Anda di halaman 1dari 59

PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLEGO II

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KLEGO II


NOMOR : 445/SK-023/4.2.18/2023

TENTANG

INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS KLEGO II

KEPALA PUSKESMAS KLEGO II,

Menimbang : a. bahwa dalam pengawasan, pengendalian, dan


penilaian terhadap kinerja Puskesmas dilakukan
dengan menggunakan indikator kinerja yang jelas
untuk memudahkan dalam melakukan perbaikan
kinerja penyelenggaraan pelayanan dan
perencanaan pada periode berikutnya;
b. bahwa Indikator kinerja adalah indikator untuk
menilai cakupan kegiatan dan manajemen
Puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu ditetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Klego II tentang
Indikator Kinerja Puskesmas Klego II

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
44 Tahun 2016 Tentang Managemen Puskesmas;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017
tentang Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi;

6. Peraturan………
6. Peraturan Bupati Boyolali nomor 60 tahun 2020
tentang tentang Penerapan Standar Pelayanan
Minimal di Kabupaten Boyolali;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Klego II tentang Indikator


Kinerja Puskesmas Klego II.
KEDUA : Indikator Kinerja Puskesmas Klego II meliputi :
A. Indikator kinerja UKM;
B. Indikator kinerja UKP;
C. Indikator Kinerja Administrasi dan Manajemen;
D. Indikator kinerja Mutu meliputi:
1) Indikator Nasional Mutu Puskesmas;
2) Indikator Mutu Prioritas Puskesmas;
3) Indikator Mutu Pelayanan;
a. Indikator Mutu pelayanan Admen
b. Indikator Mutu pelayanan UKM
c. Indikator Mutu pelayanan UKP
4) Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan
akan diadakan perbaikan sebagaima namestinya.

Ditetapkan di Klego

Pada tanggal 04 JANUARI 2023

KEPALA

PUSKESMAS KLEGO II,

ANANG GATOT ISYANTO


LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
KLEGO II
NOMOR : 445/SK-023/4.2.18/2023
TENTANG
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS
KLEGO II

A. Indikator kinerja UKM;

SATUAN
NO UPAYA KESEHATAN / INDIKATOR TARGET
(%)

INDIKATOR PENILAIAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


A
ESENSIAL DAN PERKESMAS
1 Promosi Kesehatan
a Terbentuknya Tatanan Sehat:
1) Pendataan Rumah Tangga Sehat 90 %
Pendataan PHBS Institusi
2) 100 %
Pendidikan
Pendataan PHBS Institusi
3) 100 %
Kesehatan
Pendataan PHBS Tempat-Tempat
4) 100 %
Umum (TTU)
5 Pendataan PHBS tempat kerja 100 %
Melakukan Proses Pemberdayaan
b
Masyarakat
Media Informasi kesehatan yang 100 %
1)
berfungsi
Jumlah tema pesan dalam 5 tema
2) komunikasi, informasi dan
edukasi kepada masyarakat
Penyuluhan/edukasi tentang 100 %
3) Napza dan kesehatan lainnya
kepada Masyarakat
4) Desa siaga aktif Mandiri 56 %
Penggalangan Kemitraan dengan 30 %
5)
ormas dan atau pihak swasta
6) Advokasi Kesehatan 100 %
Jumlah desa/kelurahan yang 30 %
7)
memiliki minimal 4 jenis UKBM
Pendampingan dan Pembinaan 100 %
Pemberdayaan Masyarakat
Melalui Survey Mawas Diri,
8)
Musyawarah Masyarakat Desa
dan kegiatan pemberdayaan
masyarakat lainnya
Desa/Keluraha n yang 100 %
9)
menerapkan PHBS
Desa/ kelurahan yang 100 %
10)
menerapkan Germas
SATUAN
NO UPAYA KESEHATAN / INDIKATOR TARGET
(%)

Desa/ kelurahan yang memiliki 1 desa/kel


11)
Kampung Germas urahan
Peningkatan kapasitas/orientasi 50 %
12)
kader
Penggerakan masyarakat di 50 %
13)
bidang Kesehatan
c Persentase Posyandu Aktif
1) Posyandu Aktif 80 %
d Persentase posyandu Mandiri
1) Posyandu Mandiri 48.5 %
2 Pelayanan Kesehatan Lingkungan
a Penyehatan Air
Persentase inspeksi sanitasi
1) 5 %
sarana air bersih
Pengawasan kualitas air minum
2) 100 %
depot air minum (DAM)
Pengawasan kualitas air minum
3) 100 %
PDAM
Pembinaan kelompok pemakai
4) 100 %
air (Pokmair)
Higiene Sanitasi Tempat Pengelolaan
b
Pangan
Inspeksi sanitasi tempat
1) 30 %
pengelolaan pangan (TPP)
Pembinaan tempat pengelolaan
2) 100 %
pangan (TPP)
c Pemberdayaan, Penyehatan Keluarga dan Jamban Sehat
Persentase pasien/keluarga
pasien dengan penyakit berbasis
1) 50 %
lingkungan dilakukan konseling
di klinik sanitasi
Persentase Desa/kelurahan yang
2) 100 %
dilakukan pemicuan STBM
Persentase Penduduk Akses
3) 100 %
Jamban Sehat
Persentase Penduduk Akses Air
4) 80 %
Bersih
Persentase Rumah Tangga Yang
5) 100 %
Telah Melaksanakan CTPS
Rumah Tangga yang
melaksanakan Pengelolaan Air
6) 100 %
Minum dan Makanan Rumah
Tangga (PAMM-RT)
Rumah Tangga yang
7) melaksanakan Pengelolaan 50 %
Sampah
Rumah Tangga yang
8) melaksanakan Pengelolaan 50 %
Limbah Cair
SATUAN
NO UPAYA KESEHATAN / INDIKATOR TARGET
(%)

Rumah yang dilakukan inspeksi


9) 5 %
kesehatan lingkungan
Pengawasan Tempat dan Fasilitas
d
Umum
Inspeksi sanitasi tempat dan
1) 50 %
fasilitas umum
Pembinaan sanitasi tempat dan
2) 100 %
fasilitas Umum
Pengawasan Tempat Pengelolaan
e
Pestisida
Inspeksi sanitasi pengelolaan
1) 100 %
pestisida
Pembinaan tempat pengelolaan
2) 100 %
pestisida
f Pelayanan Klinik Sanitasi
Pelayanan Konseling klinik
1) 25 %
Sanitasi
3 Pelayanan Kesehatan Keluarga
a Upaya Kesehatan Ibu
Persentase Pelayanan ibu hamil
1) 100 %
K1
Persentase Pelayanan ibu hamil
2) 95 %
K4
Persentase Deteksi Resiko Tinggi
3) 92 %
ibu hamil oleh Nakes
Persentase pertolongan
4) 100 %
persalinan oleh tenaga kesehatan
Persentase Penanganan
5) 92 %
komplikasi obstetric
Persentase Pelayanan Nifas (KF)
6) 95 %
lengkap oleh tenaga kesehatan
Persentase Pelayanan kesehatan
7) 96 %
neonatus 0 -28 hari (KN Lengkap)
Persentase pelayanan kesehatan
8) Neonatal komplikasi yang 92 %
ditangani
Persentase Pelayanan Kesehatan
9) bayi 29 hari-12 bulan 90 %
(Kunjungan Bayi)
Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra
b
Sekolah
Persentase Pelayanan Anak
1) 90 %
Balita (12-59 bulan)
Persentase Pelayanan kesehatan
2) anak balita sakit yang dilayani 86 %
dengan MTBS
Persentase Pelayanan Kesehatan
3) 90 %
Anak Pra Sekolah
Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah
c
(AUS) dan Remaja
SATUAN
NO UPAYA KESEHATAN / INDIKATOR TARGET
(%)

Persentase Remaja Puteri


1) mengonsumsi Tablet Tambah 75 %
Darah (TTD)
Presentasi Remaja Putri yang
2) mendapatkan Pelayanan Skrining 45 %
Anemia
3) Presentase Remaja Putri Anemia 30 %
Sekolah melaksanakan Kegiatan
4) 54 %
Aksi Bergizi
d Pelayanan Keluarga Berencana
Persentase pelayanan peserta KB
1) 70 %
aktif di wilayah Puskesmas
e Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Persentase Pelayanan kesehatan
1) 51 %
Usia Lanjut (> 60 tahun)
4 Pelayanan Gizi
Persentase balita kurus 100
1) %
Mendapat PMT
Persentase Ibu hamil KEK 100
2) %
Mendapat PMT
Persentase balita yang mendapat 100
3) %
Vitamin A
Persentase remaja putri yang 75
4) %
mendapat TTD
Bayi mendapat asi eksklusif ( 0-6 65
5) %
bln )
Persentase penemuan balita 100
6) %
stunting terverifikasi
Persentase input indikator 100
7) %
program gizi di Sigizi Terpadu
8) Prevalensi Stunting 9.2 %
Prevalensi wasting (kurus dan 7,3
9) %
sangat Kurus)
10) Persentase Ibu Hamil KEK 11.5 %
11) Persentase Ibu hamil Anemi 36 %
Persentase bayi baru lahir 100
12) %
mendapat IMD
Persentase Balita yang datang 90
13) %
dan Ditimbang (D/S)
Persentase Balita yang Naik 86
14) %
(N/D)
Persentase ibu hamil yang 95
15) mendapat TTD minimal 90 tablet %
selama masa kehamilan
Cakupan kader mendapat 80
16) %
pengetahuan baik
Cakupan frekuensi edukasi 100
17) %
PMBA (4x)
5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
SATUAN
NO UPAYA KESEHATAN / INDIKATOR TARGET
(%)

a P2 TB Paru
Penemuan penderita TB semua 90
1) %
Type
Orang terduga TB mendapatkan 100
2) %
pelayanan sesuai standart
Penderita TBC yang mendapat 100
3) pelayanan sesuai standart %
(Treatment Coverage/TC)
Keberhasilan pengobatan Pasien >90
4) TBC (Treatment Succes %
Rate/TSR)
Penderita TBC yang dikonseling 100
5) %
dan testing HIV
Investigasi Kontak (IK) penderita 100
6) %
TBC
Prosentase IK yang mendapatkan 100
7) %
TPT
Persentase pasien TB 100
terkonfirmasi bakteriologi dan
8) %
TBC anak yang dilakukan
investigasi kontak
Persentase penemuan semua 100
9) kasus TBC darui hasil investigasi %
kontak
Persentase anak <5th yang 100
mendapatkan pengobatan
10) %
pencegahan dari hasil investigasi
kontak
Penemuan Kasus TBC anak ( 7
11) %
umur 0-14 Tahun)
Kasus TBC yang ditemukan dan 16
dirujuk oleh masyarakat atau
12) %
organisasi kemasyarakatan
(Active Case Finding/ACF)
b Malaria
Pengobatan penderita positif
1) 100 %
malaria yang ditemukan
Penyelidikan epidemologi
2) penderita positif malaria yang 100 %
ditemukan
c Kusta
Penemuan kasus Kusta Baru
1) 100 %
secara Aktif dan Pasif
2) Penemuan kasus Kusta Ulangan 100 %
Investigasi Kontak penderita
3) 100 %
kusta
Prosentase pengobatan kusta
4) 100 %
yang ditemukan
SATUAN
NO UPAYA KESEHATAN / INDIKATOR TARGET
(%)

