Anda di halaman 1dari 86

IMPLEMENTASI

STANDAR AKREDITASI SNARS ed.1


DI UNIT LAUNDRY
SRI HARMINI SUNDARWATI
KA.INSTALASI LAUNDRY & CSSD
CURRICULUM VITAE

 Nama : SRI HARMINI SUNDARWATI, SKp, MKep


 Tempat/ tgl lhr : CILACAP, 14 JANUARI 1966
 Alamat Rumah : Jl. SRININDITO VII/58, SIMONGAN, SMG
 Telepon/HP : (024) 7614849 / 081390912233
 Email : sri_harmini_sundarwati@yahoo.com
 Status : Menikah ( anak 1)
 Pendidikan : AKPER Depkes Jakarta (1988)
FIK-UI Jakarta (1999)
S2 Manajemen & Kepemimpinan Keperawatan FIK-UI Jakarta (2006)
•Work experience:
• Perawat PERINATOLOGI RSUD Margono Soekerjo PWT (1989)
• Perawat THT RSUP dr. KARIADI SMG (1991-2003)
• Asisten Manager Logistik IRNA (2003-2005)
• Koordinator Pelayanan & Mutu Diklat RSUP Dr Kariadi (2008-2011)
• Kasie Pelayanan Keperawatan Rawat Khusus RSUP Dr Kariad (2011-2014)
• Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan RSUP Dr Kariad ( Pebruari 2014 - 2018)
• KepalaInstalasi Laundry & CSSD (September 2018-SKG)
• Surveior Nasional KARS
•Traing experience :
-Bird Flue Nursing Care, Singapura, 2006
-Nursing Management Up-date, Singapura, 2013
-Nursing Management Asia Pacific Region, Japan, 2015
-Confrensi APSIC, Singapura, 2019
OUTLINE

• Tujuan memahami SNARS Ed.1


• Fokus area PPI di unit Laundry
• Pemenuhan regulasi dan dokumen
• Standar dan EP dalam pelayanan
• Metode telusur ReDOWSKo
Tujuan Memahami SNARS Ed.1
• Untuk surveior, sebagai acuan dalam
- melakukan telaah regulasi pada waktu survei
- telaah dokumen bukti pelaksaan kegiatan pada waktu survei
- melakukan wawancara, observasi dan meminta staf rumah
sakit melakukan simulasi
- sebagai panduan dalam memberikan skor dan nilai
• Untuk rumah sakit, sebagai acuan dalam
- menyusun regulasi yang diwajibkan oleh akreditasi/KARS
- melaksanakan kegiatan dan dokumentasinya
- melatih staf terkait dengan standar dan elemen penilaian
dalam SNARS Edisi 1
 Standar pelayanan yang berfokus kepada keselamatan pasien dengan
pendekatan manajemen risiko RS
Syarat Kelulusan
No. 864/SE/KARS/VIII/2017

Rumah Sakit
• dipimpin oleh tenaga medis (dokter/dokter gigi)
• mempunyai izin operasional dan izin IPAL yang valid
• mengadakan obat/farmasi melalui jalur distributor resmi
• pelayanan kemoterapi sesuai standar, peraturan dan per-UU
• seluruh staf yang memberikan asuhan memiliki STR dan SIP

Surat Edaran KARS, Jakarta 21 Agustus 2017:


 kelulusan ditunda 3 (tiga) bulan untuk memberi kesempatan
rumah sakit memperbaiki dan melengkapi persyaratan
 sampai dengan waktunya, tidak dapat memenuhi persyaratan
ini maka rumah sakit dinyatakan tidak lulus
ACUAN untuk PERSIAPAN
dan PELAKSANAAN
DASAR PENCEGAHAN INFEKSI

Memutus potensi transmisi agen infeksius :


1. Pasien ke pasien
2. Pasien ke petugas
3. Pasien ke petugas ke pasien
4. Petugas ke petugas
5. Instrumen, devices, permukaan/lingkungan
6. Aerosol, air dan makanan
PCI 7 ADALAH...

PPI 7.1
LAUNDRY

Rumah sakit PPI 7.1.1


mengidentifikasi
prosedur dan proses PPI 7.2
yang terkait dengan
resiko infeksi dan PPI 7.3
menerapkan strtegi
PPI 7.4
untuk mengurangi
resiko infeksi PPI 7.5
Gambaran keterkaitan
Laundry dengan PCI

PCI GLD
QPS FMS

ASC SQE

IPSG Laundry MCI


9 FOKUS AREA PPI (29 Stdr, 107 EP)

• Kepemimpinan dan Tata Kelola (PPI 1; 2)


1.

