di dalam sebuah
negeri mulai dirintis pada tahun 1952
perusahaan dan ber-
oleh Universitas Indonesia yang
kepentingan dalam pengambilan
membuka jurusan akuntansi di
kebijakan perusahaan.
fakultas ekonomi UI. Hal ini membuat
Contohnya yaitu CEO, general
perguruan tinggi lainnya mengikuti
manajer, manajer keuangan,
langkah dari Universitas Indonesia.
manajer dan produksi. Mereka
Pada tahun 1954, UU No. 34 membutuhkan informasi
dikeluarkan untuk mengatur akuntansi sebagai panduan
pemberian gelar akuntan. sebelum mengambil kebijakan.
2. Pihak eksternal – Yaitu pihak di
Lalu pada tanggal 23 Desember
luar perusahaan yang
1957 didirikan organisasi yang
mempunyai hubungan dengan
menghimpun para akuntan di

Zahraudhatul
perusahaan dan memiliki sumbangan sosial kepada
kepentingan terhadap masyarakat.
kebijakan perusahaan. -Masyarakat, untuk dapat
Contohnya yaitu: memastikan peran perusahaan
-Investor, memerlukan dalam melaksanakan kewajiban
informasi akuntansi berupa sosialnya.
keuangan sebagai bahan
Kualitas / Karakteristik Sistem
landasan evaluasi untuk
Informasi Akuntansi
menentukan keputusan
investor di masa depan. Jika 1. Relevansi – Informasi harus
keuangan perusahaan dinilai bisa memengaruhi kebijakan
kurang atau kurang yang diambil perusahaan
menguntungkan, ada dengan memprediksi hasil dari
kemungkinan investor akan peristiwa masa lalu, sekarang,
berpindah ke investasi dan masa depan.
perusahaan lain. 2. Reliabilitas/dapat diuji – Untuk
-Karyawan, gunanya untuk meningkatkan manfaat
dapat mengetahui prospek informasi akuntansi, perlu
karir di masa depan, dapat dilakukan pengujian terlebih
mengetahui besaran bonus dahulu supaya kebenaran
yang diterima, serta sebagai informasinya terjamin.
sarana evaluasi diri atas 3. Dapat dipahami – Menyajikan
performanya dalam bekerja. informasi penting itu bagus,
-Kreditur, pihak yang tetapi lebih penting jika
meminjamkan dana sebagai informasinya mudah
modal kepada perusahaan. dimengerti oleh para pengguna
Contohnya bank. Bank akan informasi akuntansi.
mengevaluasi perusahaan 4. Netral – Tidak memihak kepada
melalui informasi keuangan pihak manapun atas
sehingga dapat memutuskan kepentingan tertentu.
apakah mereka akan 5. Tepat waktu – Jika informasi
memberikan pinjaman atau akuntansi muncul terlambat,
tidak. pasti akan berimbas pada
-Pemerintah, mengawasi dan pengambilan keputusan.
memantau perusahaan dalam Hasilnya antara pengambilan
hal pembayaran pajak, keputusannya yang ikut
kelayakan gaji pegawai, dan terlambat, atau informasi

Zahraudhatul
akuntansi itu yang tidak selain diakui sebagai harta, 50
terpakai sama sekali. juta itu juga harus dimasukkan
6. Dapat dibandingkan – Harus ke dalam pendapatan.
bisa dibandingkan antara 3. Prinsip mencocokkan (matching
laporan yang satu dengan yang principle) – Mempertemukan
lainnya. Misalnya dibandingkan pendapatan dengan biaya yang
antara laporan tahun ini dengan dikeluarkan. Tujuannya untuk
tahun sebelumnya. menentukan keuntungan bersih
7. Lengkap – Harus lengkap dan dalam periode tertentu. Atau
mencakup semua kebutuhan malah kerugian bersih.
bagi para pemakai informasi 4. Prinsip konsistensi
akuntansi agar tidak (consistency principle) –
menimbulkan berbagai Misalnya perusahaan
pertanyaan bagi pemakainya. menggunakan sistem A,
seharusnya sistem ini tidak
Prinsip Dasar Akuntansi
boleh berganti-ganti dengan
Prinsip dasar akuntansi adalah sistem lain misalnya sistem B,
dasar dari akuntansi dan laporan C, dsb. Karena akan membuat
keuangan. pengguna informasi akuntansi
kebingungan.
1. Prinsip biaya historis
(historical cost principle) – 5. Prinsip pengungkapan secara
lengkap (full disclosure
Mengharuskan kita untuk
principle) – Mengharuskan
melakukan pencatatan
penyajian informasi di laporan
terhadap biaya yang
dikeluarkan baik untuk keuangan secara lengkap untuk
membuat para pemakai
memperoleh barang maupun
informasi akuntansi supaya
jasa.
mereka tidak tersesat dengan
2. Prinsip pengakuan pendapatan
(revenue recognition principle) laporan keuangan yang
setengah jadi.
– Pendapatan adalah aliran
6. Prinsip entitas ekonomi
harta atau aset yang masuk
(economic entity principle) –
yang didapat dari penyerahan
Sistem informasi ekonomi itu
barang/jasa. Prinsip ini
mengharuskan kita mencatat harus berdiri sendiri. Kita
tidak boleh mencampurkan
harta itu sebagai pendapatan.
laporan keuangan akuntansi
Misalnya perusahaan kita
antara perusahaan dengan
mendapat 50 juta dari hasil
penjualan mobil, itu artinya pribadi maupun pihak lain.

