Anda di halaman 1dari 19

1 KARAKTERISTIK NILAI NILAI DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN

3 Disusun Untuk Memenuhi Tugas

4 Mata Kuliah : Ilmu Tauhid

5 Dosen pengampu : Agus Susanto, Lc. M.Ag

7
8
9

10 DISUSUN OLEH:

11 1. AHMAD HABIB ALQODRI (202015855)


12 2. LUTHFIYATUL NUR HIDAYAH (202015775)

13

14 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


15 KHOZINATUL ULUM BLORA
16 2020/2021
1

2 KATA PENGANTAR

3 Assalamu’alaikum Wr. Wb.

4 Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
5 kepada penulis sehingga tugas artikel makalah yang berjudul “Karakteristik Nilai Nilai Dan
6 Proses Kewirausahaan” dapat terselesaikan. Tidak lupa sholawat serta salam penulis haturkan
7 kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak di yaumul akhir.

8 Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah "
9 Karakteristik Nilai Nilai Dan Proses Kewirausahaan". Selain itu, artikel makalah ini juga
10 bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Karakteristik Nilai Nilai Dan Proses
11 Kewirausahaan” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

12 Makalah ini dapat terselesaikan atas dukungan, bantuan, dan motivasi dari banyak pihak.
13 Sehingga penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
14 sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan artikel makalah ini. Kami
15 menyadari, bahwa artikel makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
16 karena itu, kritik dan saran yang membangun akan nantikan demi kesempurnaah makalah ini.

17 Demikian yang bisa penulis sampaikan, dengan harapan semoga Allah SWT senantiasa
18 membalas segala kebaikan mereka dan makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca.
19 Aamiin.

20 Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

21

22

23

24

25

26

27

28

29

i
1 DAFTAR ISI

2 COVER
3 KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
4 DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
5 BAB I: PENDAHULUAN
6 A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
7 B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
8 C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1
9 BAB II: PEMBAHASAN
10 A. Pengertian Kewirausahaan......................................................................................... 2
11 B. Karakter wirausahaa…………................................................................................... 2
12 C. Karakeristik Kewirausahaan……............................................................................... 3
13 D. Nilai-nilai Hakiki Dalam Kewirausahaan………...................................................... 4
14 E. Sikap Dan Kepribadian Kewirausaan......................................................................... 5
15 F. Motif Berprestasi......................................................................................................... 6
16 G. Proses Awal Kewirausahaan....................................................................................... 7
17 H. Proses Perkembangan Kewirausahaan........................................................................ 7
18 I. Proses Pertumbuhan Kewirausahaan............................................................................ 9
19 J. Penerapan DAlam Penegelolaan................................................................................... 10
20 BAB III : PENUTUP
21 A. Kesimpulan ............................................................................................................... 12
22 B. Kritik/Saran .............................................................................................................. 12
23 DAFTAR PUSTAKA
24

25

26

ii
1

iii
1 BAB I

2 PENDAHULUAN

3 A. Latar Belakang
4 Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,
5 dan sumber daya untuk mencari peluang sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda
6 adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan
7 peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai
8 tambah dipasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
9 berbeda.
10 Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
11 perrguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
12 adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui Pendidikan formal
13 maupun pelatihan pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
14 berkembang.
15 Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
16 pertanyaan mengapa seorang wirausahawan mempunyai cara berfikir yang berbeda
17 dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi
18 dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia
19 unggul.
20 B. Rumusan Masalah
21 1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
22 2. Bagaimana karakteristik seorang wirausaha?
23 3. Bagaimana nilai-nilai karakter kewirausahaan?
24 4. Bagaimanakah sikap dan kepribadian seorang wirausaha?
25 5. Apa yang dimaksud motif berprestasi dalam wirausahaan?
26 6. Bagaimana proses proses awal, perkembangan, dan pertumbuhan kewirausahaan?
27 7. Bagsimanakah penerapan dalam pengelolaan kewirausahaan?
28 C. Tujuan Penulisan
29 1. Untuk mengetahui apa itu kewirausahaan.
30 2. Untuk mengetahui karakterristik seorang wirausaha.
31 3. Untuk mengetahui nilai-nilai karakter kewirausahaan.
32 4. Untuk mengetahui sikap dan kepribadian seorang wirausaha.
33 5. Untuk mengetahui motif berprestasi dalam wirausahaan.

