Anda di halaman 1dari 5

KELAS KHUSUS BERBAKAT A

KELAS 9

PERTEMUAN 2
NUMBER THEORY II

Materi
Aritmatika modular
Aritmatika modular adalah sistem aritmatika untuk bilangan bulat, yang
memperhitungkan sisa dari sebuh pembagian. Dalam aritmatika modular, bilangan
"membungkus" setelah mencapai kuantitas tetap yang diberikan (kuantitas yang diberikan
ini dikenal sebagai modulus) untuk menyisakan sisa. Aritmatika modular sering dikaitkan
dengan bilangan prima, misalnya, dalam teorema Wilson, teorema Lucas, dan lemma Hensel,
dan umumnya muncul dalam bidang-bidang seperti kriptografi, ilmu komputer, dan aljabar
komputer.
Penggunaan intuisi dari aritmatika modular adalah dengan waktu 12 jam. Jika
sekarang pukul 10.00, maka dalam 5 jam jam akan menunjukkan pukul 3:00, bukan 15:00.
3 adalah sisa 15 dengan modulus 12.
Bilangan x mod N adalah ekivalen meminta sisa x ketika dibagi dengan N. Dua bilangan
bulat a dan b dikatakan kongruen (atau dalam kelas ekivalen yang sama) modulo N jika
mereka memiliki sisa yang sama setelah dibagi oleh N Dalam kasus seperti itu, kita katakan
bahwa a ≡ b (mod N).

Aritmatika Modular sebagai Sisa


Cara termudah untuk memahami aritmatika modular adalah dengan menganggapnya
sebagai mencari sisa bilangan setelah dibagi dengan bilangan lain. Misalnya, karena 15 dan
-9 meninggalkan sisa yang sama 3 ketika dibagi 12, kita menyebutnya demikian
15 ≡ -9 (mod12).
Ini memungkinkan kita memiliki cara sederhana untuk melakukan aritmatika
modular: pertama-tama lakukan aritmatika biasa, lalu Tentukan sisanya. Misalnya untuk
mencari 123 + 321 (mod 11), kita bisa ambil
123 + 321 = 444
dan membaginya dengan 11, yang memberi kita
123 + 321 ≡ 4 (mod 11).
Namun, ini bisa menjadi berantakan ketika angkanya semakin besar. Salah satu
pendekatan yang bisa kita lakukan adalah menemukan sisa 123 dan 321 ketika dibagi 11
(sisanya sama-sama 2), melakukan aritmatika biasa, dan mencari sisanya lagi. Dalam contoh
ini, karena 123 ≡ 2 (mod11) dan 321 ≡ 2 (mod11), kita dapat menyimpulkannya
123 + 321 ≡ 2 + 2 (mod11)
≡ 4 (mod11).

1 Student Semester Ganjil


KELAS KHUSUS BERBAKAT A
KELAS 9

CONGRUENCE
Untuk bilangan bulat positif n, bilangan bulat a dan b kongruen mod n jika sisa mereka ketika
dibagi dengan n adalah sama.
52 ≡ 24 (mod 7)
Seperti yang bisa kita lihat di atas, 52 dan 24 kongruen (mod 7) karena 52 (mod 7) = 3 dan
24 (mod 7) = 3.
Perhatikan bahwa = berbeda dari ≡.
Cara lain untuk mendefinisikan ini adalah bahwa bilangan bulat a dan b adalah kongruen
mod n jika perbedaannya (a - b) adalah kelipatan bilangan bulat dari n, yaitu, jika n
a-b / n memiliki sisa 0.
36 ≡ 10 (mod13)
36 dan 10 dikatakan kongruen (mod 13) karena perbedaannya 36-10 = 26 adalah kelipatan
bilangan bulat dari n = 13, yaitu 26 = 2 × 13.

Penjumlahan
Sifat penambahan dalam aritmatika modular:
• Jika a + b = c, maka a (mod N) + b (mod N) ≡ c (mod N).
• Jika a ≡ b (mod N), maka a + k ≡ b + k (mod N) untuk sembarang bilangan bulat k.
• Jika a ≡ b (mod N) dan c ≡ d (mod N), maka a + c ≡ b + d (mod N).
• Jika a ≡ b (mod N), maka -a ≡ -b (mod N).

Contoh: Sekarang jam 7:00 malam. Jam berapa (dalam AM atau PM) dalam 1000 jam
kemudian?
Waktu "berulang" setiap 24 jam, jadi kami bekerja modulo 24. Sejak
1000 ≡ 16 + (24 × 41) ≡ 16 (mod 24),
waktu dalam 1000 jam sama dengan waktu dalam 16 jam. Oleh karena itu, akan menjadi
11:00 dalam 1000 jam.

Perkalian
Perkalian modular muncul di banyak bidang matematika dan memiliki banyak aplikasi yang
luas, termasuk kriptografi, ilmu komputer, dan aljabar komputer.
Sifat perkalian dalam aritmatika modular:
• Jika a · b ≡ c, maka a (mod N) · b (mod N) ≡ c (mod N).
• Jika a ≡ b (mod N), maka ka ≡ kb (mod N) untuk sembarang bilangan bulat k.
• Jika a = b (mod N) dan c = d (mod N), maka ac = bd (mod N).

Berapa (8 × 16) (mod7)?


Karena 8 ≡ 1 (mod 7) dan 16 ≡ 2 (mod 7), kita punya
(8 × 16) ≡ (1 × 2) ≡ 2 (mod7).
Pembuktian sifat perkalian dalam aritmatika modular seperti yang dinyatakan di bawah ini:
Jika a = b (mod N) dan c = d (mod N), maka ac = bd (mod N).