Zahraudhatul
7. Prinsip periode akuntansi akuntansi secara material.
(period principle) – Sebuah Informasi akuntansinya
pelaporan keuangan itu harus memiliki nominal dan dapat
dibatasi oleh periode tertentu. dijual.
Misalnya perusahaan yang
Bidang Akuntansi dan Etika Profesi
menjalankan usaha mulai dari 1
Akuntansi
Januari – 31 Desember.
8. Prinsip satuan moneter (unit Setiap bidang keilmuan, pasti
monetary principle) – Semua memiliki banyak cabang yang pada
bentuk pencatatan transaksi umumnya masih berkaitan namun
keuangan hanya bisa berbeda. Contohnya profesi dokter.
dinyatakan dalam bentuk yang Profesi dokter memiliki bidang
bisa diukur dan dinilai. Misalnya seperti dokter gigi, dokter umum,
transaksinya dicatat dalam dokter kandungan, dll. Begitu juga
bentuk mata uang rupiah. dengan akuntan. Berikut ini bidang-
Prinsip ini tidak melibatkan bidang dari akuntansi:
faktor-faktor non kuantitatif 1. Akuntansi keuangan atau
atau yang tidak bisa diukur. akuntansi umum (financial
Seperti kinerja, strategi accounting) – Untuk
perusahaan, dll. kepentingan pihak di luar
9. Prinsip kesinambungan usaha perusahaan seperti investor,
(going concern) – Prinsip ini
kreditor, pemerintah.
mempunyai arti apabila sebuah 2. Akuntansi manajemen
bisnis atau usaha akan tetap (management accounting) –
berjalan terus menerus dan Membantu manajemen
berkesinambungan tanpa ada
perusahaan untuk pengambilan
pemberhentian atau
keputusan.
pembubaran usaha di tengah
3. Akuntansi anggaran
jalan kecuali jika bisnis/usaha (buddgeting) – Menyajikan
itu memiliki masalah yang
kegiatan keuangan untuk
membuat usaha/bisnisnya itu jangka waktu tertentu
harus bubar. Misalnya adanya dilengkapi sistem penganalisis
peristiwa bencana alam. dan pengawasannya.
10. Prinsip materialitas 4. Akuntansi pemeriksaan
(materiality principle) – Prinsip (auditing) – Yang berhubungan
ini mengakui bahwa pencatatan dengan pemeriksaan bebas
dan pengukuran atau
atas akuntansi umum yang
pengungkapan informasi

Zahraudhatul
biasanya dikerjakan oleh organisasi yang bertugas untuk
akuntan publik. mencatat setiap transaksi
5. Akuntansi perpajakan (tax keuangan dan menyusun laporan
accounting) – Akuntansi yang keuangan perusahaan. Selain
berkaitan dengan masalah itu juga menguruskan masalah
perpajakan seperti pengisian pencatatan pajak perusahaan
SPT, Pph, PPN. dan auditing atau pemeriksaan
6. Akuntansi biaya – Menghitung secara internal.
biaya produksi yang dilakukan 2. Akuntan publik – Telah
perusahaan. memperoleh izin dari menteri
7. Sistem akuntansi – keuangan untuk memberikan
Melaksanakan suatu kegiatan jasa akuntan publik dan wajib
dengan merencanakan terlebih menjadi anggota IAI atau
dahulu cara untuk melakukan Institut Akuntan Indonesia.
pencatatan akuntansi agar Bersifat independen (mandiri),
aman. artinya tanpa terikat tetap
8. Akuntansi pemerintahan – dengan sebuah perusahaan
Menyajikan suatu laporan yang bertugas sebagai
keuangan, pengendalian, serta pemeriksa keuangan atau jasa
memberikan pengawasan lainnya seperti konsultan
keuangan pemerintah atau keuangan, perhitungan pajak,
keuangan negara. dan pembuatan laporan secara
independen. Ketentuan tentang
Profesi Akuntan
akuntan publik terdapat pada
Menurut KBBI, akuntan atau ahli UU Nomor 5 tahun 2011
akuntansi adalah orang yang bertugas tentang Akuntan Publik.
menyusun, membimbing, mengawasi, 3. Akuntan pemerintah – Bekerja
menginspeksi, dan memperbaiki tata di lembaga pemerintah.
buku serta administrasi perusahaan Misalnya di kantor BPK, BPKP,
atau instansi pemerintah. perpajakan, dan di KPK. Tugas
utamanya yaitu menyusun
Gelar akademis untuk lulusan
laporan keuangan pemerintah
perguruan tinggi jurusan akuntansi.
atau bisa juga mengaudit
1. Akuntan internal – Disebut setiap institusi-institusi
juga sebagai akuntan pemerintah di berbagai tingkat
manajemen atau akuntan pemerintahan.
perusahaan. Bekerja dalam 4. Akuntan pendidik – Mendidik di
suatu perusahaan atau bidang akuntansi, melakukan

Zahraudhatul
penelitian dan pengembangan menunjukkan komitmen atas
di bidang akuntansi, dan profesionalismenya.
menyusun kurikulum di 3. Integritas – Akuntan itu harus
berbagai tingkat satuan memiliki integritas. Dalam
pendidikan. Contohnya yaitu usahanya untuk memelihara
sebagai dosen atau guru yang dan meningkatkan kepercayaan
mengajar mata pelajaran atau publik, setiap akuntan harus
mata kuliah akuntansi. memenuhi tanggung jawab
profesional nya dengan
Etika Profesi Akuntan
integritas setinggi mungkin
Dalam menjalankan tugas dengan bersungguh-sungguh
profesionalnya, akuntan itu dituntut dalam mengemban profesi
untuk mematuhi kode etik profesi. akuntan.
Kode etik profesi merupakan kaidah- 4. Objektivitas – Setiap akuntan
kaidah yang menjadi landasan bagi harus menjaga objektivitasnya
eksistensi profesi dan sebagai dasar atau netral dan bebas dari
terbentuknya kepercayaan benturan kepentingan dalam
masyarakat. pemenuhan kewajiban
profesionalnya.
Kode etik Ikatan Akuntan
5. Kompetensi dan kehati-hatian –
Indonesia atau IAI adalah aturan
perilaku etika akuntan dalam Setiap akuntan harus
melaksanakan jasa
memenuhi tanggung jawab
profesionalnya dengan kehati-
profesionalnya. Kode etik akuntan
hatian, kompetensi, dan
Indonesia memuat 8 prinsip etika
yaitu sebagai berikut: ketekunan. Serta mempunyai
kewajiban untuk
1. Tanggung jawab profesi – mempertahankan pengetahuan
Akuntan harus senantiasa dan keterampilan profesional
menggunakan pertimbangan pada tingkat yang diperlukan.
moral dan profesional dalam 6. Kerahasiaan – Seorang akuntan
semua kegiatan yang itu wajib menghormati
dilakukannya. kerahasiaan informasi yang
2. Kepentingan publik – Akuntan diperoleh selama melakukan
harus selalu bertindak dalam jasa profesionalnya dan tidak
kerangka pelayanan pada boleh memakai atau
publik, menghormati mengungkapkan informasi
kepercayaan publik, dan tersebut tanpa persetujuan
kecuali jika ada hak atau

