Naskah Cinderella
Naskah Cinderella
/Stage 1/
/Lagu Opening/
/Suara Narator/
Pada jaman dahulu hiduplah seorang gadis yang bernama Ella, Ella tumbuh besar atas cinta
dari kedua orang tuanya. Suatu hari ibunya yang sangat ia cintai jatuh sakit, lalu meninggal
dunia. Alhasil, Ella kecil tumbuh besar ditangan seorang ayah yang selalu bepergian keluar
kota. Saat ayahnya pulang, sang ayah memberi tahu bahwa Ella akan memiliki seorang ibu
tiri dan dua anak perempuan yang akan menjadi saudara tiri Ella.
/Ella, Ayah/
Ella: "Dan kemudian aku pulang.Aku dan istriku bernyanyi bahagia meskipun seorang pria
ditakdirkan bisa hidup lebih bahagia lagi aku tahu dia tidak akan lebih bahagia lagi dari itu"
demikianlah tuan pepys untuk hari ini.Aku selalu suka akhir yang bahagia.
Ayah Ella: Ella…..Ayah sudah menyimpulkan bahwa…. mungkin sudah saatnya untuk
memulai lembaran baru.
Ella:Tentu ayah
Ayah Ella: Kau ingat beberapa waktu lalu diperjalanan ayah berkenalan dengan sir Francis
tremaine?.
Ayah Ella: Dulunya, sekarang dia sudah meninggal, Istrinya....seorang wanita terhormat kini
hidup kesepian dia masih muda dan sehat.
Ella: Ayah takut untuk memberitahu ku?. Ayah tak perlu takut. Jika itu membuat Ayah
bahagia.
Ayah Ella: Ya bahagia. Apa menurutmu kau bisa memberi ayah satu kesempatan terakhir?
Jika menurutmu ini tidak baik tak apa.
/Stage 2/
/Suara Narator/
Bagi Ella kebahagiaan sang ayah adalah hal yang paling utama, meski berat baginya untuk
menerima kenyataan bahwa posisi sang ibu akan tergantikan. Namun ia berusaha untuk tak
menunjukkannya didepan sang ayah, Keesokan harinya ibu dan kedua saudari tirinya tiba
dengan menggunakan kereta kuda.
Ella: Terimakasih.
Anastasia: Dia mau memamerkan rumah pertaniannya, dia bangga akan hal itu.
/Stage 3/
/Suara Narator/
Sementara Ella sibuk memperlihatkan rumahnya ayah juga ibu tirinya juga tengah sibuk
mengobrol diruang keluarga.Ibu tirinya baru saja kehilangan dan berduka namun dia pandai
menyembunyikan hal itu.
Anastasia: Apanya yang indah? Ibu bohong dia hanya basa basi.
/Stage 4/
/Suara Narator/
Ibu tiri Ella, seorang wanita yang berjiwa muda mencoba menghidupkan kembali jiwanya
dirumah ini. Mereka menggelar pesta, dan ayah Ella tak tampak dalam keramaian, gadis itu
pergi mencari ayahnya.
Ayah Ella: Ayah rasa itu hanya pesta biasa. Lagi pula besok ayah berangkat, El.
Ella: Oh ayolah ayah baru saja pulang, dan ayah harus pergi lagi?
Ayah Ella: Hanya beberapa bulan sayang, kau ingin ayah bawakan apa, kau tahu, saudara
saudara dirimu meminta payung dan renda. Kau minta apa.
Ella: Bawakan aku cabang pertama yang disentuh bahu ayah di perjalanan.
Ella: Ayah harus membawanya selama perjalanan, dan memikirkanku saat melihatnya. Saat
ayah membawanya pulang, artinya ayah akan bersamanya.Itu yang ku inginkan. Ayah harus
pulang apapun yang terjadi.
Ayah Ella: Ayah akan pulang, ella selama ayah pergi ayah ingin kau baik pada ibu tiri dan
saudara saudaramu.Meski kadang mereka mungkin menyebalkan.
Ayah Ella: Bagian dari ayah, akan selalu bersamamu Ella.Ingatlah itu, ibumu juga ada disini
meskipun kau tak melihatnya.Dia adalah jantung rumah ini.Itu sebabnya kita harus selalu
menghormati penghuni rumah ini, untuknya.