• Sumberdaya (PPI 3; 4)
2.

• Tujuan Program PPI (PPI 5; 6; 6.1; 6.2 )


3.

• Peralatan Medis dan Alat Kesehatan Habis Pakai


4. (PPI 7; 7.1; 7.2; 7.2.1; 7.2.2; 7.3; 7.3.1)

• Limbah Infeksius (PPI 7.4; 7.4.1; 7.5)


5.
9 FOKUS AREA PPI (29 Stdr, 107 EP)

• Pelayanan Makanan (PPI 7.6)


6.

• Risiko Konstruksi (PPI 7.7)


7.

• Transmisi Infeksi (PPI 8; 8.1; 8.2; 8.3; 9; 9.1)


8.

• Peningkatan Mutu dan Program Edukasi (PPI 10; 11)


9.
1. Tata Kelola Rumah Sakit
(dulu Tata Kelola Pengawasan RS)

• Struktur organisasi dan tata kerja (SOTK unit)


• Regulasi unit kerja berupa kebijakan, SK, peraturan RS,
pedoman, panduan, program, prosedur:
- pedoman pengorganisasian
- pedoman dan panduan pelayanan
- standar prosedur operasional
- program pengembangan unit dll
• Tersedia anggaran operasional unit
• Sistim penilaian kinerja staf
• Penetapan indikator mutu unit
2. Kompetensi dan Kewenangan Staf
(dulu Kualifikasi Pendidikan Staf)

 Belum ada pendidikan formal khusus


• Pelatihan mandatori staf RS: PPIRS, K3RS, KPRS, BHD
• Staf memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar
untuk bekerja di CSSD dan Binatu
• Bukti perencanaan staf dan orientasi staf baru
• KKS untuk manajer CSSD dan Binatu:
- pendidikan formal sesuai regulasi RS
- pelatihan dasar CSSD/Binatu
- pelatihan advance/manajerial
- pelatihan peningkatan mutu dan keselamatan
- pelatihan manajemen risisko
3. Manajemen Fasilitas Keselamatan

• Pengelolaan B3 dan limbahnya


• Ketersediaan MSDS, spill-kit, APD, eye washer
• Alur dan simulasi penangan/evakuasi bencana
• Proteksi bahaya ledakan dan kebakaran, APAR
• Maintenance, pemeliharaan dan kalibrasi peralatan
• Recall peralatan medis yang berbahaya
• Sistim identifikasi penyediaan listrik dan sumber listrik
alternatif, air bersih, steam/uap sesuai kebutuhan
• Data pemeriksaan mutu air bersih
• Data insiden dan kecelakaan
4. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

• Penetapan indikator mutu unit, dengan pertimbangan


ada masalah atau potensi timbul masalah, berdasarkan
high volume, high risk, high cost atau problem prone
- response time proses sterilisasi steam 3 jam
- persentase kepatuhan staf menggunakan APD
• Pengukuran dan analisis
• Pelaporan ke Komite Mutu RS
 feed back ditindak-lanjuti
5. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
SNARS Ed.1 Terkait Pelayanan CSSD/Binatu
METODE TELUSUR ReDOWSKo

• Aplikasi panduan untuk surveior


• Berguna bagi RS (staf) yang di-survei:
- self assesment
- try out proses survei
- mengetahui pemahaman staf terkait standar
- memantau kepatuhan staf dalam pelaksanaan
regulasi dan dalam pelayanan kepada pasien
(Re) = REGULASI

Regulasi adalah dokumen pengaturan yang disusun


oleh rumah sakit, dapat berupa:
• kebijakan, peraturan dan SK direktur RS
• pedoman dan panduan
• prosedur operasional (spo)
• dan atau program
(D) = DOKUMEN
Dokumen adalah bukti proses kegiatan atau pelayanan,
laporan, notulen rapat, hasil audit dan atau ijazah serta
bukti dokumen pelaksanaan kegiatan lainnya, seperti:
• laporan kegiatan pelayanan sterilisasi/binatu
• rapat dan laporan capaian indikator mutu
• laporan KTD terkait risiko keselamatan staf/pelayanan
• laporan analisis proses
• laporan audit/kepatuhan penggunaan APD di area
dekontaminasi

Dokumen bukti disertai  “UMAN”