Prosentase pemberian
5) Kemoprofilaksis-Rifamisin pada 100 %
kontak
d ISPA
Penderita pneumonia pada balita
1) 60 %
yang ditemukan
Pelayanan kesehatan bayi dan
2) 100 %
balita dengan pneumonia
Pneumonia balita mendapatkan
3) 70 %
pengobatan standar
e Diare
Penderita Diare balita yang
1) 80 %
ditemukan
Penderita Diare semua umur
2) 80 %
yang ditemukan
Pelayanan kesehatan penderita
3) 80 %
diare
f DBD
Kasus DBD/Chikungunya yang
1) dilakukan Penyelidikan 100 %
Epidemiologi
2) Angka Bebas Jentik ≥95 %
g Kecacingan
Pemberian obat cacing anak usia
1) 80 %
1 sd 12 tahun
h HIV
Pengobatan penderita IMS yang
1) 100 %
ditemukan
Ibu hamil yang diberikan
2) 100 %
konseling dan testing HIV
Persentase Ibu Hamil yang
3) 100 %
masuk dalam program PMTCT
Ibu hamil yang dilakukan
4) 100 %
pemeriksaan SIFILIS
Ibu Hamil yang dilakukan
5) 100 %
pemeriksaan Triple Eliminasi
Prosentase pemberian HBIG pada
6) bayi <24 jam dari Ibu reaktif 100 %
HBsAg
Jumlah Sekolah (SMP & SMA)
7) yang diberikan KIE pencegahan 100 %
HIV
8) Penderita HIV yang dikaji TB 100 %
Prosentase kunjungan VCT/KTS
9) yang dilakukan konseling dan 10 %
testing
Prosentase penemuan kasus
10) 10 %
baru HIV /AIDS pada faskes PDP
Persentase penderita HIV/AIDS
11) 100 %
yang mendapatkan ARV
SATUAN
NO UPAYA KESEHATAN / INDIKATOR TARGET
(%)

i Surveilans dan Imunisasi


Desa atau Kelurahan Universal
1) 100 %
Child Imunization (UCI)
2) Imunisasi Dasar Lengkap 95 %
3) BIAS MR 98 %
4) Imunisasi Lanjutan MR 90 %
Persentase Penemuan dan
5) penangan kasus campak klinis 100 %
yang diperiksa laboratorium
Persentase Penemuan dan
6) penanganan penderita AFP usia < 100 %
15 tahun
Ketepatan laporan SKDR
7) 85 %
penyakit potensial KLB
Kelengkapan laporan SKDR
8) 100 %
penyakit potensial KLB
9) Alert SKDR yang direspon 100 %
Cakupan KLB yang di tangani
10) 100 %
kurang dari 24 jam
Cakupan pemeriksaan kesehatan
11) 100 %
calon jamaah haji tahap I
Cakupan pembinaan kesehatan
12) 100 %
calon jamaah haji masa tunggu
Cakupan pemeriksaan kesehatan
13) 100 %
calon jamaah haji tahap II
Pembinaan kesehatan calon
14) 100 %
jamaah haji masa keberangkatan
i P2PTM & KESWA
Perempuan usia 30- 50 tahun
1) yang dideteksi dini kanker 10 %
serviks dan payudara
Desa / kelurahan yang
2) melaksanakan kegiatan Posbindu 100 %
PTM
Pelayanan Kesehatan Usia
3) 100 %
Produktif
Pelayanan Kesehatan Penderita
4) 100 %
Hipertensi
Pelayanan Kesehatan Penderita
5) 100 %
DM
Pelayanan kesehatan Orang
6) Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) 100 %
berat
Deteksi dini gangguan indera
7) penglihatan dan atau 40 %
pendengaran
Deteksi dini masalah kesehatan
8) 40 %
jiwa
INDIKATOR PENILAIAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
B.
PENGEMBANGAN
SATUAN
NO UPAYA KESEHATAN / INDIKATOR TARGET
(%)

a Kesehatan Kerja
Puskesmas memiliki SK Program
1) 100 %
K3
2) Puskesmas Memiliki SK Tim K3 100 %
Puskesmas Memiliki dokumen
3) Perencanaan Kegiatan Upaya 100 %
Kesehatan Kerja Tahunan
Puskesmas Memiliki dokumen
4) Perencanaan Kegiatan Upaya 100 %
Kesehatan Kerja Triwulan
Puskesmas Memiliki dokumen
5) Perencanaan Kegiatan Upaya 100 %
Kesehatan Kerja Bulanan
Puskesmas Memiliki SOP terkait
6) 100 %
K3
Puskesmas Memiliki Peta
7) 100 %
Identifikasi Bahaya
Puskesmas Memiliki jalur dan
8) 100 %
tanda evakuasi
Ketersediaan Alat Pemadam Api
9) 100 %
Ringan (APAR) di Puskesmas
Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
10) 100 %
(PAK)
Puskesmas melakukan Deteksi
11) 100 %
Dini PM-PTM
Pembentukan/Pembinaan Pos
12) 100 %
UKK
Pendataan/Pembinaan
13) 100 %
Perusahaan
Melakukan Pencatatan dan
14) 100 %
Pelaporan
b Kesehatan Olah Raga
Memiliki dokumen Perencanaan
1) Kegiatan Upaya Kesehatan 100 %
Olahraga
Memiliki dokumen Perencanaan
2) Kegiatan Upaya Kesehatan 100 %
Olahraga Tahunan
Memiliki dokumen Perencanaan
3) Kegiatan Upaya Kesehatan 100 %
Olahraga Triwulan
Memiliki dokumen Perencanaan
4) Kegiatan Upaya Kesehatan 100 %
Olahraga Bulanan
Kegiatan Peningkatan Aktivitas
5) 100 %
Fisik di Puskesmas
6) Pembinaan Kebugaran Jasmani 100 %
7) Pembinaan Kelompok Olahraga 100 %
8) Pelayanan Kesehatan Olahraga 100 %
SATUAN
NO UPAYA KESEHATAN / INDIKATOR TARGET
(%)

Melakukan Pencatatan dan


9) 100 %
Pelaporan
Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
c
Terintegrasi
1) Pembinaan penyehat tradisional 100 %
Pembinaan Kelompok Asuhan
mandiri Taman Obat Keluarga
2) (Asman TOGA) dan Akupresur 100 %
serta pemanfaatan pada sasaran
Masyarakat

B. Indikator kinerja UKP;


Jenis Sasaran/
No Indikator Satuan
Variable Target
1 2 3 4 5
I UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
A. Rawat Jalan
Dokter Pemberi Pelayanan di Klinik
1 70%
Umum %
Dokter Pemberi Pelayanan di Klinik
2 70%
Gigi %
Jam Buka Pelayanan 08.00 s/d 13.00
3 Setiap hari kerja kecuali Jum'at: 100%
08.00-11.00 Sabtu 08.00 - 12.00 %
4 Waktu Tunggu di Rawat Jalan menit <60
5 Kepuasan Pelanggan indeks 79
B. Pelayanan Laboratorium
Waktu tunggu hasil pelayanan
6 90
laboratorium menit
Tidak adanya kesalahan pemberian
7 100%
hasil pemeriksaan laboratorium %
8 Kepuasan Pelanggan indeks 79
C. Pelayanan Kefarmasian
9 Waktu tunggu pelayanan Obat Jadi menit <30
Waktu tunggu pelayanan Obat
10 <30
Racikan menit
Tidak adanya Kejadian kesalahan
11 100%
pemberian obat %
12 Kepuasan Pelanggan indeks 79
D. Pelayanan Rekam Medis
Kelengkapan pengisian rekam medis
13 100%
24 jam setelah selesai pelayanan %
Kelengkapan Informed Concent setelah
mendapatkan informasi yang
jelasKelengkapan Informed Concent
setelah mendapatkan informasi yang
14 jelas % 100%

E. Pelayanan Persalinan
Dokter
umum
dan
15 Pemberi pelayanan persalinan normal %
paramedis
terlatih
APN%
Pemberi pelayanan persalinan dengan Tim
penyulit Khusus Puskesmas Pelayanan PONED
16 %
Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar yang
(PONED) terlatih%
17 Kepuasan Pelanggan indeks 79
F. Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah padat berbahaya
18 % 100%
sesuai dengan aturan
G. Pengobatan
19 Kunjungan rawat jalan % 15%
20 Kunjungan rawat inap % 1.50%
H. Jaminan Kesehatan
21 Angka kontak komunikasi % 150%
Rasio peserta prolanis yang rutin
22 50%
berkunjung ke FKTP (RPPB) %
23 Rasio rujukan kasus non spesialistik % <5%
I Rasio kunjungan rumah % 8,3%
Pelayanan kesehatan penduduk
24 100%
miskin %

C. Indikator Kinerja Administrasi dan Manajemen;


TARGET
NO JENIS VARIABEL
NILAI
1 Manajemen Umum Puskesmas
Melaksanakan Perencanaan dan Penganggaran
a 10
Kesehatan Terpadu sesuai tahapan
Penyusunan Perencanaan Puskesmas melibatkan lintas
b. sektor yang dilakukan melalui minilokakarya Tribulan 1 10
Puskesmas (mengacu pada lampiran PMK 44 formulir 7)
Lokakarya mini bulanan dilaksanakan untuk memantau
c. pelaksanaan kegiatan Puskesmas, yang dilakukan 10
setiap bulan secara teratur.
TARGET
NO JENIS VARIABEL
NILAI
Minlok tribulan dilaksanakan sesuai ketentuan,
d. dilakukan pembahasan dari hasil identifikasi masalah 10
yang ditemukan
Puskesmas melakukan penilaian kinerja Puskesmas
e. dengan nilai indikator kinerja pelayanan lebih dari atau 10
sama dengan 91
2 Manajemen Sumber Daya
a. Manajemen Alat Kesehatan
1) Melaksanakan updating ASPAK sesuai standar 10
Melaksanakan updating kondisi alat kesehatan sesuai
2) 10
standar
3) Melaksanakan kalibrasi alat kesehatan sesuai standar 10
Manajemen Perbekalan Farmasi (Pengelolaan obat, vaksin, reagen
b.
dan bahan habis pakai)
Ketersediaan obat dan vaksin terhadap 45 item obat
1) 10
indikator
2) Pengelolaan obat, vaksin dan bahan habis pakai 10
3) Pencatatan suhu pada ruangan penyimpanan 10
4) Dokumen distribusi ke sub unit 10
5) Pemantauan dan Evaluasi terhadap kinerja sub unit 10
c. Administrasi obat
1) Pengelolaan resep 10
2) Pencatatan dalam Kartu stok 10
3) Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat 10
4) Laporan Narkotika dan Psikotropika 10
d. Manajemen Pelayanan Kefarmasian
1) Apoteker 10
2) Tenaga Teknis Kefarmasian 10
3) Pengkajian & Pelayanan Resep 10
4) Konseling 10
5) Pelayanan Informasi Obat (PIO) 10
3 Manajemen Ketenagaan
a. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Semua pegawai menyusun SKP lengkap yang meliputi
1) sasaran kinerja, penilaian (kinerja dan perilaku) dan 10
Laporan Dokumen Penilaian Kinerja)
Semua menyelesaikan SKP tepat waktu (sasaran kinerja
2) di awal tahun/bulan Januari, capaian di akhir 10
tahun/bulan)
Butir kegiatan sesuai dengan jabatan masing-masing
3) 10
pegawai
Capaian kinerja sesuai dengan sasaran kinerja yang
4) 10
ditetapkan
5) Hasil penilaian kinerja minimal baik 10
Penyusunan SKP Sesuai ketentuan (penanggalan,
6) 10
aspek, unsur angka kredit bagi pejabat fungsional)
b. Pelaksanaan peningkatan kompetensi ASN
TARGET
NO JENIS VARIABEL
NILAI
Mengikuti peningkatan kompetensi (Pendidikan,
1) pelatihan, seminar dll) di bidangnya minimal 20 (dua 10
puluh) jam pelajaran per tahun
c. Melakukan updating data SDM kesehatan
Melakukan updating data SDM Kesehatan pada aplikasi
1) 10
SI-SDMK dan melaporkan form updating ke Dinkes
4 Manajemen Keuangan
1) Pendapatan Puskesmas BLUD. 10
2) Data Realisasi Keuangan 10
3) Laporan Keuangan BLUD 10
4) Laporan Audit Keuangan 10