/Stage 5/
/Suara Narator/
Delisa: Juga payung ku!masalah corakku! untuk melindungi kulitku asal kau tahu!
Ella: Dah!
/Stage 6
/Suara narator/
Kereta kuda yang ditumpangi ayah Ella melaju meninggalkan rumah, menyisakan Ella yang
tengah bersedih gadis itu masuk kedalam rumah, ibu tirinya memanggil Ella gadis itu
menghampiri wanita tersebut.
Ibu tiri: Kau tak perlu memanggilku seperti ini cukup panggil "nyonya"saja.
Ibu tiri: Anastasia dan Drisella selalu berbagi kamar.Gadis yang penuh kasih sayang.Mereka
adalah gadis yang baik.
Ibu tiri: Aku rasa mereka kurang nyaman dengan kamar yang kecil.
Ella: Kamar tidurku adalah yang terbesar selain kamarmu dan ayah.Mungkin mereka bisa
membaginya.
Ibu tiri: Ide yang sangat bagus kau gadis yang sangat baik.
Ibu tiri: Ya hanya sementara sampai aku selesai menata ulang kamar lainnya. Di dapur
sangat tenang dan segar,kau akan jauh dari suara bising kami. kau bahkan mungkin akan
merasa lebih nyaman, jika kau bawa barang barang ini sebagai inspirasi mu.
/Stage 7/
/Suara Narator/
Ibu tirinya menyuruh Ella untuk pergi ke dapur dan menempati tempat kotor itu, tanpa
perasaan.
Drisella:Baiklah
Ella: Menyenangkan sekali tidak ada kucing, dan tidak ada saudara tiri.
/Stage 8/
/Suara Narator/
Pagi bukanlah hal yang disukai saudara tiri Ella.Dan mereka tidak terampil dalam seni
menata rumah.penghibur terbesar Ella adalah surat surat yang dikirim ayahnya dari luar
negeri. Minggu berganti bulan tapi setiap hari dia akan memikirkan ayahnya yang berada
jauh.
/Suara Narator/
Paman Jhon: Nona Ella....Ini soal ayahmu, Dia jatuh sakit di Perjalanan, Dia sudah tiada,
diakhir hidupnya dia terus membicarakan, nona. juga ibumu Aku mau Mengantarkan ini
(Ranting).
Ibu Tiri: Kalian tak mengerti?Itu semua tidak penting,Kita Hancur,Bagaimana kita hidup?
/Stage 9/
/Suara Narator/
Ella menangis tersedu-sedu. Untuk dapat bertahan hidup, keuangan harus hemat ibu tiri ella
memberhentikan pada pembantu, ibu tiri dan saudara tirinya berbuat semena mena padanya.
Perlahan-lahan ella tak lagi di anggap sebagai saudara mereka, tapi sebagai pembantu. Ella
melakukan semua pekerjaan rumah, Itu hal yang baik karena mengalihkannya pada
kesedihan, Setidaknya itu yang dikatakan ibu tirinya, Dia dan ibu tirinya makin senang
memberi ella begitu banyak pengalihan kesedihan, sebagai imbalannya mereka memberi
Makanan,Atau lebih tepatnya sisa makan mereka.
/Suara Narator/
Terkadang pada malam hari dapur itu terlalu dingin untuk di tiduri jadi dia berbaring di depan
perapian yang hampir padam agar tetap hangat...(Lonceng berbunyi).
Ibu Tiri: Untuk kedepannya jangan panggil kami jika pekerjaanmu belum beres
Ella: Baiklah
Ibu Tiri: Ini Untuk siapa? Ada seseorang yang kita lupakan?
Ibu Tiri: Sepertinya kau terlalu berharap,siapkan sarapan lalu duduk bersama kami,Bisakah
kau makan setelah pekerjaanmu beres,Ella?Atau Haruskah aku panggil Cinderella?
/Stage 10/
/Narator/
Ella berlari ke hutan untuk melampiaskan segala emosinya yang tak dapat ia perlihatkan
kepada keluarga dan saudaranya, seorang lelaki melihat Ella menangis di hutan itu lalu ia
menghampiri Ella.