(Undangan-Materi-Absensi-Notulen)
(O) = OBSERVASI

Observasi adalah bukti kegiatan yang didapat atau


berdasarkan hasil penglihatan/observasi yang
dilakukan oleh surveior

Contoh observasi ke unit kerja:


• saat staf sedang melakukan teknik dispensing
• tenaga kesehatan melakukan 5 momen HH
• kepatuhan dalam pelaksanaan alur kerja
(W) = WAWANCARA

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang


dilakukan oleh surveior, ditujukan/diajukan kepada
pimpinan, staf pelaksana, pasien dan tenaga
kesehatan lain yang bekerjadi RS tersebut

Contoh :
• bertanya kepada IPCLN/perawat ruangan bagaimana
pelaporan HAIs dari unit kerja
• bertanya bagaimana menangani linen infeksius
(S) = SIMULASI

Simulasi adalah peragaaan kegiatan, yang dilakukan


oleh staf rumah sakit yang diminta oleh surveior

Contoh :
- Pelaksanaan code blue/code red RS
- dokter dalam memberikan informed concent tindakan
- perawat dalam memberikan edukasi HH kepada pasien
- nutrisionis dalam menjelaskan diet pasien
- petugas kebersihan dalam menangani tumpahan B3
- staf dalam menggunakan APAR/jalur evakuasi
(Ko) = KONFIRMASI

Konfirmasi adalah kegiatan mengkaitkan dokumen


pengaturan yang disusun oleh rumah sakit dengan
hasil/temuan saat telusur dapat berupa:

• kebijakan dan prosedur (SPO)


• pedoman dan panduan
• peraturan dan SK direktur RS
• dan atau program
Standar PPI 7.1
Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan
kegiatan penunjang pelayanan yang berisiko infeksi serta
menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Maksud dan Tujuan PPI 7.1

Rumah sakit juga melakukan asesmen risiko terhadap


kegiatan penunjang di rumah sakit yang harus
mengikuti prinsip-prinsip pencegahan dan
pengendalian infeksi serta melaksanakan strategi untuk
menurunkan risiko infeksi, namun tidak terbatas pada:
a) sterilisasi alat
b) pengelolaan linen/londri
c) pengelolaan sampah
d) penyediaan makanan
e) kamar jenazah
EP PPI 7.1 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang 10 TL
risiko infeksi pada proses penetapan risiko - -
kegiatan penunjang infeksi pada proses 0 TT
pelayanan (medik dan kegiatan penunjang
nonmedik) yang berisiko pelayanan, beserta
terjadi infeksi serta strategi strategi
pencegahannya meliputi butir pencegahannya
a) sampai dengan e) pada
maksud dan tujuan. (R)

26
EP PPI 7.1 Telusur Skor
2. Ada bukti D 1) Bukti tentang daftar risiko 10 TL
identifikasi dan infeksi pada prosedur dan 5 TS
strategi untuk proses sterilisasi 0 TT
menurunkan risiko 2) Bukti strategi untuk
infeksi pada kegiatan penurunan infeksi (tata
sterilisasi alat. (D, W) kelola risiko infeksi)

W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit sterilisasi

27
EP PPI 7.1 Telusur Skor
3. Ada bukti D 1) Bukti tentang daftar risiko 10 TL
identifikasi dan infeksi pada pengelolaan 5 TS
strategi untuk linen/londri 0 TT
menurunkan risiko 2) Bukti strategi untuk
infeksi pada kegiatan penurunan infeksi (tata
pengelolaan kelola risiko infeksi)
linen/londri. (D, W)
W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit linen/londri

28
EP PPI 7.1 Telusur Skor
4. Ada bukti D 1) Bukti tentang daftar risiko 10 TL
identifikasi dan infeksi pada pengelolaan 5 TS
strategi untuk sampah 0 TT
menurunkan risiko 2) Bukti strategi untuk
infeksi pada kegiatan penurunan infeksi (tata
pengelolaan kelola risiko infeksi)
sampah. (D, W)
W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• IPSRS

29
EP PPI 7.1 Telusur Skor
5. Ada bukti D 1) Bukti tentang daftar risiko 10 TL
identifikasi dan infeksi pada penyediaan 5 TS
strategi untuk makanan 0 TT
menurunkan risiko 2) Bukti strategi untuk
infeksi pada kegiatan penurunan infeksi (tata
penyediaan kelola risiko infeksi)
makanan. (D, W)
W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala gizi

