Anda di halaman 1dari 58

Transformasi Pendidikan

dan kaitannya terhadap


Standar Pelayanan Minimal
&
Perencanaan Berbasis Data

Versi 3 Juli 20231


Bab 1:
Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami Tujuan Visi Pendidikan

02 Memahami Tantangan Pendidikan Indonesia

03 Memahami Kebijakan Merdeka Belajar

04 Memahami Konsep Transformasi Pendidikan


2
Visi Indonesia Emas 2045
“Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan”
Negara Nusantara Berkelanjutan
Negara kepulauan yang memiliki ketangguhan Berdaulat Maju Lestari dan Seimbang
politik, ekonomi, keamanan nasional, dan Ketahanan, Kesatuan, Berdaya, Modern, antara Pembangunan
budaya/peradaban bahari sebagai poros maritim Mandiri, Aman Tangguh, Inovatif, Adil Ekonomi, Sosial, dan
dunia Lingkungan

Transformasi Menuju Indonesia Emas 2045

Transformasi Sosial Transformasi Ekonomi Transformasi Tata Kelola

Menciptakan Manusia Indonesia Membawa Indonesia keluar Middle Menciptakan Pelayanan Publik
Unggul Income Trap (MIT) Berkualitas dan Masyarakat Sipil
Partisipatif
Sumber: Bappenas, 2023

Pendidikan sangat memegang peranan penting dalam menciptakan Manusia Indonesia Unggul dalam
Transformasi Sosial menuju Indonesia Emas 2045

3
Visi Indonesia tahun 2045 menjadi negara berdaulat, maju, adil dan makmur,
dengan kualitas SDM pada Pilar Pertama

Indonesia Manusia yang unggul,


berbudaya, serta Pembangunan Negara yang
Ekonomi yang maju
2045 mengetahui ilmu
pengetahuan dan dan berkelanjutan
yang merata dan
inklusif
demokratis, kuat,
dan bersih
Berdaulat, Maju, Adil dan
teknologi
Makmur

Pilar Pembangunan Indonesia 2045

Pembangunan Manusia dan Pembangunan ekonomi Pemantapan ketahanan nasional


Pemerataan pembangunan dan Tata Kelola Pemerintahan
Penguasaan IPTEK yang berkelanjutan
Percepatan pendidikan rakyat Indonesia Peningkatan investasi dan
Percepatan pengetasan kemiskinan Demokrasi substantif
secara merata perdagangan luar negeri
Peningkatan peran kebudayaan dalam Percepatan industri dan pariwisata Pemerataan kesempatan usaha dan Reformasi kelembagaan dan
pembangunan kerja pendapatan birokrasi
Peningkatan sumbangan ilmu Pembangunan ekonomi maritim Pemerataan pembangunan wilayah Penguatan sistem hukum nasional
pengetahuan dan teknologi dalam dan antikorupsi
pembangunan Pemantapan ketahanan pangan dan
Pembangunan infrastruktur yang
kesejahteraan petani Politik luar negeri bebas aktif
merata dan terintegrasi
Peningkatan derajat kesehatan dan Pemantapan ketahanan energi dan
kualitas hidup rakyat Penguatan ketahanan dan
air
keamanan
Reformasi ketenagakerjaan Komitmen terhadap lingkungan hidup
Sumber: Dokumen Bappenas 2019

4
Guna mendukung Pilar Pertama, lahirlah Visi Pendidikan Indonesia

Visi
Pendidikan
Indonesia:

Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,


mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong,
dan berkebinekaan global.

Sumber: Visi Misi Kemendikbud

5
Namun Indonesia masih memiliki tantangan untuk mewujudkan Visi
Pendidikan, antara lain pada kualitas pembelajaran yang belum optimal
Capaian Kompetensi Literasi per Jenjang Capaian Kompetensi Numerasi per Jenjang

1 dari 2 peserta didik 2 dari 3 peserta didik


belum mencapai kompetensi belum mencapai kompetensi
minimum literasi1 minimum numerasi1
1.Hasil AKM konsisten di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA/sederajat)

6
8
Ditambah lagi dengan masalah perundungan dan kekerasan
seksual di satuan pendidikan

24,4 % 22,4 %
peserta didik peserta didik
berpotensi menjawab “Pernah”
mengalami insiden pada pertanyaan
perundungan di survei yang
satuan pendidikan menunjukkan
dalam satu tahun potensi insiden
terakhir* kekerasan seksual*

Peserta didik yang mengalami perundungan dan kekerasan seksual,


cenderung memiliki tingkat literasi dan numerasi yang rendah
*data bersumber dari AN seluruh jenjang tahun 2021 (SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA/sederajat)

7
Kebijakan Merdeka Belajar (MB) sebagai solusi mewujudkan Visi
Pendidikan Indonesia dengan meningkatkan mutu pembelajaran melalui
transformasi pendidikan
MB 1 MB 7 MB 13 MB 19
Pengganti UN Program Merdeka Berbudaya Rapor Pendidikan
Sekolah Penggerak dengan Kanal Indonesiana Indonesia
MB 2 MB 8 SMK Pusat MB 14 MB 20
Kampus Merdeka Kampus Merdeka
Keunggulan dari Kekerasan Seksual Praktisi Mengajar