Ella: Kau mengejutkan diriku tuan, aku hanya sedang berjalan jalan disekitar sini lalu kau?
kau sedang apa disini?.
Kit: Berburu.
Ella:Seorang kenalan, kami baru saja bertemu.Aku menatap matanya, dia menatap mataku
dan aku merasa mereka sudah melakukan hal hebat.Itu saja
Kit:Kau tak tahu siapa aku?Itu…..Mereka memanggilku kit.Ayahku memanggil itu saat
moodnya baik.
Ella: Tak terlalu buruk ada hal yang selalu aku yakini kau hanya perlu memiliki keberanian
dan berbuat baik.
Ella: Hanya karena itu biasa di lakukan tak berarti itu harus di lakukan
Kit: Tentu!
/Stage 11/
/Narator/
Selesai berburu Kit dan para rombongannya pulang ke istana, disana sudah tampak sang ayah
dari pangeran kit, dia mengikuti sang anak sambil membicarakan tentang gadis yang ditemui
putranya.
Ayah Kit: Ini bukan pertama kalinya kau melihat gadis cantik.
Kit: Dia bukan hanya gadis cantik! dia gadis cantik, dengan banyak kelebihan.
Ayah Kit: Berapa banyak?Kau baru sekali bertemu dengannya,Bagaimana kau bisa tahu
banyak kelebihannya?
Ayah Kit : Kakekku juga akan mengatakan hal yang sama dengan yang ayah katakan
padamu, dan ayah akan patuh.
/Stage 12/
/Narator/
Sebab tubuhnya yang mulai melemah karena sudah tua, ayah dari pangeran kit harus rajin
untuk bertemu dokter kerajaan untuk sekedar mengecek kondisi tubuhnya yang sudah tak
muda lagi.
Ayah Kit: Tidak perlu, jika kau perlu waktu selama itu untuk mengatakannya, maka kami
sudah tahu.
Kit: Ayah.....
Ayah Kit: Semua orang akan mati, nak. Ayo, kita akan terlambat. Tepat waktu adalah..
/Stage 13/
/Narator/
Pangeran meminta izin kepada ayah untuk mengadakan pesta dansa untuk semua rakyat tak
hanya itu para bangsawan dari kalangan mana pun turut diundang.
Kit: Kirimkan undangan pada seluruh rakyat, tak hanya kaum bangsawan, perang telah
membawa duka bagi kita semua.
Ayah Kit: Bagaimana menurutmu? Apa itu akan menyenangkan hati rakyat?
Pendamping: Aku kurang tahu, yang mulia. Tapi pasti bagus jika rakyat senang.
/Stage 14/
Para prajurit membawa pengumuman ke setiap pelosok daerah, sedangkan di sisi lain Ella
dan juga temannya tengah berjalan disebuah pasar yang ramai dengan orang orang, mereka
sangat asik dan Ella terlihat sangat bahagia saat berada diluar rumahnya.
Teman Ella: Kau tampak lesu, nona. Sangat lesu. Kenapa tetap tinggal disana, jika mereka
memperlakukanmu seperti itu?
Ella: Karna aku sudah berjanji pada ibu dan ayahku, untuk slalu menghormati rumah itu,
mereka mencintai rumah kami, sekarang mereka sudah tiada, aku mencintainya untuk
mereka. Itu rumahku.
Penyebar: Perhatian semuanya, Harap tenang, hari ini, seminggu lagi, akan diadakan di
istana pesta dansa kerajaan. Di pesta itu, sesuai dengan tradisi turun temurun, pangeran akan
memilih calon pengantinnya. Selanjutnya sesuai permintaan pangeran bagi yang bisa
memikat hati pangeran, baik bangsawan maupun rakyat jelata semuanya diundang. Demikian
perintah dari sang raja.
Ella mendengar pengumuman yang dibawa oleh prajurit tersebut, semua orang tampak
bahagia begitupun dengan Ella, gadis itu bergegas pulang untuk membawa berita bahagia
tersebut.
/Stage 15/
Ella: Permisi nyonya, pihak kerajaan mengumumkan bahwa akan ada pesta dansa di istana.