30
EP PPI 7.1 Telusur Skor
6. Ada bukti D 1) Bukti tentang daftar risiko 10 TL
identifikasi dan infeksi pada kamar jenazah 5 TS
strategi untuk 2) Bukti strategi untuk 0 TT
menurunkan risiko penurunan infeksi (tata
infeksi di kamar kelola risiko infeksi)
jenazah. (D, W)
W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala kamar jenazah

31
Standar PPI 7.2
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan
melakukan pembersihan dan sterilisasi peralatan
dengan baik serta mengelola dengan benar
EP PPI 7.2 Telusur Skor
1.Rumah sakit R Regulasi tentang 10 TL
menetapkan regulasi pelayanan sterilisasi, - -
tentang pelayanan termasuk desinfeksi di RS 0 TT
sterilisasi sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan. (R)

33
EP PPI 7.2 Telusur Skor
2. Ada bukti alur D 1) Bukti alur/Denah ruang 10 TL
dekontaminasi, CSSD/Unit sterilisasi 5 TS
precleaning, 2) Bukti daftar inventaris alat 0 TT
cleaning, desinfeksi, di unit sterilisasi
dan sterilisasi
peralatan medis di O Lihat alur dekontaminasi,
pusat sterilisasi precleaning, cleaning,
sudah sesuai desinfeksi, dan sterilisasi
dengan prinsip- peralatan medis di unit
prinsip PPI. (D, O, W) sterilisasi

W • Kepala/staf sterilisasi
• IPCN

34
EP PPI 7.2 Telusur Skor
3. Rumah sakit D Bukti rapat tentang koordinasi 10 TL
mengoordinasika pelayanan sterilisasi dan disinfeksi 5 TS
n pelayanan diluar unit sterilisasi 0 TT
sterilisasi dan
disinfeksi di luar O Lihat pelaksanaan sterilisasi dan
pusat sterilisasi. desinfeksi di luar unit sterilisasi,
(D, O, W) yang dilaksanakan seragam

W • IPCN
• Kepala/staf sterilisasi
• Unit terkait

35
EP PPI 7.2 Telusur Skor
4. Rumah sakit D Bukti supervisi sterilisasi: 10 TL
menjamin proses 1) Bukti form ceklis 5 TS
sterilisasi dan 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
disinfeksi di luar
pusat sterilisasi O Lihat pelaksanaan sterilisasi dan
seragam. (D, O, W) desinfeksi di luar unit sterilisasi

W • IPCN
• Kepala/staf sterilisasi
• Unit terkait

36
Standar 7.2.1 Bila sterilisasi dilakukan
melalui kerjasama dengan fihak luar RS,
maka harus dilakukan oleh lembaga yang
memiliki sertifikat mutu

• ada kerjasama yang menjamin kepatuhan


penjaminan mutu proses sterilisasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
• ada bukti kepatuhan pelaksanaan monitoring
kepatuhan PPI dalam pelayanan sterilisasi yang
dilaksanakan oleh fihak luar RS
Standar PPI 7.2.1
Rumah sakit mengidentifikasi dan menerapkan proses
untuk mengelola perbekalan farmasi habis pakai
(supplies) yang sudah kadaluwarsa dan penggunaan
ulang peralatan sekali-pakai apabila diizinkan oleh
peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan PPI 7.2.1

RS menetapkan ketentuan tentang penggunaan kembali alat


sekali pakai sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
standar profesional, termasuk penetapan meliputi:

1. alat dan material alat yang dapat dipakai kembali

2. jumlah maks pemakaian ulang setiap alat secara spesifik

3. identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang


menandakan alat tidak dapat dipakai ulang
Maksud dan Tujuan PPI 7.2.1

4. proses pembersihan alat segera dilakukan sesudah


pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas
5. pencantuman identitas pasien pada BMHP (dializer) untuk
hemodialisis
6. pencatatan BMHP yang di-reuse dalam rekam medis
7. evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis
pakai yang di-reuse
8. dua risiko menggunakan kembali (reuse) alat sekali pakai
- risiko tinggi terkena infeksi
- risiko kinerja alat tidak cukup, atau tidak terjamin sterilitas
serta fungsinya
EP PPI 7.2.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang R Regulasi tentang 10 TL
penetapan batas penetapan batas - -
kadaluarsa bahan medis kadaluarsa bahan medis 0 TT
habis pakai dan yang habis pakai, termasuk
akan digunakan kembali penetapan perbekalan
(reuse) meliputi butir a) farmasi/ peralatan single
sampai dengan g) pada use yang dilakukan re-use
maksud dan tujuan. (R)