Zahraudhatul
kewajiban profesional atau 2. Aset tetap – Harta yang
hukum untuk mengungkapkan jumlahnya tidak mudah
nya. berubah saldonya tetapi nilai
7. Standar teknis – Seorang gunanya yang berubah.
akuntan harus melaksanakan Singkatnya, kualitasnya yang
jasa profesionalnya sesuai berkurang bukan kuantitasnya.
dengan standar teknis dan Contohnya yaitu seperti
standar profesional yang gedung, peralatan, dan
relevan. Sesuai dengan kendaraan.
keahliannya dan dengan
Asal aset itu bisa dari harta
berhati-hati, akuntan
pemiliknya sendiri (modal/ekuitas)
mempunyai kewajiban untuk
atau juga bisa dari pihak ketiga
melaksanakan penugasan dari
(utang/kewajiban). Utang atau
penerima jasa selama
kewajiban ini dibutuhkan perusahaan
penugasan tersebut sejalan
jika misalnya dana untuk
dengan prinsip integritas dan
mengembangkan perusahaan kurang
objektivitas.
jika hanya mengandalkan dana dari
pemiliknya saja. Agar dapat
berkembang, pemilik perusahaan
B. Persamaan Dasar
harus berutang. Utang ini tentu saja
Akuntansi harus dibayar, maka dari itu disebut
Konsep Dasar Persamaan Akuntansi sebagai kewajiban.

Aset/harta adalah segala Karena semua bentuk kegiatan


sesuatu yang digunakan perusahaan dari akuntansi harus dicatat, maka
untuk keberlangsungan usahanya. jika akan dicatat kita dapat
mencatatnya seperti ini:
Aset dibagi menjadi dua
golongan, yaitu: “Aset/Harta = Utang + Modal”

1. Aset lancar – Aset atau harta Persamaan dasar akuntansi ini


yang jumlahnya mudah sangat berguna untuk dasar kita
berubah. Seperti kas, mencatat semua kegiatan perusahaan.
perlengkapan, surat berharga, Penggolongan Akun
piutang, wesel tagih,
 Akun piutang
persediaan barang dagang,
 Akun pendapatan jasa
sewa dibayar dimuka, beban
 Akun beban gaji
dibayar dimuka, asuransi
 Akun peralatan
dibayar dimuka, dll.

Zahraudhatul
Secara umum, akun dapat digolongkan  Kas – Berhubungan dengan
menjadi 2 bentuk, yaitu: uang. Uang masuk dan uang
keluar.
1. Akun riil atau akun tetap –
 Piutang usaha – Jika ada badan
Yaitu akun yang sifatnya
usaha atau seseorang yang
permanen, kontinyu atau
meminjam uang kepada kita,
berkelanjutan, dan tidak
yang artinya mereka
pernah ditutup. Akun ini akan
mengutang, berarti namanya
tetap ada dan bahkan
adalah piutang.
berkembang. Yang termasuk ke
 Perlengkapan – Barang yang
dalam akun riil yaitu aset,
cepat habis. Contohnya tisu,
utang, dan modal.
pensil, pulpen, penghapus, dll.
2. Akun nominal – Yaitu akun yang
 Peralatan – Barang yang tidak
sifatnya sementara dan di
cepat habis. Contohnya laptop,
periode tertentu, akan tutup
komputer, ac, mobil, dll.
akun. Akun nominal dibagi
 Asuransi dibayar dimuka
menjadi 2, yaitu akun
 Iklan dibayar dimuka
pendapatan dan akun beban.
 Sewa dibayar dimuka
Persamaan Dasar Akuntansi  Tanah
 Bangunan
Rumus dasar persamaan
akuntansi adalah: Kewajiban/utang adalah suatu
keharusan yang dimiliki perusahaan
“Harta/Aset = Utang + Modal”
dalam membayar kepada pemberi
Jika di awal-awal seorang kredit atau pemberi pinjaman oleh
usahawan membuat usaha tidak ada sebab terjadinya suatu transaksi
utang dikarenakan ia menggunakan berdasarkan jangka waktu yang sudah
modal sendiri, maka rumusnya ditetapkan. Contohnya yaitu utang
menjadi: bank, utang gaji, utang usaha, utang
“Harta/Aset = Modal” pembelian, wesel bayar, kewajiban
akrual, dll.
Harta/aset adalah segala
kekayaan yang berwujud atau tidak Ekuitas/modal adalah hak
berwujud dari pemilik perusahaan kepemilikan atas harta yang dikuasai
yang digunakan dalam perusahaan perusahaan. Contohnya yaitu:
yang diharapkan bisa memberikan  Beban – Contohnya seperti
keuntungan ekonomi. Yang termasuk beban listrik, gaji, telepon, dll.
harta/asset diantaranya yaitu:  Pendapatan – Jika pendapatan
naik, modalnya pun ikut naik.

