Laporan Lengkap - Lab - Ppic - KLP 18
Laporan Lengkap - Lab - Ppic - KLP 18
OLEH :
KELOMPOK XVIII
MAKASSAR
2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
Nama Stambuk
Asisten:
Menyetujui Mengetahui
Dr. Ir. Nur Chairany, ST., MT., IPM., CIISA Ir. Muh. Fachry Hafid, ST., MT
ii
LEMBAR PENGESAHAN ASISTEN
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum Perencanaan
Hari : Rabu
Oleh,
( Nur Khafifah Y. )
iii
LEMBAR PENGESAHAN ASISTEN
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum Perencanaan
Hari : Selasa
Oleh,
( Ahmad Muharram )
iv
LEMBAR PENGESAHAN ASISTEN
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum Perencanaan
Hari : Selasa
Oleh,
( Muh. Sulhan S. )
v
LEMBAR PENGESAHAN ASISTEN
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum Perencanaan
Hari : Senin
Oleh,
vi
LEMBAR PENGESAHAN ASISTEN
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum Perencanaan
Hari : Jumat
Oleh,
( Nur Khafifah Y. )
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Dzat Yang Maha Sempurna, yang telah
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, yang telah
mengajarkan teori berkaitan dengan laporan ini, Dosen yang telah mengarahkan
Saya sangan menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu diharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun.
Kelompok XVIII
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR...........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xxiv
DAFTAR GARFIK...........................................................................................xxxiv
DAFTAR TABEL...........................................................................................xxxviii
DAFTAR RUMUS..............................................................................................xlvi
viii
BAB III Metodologi Penelitian ...................................................................... 25
ix
BAB VI Penutup ............................................................................................ 45
x
BAB III Metodologi Penelitian ...................................................................... 93
4.4.1 Metode Longest Operation atau Larges Candidate Rule ............ 139
4.4.2 Metode Most Following atau First Come First Service ................ 140
5.1.2 Efisiensi Stasiun Kerja dan Efisiensi Lintasan Produksi .............. 150
xi
5.2 Pembahasan ...................................................................................... 151
xii
2.5.2 Strategi untuk Menghindari Bullwhip Effect .............................. 179
.......................................................................................................... 185
Effect................................................................................................. 201
xiii
5.6 Pembahasan Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Rantai Pasok
BANTUAN SOFTWARE
xiv
2.3.4 Metode Pengendalian Persediaan............................................ 234
2.6.2 Modul yang terdapat pada POM QM For Windows .................. 240
3.4.8 Flow Chart Inventory (Reorder Point: Normal Distribution) ......... 252
3.4.9 Flow Chart Inventory (Reorder Point: Discrete Distribution) ........ 253
1. MUH. REFLI.B
xv
4.1.3 Persediaan (Inventory) ............................................................. 256
xvi
4.3.2 Pengawasan Kualitas (Quality Control) ................................... 285
3. RISKATUL AZIZAH
xvii
4.5.1 Peramalan Permintaan (Forecasting) ....................................... 311
xviii
4.7 Pengumpulan Data ............................................................................ 340
xix
MODUL V OPERATION MANAGEMENT GAME (OMG)
xx
3.6.1 Flowchart Pengolahan data ...................................................... 397
................................................................................................................ 413
xxi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xxii
DAFTAR GAMBAR
xxiii
Gambar 4.19 Gear Dynamo ............................................................ 38
Gambar 2.3 Contoh Simpel dari Supply Chain Strage ................... 167
BANTUNA SOFTWARE
xxiv
Gambar 3.4 Flow Chart Inventory (EOQ) ...................................... 233
xxv
Gambar 4.19 Output Shipments with Cost ................................... 258
xxvi
Gambar 4.46 Quality Control Result 2 Sigma ............................... 249
xxvii
Gambar 4.73 Output Inventory Results ......................................... 255
xxviii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.3 Uji Keserangaman Data Pada Operasi III ...................... 107
Grafik 4.7 Uji Keserangaman Data Pada Operasi VII ..................... 117
Grafik 4.8 Uji Keserangaman Data Pada Operasi VIII .................... 119
Grafik 4.12 Uji Keserangaman Data Pada Operasi XII ................... 129
Grafik 4.13 Uji Keserangaman Data Pada Operasi XIII .................. 132
Grafik 4.14 Uji Keserangaman Data Pada Operasi XIV ................. 134
Factory.......................................................................... 190
BANTUAN SOFTWARE
xxix
Grafik 4.6 Output Cost Curve........................................................ 266
xxx
MODUL V OPERATION MANAGEMENT GAME (OMG)
xxxi
DAFTAR TABEL
xxxii
Tabel 4.21 Assembly Line Balance Results .................................. 141
Tabel 5.2 Stasiun Kerja Metode Longest Operation Time ............. 148
Tabel 5.4 Stasiun Kerja Metode Ranked Positional Weight .......... 149
Tabel 5.5 Stasiun Kerja Metode Shortest Operation Time ............ 150
Tabel 5.6 Stasiun Kerja Metode Fewest Following Task ............... 150
Tabel 5.8 Waktu Menganggur dan Indeks Lintasan Produksi ...... 151
BANTUAN SOFTWARE
Tabel 4.2 Data Quality Control Jumlah Keluhan Nasabah Bank ... 256
xxxiii
Tabel 4.4 Daftar Barang Chip Dram Superfast ............................. 258
Tabel 4.8 Data Quality Control Jumlah Keluhan Nasabah Bank ... 286
xxxiv
Tabel 5.19 Analisa ABC Analysis ................................................. 305
Tabel 4.14 Data Quality Control Jumlah Keluhan Nasabah Bank . 312
Tabel 4.20 Data Quality Control Jumlah Keluhan Nasabah Bank . 341
xxxv
Tabel 5.34 Analisa Forecasting (Trend Analysis) .......................... 360
DAFTAR RUMUS
xxxvi
Rumus 2.1 Cycle Time (CT) .......................................................... 56
BANTUAN SOFTWARE
xxxvii
LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL I
OLEH
KELOMPOK : XVII
MUH. REFLI. B (09120200042)
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUN
yang mutlak dilakukan dan bersifat sangat krusial bagi perusahaan karena
perusahaan seperti Worforce, raw material, dan juga tingkat Inventory dari
(Buediono,2019).
dan pengolaan kapasitas akan mempengaruhi daya saing. Salah satu kunci
rakitan lengkap titik jumlah dan nama dari komponen, termasuk juga sumber
berkaitan langsung dengan produk yang akan diproses (Syifa Fadiya 2020).
1
2
komponen-komponen pembentuknya
Alat-alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Sebagai
berikut:
komponen-komponen Tamiya
bill of material.
lainnya.
TINJAUAN PUSTAKA
dengan alam. Maka untuk menyatakan antara manusia dan alam Allah
4
5
karena
berbeda
dalam satu lintasan produksi. Pada tata letak model ini, proses operasi
mesinnya.
(rekayasa).
konsumen.
7
2.2 Explotion
produk yang urutan dimulai dari induk sampai komponen pada level paling
komponen pada level paling bawah. Pembuatan lemari tas dibuat explotion
induk dari level paling atas sampai level terbawah. Struktur produk explotion
(Sumber: fariedpradhana.wordpress.com)
2.3 implotion
produk yang urutannya dimulai dari komponen sampai induk atau level atas.
urutan dimulai dari komponen sampai induk atau level atas. Struktur produk
akhir.
9
(Sumber: fariedpradhana.wordpress.com)
dan nama dari komponen, termasuk juga sumber asal perolehan material
baik yang dibutuhkan sendiri maupun yang dibeli tercantum dalam bill of
bill of material atau yang bisa dikenal dengan bom merupakan data hasil
masing yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk atau parent
assembling
dibutuhkan untuk dicampur dirakit atau untuk memproduksi satu unit produk
dicampur atau dirakit menjadi suatu produk selama proses produksi. Struktur
10
1 0 JH Jemuran Handuk 1
2 1 Pa Penyangga 2
5 3 RB Rangka Bawah 2
6 4 RA Rangka Atas 4
7 5 PB Palang Bawah 2
8 6 RK Rangka Kaki 4
9 6 PA Palang Atas 2
12 2,3,4,5,6 S Sekrup 24
Level
1 0 RK Rangka Kaki 4
2 0 PA Palang Atas 2
3 1 PB Palang Bawah 2
4 2 RA Rangka Atas 4
5 3 RB Rangka Bawah 2
8 5 Pa Penyangga 2
9 6 JH Jemuran Handuk 1
12 0,1,2,3,4 S Sekrup 24
samping kiri, sekat, alas pendek, tiang samping kanan, alas atas, sandaran,
bill. Planning bill tebagi menjadi dua yang pertama planning bill dengan item
pembuatan produk akhir, dimana item-item yang dijadwalkan itu secara fisik
bill tersebut, sedangkan yang kedua yaitu Planning biil dengan item yang
item-item yang dijadwalkan secara fisik lebih besar daripada produk akhir.
Seperti super Bill of Material, super family Bill of Material, dan super modular
Bill of Material.
levelsetiap komponen.
atau sering juga disebut sebagai fase. Menurut (Ulrich dan Eppinger, 2019)
1. Fase 0 (Perencanaan)
aktual.
Konsep di sini adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan produk
Output fase ini meliputi tata letak bentuk produk, spesifikasi secara
langsung.
Salah satu hiburan yang saat ini banyak diminati adalah balap mobil
mainan Mini 4WD Tamiya. Mini 4WD Tamiya merupakan mobil balap mainan
balap mainan Mini 4WD Tamiya ini berjalan tanpa dikendalikan oleh remote
control pada lintasan khusus, oleh karena itu pada sisi mobil Mini 4WD
Tamiya dilengkapi dengan roda roller untuk menjaga agar tidak keluar
lintasan.
Mobil mainan Mini 4WD Tamiya dikenal pertama kali di Indonesia dengan
diputarnya serial Anime Dash Yonkuro di layar televisi pada tahun 1989.
menjadi sarana untuk para penggemar Mini 4WD Tamiya dalam bertukar
Komunitas Night Class berdiri pada tahun 2019. Dicetuskan oleh Jebby
banyak yang tertarik untuk memainkan permainan ini dan para anggota
liga antar anggota komunitas guna mengasah skill dalam merakit dan
acara mingguan, ada acara bulanan yang mencakup region lebih besar yaitu
Seri Tamiya Indonesia dan acara tahunan bersekala nasional. Hal ini
penciptaan karya fotografi, dan oleh karena itu fotografi dokumenter dipilih
dekat mengenai hobi mobil mini 4WD pada night Class Community ( J Zakia
2019).
sisi battry.
10. Bering dan ring berfungsi untuk membantu poros agar bisa berputar
13. Front gear cover berfungsi sebagai penutup gear bagian belakang.
tian roller.
usia, akan tetapi mayoritas berusia remaja dan orang dewasa. Bukan hanya
anak-anak hingga orang dewasa, banyak public yang bisa dibilang sudah
tidak muda menjadi pelaku, penggemar, dan penikmat dari industri mainan.
indonesia. Dapat diamati dengan berbagai acara atau event yang digelar
sebagai tanda bahwa industri mainan sudah semakin besar. Selama 1 tahun,
kurang lebih di Indonesia ada 6 event dan pameran dan pameran toys yang
23
Yogyakarta, Surabaya dan masih banyak lagi. Jenis mainan tersebut banyak
bermunculan toko mainan yang ada. Yogyakarta merupakan salah satu kota
adalah mainan berjenis Action Figure, Diecast, Fixed Figure, Bricks, model
Kits, Miniatur, dan Replica. Dari semua jenis mainan tersebut, semuanya
melalui sosial media seperti Instagram, fans page yang ada di facebook dan
chanel youtube. Banyak jenis dan ragam komunitas mainan yang ada di
Yogyakarta, seperti SHF Indo, Vanguard, Jogja Street Mini 4WD, Yoyo Gank
orang- orang yang bersatu karena mempunyai identitas yang sama, yang
kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai maksud, tujuan, hobi, atau
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai maksud, tujuan,
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Latar Belakang
rakitan lengkap titik jumlah dan nama dari komponentermasuk juga sumber
berkaitan langsung dengan produk yang akan diproses (Sousa & Wallace,
2019).
komponen-komponen pembentuknya.
1. Bemper 3. Chasis
25
26
3.6 Penutup
Mulai
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
a. Tamiya
b. Perkakas perakitan
a. Obeng
b. Kunci pas khusus
c. Meja kerja
d. Wadah
e. Stop Watch
f. Lembar pengamatan
Prosedur Praktikum
Pengumpulan Data
1. Struktur Produk
2. Bill Of Material (BOM)
Pengolahan Data
1. Membuat Struktur Produk
2. Membuat Bill Of Material
Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
Selesai
Mulai
Mengambil Tamiya
Membongkar
Tamiya
Mengambil dokumentasi
Tamiya vidio/foto
Selesai
Level 0
Produk Tamiya
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Level 5
Level 6
Level 7
29
30
Level 8
Level 9
Level 10
Level 11
Level 12
Level 13
karet ban.
Level 14
Chasis 9.
Level 15
Chasis 10.
Level 16
Level 17
Level 18
Level 19
Chasis 14.
Level 20
Level 21
Level 22
Level 0
Level 1
Chasis 15.
Level 2
Gear Axle depan dan Gear Axle belakang di rakit dengan Axle
Gear.
32
Level 3
Level 4
Chasis 13.
Level 5
Chasis 12.
Level 6
Chasis 11.
Level 7
Level 8
Level 9
Level 10
Level 11
Axle ban, Velg dan karet ban dirakit dengan ban depan.
. Level 12
Level 13
menghasilkan Chasis 6.
33
Level 14
Level 15
Chasis 4.
Level 16
Chasis 3.
Level 17
Chasis 2.