41
EP PPI 7.2.1 Telusur Skor
2. Ada bukti D Bukti pelaksanaan monitoring, 10 TL
monitoring, evaluasi, evaluasi antara lain berdasarkan 5 TS
dan tindak lanjut hasil kultur dan tindak lanjut 0 TT
pelaksanaan pelaksanaan penggunaan
penggunaan kembali kembali (reuse) bahan medis
(reuse) bahan medis habis pakai
habis pakai sesuai
butir a) sampai O Lihat pelaksanaan penggunaan
dengan g) pada kembali (reuse) bahan medis
maksud dan tujuan. habis pakai
(D, O, W)
W • IPCN
• Kepala/staf unit pelayanan

42
Maksud dan Tujuan :
Penetapan reuse SUD berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan organisasi profesi

a) alat dan material yang dapat dipakai kembali


b) jumlah maksimum pemakaian kembali
c) identifikasi kerusakan shg tidak dapat digunakan lagi
d) protokol pembersihan jelas dan dapat dilaksanakan
e) pencantuman identitas pasien utk dializer reuse (HD)
f) pencatatan dalam RM  implantation tracking system
g) evaluasi proses reuse sebagai upaya menururunkan
potensi infeksi akibat SUD yang di-reuse
ALUR PELAYANAN LAUNDRY

R. CUCI & PRODUKSI


PENGERINGAN LINEN
TROLI

PENERIMAAN PENCUCIAN
INFEKSIUS PELIPAT
DAN
PENGERINGAN PENYETRI AN &
PEMILAHAN PENCUCIAN
LINEN KOTOR KAAN SORTIR
NON
INFEKSIUS
KM. OPERASI
PENDISTRIBUSIAN PENYIM
PANANAN
RUANGAN

CSSD GUDANG
PENYIM
PANANAN
STERILISASI
Standar PPI 7.3
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada
pengelolaan linen/londri dengan benar sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
EP PPI 7.3 Telusur Skor

1. Ada unit kerja atau R Regulasi tentang unit 10 TL


penanggungjawab pengelola kerja linen/londri atau - -
linen/londri yang menyelenggarakan penanggung jawab bila 0 TT
penatalaksanaan sesuai dengan dilakukan dengan kontrak
peraturan perundang-undangan. (R) (outsourcing)

46
EP PPI 7.3 Telusur Skor

2. Bangunan, alur, dan fasilitas O Lihat ruang, alur, dan fasilitas 10 TL


londri sesuai dengan peraturan londri 5 TS
perundang-undangan. (O, W) 0 TT
W • IPCN
• Kepala/staf londri

47
EP PPI 7.3 Telusur Skor
3. Bila linen/londri O • Lihat proses pengiriman atau 10 TL
dilaksanakan oleh pihak di penyimpanan linen/londri dengan 5 TS
luar rumah sakit, harus pihak di luar RS 0 TT
memenuhi sertifikasi mutu • Lihat sertifikasi mutu pihak ketiga
dan sesuai dengan peraturan
perundang undangan (O, W) • IPCN
• Penanggung jawab linen/londri
W

48
Standar PPI 7.3.1
Pengelolan linen/londri dilaksanakan sesuai dengan
prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
Maksud dan Tujuan PPI 7.3.1

Rumah sakit memiliki unit pengelola linen/londri yang


menyelenggarakan penatalaksanaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Penatalaksanaan linen kotor dan linen
terkontaminasi yang sudah digunakan harus dilakukan dengan
benar dan mencakup penggunaan perlengkapan alat
pelindung diri (APD) sesuai dengan prinsip-prinsip PPI.

Petugas yang menangani linen kotor dan linen terkontaminasi


harus menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
EP PPI 7.3.1 Telusur Skor

1. Ada regulasi R Regulasi tentang 10 TL


pengelolaan linen/londri pengelolaan linen/londri - -
sesuai dengan peraturan 0 TT
perundang-undangan. (R)

51
EP PPI 7.3.1 Telusur Skor
2. Prinsip-prinsip PPI O • Lihat penerapan prinsip- 10 TL
diterapkan pada prinsip PPI pada 5 TS
pengelolaan pengelolaan linen/londri, 0 TT
linen/londri, termasuk pemilahan,
termasuk pemilahan, transportasi, pencucian,
transportasi, pengeringan, penyimpanan,
pencucian, dan distribusi
pengeringan, • Lihat hasil supervisi IPCN ke
penyimpanan, dan pengelola linen/londri di
distribusi. (O, W) luar RS