MB 3 MB 9 MB 15 MB 21
Penyesuaian Kurikulum Merdeka Dana Abadi
Kebijakan Dana BOS KIP Kuliah Merdeka
dan PMM Perguruan Tinggi
MB 4 MB 10 Perluasan Program MB 16 MB 22
Program Akselerasi dan
Beasiswa Lembaga Transformasi Seleksi
Organisasi Penggerak Pendanaan Satuan
Pengelola Dana Pendidikan Masuk Perguruan Tinggi
Pendidikan Tahun 2022
MB 5
Guru Penggerak MB 11 MB 17 MB 23
Kampus Merdeka Revitalisasi Buku Bacaan
Vokasi Bahasa Daerah untuk Literasi Indonesia
MB 6
Transformasi MB 12 MB 18 MB 24
Dana Pemerintah untuk Sekolah Aman Merdeka Berbudaya Transisi PAUD
Pendidikan Tinggi Berbelanja dengan SIPLah dengan Dana Indonesiana ke SD yang menyenangkan
Merdeka Belajar yang
Informasi lebih rinci tentang kebijakan MB dapat dipelajari di website Kemendikbudristek terkait dengan Rapor
Pendidikan dan PBD
8
Transformasi satuan pendidikan dan peningkatan mutu pembelajaran dimulai
dengan perencanaan dan penganggaran yang tepat untuk memenuhi
Standar Pelayanan Minimal melalui Perencanaan Berbasis Data

Intervensi Hasil intervensi Capaian Dampak

Seluruh Provinsi dan


Kabupaten/kota
melaksanakan
perencanaan berbasis
data dengan Perencanaan Peningkatan
menggunakan capaian Terjadinya
Profil Pendidikan Daerah dan mutu pendidikan
transformasi
penganggaran murid dengan
satuan karakter Profil
Seluruh satuan pendidikan
yang sesuai
melaksanakan
perencanaan berbasis kebutuhan pendidikan Pelajar Pancasila
data dengan
menggunakan capaian
Profil Pendidikan satuan
pendidikan*

*untuk PAUD menggunakan


indikator dalam Rapor Pendidikan

9
Tujuan transformasi pendidikan di satuan pendidikan

Satuan pendidikan berpihak


kepada tumbuh kembang murid

Satuan pendidikan Satuan pendidikan


menjalin kemitraan mengembangkan budaya
dengan orangtua/wali refleksi berbasis data

Transformasi
Satuan
Pendidikan
Satuan pendidikan Peningkatan hasil belajar
menciptakan lingkungan murid, terutama kompetensi
belajar yang aman, nyaman, fondasi seperti literasi,
menyenangkan dan inklusif numerasi, dan karakter*
(menerima berbagai bentuk
keberagaman) *hanya berlaku untuk Dasmen

10
Tantangan dalam melakukan transformasi di satuan pendidikan (adapt dari slide 12)

keterbatasan dalam mengakses Membangun kerja sama (Gotong


capaian pendidikan yang royong) antar lembaga pemerintahan
(tantangan) komprehensif serta melakukan demi pemenuhan layanan pendidikan
perencanaan pendidikan daerah yang dan peningkatan kualitas
sesuai kebutuhan, pembelajaran murid

● ● ●
● ● ●
● ● ●
● (obatnya apa) ● (obatnya apa) ● (obatnya apa)
● ●

Kebijakan yang jadi Kebijakan yang jadi Kebijakan yang jadi


obatnya apa obatnya apa obatnya apa
11
12
Tujuan transformasi pendidikan di satuan pendidikan
Peningkatan hasil belajar murid,
terutama kompetensi fondasi seperti
literasi, numerasi, dan karakter*

Satuan pendidikan Satuan pendidikan


menjalin kemitraan mengembangkan budaya
dengan orangtua/wali refleksi berbasis data

Transformasi
Satuan
Pendidikan
Satuan pendidikan
menciptakan lingkungan Satuan pendidikan berpihak
belajar yang aman, nyaman, kepada tumbuh kembang
menyenangkan dan inklusif murid
(menerima berbagai bentuk
keberagaman) *hanya berlaku untuk Dasmen

13
Tantangan dalam melakukan transformasi di Daerah

keterbatasan dalam mengakses Membangun kerja sama (Gotong


melihat pemahaman terhadap
capaian pendidikan yang royong) antar lembaga pemerintahan
ukuran capaian pendidikan daerah
komprehensif serta melakukan demi pemenuhan layanan pendidikan
yang memengaruhi prioritas
perencanaan pendidikan daerah yang dan peningkatan kualitas
perencanaan
sesuai kebutuhan, pembelajaran murid

● Pemerintah Daerah belum ● Keterbatasan SDM pemda dalam ● komitmen semua pihak dalam
memiliki pandangan holistik melakukan identifikasi masalah dan menggunakan SPM Pendidikan
terhadap capaian Pendidikan sebagai acuan dalam perencanaan
akar permasalah capaian pendidikan
daerahnya pendidikan
● Banyaknya sumber data yang ● Belum ada arahan dalam solusi
diperlukan dalam perencanaan pembenahan secara nyata

SPM & Platform Rapor & Perencanaan Berbasis Data


Rapor Pendidikan Perencanaan Berbasis Data dan Komitmen Daerah
14
Expected behavior dari pemerintah daerah ketika berfokus ke
transformasi pendidikan

15
Slide Kesimpulan:

Kenapa kita ketemu di Rakor ini?


