Skripsi - Yeheskiel Salindeho
Skripsi - Yeheskiel Salindeho
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar
Sarjana Teologi (S.Th.)
YEHESKIEL SALINDEHO
NIM: 111119017
ii
MOTTO
Start, Stay and End With Jesus Christ in Faith, Hope and Love.
iii
REKOMENDASI
selaku dosen pembimbing, merekomendasikan untuk skripsi ini diuji oleh Dewan
Penguji Program Sarjana Sekolah Tinggi Agama Kristen Lentera Bangsa Manado
sebagai bagian dari persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Teologi
(S.Th).
… Juli 2023
Pembimbing I
(……………………………)
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing I
(…………………………….)
Penguji I :
Penguji II :
Penguji III :
v
DAFTAR ISI
PEMBAKTIAN ................................................................................................... ii
REKOMENDASI ................................................................................................. iv
PENGESAHAN ..................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
vi
2. Komunitas Sel ............................................................................... 34
a. Pengertian Komunitas Sel ....................................................... 34
b. Tujuan Komunitas Sel ............................................................. 37
1) Saling Memperhatikan ...................................................... 37
2) Penjangkauan Keluar ........................................................ 37
3) Mengembangkan Karunia Rohani .................................... 38
4) Mempersiapkan Gereja di Masa Sulit ............................... 38
c. Landasan Alkitabiah Komunitas Sel ......................................... 39
vii
BABV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 65
B. Implikasi .................................................................................................... 65
C. Saran ......................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 67
LAMPIRAN ………………………………………………………………………70
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan waktu
dan kesempatan yang terbaik serta kemampuan kepada peneliti, sehingga akhirnya
Penyusunan Skripsi ini dilakukan adalah sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi strata satu (S-1) pada program studi Teologi, Sekolah Tinggi
Agama Kristen Lentera Bangsa Manado. Peneliti menyadari bahwa dengan tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak, penulisan Skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh
Yeheskiel Salindeho
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah
dan lain sebagainya, tetapi sudah sejak dari awal munculnya gereja,
pertumbuhan iman selalu menjadi topik yang utama dan yang hangat
syarat yang harus terpenuhi di dalam diri seseorang, dimana syarat itu
iman jemaat adalah salah satu dari tujuan Yesus membangun gereja-
2
rajin beribadah, berdoa dan baca firman, menjadi berubah setia. Dan
kondisi ini adalah masalah yang sangat serius dan rentan dengan
Dan kalau mau jujur, ada begitu banyak hamba Tuhan atau
radio, dan media social lainnya. Apa yang dilakukan itu tidaklah salah
tetapi jangan lupa bahwa seorang hamba Tuhan atau hamba Tuhan
punya tugas yang lebih penting dari apa yang diupayakan di atas.
bertumbuh dan menjadi kuat dalam iman dan kasih, 10) ia selalu
dan keluarga. Padahal, seorang hamba Tuhan atau hamba Tuhan harus
menjadi model atau cermin bagi jemaat dalam hal keteladanan. Karena
dengan menjadikan diri sebagai model atau teladan bagi jemaat maka
jemaat yang melihat cara hidup dari seorang hamba Tuhan dengan
1
H.L. Senduk, Pedoman Pelayanan Pendeta, (Jakarta: Yayasan Bethel, 2008), hal. 36-37
5
Karena itu, salah satu aspek yang sangat penting bagi seorang hamba
diri, mengenali emosi orang lain dalam hal ini jemaat, dan
dengan membangun pola hidup yang setia dan takut akan Tuhan,
mengasihi dan aktif dalam pelayanan, disisi lain ada kekecewaan yang
dapat menjadi model dan teladan bagi mereka, tidak bias dipercaya
tidak dapat menjadi panutan dan harapan bagi jemaat. Jemaat tidak
hamba Tuhan atau hamba Tuhan yang cocok dengan criteria Alkitab.
didasari dengan kasih kepada Allah dan sesama manusia, dengan rasa
yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-
bertumbuh di dalam segala hal kea rah Dia, Kristus, tang adalah
gerakan rohani yang terjadi dalam sejarah gereja. Salah satu gerakan
dunia yang terjadi di akhir abad dua puluh adalah gerakan kelompok
Serikat.2
pertumbuhan gerejanya.
2
Ralph Neighbour Jr, Where Do We Go From Here? (Houston: Touch Publication, Inc, 1990) 23- 24.
9
gereja.
keluarga dan juga berarah pada gaya hidup jemaat mula-mula, dimana
memberitakan Injil.3
kelompok sel. Jemaat di Gereja Bethany Ulu Siau dari tahun ke tahun
B. Identifikasi Masalah:
teridentifikasi adalah:
dan pengabdian
3
Daniel Sutoyo, Komunitas Kecil sebagai Tempat Pembelajaran Hidup Kristen, Jurnal Antusias 2,
Nomor 1 (2012):1, diakses 10 Juni 2023, http://www.sttintheos.ac.id/e-
journal/index.php/antusias/view/31
11
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Sistematika Penelitian
Secara sisitematika penulisan Tesis ini terdiri dari tiga bagian yaitu :
penulisan
Hipotesisi Penelitian
5. Bab 5 : Penutup
serta implikasi
14
BAB II
A. Landasan Teori
a. Pengertian Pertumbuhan
1) Pertumbuhan
Secara umum pertumbuhan adalah suatu proses yang dialami oleh makhluk
hidup yaitu dengan bertambahnya jumlah sel-sel, volume dan ukuran yang sifatnya
irreversible atau tidak bisa kembali ke semula.1 Pertumbuhan secara rohani adalah
pertumbuhan melalui benih ilahi yang diberikan oleh Tuhan didalam suatu individu,
yaitu umat Tuhan yang dimungkinkan memiliki karakter seperti Kristus dan
mengenakan pribadi Kristus didalam hidupnya.2 Roh Kudus bekerja didalam diri
mengalami pertumbuhan secara rohani seperti yang terdapata didalam Roma 8:28.
yang menghendaki agar gereja-Nya bertumbuh. Hal ini dengan jelas diungkapkan
1
http://www.pengertianku.net/ secara dikutip pada jam 16:18 Wita, Tanggal 01 Mei 2023.
2
http://truth-network.net/pertumbuhan-rohani/ dikutip pada jam 16:26 Wita, Tanggal 01 Mei
2023.