W • IPCN
• Kepala/staf linen/londri
• Petugas linen ruangan
52
EP PPI 7.3.1 Telusur Skor
3. Petugas pada unit O • Lihat penerapan penggunaan APD 10 TL
londri menggunakan alat • Lihat hasil supervisi IPCN ke 5 TS
pelindung diri (APD) pengelola linen/londri di luar RS 0 TT
sesuai dengan ketentuan.
(O, W) Kepala/staf linen/londri

53
EP PPI 7.3.1 Telusur Skor
4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10 TL
supervisi dan monitoring oleh 1) Bukti form ceklis 5 TS
IPCN terhadap pengelolaan 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
linen/londri sesuai dengan
prinsip PPI termasuk bila Lihat hasil supervisi pengelolaan
dilaksanakan oleh pihak luar O linen/londri sesuai dengan
rumah sakit. (D,O,W) prinsip PPI

• IPCN
W • Kepala/staf linen/londri

54
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
PMKP 9, 10 dan 11

• Bentuk tim mutu, tetapkan siapa yang bertanggung jawab terhadap


data mutu di CSSD/Binatu  pelatihan
• Kumpulkan:
- data potensi risiko keselamatan di CSSD/Binatu
- data insiden CSSD/Binatu (KTD, KNC, KTC, Sentinel)
• Buat profil indikator mutu unit
• Supervisi oleh KMKP atau PPI
PENATALAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO

STEP 1
KEBIJAKAN / PEDOMAN /
IDENTIFIKASI SPO IDENTIFIKASI RISIKO
BAHAYA

STEP 5 STEP 2
MONITORING PENILAIAN
EVALUASI RISIKO YA TIDAK

STEP 4 STEP 3
PELAKSANAAN PROGRAM LAKUKAN SESUAI SPO
PROGRAM PENGENDALIAN
CONTOH INDIKATOR MUTU LAUNDRY
RSUP. DR. KARIADI SEMARANG
INDIKATOR MUTU 2019
No Jenis Indikator Target Pencapaian

Kepatuhan kelengkapan penggunaan alat pelindung diri di area


1 90%
kotor Laundry

Kepatuhan kelengkapan penggunaan alat pelindung diri di area


2 90%
dekontaminasi CSSD

Kepatuhan pencucian Instrument / Alat kesehatan kotor dengan


3 90%
benar dan sesuai standar di ruang dekontaminasi

4 Cucian Rijek (cucian yang harus dicuci ulang) 5%

Ka. Instalasi Laundry dan CSSD


RSUP Dr. Kariadi

Sri Harmini Sundarwati, S.Kp, M.Kep.


NIP. 19660114 198903 2 001
Kalibrasi, Pemeliharaan dan Pemeriksaan Peralatan
(MFK 8 dan MFK 8.1)

• Regulasi RS sesuai undang-undang yang berlaku


• Data inventaris peralatan/mesin untuk proses
pembersihan dan sterilisasi, data set instrumen bedah
• Kalibrasi setiap tahun (bukti sertifikat dan stiker) oleh
BPFK atau institusi lain yang sudah terakreditasi, atau dari
vendor pemilik alat jika BPFK belum dapat melakukan
• Data uji fungsi peralatan baru, pemeliharaan dan
pengawasan periodik, termasuk tindak lanjut kerusakan
• Data recall mesin dan jika ada alat KSO fihak ketiga
Contoh Pertanyaan Survei TIPS
1. Tolong jelaskan bagaimana proses sterilisasi/pencucian disini?
2. Apakah tekanan udara disini (area dekontaminasi) positif?
3. Apa yang anda lakukan jika alarm indikator EO berbunyi?
4. Tolong disimulasikan bagaimana menangani tumpahan B3?
5. Bisa anda perlihatkan data suhu dan kelembaban ruangan ini?
6. Kapan terakhir kali unit BI anda dilakukan preventif
maintenance?
7. Tolong simulasikan code red pada sudut itu (area sterilisasi)
8. Jika tidak operasional 24 jam, bagaimana kebutuhan cito
dipenuhi?
9. Bagaman kebijakan mengelola produk steril di unit pelayanan?
10. Bagaimana anda meng-operasionalkan mesin ... Ini dan Itu?
11. Bagaimana anda memastikan alat transportasi peralatan/linen
kotor dan bersih/steril sudah sesuai kebijakan RS?
Pertanyaan ‘Menggali’

Kepada Staf
• Pernahkan ada yang terluka pisau/jarum dari OK
• Kapan kira-kira terjadinya
• Apa yang anda lakukan jika hal seperti ini terjadi
• Bisa tolong tunjukkan alur dan SPO penanganan insiden

Kepada Ka. Unit


• Tolong perlihatkan data insiden K3RS lainnya
• Bagaimana alur pelaporan insiden K3RS disini
• Adakah feed back dari pimpinan
• Bagaimana unit menindak-lanjuti feed-back
Kapan dilakukan?