> paham SPM
> paham Rapor Pendidikan
> bisa menerapkan PBD dalam perencanaan daerah di RKPD

16
Perencanaan Berbasis Data menjadi strategi penting dalam mengubah
perilaku perencanaan dan penganggaran untuk pemulihan dan transformasi
pembelajaran

Kegiatan yang direncanakan berdasarkan data dari Rapor Pendidikan dianggarkan dalam ARKAS diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran. Pemda bertanggung jawab untuk reviu dan menyetujui ARKAS.

17
Terdapat 5 indikator terjadinya transformasi satuan pendidikan di
Pemerintah Daerah WIP

xxx

xxx xx

Transformasi
Satuan
Pendidikan
xxx

xxx

*hanya berlaku untuk Dasmen

18
Kemendikbudristek bersama pemerintah daerah akan memfasilitasi
satuan pendidikan untuk melakukan perencanaan berbasis data

01 02 03

Advokasi dan
pendampingan Dukungan materi untuk Pusat Bantuan disiapkan
perencanaan berbasis belajar mandiri disiapkan untuk menjawab semua
data sepanjang tahun 2023 sehingga pemerintah daerah dan pertanyaan terkait rapor
bekerjasama dengan berbagai satuan pendidikan dapat pendidikan dan perencanaan
pemangku kepentingan di pusat mendalami materi perencanaan berbasis data, serta menerima
dan daerah berbasis data masukan untuk perbaikan

19
Bab 2:
Standar Pelayanan Minimal dan pemenuhannya
melalui Perencanaan Berbasis Data Pemerintah
Daerah
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami Standar Pelayanan Minimal Pendidikan dan Indeks SPM

02 Kewajiban pemenuhan SPM melalui prioritisasi anggaran

03 Perencanaan Berbasis Data (PBD) dalam pemenuhan SPM

20
Apa itu Standar Pelayanan Minimal?
UU no. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah - Pasal 18 ayat (2) pelaksanaan pelayanan dasar pada urusan pemerintah
wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2018, Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan ketentuan mengenai
jenis dan mutu pelayanan dasar yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Pelayanan dasar merupakan bagian dari
pelaksanaan urusan wajib pemerintah daerah.

21
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Permendikbudristek RI nomor 32 tahun 2022 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Pendidikan mengatur tentang Jenis dan penerima Pelayanan Dasar; Mutu Pelayanan Dasar;
pencapaian SPM Pendidikan; dan pelaporan dan evaluasi.

Pasal 1: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar pendidikan yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh
setiap Peserta Didik secara minimal.

Pasal 2: SPM Pendidikan bertujuan untuk memberikan panduan kepada Pemerintah Daerah dalam
pemenuhan kebutuhan dasar Peserta Didik sesuai dengan jenjang dan jalur Pendidikan.

Pasal 3: SPM Pendidikan ditetapkan dan diterapkan berdasarkan prinsip:


a. kesesuaian kewenangan;
b. Ketersediaan;
c. keterjangkauan;
d. Kesinambungan;
e. keterukuran; dan
f. ketepatan sasaran.
22
SPM Pendidikan 2021 lebih berfokus pada hasil pembelajaran peserta
didik

2018*
2021*
Standar Pelayanan Minimal tahun 2018
berfokus kepada partisipasi, ketersediaan Standar Pelayanan Minimal tahun 2021
dan kualitas barang/ jasa, ketersediaan dan berfokus kepada kualitas pembelajaran,
kualitas pendidik. kualitas lingkungan sekolah, partisipasi,
dan kualitas pendidik.
Contoh indikator: Partisipasi siswa,
kepemilikan sertifikat pendidik, Contoh indikator: Literasi, Numerasi, iklim
perlengkapan dasar (buku, modul, dan keamanan, kebinekaan, inklusivitas
lainnya)
*berdasarkan Permendagri 59/2021 dan
*berdasarkan Permendagri 100/2018 dan Permendikbudristek 32/2022
Permendikbud 32/2018

23
Kemendikbudristek mendorong penerapan arah kebijakan tersebut pada daerah,
melalui Standar Pelayanan Minimal
Berdasarkan PP no.2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal, Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan
mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintah wajib yang berhak diperoleh setiap
warga negara negara secara minimal

Berdasarkan Permendagri 59 tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa
Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk pemenuhan jenis pelayanan dasar dan mutu pelayanan dasar yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal

SPM Pendidikan
berdasarkan Permendagri 59
tahun 2021 dan
Permendikbud 32 tahun 2022

Indikator komprehensif dari


akses hingga mutu
pendidikan

24
24
Kemendagri dan Kemendikbudristek telah menetapkan
Indikator Prioritas SPM Provinsi dan Kabupaten/Kota

No Kelompok Indikator Indikator Prioritas SPM


Kompetensi Literasi
1 Kualitas Hasil Belajar
Kompetensi Numerasi
Iklim Keamanan
2 Iklim Lingkungan Belajar Iklim Kebinekaan
Iklim Inklusivitas
Tingkat Penyerapan Lulusan SMK
3 Kualitas Lulusan SMK (Provinsi)
Tingkat Kepuasan Dunia Kerja terhadap Lulusan SMK
Proporsi Jumlah Satuan PAUD Terakreditasi Min. B
4 Kualitas Layanan PAUD (Kab/Kot)
Tingkat Pertumbuhan Pendidik PAUD S1 dan D IV
5 Akses Angka Partisipasi Sekolah