15
dalam Firman Tuhan berikut ini. “Orang-orang yang menerima perkataannya itu
memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga
ribu jiwa” (Kis. 2:41). “...Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka
yang bertumbuh.3 Dengan kata lain merupakan kehendak Allah gereja untuk
bertumbuh. Yesus berkata, “Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus
dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak
akan menguasainya” (Mat. 16:18). Di sini jelas yang membangun gereja adalah
Yesus. Pembangunan gereja adalah pekerjaan Allah dan kehendak Allah dan oleh
Allah.
Dalam Kitab Kisah Para Rasul dinyatakan dengan tegas bahwa tiap-tiap hari
bukan Apollos, bukan juga Paulus tetapi Allah (1Kor. 3:6-7). Maka jelas bahwa
kehendak Allah merupakan prinsip mutlak dari pertumbuhan gereja dalam kitab
pertumbuhan gereja yang pesat. Jadi menolak pertumbuhan gereja berarti menolak
kehendak Allah.
3
Peter C. Wagner, Gereja Saudara Dapat Bertumbuh (Malang: Gandum Mas, 1997),10.
16
perubahan dramatis yang terjadi atas para rasul oleh karena persekutuan mereka
dengan Roh Kudus. Ketika Anda menyambut Roh Kudus, hal yang sama bisa
terjadi kepada Anda. Hal ini dibahas lebih mendalam oleh Benny Hinn dalam
bukunya Selamat Datang Roh Kudus tentang peranan penting Roh Kudus dalam
keseluruhan pasal dalam Kitab Kisah Para Rasul. Sebagai contoh Roh Kudus akan
mengubah cara Anda mendengar.4 Sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia berpesan
kepada para murid untuk tidak meninggalkan Yerusalem, tetapi menantikan janji
Bapa bagi siapa yang mendengar perkataan-Nya (Kis. 1:4). Ia berkata, “Sebab
Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan
Roh Kudus” (Kis. 1:5). Mereka tidak hanya mendengar dengan telinga, mereka
mendengar dengan hati. Seratus dua puluh orang berkumpul di Ruang Atas dan
mulai berdoa.
Dalam Kisah Para Rasul, Roh Kudus sebagai dinamika pertumbuhan gertja
tampak dalam hal-hal berikut ini:7 Pertama, Roh Kudus memberi kuasa kepada
murid-murid untuk bersaksi mulai dari kota Yerusalem sampai ke ujung bumi (Kis.
1:8). Kedua, Roh Kudus memenuhi rasul-rasul untuk memberitakan nama Tuhan
Yesus dengan berani hati kepada orang banyak dan menggerakkan orang-orang
untuk bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus (Kis. 2-4). Ketiga, Roh Kudus
(Kis. 2:47). Keempat, Roh Kudus memenuhi orang-orang percaya sehingga mereka
4
Benny Hinn. Selamat Datang Roh Kudus (Jakarta: Penerbit Immanuel Publishing House,
2008), 202-203.
17
dapat memberitakan firman Allah dengan berani hati (Kis. 3:31). Kelima, Roh Kudus
mendisiplin orang percaya sehingga mereka hidup dalam ketakutan akan Allah
(Kis. 5). Keenam, Roh Kudus mengkhususkan para pemberita Injil, yaitu
Barnabas dan Paulus dan mengutus mereka ke luar untuk memberitakan Injil ke
berbagai pelosok dunia sehingga banyak orang percaya dan berdirilah gereja-gereja
lokal (Kis. 13). Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta (Kis. 2). Allah hadir
dan diam dalam gereja yang adalah Bait Allah melalui Roh-Nya (Ef. 2:21-22).5
Penginjilan mengatakan, Allah bekerja melalui Roh Kudus untuk membangun gereja-
Nya.6 Tanpa Roh Kudus gereja tidak dapat lahir pada hari Pentakosta. Roh Kudus
memberi kuasa kepada murid-murid, kepada gereja untuk menjadi saksi atau
untuk bertumbuh (Kis. 1:8). Roh Kudus membuat jemaat dengan berani
memberitakan firman Allah (Kis. 4:31). Roh Kudus membuat Petrus dan Yohanes
berani berbicara di depan Mahkamah agama (Kis. 4:8-12). Roh Kudus memimpin
Petrus (Kis. 10:19-20). Roh Kudus memberi petunjuk kepada jemaat di Antiokia
(Kis. 13:2).
jemaat. Roh Kudus yang memberikan kelahiran baru, menghidupkan orang percaya.
Tanpa Roh Kudus tidak akan ada pertumbuhan gereja dan penginjilan. Dalam
Perjanjian Baru, Roh Kudus adalah dinamika rohani yang menghasilkan kualitas
5
Jermia Djadi, Diklat Teologi Pertumbuhan Gereja (Makasar: Sekolah Tinggi Theologia
Jaffray, 2012), hal. 34
6
Harvey H. Potthoff, Acts Then and Now (New York: Joint Commission on Education and
Cultivation Boart of The Methodist Church New York, 1965), 27
18
dan kuantitas dalam pertumbuhan gereja. Dengan ini maka kita akan dengan jelas
memahami siapa yang bertanggung jawab atas pertumbuhan sebuah gereja. Roh
Kudus mendirikan gereja artinya tidak ada gereja tanpa pekerjaan Roh Kudus. Roh
Kudus membawa orang- orang ke dalam gereja. Kolose 1:14 memperjelas bahwa kita
telah dipindahkan dan kerjaan lama ke dalam kerajaan baru. Perubahan ini terjadi
Di dalam kitab Kisah Para Rasul, segi kuantitas dari pertumbuhan gereja
mula-mula terlihat jelas. Gereja mula-mula yang awalnya terdiri hanya dari 120
orang (Kis. 1:15) bertambah jumlahnya menjadi 3.000 orang (Kis. 2:41), lalu
tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka (Kis. 2:47), sehingga menjadi
5.000 orang (Kis. 4:4), bahkan jumlah ini terus meningkat di mana dituliskan
peningkatan itu dengan “banyak orang, semua orang, hampir seluruh kota, banyak
murid, bertambah besar jumlahnya (Kis. 13:43- 44, 48; 14:21; 16:5; 17:4, 12).