Level 18
Level 19
Level 20
Level 21
rangka dinamo 4
Level 22
rangka dinamo 3
Level 23
1 0 Tamiya 1 Beli
3 1 Body 1 Beli
4 1 chasis 1 Beli
17 7 Sekrup 1 Beli
18 7 Battery 2 Beli
22 9 Dinamo 1 Beli
cover
49 21 Konektor 1 Beli
baterai
28 13 Dinamo 1 Beli
34 15 baterai 2 Beli
49 21 Body 1 Beli
50 21 chasis 1 Beli
51 22 Tamiya 1 Beli
5.1 Analisa
1 0 Tamiya 1 Beli
3 1 Body 1 Beli
4 1 chasis 1 Beli
17 7 Sekrup 1 Beli
18 7 Battery 2 Beli
22 9 Dinamo 1 Beli
cover
39
40
49 21 Konektor 1 Beli
baterai
28 13 Dinamo 1 Beli
34 15 baterai 2 Beli
49 21 Body 1 Beli
50 21 chasis 1 Beli
51 22 Tamiya 1 Beli
5.2 Pembahasan
yang dimulai dari level 0 sampai dengan level 22. Bill of Material ini
komponen. chasis terletak pada level 1 dengan nomor item 4 dan yang
stiker terletak pada level 2,3, dan 4 dengan nomor item 5,7, dan 9 yang
terletak pada level 5 dan 6 dengan nomor item 12 dan 15 dan memiliki
unit. Komponen axle gear terletak pada level 19 dengan nomor item
1 unit. Komponen gear axle terletak pada level 2 dengan nomor item 5
43
Komponen front gear cover terletak pada level 4 dengan nomor item 9
level 18,19, dan 20 dengan nomor item 42,44, dan 46 dan memiliki
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
45
LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL II
OLEH
KELOMPOK : XVIII
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
yang dilakukan kurang tepat maka akan dapat mengakibatkan stasiun kerja
harus diiringi dengan penurunan biaya produksi. Efisiensi tinggi akan dapat
46
47
terampil kita dalam merakit maka makin banyak kapasitas produksi yang kita
buat.
mengimplementasikannya.
implementasinya.
bottle neck.
f. Ring q. Bearing
k. Velg v. As gear
2. Perkakas Perakitan:
a. Obeng
b. Meja kerja
c. Wadah komponen
d. Stopwatch
e. Lembar kerja
1. Deskripsi umum
2. Pelaksanaan Praktikum
assembly.
c. Merakit Adaptor
secara serius karena hal ini akan berpengaruh pada waktu siklus
pengamatan.
d. Melakukan uji normal data waktu siklus, uji keseragaman, dan uji
setiap operasi.
operasi.
50
g. Melakukan kegiatan:
Fewest Following.
8 jam)
TINJAUAN PUSTAKA
R. 2019).
51
52
dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam suatu lintasan atau
lintasan yang telah ditentukan oleh operasi yang paling lambat. Pada line
ulang penentuan jumlah tenaga kerja yang optimal agar tidak terjadi waktu
dan efisien. Salah satu cara untuk mengatasi ketidakseimbangan lini adalah
beberapa elemen kerja dari suatu lintasan perakitan ke stasiun kerja untuk
menunggu (idle time) pada keseluruhan stasiun kerja pada tingkat output
kebutuhan waktu per-unit produk yang dispesifikasikan untuk setiap tugas dan
arus produksi yang lancar dalam rangka mendapatkan utilisasi yang tinggi
Selain itu dapat pula dikatakan bahwa line balancing sebagai suatu teknik
untuk menentukan product mix yang dapat dijalankan oleh suatu assembly
line untuk memberikan fairly consistent flow of work melalui assembly line itu
53
pada tingkat yang direncanakan. Assembly line itu sendiri adalah suatu
Tujuan line balancing adalah untuk memperoleh suatu arus produksi yang
lancar dalam rangka memperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga
kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja antar work station,
sebagai berikut:
mencegah terjadinya bottle neck. Bottle neck adalah suatu operasi yang
54
c. Waktu siklus lebih dari atau sama dengan waktu maksimum dari tiap
operasi. Dalam hal ini, operasi yang berada pada pangkal panah
berarti mendahului operasi kerja yang ada pada ujung anak panah
node pada awal dan akhir proyek sehingga aktifitas semu (dummy)
2. Assembly product
Adalah produk yang melewati urutan work stasiun di mana tiap work
3. Work elemen
dilakukan.
satu stasiun. Apabila waktu produksi dan target produksi telah ditentukan,
maka waktu siklus dapat diketahui dari hasil bagi waktu produksi dan
sejumlah produksi tertentu, waktu siklus harus sama atau lebih besar dari
(kemacetan) dan waktu siklus juga harus sama atau lebih kecil dari jam
kerja efektif per hari dibagi dari jumlah produksi per hari, yang secara
𝑃
……………………….........................................................(Rumus
𝑡𝑖 𝑚𝑎𝑥 ≤ 𝐶𝑇 ≤ 2.1)
𝑄
Jumlah waktu dari elemen kerja yang dilakukan pada suatu stasiun
(𝑛 𝑥 𝐶 )– ∑𝑛𝑖=1 𝑡𝑖
𝐷= ………………………….............(Rumus 2.2)
𝑥 100%
(𝑛𝑥𝐶)
Dimana :
𝑡𝑖 : waktu operasi
Adalah rasio dari total waktu di stasiun kerja dibagi dengan waktu
∑𝐾
𝑖=1 𝑇𝑆𝑖
𝐸= 𝑥100%
……........…………..........……….(Rumus 2.3)
(𝐾)(𝐶𝑇)
Dimana :
CT : waktu siklus
Dimana:
Dimana :
T : jam kerja efektif penyelesaiaan produk
1. Work element
kerja.
58
2. Workstation (WS)
K,dimana K harus = 1.
kerja tersebut.
itudapat dijalankan.
d. Zoning Constraint
keras/berat.
menghubungkan 2 node, pada jaringan ini ada satu node pada awal
8. Balance Delay
waktu siklus dan jumlah stasiun kerja atau dengan kata lain jumlah
yang konstan. Nilai minimum dari waktu siklus = waktu stasiun yang
terpanjang.
Perbedaan antara waktu stasiun dengan waktu siklus atau disebut juga
idle time.
Rasio dari waktu stasiun kerja terhadap waktu siklus atau waktu
sebagai berikut:
hubungan antara urutan pekerjaan yang terlibat dalam suatu lini produksi.
Rumus:
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 (𝑢𝑛𝑖𝑡)
𝐶𝑇 = ………….………………………(Rumus 2.10)
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
Dimana:
CT : waktu siklus
3. Hitung jumlah minimum stasiun kerja yang dibutuhkan secara teoritis untuk
Dimana:
CT : Waktu siklus
antara lain:
produksi, salah satunya adalah metode Heuristik. Metode ini pertama kali
sederhana.
Weight (Bobot Posisi). Metode ini dikembangkan oleh W.B. Helgeson dan
bobot posisi yang lebih besar kemungkinan adalah operasi yang mempunyai
sebagai berikut:
kerja.
pekerjaan yang memiliki bobot posisi paling besar hingga bobot posisi
operasi dengan bobot posisi terbesar sampai dengan bobot posisi terkecil
5. Jika penugasan suatu elemen kerja membuat waktu pada stasiun kerja
melebihi waktu siklus, maka ganti elemen kerja tersebut dan tempatkan
B. Metode J. Wagon
hanya saja yang dipakai sebagai bobotnya bukan waktu tetapi jumlah
2. Tentukan bobot untuk setiap elemen kerja, kriteria penentuan bobot ini
tersebut.
3. Urutkan bobot itu dari yang paling besar ke yang paling kecil. Apabila ada
lebih dari satu elemen kerja yang memiliki nilai bobot yang sama, maka
jumlah total waktu stasiun kerja tidak boleh melebihi waktu siklus dan juga
FCFS (First Come First Service), pekerjaan yang dating lebih awal pada
suatu pusat kerja akan dikerjakan lebih dulu. Aturan ini banyak digunakan
66
pada bank, supermarket, kantor pos, dan sebaginya. Adapun metode ini
awal karena metode ini mengurutkan operasi dari pekerjaan awal sampai
3. Ulangi langkah diatas sampai tak ada lagi operasi yang tersisa.
prioritas pertama untuk dikerjakan lebih dulu. Cara ini seringkali diterapkan
bagi perusahaan perakitan atau jasa. Adapun metode ini memiliki prosedur
operasi yang tercepat dikerjakan, kita tentukan stasiun dari urutan operasi
1. Urutkan semua elemen kerja dari yang paling besar waktunya hingga
2. Elemen kerja pada statiun kerja pertama diambil dari urutan yang paling
mula Kelompok 1, ke dalam sebuah stasiun kerja yang sama, ambil hasil
stasiun kerja dan waktu totalnya berjumlah kurang dari waktu siklus,
Kelompok 8.
68
kerja.
2. Aliran benda kerja (material), mencakup gerakan dari benda kerja yang
jumlah spesifik.
lebih efisiensi.
5. Operasi unit.
69
6. Gerakan benda kerja tetap sesuai dengan set-up dari lintasan dan bersifat
tetap.
2. Pergerakan aliran benda kerja yang kontinu pada kecepat yang seragam.
dari itu, keadaan pengukuran yang ideal tentu dilakukan pengukuran yang
sangat banyak (sampai tak terhingga, kali misalnya). Karena itu diperoleh
keterbatasan waktu dan biaya. Namun sebaliknya jika dilakukan beberapa kali
waktu, serta tenaga, tetapi hasilnya dapat dipercaya. Hal ini biasanya
hasil yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian tadi. Inipun dinyatakan dalam
persen jadi tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95% memberi arti
sebenarnya, dan kemungkinan akan berhasil mendapat hal ini ialah 95%
yang menyimpang lebih dari 10% seharusnya, hal ini boleh terjadi dengan
kemungkinan 5%.
cepat. Disini kita hanya sekedar melihat data terkumpul dan sebenarnya.
Mengidentifikasikan data yang ekstrim. Yang dimaksud sangat kecil dan jauh
menyimpang dari trend rata-ratanya. Data yang terlalu ekstrim ini sebaiknya
𝛴𝑋𝑖 𝛴𝑋𝑖
𝑋= atau 𝑋= .................…………………(Rumus 2.15)
𝑁 𝐾
Dimana:
N = banyaknya data
𝜎=√
(𝑋𝑖 − 𝑋)2 ……………...….……………..………....….(Rumus 2.16)
𝑁−1
Dimana:
gunakan
Peta Kontrol yaitu suatu alat yang tepat dan dalam mengetes
kontrol atas dan kontrol bahwa untuk group data bisa dicari dengan
formulasi berikut:
BKA = X + kσ
………...…………………………….…..(Rumus 2.18)
BKB = X - kσ
Dimana:
BKA = Batas Kontrol Atas.
untuk setiap sub harga berada dalam batas kontrol yang ada. Maka hal ini
72
bisa dikatakan bahwa data pengamatan yang kita peroleh sudah seragam
dan normal.
adalah:
𝐾⁄ √𝑁(∑𝑥 2 )−(∑𝑥)2 2
N’= [ 𝑆................…………….........………………......................(Rumus
∑𝑥
] 2.19)
Dimana:
N = Jumlah pengamatan yang dilakukan/diuji
dari pada jumlah pengukuran yang telah dilakukan (N’ < N) maka pengukuran
Jika pengukur sudah selesai bahwa semua datanya sudah seragam dan
Menggunakan rumus:
𝑋𝑖
Ws = …………………………………..………………..(Rumus 2.20)
𝑁
Dimana:
Ws = waktu siklus
Menggunakan rumus:
…………………………………………………(Rumus 2.21)
Wn = Ws × P
Dimana:
P = faktor penyesuaian
operator bekerja dengan kecepatan wajar yang normal. Ini berarti faktor
Menggunakan rumus:
Dimana:
Wb = waktu baku
Wn = waktu normal
L = kelonggaran
diburu waktu atau sebaliknya sangat lambat dan bisa juga terdapat kesulitan
tersebut ada, maka pengukur harus mengetahui dan menilai seberapa jauh
74
hal itu terjadi. Penilaian perlu dilakukan karena berdasar hal itulah
atau elemen yang diketahui diselesaikan dengan kecepatan yang tidak wajar
(terlalu cepat) maka harga p-nya akan lebih besar dari satu (p > 1);
bekerja dengan wajar maka harga p nya sama dengan satu (p = 1).
1. Cara Persentase
normal bila nilai ini dikalikan dengan waktu siklus. Namun cara ini terdapat
2. Cara Shummard
3. Cara Westinghouse
a. SUPER SKILL:
mesin.
b. EXCELENT SKILL:
kesalahan.
c. GOOD SKILL:
umumnya.
6. Tidak keragu-raguan.
7. Bekerja stabil.
9. Gerakan-gerkannya cepat.
77
d. AVERAGE SKILL:
pekerjaannya.
e. FAIR SKILL:
gerakan.
rendah.
f. POOR SKILL:
2. Gerakan-gerakannya kaku.
Untuk usaha cara Westing house membagi juga atas kelas-kelas dengan
EXCESSIVE EEFORT:
kesehatannya.
hari kerja.
EXELENT EFFORT:
tidak terlihat.
GOOD EFFORT:
1. Bekerja berirama.
AVERAGE EFFORT:
FAIR EFFORT:
3. Kurang sungguh-sungguh.
8. Terlampau hati-hati.
POOR EFFORT:
dan bahan-bahan.
kebisingan ruangan. Kondisi kerja dibagi 6 (enam) kelas yaitu ideal, exellent,
good, average, fair, dan poor. Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi
good untuk satu pekerjaan dapat saja dirasakan sebagai fair atau bahkan
81
poor bagi pekerjaan yang lain. Pada dasarnya kondisi ideal adalah kondisi
ke siklus lainnya dari jam ke jam, bahkan dari hari ke hari. Sebagaimana
A1 +0,15
Superskill
A2 +0,13
Keterampilan
B1 +0,11
Excellent
B2 +0,08
C1 +0,06
Good
C2 +0.03
Average D 0,00
Usaha E1 -0,05
Fair
E2 -0,10
F1 -0,16
Poor
F2 -0,22
A2 +0,12
B1 +0,10
Excellent
B2 +0,08
C1 +0,05
Good
C2 +0,02
Average D 0,00
Fair E1 -0,04
E2 -0,08
Poor F1 -0,12
F2 -0,17
Good C +0,02
Average D 0,00
Fair E -0,03
Poor F -0,07
Perfect A +0,04
Excellent B +0,03
Average D 0,00
Fair E -0,02
Poor F -0,04
2.11 Kelonggaran
oleh pekerja, dan yang selama pengukuran, tidak diamati, diukur dicatat
pekerja tidak akan dapat bekerja dengan baik bahkan hampir dapat
besarnya kelonggaran ini secara tepat seperti dengan sampling kerja atau
ini bagi pekerja pria dari pekerja wanita; misalnya untuk pekerjaan-
Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik
sepanjang hari kerja dan mencatat pada saat-saat dimana hasil produksi
dapat menyebabkannya.
Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk
pekerja lebih besar dari normal dan ini akan menambah rasa fatique.
Apabila hal ini berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique
total yaitu jika anggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat
fatique ini.
sebagainya.
bahan.
bervariasi dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja ke stasiun
prosedur kerja, ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya. Salah satu
hal diatas, yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique dan
hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Untuk yang ketiga dapat diperoleh
kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal yang tealah dihitung
tidak bising.
istilah teori jaringan kerja. Menurut Badri (1997), teori jaringan kerja pada
kerja. Critical Path Method (CPM) merupakan salah satu metode yang telah
adalah:
a. Predecessor
b. Successor
Konstrainnya FS = 0 san SS = 0
mempunyai float (tenggang waktu) sehingga kritis dan tidak boleh terlambat.
