Materi 1-Berbakat A09-MTK-Pertemuan 2 - Number Theory II-1690168197
Materi 1-Berbakat A09-MTK-Pertemuan 2 - Number Theory II-1690168197
KELAS 9
PERTEMUAN 2
NUMBER THEORY II
Materi
Aritmatika modular
Aritmatika modular adalah sistem aritmatika untuk bilangan bulat, yang
memperhitungkan sisa dari sebuh pembagian. Dalam aritmatika modular, bilangan
"membungkus" setelah mencapai kuantitas tetap yang diberikan (kuantitas yang diberikan
ini dikenal sebagai modulus) untuk menyisakan sisa. Aritmatika modular sering dikaitkan
dengan bilangan prima, misalnya, dalam teorema Wilson, teorema Lucas, dan lemma Hensel,
dan umumnya muncul dalam bidang-bidang seperti kriptografi, ilmu komputer, dan aljabar
komputer.
Penggunaan intuisi dari aritmatika modular adalah dengan waktu 12 jam. Jika
sekarang pukul 10.00, maka dalam 5 jam jam akan menunjukkan pukul 3:00, bukan 15:00.
3 adalah sisa 15 dengan modulus 12.
Bilangan x mod N adalah ekivalen meminta sisa x ketika dibagi dengan N. Dua bilangan
bulat a dan b dikatakan kongruen (atau dalam kelas ekivalen yang sama) modulo N jika
mereka memiliki sisa yang sama setelah dibagi oleh N Dalam kasus seperti itu, kita katakan
bahwa a ≡ b (mod N).
CONGRUENCE
Untuk bilangan bulat positif n, bilangan bulat a dan b kongruen mod n jika sisa mereka ketika
dibagi dengan n adalah sama.
52 ≡ 24 (mod 7)
Seperti yang bisa kita lihat di atas, 52 dan 24 kongruen (mod 7) karena 52 (mod 7) = 3 dan
24 (mod 7) = 3.
Perhatikan bahwa = berbeda dari ≡.
Cara lain untuk mendefinisikan ini adalah bahwa bilangan bulat a dan b adalah kongruen
mod n jika perbedaannya (a - b) adalah kelipatan bilangan bulat dari n, yaitu, jika n
a-b / n memiliki sisa 0.
36 ≡ 10 (mod13)
36 dan 10 dikatakan kongruen (mod 13) karena perbedaannya 36-10 = 26 adalah kelipatan
bilangan bulat dari n = 13, yaitu 26 = 2 × 13.
Penjumlahan
Sifat penambahan dalam aritmatika modular:
• Jika a + b = c, maka a (mod N) + b (mod N) ≡ c (mod N).
• Jika a ≡ b (mod N), maka a + k ≡ b + k (mod N) untuk sembarang bilangan bulat k.
• Jika a ≡ b (mod N) dan c ≡ d (mod N), maka a + c ≡ b + d (mod N).
• Jika a ≡ b (mod N), maka -a ≡ -b (mod N).
Contoh: Sekarang jam 7:00 malam. Jam berapa (dalam AM atau PM) dalam 1000 jam
kemudian?
Waktu "berulang" setiap 24 jam, jadi kami bekerja modulo 24. Sejak
1000 ≡ 16 + (24 × 41) ≡ 16 (mod 24),
waktu dalam 1000 jam sama dengan waktu dalam 16 jam. Oleh karena itu, akan menjadi
11:00 dalam 1000 jam.
Perkalian
Perkalian modular muncul di banyak bidang matematika dan memiliki banyak aplikasi yang
luas, termasuk kriptografi, ilmu komputer, dan aljabar komputer.
Sifat perkalian dalam aritmatika modular:
• Jika a · b ≡ c, maka a (mod N) · b (mod N) ≡ c (mod N).
• Jika a ≡ b (mod N), maka ka ≡ kb (mod N) untuk sembarang bilangan bulat k.
• Jika a = b (mod N) dan c = d (mod N), maka ac = bd (mod N).