5 Manajemen Jaringan dan Jejaring


1) Pembinaan jaringan dan jejaring pelayanan Puskesmas 10
6 Manajemen Mutu
a. Indikator Nasional Mutu (INM)
1) Indikator mutu Admen
a) Kepuasan pasien 10
2) Indikator Mutu UKM
Keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
b) 10
Sensitif Obat (SO)
Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai
c) 10
standar
3) Indikator Mutu UKP
d) Kepatuhan Kebersihan Tangan 10
e) Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) 10
f) Kepatuhan Identifikasi Pasien 10

D. Indikator Mutu Puskesmas meliputi:


1) Indikator Nasional Mutu Puskesmas;
NO INDIKATOR TARGET

1 Kepatuhan Kebersihan Tangan 85%

2 Kepatuhan Pemakaian APD 100%

3 Kepatuhan Identifikasi Pasien 100%

4 Keberhasilan Pengobatan TB 100%

5 Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan ANC Sesuai 100%


Standar

6 Survey Kepuasan Pelanggan >76%


2) Indikator Mutu Prioritas Puskesmas;
NO INDIKATOR TARGET

1 Tidak ada kematian Ibu Hamil 100%

3) Indikator Mutu Puskesmas Klego II;


a. Indikator Mutu Admen
NO INDIKATOR TARGET

1 Ijin Operasional Puskesmas 100%

2 SK, uraian tugas pokok ( tanggung jawab dan 100%


wewenang ) serta uraian tugas integrasi seluruh
pegawai Puskesmas

b. Indikator Mutu UKM


NO UNIT INDIKATOR TARGET

1 Promosi Promosi kesehatan di dalam


Kesehatan gedung Puskesmas dan 100%
jaringannya (Sasaran masyarakat )

promosi kesehatan untuk


pemberdayaan masyarakat di
100%
bidang kesehatan (kegiatan diluar
gedung puskesmas)

2 Kesehatan Pembinaan sanitasi perumahan 75%


Lingkungan dan sanitasi dasar

Pembinaan sarana TTU 75%

Pelaksanaan kegiatan STBM di 60%


desa

3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana

Program Ibu Pelayanan kesehatan untuk ibu 100%


hamil (K4)

Pelayanan Persalinan oleh tenaga 100%


kesehatan (Pn)

Program Anak Pelayanan Kesehatan neonatus 100%

( KN Lengkap)

Pelayanan kesehatan bayi 29 100%

hari - 11 bulan
4 Upaya Pemberian Tablet Tambah Darah 60%
Pelayanan Gizi pada Remaja Putri

Cakupan balita gizi buruk 100%


mendapat perawatan sesuai
standar tatalaksana gizi buruk

5 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

P2ML Persentase Orang terduga TBC 30%


mendapatkan pelayanan TBC
sesuai standar

P2PTVZ Angka Bebas Jentik (ABJ) >95%

Cakupan PE kasus DBD 100%

Cakupan Penyelidikan 100%


Epidemiologi (PE) kasus Rabies
dan atau Gigitan Hewan Penular
Rabies (GHPR)

Imunisasi IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 100%

Desa/kelurahan Universal Child 100%


Immunization (UCI)

Surveilans Terbentuknya Tim TGC [Tim Gerak 100%


Cepat] Penanggulanggan KLB

Desa/ Kelurahan yang mengalami 100%


KLB ditanggulangi dalam waktu
kurang dari 24 (dua puluh empat)
jam

P2PTM Desa/ Kelurahan yang 100%


melaksanakan kegiatan Posbindu
PTM

6 Perawatan Rasio Kunjungan Rumah 10%


Kesehatan (RKR)
Masyarakat
Individu dan keluarganya dari 40%
keluarga rawan yang mendapat
keperawatan kesehatan
masyarakat (Home care)

Kenaikan tingkat Kemandirian 85%


keluarga setelah pembinaan

7 Pelayanan Lansia (umur > 60 th) 100%


kesehatan mendapatkan pelayanan
Lansia kesehatan usia lanjut sesuai
standar kesehatan sesuai standar
minimal 1 (satu) kali di wilayah
kerjanya pada kurun waktu 1
(satu ) tahun

c. Indikator Mutu UKP


NO UNIT INDIKATOR TARGET

Waktu pelayanan pendaftaran 85%


1 Pendaftaran
kurang dari 5 menit

Kelengkapan pengisian e-Rekam 100%


2 BP umum
Medis

Cakupan kunjungan pelayanan 4%


3 Poli Gigi
gigi dan mulut

Kelengkapan pemeriksaan bumil 90%


4 Poli KIA
10 T dengan buku

Peracikan obat racik <10 menit 100%


5 Farmasi Waktu tunggu pelayanan Obat
100%
Jadi < 5 menit

Ketepatan waktu tunggu


6 Laborat penyerahan hasil pelayanan 100%
laboratorium <90 menit

Waktu tanggap/ respon time 24


7 UGD 100%
jam ≤ 5 menit

Penolong persalinan bersertifikat


100%
Pelayanan APN
8
Persalinan Kelengkapan pengisian partograf
100%
pada setiap pasien

Kejadian drop out pasien terhadap < 20%


pelayanan fisioterapi yang
9 Fisioterapi direncanakan.

Tidak adanya kejadian kesalahan 100%


tindakan fisioterapi

Ketepatan waktu pemberian 100%


10 Gizi
makan kepada pasien rawat inap

4) Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien;


NO INDIKATOR TARGET
1 Ketepatan identifikasi pasien 100%
2 Peningkatan Komunikasi yang efektif 100%
3 Peningkatan keamanan obat yang perlu 100%
diwaspadai
4 Ketepatan Prosedur Layanan Klinis 100%
5 Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan 100%
Kesehatan
6 Pengurangan risiko jatuh 100%

PROFIL INDIKATOR MUTU

PUSKESMAS KLEGO II

1. INDIKATOR NASIONAL MUTU

Judul Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan

Dasar Pemikiran 1. Permenkes No.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan


Pasien pada pasal 5 ayat 5 mengamanatkan bahwa setiap
fasyankes harus mengurangi resiko infeksi akibat
perawatan kesehatan
2. Permenkes No.27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan
pengendalian infeksi di Fasyankes, pasal 3 ayat 1 setiap
Fasyankes harus melaksanakan program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI).
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.01.07/Menkes/413/2020 Tentang
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
4. Rumah sakit harus memperhatikan kepatuhan seluruh
pemberi pelayanan dalam melakukan cuci tangan sesuai
dengan ketentuan WHO..

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai


dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan
agar dapat menjamin keselamatan pasien dengan cara
mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

Definisi 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan


Operasional menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas
kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan
alkohol (alcohol- based handrubs) bila tangan tidak
tampak kotor.
2. Kebersihan tangan dilakukan dengan 5 indikasi (Five
moments) dan momen lainnya serta 6 langkah
kebersihan tangan (WHO).
3. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian
kepatuhan terhadap petugas yang melakukan
kebersihan tangan sesuai dengan 5 indikasi (Five
moments) yang terdiri dari :
1) Sebelum kontak dengan pasien, yaitu sebelum
menyentuh pasien (permukaan tubuh atau pakaian
pasien).
2) Sesudah Kontak dengan pasien yaitu setelah
menyentuh pasien (permukaan tubuh atau pakaian
pasien ).
3) Sebelum melakukan Prosedur aseptik contoh:
Pemasangan intra vena kateter (infus), perawatan
luka, pemasangan kateter urin, suctioning,
pemberian suntikan dan lain lain
4) Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
seperti muntah, darah, nanah, urin, feces, produksi
drain, dan setelah melepas sarung tangan
5) Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
meliputi: menyentuh tempat tidur pasien, linen yang
terpasang di tempat tidur, alat-alat di sekitar pasien
atau peralatan lain yang digunakan pasien,
kertas/lembar untuk menulis yang ada di sekitar
pasien.
6) Selain itu, kebersihan tangan juga dilakukan pada
saat:
a. Melepas sarung tangan steril
b. Melepas APD
c. Setelah kontak dengan permukaan benda mati dan
objek termasuk peralatan medis
d. Setelah melepaskan sarung tangan steril.
e. Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan
makanan.
4. Moment adalah penilaian saat pelaksanaan kebersihan
tangan harus dilakukan
5. Pemberi Pelayanan Kesehatan yang dinilai adalah semua
tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di
ruang pelayanan/perawatan pasien serta tenaga
penunjang yang bekerja sebagai cleaning service,
pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan tenaga
penunjang yang kontak erat dengan pasien / spesimen.
6. Auditor adalah orang yang paham dan memiliki
kompetensi untuk melakukan penilaian kepatuhan
kebersihan tangan dengan metode dan tool yang telah
ditentukan.
7. Sesi adalah lama waktu untukobservasi yang dihitung
sejak mulai sampai selesai
8. Pengamatan dilakukan maksimal 15 menit dalam satu
periode pengamatan

Jenis Indikator Proses


Satuan Persentase

Pengukuran

Numerator Jumlah orang yang melakukan kebersihan

(pembilang) tangan sesuai dengan 5 Indikasi

Denominator Jumlah orang yang diamati/observasi

(penyebut)

Target ≥ 85%

Pencapaian

Kriteria: Kriteria Inklusi :

Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas


di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta tenaga
penunjang yang bekerja sebagai cleaning service,
pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan tenaga
penunjang yang kontak erat dengan pasien/spesimen yang
akan di observasi

Kriteria Ekslusi : Tidak ada

Formula

Desain Concurrent (Survei harian)


Pengumpulan
Data

Sumber Data Hasil observasi

Instrumen Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan


Pengambilan Data

Besar Sampel Jumlah seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang
bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta
tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning service,
pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan tenaga
penunjang yang kontak erat dengan pasien/spesimen yang
akan di observasi yang dibagi dalam beberapa

Periode

Frekuensi Harian
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan

Pelaporan Data

Periode Analisis Triwulan

Data

Penyajian Data □ Tabel

□ Control chart □ Run chart

Penanggung Tim PPI Puskesmas

Jawab

Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Dasar Pemikiran 1. Permenkes No.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan


Pasien pada pasal 5 ayat 5 mengamanatkan bahwa
setiap fasyankes harus mengurangi resiko infeksi akibat
perawatan kesehatan
2. Permenkes No.27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan
pengendalian infeksi di Fasyankes, pasal 3 ayat 1 setiap
Fasyankes harus melaksanakan program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI).
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.01.07/Menkes/413/2020 Tentang Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease
2019 (Covid-19)
4. Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri (APD) dalam
menghadapi wabah Covid 19 (Dirjen Yankes tahun
2020)
5. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan pemberi
pelayanan dalam menggunakan APD sesuai dengan
prosedur.