Hengki Wijaya mengungkapkan, itu berarti bahwa gereja tidak dapat disebut gereja
anggota, sekali pun gereja tersebut memiliki gedung besar, banyak uang, beragam
Michael Griffiths berkata, kita tidak bisa membangun bait baru tanpa
7
Henky Wijaya, Prinsip-Prinsip Pertumbuhan Gereja BerdasarkanKisah Para Rasul,
https://www.sttjaffray.ac.id/images/stories/Kisah_Para_Rasul.pdf, diakses 25 Maret 2023
19
dari Tuhan Yesus dapat dilihat dan bertambahnya jumlah orang yang menjadi
percaya sebagai hasil pelayanan dari gereja yang bersangkutan dan mendapat
sekalipun hal tersebut bukanlah satu- satunya ukuran bagi gereja yang berhasil,
tetapi kesuksesan gereja dalam mengemban tugas sebagian besar dapat dilihat dan
jumlah tetapi juga dalam mutu imam anggota-anggota jemaat seperti yang dicatat
oleh Lukas: dan mereka disukai oleh semua orang. Dan tiap-tiap hari, Tuhan
Ron Jenson dan Jim Stevens juga berkata, apabila pertumbuhan gereja terdiri
organisasi, maka sebuah mutasi yang tidak sehat akan berkembang dalam tubuh
melalui pengajaran sehat tentang firman Allah (Kol. 1:28), dan kedewasaan itu
dalam perkembangan gereja selanjutnya. Tentang hal ini, Michael Griffiths berkata,
tidak cukup menambah jumlah baru atau bahkan jumlah tumpukan batu. Batu-batu
8
Michael Griffiths, Gereja dan Panggilan Masa Kini (Jakarta: BPK Gunung Mulia, n.d), 80.
9
Vergil Gerber, Pedoman Pertumbuhan Gereja/Penginjilan (Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 1973), 25.
10
Ron Jenson dan Jim Stevens, Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang: Gandum Mas,
1996), 9.
20
itu harus dibangun hingga menjadi suatu bangunan permanen, kuat dan dibangun
indah.11
Hal ini seharusnya diperhatikan oleh gereja-gereja Tuhan masa kini, dan
Rick Warren berkata, dengan kualitas yang baik, otomatis terjadi pertumbuhan
Kualitas menunjuk pada jenis murid-murid yang dihasilkan oleh suatu gereja.
Kuantitas menunjuk pada jumlah murid yang dihasilkan oleh suatu gereja. Kedua
istilah ini tidak terpisah satu sama lain, Anda tidak perlu memilih di antara
Alkitabiah dan Teologi juga berkata, aspek kuantitas dari sebuah gereja yang
yaitu agar semua orang diselamatkan dalam nama Yesus Kristus yaitu Tuhan dan
Juruselamat (Kis. 4:12; Yoh. 14:6). Oleh karena pemberitaan para rasul dan
penginjil maka semua orang yang mendengar itu memuliakan Allah. Lalu
11
Griffiths, op.cit., 80.
12
Rick Warren, Pertumbuhan Gereja Masa Kini: Gereja yang Mempunyai Visi-Tujuan
(Malang: Gandum Mas, 2000), 57.
13
Sularso Sopater, “Pertumbuhan Gereja Secara Alkitabiah dan Teologi” dalam Buku Karya
Ilmiah Seminar Pertumbuhan Gereja 1989 (Jakarta: Panitia SPG, 1989), 31.
21
mereka berkata kepada Paulus: “Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah
menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat (Kis. 21:20).
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
Rick Warren mengatakan, gereja mula-mula didorong oleh dua hal yaitu
hukum terutama dan Amanat Agung (Mat. 28:18-20). Mereka didorong oleh hukum
yang terutama dan Amanat Agung. Kedua bagian ini memberikan kepada mereka
tugas-tugas penting yang harus menjadi fokus gereja sampai Kristus kembali.
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama (Mat. 22:37-38). Gereja yang didorong oleh tujuan
bertekad untuk memenuhi kelima tugas yang sudah ditetapkan Kristus dan yang
hatimu; 2) kasihanilah sesama manusia seperti dirimu sendiri; 3) pergi dan jadikan
dan mengenali jemaat dalam gereja sesuai dengan komitmen mereka kepada
masingmasing tujuan itu, maka Anda sedang melakukan cara yang terbaik
14
Warren, op.cit., 108-111
22
Iman dalam Kekristenan adalah suatu keyakinan sentral yang diajarkan oleh
Yesus sendiri dalam kaitannya dengan injil (Kabar Baik). Menurut Yesus, [butuh
klarifikasi] iman merupakan suatu tindakan percaya dan penyangkalan diri sehingga
melekatkan diri pada kuasa dan perkataan dari Dia yang ia percayai. Sejak Reformasi
Protestan, pengertian dari istilah ini telah menjadi suatu objek dari ketidaksepakatan
teologis utama dalam Kekristenan Barat. Sebagian besar dari perbedaan tersebut telah
dalam Ibrani 11:1: "dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat".15 Seperti halnya agama Abrahamik yang lain,
iman mencakup suatu keyakinan akan keberadaan Allah, akan realitas dari suatu ranah
dan akan kemurahan hati dari kehendak Allah atau rencana Allah bagi umat manusia.
keyakinan akan 'Perjanjian Baru'. Menurut kebanyakan tradisi Kristen, iman Kristen
atau Kristiani mensyaratkan suatu keyakinan akan kebangkitan Yesus "dari antara
orang mati", yang Dia nyatakan sebagai rencana dari Allah Bapa.
antara berbagai tradisi Kristen. Terlepas dari perbedaan-perbedaan yang ada, semua
15
"Faith". Encyclopaedia Britannica. London-Chicago-Geneva-Sydney-Toronto: W. Benton.
1964. hlm. 40
23
kalangan Kristen umumnya sepakat bahwa iman akan Yesus merupakan inti dari
tradisi Kristen, dan bahwa iman tersebut diperlukan untuk menjadi seorang Kristen.
Kata "iman" (bahasa Inggris: faith), diterjemahkan dari kata Yunani πιστις
(pi'stis), utamanya digunakan dalam Perjanjian Baru dengan kala perfek Yunani dan
secara memadai oleh kata benda Inggris. Bentuk kata kerja dari pi'stis yaitu pisteuo,
yang sering diterjemahkan ke dalam berbagai Perjanjian Baru versi bahasa Inggris
sebagai 'believe' ('percaya'). Bentuk kata sifatnya, pistos, hampir selalu diterjemahkan
(Perjanjian Lama Yunani) menerjemahkan kata-kata dalam kitab suci Ibrani yang
tujuan, fakta, atau proposisi. Terjemahan bahasa Inggris yang tepat seringkali terlihat
dari hubungan antara dua entitas yang terhubung melalui pi'stis. Kata-kata gugus-
pi'stis dalam Perjanjian Baru dengan demikian dapat diartikan sebagai berkaitan
keyakinan, dan bukti. Dikatakan bahwa terjemahan dan interpretasi yang paling tepat
24
belakangan ini, khususnya menyangkut makna pi'stis ketika ditujukan pada Yesus.16
Dalam tradisi Protestan, iman umumnya dipahami terkait erat dengan gagasan,
yang menyelamatkan adalah menerima, menyambut, dan bersandar pada Kristus saja
dengan usaha-usaha manusia untuk melakukan perbuatan baik sebagai suatu sarana
pada pribadi Yesus dan karya pendamaian-Nya yang terpenuhi melalui kematian-Nya
Dalam suatu pengertian yang lebih bersifat keseharian, iman seringkali dibahas
dalam hal meyakini janji-janji Allah, percaya pada kesetiaan-Nya, serta mengandalkan
kesetiaan dan karakter Allah untuk bertindak. Namun demikian, banyak kalangan
Protestan menekankan bahwa iman yang sejati adalah juga bertindak atau mengambil
tindakan, dan karenanya menghasilkan tindakan atau perilaku yang berbeda serta
sepenuhnya.