Zahraudhatul
Jika biayanya naik, modalnya Pendapatan - +
turun.
Analisis Persamaan Dasar Akuntansi
 Prive – Pengambilan pribadi
yang hanya bisa diambil oleh 1. Analisis transaksi harta
pemilik perusahaan.
Bisa menganalisis apa saja yang
Contoh Soal berhubungan dengan harta. Contoh
nya seseorang membeli mobil untuk
Pada tanggal 1 Januari 2018,
bisnis seharga Rp. 100.000.000
Luciana bekas karyawati sebuah salon
dengan pembayaran cash tunai tanpa
memutuskan untuk membuka usaha
utang ataupun cicilan. Berarti uangnya
salon dengan nama “Salon Yakin
berkurang, hal-hal yang berhubungan
Cantik”. Untuk itu, Luciana
dengan uang tersebut masuknya ke
memindahkan uang pribadinya ke kas
kas.
Salon Yakin Cantik sejumlah Rp.
100.000.000. Jika transaksi itu Nama Akun Debit Kredit
dicatat pada persamaan akuntansi, Kendaraan 100 juta -
maka … Kas - 100 juta
Total 100 juta 100 juta
Pembahasan:
Total antara debit dan kredit harus
Harta = Utang + Modal seimbang (balance).

100.000.000 = 0 + 100.000.000 2. Analisis transaksi harta dan


utang
Tanggal 1
Kas 100.000 Misalkan ada seseorang yang
Piutang - memiliki bisnis fotokopi kemudian ia
Perlengkapan - membeli mesin fotokopi senilai Rp.
Peralatan Salon - 15.000.000 tetapi ia membayarnya
Ak. Peny. Peralatan Salon - secara utang (belum membayar) maka
Kewajiban - analisis transaksinya seperti berikut:
Modal/Ekuitas (Rupiah) 100.000
Nama Akun Debit Kredit
Mekanisme Debit/Kredit Peralatan 15 juta -
Utang - 15 juta
Nama Akun Debit Kredit
Total 15 juta 15 juta
Harta + -
Total antara debit dan kredit harus
Kewajiban - +
seimbang (balance).
Ekuitas - +
Prive + - 3. Analisis transaksi harta dan
modal
Beban + -

Zahraudhatul
Misalnya ada seseorang yang akan 2. Tidak punya persediaan produk
membuat bisnis dan memiliki modal secara fisik
sebesar Rp. 50.000.000, kemudian 3. Produk jasa tidak bisa sama
uang tersebut disetorkan untuk persis antarkonsumen
membuka bisnis tersebut, maka 4. Harga produk perusahaan jasa
analisis transaksinya seperti berikut: berbeda-beda
5. Perusahaan jasa bisa butuh
Nama Akun Debit Kredit
atau tidak butuh barang-
Kas 50 juta -
barang berwujud
Modal - 50 juta
6. Tidak ada harga produksi dan
Total 50 juta 50 juta
Total antara debit dan kredit harus penjualan
seimbang (balance). Siklus Perusahaan Jasa
Kenapa modal juga bertambah 1. Transaksi
di kredit? Karena modal termasuk ke 2. Jurnal
dalam kewajiban pemilik perusahaan. 3. Posting
Kewajiban tersebut jika bertambah 4. Neraca saldo
ada di kredit. 5. AJP
6. Neraca saldo disesuaikan
7. Laba/rugi
C. Penyusunan Siklus 8. Neraca
Akuntansi pada 9. Laporan keuangan
Perusahaan Jasa 10. Jurnal penutup

Pengertian Perusahaan Jasa Transaksi Keuangan

Perusahaan jasa adalah unit Transaksi adalah kegiatan yang


bisnis yang kegiatannya menghasilkan dilakukan seseorang yang
produk dalam bentuk jasa tidak menimbulkan perubahan terhadap
berwujud, tapi bisa kita rasakan harta atau keuangan yang dipunyai
manfaatnya. Tujuannya yaitu untuk baik itu bertambah ataupun
mendapatkan laba atau keuntungan. berkurang.
Di perusahaan jasa, jika kita sudah Bukti Transaksi
menggunakan produknya, kita tidak
1. Kwitansi – Bukti untuk
bisa meminta uang kembali.
penerima pembayaran dan
Karakteristik Perusahaan Jasa orang yang membayar. Kwitansi
1. Kegiatan operasional utamanya biasanya terdapat dua rangkap.
adalah jualan jasa 2. Faktur – Bukti transaksi
tentang perhitungan penjualan

Zahraudhatul
barang yang dilakukan secara berlangsung di internal
kredit dan dibuat oleh penjual perusahaan. Memo ini biasanya
untuk disampaikan kepada terjadi di akhir periode.
pihak pembeli. Faktur juga
Tahap Pencatatan Akuntansi
biasanya dibuat 2 rangkap.
3. Cek – Sebuah bukti transaksi 1. Jurnal umum – Media dalam
yang berupa surat perintah proses akuntansi untuk
yang tidak bersyarat kepada menampung akun-akun
suatu bank untuk membayar transaksi. Setelah transaksi
sejumlah uang dari seorang dianalisis, transaksi akan
nasabah. Cek harus dicatat dalam jurnal umum.
ditandatangani oleh pihak yang Hasil analisis berkaitan dengan
menjadi nasabah dan nasabah 2 akun, yaitu akun yang dicatat
tersebut memiliki simpanan di di sisi debit dan akun yang
bank dalam bentuk giro. dicatat di sisi kredit.
4. Nota kredit – Penjual Fungsi jurnal umum
mengurangi piutang yang akan
ditagih ke pembeli nota kredit  Fungsi pencatatan – Semua
itu. Singkatnya, nota kredit transaksi yang terjadi pada
adalah bukti pengurangan suatu perusahaan harus
piutang kepada pembeli. dicatat dalam jurnal.
5. Nota debet – Kebalikan dari  Fungsi historis – Harus
nota kredit. Surat bukti dicatat secara kronologis
terjadinya pengurangan utang dalam membukukan
usaha. transaksi yang dilakukan
6. Rekening koran – Bukti sesuai urutan waktu
transaksi tentang mutasi kas terjadinya.
pada bank yang disusun oleh  Fungsi analisis – Untuk
pihak bank untuk nasabahnya. menentukan nama akun,
7. Bilyet giro – Bukti transaksi jumlah yang dicatat, dan di
yang berbentuk surat perintah sisi mana debt/kredit
dari nasabah kepada pihak pencatatan itu dilakukan.
bank untuk memindahkan  Fungsi instruktif – Jurnal
sejumlah uang dari buku umum merupakan
rekeningnya ke rekening sekumpulan instruksi atau
penerima. perintah. Jadi akun harus
8. Memo – Bukti yang dipakai diisi sesuai dengan apa yang
untuk kejadian yang tercatat pada jurnal umum,