Dimensi Mutu Keselamatan, Efektif

Tujuan 1. Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam


menggunakan APD.
2. Menjamin keselamatan petugas dan pengguna
layanan dengan cara mengurangi risiko infeksi

Definisi 1. Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang


Operasional dirancang sebagai penghalang terhadap penetrasi zat,
partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau
penyakit.
2. APD digunakan sesuai dengan standar dan indikasi
3. Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan
tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran
mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh
atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
4. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan
petugas kesehatan dalam menggunakan APD sesuai
standar dan indikasi.
5. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian
yang dilakukan terhadap petugas kesehatan dalam
menggunakan APD saat melakukan tindakan atau
prosedur pelayanan kesehatan

Jenis Indikator Proses

Satuan Persentase

Pengukuran

Numerator Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD


(pembilang) sesuai indikasi dan standar dalam periode Pengamatan

Denominator Jumlah petugas kesehatan diamati

(penyebut)

Target 100%

Pencapaian

Kriteria: Kriteria Inklusi:

Semua petugas yang terindikasi harus


menggunakan APD

Kriteria Eksklusi: Tidak ada

Formula

Desain Concurrent (Survei harian)


Pengumpulan

Data

Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi

Instrumen Formulir observasi


Pengambilan Data

Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik

Frekuensi Harian
Pengumpulan

Data
Periode Bulanan

Pelaporan Data

PeriodeAnalisis Triwulan

Data

Penyajian Data □ Tabel

□ Control chart □ Run chart

Penanggung Tim PPI

Jawab

Judul Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien

Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017


tentang Keselamatan Pasien pada pasal 5 ayat 5 bahwa
salah satu Sasaran Keselamatan Pasien adalah
mengidentifikasi pasien dengan benar.
2. Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting untuk
menjamin keselamatan pasien selama proses
pelayanan dan mencegah insiden keselamatan
pasien. Untuk menjamin kepatuhan identifikasi maka
diperlukan indikator yang mengukur dan memonitor
tingkat kepatuhan pemberi pelayanan dalam
melakukan proses identifikasi. Sehingga pemberi
pelayanan akan menjadikan identifikasi sebagai proses
rutin dalam proses pelayanan pasien.

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Meningkatkan kepatuhan pemberi layanan dalam


melaksanakan proses identifikasi pasien dalam pelayanan.

Definisi 1. Identifikasi pasien secara benar adalah proses


Operasional mencocokkan identitas pasien menggunakan minimal
dua dari tiga identitas yang tercantum pada gelang, label
atau bentuk alat identifikasi lainnya sebelum
memberikan pelayanan dan sesuai dengan regulasi
yang berlaku di Puskesmas.
2. Proses identifikasi pasien oleh petugas dilakukan secara
aktif dengan visual dan atau verbal.
3. Peluang adalah indikasi dilakukan identifikasi pasien
secara benar pada saat :
a. Pemberian pengobatan : pemberian obat,
pemberian cairan intravena, pengambilan sampel
dan nutrisi.
b. Prosedur tindakan : tindakan operasi atau tindakan
invasif lainnya sesuai kebijakan yang di tetapkan
Puskesmas.

Jenis Indikator Proses

Satuan Persentase

Pengukuran

Numerator Jumlah proses identifikasi pasien yang dilakukan secara


(pembilang) benar

Denominator Jumlah total peluang yang di observasi

(penyebut)

Target 100%

Pencapaian

Kriteria: Kriteria Inklusi:

Semua pasien yang mendapatkan pelayanan di rumah


sakit

Kriteria Eksklusi: Tidak ada

Formula

Desain Concurrent (Survei harian)


Pengumpulan
Data

Sumber Data Data primer

Instrumen Formulir Observasi


Pengambilan Data

Besar Sampel Menggunakan populasi atau sampel minimal

sesuai dengan referensi

Frekuensi Harian
Pengumpulan
Data

Periode Bulanan

Pelaporan Data

Periode Analisis Triwulan

Data
Penyajian Data □ Tabel

□ Control chart □ Run chart

Penanggung Tim KP

Jawab

Judul Indikator Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan ANC Sesuai


Standar

Dasar pemikiran 1. Peraturan Presiden RI tentang RPJMN


2. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Kesehatan Ibu
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas
5. Hasil SUPAS 2015 menyebutkan Angka Kematian Ibu
(AKI) 305/100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan pada
akhir SGDs 2030 adalah 131/100.000 KH
6. Jika ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC sesuai
standar maka risiko pada kehamilan dapat sejak awal
diketahui dan dilakukan tata laksana, sehingga factor
risiko dapat dikurangi agar tidak terjadi komplikasi.
7. ANC sangat penting dilakukan untuk kelangsungan
hidup baik bagi ibu maupun bayi serta bayi dapat lahir
dengan sehat, berkualitas dan tercegah dari risiko
stunting

Dimensi Mutu Efektif

Keselamatan

Fokus kepada pasien

Tujuan Penurunan angka kematian ibu di Indonesia

Definisi 1. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai


Operasional standar adalah ibu hamil yang telah mendapat
pelayanan ANC lengkap sesuai dengan standar
kuantitas dan standar kualitas selama periode
kehamilan di wilayah kerja Puskesmas pada tahun
berjalan
2. Standar kuantitas adalah kunjungan 4 kali selama
periode kehamilan (K4) terdiri dari:
a. 1 kali kunjungan sedini mungkin pada trimester
ke-1/ 0-12 minggu
b. 1 kali kunjungan pada trimester ke-2/ ˃ 12-24
minggu
c. 2 kali kunjungan pada trimester ke-3/ 24
minggu sampai dengan kelahiran
3. Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang
memenuhi 10T meliputi:
a. Timbang BB dan TB
b. Ukur Tekanan Darah
c. Nilai status Gizi (LILA)
d. Ukur tinggi fundus uteri (setelah kehamilan 24
minggu)
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin
f. Skrining status imunisasi dan berikan suntikan
tetanus toksoid (TT) bila diperlukan
g. Beri tablet tambah darah
h. Pemeriksaan laboratorium meliputi:
1) Golongan darah
2) Kadar haemoglobin
3) Gluko-protein urin
4) Termasuk pemeriksaan HIV (indikator SPM)

i. Tata laksana

j. Temu wicara/ konseling

4. Waktu pemeriksan 10T mengikuti daftar


pemeriksaan ANC sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Sasaran indicator adalah semua ibu bersalin yang
telah mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai
standar pada tahun berjalan

Tipe Indikator Hasil

Satuan Persentase
Pengukuran

Numerator Jumlah ibu hamil bersalin yang telah mendapatkan


pelayanan
(pembilang)
ANC lengkap sesuai standar pada tahun berjalan

Denumerator Jumlah ibu hamil bersalin di wilayah kerja Puskesmas


pada
(penyebut)
tahun berjalan

Target Pencapaian 100%

Kriteria: Kriteria Inklusi

Inklusi Seluruh ibu hamil beersalin di wilayah kerja Puskesmas


pada tahun berjalan
Eksklusi

Kriteria Eksklusi:

1) Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1


2) Ibu hamil yang pindah domisili (drop out)
3) Ibu hamil yang tidak menyelesaikan kehamilan
(abortus)
4) Ibu hamil pindahan yang tidak memiliki catatan
riwayat kehamilan lengkap
5) Ibu hamil meninggal sebelum bersalin

Formula Jumlah ibu hamil bersalin yang telah mendapatkan


pelayanan ANC lengkap sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas pada tahun berjalan x 100% Jumlah seluruh
ibu hamil bersalin di wilayah puskesmas

Desain Retrospektif
Pengumpulan

Data

Sumber data Kohort Ibu. Kartu Ibu, PWS KIA, Buku Register Ibu

Besar Sampel Jumlah ibu hamil bersalin yang berada di wilayah kerja

Puskesmas

Frekuensi Bulanan

pengumpulan data

Periode Pelaporan Bulanan, Triwulan, Tahunan

Data

Periode Analisa Bulanan, Triwulan, tahunan


Data

Penyajian Data Control Chart

Run chart

□ Tabel

Insrumen Data Skunder

Pengambilan Data

Penanggung Jawab Penanggung Jawab program KIA


Judul Indikator Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus
Sensitif Obat (SO)

Dasar Pemikiran 1. Peraturan Pemerintah RI tentang RPJMN


2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas
3. Angka keberhasilan pengobatan TB semua kasus
minimal 90% dengan memperhatikan upaya
penurunan angka putus obat, gagal, meninggal dan
pasien tidak dilakukan evaluasi.