16
See A. J. Wallace, R. D. Rusk, Moral Transformation: The Original Christian Paradigm of
Salvation (New Zealand: Bridgehead, 2011), hal. 120–135
25
Oleh karena itu, memiliki 'iman [yang autentik] di dalam Yesus' umumnya
karakter dan tingkah laku tersebut tidak mempunyai nilai apapun untuk mendapatkan
suatu penghakiman terakhir yang positif, dan bahwa suatu penghakiman terakhir yang
Dalam surat Filipi yang ditulis oleh Paulus didalam penjara kepada jemaat di
Filipi. Surat ini bersifat sangat pribadi yang dimana terlihat keakraban hubungan
Paulus dengan orang percaya di jemaat Filipi. Dalam surat ini bisa lihat Paulus banyak
mengutarakan kehidupan kerohanian dia dan juga mendorong agar orang percaya di
Orang Kristen tidak hanya dianugerahkan untuk percaya dan menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Tetapi juga harus memperlihatkan suatu
serupa dengan Kristus ini harus terlihat di dalam totalitas hidup kita setiap hari. Inilah
yang menjadi tanda bahwa orang Kristen yang hidup dan bertumbuh. Bagaimana ciri-
Iman yang hidup dan bertumbuh adalah iman yang diperlihatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Dan tanda dari iman yang hidup dan bertumbuh ialah
semakin dewasa dari sehari ke sehari - 2 Tesalonika 1:3. Orang Kristen yang
26
kesempatan bagi setiap orang Kristen untuk semakin memiliki iman yang
karena dengan kasih orang Kristen dikenal. Namun, kasih perlu diusahakan
untuk terus berkembang. Dan ciri orang Kristen yang bertumbuh adalah
memiliki kasih yang semakin melimpah dalam hidupnya setiap hari. Kasih
Mungkin anda mengasihi orang lain karena tuntutan sesuatu hal, tetapi
3) Memiliki ketabahan
hambatan dan gangguan. Ada banyak tantangan dan rintangan. Tetapi, orang
27
Kristen yang bertumbuh adalah orang Kristen yang tetap tabah dan sabar
Jadi, orang Kristen yang hidup dan bertumbuh, bukanlah orang Kristen yang
kedewasaan seseorang, tetapi sikap dan pribadinya itulah yang jadi ukuran.
Mungkin secara fisik kita sudah tergolong dewasa, tetapi dewasa dalam
Makna dewasa adalah sikap yang baik dan berkenan seiring dengan
pikiran yang kudus yang terus bertumbuh ke arah Yesus Kristus. Ada orang
yang badannya besar, umur juga sudah lanjut, tetapi sikap dan pemikirannya
seperti anak-anak. Masih suka iri hati, benci, dendam, marah, dan berbagai
sikap yang tidak baik lainnya. Bukan berarti menjadi anak-anak itu tidak baik,
sifat-sifat yang baik dari anak-anak, tetapi ada sifat-sifat anak-anak yang
harusnya ditinggalkan ketika seseorang menjadi dewasa. Selain itu, hal ini
28
merupakan analogi perbandingan antara yang fisik dan rohani, antara anak-
Rasul Paulus berkata dalam 1 Korintus 14:20 agar kita menjadi dewasa
dalam pemikiran kita. Jangan terus menerus jadi kanak-kanak rohani. Sudah
lama jadi orang percaya, sudah lama ke gereja, sudah lama berjemaat, tetapi
masih terus menuntut untuk dilayani, tidak mau melayani, tidak mau jadi
berkat, hanya menuntut berkat, suka menghakimi orang lain dan menuntut
daripadanya. Kita harus naik level, jangan diam dan stagnan di posisi bayi dan
kanak-kanak rohani.
berpikir bahwa karena semua orang akan bekerja, yang berarti mampu
bertanggung jawab atas dirinya sendiri atau bahwa semua orang akan menikah,
dikira banyak orang? Apakah boleh disimpulkan bahwa orang yang sudah
status dan umur dapat menjadi ukuran kedewasaan? Pertanyaan ini mungkin
di sini ialah memiliki pengertian mengenai hal yang benar dan salah. Namun,
apa kata Alkitab mengenai kedewasaan? Kapan dan bagaimana orang Kristen
dilahirkan kembali untuk dapat menerima Kerajaan Allah, yaitu setiap orang
harus dilahirkan kembali melalui air (Firman Tuhan dan pertobatan, yang
didasari oleh percaya) dan Roh (memberi diri dipimpinan Roh Allah, yang juga
Sebagai bayi, seseorang yang baru percaya harus terus menerus haus
dan lapar akan Firman Allah yang murni. Petrus menggambarkan hal ini
sebagaimana bayi yang baru lahir hanya menginginkan air susu yang murni.
bergantung pada-Nya. Seperti bayi yang tidak dapat melakukan apapun tanpa
bantuan orangtuanya, begitu juga Allah mau orang percaya bergantung pada-
Namun Allah tidak ingin orang percaya selamanya menjadi bayi. Tidak
seperti orang tua yang terkadang menginginkan anaknya untuk terus menerus
percaya terus “makan” Firman Tuhan dan melakukannya, maka orang percaya
sebetulnya akan dibawa menjadi semakin dewasa. Mengapa ingin Allah ingin
orang percaya untuk menjadi dewasa secara Roh? Kanak-kanak rohani dapat
sana kemari oleh setiap angin pengajaran melalui muslihat manusia, melalui
kelicikan dalam merancang apa yang salah”. Oleh karena itu, Paulus
mendesak, ”Biarlah kita dengan kasih bertumbuh dalam segala hal, dalam dia
orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, baptislah mereka dengan nama
Bapak dan Putra dan roh kudus, ajarlah mereka untuk menjalankan semua
perkara yang aku perintahkan kepadamu.” (Matius 28:19, 20) Partisipasi yang
rohani saudara. Mengapa tidak berupaya untuk sepenuhnya ikut ambil bagian
di dalamnya?—Matius 13:23.