1
1 6. Untuk mengetahui proses awal, perkembangan, daan pertumbuhan
2 kewirausahaan.
3 7. Untuk mengetahui Penerapan Dalam Pengelolaan kewirausahaan.

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

2
1

2 BAB II

3 PEMBAHASAN

4 A. Pengertian Kewirausahaan 
5 Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang,
6 pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung.
7 Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah
8 pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul
9 kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai
10 atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
11 operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta
12 memasarkannya.

13 Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil


14 Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

15 1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan


16 kemampuan kewirausahaan.
17 2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
18 dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
19 menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
20 meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
21 atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

22 Jadi, wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan


23 sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan
24 menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan
25 usaha/kegiatan.

26 B. Karakter Wirausaha
27 Kepribadian dalam kewirausahaan itu menjadi penting untuk memahami secara
28 terperinci hubungan antara ciri-ciri kepribadian dan perilaku berwirausaha.
29 Sehubungan hal tersebut, pada penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik
30 kewirausahaan mahasiswa jurusan PLS, apakah telah memiliki kemampuan strategic

3
1 thinker, motivator yang handal, ambisius mencapai keberhasilan, mengelola resiko
2 dan manfaat, keteguhan hati, keberanian dan keuletan dalam berusaha.
3 Dewi (2013) menjelaskan bahwa seorang wiraswasta yang unggul memiliki sifat-
4 sifat kharakter kreatif, inovatif, originalitas, berani mengambil risiko, berorientasi ke
5 depan dan mengutamakan prestasi, tahan uji, tekun, tidak gampang patah semangat,
6 bersemangat tinggi, berdisiplin baja dan teguh dalam pendirian dalam mengelola
7 usahanya.

8 Herron (1993) menjelaskan bahwa upaya memahami peran karakter. berdasarkan


9 tahapan menjadi wirausahawan yang cerdas (smart), yakni:

10 1. tahap proses mengenal, memahami dan mengerti kewirausahaan, (tahap


11 perkenalan, ketertarikan terhadap kewirausahaan, proses gejolak spiritual dan
12 emosi dan tahap proses mengambil keputusan).
13 2. tahap mempersiapkan diri dan merencanakan bisnis (mempersiapkan diri menjadi
14 wirausahawan, merencanakan kerangka bisnis.
15 3. tahap memulai menjalankan, mengelola dan mengembangkan bisnis.

16 Semakin kita mengenal dan mengetahui karakter kewirausahaan mahasiswa,


17 sangat bermanfaat sebagai pemetaan keterampilan kewirausahaan yang dimiliki
18 mahasiswa. Semakin cepat mencapai tujuan, tidak menyerah, terus menerus
19 memotivasi serta bersemangat untuk mewujudkan mimpi dengan berpikir kreatif,
20 tidak terjebak dalam kebiasaan orang lain.

21 C. Karakteristik Kewirausahaan
22 Patrick (2004) menjelaskan bahwa profil industri dapat dikaji melalui latar
23 belakang wirausaha yang meliputi latar belakang pribadi seperti agama, umur, status
24 perkawinan, dan pendidikan, latar belakang keluarga atau latar belakang sosial dan
25 ekonomi seperti pengalaman kerja sebelumnya, motivasi, serta kepribadian dan
26 kemajuan kewirausahaan. Faktor latar belakang pribadi seperti agama, umur, status
27 perkawinan, dan pendidikan biasanya digolongkan ke dalam profil dan karakteristik
28 wirausaha, sedangkan latar belakang keluarga atau latar belakang sosial dan ekonomi
29 menunjukkan latar belakang pribadi. Agama, suku bangsa, dan latar belakang
30 pekerjaan menjelaskan latar belakang keluarga. Semua variabel ini membantu untuk
31 menganalisis latar belakang sosial wirausaha.