Dimensi Mutu Efisien

Efektif

Tepat waktu

Tujuan Untuk mengetahui jumlah keberhasilan pengobatan


pasien TB semua kasus sensitive obat dan mengurangi
angka penularan penyakit TB

Definisi 1. Tuberculosis yang selanjutnta disingkat TB adalah


Operasional penyakit menular yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang
paru dan organ lainnya.
2. TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita TB yang
berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan atau Tes
Cepat Mikroskopis (TCM) menunjukkan hasil masih
sensitive terhadap obat anti tuberculosis (OAT) lini I
(pertama)
3. Obat Anti Tuberculosis (OAT) lini I adalah obat anti
tuberculosis yang terdiri dari Isoniazid (H), Rifampisin
(R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E) dan streptomosin (S)
4. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB adalah
angka yang menunjukkan persentase semua pasien TB
yang sembuh dan pengobatan lengkap diantara semua
pasien TB yang diobati dan dilaporkan sesuai dengan
peiodesasi waktu pengobatan TB. Angka ini
merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan
semua kasus dan angka pengobatan lengkap semua
ksaus yang mengambarkan kualitas pengobatan TB.
5. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil
pemeriksaan bacteriologis positif pada awal
pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis pada
akhir pengobatan menjadi negative dan pada salah
satu pemeriksaan sebelumnya.
6. Upaya peningkatan mutu keberhasilan pengobatan
pasien TB dilihat menurut alur pengobatan mulai dari
pasien dinyatakan positif sebagai pasien TB
berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis lainnya
sampai dengan pasien dinyatakan sembuh dan
pengobatan lengkap.
7. Upaya peningkatan mutu meliputi:
a. Pemeriksaan dahak yang tepat dan benar dengan
hasil dokumentasi
b. Pelaksanaan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
TB kepada pasien TB dan keluarga, pembuatan
kesepakatan pasien dalam menjalankan pengobatan
TB termasuk Pengawas Minum Obat (PMO).
c. Pemberian regimen dan dosis obat yang tepat.
d. Pemantauan kemajuan pengobatan termasuk
penanganan efek samping obat.
e. Pencatanan Rekan Medis secara lengkap dan benar
disetiap tahapan pengobatan.
8. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil
pemeriksaan bakteriologis positif pada awal
pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis
pada akhir pengobatan TB menjadi negative dan pada
salah satu pemeriksaan sebelumnya.
9. Pengobatan lengkap adalah pasien TB yang telah
menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana
pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir
pengobatan hasilnya negative dan diakhir pengobatan
tidak ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis (tidak
dilakukan pemeriksaan bakteriologis diakhir
pengobatan)

Jenis Indikator Hasil

Satuan Persentase
Pengukuran

Numerator Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan


(Pembilang) pengobatan lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja
Puskesmas

Denumerator Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun


(Penyebut) berjalan di wilayah kerja Puskesmas

Target Pencapaian 90%

Kriteria Kriteria Inklusi:

Semua pasien TB SO yang dinyatakan sembuh dan


menjalani pengobatan secara lengkap di wilayah kerja
Puskesmas pada tahun berjalan.

Kriteria eksklusi

Pasien TB RO
Pasien TB pindahan yang tidak dilengkapi dengan TBC.09
dan hasil pengobatan pasien TB pindahan dengan TB.10

Pasien TB dengan hasil positif pada bulan ke 5 atau ke 6

Formula Jumlah pasien TB SO yang sembuh dan pengobatan


lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja Puskesmas
× 100%

Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun


berjalan di wilayah kerja Puskesmas

Desai Retrospektif
Pengumpulan Data

Sumber Data Formulir:

TB.01, TB.03, TB.04, TB.05, TB.06, TB.09 dan TB.10

Instrumen Data Sekunder


Pengambilan Data

Besar Sampel Populasi

Frekuensi Harian
Pengumpulan Data

Periode Pelaporan Bulanan, triwulanan, tahunan


Data

Periode Analisis Bulanan, triwulanan, tahunan


Data

Penyajian Data Tabel

Control chart

Run chart

Penanggung jawab Penanggung Jawab TB

Judul Indikator Kepuasan Pasien dan Keluarga

Dasar Pemikiran 1. Permen PAN-RB No.1 Tahun 2017 menyebutkan


bahwa penyelenggara pelayanan public wajib
melakukan Survei Kepuasan Masyarakat secara
berkala minimal 1 kali tahun dan wajib
mempublikasikan hasilnya, sebagai pelaksanaan
amanah UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik.

Dimensi Mutu Berorientasi Pada Pasien


Tujuan Mengukur tingkat kepuasan pasien dan keluarga sebagai
dasar upaya-upaya peningkatan mutu dan
terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan.

Definisi 1. Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi


Operasional pelanggan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh puskesmas. Kepuasan pelanggan dapat
dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai
atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat
diketahui dengan melakukan survei kepuasan
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan
pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan
berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
2. Pemantauan dan pengukuran kepuasan pasien dan
keluarga adalah kegiatan untuk mengukur tingkat
kesenjangan pelayanan rumah sakit yang diberikan
dengan harapan pasien dan keluarga di rawat jalan,
rawat inap dan gawat darurat.
3. Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan
pengalaman pasien dan keluarga terhadap:
a. Fasilitas : sarana, prasarana, alat
b. SDM: perawat, dokter, petugas lain
c. Farmasi: kecepatan, sikap petugas, penjelasan
penggunaan obat
d. Administrasi : pendaftaran, ruang tunggu dan
pelayanan: kecepatan, kemudahan, kenyamanan

Jenis Indikator Output

Satuan Nilai Indeks

Pengukuran

Numerator Sesuai dengan formula perhitungan survei


(pembilang) kepuasan masyarakat berdasarkan Permenpan No. 14
Tahun 2017

Denominator Sesuai dengan formula perhitungan survei


(penyebut) kepuasan masyarakat berdasarkan Permenpan No. 14
Tahun 2017

Target >76%

Pencapaian

Kriteria: Kriteri Inklusi :

Semua pasien, keluarga, pengunjung

Kriteria Ekslusi : Tidak ada


Formula Sesuai dengan formula perhitungan survei kepuasan
masyarakat berdasarkan Permenpan No. 14 Tahun 2017

Desain Concurrent (Survei Harian)


Pengumpulan

Data

Sumber Data Kuesioner kepuasan

Instrumen Kuesioner kepuasan pasien


Pengambilan

Data

Besar Sampel Sesuai dengan formula perhitungan jumlah sampel dalam


survei kepuasan masyarakat berdasarkan Permenpan No.
14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei
Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan
Publik

Frekuensi Minimal satu kali dalam 6 bulan


Pengumpulan

Data
Periode setiap 6 (enam) bulan

Pelaporan Data

Periode Analisis setiap 6 (enam) bulan

Data

Penyajian Data □ Tabel

□ Control chart □ Run chart

Penanggung Kepala Tata Usaha

Jawab

2. INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS

POGRAM MUTU PRIORITAS PUSKESMAS

Indikator Tidak ada kematian ibu hamil

Efektif

Dimensi Mutu Keselamatan

Pelayanan berkesinambungan

Tujuan Menurunkan angka kematian ibu hamil di Indonesia

Definisi Operasional Kematian ibu adalah kematian ibu selama kehamilan atau
dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat
semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh
kehamilan atau penenganannya, tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan/ cidera.

Jumlah Ibu hamil dikurang jumlah kematian ibu hamil dibagi


Cara Penghitungan
jumlah seluruh ibu hamil dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan 1 tahun

Target 100%

Sumber Data Laporan Bulanan Ibu

Penanggung jawab Program Ibu

3. INDIKATOR MUTU PUSKESMAS

A. INDIKATOR MUTU ADMINISTRASI MANAJEMEN

UNIT ADMEN

Indikator Ijin Operasional Puskesmas

Dimensi Mutu Pelayanan berkesinambungan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas dari segi administrasi


Tujuan
dan menajemen

Puskesmas memiliki perijinan yang berlaku (Permenkes no 43


Definisi Operasional
tahun 2019)

Nilai 0: belum ada perijinan

Nilai 4: 50% Dinkes Kab/Kota melakukan verifikasi berkas


persyaratan
Cara Penghitungan
Nilai 7: 100% Dinkes Kab/Kota melakukan verifikasi berkas
persyaratan

Nilai 10: Sudah ada ijin operasional

Frekuensi
1 tahun
Pengumpulan Data

Periode Analisa 1 tahun

Target 100%

Sumber Data Perijinan Puskesmas

Penanggung jawab Kepala Tata Usaha


UNIT ADMEN

SK, uraian tugas pokok (tanggung jawab dan wewenang) serta


Indikator
uraian tugas integrasi seluruh pegawai Puskesmas

Dimensi Mutu Efektif

mengetahui mutu pelayanan puskesmas dari segi administrasi


Tujuan
dan menajemen

Dokumen dibuat rinci meliputi uraian tugas pokok (tanggung


Definisi Operasional jawab dan wewenang) serta tugas integrasi (lintas program)
pegawai ditetapkan oleh Pimpinan Puskesmas

Nilai 0: tidak ada dokumen

Nilai 4: Ada SK, 50 % uraian tugas tidak lengkap untuk semua


petugas
Cara Penghitungan Nilai 7: Ada SK,75 % uraian tugas tidak lengkap untuk semua
petugas

Nilai 10: ada SK, 100% uraian tugas lengkap semua karyawan
puskesmas

Frekuensi
3 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan 1 tahun

Target 100%

Sumber Data Data kepegawaian

Penanggung jawab Kepala Tata Usaha

B. INDIKATOR MUTU UKM


Program Promkes

Promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas dan


Indikator
jaringannya (Sasaran masyarakat)

Dimensi Mutu Penyuluhan

Mengetahui pasien, keluarga pasien dan pengunjung yang


Tujuan
mendapatkan promosi kesehatan

Puskesmas dan jaringannya memberikan promosi kesehatan


kepada masyarakat minimal 12 (dua belas) kali dengan masing-
Definisi Operasional
masing durasi 60 menit dalam satu tahun kepada masyarakat
yang datang ke Puskesmas dan jaringannya.

umlah Puskesmas dan Jaringannya melakukan promosi


kesehatan sesuai DO dibagi jumlah Puskesmas dan jaringannya
Cara Penghitungan
di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama
dikali 100 %
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Profil promkes

Penanggung jawab Programer promkes

Program Promkes

Promosi kesehatan untuk pemberdayan masyarakat di bidang


Indikator
kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas)

Dimensi Mutu Penyuluhan

Mengetahui kegiatan promosi kesehatan ke masyarakat di


Tujuan
lingkungan kerja puskesmas

Puskesmas memberikan Promosi untuk pemberdayaan


masyarakat ( kegiatan di luar gedung Puskesmas) minimal 12
Definisi Operasional
(dua belas) kali dengan masing-masing durasi 120 menit dalam
satu tahun kepada masyarakat.

Jumlah promosi untuk pemberdayaan masyarakat kepada


masyarakat dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah
Cara Penghitungan promosi untuk pemberdayaan masyarakat 12 (dua belas) kali
kepada masyarakat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu
satu tahun yang sama dikali 100 %

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Profil promkes

Penanggung jawab Programer promkes

Program Kesehatan Lingkungan

Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar yang tidak


Indikator
memenuhi syarat

Dimensi Mutu Monitoring

Mengetahui kegiatan kesehatan lingkungan untuk


Tujuan
meningkatkan sanitasi perumahan

Kegiatan bersifat monitoring/ Inspeksi Sanitasi (IS) rumah yang


Definisi Operasional terindikasi tidak memenuhi syarat kesehatan dan perlu
mendapat perhatian/pembinaan serta sarana sanitasi dasar
(Jamban, tempat sampah, Sarana Pembuangan Air Limbah
(SPAL) sekaligus memberikan pembinaan terhadap
penghuninya di wilayah kerja Puskesmas pada kurun tertentu.

Jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat yang di IS / dibina


Cara Penghitungan dibagi jumlah seluruh rumah yang menjadi target pembinaan
pada tahun berjalan dikali 100 %

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 75%

Sumber Data Laporan Tribulan

Penanggung jawab Programer Kesling

Program Kesehatan Lingkungan

Indikator Pembinaan sarana TTU prioritas

Dimensi Mutu Monitoring

Mengetahui kegiatan kesehatan lingkungan untuk


Tujuan
meningkatkan sanitasi tempat-tempat umum

Tempat-Tempat Umum (TTU) prioritas adalah TTU yang sangat


dibutuhkan oleh banyak masyarakat serta memiliki potensi
Definisi Operasional dampak yang besar terhadap kesehatan masyarakat, seperti :
Rumah Sakit, Puskesmas, SD, SLTP, SLTA Negeri dan Swasta,
Hotel, Pasar, Tempat Wisata.

Jumlah TTU yang dibina dibagi


Cara Penghitungan
jumlah TTU yang ada dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 75%

Sumber Data Laporan Tribulan

Penanggung jawab Programer Kesling

Program Kesehatan Lingkungan

Indikator Pelaksanaan Kegiatan STBM di desa

Dimensi Mutu Penyuluhan

Mengetahui kegiatan kesehatan lingkungan untuk Pelaksanaan


Tujuan
Kegiatan STBM di desa

Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan untuk


Definisi Operasional merubah perilaku hygiene dan sanitasi dengan metode
pemicuan, penyuluhan, pembinaan, pemberdayaan lainnya,
pembentukan jejaring, koordinasi dengan aparat desa,
pembentukan komite, pembentukan natural leader, MMD,
penyusunan rencana tindak lanjut dl. 5 (lima) elemen STBM
yang diharapkan dapat dilakukan oleh masyarakat, yaitu:tidak
buang air besar di sembarang tempat, mencuci tangan pakai
sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman,
mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah
tangga dengan aman (Permenkes RI No 3/ 2014 tentang STBM)

Jumlah Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan STBM


Cara Penghitungan
dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang ada dikali 100 %

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 60%

Sumber Data Laporan Tribulan

Penanggung jawab Programer Kesling

Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga


Program
Berencana

Indikator Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4)

Dimensi Mutu keselamatan dan kesinambungan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
Ibu hamil

Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan paling sedikit 4


(empat) kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan selama masa
kehamilan meliputi : 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada
Definisi Operasional
trimester kedua dan 2 (tiga) kali pada trimester ketiga pada
kurun waktu tertentu dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi

Jumlah Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan Kesehatan


Masa Hamil minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga
Cara Penghitungan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
dibagi sasaran ibu hamil disuatu wilayah dalam 1 tahun dikali
100

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Laporan PWS KIA

Penanggung jawab Programer Ibu


Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga
Program
Berencana

Indikator Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)

Dimensi Mutu keselamatan dan kesinambungan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
ibu melahirkan

Cakupan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan


oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
Definisi Operasional di satu wilayah kerja dalam

kurun waktu tertentu

Jumlah Ibu hamil yang

mendapatkan pelayanan Kesehatan Masa Hamil minimal 6 kali


Cara Penghitungan sesuai standar oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu dibagi sasaran ibu hamil disuatu wilayah
dalam 1 tahun dikali 100

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Laporan PWS KIA

Penanggung jawab Programer Ibu

Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga


Program
Berencana

Indikator Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF 4)

Dimensi Mutu keselamatan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
ibu hamil

Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan meliputi : 1


kali pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari
pascapersalinan, 1 (satu) kali pada periode 3 (tiga) hari sampai
Definisi Operasional dengan 7 (tujuh) hari pascapersalinan, 1(satu) kali pada periode
8 (delapan) hari sampai dengan 28 hari pascapersalinan dan 1
(satu) kali pada periode 29 hari sampai dengan 42 hari pasca
persalinan

Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan meliputi : 1


kali pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari
Cara Penghitungan pascapersalinan, 1 (satu) kali pada periode 3 (tiga) hari sampai
dengan 7 (tujuh) hari pascapersalinan, 1(satu) kali pada periode
8 (delapan) hari sampai dengan 28 hari pascapersalinan dan 1
(satu) kali pada periode 29 hari sampai dengan 42 hari pasca
persalinan dibagi sasaran ibu bersalin dikali 100

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 95%

Sumber Data Laporan PWS KIA

Penanggung jawab Programer Ibu

Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga


Program
Berencana

Indikator Pelayanan Kesehatan neonates lengkap( KN Lengkap)

Dimensi Mutu keselamatan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
bayi baru lahir

Neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6


(enam) sd 48 (empat puluh delapan) jam setelah lahir. Pelayanan
Definisi Operasional yang diberikan meliputi Inisiasi Menyusui Dini (IMD), salep
mata, perawatan tali pusat, injeksi vitamin Kl, imunisasi
Hepatitis B (HBO) dan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda )

Jumlah neonatus yang mendapat pelayanan sesuai standar


Cara Penghitungan pada 6-48 jam setelah lahir di bagi sasaran lahir hidup dikali
100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Laporan PWS KIA

Penanggung jawab Programer Anak

Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga


Program
Berencana

Indikator Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan

Dimensi Mutu keselamatan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
bayi

Definisi Operasional Cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal


4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari - 2 bulan , 1 kali pada
umur 3 - 5 bulan,dan satu kali pada umur 6-8 bulan dan 1 kali
pada umur 9 - 11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.

Jumlah bayi yang telah memperoleh pelayanan kesehatan


sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
Cara Penghitungan
tertentu dibagi jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah
kerja dalam 1 tahun kali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Laporan PWS KIA

Penanggung jawab Programer Anak

Program Gizi

Indikator Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri

Dimensi Mutu keselamatan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
gizi masyarakat

Remaja Putri (SMP dan SMA) yang mendapat 1 (satu) tablet


Definisi Operasional tambah darah per minggu sepanjang tahun di suatu wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah remaja putri yang mendapat 1 (satu) tablet tambah


Cara Penghitungan darah per minggu dibagi jumlah remaja putri di suatu wilayah
kerja dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 60%

Sumber Data Laporan Bulanan Gizi

Penanggung jawab Programer Gizi

Program Gizi

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar


Indikator
tatalaksana gizi buruk

Dimensi Mutu keselamatan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
gizi masyarakat
Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan
sesuai standar tatalaksana gizi buruk di wilayah ketja
Definisi Operasional Puskesams Puskesmas pada kurun waktu tertentu. Balita gizi
buruk yaitu balita yang secara antropometri berdasarkan berat
badan dibagi tinggi badan kurang dari -3 SD ( menurut Z-score)

Jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan sesuai


Cara Penghitungan standar tatalaksana gizi buruk dibagi jumlah balita gizi buruk
yang ditemukan dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Laporan Bulanan Gizi

Penanggung jawab Programer Gizi

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Indikator Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita

Dimensi Mutu Pelayanan berkesinambungan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
Pencegahan dan pengendalian penyakit pada balita

Jumlah kasus pnemonia balita yang ditemukan pada tempat /


Definisi Operasional wilayah dalam kurun waktu 1 tahun ditangani di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah kasus Pnemonia balita yang ditemukan pada tempat /


wilayah dalam kurun waktu 1 tahun dibagi jumlah perkiraan
Cara Penghitungan kasus pneumonia balita pada tempat / wilayah dalam kurun
waktu 1 tahun dikali 100%. Perkiraan pneumonia pada balita
adalah 3,61 % dari jumlah balita

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 35%

Sumber Data Register ISPA-Pneumonia

Penanggung jawab Program P2ML

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Indikator Persentase pasien TB yang mengetahui status HIV

Dimensi Mutu Pelayanan berkesinambungan


mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan TB
Tujuan
dan HIV

Jumlah pasien TB yang mempunyai hasil test HIV yang dicatat


di formulir pencatatan TB yang hasil tes HIV diketahui termasuk
Definisi Operasional
pasien TB yang sebelumnya mengetahui ststua HIV positif
diantara seluruh pasien TB

umlah Pasien TB yang mempunyai hasil test HIV yang dicatat di


formulir pencatatatn TB yang hasil tes HIV diketahui termasuk
Cara Penghitungan Pasien TB yang sebelumnya mengetahui status HIV positif
dibagi jumlah seluruh pasien TB terdaftar ( ditemukanan di
obati TB ) DIKALI 100%

Frekuensi
3 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan tahunan

Target 70%

Sumber Data TB-01, TB-03, TB-07 Blok 3 SITB

Penanggung jawab Program P2ML

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Persentase Orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC


Indikator
sesuai standar

Dimensi Mutu Pelayanan berkesinambungan

Tujuan mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan TB

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan


sesuai standar bagi orang dengan terduga TBC dinilai dari
Definisi Operasional persentase jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun

Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan

penunjang dalam kurun waktu satu tahun dibagi dengan


Cara Penghitungan
Jumlah orang yang terduga TBC dalam kurun waktu satu

tahun yang sama x 100 %

Frekuensi
3 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan tahunan

Target 30%

Sumber Data TB-06, TB-04, laporan SITB

Penanggung jawab Program P2ML


Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Indikator Angka Bebas Jentik (ABJ)

Dimensi Mutu pemantauan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
penanggulangan demam berdarah

Rumah yang bebas jentik di wilayah kerja puskesmas pada


Definisi Operasional
daerah intervensi pada kurun waktu tertentu

Jumlah rumah tidak ada jentik dibagi dengan jumlah rumah


Cara Penghitungan
yang diperiksa jentiknya dikali 100 %

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan tahunan

Target >95%

Sumber Data Laporan kegiatan puskesmas dan observasi lokasi

Penanggung jawab Program P2PTVZ

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Indikator Cakupan PE kasus DBD

Dimensi Mutu pemantauan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
penanggulangan demam berdarah

Penyelidikan epidemologi (PE) kasus DBD adalah upaya


penyelidikan/investigasi fokus penularan penyakit Dengue yang
meliputi kegiatan pencarian/identifikasi adanya kasus infeksi
Dengue dan/atau kasus suspek infeksi dengue lainnya dan
Definisi Operasional
pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di tempat tinggal
penderita dan rumah/bangunan sekitar, termasuk tempat-
tempat umum yang berada dalam radius sekurang-kurangnya
100 meter.

Jumlah kasus DBD yang dilakukan PE dibagi jumlah seluruh


Cara Penghitungan
kasus DBD di wilayah Puskesmas dikali 100%.