Karena banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh anak kecil. Banyak
cerita yang tidak dapat disampaikan kepada anak kecil. Banyak perkara yang
tidak dapat dipercayakan kepada anak kecil. Anak kecil penuh dengan
keterbatasan dan Yesus telah menebus orang percaya sempurna di kayu salib
agar orang percaya tidak lagi hidup dalam keterikatan, kelemahan dan
keterbatasan. Ketika orang percaya tidak bertumbuh dan terus menjadi anak
Kristus.
Sering kali sebagian orang percaya berpikir bahwa orang kristen terlalu
muda untuk Allah percayakan sesuatu, terlalu hijau untuk Allah beri satu
perkara. mereka lupa Alkitab mencatat bahwa Daud merupakan anak muda
menggunakan kata boy). Ia masih sangat muda saat itu untuk menghadapi
jenderal tentara musuh, Goliat. Bahkan tiga kakak tertuanya pun tidak sanggup
berbuat apa-apa selain berceloteh. Ia bahkan lebih muda lagi saat menghadapi
beruang dan singa untuk menjagai dua-tiga ekor domba ayahnya. Daud
dua ekor domba. Juga tidak lupa kisah Yesus duduk bertanya jawab dengan
para imam dan ahli taurat mengenai Firman Tuhan di usia yang sangat muda–
dua belas tahun! 4. Lukas 2:52 mencatat bahwa Ia bertambah dalam hikmat
dan kedewasaan, serta dalam anugerah di hadapan Allah dan manusia dan di
saat itu Ia tetap menundukkan diri pada otoritas kedua orang tuanya.
dewasa ialah mau terus dibentuk dan bertumbuh. Seiring berjalannya waktu,
akan menentukan apakah kekristenan akan menjadi dewasa atau tetap menjadi
anak kecil. Kedewasaan adalah buah dari setiap keputusan yang benar, yang
kita ambil. Keputusan untuk memegang dan mentaati Firman lebih dari
pengertian mengenai hal yang baik dan buruk, namun juga berani mengambil
keputusan untuk melakukan hal yang baik dan benar dalam kondisi apapun.
Menjadi Kristen berarti juga terus bertambah dewasa dalam segala hal, tahu
dan taat pada kehendak-Nya, tanpa harus diawasi. Pertumbuhan rohani hanya
bisa dicapai dengan ketaatan. Hati yang haus dan lapar serta telinga yang siap
mendengar dan mendengar suara-Nya, menjadi proses yang tak bisa tidak
2. Independent 3. Interdependent.
menyalahkan orang lain. Kata yang sering dipakai oleh orang ini adalah
‘kamu’ (contoh: “Gara-gara kamu sih”). Lalu orang yang di tahap kedua
sering kali menyalahkan dirinya sendiri. Kata yang sering dipakai adalah
mereka yang di tahap ketiga, akan sering menggunakan kata ‘kita’. Dengan
kata lain, orang ini akan memikirkan tentang kepentingan bersama, bukan
secara umum. bagaimana kedewasaan di dalam gereja. Untuk itu perlu melihat
bagaimana gereja pada mulanya berjalan. (Baca: Kisah Para Rasul 2:41-47).
dipilih oleh Tuhan; Gereja bukanlah klub, dan janganlah dijadikan klub, sebab
a) Fokus utama gereja adalah salib Kristus (Cross) Segala aktifitas dan
tragedi akan menjadi suatu suka cita. Mengapakah salib begitu penting
bagi suatu gereja? Sebab di mana ada gereja, belum tentu ada Tuhan
tidak ada dari kita yang sempurna. Tetapi jika mereka yang percaya
memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-
e) Sikap peduli (Caring) “dan selalu ada dari mereka yang menjual harta
mula, umat Tuhan perlu saling peduli dan memperhatikan satu sama
lain.
memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari
2. Komunitas Sel
Komunitas adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
tujuan bersama, menyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi. Sel adalah butir-
butir kecil yang berisi protoplasma yang menjadi dasar atau bagian terkecil dari segala
apa yang hidup. Maka Komunitas sel ialah seKomunitas kecil orang-orang percaya,
yaitu unit atau bagian terkecil dari tubuh Kristus yang menunjukkan adanya
multiplikasi).
Komunitas kecil yang bertemu setiap minggu untuk saling membangun sebagai
anggota tubuh Kristus, dan untuk menyebarkan Injil kepada mereka yang belum
mengenal Yesus. Sasaran akhir dari setiap sel adalah memultipikasikan dirinya seraya
Komunitas itu bertumbuh melalui penginjilan dan pertobatan. Dengan demikian ada
anggota baru yang ditambahkan ke dalam gereja dan ke dalam kerajaan Allah.
Anggota Komunitas sel juga didorong untuk menghadiri ibadah raya dari gereja
Dalam Komunitas sel, kita belajar menghargai mendapat orang, belajar rendah hati,
belajar memahami orang, dan belajar mendengar, kedewasaan berpikir, berbicara dan
bertindak.
Kekristenan bukan hanya sekedar mengikuti ibadah raya setiap hari Minggu
tetapi kehidupan setiap hari kita sebagai umat Tuhan yang mencerminkan Kristus.
17
Joel Comiskey, Ledakan Komunitas Sel (Jakarta: Metanoia, 1998), 17
35
Melalui Komunitas sel kita berkehendak untuk bertumbuh bersama, tampil beda,
menjadi seperti Kristus telah hidup. Komunitas sel adalah sarana untuk: Lebih
Setiap Komunitas sel sesuai dengan kebutuhan yang ada di dalam jemaat. Pada
umumnya kegiatan Komunitas sel meliputi pujian dan penyembahan, pengajaran dan
diskusi akan firman Tuhan, berbagi pengalaman/kesaksian, doa dan selalu diikuti
dengan persekutuan dengan berbagai kegiatan lain yang menarik termasuk juga
kegiatan keluar bersama baik dalam Komunitas sel sendiri maupun gabungan sel-sel
lain.