/Suara Narator/
Ella sangat bersemangat untuk bertemu kit yang sedang magang, saudara tirinya begitu
gembira setelah diberi tahu akan bertemu pangeran.
Ibu Tiri: ini adalah berita yang sangat besar! Tenangkan diri kalian. Sekarang dengarkan ibu,
salah satu dari kalian harus memenangkan hati pangeran. Lakukan itu, agar kita dapat
membayar hutang, yang selama ini menjebak kita sejak datang ke tempat ini
Ibu Tiri: kau sudah sampaikan beritanya, kenapa masih disini? Kau harus kembali ke kota,
suruh penjahit membuatkan tiga gaun pesta yang bagus!
Anastasia: Ibu, dia mengira gaun yang tiga itu untuk dirinya
Drisella: Cinderella yang malang, pasti kau sangat malu! Jangan terlalu ambisius demi
kebaikanmu.
Ibu Tiri: Mari kita perjelas, satu gaun untuk Anastasia satu untuk Drisella, satu untukku,
gaun gaya Paris.
Ella: Tentu saja aku mengerti gaya Paris, dan aku akan mengurusnya.
Ibu Tiri: Bagus kalau begitu, beres. Sekarang pergilah! Gadis gadis diseluruh istana akan
berburu pangeran, kau harus sampai disana sebelum tukang jahit kebanjiran pesanan!
/Stage 16/
/Suara Narator/
Hari yang ditunggu tunggu pun tiba, orang orang sibuk mempersiapkan pakaian terbaik
mereka,Ibu tiri Ella yang jahat tak memberinya sebuah gaun pada akhirnya Ella harus
menyiapkan semuanya sendirian ia menjahit gaun untuk dirinya sendiri, dia membantu kedua
saudarinya bersiap lalu.
Ella: Ini bukan apa-apa, ini gaun lama ibuku, kau lihat. Aku menjahitnya sendiri.
Ibu Tiri: Cinderella di pesta! Tak seorangpun menginginkan pembantu jadi pengantin.
Ella: setelah semua yang kulakukan, aku tak akan merusak apapun! Aku bahkan tak ingin
bertemu pangeran.
Ibu Tiri: aku sedang memikirkan raja, raja akan berpikir ini adalah sebuah penghinaan
baginya, jika aku membawamu ke istana dengan kain lap itu.
Ibu Tiri: maaf harus memberitahumu, selera ibumu sangat payah benda ini sudah sangat
kuno, ini jelas mudah sekali robek.
Ibu Tiri: Berani melakukan itu? Aku takkan membiarkan orang melihat putriku dekat
denganmu! Itu akan merusak kesempatan mereka jika datang bersama pembantu gembel.
Karna itulah dirimu dan akan tetap begitu. Camkan kata kataku!kau tidak boleh pergi ke
pesta!
/Stage 17/
/Suara Narator/
Cinderella menangis dibelakang rumah ia tak menyangka akan diperlakukan seperti ini oleh
ibu tiri nya.
Ibu Peri: siapa aku? Kukira kau akan tahu sendiri nanti, aku anjing ayahmu, maksudku ibu
perimu!
Ibu Peri: Bukankah ibumu sendiri percaya mereka ada, jangan bilang tidak, karna aku
mendengarnya.
Peri: Itu tidak penting waktumu tak banyak, sekarang kita lihat. Yang kita butuhkan adalah
sesuatu yang mirip kereta.
Peri: Tidak mirip kereta, tidak, tidak! Aku lebih suka sayuran dan buah. Kau menanam
semangka?
Ella: Tidak.
Peri: Blewah?
Ella: Ini.
Peri: Hallo tanaman jinggaku, potongan cepat untukmu. Labu berat! Bagus. Izinkan aku.
Awas tikus! Tak masalah, aku lakukan disini.
Peri: Tentu saja, aku akan mengubah labu untuk sembarang orang.
Ella: Aku tak bisa pergi dengan gaun ini, kau bisa memperbaikinya.
Peri: Memperbaiki? Tidak, aku akan mengubahnya jadi sesuatu yang baru.