Pada saat surveior ‘ragu’ terhadap jawaban


atas suatu proses atau keadaan yang disampaikan
oleh RS/CSSD, ataupun dianggap tidak sesuai
dengan yang tertera dalam regulasi dan temuan
saat surveior telusur lapangan
PCI 7.1
Unit Sterilisasi Pusat dan Unit Pengelolaan Laundry mampu ;
1. Melalui proses pencucian, disinfeksi dan sterilisasi yang
tepat dapat meminimalisir risiko infeksi
2. Proses pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi dapat
dilakukan di unit sterilisasi sentral ataupun bila memadai
Maksud dapat dilakukan diluar unit sterilisasi sentral dengan
dan pengawasan yang tepat
Tujuan 3. Teknik pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi harus dikontrol
agar dilakukan dengan standar sama dimana pun di lakukan
di area rumah sakit.
4. Pengelolaan binatu / laundry dan linen yangtepat
dapat mengurangi risiko kontaminasi linen bersih
dan mengurangi risiko infeksi pada staf .
PCI 7.1
1.Metode pembersihan dan sterilisasi
peralatanalat sesuai untuk jenis alat.
2.Metode pembersihan desinfeksi dan sterilisasi
peralatan yang dilakukan di luar instalasi
Elemen sterilisasi sentral sesuai untuk jenis peralatan
Penilaian 3.Pengelolaan binatu / laundry dan linen secara
tepat meminimalkan resiko pada staf dan
pasien
4.Ada proses pengawasan yang terkoordinasi
untuk memastikan bahwa di seluruh RS metode
yang sama dalam pemebersihan, disinfeksi dan
sterilisasi
Laundry Kaitannya dengan Standar PCI
(Prevention and Control of Infection )
Element
Standar Pengukuran
DOKUMEN

PCI Rumah sakit 3.Pengelolaan 1. Kebijakan Sentralisasi Linen


7.1 menurunkan binatu laundry 2. Buku Pedoman Pelayanan Laundry.
risiko dan linen secara 3. Pengorganisasian Pelayanan Laundry
infeksi dengan tepat 4. Buku Pedoman PPI
5. SPO Penangan linen kotor infeksius di
menjamin meminimalkan ruang perawatan.
pembersihan risiko infeksi 6. SPO Penangan linen kotor non infeksius
peralatan bagi staf dan di ruang perawatan.
dan sterilisasi pasien. 7. SPO Pengiriman linen kotor dari ruang
perawatan ke unit laundry.
yang 8. SPO Serah terima linen kotor di unit
memadai serta laundry.
Manajemen 9. SPO Pencucian Troly linen kotor.
10. SPO Dekontaminasi linen Infeksius.
binatu laundry 11. SPO Pencucian linen kotor infeksius di
dan linen yang unit laundry.
benar. 12. SPO Pencucian linen kotor non infeksius
di unit laundry.
Laundry Kaitannya dengan Standar PCI
(Prevention and Control of Infection )

Element
Standar Pengukuran
DOKUMEN LANJUTAN

PCI Rumah sakit 3.Pengelolaan 13. SPO operasional mesin peras


7.1 menurunkan risiko binantu laundry linen
14. SPO Operasional mesin Pengering
infeksi dengan dan linen secara 15. SPO Operasional mesin setrika
menjamin tepat rool.
pembersihan meminimalkan 16. SPO Pelipatan linen bersih.
peralatan risiko infeksi 17. SPO Penyimpanan linen bersih.
18. SPO Distribusi Linen Bersih.
dan sterilisasi yang bagi staf dan 19. SPO Sortir linen
memadai serta pasien. ( rijek, rusak, afkir ).
Manajemen 13. SPO Penjahitan.
binatu/laundry dan 14. SPO Pembuatan Sepalek.
linen yang benar.
Safety (FMS)
• Arah/Pelatihan Evakuasi
• Pintu Emergency
• Alat Pemadam Api Ringan
• Pelatihan penggunaan APAR
• Pengelolaan B3
• MSDSs / LDP ( Lembar Data Pengaman )