Larry Richards, seperti yang dikutip oleh C. Peter Wagner, mengatakan bahwa
Komunitas sel adalah Eight or twelve believers gathered to minister to each other, to
grow in their sensed loved and unity, and to encourage one another to full commitment
to Christ.” (Delapan atau dua belas orang-orang percaya yang berkumpul untuk saling
melayani, bertumbuh di dalam kasih dan kesatuan, dan saling menguatkan satu dengan
Komunitas Sel adalah salah satu cara yang dipakai untuk mengkomunikasikan pesan.
gereja, sebagaimana dalam Komsel semua jemaat dapat dibina, dituntun, dan
18
Peter C. Wagner, Your Church Can Grow (Ventura: Regal Books, 1984), 124.
19
W. R. F Browning. terj. Lim Kim Yang dan Bambang Subandrijo.. Jakarta.Gunung Mulia
2002. Hal. 20
36
dibimbing sampai kepada kedewasaan iman. Selain itu, di dalam Komsel ada
komunikasi dua arah, ada interaksi yang berbeda dengan khotbah yang hanya satu
arah. Di dalam Komsel, semua jemaat mempunyai banyak kesempatan belajar Alkitab
dibandingkan pada ibadah minggu yang hanya mendengar khotbah saja. Di dalam
setiap pertemuannya, Komsel menetapkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Oleh
karena itu, Komsel sebenarnya memiliki pengertian yang lebih dalam, yaitu Komsel
adalah keluarga, sebagaimana yang dinyatakan Rasul Paulus dalam Kitab Efesus 2:19.
kekeluargaan berupa kepedulian satu sama lain, kasih persaudaraan, rasa saling
memiliki, rasa saling menjaga satu sama lain. Perlakuan anggota yang satu dengan
anggota yang lain di dalam komsel sangat menentukan bagaimana perlakuan kita di
keluarga yang akan dibangun nantinya. Dalam Pengkhotah 4:9-12, komsel merupakan
gaya hidup kebersamaan dalam komunitas yang benar, kebersamaan bertumbuh dalam
yang terdiri dari 5-12 orang yang bersekutu, berdoa, saling mengasihi, saling
keluarga yang memiliki tujuan dan dinamika kehidupan ke arah pendewasaan rohani
20
Yoseph P. Bising, “Apakah Komunitas Sel Itu?,” Kurios 1, no. 1 (February 2018): 35.
37
1) Saling Memperhatikan
Hal yang paling sulit dialami dalam ibadah raya ialah saling
setiap anggota, sehingga setiap orang menerima dan memiliki hidup Kristus,
saling mengasihi dengan kasih Kristus, saling menolong, dan saling membantu
(Ef. 4:1-6). Di dalam Komunitas sel yang sehat, Kristus memerintah, Roh
Kudus bekerja, kasih-Nya mengalir dan dialami oleh setiap orang. Dalam
Komunitas sel yang sehat, Allah bekerja, sehingga kesatuan sejati dan
kesehatian yang tulus (Kis. 3:32a) terwujud tanpa kemunafikan. Inilah yang
2) Penjangkauan Keluar
untuk mengasihi yang terhilang dalam dosa. Sebaliknya, kasih Kristus yang
dialami dalam Komunitas sel adalah dorongan kuat untuk menjangkau jiwa
bagi Tuhan. Tugas ini dapat dikerjakan oleh setiap orang, tetapi akan lebih
efektif bila dilaksanakan dalam Komunitas sel. Dalam Komunitas sel setiap
orang didoakan, disiapkan, dan dilatih untuk diutus keluar menjangkau orang
yang belum percaya bagi Allah sebagai bukti pekerjaan Kristus dalam
hidupnya. Di sisi lain, orang yang dimenangkan itu, bila dibawa ke dalam
Komunitas yang tidak saling mengasihi, akan sangat sulit, bahkan merusak
kesaksian Kristiani. Orang Kristen baru itu tidak merasakan kasih Kristus, dan
38
tidak menemukan hal yang berbeda dengan keadaan di dunia sekuler, bila
bertahan hidup dalam Komunitas seperti itu dan mencari Komunitas lain yang
dapat menolong pertumbuhan imannya. Hal ini tidak dapat ditemukan dalam
bertobat, menerima Kristus dan dilahirkan kembali, memiliki Roh Kudus (Ef.
1:13-14). Roh Kudus itulah yang membagikan karunia bagi setiap orang
percaya (Kis. 2:38; 1Kor. 12:4-13). Bila kita jujur, banyak orang percaya hidup
walaupun telah bertobat. Itulah sebabnya, ia tidak bertumbuh secara sehat dan
kurang giat dalam pekerjaan Tuhan. Tentu ada banyak alasan, tetapi salah
satunya yang penting ialah orang itu tidak berada dalam satu Komunitas kecil
ibadah raya, sebab perlu pengajaran dalam proses pemuridan yang teratur. Dan
terjadilah hal yang sangat disayangkan, yaitu tidak semua orang percaya
Bila orang tidak diajarkan secara sistematis dan tidak dilatih untuk
datang tantangan iman, mereka mudah menjadi lemah dan berbalik kepada
kepercayaan
Kata Komunitas sel berasal dari bahasa Inggris yaitu group. Dalam bahasa
Indonesia, mempunyai arti: Komunitas; atau golongan yang membagi atas Komunitas-
Allah. Kata-kata Rut menjadi simbol bagi mereka yang menyukai Komsel “…sebab
kemana engkau pergi, ke situ jugalah aku bermalam; bangsamulah bangsaku dan
Allahmulah Allahku” (Rut 1:16b). Komsel dalam bahasa Yunani dipakai kata
Dengan kata lain, Komsel merupakan tempat di mana orang dapat membangun
hubungan yang karib satu dengan yang lain dan dapat mempraktikkan pelayanan
secara pribadi, sebab mereka ada dalam Komunitas tersebut.23 Pada waktu Yesus
orang yang disebut sebagai 12 murid (Luk 6:13- 15). Bahkan sampai terbentuknya
gereja mula-mula yang dapat disebut Komunitas sel yang beribadah di rumah-rumah
(Mrk. 3:13-19).24
21
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003),201.
22
Barclay M. Newman Jr, Kamus Yunani- Indonesia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996),144
23
Shadily,518.
24
Obaja Tanto Setiawan, Komunitas Kecil PRINSIP 12 (Solo: Departemen Media GBI
Keluarga Allah, 2000),27.
40
Di samping ayat-ayat di atas, ada juga beberapa ayat yang menyiratkan tentang
Komunitas sel, yakni: Kisah Para Rasul 5:42; 12:12; 6:40; Roma 16:3-5; dan Filemon
1:2. Jadi, konsep Komunitas sel dalam Alkitab merupakan sebuah keharusan yang
dilaksanakan. Dalam hal ini, kegiatan Komunitas sel harus dilaksanakan dalam gereja,
1) Manusia adalah ciptaan tangan Allah yang serupa dan segambar dengan
berkomunitas seperti Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang adalah
komunitas sempurna.