Ella: Tidak! Tolong jangan. Ini gaun ibuku, aku ingin memakainya saat datang ke istana,
seolah aku mengajaknya bersamaku
Peri: Aku mengerti. Tapi dia tak akan keberatan jika aku menghiasnya sedikit? Dia keberatan
dengan warna biru?
Ella: Tidak.
/gaun yang dipakai ella berubah menjadi gaun yang lebih cantik/
Peri: Jadiiii.
Peri: Tidak. Itu akan merusak semuanya, cepat lepaskan! Itu sangat menyedihkan, mari kita
ganti dengan yang baru, aku pintar dalam membuat sepatu.
Peri: Yaa! Kau akan sangat nyaman memkainya. Ella kau harus berangkat sekarang!
Peri: Jangan khawatir ku pastikan mereka tak akan mengenalimu!Pergilah,karna kau harus ke
pesta.
Peri: Ella aku hampir lupa,Ingat,sihirnya tak akan bertahan lama.Ketika kau mendengar
bunyi lonceng terakhir tengah malam mantranya akan hilang,semua akan berubah kembali
seperti semula.
/Stage 18/
/Sampai di Istana/
Ayah Kit: Kau mencari gadis hutan itu kan?itu sebabnya kau mengundang semuanya!
Ayah Kit: ayah tau kau mencintai rakyat, tapi ayah juga tau pemikiranmu teralih, kau baru
bertemu dengannya sekali, di hutan.
Kit: Ayah mau aku menikahi orang yang baru sekali kutemui malam ini.
/Suara Narator/
Ella sampai di istana, gaunnya yang indah menjadi sorotan banyak atensi menatap pada
dirinya yang cantik, Kit tersenyum lebar saat melihat Ella dia turun dan menghampiri gadis
pujaan nya.
Kit: Yang mulia, jika berkenan itu.akan menjadi kehormatan besar bagiku, jika kau
mengijinkan aku menemanimu untuk menjadi yang pertama.
Ella: Dansa?
/Suara Narator/
Keduanya berdansa, dansa mereka sangat indah para tamu undangan mundur seketika saat
mereka berdua berdansa, gaun biru milik Ella begitu indah saat dirinya menari.
Ibu Tiri: Ibu tidak yakin, tapi ini tidak baik untuk kita.
Ibu Tiri: Tuan tuan, ku perkenalkan Putri Putri ku, Anastasia dan Drisella.
/Stage 19/
/Suara Narator/
Kit: Namaku kit,dan ayahku masih memanggilku kit.saat dia sedang tidak marah.
Kit: Kupikir kau akan bersikap beda jika tahu. Ku kira kau adalah gadis desa biasa, kini
kulihat kau tak ingin mengesankan prajurit magang. Itu hampir mustahil.
Ella: Namaku.......
/Suara Narator/
Lonceng berbunyi, tepat jam 12 malam itu artinya Ella harus segera pergi dari istana sebelum
semuanya berubah seperti semula, ia pergi dengan tergesa gesa.
Ella: Sulit untuk dijelaskan!,aku harus pergi terimakasih untuk malam yang indah ini,aku
sangat suka,setiap detiknya
/Stage 20/
/Ella berlari meninggalkan istana, saat arah keluar ia tak sengaja menabrak ayah dari kit/
Ella: Putra anda kit adalah orang yang paling baik yang pernah ku temui dia juga sangat
menyayangi dirimu aku harap kau tahu itu.
/Stage 21/
/Suara Narator/
Ella berlariii menuruni tangga, Kit terus mengejar wanita pujaan nya akibat berlari tanpa
sadar sepatu kaca milik Ella lepas tak ada waktu untuk mengambilnya ia memilih untuk pergi
dan meninggalkan sebelah sepatu itu.
Kit: Tungguuuuu!
Pelayan: Itu tadi pilihan yang bagus. Kau pasti akan memilihnya,kan?
/Stage 22/
Ayah Kit: kau tak boleh sendirian, ayah inginagar kau menikahinya.
Kit: Aku menghormati ayah, tapi aku tak akan melakukannya, kita tak perlu mencari diluar
wilayah, demi kekuatan atau kehormatan. Yang kita butuhkan ada didepan mata kit, kita
hanya perlu menjadi pemberani dan berbuat balik untuk melihatnya.