Untuk mempelajari lebih rinci terkait indikator prioritas SPM dan sumber data, silakan pelajari Buku Saku
Prioritas SPM 2024 dan bagian glosarium di platform Rapor Pendidikan Daerah

25
Indeks SPM sebagai pengukuran capaian Standar Pelayanan Minimal

Literasi dan numerasi


Indeks SPM merupakan kalkulasi capaian
Iklim keamanan, kebinekaan, dan daerah berdasarkan komponen Capaian
inklusivitas Penerima Layanan Dasar dan Mutu
Layanan Pendidikan
Indikator khas SMK (Provinsi)
Indikator khas PAUD (Kabkot) Melalui Indeks SPM, daerah mengetahui
capaian keseluruhan standar pelayanan
minimal
Angka partisipasi sekolah

Catatan:
Rumus indeks SPM tersedia pada Kepmendikbudristek 195/M/2023

26
PerhitunganIndeks
Perhitungan IndeksStandar
SPM 2023
Pelayanan Minimal

= +
Persentase Persentase
Indeks
pencapaian SPM
pencapaian mutu
minimal layanan
dasar
x Bobot Mutu
(20%)
pencapaian
penerima layanan
dasar
x Bobot Penerima
layanan (80%)

Indikator Tingkat Provinsi


1. Rerata kemampuan Literasi SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB 1. APS 16-18 tahun dan APS 4-18 disabilitas
2. Rerata kemampuan Numerasi SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB 2. Persentase siswa mencapai kompetensi minimum literasi SMA, SMK,
3. Tingkat Penyerapan Lulusan SMK SDLB, SMPLB, dan SMALB
4. Tingkat Kepuasan dunia kerja terhadap budaya kerja SMK 3. Persentase siswa mencapai kemampuan minimum numerasi SMA,
5. Indeks Iklim Keamanan SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB SMK, SDLB, SMPLB, SMALB
6. Indeks Iklim Kebhinekaan SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB
7. Indeks Inklusivitas SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB

Indikator Tingkat Kabupaten Kota


1. Rerata kemampuan Literasi SD, SMP 1. APS 5-6 tahun dan APS 7-15 tahun
2. Rerata kemampuan Numerasi SD, SMP 2. Persentase siswa mencapai kompetensi minimum literasi SD, dan
3. Proporsi Satuan PAUD terakreditasi minimal B SMP
4. Pertumbuhan Guru PAUD S1/DIV 3. Persentase siswa mencapai kemampuan numerasi diatas minimum
5. Indeks Iklim Keamanan SD, SMP SD, SMP
6. Indeks Iklim Kebhinekaan SD, SMP
7. Indeks Inklusivitas SD, SMP

27
Capaian indeks SPM dan keterkaitannya terhadap kewenangan
alokasi anggaran
Kategori nilai Indeks Pencapaian SPM (IPSPM) Capaian indikator/ indeks SPM menjadi
terhadap capaian mutu minimal dan penerima variabel dalam berbagai kewenangan dan/
layanan dasar: Besar atau besaran anggaran
(kewenangan/
anggaran)
No Nilai Kategori No Jenis Dana Keterkaitan

1 100 Tuntas Paripurna 1 DAU Keleluasaan pengalokasian dana

2 90 - 99 Tuntas Utama 2 DAK Pertimbangan bentuk intervensi


fisik dan daerah penerima
3 80 - 89 Tuntas Madya Keleluasaan pemanfaatan dana

4 70 - 79 Tuntas Pratama 3 Insentif Besaran dana sesuai formula


fiskal
5 60 - 69 Tuntas Muda
4 Lain-lain yang relevan
6 < 60 Belum Tuntas

Kecil
(kewenangan
/ anggaran)
28
Pemerintah telah menjabarkan Indikator Prioritas SPM Pendidikan ke dalam Program kerja untuk
mengakselerasi Pemenuhan SPM di daerah melalui pendekatan Perencanaan Berbasis Data

