Quiz Tarpen Kelompok 7
Quiz Tarpen Kelompok 7
4. Bagaimana bunyi asas perguruan taman siswa atau yang disebut dengan “asas 1922”
a. Bahwa pengajaran tidak harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada
seluruh rakyat.
b. Bahwa pengajaran tidak harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
c. Bahwa dalam mendidik anak-anak tidah harus ada keikhlasan lahir dan batin
untuk mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan
kebahagiaan anak-anak
d. Bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya sendiri dengan
mengingat tertibnya persatuan dalam perikehidupan umum
5. Asas belajar sepanjang hayat (life long lerning) merupakan sudut pandang dari sisi
lain terhadap asas
a. Asas pendidikan seumur hidup
b. Asas kemandirian dalam belajar
c. Asas tut wuri handayani
d. Asas kemandirian dalam hidup
8. Peserta didik yang memiliki kelainan atau cacat fisik atau mental memperoleh
kesempatan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan cacat yang
disandang agar dapat bertumbuh menjadi manusia yang mandiri. Hal tersebut
merupakan implementasi dari asas
a. Tut wuri handayani
b. Belajar sepanjang hayat
c. Kemandirian dalam belajar
d. Pendidikan seumur hidup
9. Peningkatan harkat dan martabat manusia secara non material dapat terefleksikan
padaperolehan hak asasi....
A. moral
B. intelektual
C. emosional
D. personal
ESSAI
1. Apa kaitanya DRS. R.M.P Sostrokartono dengan asas tut wuri handayani ?
2. Jelaskan mengapa guru mendapat sebutan” pamong” ?
3. Istilah “pendidikan seumur hidup dan belajar sepanjang hayat” tidak dapat
dipisahkan tetapi dapat dibedakan, mengapa demikian ?
4. Apa pendapat kalian tentang implementasi ketiga asas pendidikan dalam dunia
pendidikan saat ini ?
5. Apa yang dimaksud dimensi horizontal dari kurikulum sekolah itu
Kunci jawaban
1. C
2. B
3. D
4. D
5. A
6. A
7. C
8. A
9. D
10. B
KUNCI JAWABAN ESAI
1.Drs. R.M.P Sostrokartono (filsuf dan ahli bahasa) adalah orang yang menambahkandua
semboyan untuk melengkapi semboyan Ki Hajar Dewantara, yakni Ing Ngarso Sung Tuladha
dan Ing Madya Mangun Karsa. Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu
kesatuan asas.
2.Guru mendapat sebutan pamong karena dianggap sebagai pemimpin yang berdiri di
belakang dengan bersemboyan “tut wuri handayani”, yaitu tetap mempengaruhi dengan
memberi kesempatan kepada anak didik untuk berjalan sendiri, dan tidak terus menerus
dicampuri, diperintah atau dipaksa.
3. Kedua istilah ini memang tak dapat dipisahkan, tetapi dapat dibedakan. Seperti diketahui,
penekanan istilah ‘belajar’ adalah perubahan perilaku (kognitif/ afektif/ psikomotor) yang
relatif tetap karena pengaruh pengalaman, sedang istilah ‘pendidikan’ menekankan pada
usaha sadar dan sistematis untuk penciptaan suatu lingkungan yang memungkinkan pengaruh
pengalaman tersebut lebih efisien dan efektif, dengan kata lain, lingkungan yang
membelajarkan subjek didik.
5. Dimensi horizontal dari kurikulum sekolah yakni keterkaitan antara pengalaman belajar di
sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.