Ayah Kit: Bagus. Kau sudah menemukan jati dirimu. Bagus. Mungkin dengan sedikit waktu
yang tersisa, ayah bisa menjadi ayah yang baik bagimu, kau tidak boleh menikah karna
keuntungan. Kau harus menikah karna cinta. Cari gadis itu. Si pelupa yang kehilangan
sepatunya.
Ayah Kit: Jangan sedih nak, terimakasih, kit. Ayah sayang kau, nak.
/Stage 23/
/Suara Narator/
Penyebar: Perhatian! Perhatian! Dengan ini raja baru kita akan menyatakan cintanya pada....
Putri misterius yang mengenakan sepatu kaca ke pesta dansa, dia diminta untuk datang ke
istana Pangeran akan segera menikahinya. Demikianlah pengumuman ini.
/Stage 24/
Ibu Tiri: Kau mencari ini? Sekarang ceritakan padaku? Apa kau mencurinya.
Ibu Tiri: Memberimu? Tidak ada yang cuma cuma karena semuanya harus dibayar.
Ibu Tiri: Cinta juga cuma cuma, sekarang, begini caramu membayar ku. Jika kau ingin
mendapatkan, keinginanmu. Tak seorangpun mempercayai Gadis pelayan kotor tanpa
kerabat.
Ella: Aku memang tidak bisa melindungi ayahku darimu tapi aku akan melindungi pangeran
dari kerajaan bagaimanapun itu.
Ella: Tidak!kenapa kau begitu jahat padaku adakah kesalahan yang aku lakukan?
Ibu Tiri: Tidak kau tak berbuat salah apapun, tapi aku sangat membencimu karena kau lugu,
polos, cantik dan baik.
/Stage 25
/Suara Narator/
Lalu ibu tiri meninggalkan Ella, dan mengurung gadis malang itu didapur sendirian.
Beberapa hari setelahnya pihak kerajaan mulai gencar mengelilingi seluruh desa untuk
menemukan siapa pemilik sepatu kaca itu, kini mereka tengah berjalan menuju kediaman
Ella, gadis malang itu masih dikurung di loteng dan ia tak mengetahui bahwa para prajurit,
Kapten dan Grand Duke tiba di rumah nya.
/Kapten dan Grand Duke masuk menemui kedua saudari tiri Ella, mereka mulai
memasangkan sepatu itu di kaki Drisella yang mencoba pertama/
/Stage 26/
/Suara Narator/
Sayang sepatu itu tak cukup di kaki kedua gadis aneh tersebut, para prajurit akhirnya pamit
undur diri, namun saat tiba didepan pintu mereka mendengar suara nyanyian.
/Ella bernyanyi/
Grand Duke: Sudah cukup sandiwara hari ini, Kapten. Ayo pergi.
Kit: Grand Duke, nyanyian yang indah. Membuatku ingin tinggal sebentar lagi.
/Stage 27/
/Suara Narator/
Kapten pun mendekati ruangan dimana suara nyanyian itu berasal. Setelah pintu itu dibuka
ditemukan Ella sedang berada di ruangan itu.
Kapten: Kita lihat nanti, kau diminta untuk menemui dan menghadap rajamu.
/Stage 28/
/Suara Narator/
Ella tak menggubris ucapan Ibu tiri nya ia pergi meninggalkan wanita itu sendirian untuk
bertemu kekasihnya.
Ella: Aku Cinderella, ya mulia....aku bukan putri aku tak punya kereta...aku tak punya orang
tua,bahkan tidak tahu apa sepatu cantik itu akan pas.tapi jika pas apa kau bersedia menerima
aku apa adanya? aku gadis desa yang sudah lancang mencintaimu.
Kit: Tentu saja, jika kau juga menerimaku, prajurit magang yang masih belajar. Silahkan.
/Stage 29/
/Suara Narator/
Nasib beruntung memang selalu dimiliki oleh orang orang yang memiliki sifat baik dan
rendah hati, sepatu itu pas di kaki Ella gadis itu beruntung karena takdir membawanya pada
pelukan sang pangeran yang akan mengubah nasibnya.
Drisella: Cinderella.
Anastasia: Ella.