4
1 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, latar belakang pekerjaan memberi
2 gambaran tentang status ekonomi keluarga yang secara tidak langsung
3 diperhitungkan sebagai indikator latar belakang ekonomi. Profil industri ini oleh
4 Mittal (2003) diperluas dengan pengalaman usaha dalam bidang yang sama,
5 motivasi, kepribadian, dan kemajuan kewirausahaan. Profil keluarga juga dipakai
6 sebagai data untuk menunjang profil industri karena faktor ini juga berperan dalam
7 mendukung kesuksesan wirausaha.
8
9 Menurut Zimmerer dan Scarborough (2005), karakteristik kewirausahaan adalah:
10 1. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha
11 yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu
12 mawas diri.
13 2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat, artinya ia
14 selalu menghindari risiko yang rendah dan menghindari risiki yang tinggi
15 3. Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan dirinya
16 untuk berhasil
17 4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang
18 segera
19 5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan
20 keinginannya demi masa depan yang lebih baik
21 6. Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan
22 jauh ke depan
23 7. Value of achievement over money, yaitu memiliki keterampilan dalam
24 mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
25 8. Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
26 sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
27 D. Nilai Nilai Hakiki Kewirausahaan
28 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kewirausahaan dapat diartikan sebagai
29 tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta
30 membuahkan hasil berupa organisasi yang melembaga, produktif, inovatif.
31 Kewirausahaan adalah bentuk kepribadian yang dimiliki oleh seseorang yang
32 meliputi: semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani
33 usaha atau kegiatan. Dengan demikian maka karakteristik kewirausahaan yang

5
1 terdapat dalam pribadi seseorang memiliki makna-makna dan tingkah laku tersendiri
2 yang disebut dengan nilai.
3 Menurut Milton Rockeah, seperti yang dijelaskan oleh Suryana (2011: 37),
4 konsep nilai dibedakan menjadi dua, yaitu nilai sebagai sesuatu yang dimiliki oleh
5 seseorang dan nilai sebagai sesuatu yang berkaitan dengan objek. Sejalan dengan hal
6 tersebut Sidharta Poespadibrata dalam Suryana (2011: 37), menjelaskan bahwa watak
7 seseorang merupakan tingkah laku yang tetap. Kemudian sekumpulan tingkah laku
8 (perangai) yang tetap tersebut dapat dipandang sebagai sistem nilai (Rockeah dalam
9 Suryana, 2011: 37). Dengan demikian maka watak dan tingkah laku (perangai) yang
10 melekat pada kewirausahaan dan menjadi ciri-ciri kewirausahaan dapat dipandang
11 sebagai sistem nilai kewirausahaan.
12 Suryana (2011: 37) juga berpendapat, bahwa nilai-nilai kewirausahaan tersebut
13 serupa dengan sistem nilai yang melekat pada sistem nilai manajer. Sistem nilai
14 manajer yang terkait dengan kewirausahaan adalah sistem nilai pribadi yang terdiri
15 dari sistem nilai primer pragmatik dan sistem nilai primer moralistik. Dalam sistem
16 nilai primer pragmatik terkandung beberapa unsur, diantaranya perencanaan, prestasi,
17 produktivitas, kemampuan, kecakapan, kreativitas, kerja sama, dan kesempatan.
18 Kemudian dalam sistem nilai primer moralistik terkandung unsur-unsur keyakinan,
19 jaminan, martabat pribadi, kehormatan, dan ketaatan.
20 Lebih lanjut dari pernyataan tersebut, dalam kewirausahaan sistem nilai
21 pragmatik dapat dilihat dari watak, jiwa, dan perilaku, 18 misalnya selalu bekerja
22 keras, tegas, mengutamakan prestasi, keberanian mengambil resiko, produktivitas,
23 kreativitas, inovatif, kualitas kerja, komitmen, dan kemampuan mencari peluang.
24 Kemudian, nilai moralistik memiliki ciri-ciri yang berupa keyakinan atau
25 kepercayaan diri, kehormatan, kepercayaan, kerja sama, kejujuran, keteladanan, dan
26 keutamaan.
27 Maka sistem nilai wirausaha memiliki empat nilai dengan orientasi dan ciri
28 masing-masing sebagai berikut (Suryana, 2011: 38-39):
29 1. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya
30 adalah berani mengambil resiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan
31 materi.
32 2. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk memperoleh
33 materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan,
34 sikap positif, dan kreativitas.