Zahraudhatul
termasuk perintah untuk akun yang harus disesuaikan
mendebit atau mengkredit atau diperbaharui agar
akun-akun pada jurnal. Jika menggambarkan kondisi
instruksi pada jurnal umum sebenarnya dari suatu
tidak diikuti, akan terjadi perusahaan.
kesalahan pengisian akun.
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
Bentuk jurnal umum

Tanggal
Kode Bukti Pembukuan
Jumlah
Akun/Keterangan
Ref 3. Kertas kerja – Media
Debit pencatatan neraca saldo, jurnal
Kredit penyesuaian, laporan laba-rugi,
(Bentuk format asli tabel seharusnya dan neraca yang disusun secara
dari atas ke bawah) logis untuk mempermudah
2. Buku besar – Kumpulan akun penyusunan laporan keuangan.
dan disusun secara berurutan Kode Akun
berdasarkan kode akun supaya Nama Akun
mudah ditemukan ketika Neraca Debit
diperlukan. Dalam buku besar Saldo Kredit
ini disatukan satu per satu yang Penyesuaian Debit
jenisnya sama. Kredit
N.S.D Debit
Tahap Pengikhtisaran
Kredit
1. Neraca saldo – Daftar yang Laba – Rugi Debit
memuat seluruh saldo dari Kredit
akun-akun yang terdapat di Neraca Debit
buku besar. Akhir Kredit
(Bentuk format asli tabel seharusnya
Kode Nama Debit Kredit dari atas ke bawah)
Akun Akun
Tahap Pelaporan Akuntansi pada
Perusahaan Jasa

1. Laporan laba rugi – Laporan


Jumlah
yang menggambarkan kinerja
2. Jurnal penyesuaian – Pada suatu perusahaan. Dalam
akhir periode akuntansi (31 penyusunan laba-rugi ini, selalu
Desember), terdapat akun- terlebih dahulu mencatatkan

Zahraudhatul
pendapatan kemudian Sumber penyajian:
pencatatan beban dan laba
 Modal awal bisa dilihat pada
bersih sebagai hasil akhirnya.
neraca saldo.
“Laba = Pendapatan – Beban”
 Tambahan investasi jika ada
Bentuk laporan laba-rugi dapat diambil dari lajur
penyesuaian sebelah kredit.
 Single step – Seluruh
 Laba bersih dapat dilihat pada
pendapatan yang ada
lajur laba-rugi sebelah debet
dikelompokkan tersendiri di
atau dapat juga diambil dari
bagian atas dan dijumlahkan
hasil laporan perhitungan laba-
lalu seluruh beban
rugi.
dikelompokkan tersendiri pula
 Pengambilan pribadi, datanya
di bagian bawah dan
dapat diambil dari lajur neraca
dijumlahkan. Kemudian, jumlah
sebelah debet.
pendapatan dikurangi jumlah
 Rugi perusahaan dapat diambil
beban, lalu selisihnya didapati
dari lajur laba-rugi sebelah
laba bersih atau rugi bersih.
kredit atau hasil perhitungan
 Multiple step – Pendapatan
laba-rugi.
yang ada dibedakan menjadi
beban usaha dan beban di luar Laporan Neraca
usaha. Pendapatan dan beban
Laporan yang berisi harta
usaha disajikan lebih dahulu
(aset), utang atau kewajiban-
lalu pendapatan dan beban di
kewajiban pada pihak lain (liebilities)
luar usaha disajikan kemudian.
beserta modal (capital) dari suatu
Laporan Perubahan Modal perusahaan pada saat tertentu. Di
dalam neraca ini kita melaporkan:
Laporan perubahan modal adalah
ikhtisar tentang perubahan modal  Aktiva – Dibagi menjadi 2,
yang terjadi selama jangka waktu yaitu aktiva tetap (peralatan
tertentu (biasanya 1 tahun). kantor, gedung, kendaraan) dan
aktiva lancar (kas, piutang,
Faktor:
perlengkapan, biaya dibayar
 Adanya setoran tambahan / dimuka).
investasi dari pemilik  Kewajiban – Dibagi menjadi 2,
 Adanya laba usaha yaitu utang jangka pendek dan
 Adanya kerugian utang jangka panjang.
 Pengambilan untuk keperluan  Modal
pribadi (prive)

Zahraudhatul
D. Penutupan Siklus Ikhtisar L/R XX -
Akuntansi pada Beban - XX

Perusahaan Jasa  Ikhtisar L/R (apabila laba)

