Materi 03 Proses Pengambilan Keputusan
Materi 03 Proses Pengambilan Keputusan
dan Pengambilan
Keputusan
eLearning Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemecahan Masalah
dan Pengambilan Keputusan
Anies Said Basalamah
Widyaiswara Utama
Pusdiklat Pengembangan SDM – BPPK
Pengertian dan Urgensi PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Agenda
Proses Pengambilan Keputusan
Cara Meningkatkan Efektivitas dan
Kompetensi Pengambilan Keputusan
Pengertian dan Urgensi PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Proses Pengambilan Keputusan
Proses Identifikasi Masalah
Agenda
4
Enam Langkah
Pengambilan Keputusan
mengevaluasi
solusi
mendefinisikan
Mengimple- masalah atau
mentasikan peluang
rencana
solusi
merancang
memilih solusi atau
alternatif mendefini-
terbaik sikan sa-
saran/tujuan
mengembangkan
dan mengevaluasi
alternatif
5
Aplikasi PMPK
8
Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP)
N KOMPONEN BOBOT 2014 2015 2016 2017 2018 2019
O PENILAIAN
1 PERENCANAAN
30 (35) 29,00 25,12 25,34 25,46 26,20 26,75
KINERJA
2 PENGUKURAN
25 (20) 16,35 20,78 20,94 21,09 21,93 22,00
KINERJA
3 PELAPORAN KINERJA
15 12,55 13,31 13,45 13,58 13,35 13,58
4 EVALUASI INTERNAL
10 7,17 7,97 8,14 8,14 8,70 8,80
5 CAPAIAN KINERJA
20 15,21 15,75 15,92 16,26 16,89 17,00
NILAI HASIL
100 80,69 82,93 83,79 84,53 87,07 88,13
EVALUASI
TINGKAT
AKUNTABILITAS A A A A A A A
KINERJA
( ) bobot sebelum tahun 2015
10
1–7 Identifikasi Masalah (3)
Dalam hal yang lain, analisis atas masalah yang terjadi dapat
dilakukan secara lebih analitis menggunakan berbagai macam
Teknik. Beberapa diantaranya adalah:
a. Gap Analysis
b. Brainstorming
c. Root-Cause dan Fish-bone Analyses
d. Why-Why Diagram
e. Matrix Analysis
f. USG Matrix
g. SWOT Analysis
h. Cost-Benefit Analysis
11
1–7 Identifikasi Masalah
1 dengan Gap Analysis
Gap analysis adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengetahui perbedaan antara kinerja yang dicapai saat ini
(kondisi saat ini) dengan yang diharapkan (target).
12
1–7 Identifikasi Masalah
1 dengan Gap Analysis
a). Kapan mulai munculnya perbedaan antara yang sebenarnya
dengan yang seharusnya?
13
1–7 Identifikasi Masalah
1 dengan Gap Analysis
b). Kapan dampak dari masalah itu mulai terjadi?
c). Kapan dampak tersebut mulai dirasakan?
d). Bagaimana bentuk dampak tersebut ketika pertama kali
terjadi?