Menurut definisi kesetaraan, a - b adalah kelipatan N dan c-d adalah kelipatan N. Artinya,
𝑎 − 𝑏 = 𝑘1𝑁, 𝑐 − 𝑑 = 𝑘2𝑁
untuk konstanta k1 dan k2. Kemudian
𝑎𝑐– 𝑏𝑑 = 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑 + 𝑏𝑐 − 𝑏𝑐 = 𝑐 (𝑎 − 𝑏) + 𝑏 (𝑐 − 𝑑)
= 𝑐(𝑘1𝑁) + 𝑏(𝑘2𝑁) = (𝑐𝑘1 + 𝑏𝑘2) 𝑁.
Ini berarti 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑 adalah kelipatan N dan oleh karena itu 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑 ≡ 0 (mod N), atau
𝑎𝑐 ≡ 𝑏𝑑 (mod N).
Eksponensial (Perpangkatan)
Karena eksponensial adalah perkalian berulang, kita memiliki yang berikut ini:
Sifat Eksponen dalam Aritmatika Modular:
Jika a ≡ b (mod N), maka ak ≡ bk (mod N) untuk sembarang bilangan bulat positif k.
Kita dapat menulis a dalam bentuk a = Np + b, di mana p adalah bilangan bulat. Lalu kita
punya
k
k
a k = ( Np + b ) ( Np ) bi
k k −i
i =0 i
Sekarang perhatikan bagaimana semua suku dari jumlah ini adalah kelipatan N, kecuali yang
terakhir ketika i = k. Karenanya ak ≡ 0 + 0 + ... + 0 + bk = bk (mod N).
Berapa digit terakhir dari 1717?
Digit terakhir dari suatu angka sama dengan angka yang diambil modulo 10. Bekerja modulo
10, kita punya1717?
Pembagian
Misalkan 4 ≡ 8 (mod 4). Perhatikan bahwa kita tidak bisa begitu saja membagi kedua sisi
persamaan dengan 2, karena 2 ≡ 4 (mod 4). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum
pembagian tidak terdefinisi dengan baik. Seperti yang ditunjukkan Sifat berikut, jika kita
menjumlahkan kondisi bahwa k, N adalah saling prima, maka pembagian menjadi terdefinisi
dengan baik.
Sifat pembagian dalam aritmatika modular:
Jika gcd (k, N) = 1 dan ka ≡ kb (mod N), maka a ≡ b (mod N).
Sifat ini benar karena jika k (a-b) adalah kelipatan N dan gcd (k, N) = 1, maka N harus
membagi a-b, atau ekuivalen, a ≡ b (mod N).
Kesimpulan
Jika diketahui empat bilangan bulat 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 dan sebuah bilangan positif 𝑚 sehingga 𝑎 ≡
𝑏 (mod 𝑚) dan 𝑐 ≡ 𝑑 (mod 𝑚).
▪ Penjumlahan: 𝑎 + 𝑐 ≡ 𝑏 + 𝑑 (mod 𝑚).
▪ Pengurangan: 𝑎 − 𝑐 ≡ 𝑏 − 𝑑 (mod 𝑚).
▪ Perkalian: 𝑎𝑐 ≡ 𝑏𝑑 (mod 𝑚).
a b m
▪ Pembagian: mod , dimana 𝑒 adalah bilangan bulat positif yang habis
e e gcd ( m, e )
membagi 𝑎 dan 𝑏.
▪ Eksponen (pangkat): 𝑎𝑒 ≡ 𝑏 𝑒 (mod 𝑚) di mana 𝑒 bilangan bulat positif.
CONTOH SOAL
1. Tentukan jumlah dari 31 dan 148 dalam modulo 24.
8. The first term of a sequence is 2005. Each succeeding term is the sum of the cubes of
the digits of the previous term. What is the 2005th term of the sequence?
10. Tentukan bilangan bulat positif terkecil yang jika dipangkatkan 3, tiga angka
terakhirnya adalah 888.
LATIHAN SOAL
1. Find all 𝑛 for which 𝑛2 + 2𝑛 + 4 is divisible by 7.
2. What is the longest string of 9’s you can have at the end of a square number?
3. Can 33**6 or 301** be perfect squares, where the asterisks stand for digits?
Selamat Menikmati