Anda di halaman 1dari 2

Samuella / X MIPA 1

Topik : Agama Minoritas Dikalangan Agama Mayoritas di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten
Lamongan

Bab 1 :
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang :

Kelompok mayoritas didefinisikan sebagai suatu kelompok yang memiliki kekuasan


dan kelompok tersebut menganggap dirinya normal, mereka memiliki kekuasaan sementara
minoritas dianggap tidak normal serta lebih rendah karena dinilai mempunyai ciri tertentu;
atas dasar anggapan tersebut kelompok lain itu mengalami eksploitasi dan diskriminasi
(Kamanto Sunarto, 2000:148). Ciri-ciri khusus yang dimaksud di sini adalah ciri-ciri fisik,
ekonomi, budaya perilaku dan yang akan dibahas di penelitian ini yaitu agama.

Hubungan antara mayoritas agama minoritas pasti sangat rumit, terutama di


Indonesia. Indonesia secara historis dan sosial sangat beragam dari perspektif agama. Oleh
karena itu, jika ada konflik agama antara pemeluk agama yang berbeda, seharusnya tidak
hanya dilihat dari sudut pandang agama tetapi juga dari sudut pandang budaya, ekonomi
dan politik. Prospek yang hanya melihatnya dari sudut pandang agama dapat diakui bahwa
dia mengabaikan dinamika hubungan antar umat beragama dan juga tidak bisa bersifat
historis atau sosiologis.

Agama ialah kepercayaan seseorang terhadap makhluk spiritual, misalnya roh, jiwa,
dan hal-hal lain yang punya peran dalam kehidupan manusia (Daniel L. Pals, 1996). Agama
sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Mempelajari agama sama juga dengan
mempelajari soal- soal perdagangan,ketatanegaraan dan pendidikan (Yogyakarta: Fakultas
Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga, 1987)

Sering sekali ada kesalahpahaman yang timbul yang berdasarkan agama. Akibatnya
hubungan antara masyarakat sering diwarnai prasangka sosial dalam bentuk stereotip, jarak
sosial dan diskriminasi. Dengan bermacam-macam agama, maka timbul bermacam-macam
pandangan setiap orang . Dalam pelaksanaanya, sering terjadi gesek antar pemeluk agama
karena fungsi agama tidak hanya menjadi pemersatu melainkan juga sebagai pemisah antar
umat beragama.
Maka dari itu kita harus memahami keragaman agama dan menciptakan pluralitas yang
baik serta mampu mendukung terbentuknya persatuan dan kesatuan. Kebersamaan dalam
menjalankan aktivitas antar umat agama menciptakan kerukunan yang dilandasi oleh saling
menghormati dan menghargai agama lain. Dapat kita ketahui dalam hal ini bahwa penting sekali
kerukunan hidup beragama dalam kehidupan masyarakat yang berbeda agama.

Di Negara Indonesia, orang-orang selalu mengatakan Indonesia bukan negara islam,


melainkan negara yang bermayoritas negara Islam. Artinya Muslim sebagai mayoritas, sementara
pemeluk agama lain adalah minoritas. Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan adalah
desa yang masyarakatnya memiliki keragaman agama. Walaupun punya memiliki keragaman,
tetapi mayoritas di desa tersebut adalah Islam. Di desa tersebut selalu terasa kerukunan dan
juga memiliki kebersaman yang kuat. Maka dari itu penulis ingin mengenai lebih lanjut hubungan
mayoritas dan minoritas dan pola-pola hubungan yang terjadi pada masyarakat di desa tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah terjadinya kelompok mayoritas dan minoritas di Desa Balun Kecamatan Turi
Kabupaten Lamongan?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kerukunan masyarakat Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten
Lamongan dalam hubungan antara minoritas dan mayoritas?

1.3 Batasan Masalah

Anda mungkin juga menyukai