14
1–7 Identifikasi Masalah
2 dengan Brainstorming
Brainstorming adalah suatu metode untuk mengumpulkan dan
berbagi informasi guna menyelesaikan masalah dimana proses
penyampaian ide dari masing-masing peserta dilakukan secara
bebas dari penilaian dan kritik
a. Topik atau masalahnya di-
rumuskan dan ditulis de-
ngan jelas
b. Tiap anggota tim secara
bergantian menyampaikan
ide; tak ada penilaian atau
kritik
c. Jika para peserta tidak bertemu secara fisik, teknik ini
disebut dengan istilah delphi technique atau delphi
method
15
1–7 Identifikasi Masalah
3a dengan Root-Cause
Sumber: http://dinameisiana.blogspot.com/2016/05/root-cause-analysis-rca.html
16
1–7 Identifikasi Masalah
3b dengan Fish-Bone (1)
Disebut juga Ishikawa diagram, herringbone diagram,
cause-and-effect diagram, atau Fishikawa
Diagram ini menunjukkan hubungan antara faktor-
faktor yang menjadi penyebab masalah dan akibat
yang ditimbulkannya
Fishbone diagram berguna untuk membantu
mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah
serta membangkitkan ide-ide untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
Sumber: https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-cause-effect-diagram-fishbone-diagram-cara-
membuat-ce/ 18
1–7 Identifikasi Masalah
3c dengan Fish-Bone (2)
EKSTERNAL SDM DATA & INFO
Kurang sempurna-
Kurangnya tenaga ahli nya program peng-
Kurang stabilnya di bidang penyuluhan, olahan data
perekonomian global pengolahan data dan
Tidak terinteg-
operator rasinya database
Kurang tepatnya dengan baik
penempatan pegawai
sesuai keahliannya Lambatnya
Kurangnya pengetahuan masyarakat Kurang meratanya pemanfaatan data Tidak
tentang perpajakan tingkat pendidikan potensi pajak tercapainya
pegawai target
penerbitan
Kurangnya koordinasi antara Kurang cepatnya NPWP oleh
KPP dengan kantor pusat distribusi peraturan KPP XYZ
Kurangnya
Kurang sederhananya prosedur koordinasi antar
pendaftaran melalui e-registration seksi ekstensifikasi,
pelayanan dan PDI
SISTEM &
KOORDINASI
PROSEDUR
https://pt.slideshare.net/aramshaw/using-the-5-whys-root-cause-
analysisapproachwithyourcustomerfeedback https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/19/124600015/penyeba
b-mobil-tiba-tiba-mogok-dan-aki-tak-berfungsi 20
1–7 Identifikasi Masalah dengan
4b [5]Why-Why Diagram (2)
Langkah-langkah dalam metode ini (yang juga disebut dengan
nama Logical-Framework Approach adalah sebagai berikut:
Sumber: https://www.mindtools.com/pages/article/newTED_03.htm 22
1–7 Identifikasi Masalah
6a dengan USG Matrix (1)
Urgency (Urgensi)
Semakin mendesak suatu masalah untuk
diselesaikan maka semakin tinggi urgensi masalah
tersebut.
Seriousness (kegawatan)
Semakin tinggi dampak masalah tersebut
terhadap organisasi maka semakin serius masalah
tersebut
Growth (perkembangan)
Semakin cepat berkembang masalah tersebut
maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya.
23
1–7 Identifikasi Masalah
6b dengan USG Matrix (2)
No PENYEBAB U S G TOTAL
1. KURANG SEMPURNANYA PROGRAM 4 3 5 12
PENGOLAHAN DATA
2. TIDAK TERINTEGRASINYA DATABASE DENGAN BAIK 5 4 2 11
KETERANGAN :
SKALA 1 – 5
U = URGENT, SEMAKIN MENDESAK WAKTUNYA, SEMAKIN BESAR NILAINYA.
S = SERIOUS, SEMAKIN MENGGANGGU DALAM PENCAPAIAN TUJUAN, SEMAKIN BESAR NILAINYA
G= GROWTH, SEMAKIN BERKEMBANG MASALAHNYA, SEMAKIN BESAR NILAINYA
24
1–7 Identifikasi Masalah
7a dengan Analisis SWOT (1)
Mengenali kekuatan dan kekurangan internal.
Kekurangan atau kelebihan sumber daya yang tidak
produktif, bisa diindikasikan sebagai sumber masalah
Masalah dapat diidentifikasi sebagai peluang. Berbagai
peluang yang ada tetapi tidak bisa ditangkap hrs
dijadikan masalah.
25
1–7 Identifikasi Masalah
7b dengan Analisis SWOT (f2)
Sumber: https://idtesis.com/teori-lengkap-tentang-swot-analysis-menurut-para- 26
ahli-dan-contoh-tesis-swot-analysis/
1–7 Identifikasi Masalah dengan
8 Cost-Benefit Analysis
Cost benefit analysis adalah teknik yang menimbang sisi manfaat
https://www.harmony (kebaikan) dan sisi biaya (kemudaratan) dari setiap alternatif
.co.id/blog/kenali-
apa-itu-cost-benefit-
analysis-analisis-biaya-
manfaat Jika biaya lebih besar dari manfaatnya maka dipilih alternatif
lain yang memberikan manfaat yang lebih besar ketimbang
biayanya
https://klc.kemenkeu.go.id/pknstan-cost-benefit-analysis/
27
1–7
Lanjut Kasus LAKIP
28
1–7
Lanjut Kasus LAKIP
Dari penjelasan narasumber diketahuilah “masalah”
mengapa Kemenkeu tidak memperoleh nilai A.