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan tahunan

Target 100%

Sumber Data Laporan kegiatan puskesmas dan observasi lokasi

Program P2PTVZ
Penanggung jawab
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) kasus Rabies dan atau


Indikator
Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR)

Dimensi Mutu pemantauan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
penanggulangan GHPR

Penyelidikan epidemologi (PE) meliputi kegiatan investigasi


kasus dan pencarian kasus tambahan, serta mengetahui faktor
risiko kejadian penyakit untuk dilakukan upaya pencegahan
Definisi Operasional
dan penanggulangan, yang dilakukan terhadap setiap kasus
penyakit bersumber binatang di wilayah kerja puskesmas pada
kurun waktu tertentu

Jumlah kasus penyakit Rabies dan atau GHPR yang dilakukan


Cara Penghitungan PE dibagi jumlah seluruh kasus penyakit Zoonosis di wilayah
puskesmas dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan tahunan

Target 100%

Sumber Data Laporan kegiatan puskesmas dan observasi lokasi

Penanggung jawab Program P2PTVZ

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Indikator IDL (Imunisasi Dasar Lengkap)

Dimensi Mutu Pelayanan berkesinambungan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
balita

Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) bila bayi berusia kurang dari 1


(satu) tahun telah mendapatkan 1 (satu) kali Hepatitis B(HB0),
1(satu) kali imunisasi BCG, 3 (tiga) kali imunisasi DPT- HB-Hib,
Definisi Operasional
4 (empat) kali imunisasi Polio, dan l (satu) kali imunisasi
Campak-Rubella di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu 1 tahun

Jumlah bayi yang mendapat IDL dibagi jumlah bayi ≤ 1 th dikali


Cara Penghitungan
100 %

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan tahunan

Target 100%
Sumber Data Kohort bayi, Laporan Imunisasi (Software PWS)

Penanggung jawab Program Imunisasi

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Indikator Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

Dimensi Mutu Pelayanan berkesinambungan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
balita

Desa/Kelurahan UCI (Univercal Coverage Immunization) adalah


kelurahan/desa dimana minimal 80 % bayi yang ada di desa
Definisi Operasional
tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja
Puskesmas selama kurun waktu 1 tahun.

Jumlah Kelurahan/desa yang mempunyai bayi IDL ≥ 80%


Cara Penghitungan dibagi jumlah kelurahan/desa yang ada sellama 1 tahun dikali
100 %

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan tahunan

Target 100%

Sumber Data Kohort bayi, Laporan Imunisasi (Software PWS)

Penanggung jawab Program Imunisasi

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Terbentuknya Tim TGC [Tim Gerak Cepat] Penanggulanggan


Indikator
KLB

Dimensi Mutu Keamanan

Terbentuknya Tim TGC [Tim Gerak Cepat] Penanggulanggan


Tujuan
KLB

Definisi Operasional Adanya TGC Puskesmas

Cara Penghitungan Adanya SK TGC Puskesmas

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan tahunan

Target 100%

Sumber Data SK TGC

Surveilans
Penanggung jawab
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditangani dalam waktu


Indikator
kurang dari 24 (dua puluh empat) jam

Dimensi Mutu Keamanan

Tujuan Mengetahui kecepatan dalam penanganan KLB

Desa/ Kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB)


Definisi Operasional yang laporan Wabah (W1) nya diselidiki dan ditangani dalam
waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam oleh Puskesmas

Jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dan ditangani


Cara Penghitungan dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam dibagi
jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dikali 100 %

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan tahunan

Target 100%

Sumber Data Laporan KLB/ WI

Penanggung jawab Surveilans

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Indikator Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM

Dimensi Mutu Pemantauan

Mengetahui mutu pelayanan penyakit tidak menular di


Tujuan
masyarakat

Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan


Definisi Operasional
Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)

Jumlah Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Posbindu


Cara Penghitungan PTM dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang ada diwilayah kerja
Puskesmas dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan tahunan

Target 100%

Sumber Data Laporan KLB/ WI

Penanggung jawab Program PTM


Program Perkesmas

Indikator Rasio Kunjungan Rumah (RKR)

Dimensi Mutu Pelayanan berkesinambungan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
keperawatan kesehatan masyarakat

Keluarga (KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan


keluarga berdasarkan 12 (dua belas) indikator utama penanda
status kesehatan sebuah keluarga sesuai Petunjuk Teknis
Definisi Operasional Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga adalah
jumlah peserta JKN atau bukan peserta JKN yang terdapat pada
wilayah kerja Puskesmas yang dikunjungi oleh petugas
Puskesmas

Jumlah keluarga (berdasarkan Kartu Keluarga/KK) yang


Cara Penghitungan dikunjungi dalam program pendekatan keluarga dibagi jumlah
keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 10%

Sumber Data P-care

Penanggung jawab Perawat Perkesmas

Program Perkesmas

Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang mendapat


Indikator
keperawatan kesehatan masyarakat (Home care)

Dimensi Mutu Pelayanan berkesinambungan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
keperawatan kesehatan masyarakat

Individu dan keluarganya yang termasuk dalam keluarga rawan


( penderita penyakit menular dan tidak menular termasuk jiwa
, ibu hamil resiko tinggi dan KEK, balita KEK, miskin) yang
mendapat keperawatan kesehatan masyarakat oleh tim terpadu
Definisi Operasional Puskesmas ( medis, paramedis, bidan, gizi, kesling dll sesuai
kebutuhan) untuk penilaian lingkungan ( keadaan rumah,
keluarga,keuangan) dan pemeriksaan fisik (menilai keadaan
awal, deteksi penyakit, respon terapi dll) di wilayah kerja
Puskesmas pada waktu tertentu.

Individu dan keluarganya mendapat keperawatan kesehatan


Cara Penghitungan masyarakat dibagi jumlah keluarga rawan di Puskesmas pada
kurun waktu tertentu dikali 100%
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 40%

Form dan register Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan


Sumber Data
Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas

Penanggung jawab Perawat Perkesmas

Program Perkesmas

Indikator Kenaikan tingkat Kemandirian keluarga setelah pembinaan

Dimensi Mutu Pelayanan berkesinambungan

mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan


Tujuan
keperawatan kesehatan masyarakat

Kenaikan tingkat kemandirian keluarga :

KM I adalah Keluarga menerima keperawatan kesehatan


masyarakat

KM II adalah Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah


kesehatannya secara benar, dan melakukan tindakan
Definisi Operasional keperawatan sederhana sesuai anjuran.

KM III adalah Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan


kesehatan secara aktif dan melakukan tindakan pencegahan
secara aktif.

KM IV adalah keluarga melakukan tindakan promotif secara


aktif

Jumlah keluarga yang mengalami kenaikan tingkat


Cara Penghitungan kemandirian dibagi jumlah seluruh keluarga yang dibina dikali
100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 85%

Sumber Data Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas

Penanggung jawab Perawat Perkesmas

Program Lansia

Indikator Pelayanan Kesehatan Lansia

Dimensi Mutu Pelayanan berkesinambungan


mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap pelayanan
Tujuan
kesehatan lansia

Lansia (umur > 60 th) mendapatkan pelayanan kesehatan usia


Definisi Operasional lanjut sesuai standar kesehatan sesuai standar minimal 1 (satu)
kali di wilayah kerjanya pada kurun waktu 1 (satu ) tahun

Lansia (umur > 60 th) yang mendapatkan screning kesehatan


sesuai standar minimal 1 (satu) kali di wilayah kerjanya pada
Cara Penghitungan
kurun waktu 1 (satu ) tahun dibagi jumlah lansia (umur > 60
tahun) di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Laporan Bulanan

Penanggung jawab Programer Lansia

C. INDIKATOR MUTU UKP

Unit Pendaftaran

Jenis Pelayanan Waktu pelayanan pendaftaran kurang dari 5 menit

Dimensi Mutu Efektif dan efisien

Tujuan Pelayanan pendaftaran tersedia dengan cepat

Pelayanan pendaftaran dihitung sejak pasien datang hingga


Definisi Operasional
berhasil mendapat nomor antrian

Jumlah pasien yang mendapat pelayanan pendaftaran dalam


Cara Penghitungan waktu kurang dari 5 menit dibagi jumlah seluruh pasien yang
melakukan pendaftaran dikali 100%.

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 85%

Sumber Data Survey, Register

PJ Pelayanan Koordinator Pendaftaran

Unit BP Umum

Jenis Pelayanan Kelengkapan pengisian e-rekam medik

Dimensi Mutu Efektifitas

Tujuan e-Rekam Medik terisi lengkap l x 24 jam


e-Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam setelah selesai
pelayanan, diisi oleh tenaga medis dan atau paramedis
(SOAP,KIE,Askep,Diagnosis, Kode ICD X; Kajian sosial,
Definisi Operasional
Pengobatan, tanda tangan) serta pengisian identitas rekam
medik lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor rekam
medik, tanggal lahir, jenis kelamin alamat, no kartu BPJS)

Jumlah e-rekam medik rawat jalan yang diisi lengkap dibagi


Cara Penghitungan jumlah e-rekam medik rawat jalan dikali 100% (sampling
minimal 25)

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Simpus

PJ Pelayanan Koordinator BP Umum

Unit Poli Gigi

Jenis Pelayanan Cakupan Kunjungan Pelayanan Gigi & Mulut

Dimensi Mutu kesinambungan pelayanan

Tujuan Kesinambungan pelayanan kesehatan di rawat jalan gigi

Pelayanan Gigi & Mulut adalah pelayanan kesehatan gigi &


mulut yang meliputi observasi, diagnosa,
penambalan/pencabutan gigi, pengobatan, rehabilitasi medik
tanpa tinggal di ruang rawat inap pada sarana kesehatan.
Cakupan Kunjungan Pelayanan Gigi & Mulut adalah jumlah
kunjungan kasus baru rawat jalan di sarana kesehatan dalam
Definisi Operasional
kurun waktu 1 (satu) tahun. Kunjungan pasien baru adalah
seseorang yang baru berkunjung ke sarana kesehatan dengan
kasus penyakit baru. sarana kesehatan adalah tempat
pelayanan kesehatan meliputi antara lain : rumah sakit
pemerintah dan swasta, puskesmas, FKTP pemerintah dan
swasta, praktek bersama atau perseorangan.

Jumlah kunjungan baru di pelayanan gigi rawat jalan di wilayah


sarana kesehatan (puskesmas) dalam kurun waktu tertentu
Cara Penghitungan dibagi jumlah penduduk di satu wilayah dalam kurun waktu
yang sama dikali 100% (Target Sasaran = 4% kali jumlah
penduduk)

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 4%

Sumber Data Simpus


PJ Pelayanan Koordinator Poli Gigi

Unit Poli KIA

Jenis Pelayanan Kelengkapan pemeriksaan 10 T dengan buku

Dimensi Mutu Efektif, Keselamatan, Fokus kepada pasien

Tujuan Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar

1. Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang


memenuhi 10T meliputi:

i. Timbang BB dan TB
j. Ukur Tekanan Darah
k. Nilai status Gizi (LILA)
l. Ukur tinggi fundus uteri (setelah kehamilan 24
minggu)
m. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin
Definisi Operasional n. Skrining status imunisasi dan berikan suntikan
tetanus toksoid (TT) bila diperlukan
o. Beri tablet tambah darah
p. Pemeriksaan laboratorium meliputi:
5) Golongan darah
6) Kadar haemoglobin
7) Gluko-protein urin
8) Termasuk pemeriksaan triple eliminasi

i. Tata laksana

j. Temu wicara/ konseling

Jumlah ibu hamil yang telah mendapat pelayanan antenatal


Cara Penghitungan yang memenuhi 10 T dibagi Jumlah ibu hamil yang telah
mendapat pelayanan antenatal dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 90%

Sumber Data Register, RM

PJ Pelayanan Koordinator Poli KIA

Unit Farmasi

Jenis Pelayanan Peracikan obat racik <10 menit

Dimensi Mutu Efektif dan efisien

Tujuan Pelaksanaan pemberian obat racik tersedia dengan cepat


Waktu peracikan dihitung sejak pasien datang ke farmasi
Definisi Operasional
hingga mendapatkan obat racik

Jumlah obat yang diracik <10 menit Jumlah item obat yang
Cara Penghitungan
diracik di Puskesmas dikali 100 %

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Survey, observasi

PJ Pelayanan koord.pelayanan kefarmasian

Unit Farmasi

Jenis Pelayanan Waktu tunggu pelayanan Obat Jadi < 5 menit

Dimensi Mutu Efektif dan efisien

Tujuan Pelayanan Farmasi tersedia dengan cepat

Pelayanan farmasi dihitung sejak pasien dating di farmasi


Definisi Operasional
hingga mendapatkan pelayanan farmasi

Jumlah pasien yang mendapat pelayanan farmasi dalam waktu


Cara Penghitungan kurang dari 5 menit dibagi jumlah seluruh pasien yang
mendapat pelayanan farmasi dikali 100%.