/Stage 30/
/Suara Narator/
Ella pergi meninggalkan rumah sementara Ibu tiri dan kedua saudarinya dibawa pergi dan tak
pernah terlihat lagi disekitar istana. Buah manis hasil dari kerja keras dan kesabarannya saat
ini serta kedua orang tua yang akan selalu hidup dihatinya mengiringi Ella disetiap perjalanan
hidup yang tak mudah kini tengah dinikmati oleh Ella.
Beberapa hari sebelum hari pernikahan, Ella dan Kit menghabiskan waktu bersama di ruang
bacaan yang ada di istana kerajaan. Tak lama dari itu, seorang pelayan wanita datang
menghampiri mereka berdua dengan raut wajah yang sedikit khawatir.
Pelayan: Maaf yang mulia, seseorang yang mengenal nona Ella mencari nona Ella tuan.
Dari kejauhan, Ella dapat mengenal sosok yang tidak asing baginya.
Ibu Tiri: Gadis itu telah menipu diriku! Dia berlagak baik demi mendapatkan seluruh hartamu
Drisella: Kau yang sudah meracuni sang Raja bukan? Agar Kit menjadi raja dan kau menjadi
ratu
Ibu Tiri: Aku berfikir jika kau berani meracuni raja pasti kau juga berani meracuni pangeran
Ella: T-t-tidak mungkin! Bahkan aku belum pernah melihat itu. Dan aku juga baru pertama
kali bertemu raja saat pesta bulan lalu
Kit: Aku tak percaya kamu melakukan hal keji itu pada ayahku Ella. Pengawal!
Ibu Tiri: (berbisik pada kedua anaknya) kerja bagus anak-anak. Pangeran bodoh itu telah
mempercayai kita
Dari kejauhan, seorang lelaki paruh baya telah menyaksikan drama yang dibuat oleh Ibu Tiri
Ella. Dengan amarah yang sudah memuncak, lelaki itu berlari kencang menghampiri
sekumpulan orang yang berada di sana.
Ella: Ayah?
Ayah Ella: Hentikan semua drama ini! Aku tak percaya bahwa kau sekejam ini pada putriku
Ibu Tiri: Pepsy bukannya kau sudah mati? Aku sendiri yang menyuruh seseorang untuk
meracunimu
Ayah Ella: Anggap saja takdir sudah berpihak padaku. Aku selamat dan semuanya
kejahatanmu akan ku bongkar.
Ayah Ella: Aku ayah dari calon pengantinmu yang dia fitnah. Ayahmu tak diracuni
melainkan dia mati karena sakit.
Ella: (berusaha melepaskan diri dari cengkraman pengawal dan lari menuju ayahnya) Ayah
apakah kau baik-baik saja? Mengapa kau menghilang dan meninggalkanku?
Kit: Ella maafkan aku atas kekeliruanku. Aku sudah dengan bodoh mempercayai wanita
beracun itu.
Ayah Ella: Aku menceraikanmu Treamine, jangan harap kau mendapatkan hartaku dan
jangan berani menampakkan wajahmu di rumahku ataupun dekat putriku.
Ibu Tiri Ella yang mendengar itu terkejut dan tiba-tiba tubuhnya limbung sembari memegangi
dadanya yang terasa sakit. Tak berselang lama, nyawanya sudah tak tertolong lagi.
Anastasya dan Drisella: Ibu jangan tinggalkan aku, kamu tidak punya siapa-siapa lagi selain
dirimu
Sedangkan Anastasya dan Drisella di bawa oleh pengawal dan diasingkan di desa terpencil
nan jauh dari pemukiman. Sementara itu Kit, Ella dan Ayahnya berkumpul kembali dan Ella
bisa melihat Ayahnya menjadi saksi di hari terbahagianya.
/Suara Narator/
Keberanian, kejujuran, serta kerendah hati adalah kunci sebuah kemenangan dari pertarungan
hidup yang tak mudah. Takdiri rakan selalu berpihak pada orang yang menurutnya benar.
-THE END-
Tokoh Pembantu:
Dinda Desrianda sebagai teman Ella Puspa Zahra sebagai Ibu Peri
Penanggung Jawab:
Dan seluruh anggota XII MIPA 5 ikut berpartisipasi dalam projek ini.