29
1–7
Lanjut Kasus LAKIP
Cara menganalisis masalah seperti ini dinamakan gap analysis.
30
Pentingnya Kreativitas
dalam Analisis Masalah (1)
Robert E. Franken seperti dikutip dalam situs California State
University di Northridge menyatakan bahwa kreativitas meru-
pakan kecenderungan untuk menghasilkan atau mengakui ide-
ide, alternatif atau kemungkinan-kemungkinan yang mungkin
berguna dalam menyelesaikan masalah, dalam berkomunikasi
dengan pihak lain dan dalam menyenangkan diri sendiri
Menurut Franken, tiga alasan mengapa orang termotivasi untuk
menjadi kreatif adalah karena adanya stimulasi keinginan akan
hal-hal yang baru, bervariasi dan kompleks; karena adanya ke-
inginan untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan dan nilai-
nilai; serta karena keinginan untuk menyelesaikan masalah
Sumber: http://www.csun.edu/~vcpsy00h/creativity/define.htm
31
Pentingnya Kreativitas
dalam Analisis Masalah (2)
Untuk bisa kreatif maka Sobat Pemelajar harus melihat sesuatu dengan cara-cara
yang baru atau dalam perspektif yang berbeda. Beberapa diantaranya adalah
perlunya kemampuan untuk menghasilkan kemungkinan-kemungkinan baru atau
alternatif-alternatif baru. Karena salah satu langkah dalam pengambilan keputusan
adalah mengembangkan alternatif, maka kreativitas atau kemampuan
mengembangkan alternatif menjadi sangat penting. Semakin kreatif Sobat
Pemelajar, semakain banyak alternatif yang dapat dihasilkan
Bukti bahwa Sobat Pemelajar memiliki kreativitas yang tinggi bukan hanya pada
banyaknya alternatif yang dihasilkan saja, tetapi juga pada keunikan alternatif-
alternatif yang dihasilkan tersebut. Kemampuan untuk menghasilkan alternatif-
alternatif unik ini berkaitan dengan hal lain yang lebih fundamental yaitu kualitas
berpikir seperti fleksibilitas, toleransi terhadap hal-hal yang ambigu atau tidak da-
pat diprediksi serta dapat menikmati hal-hal yang masih belum dimengerti
sehingga berkeinginan untuk mengeksplorasi seperti anak kecil yang selalu
bertanya untuk hal-hal yang belum mereka ketahui
Sumber: http://www.csun.edu/~vcpsy00h/creativity/define.htm
32
Creative Thinking
Sumber: http://share.its.ac.id/blog/index.php?entryid=1325
37
Teknik-teknik Creative
Thinking – Six Hat
Sumber: https://www.jojonomic.com/blog/six-thinking-hats/
38
Pentingnya Critical Thinking
dalam Analisis Masalah (1)
Critical thinking is the intellectually disciplined process of actively and
skillfully conceptualizing, applying, analyzing, synthesizing, and/or evaluat-
ing information gathered from, or generated by, observation, experience,
reflection, reasoning, or communication, as a guide to belief and action
Pemikiran kritis adalah proses disiplin intelektual untuk secara aktif dan
terampil mengkonseptualisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
dan/atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari, atau dihasilkan
oleh, pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, sebagai
panduan untuk keyakinan dan tindakan.
Sumber: https://www.criticalthinking.org/pages/defining-critical-thinking/766
39
Pentingnya Critical Thinking
dalam Analisis Masalah (2)
Simon Bradley dan Nicole Price menggunakan pengambilan keputusan se-
bagai subjudul buku mereka mengenai pemikiran kritis, yang menunjukkan
betapa pentingnya pemikiran kritis dalam pengambilan keputusan, yaitu Cri-
tical Thinking: Proven Strategies to Improve Decision Making Skills, Increase
Intuition and Think Smarter!