29
Kelompok Sub Kegiatan Deskripsi Kegiatan Contoh Operasionalisasi Kegiatan NSPK
Indikator (Nomenklatur) (Dokumen/Peraturan yang Menjadi Rujukan
Pemda)
Literasi dan Perhitungan dan Pemetaan Pemetaan dan penataan penempatan 1)Pendataan dan analisis kebutuhan pendidik untuk setiap satuan pendidikan 1)Permendikbudristek Nomor 1 Tahun 2021 tentang PPDB.
Numerasi Pendidik dan Tenaga untuk pemerataan pendidik dan tenaga 2)Pengadaan pendidik sesuai dengan hasil pendataan dan analisis kebutuhan 2)Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan
Kependidikan Satuan Pendidikan kependidikan paling sedikit 1 (satu) kali pendidik Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Menengah dan Pendidikan dalam 1 (satu) tahun 3)Penempatan pendidik sesuai dengan hasil pendataan dan analisis kebutuhan Sekolah.
Khusus pendidik 3)Permendikbudristek Nomor 29 Tahun 2021 tentang
Pemetaan kecukupan jumlah pengawas 1)Pendataan dan analisis kebutuhan Pengawas Pedoman Penyusunan Kebutuhan Jabatan Fungsional
sekolah untuk satuan pendidikan 2)Pengadaan Pengawas sesuai dengan hasil pendataan dan analisis kebutuhan Pengembang Penilaian Pendidikan
Pengawas 4)Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014 tetang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas
Penataan Pendistribusian Distribusi pendidik dan tenaga 1)Pendataan dan analisis kelebihan dan kekurangan jam mengajar pada setiap
Sekolah dan Angka Kreditnya
Pendidik dan Tenaga kependidikan yang berkualitas untuk mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan
Kependidikan Satuan Pendidikan pemerataan pendidik dan tenaga 2)Penempatan Pendidik dari Satuan Pendidikan yang kelebihan jam mengajar
Menengah dan Pendidikan kependidikan pada mata pelajaran tertentu ke Satuan Pendidikan yang kekurangan jam
Khusus mengajar mata pelajaran yang sama.
Bimbingan Teknis, Pelatihan, Peningkatan kapasitas guru dan tenaga 1)Meningkatkan kapasitas guru melalui pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar Permendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 mengatur
dan/atau Magang/PKL untuk kependidikan terkait literasi dan numerasi (PMM) tentang standar pendidikan guru, acuan standar program
Peningkatan Kapasitas Bidang 2)Mendorong guru untuk mengikuti pelatihan mandiri di Platform Merdeka sarjana pendidikan dan standar program PPG dalam
Pendidikan Mengajar (PMM) menghasilkan guru profesional
3)Mendorong guru untuk melihat video inspirasi di Platform Merdeka Mengajar
(PMM)
4)Memberikan dukungan finansial untuk mengikuti pelatihan peningkatan
kapasitas diluar Platform Merdeka Mengajar (PMM) (bootcamp, seminar, dan
lainnya)
5)Menyelenggarakan pelatihan/bimbingan teknis untuk peningkatan kapasitas
pengawas, pendidik dan tenaga kependidikan

Fasilitasi pelatihan/seminar/lokakarya Pelaksanaan pelatihan/seminar/lokakarya penguatan kompetensi kepala sekolah Program Guru Belajar Multi Seri. Portal Resmi Guru Belajar
penguatan kompetensi kepala sekolah dan dan guru untuk refleksi pembelajaran https://ayogurubelajar.kemdikbud.go.id/
guru

Pemberian beasiswa atau bantuan biaya Pemberian beasiswa untuk pemenuhan kualifikasi dan kompetensi Pendidik dan Permendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 mengatur
pendidikan dalam peningkatan kualifikasi Tenaga Kependidikan yang belum S1 tentang standar pendidikan guru, acuan standar program
dan kompetensi pendidik dan tenaga sarjana pendidikan dan standar program PPG dalam
kependidikan menghasilkan guru profesional

30
Contoh: Kompetensi Literasi dan Numerasi - Identifikasi dan Refleksi

Mengapa kompetensi literasi dan numerasi masih rendah?

Apakah Apakah Apakah Apakah Apakah sekolah


jumlah distribusi kualitas kualitas Apakah
sudah kondusif
pendidik dan pendidik dan pendidik dan proses tersedia
untuk
tenaga tenaga tenaga pembelajaran perlengkapan
melakukan
kependidikan kependidikan kependidikan sudah baik? pembelajaran
pembelajaran?
sudah sudah sudah baik? ?
terpenuhi? merata?
Mengapa kompetensi literasi dan
Kompetensi Literasi dan Numerasi - Benahi numerasi masih rendah

Refleksi Benahi Kegiatan

Perhitungan dan 1. Pendataan dan analisis kebutuhan PTK


Pemetaan untuk setiap satuan pendidikan
Apakah jumlah
Pendidik dan Tenaga 2. Pengadaan PTK sesuai dengan hasil
pendidik dan tenaga Kependidikan (PTK) pendataan dan analisis kebutuhan
kependidikan sudah Satuan Pendidikan
terpenuhi? 3. Penempatan PTK sesuai dengan hasil
pendataan dan analisis kebutuhan

Perhitungan dan 1. Pendataan dan analisis kelebihan dan


Penataan kekurangan jam mengajar pada setiap mata
Pendistribusian Pendidik pelajaran untuk setiap satuan pendidikan
Apakah distribusi dan Tenaga
pendidik dan tenaga
2. Penempatan Pendidik dari Satuan
Kependidikan (PTK)
Pendidikan yang kelebihan jam mengajar
kependidikan sudah SatuanKerja
Rencana Pendidikan
Tahunan pada mata pelajaran tertentu ke Satuan
merata? Pendidikan yang kekurangan jam
Mengapa kompetensi literasi dan
Kompetensi Literasi dan Numerasi - Benahi numerasi masih rendah

Refleksi Benahi Kegiatan

1. Sosialisasi dan promosi tentang keuntungan


menjadi guru penggerak serta fasilitasi
pendidik dan pelatihan guru penggerak bagi
pendidik
Apakah kualitas Pengembangan 2. Pemetaan kebutuhan kepala sekolah dengan
pendidik dan Karir Pendidik dan cara menghitung satuan pendidikan yang
belum mempunyai kepala sekolah
tenaga Tenaga dibandingkan dengan jumlah guru penggerak
kependidikan Kependidikan pada dan pengangkatan guru penggerak menjadi
sudah baik? Satuan Pendidikan Kepala Sekolah
3. Peningkatan kualifikasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang dapat dilakukan melalui
pemberian beasiswa dalam peningkatan
kualifikasi/mendapatkan sertifikasi pendidik
dan/atau fasilitasi pelatihan bagi pendidik dan
tenaga kependidikan dalam rangka memenuhi
kualifikasi dan kompetensi yang
dipersyaratkan.
Berbagai sumber anggaran dari pusat, daerah, dan sumber dana lain yang
dapat memenuhi SPM Pendidikan