Jurnal Penutup Nama Akun Debet Kredit


Ikhtisar L/R XX -
Jurnal penutup adalah jurnal
Modal - XX
yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk menutup akun-akun  Ikhtisar L/R (apabila rugi)
nominal sementara. Akibat penutupan
Nama Akun Debet Kredit
ini, saldo akun-akun tersebut akan
Modal XX -
menjadi 0 (nol) pada awal periode Ikhtisar L/R - XX
akuntansi. Sumber penyusunan ayat
jurnal penutup berasal dari kertas  Akun prive
kerja kolom laba/rugi. Nama Akun Debet Kredit
Tujuan Jurnal Penutup Modal XX -
Prive - XX
 Menutup saldo yang terdapat
pada semua perkiraan Jurnal Pembalik
sementara, sehingga perkiraan Jurnal pembalik adalah jurnal
tersebut menjadi nol. untuk membalikkan ayat jurnal
 Untuk menyajikan neraca awal penyesuaian tertentu yang dibuat
periode berikutnya setelah pada akhir periode.
dilakukan penutupan buku.
Bentuk Jurnal Pembalik
 Agar saldo rekening modal
menunjukkan jumlah yang Kebalikan dari jurnal
sesuai dengan keadaan pada penyesuaian, jika penyesuaian di sisi
akhir periode. debit maka jurnal pembalik diubah
 Guna mempermudah ketika (dipindahkan) di sisi kredit.
dilaksanakan pemeriksaan.
Manfaat Jurnal Pembalik
Akun-akun yang Ditutup
 Mempermudah pencatatan
 Akun pendapatan transaksi pada awal periode
akuntansi yang baru, terutama
Nama Akun Debet Kredit
Pendapatan XX - yang berhubungan dengan ayat
Ikhtisar L/R - XX jurnal penyesuaian.
 Menyederhanakan penyusunan
 Akun beban jurnal pada periode akuntansi
Nama Akun Debet Kredit berikutnya.

Zahraudhatul
 Meminimalkan kesalahan atau  Tidak ada perubahan antara
kekeliruan yang mungkin bisa barang yang dibeli dengan
terjadi. barang yang dijual
 Mencari laba/keuntungan

Secara garis besar, perusahaan


E. Penyusunan Siklus
dagang dibagi menjadi 2, yaitu:
Akuntansi pada
1. Perusahaan dagang
Perusahaan Dagang
berdasarkan produk yang
Pengertian Perusahaan Dagang diperdayakan – Ada perusahaan
yang menjual barang untuk
Perusahaan dagang adalah
diproduksi kembali, dan ada
perusahaan yang kegiatan utamanya
juga yang menjual barang jadi.
membeli, menyimpan, dan menjual
 Perusahaan dagang barang
kembali barang dagangnya tanpa
produksi – Menjual raw
memberi nilai tambah. Nilai tambah
material atau bahan baku.
yang dimaksud yaitu diolah lagi dan
Bahan baku ini yang
diubah barangnya menjadi barang
nantinya akan menjadi
yang memiliki nilai lebih tinggi.
bahan dasar pembuatan
Simpelnya, perusahaan dagang produk atau alat-alat
adalah perusahaan yang membeli produksi yang menghasilkan
barang dan kemudian dijual kembali produk lain.
tanpa mengubah produknya. Di  Perusahaan dagang barang
perusahaan dagang, barang yang jadi – Perusahaan ini
dijual itu berwujud. Berbeda dengan menjual produk final atau
perusahaan jasa yang produknya tidak dalam bentuk akhir yang
berwujud. siap dipakai oleh manusia.
Ciri-ciri / Karakteristik Perusahaan 2. Perusahaan dagang
Dagang berdasarkan macam konsumen
yang terlibat – Perusahaan ini
 Pendapatan utamanya dari dibagi lagi menjadi 3, yaitu:
penjualan barang dagang  Perusahaan dagang besar
 Tidak ada proses produksi (wholesaler) – Perusahaan
terhadap barang yang dijual yang secara langsung
 Terdapat akun persediaan membeli produk dari pabrik
barang dagang dalam jumlah banyak
 Sebagai perantara antara kemudian dijual lagi dalam
produsen dan konsumen volume yang besar juga.

Zahraudhatul
Contohnya yaitu pedagang  2/10, 1/15, n/30 – Pembayaran
grosir. yang dilakukan dalam jangka
 Perusahaan dagang waktu sepuluh hari atau kurang
perantara (middleman) – akan mendapat potongan 2%.
Perusahaan yang membeli Tetapi, jika pembayaran
barang dagang dalam partai dilakukan setelah lewat batas
besar untuk dijual kembali 10 hari sampai batas 15 hari,
ke pengecer dalam jumlah akan mendapat potongan 1%.
sedang. Contohnya yaitu Pembayaran paling lambat 30
pedagang sub grosir. hari setelah tanggal transaksi.
 Perusahaan dagang
Syarat Penyerahan Barang
pengecer (retailer) –
Perusahaan yang Syarat penyerahan barang
berhubungan langsung adalah kesepakatan antara penjual
dengan konsumen. dan pembeli untuk penyerahan barang
Contohnya warung, kios, dagang sehingga memperjelas pihak
atau swalayan. yang bertanggung jawab atas biaya
dan resiko atas barang sampai ke
Syarat Pembayaran
pembeli.
Syarat pembayaran adalah
 Free on Board Shipping Point
perjanjian antara penjual dan pembeli
(FOB Shipping Point) – Seluruh
untuk membayar barang dagang yang
biaya dan resiko atas barang
diperjualbelikan sehingga mem-
menjadi tanggungan pembeli
perjelas antara pembelian tunai dan
pada saat barang keluar dari
pembelian kredit.
gudang.
 EOM (End of Month) –  Free on Board Destination
Pembayaran dilakukan pada Point (FOB Destination Point) –
akhir bulan ketika transaksi Seluruh biaya dan resiko atas
terjadi. barang menjadi tanggungan
 n/60 – Pembayaran dilakukan penjual hingga barang sampai di
selambat-lambatnya 60 hari gudang pembeli.
setelah tanggal transaksi.  Rabat – Potongan harga yang
 2/10, n/30 – Pembayaran disepakati oleh pembeli dan
dilakukan dalam sepuluh hari penjual sehingga harga yang
atau kurang akan diberikan berlaku adalah yang sudah
potongan 2% dan pembayaran dikurangi potongan harga.
paling lambat 30 hari setelah
Siklus Perusahaan Dagang
transaksi.