Jalur kritis adalah jalur dari kegiatan-kegiatan yang tidak mempunyai float
87
kritis adalah kegiatan yang dilalui jalur kritis. Dari diagram kegiatan kritis
ditunjukkan oleh EET = LET pada nodenya > tidak mempunyai float
Perhitungan –CPM
masing-masing kegiatan/pekerjaan
h. Jika lebih dari satu kegiatan (arrow) menuju suatu event/node, EET
CPM adalah suatu rangkaian item pekerjaan dalam suatu proyek yang
menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek secara keseluruhan. Hal ini
kritis pada diagram jaringan seperti yang terlihat pada Gambar di bawah ini
1. Perhitungan Maju
Ketentuan #1
Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila
Ketentuan #2
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai
a. EF(1-2) = ES(1-2) + D = 0 + 3 = 3
89
b. EF(2-3) = ES(2-3) + D = 3 + 6 = 9
c. EF(2-4) = ES(2-4) + D = 3 + 4 = 7
d. EF(3-5) = ES(3-5) + D = 9 + 7 = 16
e. EF(4-5) = ES(4-5) + D = 7 + 5 = 12
Ketentuan #3
kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF)
Bila EF(c) > EF(b) > EF(a), maka ES(d) = EF(c). Sehingga EF(5-6) =
2. Perhitungan Mundur
Ketentuan #4
Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai
a. LS(5-6) = EF(5-6) – D = 20 – 4 = 16
b. LS(4-5) = EF(4-5) – D = 16 – 5 = 11
c. LS(3-5) = EF(3-5) – D = 16 – 7 = 9
d. LS(2-4) = EF(2-4) – D = 11 – 4 = 7
e. LS(2-3) = EF(2-3) – D = 9 – 6 = 3
Ketentuan #5
waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai
Jika LS (b) < LS (c) < LS (d) maka LF (a) = LS (b). Sehingga: LF(1-2)
Ketentuan #6
berikut:
GHz.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sistematika
(Pristi, 2020).
produk, jadi makin terampil kita dalam merakit maka makin banyak
mengimplementasikannya.
93
94
implementasinya.
g. Baterai r. Timah
2. Perkakas Perakitan:
a. Obeng
b. Meja Kerja
c. Wadah Komponen
d. Stopwacth
e. Lembar kerja
95
3.5 Kesimpulan
menjadi produk akhir. Adapun saran yaitu untuk lebih disiplin lagi pada saat
lab berlangsung.
96
3.6 FlowChart
Mulai
Mengambil dan
menyiapkan alat yang
digunakan
Mencatat waktu
Perakitan
Menghitung waktu
perakitan dengan
menggunakan stopwatch
Mencatat waktu
perakitan Tamiya
Selesai
Mulai
Start
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Batasan Praktikum
3. Stopwatch 7. Chasis
Pengumpulan data
Pengolahan Data
Data Seragam
A
98
CPM
Jalur Produksi
Selesai
99
100
1. Operasi 1
𝛴𝑥𝑖 417,80
𝑥= 𝑁
= 40
= 10,45
2
2/0,05√40(4366,72) − (417,80)2
𝑁′ = [ ]
417,80
𝑁′ = 1,03
2) Keseragaman Data
𝛴(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√ 𝑁−1
(10,1−10,44)2 +(10,2-10,44)²+...+(10,1-10,44)2
𝜎=√
40−1
417,80
=√ 39
= 3,27
OPERASI I
11
10,8 10,8
10,6
10,5
BKA = 16,99
10,4
10,3 10,3 10,3 10,3
10,2 10,2
10,1 X = 10,45
10
9,6
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber: Pengolahan data 2023
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
417,80
= 40
= 10,45 Detik
2. Operasi 2
𝛴𝑥𝑖 418,80
𝑥= = = 10,47
𝑁 40
2
𝑘/𝑠√𝑁(∑ 𝑋𝑖 2 ) − (∑ 𝑋𝑖)2
𝑁′ = [ ]
∑ 𝑋𝑖
2
2/0,05√40(4387,48) − (418,80)2
𝑁′ = [ ]
418,80
𝑁 ′ = 0,96
2) Keseragaman Data
𝛴(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√ 𝑁−1
(10,3−6,24)²+(10,7-6,24)2 +...+(10,5-6,24)2
𝜎=√ 40−1
418,80
=√ = 3,28
39
OPERASI II
10,8
10,7 10,7
10,6 10,6 10,6 10,6 10,6
10,5 BKA = 17,02
10,4
10,3 10,3 10,3 X = 10,47
bka
10,2
10,1 10,1 BKB = 3,92
10
9,9
9,8
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
104
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
418,80
= 40
= 10,47 Detik
3. Operasi 3
𝛴𝑥𝑖 417,90
𝑥= = = 10,45
𝑁 40
2
2/0,05√40(4368,79) − (417,90)2
𝑁′ = [ ]
417,90
𝑁 ′ = 1,02
2) Keseragaman Data
𝛴(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√
𝑁−1
10,1−10,45)²+(10,4−10,45)2 +...+(10,5-10,45)2
𝜎=√ 40−1
418,00
=√ 39
= 3,27
OPERASI III
11
10,9
10,8
10,6
10,5 10,5 10,5
10,4 10,4
10,3 BKA = 17,00
10,2 10,2
10,1
10 X = 10,45
9,8
BKB = 3,90
9,6
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber: Pengolahan Data 2023
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
𝛴𝑋𝑖
5) Waktu siklus (Ws) =
𝑛
417,90
= 40
= 10,45 Detik
4. Operasi 4
𝛴𝑥𝑖 418,30
𝑥= 𝑁
= 40
= 10,46
2
𝑘/𝑠√𝑁(∑ 𝑋𝑖 2 ) − (∑ 𝑋𝑖)2
𝑁′ = [ ]
∑ 𝑋𝑖
2
2/0,05√40(4377,65) − (418,3)2
𝑁′ = [ ]
418,30
𝑁 ′ = 1,20
2) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√ 𝑁−1
(10,1−10,46)²+(10,7-10,46)²+...+(10,9-10,46)2
𝜎=√ 40−1
418,30
=√ = 3,28
39
OPERASI IV
10,80
10,7
10,60 10,6
BKA = 17,01
10,40 10,4
10,3
10,20 10,2 10,2 X = 10,46
10,1
10,00 10 BKB = 3,91
9,80
9,60
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
109
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
𝛴𝑋𝑖
5) Waktu siklus (Ws) = 𝑛
418,3
= 40
= 10,46 Detik
5. Operasi 5
𝛴𝑥𝑖 417,40
𝑥= 𝑁
= 40
= 10,44
2
2/0,05√40(4358,36) − (417,40)2
𝑁′ = [ ]
417,40
𝑁′ = 1,03
2) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√ 𝑁−1
417,40
=√ 39
= 3,27
OPERASI V
11
10,8 10,8
10,4 10,4
10,3 X = 10,44
10,2 10,2 10,2 10,2 10,2
BKB = 3,89
10 10
9,8
9,6
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
417,40
= 40
= 10,44 Detik
6. Operasi 6
𝛴𝑥𝑖 416,00
𝑥= 𝑁
= 40
= 10,40
2
𝑘/𝑠√𝑁(∑ 𝑋𝑖 2 ) − (∑ 𝑋𝑖)2
𝑁′ = [ ]
∑ 𝑋𝑖
2
2/0,05√40(4329,18) − (416,00)2
𝑁′ = [ ]
416,00
𝑁′ = 1,03
2) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√ 𝑁−1
(10,8−10,4)2 +(10,5-10,4)²+...+(10,7-10,4)2
𝜎=√
40−1
416,00
=√ 39
= 3,27
OPERASI VI
11
10,8 10,8 10,8
10,6
BKA = 16,93
10,5
10,4 10,4 10,4
10,3 X = 10,40
10,2 10,2
10,1
10 BKB = 3,87
9,8
9,6
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber: Pengolahan Data 2023
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
114
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
416,00
= 40
= 10,40 Detik
7. Operasi 7
𝛴𝑥𝑖 419,60
𝑥= = = 10,49
𝑁 40
2
2/0,08√40(4404,28) − (419,60)2
𝑁′ = [ ]
419,60
𝑁′ = 0,97
2) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√
𝑁−1
419,60
=√ 39
= 3,28
OPERASI VII
11,00 10,9
10,8
10,80
10,6
10,60 10,5 10,5 BKA = 17,05
10,4
10,40 10,3
X = 10,49
10,2
10,20
BKB = 3,93
10,00
9,80
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber: Pengolahan Data 2023
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
419,60
= 40
= 10,49 Detik
8. Operasi 8
𝛴𝑥𝑖 416,80
𝑥= 𝑁
= 40
= 10,42
2
2/0,05√40(4343,324) − (416,80)2
𝑁′ = [ ]
416,80
𝑁 ′ = 0,66
2) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√ 𝑁−1
416,40
=√ 39
= 3,28
OPERASI VIII
10,80 10,7
10,70 10,6 10,6
10,60 10,5
10,50 BKA = 16,97
10,40 10,3 10,3 10,3
X = 10,42
10,30 10,2
10,20 BKB = 3,87
10,10
10,00
9,90
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber: Pengolahan Data 2023
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
416,80
= 40
= 10,42 Detik
9. Operasi 9
𝛴𝑥𝑖 418,50
𝑥= 𝑁
= 40
= 10,46
2
2/0,05√40(4379,21) − (418,50)2
𝑁′ = [ ]
418,50
𝑁′ = 0,83
2) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√ 𝑁−1
418,50
=√ 39
= 3,29
OPERASI IX
10,80
10,70
10,60 10,7
10,50
10,40 10,5 BKA = 17,04
10,30 10,4 10,4 10,4
10,20 10,3 X = 10,46
10,10 10,2
10,00 10,1 BKB = 3,89
9,90
9,80
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
𝛴𝑋𝑖
5) Waktu siklus (Ws) = 𝑛
418,50
= 40
= 10,46 Detik
10. Operasi 10
𝛴𝑥𝑖 416,50
𝑥= 𝑁
= 40
= 10,41
2
2/0,05√40(4338,69) − (416,50)2
𝑁′ = [ ]
416,50
𝑁′ = 0,69
2) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√ 𝑁−1
416,50
=√ 39
= 3,28
OPERASI X
10,80 10,7 10,7
10,70
10,60 10,5 10,5
10,50 10,4
10,40 BKA = 16,97
10,3
10,30 10,2 10,2
X = 10,1
10,20
10,10 BKB = 3,86
10,00
9,90
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
416,50
= 40
= 10,41 Detik
11. Operasi 11
𝛴𝑥𝑖 421,40
𝑥= 𝑁
= 40
= 10,54
2
2/0,05√40(4441,88) − (421,40)2
𝑁′ = [ ]
421,40
𝑁′ = 0,88
2) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√ 𝑁−1
421,40
=√ 39
= 3,29
OPERASI XI
11,00
10,80 10,9
10,60 10,7
10,40 10,6
10,5 10,5
10,20 10,4 BKA = 17,11
10,00
X = 10,54
9,80 10 10
9,40
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
421,40
= 40
= 10,54 Detik
12. Operasi 12
𝛴𝑥𝑖 418,50
𝑥= 𝑁
= 40
= 10,46
2
2/0,05√40(4381,25) − (418,50)2
𝑁′ = [ ]
418,50
𝑁′ = 0,98
2) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√ 𝑁−1
418,50
=√ 39
= 3,28
OPERASI XII
11,00 10,9
10,8
10,80 10,7 10,7 10,7
10,60
9,80
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
418,5
= 40
= 10,46 Detik
13. Operasi 13
𝛴𝑥𝑖 418,20
𝑥= = = 10,46
𝑁 40
2
2/0,05√40(4375,04) − (418,20)2
𝑁′ = [ ]
418,20
𝑁′ = 1,01
2) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√
𝑁−1
418,20
=√ 39
= 3,27
OPERASI XIII
10,90 10,8 10,8 10,8
10,80
10,70 10,6 10,6
10,60
BKA = 17,00
10,50 10,4
10,40 10,3
X = 10,46
10,30 10,2
10,20
10,10 BKB = 3,91
10,00
9,90
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar batas
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
418,2
= 40
= 10,46 Detik
14. Operasi 14
𝛴𝑥𝑖 415,60
𝑥= 𝑁
= 40
= 10,39
2
𝑘/𝑠√𝑁(∑ 𝑋𝑖 2 ) − (∑ 𝑋𝑖)2
𝑁′ = [ ]
∑ 𝑋𝑖
2
2/0,05√40(4321,20) − (415,60)2
𝑁′ = [ ]
415,60
𝑁′ = 1,15
2) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√
𝑁−1
415,60
=√ 39
= 3,26
OPERASI XIV
11,00
10,8 10,8
10,80
10,60
9,80
9,60
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
134
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
415,60
= = 10,39 Detik
40
15. Operasi 15
𝛴𝑥𝑖 418,90
𝑥= 𝑁
= 40
= 10,47
2
2/0,05√40(4389,97) − (418,90)2
𝑁′ = [ ]
418,90
𝑁′ = 1,11
4) Keseragaman Data
𝛴⥂(𝑥𝑖−𝑥)2
𝜎=√ 𝑁−1
418,90
=√ 39
= 3,28
OPERASI XV
11,00 10,9 10,9
10,80
10,6
10,60 10,5
10,40 10,3
10,2 10,2 BKA = 17,03
10,20 10,1
X = 10,47
10,00
9,60
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesimpulan: Dari grafik terlihat tidak ada titik yang berada di luar
seragam.
Total = +0,14
= 1,14
rendah) = 0,0 %
8%
418,90
= 40
= 10,47 Detik
OPERASI KETERANGAN
Stasiun pertama terdiri dari operasi VII dengan waktu operasi 12,92 detik.
Stasiun kedua terdiri dari operasi II dengan waktu opersi 12,89 detik.
Stasiun ketiga terdiri dari operasi IV dengan waktu opersi 12,88 detik.
84Stasiun keempat terdiri dari operasi III dengan waktu opersi 12,86 detik.
Stasiun kelima terdiri dari operasi I dengan waktu operasi 12,85 detik.
Stasiun keenam terdiri dari operasi V dengan waktu operasi 12,85 detik.
Stasiun ketuju terdiri dari operasi VI dengan waktu operasi 22,79 detik .
