Anda di halaman 1dari 2

Ujilah dan Sedikilah Aku

Pdt. Antonius Steven Un


Lihat Nanti Besarkan

“Dari Daud. Berilah Keadilan Kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan:
kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu. Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku;
selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam
kebenaran-Mu.” (Mazmur 26:1-3)

Saudara-saudara sekalian, dalam konteks apa kita memikirkan akan tema ini pada pagi ini, manusia
dicipta oleh Tuhan sebagai Makhluk yang relative, artinya sebagai makhluk yang berhubungan
dengan orang lain. Tidak mungkin tidak kita berhubungan dengan hal lain, orang lain, urusan yang
lain, perkara yang lain dan di dalam konteks ini, kita bukanlah kebenaran itu sendiri. Kita perlu
kebenaran Tuhan, Kita perlu Tuhan, Kita perlu Kekudusan Tuhan. Itulah sebabnya manusia tidak
mungkin memutlakkan dirinya sendiri. Kita Mengevaluasi diri kita dan memikirkan akan hati kita dan
hidup kita di hadapan Tuhan. Maka, di dalam konteks ini kita memikirkan beberapa ayat pada pagi
ini, berkenaan dengan evaluasi. Ini adalah inti dari Khotbah ini, berkaitan dengan evaluasi, dengan
sikap hati yang perlu kita pikirkan.

Dalam ayat 1 (Mazmur 26), sebenarnya dipakai istilah Bahasa Inggris “vindicate”, bukan hanya
“berilah aku keadilan”, tetapi nyatakanlah yang benar bahwa aku itu memang bersikap secara benar.
Daud dengan jujur dan rendah hati, menyatakan fakta yang sesungguhnya di hadapan Tuhan
sesungguhnya apa sikap hati dia, apa yang sesungguhnya ada di dalam hati dia yang menjadi sikap
hati dia. Singkatnya, dia ingin mengatakan “saya clear di hadapan Tuhan”. Di hadapan Tuhan, saya
clear ini bukan kesombongan, ini adalah kejujuran yang rendah hati mengakui fakta di hadapan
Tuhan bahwa dia clear.

“selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah,
apakah aku jalanku serong, dam tuntunlah aku di jalan yang kekal! (Mazmur 139:23-24)

Maka, saudara-saudara, ada dua hal disini. Yang pertama, oh Tuhan, periksalah hatiku apakah aku
mencintai yang Tuhan cintai. Yang kedua, Tuhan, Periksalah hatiku apakah aku mempunyai sikap
hati seperti orang-orang yang mengenal Tuhan atau tidak. Dia minta Tuhan memeriksa hati dia. Kita
perlu berdoa seperti ini.
Saudara-saudara, ayat yang ke-2, periksa hati kita. Daud meminta kepada Tuhan, Selidikilah hatiku,
batinku, kalau ada yang serong, ada idolatrous way, kiranya Tuhan arahkan kembali kepada jalan
yang benar. Tuhan, periksalah hatiku, aku sikap hatiku benar ngga? Sikap hatiku ketika marah kepada
anak, demi kebenaran atau karena saya emosi? Sikap hatiku ketika bicara kepada orang di kantor,
sikap hatiku benar atau ngga? Evaluasi dirimu sendiri, jangan evaluasi orang lain.

“ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu
tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian,
kamu tidak tahan uji.” (2 Kor 13:5)

Dua istilah dipakai di sini, saudara-saudara, dalam yang ke-5, ujilah dan selidikilah. Ujilah, “pirazo”=
determine the nature of something. Yang kedua, “dokimazo”= test the genuineness

Anda mungkin juga menyukai