2) Manusia diciptakan Tuhan sebagai mahluk sosial (Kej. 2:18) “Tidak baik
kalau manusia itu seorang diri saja…”, artinya manusia itu adalah
46).
arah yang dewasa. Oleh karena itu, orang percaya harus dapat
41
B. Kerangka Berpikir
Gambar 2.126
X1 r Y
Keterangan:
Maksud dari gambar 2.1 dalam penelitian ini adalah bahwa Komunitas Sel
25
Alfons Renaldo Tampenawas, Erna Ngala, and Maria Taliwuna, “Teladan Tuhan Yesus
Menurut Injil Matius Dan Implementasinya Bagi Guru Kristen Masa Kini,” EDULEAD: Journal of
Christian Education and Leadership 1, no. 2 (2020): 214–231.
26
Sugiyono, Statistik Nonparametris untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2015), 48.
42
C. Hipotesis Penelitian
kemungkinan hubungan tertentu di antara dua atau lebih variabel yang dapat diuji. 27
Ada dua jenis hipotesis yang biasanya digunakan, hipotesis nihil (Ho) di mana tidak
ada korelasi antara variabel independen dengan dependen dan hipotesis alternatif (Ha)
27
Natalia L. Sproul, Handbook of Research Methods: A Guide for Practicioners and Students
in the Social Science,s (Metuchen: The Scarecrow Press Inc., 1988), 44.
28
Arifin, Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Lilin
Persada Press, 2010), hal. 94
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
tempat dan waktu penelitian, metode dan desain penelitian, populasi dan
sampel penelitian, teknik dan analisis data, pengujian validitas dan reliabilitas,
A. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
selama dua minggu untuk engumpulan data dan selama dua minggu
dari populasi dan bukan populasi itu sendiri.2 Dengan demikian yang
1
Subana, dkk, Statistik Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2000), hal. 24
2
Bambang Prasetyo, dkk, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2006), hal.119
45
penelitian.
Siau.
3
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah (Jakarta:
Kencana, 2014), hal. 137
46
G. Definisi Konseptual
Selain itu, di dalam Komsel ada komunikasi dua arah, ada interaksi
yang berbeda dengan khotbah yang hanya satu arah. Di dalam Komsel,
persaudaraan, rasa saling memiliki, rasa saling menjaga satu sama lain.
rencana Tuhan.4
Kristen yang terdiri dari 5-12 orang yang bersekutu, berdoa, saling
sama, baik secara pribadi maupun keluarga yang memiliki tujuan dan
H. Definisi Operasional
4
Yoseph P. Bising, “Apakah Komunitas Sel Itu?,” Kurios 1, no. 1 (February 2018): 35.
48
1. Variabel bebas ( X )
1) Saling Memperhatikan
2) Penjangkauan Keluar
2:18)
5
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Alfabeta, Bandung, 2008) hal. 21
49
sebagai berikut:
1. Pengertian Pertumbuhan
1) Pertumbuhan
Tujuan
6
ibid
50
3) Memiliki ketabahan
Bethany Ulu Siau, yang terdiri dari satu variabel bebas dan satu
data yang diperoleh dari populasi atau sampel itu berdistribusi normal,
linier, dan homogen. Hal ini penting karena berhubung asumsi dasar
K. Pengujian Hipotesis
regresi.
Table 2
jika thitung > table berarti signifikan namun jika sebaliknya maka
Y = a + bX1 + bX2
A = Konstanta
55
b = Koefisien regresi
X = Variabel Independen
Y = Variabel Dependen
L. Instrumen Penelitian
fenomena.
M. Keterbatasan Penelitian
BAB IV
A. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel independen (bebas) dan variabel
dependen (terikat).
1. Variabel Independen
20 responden
2. Variabel Dependen
sebanyak 20 orang
Analisis data yang diuji dalam penelitian ini dilakukan dengan uji
1. Uji Normalitas
atau tidak sebaran data yang akan dianalisis. Uji ini dilakukan dengan
Tabel 4.1
Y X
N 20 20
19,25 12,70
Mean
Normal Parameters 4,435 2,430
,182 ,278
Std. Deviation
,132 ,172
-,182 -,278
Absolute
,816 1,243
Most Extreme Differences
,519 ,091
60
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
X sig α 0,091; yang lebih besar dari angka kritik sig α 0,05. Dengan
2. Uji Linieritas
yang linier atau tidak dengan berdasarkan Test for Linierity yang
Tabel 4.2
ANOVA
Total 373,750 19
X terhadap Y lebih kecil dari nilai kritik sig α 0,05 (0,002 < 0,05).
terhadap variabel Y
Tabel 4.3
Model Summary
Tabel 4.4
ANOVA
Tabel 4.5
Coefficients
C. Hasil Penelitian
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siau”, yang sudah dibahas di bab empat, maka hasil penelitian ini
B. Implikasi
C. Saran
adalah:
DAFTAR PUSTAKA
Benny Hinn. Selamat Datang Roh Kudus (Jakarta: Penerbit Immanuel Publishing
House, 2008), 202-203.
Harvey H. Potthoff, Acts Then and Now (New York: Joint Commission on Education
and Cultivation Boart of The Methodist Church New York, 1965), 27
Michael Griffiths, Gereja dan Panggilan Masa Kini (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
n.d), 80.
Ron Jenson dan Jim Stevens, Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang: Gandum Mas,
1996), 9.
Rick Warren, Pertumbuhan Gereja Masa Kini: Gereja yang Mempunyai Visi-Tujuan
(Malang: Gandum Mas, 2000), 57.
Sularso Sopater, “Pertumbuhan Gereja Secara Alkitabiah dan Teologi” dalam Buku
Karya Ilmiah Seminar Pertumbuhan Gereja 1989 (Jakarta: Panitia SPG,
1989), 31.
Peter C. Wagner, Your Church Can Grow (Ventura: Regal Books, 1984), 124.
68
Yoseph P. Bising, “Apakah Komunitas Sel Itu?,” Kurios 1, no. 1 (February 2018):
35.
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003),201.
Barclay M. Newman Jr, Kamus Yunani- Indonesia (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1996),144
Obaja Tanto Setiawan, Komunitas Kecil PRINSIP 12 (Solo: Departemen Media GBI
Keluarga Allah, 2000),27.