Stasiun kedelapan terdiri dari operasi VIII dengan waktu operasi 12,97
waktu operasi 10,02 detik. Stasiun keduabelas terdiri dari operasi XII
dengan waktu operasi 12,87 detik. Stasiun ketigabelas terdiri dari operasi
XIII dengan waktu operasi 12,86 detik. Stasiun keempatbelas terdiri dari
operasi XIV dengan waktu operasi 12,72 detik. Stasiun kelimabelas terdiri
dari operasi XV dengan waktu operasi 12,88 detik. Cycle time yang
Kesimpulan:
Pada tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa terdapat 15 stasiun.
Stasiun pertama terdiri dari operasi II dengan waktu operasi 12,86 detik.
Stasiun kedua terdiri dari operasi VII dengan waktu opersi 12,92 detik.
Stasiun ketiga terdiri dari operasi IV dengan waktu opersi 12,87 detik.
Stasiun keempat terdiri dari operasi III dengan waktu opersi 12,86 detik.
Stasiun kelima terdiri dari operasi VIII dengan waktu operasi 10,02 detik.
Stasiun keenam terdiri dari operasi V dengan waktu operasi 12,84 detik.
Stasiun ketujuh terdiri dari operasi IX dengan waktu operasi 12,85 detik.
operasi 12,97 detik. Stasiun kesebelas terdiri dari operasi XII dengan
dengan waktu operasi 12,81 detik. Stasiun ketigabelas terdiri dari operasi
XIII dengan waktu operasi 12,86 detik. Stasiun Keempatbelas terdiri dari
operasi XIV dengan waktu operasi 12,72 detik. Stasiun Kelimabelas terdiri
dari operasi XV dengan waktu operasi 12,88 detik. Cycle time yang
Wagon
Kesimpulan :
Stasiun pertama terdiri dari operasi VII dengan waktu operasi 12,92 detik.
Stasiun kedua terdiri dari operasi II dengan waktu operasi 12,89 detik.
Stasiun ketiga terdiri dari operasi VIII dengan waktu opersi 12,92 detik.
Stasiun keempat terdiri dari operasi IV dengan waktu opersi 12,87 detik.
Stasiun kelima terdiri dari operasi III dengan waktu operasi 12,86 detik.
Stasiun keenam terdiri dari operasi IX dengan waktu operasi 12,85 detik.
Stasiun ketujuh terdiri dari operasi V dengan waktu operasi 12,84 detik.
143
operasi 12,97 detik. Stasiun kesebelas terdiri dari operasi XII dengan
waktu operasi 12,87 detik. Stasiun keduabelas terdiri dari operasi XIII
dengan waktu operasi 12,86 detik. Stasiun ketigabelas terdiri dari operasi
XIV dengan waktu operasi 12,85 detik. Stasiun keempatbelas terdiri dari
dari operasi XV dengan waktu operasi 12,88 detik. Cycle time yang
Kesimpulan:
Stasiun pertama terdiri dari opersi I dengan waktu operasi 12,85 detik.
Stasiun kedua terdiri dari operasi IV dengan waktu operasi 12,87 detik.
Stasiun ketiga terdiri dari operasi II dengan waktu operasi 12,89 detik.
Stasiun keempat terdiri dari operasi III dengan waktu opersi 12,86 detik.
Stasiun kelima terdiri dari operasi V dengan waktu opersi 12,84 detik.
Stasiun keenam terdiri dari operasi VI dengan waktu operasi 12,81 detik.
Stasiun ketujuh terdiri dari operasi VII dengan waktu operasi 12,92 detik.
Stasiun kedelapan terdiri dari operasi VIII dengan waktu operasi 10,02
waktu operasi 12,97 detik. Stasiun Keduabelas terdiri dari operasi XII
dengan waktu operasi 12,87 detik. Stasiun ketigabelas terdiri dari operasi
XII dengan waktu operasi 12,86 detik. Stasiun Keempatbelas terdiri dari
dari operasi XV dengan waktu operasi 12,88 detik. Cycle time yang
Stasiun pertama terdiri dari operasi I dengan waktu operasi 12,85 detik.
Stasiun kedua terdiri dari operasi IV dengan waktu operasi 12,87 detik.
Stasiun ketiga terdiri dari operasi II dengan waktu operasi 12,89 detik.
Stasiun keempat terdiri dari operasi III dengan waktu operasi 12,86 detik.
Stasiun kelima terdiri dari operasi V dengan waktu operasi 12,84 detik.
Stasiun keenam terdiri dari operasi VI dengan waktu operasi 12,81 detik.
Stasiun ketujuh terdiri dari operasi VII dengan waktu operasi 12,97 detik.
Stasiun kedelapan terdiri dari operasi VIII dengan waktu operasi 10,02
operasi 22,97 detik. Stasiun kesebelas terdiri dari operasi VIII dengan
waktu operasi 10,02 detik. Stasiun Keduabelas terdiri dari operasi XII
dengan waktu operasi 12,87 detik. Stasiun Ketigabelas terdiri dari operasi
XIII dengan waktu operasi 12,86 detik. Stasiun Keempatbelas terdiri dari
operasi XIV dengan waktu operasi 12,72 detik. Stasiun Kelimabelas terdiri
dari operasi XV dengan waktu operasi 12,88 detik. Cycle time yang
5.1 Analisa
Faktor
Nilai Keseragaman Kecukupan Faktor Waktu Waktu Waktu
Kelonggaran Keterangan
Statistik data data Penyusaian Siklus Normal Baku
(%)
I 3,27 1,03 1,14 8% 10,45 11,91 12,86
II 3,28 0,96 1,14 8% 10,47 11,94 12,89
III 3,27 1,02 1,14 8% 10,45 11,91 12,86
IV 3,28 1,20 1,14 8% 10,46 11,92 12,88
V 3,27 1,03 1,14 8% 10,44 11,90 12,85
VI 3,27 1,03 1,14 8% 10,40 11,86 12,80
VII 3,28 0,97 1,14 8% 10,49 11,96 12,92
Kepercayaan
VIII 3,28 0,66 1,14 8% 10,42 11,88 12,83
95% dan
IX 3,29 0,83 1,14 8% 10,46 11,93 12,88
Ketelitian
X 3,28 0,69 1,14 8% 10,41 11,87 12,82 5%
XI 3,29 0,88 1,14 8% 10,54 12,01 12,97
XII 3,28 0,98 1,14 8% 10,46 11,93 12,88
XIII 3,27 1,01 1,14 8% 10,46 11,92 12,87
XIV 3,26 1,15 1,14 8% 10,39 11,84 12,79
XV 3,28 1,11 1,14 8% 10,47 11,94 12,89
Sumber: Pengolahan data 2023
yaitu:
147
148
b. Metode Most Following Tasks atau First Come First Service, yaitu:
1 II 12,89 12,89
2 VII 12,92 12,92
3 IV 12,88 12,88
4 III 12,86 12,86
5 VIII 12,83 12,83
6 V 12,85 12,85
7 IX 12,88 12,88
8 VI 12,80 12,80
9 X 12,82 12,82
10 XI 12,97 12,97
11 XII 12,88 12,88
12 XIII 12,87 12,87
13 I 12,86 12,86
14 VIV 12,97 12,97
15 XV 12,89 12,89
Jumlah 192,99
Sumber: Pengolahan data 2023
1 I 12,86 Nilai
12,86
2 IV 12,88 12,88
3 II 12,89 12,89
4 III 12,86 12,86
5 V 12,85 12,85
6 VI 12,80 12,80
7 VII 12,92 12,92
8 VIII 12,83 12,83
9 IX 12,88 12,88
10 X 12,82 12,82
11 XI 12,97 12,97
12 XII 12,88 12,88
13 XIII 12,87 12,87
14 XIV 12,79 12,79
15 XV 12,89 12,89
Jumlah 192,99
Sumber: Pengolahan data 2023
Time
Time Needed Idle time
Metode Allocated
(s/unit) (s/cycle)
(a/cyle)
Larges Candidate Rule
194,55 192,99 1,56
First Come First Service
194,55 192,99 1,56
Ranked Psitional Weight
194,55 192,99 1,56
Short Process Time
194,55 192,99 1,56
Fewest Following Task
194,55 192,99 1,56
Sumber: Pengolahan data 2023
151
5.2 Pembahasan
Short Process Time, dan metode Fewest Following Task yakni 15 stasiun. Hal
Longest Operation Time itu berdasarkan waktu baku yang terbesar atau
operasi yang paling lama dikerjakan jadi waktu bakunya berurut untuk
berdasarkan jumlah waktu baku yang optimal, sehingga waktu operasi dan
waktu istirahat merata pada setiap stasiun kerja. Untuk metode First Come
First Service yaitu dari operasi yang paling awal datang, sehingga waktu
operasinya ditentukan oleh operasi yang paling cepat selesai jadi waktu
bakunya dimulai dari yang paling besar sampai paling kecil, sedangkan
metode Shortest Operation Time itu berdasarkan waktu baku yang terkecil
atau operasi yang paling cepat dikerjakan jadi waktu bakunya berurut untuk
operasi dan waktu istirahat merata pada setiap stasiun kerja. Dan untuk
waktu baku yang terbesar sampai yang terkecil pada setiap wilayah yang
terbesar atau operasi yang paling lama dikerjakan jadi waktu bakunya
waktu operasi dan waktu istirahat merata pada setiap stasiun kerja.
152
5.2.1 MetodeTerpilih
seconds/cycle.
192,99.
b. Diagram Layout
persamaan, yaitu:
6.1 Kesimpulan
dan efisiensi.
kerja dengan adanya wakt tugas stasiun kerja yang menjadi bottleneck
merugikan.
153
154
6.2 Saran
baik dan semoga bisa terus lebih baik lagi, serta responnya sangat ramah
kepada praktikan.
Saran untuk laboratorium yaitu, untuk selalu menjaga barang yang ada
MODUL III
OLEH
KELOMPOK : XVIII
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Penentuan pemasok yang cepat dan tepat sasaran akan memberikan jaminan
kecepatan dalam memasok aliran barang dan jasa yang spesifik untuk bahan
Aliran produk dimulai dari gudang barang jadi (factory warehouse), gudang
(user). Adanya berbagai pihak yang terlibat dan terkait dalam aliran produk
dari pabrik kepada konsumen akan membentuk suatu sistem yang dikenal
155
157
yang dapat memberikan manfaat lebih, namun tetap pada tingkat harga yang
dapat diterima.
konsep yang baru. Konsep ini menekankan pada pola terpadu yang
kepada konsumen. Dari sini aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir
dalam satu kesatuan tanpa sekat pembatas yang besar, sehingga mekanisme
konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai pasok) merujuk
Fungsi dari sistem supply chain adalah menyediakan produk dan jasa
yang tepat, pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dan pada kondisi
konsumen akhir).
5. Record sheet.
b. Not accumulative.
10. Pengisian data form adalah pada akhir setiap siklus perminggu permainan.
merubah urutannya.
distributor.
Order/Request.
Production Delay.
13. Seluruh kartu order harus diletakkan dan bergerak dalam kondisi tertutup
14. Setelah kartu order dibuka, disisihkan dan tidak diletakkan kembali
tertutup/terbalik).
15. Incoming order yang baru masuk, jangan dibuka karena itu adalah untuk
minggu depan.
16. Barang yang baru masuk dari Shipping Delay/Production Delay, boleh
17. Setelah berjalannya waltu dan semakin mahir dalam permainan ini, kami
TINJAUAN PUSTAKA
standar hasil dalam perkembangan dunia usaha itu sendiri. Suatu usaha yang
sistem produksi terjadi proses transformasi nilai tambah yang mengubah input
bahan mentah menjadi output sebuah produk yang dapat dijual ke pasar.
2021).
untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan
untuk menghasilkan barang dan jasa dinamai proses produksi karena proses
produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi
produksi. Yang dimaksud fungsi dengan produksi itu akan adalah hubungan
161
162
bahwa produksi itu merupakan prosedur desain barang dan jasa sebagai
Ada beberapa hal mengenai jenis dan sifat produk yang perlu
sejauh mungkin.
sepanjang masa.
pasar.
masa.
sebagai berikut:
pekerjaan berlangsung.
2.2 Peramalan
Menurut Rusdiana (2014: 95), peramalan adalah salah satu kegiatan yang
sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan
seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat
panjang mencakup tentang penjualan dari produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan selama lima tahun yang akan datang. Ramalan penjualan jangka
dari ramalan penjualan jangka panjang terlihat dalam isi dan maksudnya,
modal, yang biasanya terbatas pada perkiraan yang luas tentang jumlah
lainnya.
Tujuan dari tiap rantai pasok adalah memaksimumkan nilai keseluruhan yang
diciptakan, dimana nilai tersebut berasal dari perbedaan antara apa yang
diinginkan konsumen pada produk akhir dengan usaha yang dilakukan oleh
lingkup bisnis yang disebabkan oleh globalisasi, alih daya sumber daya,
bisnis agar mampu meningkatkan efesiensi rantai pasok (Taula et al., 2022).
169
didistribusikan pada jumlah yang tepat, ke lokasi yang tepat dan pada
Rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai bagian yang saling
2022).
barang.
dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara
pengendalian persedian.
sales-servis.
172
Sumber: http://eprints.umg.ac.id/262/3
penyimpanan, distribusi dan jasa layanan serta informasi terkait, mulai dari
unik karena ia merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang tertua tapi
pengelolaan barang.
1. Plan
2. Source
3. Make
4. Deliver
pembayaran.
5. Return
yang dikirimkan.
Menurut Chopra dan Meindl (2004) tujuan dari SCM adalah untuk
bisa terpenuhi. Dengan kata lain, customer service level akan lebih
chain:
1. Ketidakpastian Permintaan
dan kita semua sadar bahwa ramalan hampir selalu tidak benar.
2. Ketidakpastian Supplier
3. Ketidakpastian Internal
Sumber: http://eprints.umg.ac.id/262/3
and managing the supply chain, mengatakan bahwa bullwhip effect adalah
peningkatan variability dari level bawah menuju level atas dan dalam suatu
jaringan supply chain. Jadi dapat didefinisikan bahwa bullwhip effect sebagai
chain sebagai akibat adanya distorsi informasi. Dalam situasi ini perusahaan
akurat atau informasi yang terdistorsi pada setiap level supply chain dari
akurat atau informasi yang terdistorsi pada setiap level supply chain dari
2. Hilangnya pendapatan.
dengan membuat safety stock. Namun jika ditarik dari produk jadi
b. Order Batching
c. Price Fluctuation
bullwhip effect.