SPM Pendidikan

Pusat CSR/Sumber
OTSUS DAK DAU Insentif Fiskal Daerah (PAD)
(Kemendikbudristek) Dana Lain

Corporate Social
Dana Alokasi Umum
Responsibility (CSR)
Berbagai kebijakan Dana Otonomi (DAU) block grant Dana Insentif Fiskal
Pendapatan Asli dari berbagai
pendidikan yang Khusus pada Dana Alokasi Khusus dan specific grant yang dapat
Daerah (PAD) yang Lembaga dan juga
tertuang melalui beberapa daerah (DAK) Fisik maupun pendidikan yang digunakan untuk
dapat diutamakan sumber dana lain
program dan yang diperuntukkan Non Fisik pada dapat digunakan semakin
untuk peningkatan yang dapat
kegiatan kegiatan bagi pendidikan bidang pendidikan secara signifikan meningkatkan
pendidikan menopang
Kemendikbudristek (seperti Otsus Papua) untuk peningkatan pendidikan
peningkatan
pendidikan
pendidikan

Sumber anggaran tidak hanya dari Pusat dan daerah tetapi juga dapat berasal dari anggaran
kerjasama dengan dinas lain, CSR, dan sumber dana lain yang berkaitan dengan pendidikan. Oleh
karena itu, perlu pendalaman dan usaha memaksimalkan ketersediaan anggaran tersebut

34
Berbagai sumber anggaran dari pusat, daerah, dan sumber dana lain yang
dapat memenuhi SPM Pendidikan

CSR/
sumber dana
lain

Penetapan program Penetapan Penetapan Keleluasaan Penetapan Penetapan Menemukan dan


afirmasi dan tema prioritas lokasi penggunaan daerah prioritas memaksimalkan
pembangunan pemanfaata prioritas anggaran penerima pemanfaatan dana dari sumber
n anggaran insentif anggaran lain seperti CSR

Sumber anggaran tidak hanya dari Pusat dan daerah tetapi juga dapat berasal dari anggaran
kerjasama dengan dinas lain, CSR, dan sumber dana lain yang berkaitan dengan pendidikan. Oleh
karena itu, perlu pendalaman dan usaha memaksimalkan ketersediaan anggaran tersebut

35
Peta Capaian indeks SPM saat ini berdasarkan Rapor Pendidikan

Provinsi Kab/Kota

36
Saat ini anggaran berasal dari dana transfer daerah, namun selain itu ada juga
sumber dana lain

Dengan semangat kolaborasi, berikut adalah contoh sumber dana yang dapat
dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan urusan pendidikan:

1. Pos anggaran lain dalam anggaran daerah. Contoh: dana operasional


kepala daerah
2. Anggaran dinas lain. Contoh: Dinas sosial, kesehatan, perhubungan,
kemendesa
3. Dana CSR organisasi swasta di bidang pendidikan
4. Bantuan pihak lain yang peduli dengan pendidikan

37

38
Lalu, dimanakah kita dapat menaruh
fokus-fokus untuk memenuhi SPM dan Indeks?

Perencanaan dan penganggaran daerah

39
SPM wajib diterapkan dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan
baik di Pusat maupun di Daerah
Siklus Perencanaan dan Penganggaran

Indikator SPM
menjadikan alat
ukur (indikator
kinerja)
terselenggaranya
layanan
pendidikan yang
berkualitas di
daerah.

40
Jadwal perencanaan pemerintah daerah dimulai dari perencanaan
pembangunan daerah sampai disahkannya APBD
Rancangan
Akhir RKPD Rancangan Rancangan
Rancangan KUA APBD APBD
RKPD Perkada RKPD PPAS
Ranwal
RKA APBD
RKPD
SKPD

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

eRakortek Dinas dapat memasukkan detail


tingkat kegiatan dari sub kegiatan yang
provinsi eRakortek ada
tingkat
kab/kota RKPD adalah dokumen
perencanaan dimana daerah Ini merupakan tahapan perencanaan
memasukkan sub kegiatan sampai tahunan daerah,
dengan Rancangan akhir RKPD
ditutup Pemerintah Daerah perlu menyesuaikan
dengan tahapan perencanaan jangka
menengah

41
Prioritas Belanja Daerah adalah mendanai Urusan Pemerintahan
Wajib yang terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan
Standar Pelayanan Minimal

1. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Pada Pasal 298 (1)
Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait
Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan Standar Pelayanan Minimal.

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 (1),
menyebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu

3. Permendagri nomor 59 tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal: Standar
Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh
setiap Warga Negara secara minimal.