Zahraudhatul
1. Jurnal umum – Sering dibuat sulit untuk mengelompokkan-
dua atau empat kolom. Cara nya, jadi butuh jurnal khusus
mencatatnya adalah dengan sebagai buku jurnal yang
menentukan di mana transaksi mewadahi transaki-transaksi
debet dan mana yang transaksi tertentu. Penggunaan jurnal
kredit. Jika salah dalam jurnal khusus dapat membuat
maka laporan yang dihasilkan efisiensi waktu tenaga dan
menjadi salah pula. biaya. Jurnal khusus dibagi
menjadi 4, yaitu:
No. Nama Akun D K
 Jurnal penjualan –
1. Kas + -
Mencatat penjualan secara
2. Piutang + -
kredit.
3. Perlengkapan _ -
4. Sewa dibayar di + -  Jurnal pembelian –
muka Mencatat pembelian secara
5. Utang - + kredit.
6. Peralatan + -  Jurnal penerimaan kas –
7. Modal - + Mencatat penjualan secara
8. Prive + - tunai.
9. Pendapatan - +  Jurnal pengeluaran kas –
10. Beban-beban + - Mencatat pembelian secara
11. Penjualan - + tunai.
12. Retur penjualan + - 3. Buku besar pembantu
13. Potongan penjualan + - 4. Buku besar
14. Beban angkut + - 5. Laporan HPP
penjualan 6. Neraca saldo
15. Pembelian + -
7. Jurnal penyesuaian
16. Retur pembelian - +
8. NSD
17. Potongan pembelian - +
9. Laporan keuangan
18. Beban angkut + -
10. Jurnal penutup
pembelian
Akun di Perusahaan Dagang
2. Jurnal khusus - Bagi
perusahaan yang mempunyai  Pembelian
transaksi yang sedikit mungkin  Retur pembelian
bisa saja hanya menggunakan  Potongan pembelian
jurnal umum untuk mencatat  Penjualan
transaksinya. Namun pada  Retur penjualan
kasus perusahaan dengan  Potongan penjualan
transaksi yang banyak, tentu  Beban angkut pembelian

Zahraudhatul
 Beban angkut penjualan a. Pendekatan Ikhtisar L/R
 Persediaan barang
Tgl Nama Akun D K
Buku Besar Pembantu Des 31 Ikhtisar L/R 20.000 -
Persediaan - 20.000
Buku besar pembantu adalah
barang
bagian dari buku besar umum yang
Persediaan 25.000 -
digunakan untuk merinci lebih lanjut barang
data dalam satu akun. Pencatatan Ikhtisar L/R - 25.000
beberapa akun tertentu (akun piutang I – Ikhtisar L/R
dana kun utang) untuk kemudian
P – P Awal
dijadikan dasar informasi untuk
menyusun neraca saldo suatu P – P Akhir
perusahaan dagang. Buku besar
I – Ikhtisar L/R
pembantu dibagi menjadi 2, yaitu:
b. Pendekatan HPP
1. Buku besar pembantu utang –
Berfungsi untuk mencatat Tgl Nama Akun D K
rincian utang menurut nama Des 31 HPP 6.500 -
kreditor. Persediaan - 6.500
2. Buku besar pembantu piutang – awal
Berkebalikan dengan buku HPP 35.000 -
utang. Buku piutang ini Pembelian - 35.000
berfungsi mencatat rincian HPP 250 -
Beban angkut - 250
piutang perusahaan menurut
pembelian
nama langganan (debitor).
Retur 650 -
Neraca Saldo pembelian
HPP - 650
Neraca saldo adalah
Potongan 200 -
pengelompokan saldo akhir di dalam
pembelian
buku besar atau daftar yang berisi
HPP - 200
kumpulan seluruh rekening/perkiraan
Persediaan 10.000 -
buku besar. akhir
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) HPP - 10.000

Menyesuaikan saldo yang ada Kertas Kerja


pada buku besar dan neraca saldo Suatu kertas berkolom-kolom
sehingga menunjukkan kenyataan atau berlajur-lajur yang direncanakan
yang sebenarnya. secara khusus untuk menghimpun
1. Persediaan Barang Dagang semua data akuntansi yang

Zahraudhatul
dibutuhkan pada saat perusahaan 3.500.000, persediaan awal Rp.
akan menyusun laporan keuangan. 16.500.000. Maka hitunglah
Metode kertas kerja sama seperti pembelian bersih!
ayat jurnal penyesuaian (AJP) yaitu
Jawab: 66.000.000 + 3.000.000 –
terdiri dari metode ikhtisar L/R dan
3.500.000 = 6.500.000
metode HPP.
 HPP
Rumus-rumus Laporan Keuangan
Perusahaan Dagang Persediaan barang awal + Pembelian
bersih – Persediaan akhir
 Penjualan bersih
Atau
Penjualan – (Retur penjualan +
Potongan penjualan) BTUD – Persediaan akhir

Atau Contoh: Diketahui penjualan Rp.


95.000.000, pembelian Rp.
Penjualan – (Re + Pot)
66.000.000, beban angkut pembelian
Contoh: Diketahui besarnya penjualan Rp. 3.000.000, retur pembelian Rp.
suatu perusahaan Rp. 95.000.000, 3.500.000, beban angkut penjualan
retur penjualan Rp. 1.500.000,00, Rp. 9.000.000, persediaan awal Rp.
potongan penjualan Rp. 1.000.000, 16.500.000, dan persediaan akhir Rp.
pembelian Rp. 66.000.000, retur 18.000.000.
pembelian Rp. 3.500.000, dan beban
Jawab: 66.000.000 + 3.000.000 –
angkut penjualan Rp. 500.000.
3.500.000 + 16.500.000 – 18.000.000
Hitunglah besar penjualan bersih!
= 64.000.000
Jawab: 95.000.000 – 2.500.000
Rumus Barang Tersedia Untuk Dijual
= 93.500.000 (BTUD)

 Pembelian bersih Persediaan awal + Pembelian bersih

Pembelian + Beban angkut pembelian –  Laba kotor


(Retur pembelian + Potongan
Penjualan bersih - HPP
pembelian)
 Laba usaha
Atau
Laba kotor + Pendapatan di luar usaha
Pembelian + B. Angkut – (Re + Pot)
 Laba bersih
Contoh: Diketahui pembelian Rp.
66.000.000, beban angkut pembelian Laba usaha – Beban usaha – Pajak
Rp 3.000.000, retur pembelian Rp.