Pada saat salah satu rantai dari supply chain ada yang
bullwhip effect.
yang sesuai dengan pola permintaan mereka. Ada tiga strategi yang
1. Level Strategy
2. Chase Strategy
3. Mixed Strategy
distorsi informasi dalam sebuah rantai pasok, atau yang sering disebut
dibutuhkan oleh pasar. Meskipun permainan terjadi dalam sistem bisnis yang
chain. Permainan ini biasanya dilakukan dengan empat tim yang masing-
atau penurunan berlebihan pada supply chain. Inti dari bullwhip effect adalah
METODOLOGI PENELITIAN
a. Memuat grafik
1. Permintaan
2. Pemesanan
3. Persediaan
1. Level strategy
2. Chase strategy
3. Mixed strategy
Pada percobaan modul tiga ini membahas tentang struktur produk Beer
3.4 Kesimpulan
logistik dalam satu rantai pasok, mengetahui peran setiap pelaku rantai pasok
183
184
3.5 Flowchart
Mulai
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
1. Papan Penelitian
2. Kartu Pemesanan
3. Kancing
4. Kertas post-it
5. Record sheet
Pengumpulan data
Pengolahan Data
Membuat Grafik:
1. Permintaan
2. Pemesanan
3. Persediaan
Selesai
Mulai
Isi Kancing
1. Current Inventory : 8
2. Shipping Delay 1: 4
3. Shipping Delay 2: 4
Berulang
Selesai
1 `4 4 12
2 4 10 12
3 3 8 13
4 10 6 13
5 15 7 6
6 11 15 1
7 8 9 0
8 7 12 8
9 7 8 10
10 15 10 7
11 19 15 0
12 7 5 3
13 10 10 8
14 11 8 2
15 20 5 0
16 10 5 0
17 4 10 1
18 8 20 0
19 8 15 2
186
187
20 11 5 11
21 4 4 12
22 5 5 12
23 10 4 6
24 5 4 6
25 8 8 8
26 7 10 0
27 8 10 0
28 8 8 10
29 5 5 11
30 10 9 9
BC IC TC
0 6 6 6
0 6 6 6
0 3 3 3
0 0 0 0
0 4 4 4
0 5 5 5
188
4 0 4 4
0 4 4 4
0 1 1 1
8 0 8 8
1 0 1 1
2 0 2 2
0 1 1 1
0 18 18 18
0 18 18 18
0 9 9 9
0 9 9 9
0 12 12 12
1 0 1 1
4 0 4 4
0 15 15 15
Current Backlog
Round
Inventory
1 12 0
2 12 0
3 13 0
4 13 0
5 6 0
6 1 0
7 0 0
8 8 0
9 10 0
10 7 0
11 0 4
12 3 0
13 8 0
14 2 0
15 0 8
16 0 1
17 1 0
18 0 2
19 2 0
20 11 0
21 12 0
22 12 0
190
23 6 0
24 6 0
25 8 0
26 0 -2
27 0 4
28 10 0
29 11 0
30 9 0
Total 183 21
GRAFIK
25
Permintaan Pemesanan Persediaan
20 20 20
19
15 1… 15 1515 15
13 13
12 12 12
1 12 12
11 11 11
10 10 10 10 10 10
10 1 10 1 10 8 10 10 10
9 9
8 8 8 8 8 8 88 8 8 88
7 7 7 7 7 7
6 6 6 6
5 5 5 5 5 5 5 5
44 4 4 4 4 4 4
3 3
2 2
1 1
0 0 0 0 0 0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
karena pada mixed strategi yang dimana pada strategi ini adalah
minggu ke 11, minggu ke 15, minggu ke 16, minggu ke 18, minggu 26,
terjadi antara Backlog dan Over Inventory. Dapat dilihat pada grafik,
Effect sebanyak 9.
Jawab:
rantai pasoknya. Salah satu masalah yang timbul pada rantai pasok sesuai
terjadi over inventory. Pada minggu 11, 15,16, 26 dan minggu 27 terjadi
Backlog.
Bullwhip effect yang terjadi pada rantai pasok sesuai grafik 4.1
dari pada jumlah permintaan yang terjadi pada minggu 11, minggu ke 16
yang diharapkan akan terealisir untuk jangka waktu tertentu pada masa
dengan saat barang (pesanan) itu datang. Dengan keadaan lead time
d. Fluktuasi harga, jika harga sedang turun, maka pembeli akan membeli
konsumsi konsumen.
sama dengan jumlah produk yang mereka pesan. Untuk mengatasi hal
ini maka pembeli akan melebihkan permintaan yang mereka pesan. Jika
permintaan.
Dalam sistem aliran rantai pasok, ada beberapa faktor yang harus
Pada saat salah satu rantai dari supply chain management ada yang
juga adanya peran IT sebagai jembatan informasi agar tidak terjadi hal
demikian.
BAB V
1 4 4 12
2 4 10 12
3 3 8 13
4 10 6 13
5 15 7 6
6 11 15 1
7 8 9 0
8 7 12 8
9 7 8 10
10 15 10 7
11 19 15 0
12 7 5 3
13 10 10 8
14 11 8 2
15 20 5 0
16 10 5 0
17 4 10 1
18 8 20 0
19 8 15 2
20 11 5 11
21 4 4 12
198
199
22 5 5 12
23 10 4 6
24 5 4 6
25 8 8 8
26 7 10 0
27 8 10 0
28 8 8 10
29 5 5 11
30 10 9 9
bukan end-user).
Dari table 5.1 data analisa permintaan, pemesanan, dan persediaan diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa bullwhip Bullwhip effect yang terjadi pada
rantai pasok diakibatkan karena adanya selisih jumlah pemesanan yang lebih
banyak dari pada jumlah permintaan. Hal ini diakibatkan penumpukan dan
Hal ini mengakibatkan peramalan permintaan yang kita buat juga jarang
produk jadi yang diserahkan ke customer sampai ke raw material yang ada
di pabrik maka akan terlihat lonjakan demand yang sangat tajam. Pada
terlalu lama, sehingga produk menjadi rusak. Terlebih lagi hiring dan lay-
b. Order Batching
sebelum memesan pada supplier. Biasanya order batching ada dua macam
secara mingguan, dua mingguan atau bahkan bulanan. Jadi yang dihadapi
terjadinya tingkat permintaan yang tinggi untuk bulan ini disusun dengan
c. Price Fluctuation
akan memesan lebih banyak dari yang dibutuhkan ketika sedang ada
promosi dan ketika harga menjadi normal maka tidak ada pembelian
Pada saat salah satu rantai dari supply chain management ada yang
downstream, atau ada salah satu mata rantai yang melakukan penimbunan
202
wholesaler dan retailer. Peran pelaku pemasok ini sangat penting keempat
pelaku ini harus menjalin koordinasi yang sesuai dan dapat menerapkan
strategi yang tepat sebab jika pemasok tidak pintar dalam menerapkan
startegi yang tepat maka akan terjadi bullwhip effect baik itu backlog maupun
chases, level, dan mix strategy tetapi juga pelaku pasok harus menerapkan
strategi bisnis yang tepat seperti strategi biaya rendah, strategi respon, dan
strategi diferensiasi.
pesanan untuk beberapa titik dalam supply chain. Proses yang paling efektif
dan supplier dimana mereka dapat memahami apa yang mendorong pola
Kelompok
pelanggan dengan biaya yang terjangkau. Masalah yang terjadi pada rantai
8, minggu 9, minggu 17, minggu 18, minggu 19, minggu 26 dan minggu 27
dimana adanya selisih jumlah pemesanan yang lebih banyak dari pada
jumlah permintaan. Lalu masalah lain yang terjadi pada minggu ke 5, minggu
minggu ke 14, minggu ke 15, minggu ke 16, minggu ke 17, minggu ke 18,
minggu ke 19, minggu ke 23, minggu ke 26, minggu ke 27, dan minggu ke
minggu ke 11, minggu ke15, minggu ke 16, minggu ke 26, dan minggu ke 27
6.1 Kesimpulan
produksi dan logistik dalam satu rantai pasok dengan cara melakukan
2. Kami dapat mengetahui peran setiap pelaku rantai pasok. Dimana pelaku
rantai pasok harus pintar dalam menerapkan strategi yang tepat agar tidak
b. Order Batching
c. Price Fluctuation
6.2 Saran
Dalam kondisi praktikum yang telah dilakukan, sejauh ini sistem yang
204
LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL IV
SOFTWARE
OLEH
KELOMPOK XVIII
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
bahan baku yang baik dan sesuai dengan kebutuhan produksi perusahaan.
Oleh karena itu penentuan persediaan bahan baku secara efektif dan efisien
maka perusahaan akan kehilangan laba saat ini dan laba yang di masa yang
yang terjadi secara fluktuatif menjadi salah satu masalah yang harus
sedemikian rupa agar dapat melayani kebutuhan bahan baku dengan tepat
dan dengan biaya yang minimal. Selama ini perusahaan pada umumnya
205
206
proses produksi.
Berdasarkan uraian diatas maka dari itu kami lakukan pratikum pada
baku untuk kemudian menjadi barang jadi atau siap jual. Production Planning
rangkaian proses produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah
banyak bidang bisnis. Proses ini sendiri memerlukan biaya yang cukup besar
strategi yang tepat untuk menjaga agar biaya ini dapat tetap optimal (Lusiana
produksi.
proses untuk menjamin agar barang yang diproduksi sesuai dengan jumlah,
(Natasya, 2020).
proses untuk menjamin agar barang yang diproduksi sesuai dengan jumlah,
produksi
a. Peramalan (Forecasting)
b. Metode-Metode Forecasting
209
1. Laptop/Komputer.
2. Software POM.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Rusdiana (2014: 95), peramalan adalah salah satu kegiatan yang
itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Peramalan merupakan dugaan
210
211
keadaan dimasa yang akan datang, maka pasti ada peramalan yang
dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
2020).
baru dan juga untuk meningkatkan jumlah produksi. Heizer dan Render
dimasa depan dengan menggunakan data masa lalu. Peramalan juga dapat
diartikan sebagai seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian pada masa
produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat
dengan MSE (Mean Squared Error), MAE (Mean Absolute Error), dan
sebagainya.
menentuka kualitas atau mutu dari hasil peramalan yang disusun. Menurut
Assauri (1984), dalam penelitian (Wardah & Iskandar, 2017), pada dasarnya
1. Menganalisa data yang lalu, tahap ini berguna untuk pola yang terjadi
3. Peramalan famili produk lebih akurat dari pada peramalan produk individu
(item).
meramalkan permintaan.
prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau bisa juga dengan menggunakan
yang menjadi hasil peramalan. Dengan kata lain, hasil maksimal dari
material dalam proses, dan barang jadi yang keluar dari sistem
jenis (Saputri & Asri, 2000) dalam penelitian (Supardi & Pahlevi,
2021) yakni:
survey konsumen.
litbang.
jenis yaitu:
217
forecasting adalah:
a) Pendapat salesman
d) Survey konsumen
mempertimbangkan faktor-faktor.
berikut:
1. Menganalisa data yang lalu, tahap ini berguna untuk pola yang
adalah cakupan waktu dimasa yang akan datang, dan kedua adalah
pengambilan keputusan.
4. Biaya yaitu umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup dalam
2. Pola Musiman (S), pola musiman terjadi jika data setiap periode nya
3. Pola Siklis (C), Pola siklis memiliki karakter dari pergerakan seperti
gelombang yang lebih panjang dari pada satu tahun dan belum
yang diberikan.
4. Pola Trend (T), Pola data yang mengalami naik atau turun terus
menurun.
jumlah barang yang akan terjual untuk periode yang akan datang.
(Murti, 2019).
utama dalam flow material agar produksi dapat diselesaikan dalam waktu
unit misalnya besidalam ton atau dalam bentuk jam. Rencana prioritas
Isnaini, 2019).
Konsumen biasanya memilih produk dan jasa yang berkualitas yaitu yang
terhadap kualitas produk dan jasa merupakan upaya yang harus dilakukan
d) Mengukur kinerja.
standar kinerja.
perbaikan kualitas dan biaya-biaya produksi dengan suka rela secara teratur
dalam penelitian (Hafid & Yusuf, 2018) yang terdiri atas empat komponen
a. Plan, menentukan atau merancang apa masalah inti yang akan dihadapi
Where dan How, How much) serta menetapkan sasaran dan target yang
Six sigma adalah konsep statistik yang mengukur suatu proses yang
berkaitan dengan cacat pada level enam (six) sigma yaitu hanya ada 3,4
cacat dari sejuta peluang. Six sigma juga merupakan falsafah manajemen
2017).
metode atau teknik baru dalam hal pengendalian dan peningkatan produk di
2017).
karyawan.
Dalam Six Sigma ada siklus 5 (lima) fase DMAIC (Define, Measure,
untuk peningkatan kualitas menuju target six sigma (Sirine & Kurniawati,
2017).
metode six sigma, dalam penelitian (Sirine & Kurniawati, 2017), ada 5
1. Tahap Define
2. Tahap Measure
pada data yang dijadikan sampel sesuai dengan jenis data untuk
3. Tahap Analyze
kecacatan tersebut.
4. Tahap Improve
baik dan efisien. Efektivitas dari rencana tindakan dapat dilihat dari
5. Tahap Control
kembali.
dalam arah yang sama dan berfokus pada tujuan bersama. Masing-
dan ide-ide dari banyak disiplin ilmu, six sigma membantu sebuah
meningkatkan perbaikan.
diperbandingkan.
maka kata ini ditunjukan untuk barang dalam proses produksi atau yang
sumber daya yang menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. Yang
disebut proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan produksi pada
kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin.
mahal, aktiva dalam perusahaan ini dapat langsung dijual kembali maupun
diproses lebih lanjut pada saat periode tertentu. Persediaan sangat penting
sebagai berikut:
componen).
diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut
telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap dijual atau
al., 2019).
1) Fungsi Decoupling
pengiriman.
3) Fungsi Antisipasi
1) Memenuhi pesanan
2) Berjaga-jaga
adanya penumpukan stok barang bisa saja didapat dari bahan baku
costs per tahun yang paling minimal. Titik pemesanan kembali atau
ROP adalah suatu titik atau batas dari jumlah persediaan yang ada
al., 2017).
barang terdiri dari faktor resiko dan biaya, biasanya biaya didapat
3) Quantity Discount
4) ABC Analysis
barang persediaan.
bahwa tarik dari Re Order Point (Pull System With Re Order Point)
tinggi apabila kuantitas dalam stock pada pusat distribusi yang lebih
1. Distribusi Normal
2. Distribusi Diskrit
for windows, jadi jika dibandingkan dengan program POM for windows
modulmodul yang tersedia pada QM for windows lebih banyak. Namun ada
modul-modul yang hanya tersedia pada program POM for windows, atau
windows. Berikut ini adalah contoh tampilan awal pada saat QM for windows
metode kuantitatif untuk bisnis dan DS for Windows berisi gabungan dari
software penghitungan yang usianya sudah cukup tua atau lama, dan
“QMSETUP_RS7,
239
5. Nah setelah itu lakukan seperti gambar diatas, yaitu centang “Run
NT, dalam kasus saya, yaitu windows NT 4.0 (service pack 5).