Dalam buku itu disebut bahwa meskipun perasaan adalah manusiawi bah-kan
terkadang muncul secara spontan tanpa dipikir secara sadar terlebih dahulu,
orang-orang yang terbiasa berpikiran kritis akan dengan cepat mengaktifkan
kemampuan-kemampuan kognitif mereka sehingga dapat memoderasi perasaan
yang muncul sehingga bisa mencegah mereka untuk berperilaku emosional
Dengan “kemampuan untuk tetap sadar” ini mereka dapat tetap kreatif dalam
mencari sumber masalah atau dalam menganalisis masalah yang merupakan
salah satu langkah dalam pengambilan keputusan
Sumber: https://www.criticalthinking.org/pages/defining-critical-thinking/766
42
Pengertian dan Urgensi PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Proses Pengambilan Keputusan
Proses Identifikasi Masalah
Agenda
44
Merancang Solusi atau
Mendefinisikan Tujuan (2)
Membuat kriteria sebelum memutuskan akan memberi hasil yang lebih baik.
Rencana ini setidak-tidaknya menyebutkan dua elemen, yaitu kriteria yang
kita pertimbangkan dan cara kita memutuskan. Sebagai contoh, bila ingin
membeli apartemen maka kriteria yang dapat dipertimbangkan misalnya
adalah harga, lokasi, jumlah kamar, lantai ke berapa, aspek umum bangunan,
tetangga, kedekatan dengan transportasi atau pertokoan, dsb. Proses kepu-
tusan mungkin memiliki fase pertama yang disebut eliminasi per aspek, di
mana opsi yang tidak memenuhi kriteria tertentu (“sesuai anggaran saya”,
“kurang dari 10 menit berjalan kaki dari stasiun MRT” atau “bukan lantai
dasar”) dieliminasi dari kumpulan pertimbangan, menyisakan kumpulan 2–4
opsi yang lebih pendek untuk dipertimbangkan terhadap semua kriteria
(berbobot). Langkah terakhir, dalam pilihan pribadi seperti itu, mungkin
adalah berkonsultasi dengan “firasat” terutama bagi yang intuitif. Sekalipun
kelihatannya rumit, ada rencana lebih baik daripada tidak ada rencana sama
sekali. Dengan demikian kita setidaknya bisa tahu kita menyimpang dari apa.
Sumber: Radu Atanasiu (2021)
45
Pengertian dan Urgensi PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Proses Pengambilan Keputusan
Proses Identifikasi Masalah
Agenda
Mengapa kita melakukannya? Apa yang kita lakukan? Apa yang kita dapatkan?
53
Pengertian dan Urgensi PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Proses Pengambilan Keputusan
Proses Identifikasi Masalah
Agenda
Langkah Kegiatan
Pengaruh irasional Tidak ada
Keputusan akhir Masing-masing unit eselon I melaksanakan butir-butir yang periode
sebelumnya tidak dilakukan yang menyebabkan nilainya < 80
Hasil yang diharapkan Nilai SAKIP Kementerian Keuangan A
Asumsi/risiko Unit-unit eselon I tidak melaksanakan yang sudah diputuskan
Hasil yang diharapkan • Kebanggaan bersama sebagai Kementerian Keuangan
dari stakeholders mendapatkan nilai tertinggi
• Menteri senang selain mendapatkan nilai A juga arahannya
diikuti dan ditindaklanjuti dengan berhasil
• Menambah capaian keberhasilan Kementerian Keuangan
bersama dengan capaian-capaian atau penghargaan yang sudah
diperoleh dari Kementerian/Lembaga lainnya
Outcome • Akan dipublikasikan oleh Biro Komunikasi dan Layanan Informasi
(Biro KLI)
• Akan dimunculkan dalam Laporan AKIP 2013
Sumber: Diolah dari Radu Atanasiu (2021)
Diolah dari Radu Atanasiu (2021) 61
Decisions are the Hardest
Thing to Make, Especially
When It is a Choice
Between Where You
Should be and Where You
Want to be
Unknown
https://muhaise.com/inspirational-quote-decision-making/
16/08/2021