Alfons Renaldo Tampenawas, Erna Ngala, and Maria Taliwuna, “Teladan Tuhan
Yesus Menurut Injil Matius Dan Implementasinya Bagi Guru Kristen Masa
Kini,” EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership 1, no. 2
(2020): 214–231.
Bambang Prasetyo, dkk, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2006), hal.119
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah
(Jakarta: Kencana, 2014), hal. 137
Yoseph P. Bising, “Apakah Komunitas Sel Itu?,” Kurios 1, no. 1 (February 2018):
35.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Tabulasi Data X
2. Tabulasi Data Y
3. Uji Validitas X
Correlations
Total_
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X
X.1 Pearson
- - .08 - - .356
Correlati 1 .089 -.118 .078 * .436**
.211 .070 4 .061 .040
on
Sig. (2- .56
tailed) .141 .627 .675 .538 .781 .413 .590 .011 .002
2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X.2 Pearson -
- .530 .424*
Correlati 1 ** .13 .119 .072 .242 .298* * .123 .414*
.211
on 4
Sig. (2- .35
tailed) .141 .000 .409 .622 .091 .036 .002 .396 .026
4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X.3 Pearson
- .530 .23 .399 .473* .451
Correlati ** 1 ** .229 .132 .357* * ** .588**
.070 2
on
Sig. (2- .10
tailed) .627 .000 .004 .109 .363 .011 .001 .001 .000
5
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X.4 Pearson
-
Correlati .084 .232 1 .054 .103 .106 -.048 -.113 .243 .519*
.134
on
Sig. (2-
tailed) .562 .354 .105 .711 .476 .465 .739 .435 .088 .024
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X.5 Pearson
- .399 .05
Correlati .119 ** 1 .261 .251 .261 .319* .092 .440**
.061 4
on
Sig. (2- .71
tailed) .675 .409 .004 .067 .078 .067 .024 .525 .001
1
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X.6 Pearson
.10 .452 .499* .498* .395
Correlati .089 .072 .229 .261 1 ** * * ** .609**
3
on
Sig. (2- .47
tailed) .538 .622 .109 .067 .001 .000 .000 .005 .000
6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X.7 Pearson
- .10 .452 .404*
Correlati .242 .132 .251 ** 1 .303* * .157 .483**
.040 6
on
Sig. (2- .46
tailed) .781 .091 .363 .078 .001 .033 .004 .277 .000
5
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
73
X.8 Pearson -
- .298 .357 .499 .303 .206 .323
Correlati * * .04 .261 ** * 1 * .531**
.118 **
on 8
Sig. (2- .73
tailed) .413 .036 .011 .067 .000 .033 .000 .022 .000
9
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X.9 Pearson -
.424 .473 .319 .498 .404 .206 .513
Correlati .078 ** ** .11 * ** ** 1 ** .642**
**
on 3
Sig. (2- .43
tailed) .590 .002 .001 .024 .000 .004 .000 .000 .000
5
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X.10 Pearson
.356 .451 .24 .395 .513*
Correlati * .123 ** .092 ** .157 .323* * 1 .724**
3
on
Sig. (2- .08
tailed) .011 .396 .001 .525 .005 .277 .022 .000 .000
8
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Total_ Pearson
.436 .414 .588 .51 .440 .609 .483 .531* .642* .724
X Correlati ** * ** 1
9* ** ** ** * * **
on
Sig. (2- .02
tailed) .002 .026 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Uji Validitas Y
Correlations
Total_
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 Y
Y.1 Pearson -
.625 .418 .383 .693* .704 .400* .676*
Correlati 1 ** ** .247 .165 ** .02 * ** * * .746**
on 8
Sig. (2- .84
.000 .003 .084 .253 .006 .000 .000 .004 .000 .000
tailed) 8
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.2 Pearson * *
.625 .435 .383 .03 .572 .633 .573
Correlati ** 1 ** .218 .225 ** * ** .253 * .713**
on 6
Sig. (2- .000 .002 .128 .117 .006 .80 .000 .000 .076 .000 .000
74
tailed) 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.3 Pearson -
.418 .435 .306 .303 .583* .391*
Correlati ** ** 1 * .162 * .03 * .208 .085 * .545**
on 4
Sig. (2- .81
.003 .002 .030 .261 .033 .000 .148 .557 .002 .000
tailed) 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.4 Pearson
.306 - .12 .313
Correlati .247 .218 * 1 .115 .231 * .048 .068 .424**
.198 6
on
Sig. (2- .38
.084 .128 .030 .168 .426 .106 .027 .742 .640 .002
tailed) 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.5 Pearson -
- .363
Correlati .165 .225 .162 1 ** .00 .221 .239 .022 .195 .382**
.198
on 4
Sig. (2- .97
.253 .117 .261 .168 .010 .124 .094 .878 .172 .006
tailed) 9
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.6 Pearson
.383 .383 .303 .363 .21 .494* .556 .543*
Correlati ** ** * .115 ** 1 * ** .332* * .706**
1
on
Sig. (2- .14
.006 .006 .033 .426 .010 .000 .000 .019 .000 .000
tailed) 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.7 Pearson
- - - -
Correlati .036 .126 .211 1 .103 .084 .024 .416*
.028 .034 .004 .057
on
Sig. (2-
.848 .806 .816 .382 .979 .142 .479 .695 .562 .871 .025
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.8 Pearson
.693 .572 .583 .494 .10 .568 .620
Correlati ** ** ** .231 .221 ** 1 ** .227 .778**
3 **
on
Sig. (2- .47
.000 .000 .000 .106 .124 .000 .000 .113 .000 .000
tailed) 9
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.9 Pearson - * * *
.704 .633 .313 .556 .568 .368 .539
Correlati ** ** .208 * .239 ** .05 * 1 * * .712**
on 7
Sig. (2- .69
.000 .000 .148 .027 .094 .000 .000 .009 .000 .000
tailed) 5
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.10 Pearson
.400 .332 .08 .368 .420
Correlati ** .253 .085 .048 .022 * .227 ** 1 .463**
on 4 **
Sig. (2- .56
.004 .076 .557 .742 .878 .019 .113 .009 .001 .001
tailed) 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Y.11 Pearson
.676 .573 .391 .543 .02 .620 .539 .420
Correlati ** ** ** .068 .195 ** ** 1 .726**
4 ** **
on
Sig. (2- .87
.000 .000 .002 .640 .172 .000 .000 .000 .001 .000
tailed) 1
75
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Total_ Pearson
Y Correlati .746 .713 .545 .424 .382 .706 .41 .778* .712 .463* .726*
** ** ** ** ** ** 1
on 6* * ** * *