6
1 3. Wirausaha yang berorientasi pada materi dengan berpatokan pada kebiasaan yang
2 sudah ada, misalnya usaha dengan perhitungan fengshui agar dapat berhasil.
3 4. Wirausaha yang berorientasi nonmateri dengan bekerja berdasarkan kebiasaan.
4 Wirausaha model ini biasa bergantung pada pengalaman, memperhitungkan hal-
5 hal mistik, etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur
6 E. Sikap Dan Kepribadian Wirausaha
7 1. Disiplin
8 Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
9 kedisiplinan yang tinggi. Disiplin berarti ketepatan komitmen wirusahawan
10 terhadap tugas dan pekerjaannya. Hal tersebut berlaku menyeluruh dalam
11 ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya.
12 2. Komitmen Tinggi
13 Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
14 komitemen yang jelas, terarah, dan bersifat progresif (berorientasi pada
15 kemajuan), terlebih terhadap konsumennya. Seorang wirausahawan yang teguh
16 menjaga komitmennya kepada konsumen akan memiliki nama baik yang pada
17 akhirnya, wirausahawan tersebut mendapat kepercayaan dari konsumen.
18 3. Jujur
19 Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang
20 wirausahawan. Padahal, kejujuran seorang wirausahawan akan berdampak
21 langsung terhadap kepercayaan konsumen. Ketika kejujuran sudah dijunjung
22 tinggi oleh seorang wirausahawan, maka kepercayaan konsumen juga akan
23 semakin meninggi.
24 4. Kreatif dan Inovatif
25 Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memliki
26 daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh
27 cara berpikir yang maju dan penuh dengan gagasan-gagasan yang baru dan
28 berbeda dengan produk-produk yang telah ada saat ini.
29 5. Mandiri
30 Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang
31 melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pada pihak lain
32 dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan
33 hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dari pihak lain.
34 6. Realistis

7
1 Seorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau
2 realita sebagai landasan yang berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan
3 keputusan maupun tindakan atau perbuatannya. Banyak wirausahawan yang
4 berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena tidak
5 bersikap realistis, tidak objektif, dan tidak rasional dalam pengambilan keputusan
6 bisnisnya.
7 F. Motif Berprestasi
8 Seorang wirausaha selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha
9 optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Artimya, wirausaha melakukan sesuatu
10 hal secara tidak asal-asalan, sekalipun hal tersebut dapat dilakukan oleh orang lain.
11 Nilai prestasi merupakan hal yang justru membedakan antara hasil karya sebagai
12 seorang wirausaha dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa kewirausahaan.
13 Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada dalam diri seorang wirausaha,
14 karena dapat membentuk mental yang ada pada diri wirausaha untuk selalu unggul
15 dan mengerjakan segala sesuatu melebihi standar yang ada
16 McClelland (1961 dalam Buck, 1988) menemukan bahwa ada hubungan yang
17 kuat antara kebutuhan tinggi untuk berprestasi dan kewirausahaan. Pelaku wirausaha,
18 pebisnis memiliki tingkat motivasi berprestasi lebih tinggi mengambil resiko,
19 menerima tugas yang bersifat menengah, menyukai umpan balik, sehingga seseorang
20 tersebut selalu mengerjakan apa yang pembeli inginkan, selalu memikirkan ide-ide
21 baru yang mereka dapatkan dari hasil umpan balik, sehingga mereka cenderung
22 berhasil di dalam bidang kewirausahaan.
23 G. Proses Awal, Perkembangan, dan Pertumbuhan Kewirausahaan
24 1. Proses awal Kewirausahaan
25 Tahap-tahap Kewirausahaan Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
26 a) Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan
27 usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan
28 melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
29 melakukan akuisisi, atau melakukanfranchising. Juga memilih jenis usaha
30 yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur /
31 produksi atau jasa.
32 b) Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini
33 seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
34 usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan,

8
1 organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan
2 mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3 c) Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang
4 telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
5 ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
6 d) Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong
7 positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan
8 usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
9 2. Proses Perkembangan Kewirausahaan
10 Menurut carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996: 3), proses
11 perkembangan kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut
12 dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu internal dan eksternal, seperti aspek
13 pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan (Bygrave,
14 1996: 3). Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas,
15 inovasi, implementasi yang dapat membuat seseorang berkembang menjadi
16 wirausahawan besar (Soeharto Prawirokusumo, 1977: 5). Secara internal,
17 inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti locus of
18 control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sementara itu, faktor
19 yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi di antaranya model peran,
20 aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, kewirausahaan berkembang, maju, dan
21 tumbuh melalui proses yang dipengaruhi oleh lingkungan, organisasi, dan
22 keluarga.
23 Menurut Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan di awali dari
24 proses sebagai berikut:
25 a) Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu
26 keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung
27 resiko, dan pengalaman.
28 b) Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia
29 bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya
30 pemutusan hubungan kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen
31 yang tinggi terhadap bisnis.
32 c) Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah
33 bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager

9
1 sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai
2 keberhasilan.
3 Dalam bagan tersebut Carol Noore mengemukakan faktor-faktor pemicu
4 kewirausahaan dan model proses kewirausahaan kedalam empat fase sebagai
5 berikut.
6 a) Fase Inovasi.
7 Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi.  Inovasi
8 dipicu oleh faktor pribadi dan lingkungan. Faktor individu yang
9 memengaruhi inovasi adalah pencapaian locus of control, toleransi,
10 pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman.
11 Sementara itu, faktor eksternal yang berasal dari lingkungan yang
12 mempengaruhi inovasi adalah peluang, model peran, dan aktivitas.
13
14 b) Fase kejadian Pemicu.
15 Setelah berinovasi semakin merangsang untuk terus berproses dan
16 timbulah kejadian pemicu. Kejadian pemicu dipengaruhi oleh faktor
17 pribadi, sosiologi, dan lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi
18 kejadian pemicu meliputi pencapaian locus of control, toleransi,
19 pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman,
20 keberanian menghadapi risiko, ketidakpuasan dan usia.sementara itu,
21 faktor lingkungan yang memicu terdiri peluang, model peran, aktivitas,
22 persaingan, kebijakan pemerintah. Faktor sosiologi memicu terdiri atas
23 jaringan, kelompok, orang tua, keluarga.
24 c) Fase Implementasi.
25 Implementasi dipengaruhi oleh faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi.
26 Faktor pribadi mempengaruhi implementasi terdiri atas visi, komitmen,
27 manajer, pemimpin, dan wirausahawan. Faktor lingkungan
28 mempengaruhi implementasi terdiri atas pesaing, pelanggan, pemasok,
29 investor, bankir, incubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah.
30 Faktor jaringan mempengaruhi implementasi meliputi: jaringan,
31 kelompok, orang tua, keluarga, dan model peran.
32 d) Fase pertumbuhan.
33 Implementasi mendorong pertumbuhan. Fase pertumbuhan dipengaruhi
34 oleh pribadi, organisasi, dan lingkungan. Faktor pribadi yang

10
1 mempengaruhi pertumbuhan terdiri atas visi, komitmen, manajer
2 pemimpin, dan kewirausahaan. Faktor organisasi yang mempengaruhi
3 pertumbuhan kewirausahaan meliputi: kelompok, strategi, struktur,
4 budaya, dan produk. Sementara itu, faktor yang mempengaruhi yang
5 berasal dari lingkungan terdiri atas: pesaing, pelanggan, pemasok,
6 investor, dan bankir.
7 Orang yang berhasil dalam kewirausahaan adalah orang yang dapat
8 menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal
9 pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis. Jadi, pedoman,
10 pengharapan, dan nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun kelompok,
11 berpengaruh untuk membentuk perilaku kewirausahaan.
12
13
14 3. Proses Pertumbuhan Kewirausahaan
15 Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim yang
16 kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya
17 struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi
18 unggulan.
19 Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
20 a) Tahap Memulai
21 Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
22 mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat
23 peluang usaha baru yang mungkin,apakah membuka usaha baru atau
24 melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan dilakukan apakah di
25 bidang pertanian,industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
26 b) Tahap melaksanakan usaha
27 Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait
28 dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan, SDM,
29 Kepemilikan, Organisasi, Kepemimpinan yang meliputi bagaimana
30 pengambilan resiko dan mengambil keputusan pemasaran dan melakukan
31 evaluasi.
32 c) Mempertahankan usaha
33 Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk
34 ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