2 Student Semester Ganjil


KELAS KHUSUS BERBAKAT A
KELAS 9

Menurut definisi kesetaraan, a - b adalah kelipatan N dan c-d adalah kelipatan N. Artinya,
𝑎 − 𝑏 = 𝑘1𝑁, 𝑐 − 𝑑 = 𝑘2𝑁
untuk konstanta k1 dan k2. Kemudian
𝑎𝑐– 𝑏𝑑 = 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑 + 𝑏𝑐 − 𝑏𝑐 = 𝑐 (𝑎 − 𝑏) + 𝑏 (𝑐 − 𝑑)
= 𝑐(𝑘1𝑁) + 𝑏(𝑘2𝑁) = (𝑐𝑘1 + 𝑏𝑘2) 𝑁.
Ini berarti 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑 adalah kelipatan N dan oleh karena itu 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑 ≡ 0 (mod N), atau
𝑎𝑐 ≡ 𝑏𝑑 (mod N).

Eksponensial (Perpangkatan)
Karena eksponensial adalah perkalian berulang, kita memiliki yang berikut ini:
Sifat Eksponen dalam Aritmatika Modular:
Jika a ≡ b (mod N), maka ak ≡ bk (mod N) untuk sembarang bilangan bulat positif k.
Kita dapat menulis a dalam bentuk a = Np + b, di mana p adalah bilangan bulat. Lalu kita
punya
k
k 
a k = ( Np + b )    ( Np ) bi
k k −i

i =0  i 

Sekarang perhatikan bagaimana semua suku dari jumlah ini adalah kelipatan N, kecuali yang
terakhir ketika i = k. Karenanya ak ≡ 0 + 0 + ... + 0 + bk = bk (mod N).
Berapa digit terakhir dari 1717?
Digit terakhir dari suatu angka sama dengan angka yang diambil modulo 10. Bekerja modulo
10, kita punya1717?

Pembagian
Misalkan 4 ≡ 8 (mod 4). Perhatikan bahwa kita tidak bisa begitu saja membagi kedua sisi
persamaan dengan 2, karena 2 ≡ 4 (mod 4). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum
pembagian tidak terdefinisi dengan baik. Seperti yang ditunjukkan Sifat berikut, jika kita
menjumlahkan kondisi bahwa k, N adalah saling prima, maka pembagian menjadi terdefinisi
dengan baik.
Sifat pembagian dalam aritmatika modular:
Jika gcd (k, N) = 1 dan ka ≡ kb (mod N), maka a ≡ b (mod N).
Sifat ini benar karena jika k (a-b) adalah kelipatan N dan gcd (k, N) = 1, maka N harus
membagi a-b, atau ekuivalen, a ≡ b (mod N).

3 Student Semester Ganjil


KELAS KHUSUS BERBAKAT A
KELAS 9

Kesimpulan
Jika diketahui empat bilangan bulat 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 dan sebuah bilangan positif 𝑚 sehingga 𝑎 ≡
𝑏 (mod 𝑚) dan 𝑐 ≡ 𝑑 (mod 𝑚).
▪ Penjumlahan: 𝑎 + 𝑐 ≡ 𝑏 + 𝑑 (mod 𝑚).
▪ Pengurangan: 𝑎 − 𝑐 ≡ 𝑏 − 𝑑 (mod 𝑚).
▪ Perkalian: 𝑎𝑐 ≡ 𝑏𝑑 (mod 𝑚).
a b m 
▪ Pembagian:   mod  , dimana 𝑒 adalah bilangan bulat positif yang habis
e e gcd ( m, e ) 
membagi 𝑎 dan 𝑏.
▪ Eksponen (pangkat): 𝑎𝑒 ≡ 𝑏 𝑒 (mod 𝑚) di mana 𝑒 bilangan bulat positif.

CONTOH SOAL
1. Tentukan jumlah dari 31 dan 148 dalam modulo 24.

2. Tentukan sisanya ketika 123 + 234 + 32 + 56 + 22 + 12 + 78 dibagi 3.

3. If the tens digit of a perfect square is 7, what is the units digit?

4. Tentukan sisanya ketika 124 × 134 × 23 × 49 × 235 × 13 dibagi 3.

5. What is the remainder if the number below diveded by 7?


6
666
66
6

6. Berapa 316 (mod4)?

7. What is the remainder when the number below is divided by 11?


1 × 101 + 2 × 102 + 3 × 103 + ⋯ + 2015 × 102015

4 Student Semester Ganjil


KELAS KHUSUS BERBAKAT A
KELAS 9

8. The first term of a sequence is 2005. Each succeeding term is the sum of the cubes of
the digits of the previous term. What is the 2005th term of the sequence?

9. Tentukan tiga digit terakhir dari 240.

10. Tentukan bilangan bulat positif terkecil yang jika dipangkatkan 3, tiga angka
terakhirnya adalah 888.

LATIHAN SOAL
1. Find all 𝑛 for which 𝑛2 + 2𝑛 + 4 is divisible by 7.

2. What is the longest string of 9’s you can have at the end of a square number?

3. Can 33**6 or 301** be perfect squares, where the asterisks stand for digits?

4. Show that 𝑛(2𝑛 + 1)(7𝑛 + 1) is always divisible by 6. Is it ever divisible by 12?

5. If 𝑛 is odd and not divisible by 3, show that 𝑛2 − 1 is divisible by 24.

Selamat Menikmati

5 Student Semester Ganjil

Anda mungkin juga menyukai