Anda di halaman 1dari 1

Jika anda mengatakan Pak Harto itu Korup hingga tak pantas mendapatkan gelar Pahlawan, saya tanyakan

kembali
pada anda beberapa point berikut dan tolong anda jawab dengan baik dan jujur:

~Pada masa siapakah aset-aset penting negara ini dibangun?


~Pada masa siapakah negara ini mengalami swasembada pangan?
~Pada masa siapakah negara ini dibangun dengan proses yang jelas melalui program pelita dan repelita?
~Pada masa siapakah negara ini disegani oleh banyak negara di dunia?
~Pada masa siapakah mayoritas rakyat negara ini merasakan kemakmuran hidup?
~Pada masa siapakah mayoritas rakyat ini merasakan keamanan dan ketentraman?
~Pada masa siapakah mata uang negara ini berada pada posisi yang stabil dan nilai tukar yang cukup baik?
~Pada masa siapakah ekonomi syariah mulai melembagakan dirinya pada tingkat moneter di negara ini?

Dan masih banyak pertanyaan lain yang saya tidak cantumkan disini menunjukkan bahwa selain sisi kelamnya, Pak
Harto adalah seoarang pemimpin yang sukses dengan berbagai misi dari visi-visi pembangunannya yang jelas,
berani, tegas, idealis dan komit terhadap kemakmuran negara dan bangsa yang dipimpinnya.

Pak Harto adalah seoarang pemimpin yang sukses dengan berbagai misi dari visi-visi pembangunannya yang jelas,
berani, tegas, idealis dan komit terhadap kemakmuran negara dan bangsa yang dipimpinnya

Lain dengan realita pemerintahan saat ini, yang terang-terangan mengkorupsi uang rakyat dengan berbagai aturan
dan ketetapan tanpa rasa malu, mereka meng-anggarkan tunjangan hidup dan dinas yang begitu mewah disaat
rakyat miskin kelaparan dan serba sulit dalam menjalani hidupnya. Anda mungkin sudah tahu biaya pakaian dinas
Presiden ketika akan berangkat ke Luar negeri. Untuk menyediakan pakaian dinas presiden itu, Negara
mengeluarkan dana sebesar Rp 893 juta, tinggal dikalikan saja dengan berapa banyak pengadaan pakaian dinas itu
dilakukan, jika setiap kali perjalanan keluar negeri, berganti pula pakaian dinas, kita tinggal dikalikan saja dengan
berapa jumlah perjalanan dinas luar negeri yang presiden sudah lakukan.

Belum lagi perjalanan dinas anggota dewan sang penghuni senayan, menghamburkan anggaran disaat rakyat
kesusahan dengan berbagai musibah, lalu anggaran yang fantastis untuk gedung-gedung baru dinas mereka,
penjualan aset penting negara ini dan banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Suatu tingkah polah
yang irasional, jauh dari simpati dan empati pada kesulitan rakyat yang mereka pimpin.

Saya katakan penghamburan uang rakyat secara tidak pantas dan tidak pada tempatnya yang banyak dilakukan oleh
petinggi negeri adalah tindakan korupsi yang dilegitamasi oleh peraturan negara ini, inilah yang saya sebut
demokrasi adalah senjata bagi banyak petinggi negeri untuk membodohi rakyat melalui aneka regulasi yang
mereka buat untuk memperkaya diri dan golongannnya.

“penghamburan uang rakyat secara tidak pantas dan tidak pada tempatnya yang banyak dilakukan oleh petinggi
negeri adalah tindakan korupsi yang dilegitamasi oleh peraturan negara ini”

Jika korupsi yang Pak Harto lakukan berbarengan dengan peningkatan pembangunan nasional tidak begitu adanya
dengan korupsi terangan-terangan yang dilakukan oleh banyak petinggi negara, ironis sekali, padahal saat ini
gerakan bumi hangus untuk korupsi begitu didengung-dengungkan… jelas ada yang salah dalam irasionalitas
keadaan saat ini, dan kita adalah bagian dari kesalahan tersebut! Ya! karena mereka adalah hasil pilihan kita!
Mereka adalah hasil dari pesta demokratisasi yang disebut-sebut berbagai media paling demokratis… dah hasilnya
tetap saja mengecewakan!

So, untuk selajutnya… jangan kembali mempercayakan kekuasaan pada pihak yang jelas-jelas gagal apalagi
berkali-kali gagal dalam mengemban amanat rakyat! Jika mereka masih saja anda pilih… anda memang sengaja
ingin hidup dalam kesengsaraan dan membawa mayoritas rakyat kembali hidup dalam kesengsaraan. Pikirkan itu
kawan… pilihlah pemimpin bukan karena ia baik untuk diri anda sendiri, namun untuk seluruh rakyat indonesia!

Anda mungkin juga menyukai