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Survey, observasi

PJ Pelayanan koord.pelayanan kefarmasian

Unit Laboratorium

Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan


Jenis Pelayanan
laboratorium <90 menit

Dimensi Mutu efektifitas, kesinambungan pelayan, efisiensi

Tercapainya standar kecepatan dan ketepatan pelayanan


Tujuan
laboratorium

Waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima


Definisi Operasional
hasil yang sudah diekspertisi

Jumlah pasien dengan waktu tunggu penyerahan hasil


Cara Penghitungan pelayanan laboratorium <90 menit dibagi jumlah seluruh
pemeriksaan dikali 100% (sampling minimal 25)
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data survey,Register

PJ Pelayanan koord.laboratorium

Unit TINDAKAN/GAWAT DARURAT

Jenis Pelayanan Waktu tanggap/ respon time ≤ 5 menit

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas

Tujuan Kesiapan tenaga melayani kasus gawat darurat

Waktu yang dibutuhkan sejak pasien tiba di Ruang


Definisi Operasional Tindakan/gawat darurat sampai mendapat pelayanan < 5
menit

Jumlah pasien tiba di Ruang Tindakan/gawat darurat


Cara Penghitungan sampai mendapat pelayanan <5 menit dibagi jumlah pasien
Tindakan/gawat darurat mendapat pelayanan dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Survey, observasi

PJ Pelayanan Koordinator Ruang Tindakan/gawat darurat

Unit Persalinan

Jenis Pelayanan Penolong persalinan bersertifikat APN

Dimensi Mutu kompetensi teknis

Tujuan Persalinan dengan penyulit yang aman di Puskesmas

Petugas Pertolongan persalinan memiliki kompetensi sesuai


Definisi Operasional
standar dengan bersertifikat APN

Jumlah petugas yang memiliki sertifikat APN dibagi jumlah


Cara Penghitungan
seluruh petugas penolong persalinan dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%
Sumber Data kepegawaian, unit persalinan

PJ Pelayanan koord persalinan

Unit Persalinan

Jenis Pelayanan Kelengkapan pengisian partograf pada setiap pasien

Dimensi Mutu Keselamatan, Kesinambungan pelayanan

Deteksi awal adanya penyimpangan proses persalinan untuk


Tujuan mengambil keputusan dalam penanganan pada
komplikasi/penyulit persalinan

Definisi Operasional Pencatatan

Jumlah partograf yang terisi lengkap dibagi seluruh jumlah


Cara Penghitungan
partograf pasien dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Survey,RM

PJ Pelayanan koord persalinan

Unit Fisioterapi

kejadian drop out pasien terhadap pelayanan fisioterapi yang


Jenis Pelayanan
direncanakan

Dimensi Mutu kesinambungan pelayanan dan efektifitas

tergambarnya kesinambungan pelayanan fisioterapi sesuai yang


Tujuan
direncanakan

drop out pasien terhadap pelayanan fisioterapi yang


Definisi Operasional direncanakan adalah pasien tidak bersedia meneruskan
program fisioterapi sesuai yang direncanakan

jumlah seluruh pasien yang drop out selama 3 bulan dibagi


Cara Penghitungan jumlah seluruh pasien yang diprogram fisioterapi selama 3
bulan

Frekuensi
3 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 6 bulan

Target < 20%

register,
Sumber Data
rekam medis

PJ Pelayanan koord fisioterapi


Unit Fisioterapi

Jenis Pelayanan tidak adanya kejadian kesalahan tindakan fisioterapi

Dimensi Mutu keselamatan dan kesinambungan

Tujuan tergambarnya kejadian kesalahan tindakan dalam fisioterapi

kesalahan tindakan dalam fisioterapi adalah memberikan atau


tidak memberikan tindakan fisioterapi yang diperlukan yang
Definisi Operasional
sesuai dengan rencana asuhan dan atau tidak sesuai dengan
pedoman standar pelayanan fisioterapi

jumlah seluruh pasien yang dilakukan fisioterapi dikurangi


jumlah pasien yang mengalami kesalahan tindakan fisioterapi
Cara Penghitungan
dibagi jumlah seluruh pasien yang dilakukan fisioterapi selama
1 bulan dikali 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

register,
Sumber Data
rekam medis

PJ Pelayanan koord fisioterapi

Unit Gizi UKP

Jenis Pelayanan Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien

Dimensi Mutu pemantauan

Tercapainya kepedulian dan ketelitian dalam pelaksanaan


Tujuan
pemberian makanan pada pasien

ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien rawat inap


Definisi Operasional
dan persalinan

Jumlah pasien rawat inap yang mendapatkan makanan tepat


Cara Penghitungan
waktu dibagi jumlah seluruh pasien rawat inap

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data RM

PJ Pelayanan Koord gizi

Target <25%

Sumber Data Register


PJ Pelayanan koord gizi

4. INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN

STANDAR KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

Indikator Ketepatan penempatan Rekam Medis pada unit yang dituju

Dimensi Mutu Proses

Tujuan Mengidentifikasi pasien dengan benar

Rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen


tentang pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan,
Definisi Operasional
tindakan medis pada pelayanan kesehatan untuk rawat jalan
maupun rawat inap.

RM yang keluar dikurangi RM yang salah penempatan unit


Cara Penghitungan
dibagi seluruh RM yang keluar X 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan 1 tahun

Target 100%

Sumber Data Laporan Unit, buku ekspedisi RM

Penanggung jawab Koordinator Rekam Medis

STANDAR KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN

Pelaksanaan TUBAK (Tulis Baca Konfirmasi) pada komunikasi


Indikator
langsung di pelayanan obat dan laboratorium

Efektif
Dimensi Mutu
Keamanan

Meningkatkan komunikasi yang efektif antar pemberi asuhan


Tujuan
pelayanan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman

TUBAK adalah Tulis Baca Konfirmasi

Tulis: tuliskan pesan yang disampaikan dari pemberi pesan


(DPJP)
Definisi Operasional
Baca: Bacakan kembali pesan yang sudah ditulis

Konfirmasi: konfirmasi instruksi atau hasil kritis yang


disebutkan oleh pemberi pesan.

Pelaksanaan TUBAK pada resep/ hasil lab yang perlu


Cara Penghitungan dikonfirmasi dibagi seluruh resep/ hasil lab yang perlu
dikonfirmasi x 100%
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan 1 tahun

Target 100%

Sumber Data Register

Penanggung jawab Koordinator Laboratorium dan Farmasi

STANDAR KETEPATAN PEMBERIAN OBAT

Indikator Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

Dimensi Mutu Keselamatan Pasien

Tergambarnya kepedulian dan ketelitian dalam pelaksanaan


Tujuan
pemberian obat dan keselamatan pasien

kejadian kesalahan pemberian obat adalah kejadian dimana


Definisi Operasional pasien mendapatkan obat yang salah, orang yang salah, jumlah
yang salah dan/atau dosis yang salah

Jumlah seluruh pasien kamar obat yang di survei dikurangi


jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Cara Penghitungan
dibagi seluruh jumlah pasien kamar obat yang disurvey dikali
100%

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan

Target 100%

Sumber Data Rekam medis, resep

Penanggung Jawab koord.pelayanan kefarmasian

STANDAR KETEPATAN PROSEDUR LAYANAN KLINIS

Indikator Tingkat kepatuhan penerapan SOP klinis

Efektif
Dimensi Mutu
Proses

Tujuan Meningkatkan mutu pelayanan klinis sesuai SOP yang berlaku

SOP (Standar Operational Prosedur) adalah rangkaian prosedur


Definisi Operasional
yang harus dijalankan.

Jumlah prosedur SOP yang dilaksanakan dikurangi jumlah


Cara Penghitungan prosedur yang tidak dilaksanakan dibagi seluruh jumlah
prosedur SOP x 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan dan 1 tahun

Target 100%

Sumber Data Register

Penanggung jawab Koordinator Unit

STANDAR PENCEGAHAN INFEKSI

Indikator Angka Kepatuhan melakukan cuci tangan di semua unit

Dimensi Mutu Keselamatan

Mencegah infeksi yang dapat disebabkan karena kontak


Tujuan
langsung

Cuci tangan dapat dilakukan dengan hand wash mauapun hand


soap dengan prinsip 5 momen dan 7 langkah.

5 momen cuci tangan adalah:

1. Sebelum kontak dengan pasien,


2. Sebelum tindakan aseptik,
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien,
4. Setelah kontak dengan pasien,
5. Setelah kontak dengan linkungan di sekitar pasien

Langkah Cuci tangan yaitu:


Definisi Operasional
1. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan
2. Usap dan gosok kedua telapak tangan dengan sabun
3. Gosok kedua punggung tangan secara bergantian
4. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
5. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi
saling mengunci
6. Gosok dan putar ibu jari secara bergantian
7. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian
gosok secara perlahan.
8. Bilas dengan air bersih dan keringkan

Cara Penghitungan

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan 1 tahun

Target 100%
Sumber Data Hasil Observasi

Penanggung jawab Tim PPI

STANDAR RISIKO PASIEN JATUH

Kepatuhan petugas dalam melakukan assessment risiko jatuh


Indikator
pada pasien

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Mencegah kejadian pasien jatuh di lingkungan kerja

Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang


Definisi Operasional umumnya disebabkan oleh factor lingkungan dan atau factor
fisiologis yang dpat mengakibatkan cidera.

Jumlah pasien yang berisiko jatuh yang di assessment dibagi


Cara Penghitungan
seluruh jumlah pasien yang berisiko jatuh x 100%

Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan dan 1 tahun

Target 100%

Sumber Data Hasil Observasi

Penanggung jawab Tim Keselamatan Pasien

Ditetapkan di Klego

Pada tanggal 04 JANUARI 2023

KEPALA

PUSKESMAS KLEGO II,

ANANG GATOT ISYANTO

Anda mungkin juga menyukai