11
1 d) Mengembangkan usaha
2 Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau mengalami
3 perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi
4 salah satu pilihan yang mungkin di ambil.
5 H. Penerapan Dalam Pengelolaan
6 Sikap dan perilaku kewirausahaan tercermin dalam; kepribadian, aspek ini bisa
7 diamati dari kreativitas, disiplin diri, kepercayaaan diri, keberanian dalam
8 menghadapi resiko, dorongan dan kemauan yang kuat. Kemampuan hubungan,
9 operasionalnya dapat dilihat dari indikator komunikasi dan hubungan antar personal,
10 kepemimpinan dan manajemen. Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan
11 produk dan harga, periklanan dan promosi. Keahlian mengatur, operasionalnya
12 diwujudkan dalam bentuk penentuan tujuan, perencanaan dan penjadwalan, serta
13 pengaturan pribadi. Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara
14 mengatur uang. Pendidikan luar sekolah yang mengintegrasikan pada kegiatan
15 belajar dan berusaha, baik di bidang industri dan perdagangan maupun jasa, sesuai
16 dengan kebutuhan peserta didik dan sumber-sumber yang tersedia di lingkungannya,
17 pada dasarnya telah menyentuh upaya pembinaan dan pengembangan kewirausahaan.
18 Kewirausahaan sangat penting bagi masyarakat, terutama di lapisan bawah (the
19 grass-root level), dalam rangka proses pemberdayaan (empowering process)
20 masyarakat di bidang ekonomi yang terkait dengan bidang sosial, budaya, politik,
21 dan sebagainya.
22 Secara epistemologis kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diperlukan
23 untuk menilai suatu usaha (start up phase) atau suatu proses dalam mengerjakan
24 suatu yang baru (creative) dan sesuatu yang berbeda (innovatif). Kewirausahaan
25 suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dalam bidang
26 usaha. Kewirausahaan akan tampak menjadi sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat
27 pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif
28 kedalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya.
29 Kewirausahaan bertujuan sebagai proses pembentukan sikap agar seseorang
30 memiliki kemampuan menciptakan kesejahtraan buat orang lain dengan menemukan
31 cara-cara baru untuk menggunakan resoruce, mengurangi pemborosan, dan membuka
32 lapangan kerja yang disenagi oleh masyarakat. Dalam tujuan kewirausahaan
33 terkandung simpul-simpul yang berhubungan dengan konsep baru, pengelolaan,

12
1 penciptaan, kemakmuran, dan penanggulangan risiko, serta memanfaatkan
2 kemampuan berusaha.
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

13

14

15 BAB III

16 PENUTUP

17 A. KESIMPULAN

18 Akidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang teguh oleh
19 orang yang mempercayainya. Yaitu iman kepada aalah, iman kepada malaikat-Nya, kitab-
20 kitab-Nya, para rasul-Nya, danqadha’ dan qadar baik buruk dari Allah SWT.

21 Akidah pokok adalah akidah umat islam yang masih terrpelihara dan masih murni
22 sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang tercakup dalam arkanul iman
23 yaitu: Beriman kepada Allah, Iman kepada malaikat-malaikat Allah, Iman kepada kitab-
24 kitab Allah, Iman kepada rasul-rasul Allah, Iman kepada hari kiamat, Iman kepada qadha
25 dan qadar Allah.
26 Sedangkan akidah cabang adalah akidah yang muncul setelah berakhirnya
27 kepemimpinan khalifah Umar bin Khattab disertai perselisihan antara kelompok sehingga
28 tidak mampu lagi mempertahankan kesatuan dan keutuhan akidahnya, karena masing-
29 masing kelompok berusaha membuka persoalan akidah yang sebelumnya terkunci. Akidah
30 cabang membahas tentang permasalahan yang ada didalam akidah pokok.

13
1 Fungsi ilmu tauhid dalam kehidupan shari-hari yaitu: Tidak menyekutukan Allah,
2 Sebagai pedoman hidup.

3 B. KRITIK/SARAN

4 Demikianlah makalah ini kami susun, semoga dapat bermanfaat baginnkita semua.
5 Kami mohon maaaf apabila terdapat kesalahan baik dalam pembahasan maupun penulisan
6 dan pengetahuan kami yang masih kurang mengenai “KARAKTERISTIK DAN NILAI-
7 NILAI KEWIRAUSAHAAN”. Maka kritik dan saran yang membangun sangatlah kami
8 harapkan untuk menjadi lebih baik kedepannya.

10

11

12

13

14 DAFTAR PUSTAKA

15 Ahmad, Muhammad Abdul Qadir. (2008). Metodologi Pengajaran Agama Islam, (H.A.
16 Mustofa, Terjemahan). Jakarta: Rineka Cipta.

17 Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih. (2000). Ulasan Tuntas Tentang Tiga Prinsip Pokok,
18 (Zainal Abidin Syamsuddin, Terjemahan). Jakarta: Yayasan al-Shofwa.

19 Daradjat, Zakiyah. (2001). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT Bumi
20 Aksara.

21 Ilyas, Yunahar. (1993). Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
22 Pengalaman Islaam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

23 Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. (2006). Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Bogor:
24 Pustaka Imam Asy-Syafi‟i.

25 Prodjodikoro, Suyatno. (1991). Aqidah Islamiyyah dan Perkembangannya, Yogyakarta:


26 Sumbangsih Offset.

14
1 Zuhdi, Masjfuk. (1988). Studi Islam: Akidah, Jakarta: CV. Rajawali.

2
3

15

Anda mungkin juga menyukai