240
6. Bila tidak mirip juga tidak apa apa yang terpenting pilih windows NT
4.0 , atau alternatif lain klik pada windows 2000 atau pun windows
xp.
1. Aggregate Planning
2. Assigment (Penugasan)
5. Decision Analysis
6. Forecasting
7. Inventory
9. Learning Curve
11. Location
17. Realibility
18. Simulation
241
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sistematika
242
243
pengendalian produksi.
a. Peramalan (Forecasting).
b. Metode-Metode Forecasting.
Planning.
Balancing.
Vogel.
1. Laptop/Komputer
2. Software POM
5. Pulpen
6. Kertas
244
Adapun data yang diambil dari penelitian ini adalah data yang ada di Buku
Window:
d. ABC Analysis.
Windows.
245
Mulai
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Pengambilan Data
Pengolahan Data:
1. Forecasting
2. Quality Control
3. Inventory
a. Economic Order Quantity (EOQ)
b. Production Order Quantity Model
c. Quantity Discount (EOQ) Model
d. ABC Analysis
e. Reorder Point (Normal Distribution)
f. Reorder Point (Discrete Distribution)
4. Transportasi Metode Vogel’s
Selesai
3.4.2 Forecasting
Mulai
Module
Forecasting
New File:
Time Series Analysis
Title
Input Data
Pilih Metode:
1. (Naïve Method)
2.Trend analysis
Selesai
Mulai
Module
Quality Control
New File:
P-charts
Title
Input Data
Pilih Metode:
1. (1 Sigma)
2. (2 Sigma)
3. (3 Sigma)
Selesai
i
Mulai
Module
Inventory
New File:
EOQ
Title
Input Data
Selesai
Mulai
Module
Inventory
New File:
POQ
Title
Input Data
Selesai
Mulai
Module
Inventory
New File:
Quantity Discount (EOQ)
Title
Input Data
Selesai
Mulai
Module
Inventory
New File:
ABC Analysis
Title
Input Data
Selesai
Mulai
Module
Inventory
New File:
Reorder Point (Normal Distribution)
Title
Input Data
Selesai
Mulai
]
Module
Inventory
New File:
Reorder Point (Discrete Distribution)
Title
Input Data
Selesai
Mulai
Module
Transportation
New File
Title
Input:
1. Number of Sourch
2. Number of Destination
3. Objective (Minimize)
Input Data
Starting Mathod:
Vogel’s Aproximation
Method
Selesai
BAB IV,V,VI
SOFTWARE
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK XVIII
MUH. REFLI. B
09120200042
MAKASSAR
2023
BAB IV
2023. Oleh karena pabrik itu terletak di Jakarta, cukup sulit bagi mereka
Januari 29
Februari 27
Maret 142
April 28
Mei 27
Juni 112
July 142
Agustus 111
September 112
Oktober 142
November 114
Desember 116
255
Hitung peramalan penjualan motor “Yamaha Mio” untuk periode bulan
berikutnya?
sebagai berikut:
1 Senin 5
2 Selasa 2
3 Rabu 3
4 Kamis 2
5 Jum'at 8
6 Senin 6
7 Selasa 1
8 Rabu 12
9 Kamis 3
10 Jum'at 2
256
257
perunit. Diasumsikan jumlah hari kerja dalam satu tahun 252 hari.
d. ABC Analysis
tersebut.
ABC?
42 0,2
24 0,2
52 0,3
67 0,2
72 0,1
gudang A B C Supply
pabrik
D 12 22 5 62
E 5 15 12 32
F 15 15 12 42
Demand 42 92 22
Sumber: Data pengamatan 2023
260
FORECASTING
160 142 142 142
140 112 111 112 114 116
120
100
80
60
40 29 27 28 27
20
0
pola data ini terjadi akibat nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata.
Dari tabel dua tabel yang dibandingkan antara naïve method dan
analysis itu suatu metode yang diprediksi trend dimasa akan datang
POM yaitu Trend Analysis yang diperoleh MAD dengan nilai 29,504
mengetahui kesalahan atau error dari hasil data tersebut. Maka dari
tabel dapat ditemukan nilai total demand 1102, nilai average untuk
Nilai dari forecast untuk bulan januari = 29, februari = 27, maret
=142, april = 28, mei = 27, juni = 112, juli = 142, agustus = 111,
=116.
e. Grafik
atau turun terus menerus. Maka untuk bulan Januari tahun 2023
Dari tabel dapat dilihat pada quality control result 1 sigma, total
b. Grafik
b. Grafik
b. Grafik
sebesar Rp.4.472.14.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa daily demans rate atau
2. Output Details
d. ABC Analysis
sebesar 352, memiliki safety stock sebesar 19,68 unit dan reorder
1. Transportation Shipment
2. Marginal Costs
sebanyak 14 ton.
42, dan 20 (yang berwarna biru ) dan marginal cost 0, 14, 10, 14,
4. Iterations
lainnya.
6. Shipping List
biaya per unit dan total biaya tiap pengalokasian, maka tampilan
dengan biaya per ton sebesar 12 satuan sehingga biaya total untuk
Measure Value
MAD 29,504
MSE 1317,517
MAPE 0,552%
1 sigma (68,27%)
UCL 0,0825
CL 0,0564
LCL 0,0303
274
275
2 sigma (95,45%)
UCL 0,6449
CL 0,3667
LCL 0,0884
3 sigma (99,73%)
UCL 0,0261
CL 0,0564
LCL 0
Parameter Value
4. ABC Analysis
Servis Level 95
Z Value 1,64
D 40 22
E 2 30
F 42
Dummy 20
5.2 Pembahasan
5.2.1 Forecasting
naïve method itu suatu metode yang tidak memperdulikan negatif dan
positifnya. Jadi hasil metode Trend Analysis nilai untuk Bias (Mean
0,552%.
LCL 0.0303 untuk hari 2,4,5,7,8 dan 10 diluar batas kontrol. Itu artinya
kualitas bank kurang baik. Untuk 2 sigma (95,45%), Total Unit Sampled
120, Defect Rate 0.3667, Std dev of proportions 0.1392, UCL 0.6449,
CL 0.3667, dan LCL 0.0884 untuk hari ke 5,7 dan 8 berada diluar batas
279
kontrol dan Untuk 3 sigma (99,73%), Total Unit Sampled 780, Defect
setup dan Holding Rp.2.236.07, Unit Cost (PD) 0, dan Total Cost
(year) 31.26, Annual setup dan Holding cost 375.06, Unit Cost (PD)
Rp.2.427.641.000.
4. ABC Analysis
item yang dollar volume tahunan yaitu item #10286, yang masuk
Demand during lead time 352. Berdasarkan data yang diperoleh dari
safety stock 10, Revised reorder point 62, Minimal Cost 90462.
supply sebanyak 42, dengan total dummy 20. Dummy bertujuan untuk
6.1 Kesimpulan
dengan nilai terendah untuk MAD = 29.504 dan MSE = 1317,517 dengan
perolehan 4 yang berada di luar batas control yaitu hari ke 2,4,7 dan 10.
Dan 2 yang melebihi batas control yaitu hari ke 5 dan 8. 2 sigma dengan
2 yang melebihi bata control yaitu hari ke 5 dan 8. 3 sigma didapat hasil
asumsi hari kerja pertahun 252 hari kerja, sehingga di dapat total biaya
adalah Rp.2.427.841.000.
4. Pada metode POQ Model didapat nilai jumlah pesanan yang ekonomis
6. Pada metode ABC analisis didapat nilai demand sebesar $7356 unit
permintaan sebanyak 352 unit, servis level 95% sehingga safety stock
282
283
reorder point sebanyak 52 unit, best sefety stock 10 unit, sehingga total
Rp.90.462.
9. Jadi Transportasi yang terpilih menurut metode vogel adalah dari gudang
6.2 Saran
BAB IV,V,VI
BANTUANSOFTWARE
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK XVIII
MAKASSAR
2023
BAB IV
karena pabrik itu terletak di Jakarta, cukup sulit bagi mereka untuk
Bulan Penjualan
Motor
Januari 29
Februa 27
ri
Maret 177
April 28
Mei 27
Juni 112
July 177
Agustu 111
s
Septe 112
mber
Oktobe 177
r
Novem 114
ber
Desem 116
ber
Sumber : Data Pengamatan 2023
284
285
Naive Method, pilih metode yang memiliki tingkat kesalahan atau eror
sebagai berikut :
stok baut ukuran 3”. Permintaan per tahun 100.977 buah, dengan
unit. Diasumsiakan jumlah hari kerja dalam satu tahun adalah 257
hari.
sebesar Rp.45,-/unitpertahun.
d. ABC Analysis
tersebut.
klasifikasi ABC?
berikut :
288
gudang
A B C Supply
pabrik
D 17 27 5 65
E 5 15 17 35
F 15 15 17 45
Demand 45 95 25
Sumber : Data Pengamatan 2023
FORECASTING
140
120 115 112 115 111 112 115 114 116
100
80
60
40 29 27 28 27
20
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
pom yaitu trend analysis karena nilai MADnya lebih kecildari pada
Kesimpulan:
44.288 SLOPE dengan nilai 8.661 MAD dengan nilai 40.111 MSE
untuk bulan januari tidak ada, februari = 24, maret = 27, april =
177, mei = 28, juni = 27, juli = 112, agustus = 177, September =
e. Grafik
b. Grafik
2sigma.
b. Grafik
sigma.
b. Grafik
2. Output Details
Kesimpulan:
d. ABC Analysis
diatas memiliki safety stock sebesar -0,15 dan reorder point 354,85.
299
1. Transportation Shipment
2. Marginal Costs
sebanyak 20 ton.
dan marginal cost 0, 20, 10, 20, 10, 20 (yang berwarna ungu).
301
4. Iterations
6. Shipping List
dengan biaya per ton sebesar 5 satuan sehingga biaya total untuk
Measure Value
Bias (Mean Error) 0
MAD 22,621
MSE 796,06
Standard Error 30,907
MAPE 0,278
Sumber : Pengolahan Data 2023
1 sigma (68,27%)
Total Unit Sampled 150
Defect Rate 0,3733
Std dev of proportions 0,1249
UCL 0,4982
CL 0,3733
LCL 0,2484
Sumber : Pengolahan Data 2023
2 sigma (95,45%)
Total Unit Sampled 150
Defect Rate 0,3733
Std dev of proportions 0,1249
UCL 0,6231
CL 0,3733
LCL 0,1236
Sumber : Pengolahan Data 2023
303
304
3 sigma (99,73%)
Total Unit Sampled 150
Defect Rate 0,3733
Std dev of proportions 0,1249
UCL 0,748
CL 0,3733
LCL 0
Sumber : Pengolahan Data 2023
Parameter Value
Optimal order quantity 1000
Maximum Inventory Level 1000
Average Inventory 500
Order per period (year) 5
Annual setup 2450,58
Unit Cost (PD) 240575,0
Total Cost 247837,1
Sumber : Pengolahan Data 2023
4. ABC Analysis
Servis Level 5
Z Value -0,01
Safety Stock -0,15
Reorder Point 354,85
Expected Demand during lead time 355
Sumber : Pengolahan Data 2023
5.4 Pembahasan
5.4.1 Forecasting
dari pada metode Naïve Method yaitu, nilai untuk Bias (Mean Error)
0,3733 dan LCL 0,2484. Untuk 2 sigma (95,45%), Total Unit Sampled
150, Defect Rate 0,3733, Std dev of proportions 0,1249, UCL 0,6231,
CL 0,3733 dan LCL 0,1236 dan untuk 3 sigma (99,73%), total Unit
Inventory (persediaan)
(year) 20,86 Annual setup dan Holding 2399,29, Unit Cost (PD)
27,2, Annual setup dan Holding cost 408,07, Unit Cost (PD) 0 dan
4. ABC Analysis
Best safety stock 10, Revised reorder point 65, Minimal Cost
91,265.
308
7. Transportasi (Vogel’s)
20).
BAB VI
6.2 Kesimpulan
dengan nilai terendah untuk MAD = 22,621 dan MSE = 796,06 dengan
perolehan 3 yang berada di luar batas control yaitu hari ke 3,7 dan 8. 2
sigma dengan perolehan 2 yang berada diluar batas control hari ke 7 dan
8.
3. Sigma didapat hasil terendah pada sample ke 8 yang berada di luar batas
kontrol.
asumsi hari kerja pertahun 259 hari kerja, sehingga di dapat total biaya
5. Pada metode POQ Model didapat nilai jumlah pesanan yang ekonomis
7. Pada metode ABC analisis didapat nilai demand sebesar Rp. 1605,9 unit
309
310
total reorder point adalah 65 unit, sehingga distribusi normal sebesar Rp.
91,265.
10. Jadi Transportasi yang terpilih menurut metode vogel adalah dari gudang
6.3 Saran
baik dan semoga bisa terus lebih baik lagi, serta responnya sangat ramah
kepada praktikan.
BAB IV,V,VI
SOFTWARE
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK XVIII
RISKATUL AZIZAH
09120200189
MAKASSAR
2023
BAB IV
sepeda motor yang akurat untuk Januari 2024. Oleh karena pabrik itu
Januari 29
Februari 27
Maret 189
April 28
Mei 27
Juni 112
Juli 189
Agustus 111
September 112
Oktober 189
November 114
Desember 116
311
312
Forecasting yaitu Metode Trend Analysis (Linear Trend Line) dan Naive
1 Senin 5
2 Selasa 9
3 Rabu 3
4 Kamis 9
5 Jum'at 8
6 Senin 6
7 Selasa 1
8 Rabu 19
9 Kamis 3
10 Jum'at 9
stok baut ukuran 3”. Permintaan per tahun 100.089 buah, dengan
Diasumsiakan jumlah hari kerja dalam satu tahun adalah 259 hari.
unit dengan rata-rata permintaan per hari 4 unit. Proses produksi akan
sebesar Rp 45,-/unitpertahun.
5000 potong per tahun dan besarnya inventory carrying sharge 20%
(potong)
d. ABC Analysis
tersebut.