42
Prinsip perencanaan dan penganggaran perlu mempertimbangkan dampak dan
anggaran yang diperlukan untuk implementasinya
Rencanakan dan anggarkan terlebih dahulu kegiatan yang berdampak tinggi terhadap
peningkatan mutu pendidikan dengan anggaran rendah

Anggaran rendah Anggaran tinggi


Dampak tinggi

Prioritas Utama Layanan


Sekunder Pendidikan
sesuai SPM
Dampak rendah

Buang Waktu Buang waktu dan anggaran

43
Lampiran

44
Daftar regulasi terkait indikator kinerja urusan pendidikan
No Judul Dokumen Deskripsi

1. Permendagri No 59 tahun 2021 Penerapan Standar Pelayanan Minimal

2. Kepmendagri No 900.1.15.5-1317tahun 2023 Hasil Verifikasi, Validasi dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah

3. Surat Sekjen Kemdagri No 906/2114/SJ* Hasil Inventarisasi dan Pemetaan Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah

4. Permendagri No 81 tahun 2022* Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah thn 2023

5. Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset Pedoman Tata Cara Perhitungan Indeks Pencapaian Standar Pelayanan
dan Teknologi Nomor 195/M/2023 Minimal

6. Surat Mendikbudristek No Indikator Kinerja Urusan Pendidikan di Provinsi dan Kabupaten/Kota


5676/MPK.A/PR.07.05/2023

*regulasi masih mengacu pada tahun sebelumnya


45
Lalu, apa yang dimaksud dengan PBD dan apa hubungannya
dengan semua hal yang telah disampaikan?

Perencanaan Berbasis Data membantu optimalisasi


perencanaan dan penganggaran agar tepat sasaran

46
Perencanaan Berbasis Data membantu pemerintah daerah untuk
melakukan perumusan kegiatan dan anggaran bagi peningkatan mutu
pendidikan dengan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal

01 Pemerintah daerah membaca Rapor Pendidikan untuk mengidentifikasi


kondisi dan tantangan yang dihadapi

02 Disdik dan
Alat ukur
untuk
pemangku
yang kepentingan
berorientasi didan
pada mutu daerah melakukan
pemerataan hasilrefleksi
belajardiri
menemukan akar permasalahan dari tantangan yang dihadapi
(output).

Disdik dan pemangku kepentingan di daerah menentukan program dan


03 kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, menetapkan target
capaian, dan memasukkannya di dalam dokumen perencanaan.

04 Disdik dan pemangku kepentingan di daerah melaksanakan program


dan kegiatan yang sudah direncanakan

Disdik melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat keterlaksanaan


05 kegiatan dan melihat perubahan capaian di Rapor Pendidikan di tahun
berikutnya
44
Perencanaan Berbasis Data sebagai bagian penting untuk mendorong terwujudnya
transformasi pembelajaran
Kurikulum Merdeka

Diskusi, Refleksi, dan Platform


Penentuan Langkah
4 Penyelesaian Masalah Merdeka
Pembelajaran Mengajar (PMM)

1 2 3
Pelaksanaan Langkah
Rekomendasi
Penentuan Penyelesaian Masalah
Identifikasi Langkah
Prioritas Penyelesaian
Masalah Masalah Masalah
Pembelajara Pembelajaran Pembelajaran
n
Asesmen Rapor Perencanaan Sumber Daya Hasil
ARKAS
Nasional Pendidikan Berbasis Data Sekolah (SDS) Pembelajaran

5 Implementasi Penyelesaian Masalah Pembelajaran


6 Apakah Masalah Pembelajaran Berhasil Diatasi?

48
Proses Perencanaan Berbasis Data dimulai dengan mengetahui kondisi
masing-masing berdasarkan data sebagai dasar perbaikan
Perencanaan Daerah
Satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah
login Platform Rapor Pendidikan
Rencana Kerja
Rakortekrenbang
Pemerintah Daerah
(Ranwal RKPD)
(RKPD)

Mengidentifikasi masalah berdasarkan data


yang ada di Platform Rapor Pendidikan
Anggaran Pendapatan
Rencana Kerja dan
dan Belanja Daerah
Anggaran (RKA)
(APBD)

Melakukan refleksi capaian, pemerataan,


dan proses pembelajaran
Perencanaan Sekolah

Rencana Kegiatan dan


Menyusun kegiatan dalam bentuk rencana
Anggaran Sekolah (RKAS)*
kegiatan dan anggaran sebagai upaya
*) Sedang dianalisa mekanisme pemantauan dokumen
perbaikan
ARKAS

45
Terdapat 3 langkah sederhana dalam perencanaan berbasis data, yaitu
Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB)

Mengidentifikasi Melakukan refleksi Melakukan


permasalahan capaian, pemerataan, dan pembenahan melalui
berdasarkan indikator proses pembelajaran di perumusan kegiatan dalam
prioritas SPM yang satuan pendidikan dan bentuk rencana kegiatan dan
ditampilkan di dalam Rapor daerah masing-masing anggaran satuan pendidikan
untuk menemukan akar (BOSP) dan daerah (APBD)
Pendidikan
masalah untuk menyelesaikan akar
masalah

No Kelompok Indikator Indikator Prioritas SPM Provinsi Indikator Prioritas SPM Kab/Kota
Kompetensi Literasi
1 Kualitas Hasil Belajar
Kompetensi Numerasi
Iklim Keamanan
Iklim Lingkungan
2 Iklim Kebinekaan
Belajar
Iklim Inklusivitas
Kualitas Lulusan SMK/ Tingkat Penyerapan Lulusan SMK Proporsi Jumlah Satuan PAUD Terakreditasi Min. B
3
Kualitas Layanan PAUD Tingkat Kepuasan Dunia Kerja terhadap Lulusan SMK Tingkat pertumbuhan pendidik Paud S1 dan D IV
4 Akses Angka Partisipasi Sekolah
50
Bab 3 (Dibahas sesi selanjutnya):
Langkah-langkah menerapkan PBD Daerah
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami fitur-fitur dalam platform Rapor Pendidikan