Zahraudhatul
F. Penutupan Siklus Tanggal Keterangan D K
Akuntansi pada 2005
Des 31 Ikhtisar laba/rugi x x
Perusahaan Dagang
Retur penjualan x
Jurnal Penutup Perusahaan Dagang Pembelian x
Beban angkut pembelian x
Jurnal penutup berguna untuk
Beban gaji penjualan x
menghilangkan saldo akun sementara Beban iklan x
agar dapat digunakan untuk transaksi Beban perlengkapan took x
akuntansi periode berikutnya. Beban angkut penjualan x
 Menutup akun pendapatan Beban sewa took x
Beban gaji kantor x
Pendapatan utama perusahaan dagang Beban perlengkapan x
diperoleh dari penjualan. Oleh karena kantor
itu, akun penjualan ditutup dengan Pajak penghasilan x
mendebet akun penjualan dan Beban penyusutan peral. x
mengkredit akun ikhtisar laba/rugi. toko
Jurnal penutup yang dibuat untuk Beban penyusutan peral. x
memindahkan akun pengurang pen kantor
jualan, yaitu sebagai berikut.  Menutup akun laba/rugi
Tanggal Keterangan D K Selisih antara ikhtisar laba/rugi
2005
sisi debet dan sisi kredit ditutup ke
Des 31 Penjualan x
akun modal. Jika selisih ikhtisar
Retur pembelian x
laba/rugi di sebelah debet, berarti
Pendapatan bunga x
perusahaan memperoleh laba. Jurnal
Ikhtisar laba/rugi x
penutup yang dibuat, yaitu sebagai
 Menutup akun beban
berikut.
Pembelian termasuk beban utama
Menutup akun laba
yang dikeluarkan perusahaan dagang
untuk memperoleh barang dagangan. Tanggal Keterangan D K
Oleh karena itu, selain beban-beban, 2005
seperti beban listrik, beban telepon, Des 31 Ikhtisar laba/rugi x
dll pembelian atau harga pokok Modal Tuan Asih Suryo x
penjualan ditutup kea kun ikhtisar Menutup akun rugi
laba/rugi. Jurnal untuk memindahkan
akun pengurang dan penambah Tanggal Keterangan D K
pembelian, yaitu sebagai berikut. 2005
Des 31 Modal Tuan Asih Suryo x
Ikhtisar laba/rugi x

Zahraudhatul
 Menutup akun prive atau  Beban dibayar di muka
pengambilan pribadi  Pendapatan yang masih akan
diterima
Pengambilan pribadi bersaldo
 Pendapatan yang diterima di
normal di sebelah debet. Oleh karena
muka
itu, penutupan dibuat dengan meng-
 Pemakaian atas perlengkapan
kreditkan akun tersebut seperti
berikut. Contoh transaksi jurnal pembalik

Tanggal Keterangan D K 1. Beban dibayar di muka


2005
Beban telah dibayar terlebih
Des 31 Modal Tuan Asih x
dahulu atau dicatat sebagai beban.
Suryo
Jadi dibuatkan jurnal pembalik agar
Prive Tuan Asih Suryo x
menjadi sewa dibayar di muka atau
Buku Besar dan Neraca Saldo Setelah menjadi harta. Misalnya, pada 1
Penutupan pada Perusahaan Dagang Desember 2017 dibayarkan uang sewa
Neraca saldo setelah untuk 1 tahun sebesar Rp. 2.400.000,
penutupan merupakan neraca yang dicatat pada jurnalnya adalah sebagai
disusun setelah jurnal penutup dibuat. berikut.

Jurnal Pembalik Beban sewa Rp. 2.400.000


Kas Rp. 2.400.000
Jurnal pembalik adalah sesuatu
yang umum dibuat pada awal periode, Pada 31 Desember 2017 dibuat
yaitu setelah dilakukannya penutupan ayat jurnal penyesuaian yaitu sebagai
buku besar serta pembuatan neraca berikut.
saldo pada periode sebelumnya. Sewa dibayar Rp.
Fungsi di muka 2.200.000
Kas Rp.
1. Mempermudah pencatatan 2.200.000
transaksi pada periode
Jurnal pembalik dari transaksi
berikutnya
di atas adalah sebagai berikut.
2. Meminimalisir kesalahan
3. Menyederhanakan penyusunan Beban sewa Rp.
jurnal 2.200.000
Sewa dibayar Rp.
Akun-akun yang membutuhkan jurnal
di muka 2.200.000
pembalik
2. Pendapatan yang belum
 Beban yang masih harus
diterima
dibayar

Zahraudhatul
Misalnya, setiap tanggal 1 Mei dan
1 November perusahaan menerima
bunga sebesar Rp. 600.000. Ayat
jurnal penyesuaian yang dibuat pada
31 Desember 2017, yaitu sebagai
berikut.

Piutang Rp.
bunga 600.000
Pendapatan Rp.
bunga 600.000

Jurnal pembalik yang dibuat pada 1


Januari 2018, yaitu sebagai berikut.

Pendapatan Rp.
bunga 200.000
Piutang Rp.
bunga 200.000

Zahraudhatul

Anda mungkin juga menyukai