Persediaan (unit)
berikut :
39 0,2
24 0,2
59 0,3
69 0,2
79 0,1
*(Objective=Minimize):
Gudang
A B C Supply
Pabrik
D 19 29 5 69
E 5 15 19 39
F 15 15 19 49
316
Demand 41 91 21
Penjualan Motor
200
150
100
50
0
Analysis.
a. Forecasting Results
Trend Analysis yang diperoleh MAD dengan eror, MSE dengan nilai
tidak ada, Februari = 29, Maret = 27, April = 189, Mei = 28,Juni = 27,
e. Graph
sigma(68,27%)
dengan total defect sebesar 72, defect rate (pbar) sebesar 0,3789,
rata = 0,3789 batas kontrol atas = 0,4902 dan batas kontrol bawah =
0,2677.
b. Graph (1 sigma)
kurang baik.
sigma (95,45%)
dengan total defect sebesar 72, defect rate (pbar) sebesar 0,3789,
rata = 0,3789 batas kontrol atas = 0,6015 dan batas kontrol bawah =
0,1564.
d. Graph (2 sigma)
batas kontrol. Itu artinya kualitas pelayanan kasir kurang baik. Hari ke
sigma(99,73%)
dengan total defect sebesar 72, defect rate (pbar) sebesar 0,3789,
rata = 0,3789 batas kontrol atas = 0,7128 dan batas kontrol bawah =
0,0451.
f. Graph (3 sigma)
sebesar Rp 806862.9.
sebesar Rp 10076.62.
b. Output Details
247.855.500
Simpulan:
4. ABC Analysis
paling rendah adalah 20 unit, maka ROP yang baru = ROP lama +
1. Transportation Shipment
2. Marginal Costs
sebanyak 24 ton.
4. Iterations
$0.
6. Shipping List
ton dengan biaya per ton sebesar 5 satuan sehingga biaya total untuk
Measure Value
MAD 44.111
MSE 2876.857
MAPE 72.975%
1 sigma (68,27%)
UCL 0.4902
CL 0.3789
LCL 0.2677
331
332
2 sigma (95,45%)
UCL 0.6015
CL 0.3789
LCL 0.1564
3 sigma (99,73%)
UCL 0.7128
CL 0.3789
LCL 0.0451
Parameter Value
4. ABC Analysis
7652 25401000
Servis Level 5
Z Value -0.01
D 40 29
E 9 30
F 49
Dummy 20
5.6 Pembahasan
5.6.1 Forecasting
0.37890 dan LCL 0.1564 dan Untuk 3 sigma (99,73%) ,Total Unit
Sampled 190, Defect Rate 0.3789, Std dev of proportions 0.1113, UCL
setup dan Holding 682.31, Unit Cost (PD) 800712, dan Total Cost
806862.9.
dan Holding cost 682.31, Unit Cost (PD) 8712 dan Total Cost R p .
10076,62.
periode (year) 5, Annual setup 245055, Unit Cost (PD) 4808900, dan
4. ABC Analysis
safety stock 10, Revised reorder point 69, Minimal Cost 90979.
6.5 Kesimpulan
dengan nilai terendah untuk MAD = 44.111 dan MSE = 2876.857 dengan
2 yang berada diluar batas control hari ke 6 dan 7. 3 sigma didapat hasil
asumsi hari kerja pertahun 251 hari kerja, sehingga di dapat total biaya
4. Pada metode POQ Model didapat nilai jumlah pesanan yang ekonomis
6. Pada metode ABC analisis didapat nilai demand sebesar Rp. 7652 unit
7. Pada metode reorder point untuk distribusi normal didapat nilai permintaan
sebanyak 359 unit, servis level 5% sehingga safety stock -0,89 unit dengan
reorder point sebanyak 59 unit, best sefety stock 10 unit, sehingga total
reorder point adalah 69 unit, sehingga distribusi normal sebesar Rp. 90979
338
339
9. Jadi Transportasi yang terpilih menurut metode vogel adalah dari gudang
A, dan F ke gudang B.
6.6 Saran
Kinerja yang diberikan oleh asisten kepada praktikan sudah baik dan
BAB IV,V,VI
BANTUAN SOFTWARE
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK XVII
MAKASSAR
2023
BAB IV
untuk januari 2023. Oleh karena pabrik itu terletak di Jakarta, cukup
Januari 29
Februari 27
Maret 125
April 28
Mei 27
Juni 112
July 125
Agustus 111
September 112
Oktober 125
November 114
Desember 116
340
341
Forecasting yaitu Metode Trend Analysis (Linear Trend Line) dan Naive
1 Senin 5
2 Selasa 5
3 Rabu 3
4 Kamis 5
5 Jum'at 8
6 Senin 6
7 Selasa 1
8 Rabu 15
9 Kamis 3
10 Jum'at 5
memiliki stok baut ukuran 3”. Permintaan per tahun 100.045 buah,
berikut ini:
d. ABC Analysis
tersebut.
klasifikasi ABC?.
berikut:
45 0,2
34 0,2
65 0,3
45 0,2
85 0,1
gudang A B C Supply
pabrik
D 15 25 5 45
E 5 15 15 35
F 15 15 15 45
Demand 35 55 35
Forecasting
140
120
100
80
60
40
20
0
dengan alasan pola data ini terjadi karena nilai data pada kondisi yang
Analysis Method.
346
diperoleh MAD dengan nilai 25,097, MSE dengan nilai 957.342 dan
average untuk demand 87,583 nilai intercept dan nilai slope 3,832
116.
348
e. Grafik
dengan total defect sebesar 56, defect rate (pbar) sebesar 0,0718,
bawah = 0,0426.
349
b. Grafik
sigma, dengan total defect sebesar 56, defect rate (pbar) sebesar
b. Grafik
Kesimpulan:
dengan total defect sebesar 56, defect rate (pbar) sebesar 0,0718,
351
bawah = 0,0.
b. Grafik
5.003,12
29627400.
354
2. Output Details
optimal.
355
d. ABC Analysis
16,4.
356
1. Transportation Shipment
2. Marginall Costs
sebanyak 16 ton.
4. Iterations
Kesimpulan:
6. Shipping List
Kesimpulan:
ton dengan biaya per ton sebesar 15 satuan sehingga biaya total
Measure Value
MAD 25.097
MSE 957.342
MAPE 491
1 sigma (95,45%)
UCL 0,101
CL 0,0718
LCL 0,1426
360
361
2 sigma (95,45%)
UCL 0,1303
CL 0,0718
LCL 0,0133
UCL 0,1595
CL 0,0718
LCL 0,0
Parameter Value
4. ABC Analysis
7560 24900650
Servis Level 5
Z Value 1,64
D 10 35
E 25 10
F 45
Dummy 20
5.8 Pembahasan
5.8.1 Forecasting
metode Trend Analysis karena menghasilkan nilai MAD lebih kecil dari
pada metode Naïve Method yaitu, nilai untuk Bias (Mean Error) 0, MAD
0718, Std dev of proportions 0,0292, UCL 0,101, CL 0,0718 dan LCL
0,0426. Untuk 2 sigma (95,45%), Total Unit Sampled 780, Defect Rate
0,0718, Std dev of proportions 0,0292, UCL 0,1303, CL 00718 dan LCL
0,0133 dan Untuk 3 sigma (99,73%), Total Unit Sampled 780, Defect
Annual setup dan Holding Rp. 5386,38, Unit Cost (PD) 0, dan Total
16,24 Annual setup dan Holding cost 162,38, Unit Cost (PD) 0 dan
Holding cost Rp. 5804500, Unit Cost (PD) Rp. 240625000 , dan
4. ABC Analysis
Best safety stock 16,4, Revised reorder point 366,4, Minimal Cost
140945.
6.7 Kesimpulan
dan 10. 2 sigma dengan perolehan 4 yang berada diluar batas control
asumsi hari kerja pertahun 253 hari kerja, sehingga di dapat total biaya
4. Pada metode POQ Model didapat nilai jumlah pesanan yang ekonomis
6. Pada metode ABC analisis didapat nilai demand sebesar $7534 unit
reorder point sebanyak 55 unit, best sefety stock 20 unit, sehingga total
367
368
140945.
6.8 Saran
sejauh ini sistem yang diberlakukan sudah cukup baik. Namun, kami
MODUL V
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK XVIll
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
untuk membantu para manajer dan pakar mempelajari prinsip- prinsip inti
permainan simulasi serius (SSG), yaitu permainan yang mewakili sistem dunia
ideal untuk menguji keputusan dan belajar dari umpan balik tanpa gangguan
operasi dan produksi, seperti game simulasi produksi dan logistik terbalik
satu sama lain lainnya selama bermain. Dinamika percakapan, debat dan
ejekan saat bermain game dalam pengaturan grup sangat menarik. Merupakan
tantangan untuk membuat permainan meja fisik. Itu harus sederhana cukup
mengingat ruang meja yang terbatas dan menantang cukup untuk menjaga
peserta termotivasi untuk bermain game dan belajar. Seperti yang dikatakan
369
370
juga didalamnya sektor industri. Dalam dunia industri kita mengenal salah
satunya, yaitu Operation Manajemen (OM) yang merupakan suatu bentuk dari
antara lain tenaga kerja, produk yang dapat di jadikan sebagai produk dalam
bentuk barang dan jasa atau barang yang dapat memberikan kentungan dan
masalah operasional dan produksi yang meliputi bidang barang dan jasa.
operasi dalam lini produksi simulasi. OMG adalah contoh dari Serious
Simulation Games (SSG), yang merupakan game sistem dunia nyata yang
Dalam SSG, peserta tenggelam dalam lingkungan belajar simulasi yang bebas
risiko dan menantang. Lingkungan ini menciptakan tempat yang ideal untuk
menguji keputusan dan belajar dari umpan balik tanpa gangguan yang mahal
operasi.
1. Tabelmat board
2. Kartu informasi
3. Dice translation
4. dadu digital
5. Record sheet
6. Komponen material
7. Upgrade cards
1. Satu orang bertanggung jawab untuk satu station. Akan tetapi tidak
menutup kemungkinan untuk satu station dimainkan oleh lebih dari satu
orang.
terdiri dari apa yang ingin dibeli dan apa yang akan diproduksi di
372
cukup uang dan hanya dapat dibeli pada saat jeda siklus.
pengiriman komponen material (M1 dan M3), dan untuk setiap jalur
untuk M1 dan M2, sedangkan C/D untuk M3. Jika komponen material
yang dapat dikirimkan hanya yang dari Current Inventory, tidak dapat
TINJAUAN PUSTAKA
produksi, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi di setiap stasiun kerja.
stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan atau lini produksi.
Stasiun kerja tersebut memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dan
stasiun kerja. Fungsi dari Line balancing adalah membuat suatu lintasan yang
waktu menganggur (idle time) pada lintasan yang ditentukan oleh operasi
personil yang digunakan dalam proses kerja. Data yang diperlukan adalah
informasi tentang waktu yang dibutuhkan untuk setiap assembly line dan
urutan dari berbagai tugas yang perlu dilakukan, manajemen industri perlu
tersedia per hari. Hasil ini adalah cycle time yang merupakan waktu dari
produk yang tersedia pada setiap stasiun kerja (work station) (Arfah, 2022).
operasi diatur secara berurutan dan material bergerak secara kontinu melalui
374
375
1. Lini pabrikasi, yaitu lintasan produksi yang terdiri dari sejumlah operasi
2. Lini perakitan, yaitu lintasan produksi yang terdiri dari sejumlah operasi
sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang atau jasa yang bisa dijual
baik itu berupa barang akhir, barang setengah jadi ataupun jasa (Dharmayanti
membuat atau menambah nilai dari suatu barang atau jasa yang digunakan
dari manajemen pabrik ialah pada usaha untuk menghasilkan produk yang
efektif dan efisien. Sebab itu orientasinya masih tunggal, yaitu berproduksi
biaya.
produksi. Era ini berlangsung sampai Jepang mulai eksis sebagai negara
industri yang memiliki teknologi tinggi dan memiliki gaya manajemen yang
ekonomi dalam proses produksi baik barang dan juga jasa, berkualitas
tinggi, proses distribusi cepat, dan peralatan produksi dapat segera dialihan
Sistem produksi ialah kumpulan dari subsistem yang saling berkaitan, dengan
ini bisa berbentuk bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi.
Keandalan dari pengaturan sistem produksi ini akan tergantung dari produk
menjadikan produk tersebut bisa berupa jenis proses produksi menurut cara
menghasilkan produk, operasi dan produksi produk , dan variasi produk yang
variable (variable input) dan input tetap (fixed input). input variable
dibutuhkan perencanaan yang baik dan teliti dari sistem produksi yang
pelanggan. Sistem persediaan adalah salah satu bagian dari ERP (enterprise
lain, produksi dapat berhenti dan pelanggan menjadi tidak puas, ketika sebuah
salah satu cara efisiensi perusahaan dalam aktifitas proses bisnis transaksi
n.d.2019).
2. Persediaan antisipasi
2. Ongkos pembelian
dari pihak luar, atau biaya produksi per unit apabila di produksi
suku cadang.
ekonomi atas yang akan kekurangan dari luar maupun dari dalam
4. Ongkos Simpan
2.5 Botleneck
produksi (Sipper dan Bulfin, 1997). Permasalahan bottleneck ini sering terjadi
di perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena adanya mesin yang memiliki
kapasitas terbatas, pekerja atau karyawan yang terbatas jumla hnya, adanya
permintaan pasar yang kurang dari kapasitas produksi (Sipper dan Bulfin,
2019). Bottleneck yang terjadi karena adanya stasiun kerja yang memiliki
kapasitas paling rendah dari stasiun kerja lain nya. Akibatnya terjadi
pada lantai produksi ini membuat masalah pada WIP, operator dan mesin. Hal
ini mengganggu pada hasil throughput dan inventory, sehingga perlu dilakukan
cara yang paling mudah untuk meningkatkan throughput dari sistem, ketika
buffer diantara stasiun kerja adalah permasalaha n yang sangat penting dan
dalam proses pembuatan, pada lini assembly hampir semua order mempunyai
urutan proses yang sama. Kegiatan produksi lini assembly terdiri dari 32
masalah lainnya cara yang dilakukan PT. XYZ untuk mengatasi stasiun kerja
bottleneck adalah dengan sistem manpower hire and layoff dimana dilakukan
pelatihan pekerja baru. Anastasya Lidya Maukar dan Dian Retno Sari Dewi
penelitian ini menggnakan drum- buffer-rope dan Pro Model 3.0. Hasilya
throughput, WIP dan utilitas stasiun kerja. Peningkatan jumlah stasiun kerja
(Hermawan, 2019).
bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi
384
tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang
dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan
juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian
atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang
buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir Obyek sudah
antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya meliputi
a. Prinsip Perakitan
2) Proses pengencangan.
5) Pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk.
b. Metode perakitan
1) Tukar menukar.
2) Pemilihan.
3) Individual.
c. Tukar Menukar
(interchangeable).
385
d. Pemilihan
1. Perakitan Manual
khusus.