Alat
Pemadam Api
Ringan
Sarana prasarana
Jenis-Jenis Mesin Untuk Laundry

a.Mesin Cuci : 7 unit


b.Mesin Pengering : 5 Unit
c.Mein setrika /Ironer Rool : 5 Unit
d.Mesin setrika press : 2 Unit
e.Mesin jahit : 4 unit
Troly linen kotor
Troly linen bersih
Mesin cuci infeksius
& non infeksius
Pemeliharaan Sarana dan Fasilitas

Laundry-IPSRS& S
Instalasi Air
Soft Water
pengurasan bak tandon Pemeliharaan Rutin Mesin;

Pemeriksaan kulitas air fisika 1. Pembersihan peralan sebelum


kimia dan sesudah dipakai.

Suhu 2.Pemeriksaan bagian yang


bergerak satu bulan sekali.
26-27◦ C.
3.Pemeriksaan V-belt.
Kebisingan 4.Pemeriksaan pipa uap dilakukan
Pemeriksaan mikrobilogi 3 setiap akan dimulai pekerjaan
bulan sekali
DENAH LAUNDRY
SDM (SQE)
• Kebijakan tertulis :
• Personal hygiene
• Kepatuhan dalam berpakaian
• Kepatuhan dalam penggunaan APD
• Status kesehatan :
• Mempunyai data kesehatan yang mencakup data
fisik, X-ray untuk TBC, paling sedikit sekali setahun.
• Status immunisasi untuk Hepatitis B, tetanus,
typhoid fever
• Laporan mengenai sakit yang dialami
Pelatihan yang wajib
dikuti

1. Pencegahan Pengendalian Infeksi.


2. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
( K 3 ).
1. IPSG / Internasional Patient Safety Goals
2. BHD / Bantuan Hidup Dasar
Dokumen
1. SDM ( uraian tugas, setifikat pelatihan, pemeriksaan kesehatan)
2. Pemeliharaan mesin.
3. Penerimaan linen baru.
4. Penerimaan linen kotor ( Infeksius, Non Infeksius ).
5. Distribusi linen bersih
6. Operasional mesin
7. Linen rusak afkir.
8. Linen rusak dipermak
9. Indikator mutu.( pelayanan Sehari jadi, kepatuhan APD, tidak ada linen yang
hilang, kesesuain penerimaan linen kotor dengan linen bersih hasil proses cuci)
10. Laporan ( harian, Minguan, bulanan, semester, tahun)
11. Barang yang terbawa ke laundry ( sampah, instrument bedah, Obat dll )
Indikator Mutu Pelayanan Laundry
Sasaran Mutu Pelayanan Laundry 2019
120%
100% Tercapainya
pelayanan laundry
80% maks. 1 hari jadi
100%
60%
40%
Tidak ada kejadian
20% linen yg hilang 100%

0%

Des
Nop
Jan

Jun
Feb

Agust
Sep
Jul
Mar

Mei

Okt
Apr
Personal Protection and Standard Precaution
For Cleaning Process

Hand Hygiene

APD Lengkap Shower Bath


Eye Washer
Sosialisai & edukasi

Cuci tangan Penggunaan APAR Penggunaan APAR


Sosialisasi & Edukasi
Pengiriman linen kotor dari ruangan
ke Unit Laundry
Barang Yang Terbawa Ke
Laundry
KESIMPULAN
• Dengan memahami SNARS Ed.1 baik
manajemen RS maupun staf CSSD/Binatu
diharapkan tidak mengalami kesulitan dalam
memahami dan mempersiapkan regualasi dan
sarana prasarana sesuai standar
• Koordinasi dan pengawasan Komite/Tim Mutu
dan PPI akan memudahkan CSSD/Binatu dalam
proses pemenuhan standar
Kesimpulan
1) Dukungan Manajemen (Direksi)
2) Buat program kerja
3) Pahami standar, buat regulasi / standar untuk dicapai.
4) Sosialisai & edukasi, implementasi, evaluasi, RTL.
5) Kerjasama dan komunikasi efektif dengan unit terkait seperti PPIRS,
IPS &SRS, farmasi, Bagian umum dan Rumah tangga, Unit pelayan,
Mikrobiologi.
6) Lakukan perbaikan berkelanjutan untuk keselamatan pasien dan
petugas
akreditasi itu mudah
akreditasi itu menyenangkan
(dr. Sutoto - pitselnas 2018)

Anda mungkin juga menyukai