Cara melakukan Perencanaan Berbasis Data dengan mengidentifikasi masalah dan


02
akar masalah berdasarkan Rapor Pendidikan

03 Melakukan refleksi untuk mendapatkan akar masalah dan kegiatan pemenuhan SPM

51
Bab 4:
Monitoring dan Evaluasi
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami bentuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

52
Terdapat 3 bentuk Monitoring dan Evaluasi
Lembar Monev 1 Lembar Monev 2 Lembar Monev 3
Lbr Kerja

Evaluasi terhadap realisasi Pencatatan dan dokumentasi Evaluasi capaian mutu


pelaksanaan kegiatan dan anggaran perubahan

Kesesuaian antara rencana kerja dan Identifikasi Hasil Peningkatan


Bukti-bukti Perubahan
Tujuan

pelaksanaan Mutu

Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mengunduh data realisasi kegiatan dan ● Membuat perbandingan berbagai ● Membuat perbandingan capaian
anggaran dari platform RKA SKPD atau perubahan yang diperkirakan merupakan profil pendidikan dari tahun ke
bentuk lan hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan tahun
Tahapan

● Melakukan review ketercapaian ● Membuat dokumentasi perubahan dan ● Memberikan catatan terkait
pelaksanaan kegiatan dan serapan bentuk foto/video atau bentuk lainnya perbandingan data baik yang
anggaran meningkat, menurun, atau tetap
● Merumuskan rekomendasi perbaikan ● Merumuskan rekomendasi atas
temuan evaluasi
Dokumen

Platform
Hasil observasi Foto, video, catatan Analisis
RKA SKPD Rapor
dan pengamatan perubahan Data
Pendidikan

53
Monev 1: Kegiatan dan pembelanjaan yang telah dilaksanakan
diupdate dalam RKA SKPD
Berikut contoh rencana kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan dan distribusi guru

Pelaksanaan Review Rekomendasi


Aktivitas PIC Budget Realisasi
Kegiatan Kegiatan ke depan

1. Perhitungan dan Kadis, kabid 12 Feb 2022 50,000,000 40,000,000 Terdapat 1 Melanjutkan
pemetaan PTK kota belum pemetaan
kecukupan guru didata

2. Pengajuan formasi Kadis, Kabid 2 Mar 2022 150,000,000 150,000,000 Sesuai DIlakukan
guru ASN PTK rencana berkala

3. Distribusi guru Kepala 15 Jul 2022 50,000,000 40,000,000 Terdapat 2 Melanjutkan


daerah, Kadis orang guru rotasi
yang
belum
rotasi

54
Monev 2: Pencatatan Perubahan

Sebelum Sesudah

1. Pelatihan guru masih sedikit jumlahnya 1. Jumlah pelatihan guru meningkat drastis terutama terkait
literasi, numerasi, dan karakter
2. Belum ada program khusus terkait peningkatan
litarasi dan numerasi di daerah 2. Terdapat beberapa program inovatif untuk peningkatan
literasi dan numerasi bagi guru.

Unggah dokumentasi: Unggah dokumentasi:

55
Monev 3: Perbandingan capaian Profil Pendidikan
No Indikator 2021 2022 Delta 20..

A.1 Kemampuan Literasi 1.7 1.7 -


Hasil analisis:
A.2 Kemampuan Numerasi 1.7 1.8 +0.1
1. Peningkatan kemampuan
A.3 Karakter 1.8 1.9 +0.1
numerasi disebabkan oleh
kegiatan tambahan No Indikator 2021 2022 Delta 20..
pelajaran.
Kemampuan memahami bacaan informasional
A.1.1 89.0 89.0 -
(non-fiksi)
2. Peningkatan karakter siswa
A.1.2 Kemampuan memahami bacaan fiksi 88.0 75.0 -13.0
disebabkan beragam
kegiatan baru terkait A.2.1 Domain bilangan 98.0 98.0 -
kedisiplinan, kerja tim, dan A.2.2 Aljabar 14.0 30.0 +16.0
ruang inovasi yang
A.2.3 Geometri 48.0 60.0 +12.0
diberikan lebih luas bagi
siswa. A.2.4 Data dan ketidakpastian 53.0 45.0 -12.0
Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan
A.3.1 59.0 59.0 -
Berakhlak Mulia
A.3.2 Gotong royong 48.0 48.0 -

A.3.4 Kreativitas 19.0 40.0 +21.0

56
Perencanaan Berbasis Data membantu pemerintah daerah
dalam peningkatan mutu layanan pendidikan

01 Pemerintah daerah merencanakan, menganggarkan kegiatan yang


dapat memenuhi SPM

02 Pemerintah daerah dapat menyusun target dan rencana jangka


Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output).
menengah berdasarkan indikator prioritas SPM dan capaiannya

03 Pemerintah daerah dapat memonitor dan mengevaluasi secara


berkesinambungan program kegiatan yang berdampak

Pencapaian pemenuhan SPM dan target indikator lain terukur dan


04 terlihat trend peningkatannya dari tahun ke tahun

57
TERIMA KASIH

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 58

Anda mungkin juga menyukai