2. Perakitan otomatis
b. Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan
manufaktur.
penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu
dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang
standar.
2. Metode Cascade
langkah yang berurutan. Pada prinsipnya metode ini banyak digunakan untuk
dari bahan pelat-pelat tipis. Metode Cascade ini banyak digunakan untuk
penembak paku. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan dalam lobang
hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat ini ditekan
Penggunaan perakitan dengan las spot ini sangat banyak digunakan untuk
welding ini digunakan di industri mobil dan kereta api, juga industri pesawat
lebih dari input merubah dan menambah nilai input tersebut sehingga dapat
memberikan output bagi pelanggan. Input terdiri dari SDM (tenaga kerja)
modal (peralatan dan fasilitas) pembelian bahan baku dan jasa tanah dan
satu fungsi utama dalam setiap perusahaan oleh karena itu ada keputusan
2. Quality management
8. Maintenance
Lahir dari gagasan bahwa belajar harus menyenangkan dan menarik, juga
pengalaman, ada tiga tahap aktivitas: arahan, bermain dan tanya jawab.
1. Pengarahan
informasi teoritis untuk peserta yang berasal dari latar belakang yang
2. Bermain
tanpa instruksi lebih lanjut. Mereka harus didorong untuk melakukan apa
yang biasa mereka lakukan dan tidak mencoba melakukan sesuatu yang
389
3. Pembekalan
Pembekalan harus terdiri dari sesi tanya jawab, diskusi dan kuesioner. Ini
2.6.1. Customization
karena itu, semua tim akan menghadapi variabilitas yang sama. Anda
menghasilkan angka.
1) Perencanaan.
2) Pengorganisasian.
3) Eksekusi.
4) Kontrol.
Moeis, 2019).
2.7 Pemasaran/Sales
yang ada.
konsensus terhadap jasa dan nilai ekspektasi atau harapan. Dalam model
antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan. Kesenjangan ini
manajemen bisnis. Fokus dari TOC adalah meningkatkan laba dengan cara
untuk bisa memenuhi permintaan. Filosofi TOC muncul pada 1980-an yang
pada tahun 1980 oleh Eliyahu Goldratt. Teknik ini berevolusi dari metode
dari laba bersih, ROI dan aliran biaya. Pengukuran aktivitas terdiri dari
393
dalam perusahaan sama halnya seperti rantai dan setiap anak rantai memiliki
bergantung pada anak rantai yang paling lemah, maka anak rantai tersebut
2.8 Troughput
perusahaan
produksi dan biaya tenaga kerja (Okutmus et al., 2015). Atau bisa juga
didefinisikan sebagai aset yang berbentuk barang untuk dijual, bisa juga
adalah bahan baku dan bahan penolong lain yang digunakan dalam
goods adalah semua barang atau produk yang siap dijual atau
dipasarkan
sebagai berikut:
1. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap walaupun
METODOLOGI PENELITIAN
yang efektif. Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya
memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi,
rasional harus diambil, dan dengan demikian dapat ditentukan dan disusun
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Tablemat Board
395
396
2. Kartu informasi
3. Dice translation
4. Dadu digital
5. Record sheet
6. Komponen material
7. Upgrade cards
2. Menghitung biaya
3.4 Kesimpulan/Penutup
adanya bottleneck. Adapun saran, yaitu untuk lebih disiplin lagi pada saat lab
berlangsung.
397
3.5 Flowchart
Mulai
Mengambil dan
menyiapkan alat
yang digunakan
Kocok dadu
Pindahkan komponen
material dan receiving buffer
ke inventory area
Siklus baru
Mulai
Mulai
Latar Belakang
Tujuan
Metodologi Penelitian
Pengumpulan Data
Pengumpulan Data
Membuat Grafik:
1. Membuat Grafik Biaya yang Dikeluarkan.
2. Menghitung Biaya.
3. Menghitung Total Pendapatan.
Penutup:
1. Kesimpulan
2. Saran
Selesai
Upgrades Money
Material Machining Total
Turn Cost Change On
Capacity+ Maintenance Forecast Cost Cost Income
Saver Over+ Hand
1 - - - - - 20 40 700 640
2 - - - - - 15 40 900 840
3 - - - - - 20 40 900 840
4 - - - - - 15 40 0 -55
5 - - - - - 10 40 100 50
6 - - - - - 30 40 0 -70
7 - - - - - 30 40 200 130
8 - - - - - 40 40 700 620
9 - - - - - 10 40 800 750
10 - - - - - 15 40 100 45
11 - - - - - 20 40 600 540
12 - - - - - 20 40 0 -20
13 - - - - - 20 40 500 840
14 - - - - - 10 40 0 750
15 - - - - - 60 115 200 25
16 - - - - - 60 105 200 35
17 - - - - - 40 85 400 275
18 - - - - - 30 85 0 -115
19 - - - - - 40 75 600 485
20 - - - - - 40 65 800 695
Total 5515
(Sumber: Data Pengamatan 2023)
399
400
4. Grafik Backlog
1. Material Cost
Turn 1 = 20 + 0 + 20 + 0 = 40
Turn 2 = 15 + 0 + 15 + 0 = 30
Turn 3 = 20 + 0 + 20 + 0 = 40
405
Turn 4 = 15 + 0 + 15 + 0 = 30
Turn 5 = 0 + 30 + 0 + 30 = 60
Turn 6 = 0 + 40 + 0 + 40 = 80
Turn 7 = 0 + 40 + 0 + 40 = 80
Turn 8 = 0 + 40 + 0 + 40 = 80
Turn 9 = 20 + 0 + 20 + 0 = 40
Turn 10 = 15 + 0 + 15 + 0 = 30
Turn 11 = 15 + 0 + 15 + 0 = 30
Turn 12 = 15 + 0 + 15 + 0 = 30
Turn 13 = 0 + 40 + 0 + 40 = 80
Turn 14 = 0 + 30 + 0 + 30 = 60
Turn 15 = 0 + 30 + 0 + 30 = 60
Turn 16 = 0 + 30 + 0 + 30 = 60
Turn 17 = 20 + 0 + 20 + 0 = 40
Turn 18 = 15 + 0 + 15 + 0 = 30
Turn 19 = 20 + 0 + 20 + 0 = 40
Turn 20 = 15 + 0 + 15 + 0 = 30
2. Machining Cost
Cost: M1 = $10
M2 = $10
M3 = $10
A = $10
Turn 1 = 10 + 10 + 10 + 10 = 40
Turn 2 = 10 + 10 + 10 + 10 = 40
Turn 3 = 10 + 10 + 10 + 10 = 40
Turn 4 = 10 + 10 + 10 + 10 = 40
406
Turn 5 = 10 + 10 + 10 + 10 = 40
Turn 6 = 10 + 10 + 10 + 10 = 40
Turn 7 = 10 + 10 + 10 + 10 = 40
Turn 8 = 10 + 10 + 10 + 10 = 40
Turn 9 = 10 + 10 + 10 + 15 = 45
Turn 10 = 10 + 10 + 10 + 10 = 40
Turn 11 = 10 + 10 + 10 + 45 = 75
Turn 12 = 10 + 10 + 10 + 45 = 75
Turn 13 = 25 + 10 + 25 + 40 = 100
Turn 14 = 25 + 10 + 25 + 60 = 120
Turn 15 = 25 + 10 + 25 + 55 = 115
Turn 16 = 25 + 10 + 25 + 45 = 105
Turn 17 = 10 + 10 + 10 + 55 = 85
Turn 18 = 15 + 10 + 15 + 45 = 85
Turn 19 = 10 + 10 + 10 + 45 = 75
Turn 20 = 10 + 10 + 10 + 35 = 65
3. Over Inventory
(Receving Buffer)
Turn 1 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 2 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 3 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 4 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 5 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
407
Turn 6 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 7 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 8 = 0 + 0 + 0 + 1 = 0
Turn 9 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 10 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 11 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 12 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 13 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 14 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 15 = 3 + 0 + 3 + 7 = 13
Turn 16 = 3 + 0 + 3 + 9 = 15
Turn 17 = 0 + 0 + 0 + 7 = 7
Turn 18 = 1 + 0 + 1 + 7 = 9
Turn 19 = 0 + 0 + 0 + 5 = 5
Turn 20 = 0 + 0 + 0 + 1 = 1
4. Backlog
AD = $100
BC = $200
BD = $200
Turn 1 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 2 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
408
Turn 3 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 4 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 5 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 6 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 7 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 8 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 9 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 10 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 11 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 12 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 13 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 14 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 15 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 16 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Turn 17 = 0 + 1 + 0 + 0 = 1
Turn 18 = 1 + 0 + 0 + 0 = 1
Turn 19 = 1 + 0 + 0 + 0 = 1
Turn 20 = 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Capacity+ = $1000
Forecast = $1000
Maintenance+ = $1000
Turn 1 = 0 x 1000 = 0
409
Turn 2 = 0 x 1000 = 0
Turn 3 = 0 x 1000 = 0
Turn 4 = 0 x 1000 = 0
Turn 6 = 0 x 1000 = 0
Turn 7 = 0 x 1000 = 0
Turn 8 = 0 x 1000 = 0
Turn 10 = 0 x 1000 = 0
Turn 11 = 0 x 1000 = 0
Turn 12 = 0 x 1000 = 0
Turn 14 = 0 x 1000 = 0
Turn 15 = 0 x 1000 = 0
Turn 16 = 0 x 1000 = 0
Turn 18 = 0 x 1000 = 0
Turn 19 = 0 x 1000 = 0
Turn 20 = 0 x 1000 = 0
over inventory
backlog BD
Turn 1 = 20 + 40 + 0 + 0 = 60
Turn 2 = 20 + 40 + 0 + 40 = 80
Turn 3 = 20 + 40 + 0 + 0 = 60
Turn 4 = 15 + 40 + 0 + 0 = 55
Turn 6 = 30 + 40 + 0 + 0 = 70
Turn 7 = 30 + 40 + 0 + 0 = 70
Turn 8 = 40 + 40 + 0 + 0 = 80
Turn 10 = 30 + 40 + 0 + 0 = 70
Turn 11 = 20 + 40 + 0 + 3 = 60
Turn 12 = 15 + 40 + 0 + 0 = 55
Turn 14 = 20 + 40 + 0 + 0 = 60
Turn 18 = 30 + 85 + 1 + 0 = 116
Turn 19 = 40 + 75 + 1 + 0 = 116
Turn 20 = 30 + 65 + 0 + 0 = 95
Turn 4 = 0 – 0 – 40 – 15 – (0 + 0 + 0 + 0 + 0) = 25
Turn 5 = 100 – 0 – 40 – 10 – (0 + 0 + 0 + 0 + 0) = 50
Turn 6 = 0 – 0 – 40 – 30 – (0 + 0 + 0 + 0 + 0) = 10
Turn 10 = 100 – 0 – 40 – 30 – (0 + 0 + 0 + 0 + 0) = 30
Turn 12 = 0 – 0 – 40 – 15 – (0 + 0 + 0 + 0 + 0) = 25
Turn 18 = 0 – 9 – 85 – 30 - (0 + 0 + 0 + 0) = -124
BIAYA
MATERIAL MACHINING OVER
TURN BACKLOG UPGRADE
COST COST INVENTORY
CARD
1 20 40 0 0 0
2 20 40 0 0 0
3 20 40 0 0 0
4 15 40 0 0 0
5 10 40 0 0 2000
6 30 40 0 0 0
412
413
7 30 40 0 0 0
8 40 40 0 0 0
9 10 40 0 0 3000
10 30 40 0 0 0
11 20 40 0 0 0
12 15 40 0 0 0
13 20 40 0 0 4000
14 20 40 0 0 0
15 60 115 13 0 0
16 60 105 15 0 0
17 40 85 7 1 3000
18 30 85 9 1 0
19 40 75 5 1 0
20 40 65 1 0 0
(Sumber: Pengolahan Data 2023)
16 15 0
17 7 1
18 9 1
19 5 1
20 1 0
(Sumber: Pengolahan Data 2023)
inventory pada mesin 1, mesin 3 dan stasiun assembly, pada mesin 1 san
dan pada putaran ke 18, sedangkan pada stasiun assembly over inventory
inventory ini merupakan bottle neck yang diakibatkan oleh demand dari
konsumen sulit ditebak atau acak dan adanya perbedaan jalur produksi pada
Pada putaran 1 menghasilkan material cost 20, machining cost 40, over
menghasilkan material cost 20, machining cost 40, over inventory 0, backlog
0 dan biaya upgrade card 0. Pada putaran 3 menghasilkan material cost 20,
machining cost 40, over inventory 0, backlog 0 dan biaya upgrade card 0.
Pada putaran 4 menghasilkan material cost 15, machining cost 40, over
menghasilkan material cost 10, machining cost 40, over inventory 0, backlog
Pada putaran 6 menghasilkan material cost 30, machining cost 40, over
menghasilkan material cost 30, machining cost 40, over inventory 0, backlog
0 dan biaya upgrade card 0. Pada putaran 8 menghasilkan material cost 40,
machining cost 40, over inventory 0, backlog 0 dan biaya upgrade card 0.
Pada putaran 9 menghasilkan material cost 10, machining cost 45, over
menghasilkan material cost 30, machining cost 40, over inventory 7, backlog
Pada putaran 11 menghasilkan material cost 20, machining cost 75, over
menghasilkan material cost 15, machining cost 75, over inventory 6, backlog
0 dan biaya upgrade card 0. Pada putaran 13 menghasilkan material cost 20,
machining cost 100, over inventory 9, backlog 2 dan biaya upgrade card
4000. Pada putaran 14 menghasilkan material cost 20, machining cost 120,
over inventory 15, backlog 0 dan biaya upgrade card 0. Pada putaran 15
menghasilkan material cost 60, machining cost 115, over inventory 13,
Pada putaran 16 menghasilkan material cost 60, machining cost 105, over
menghasilkan material cost 40, machining cost 85, over inventory 7, backlog
1 dan biaya upgrade card 3000. Pada putaran 18 menghasilkan material cost
30, machining cost 85, over inventory 9, backlog 1 dan biaya upgrade card
0. Pada putaran 19 menghasilkan material cost 40, machining cost 75, over
menghasilkan material cost 40, machining cost 85, over inventory 1, backlog
Produksi
Pada tabel di atas terdapat mines yang sangat besar pada hasil
penentuan permintaan sales pada setiap produk, yaitu produk AC(-1) dan
AD(-1). Hal ini disebabkan karena jumlah permintaan yang lebih besar dari
jumlah produksi. Oleh karena itu terjadilah backlog yang besar pada putaran
ke 13 dan 17.
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Management Games).
permintaan konsumen.
dari konsumen sulit ditebak atau acak dan adanya perbedaan jalur
6.2 Saran
417