Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ageng Wahyu Esya Fitri

Kelas : OAA 02
Matkul : BANKING NON BANKING (RANGKUMAN)
Hari,tgl : Selasa, 15 Agustus 2023

SISTEM KEUANGAN INDONESIA


SISTEM KEUANGAN
Sistem Keuangan adalah suatu kesatuan yang terdiri atas lembaga jasa keuangan, pasar
keuangan, dan infrastruktur keuangan, termasuk sistem pembayaran, yang berinteraksi dalam
memfasilitasi pengumpulan dana masyarakat dan pengalokasiannya untuk mendukung aktivitas
perekonomian nasional, serta korporasi dan rumah tangga yang terhubung dengan lembaga jasa
keuangan.
SISTEM KEUANGAN INDONESIA
Sistem Keuangan Di Indonesia Dibagi Menjadi 2 Yaitu :
1. Lembaga keuangan bank atau system moneter
2. lembaga keuangan selain bank atau system non moneter.
LEMBAGA KEUANGAN BANK :
1. BANK INDONESIA
2. BANK UMUM ATAU BANK KOMERSIL
3. BPR
LEMBAGA KEUANGAN NON BANK :
1. LEMBAGA PEMBIAYAAN (LEASING, FACTORING, CAPITAL VENTURA)
2. ASURANSI
3. PEGADAIAN
4. PASAR MODAL
BANK INDONESIA
DALAM UU NO.23 TH. 1999 TENTANG BANK INDONESIA di jelaskan bahwa :
1. Bank Central RI yang merupakan lembaga negara yang independen
2. Modal sekurang-kurangnya 2 trilliun
3. Merupakan otoritas moneter yang berwenang dalam kebijakan moneter
4. Tujuan Bank Indonesia mencapai dan memilihara kestabilan nilai rupiah
TUGAS BANK INDONESIA diantaranya :
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank
MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN MONETER
INSTRUMEN :
1. Operasi pasar terbuka
2. Kebijakan diskonto
3. Pengaturan kredit atau pembiayaan
KEBIJAKAN DISKONTO adalah instrumen moneter yang digunakan oleh bank sentral untuk
mengendalikan jumlah uang beredar di ekonomi.
OPERASI PASAR TERBUKA adalah salah satu instrumen kebijakan moneter yang ditetapkan
bank sentral suatu negara dengan tujuan menekan laju inflasi.
INFLASI sendiri merupakan kondisi naiknya harga barang dan jasa secara terus-menerus dalam
jangka waktu tertentu.
Mengatur Dan Menjaga Kelancaran System Pembayaran di antaranya :
1. Bank Indonesia berwenang untuk melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin
atas jasa penyelenggaraan system pembayaran
2. Mewajibkan jasa penyelenggara pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatan serta
menetapkan alat pembayaran
3. Membatasi penggunaan alat pembayaran tertentu dalam rangka prinsip kehati-hatian
Mengatur dan mengawasi bank
1. Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan
dan kegiatan tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan dan memberikan sanksi
terhadap bank
2. Bank menetapkan ketentuan perbankan dengan prinsip kehati-hatian
3. Tujuan prinsip kehati-hatian adalah untuk memberikan rambu-rambu bagi penyelenggara
kegiatan perbankan guna mewujudkan system perbankan yang sehat
JENIS BANK SEBELUM ADANYA PERUBAHAN :
1. Bank Sentral
2. Bank Umum
3. Bank Pembangunan
4. Bank Koperasi
5. Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)
UU No 7 Tahun 1992 jenis bank berdasarkan fungsinya digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Bank umum
2. Bank Pengkreditan Rakyat
Jenis bank menurut kepemilikanya :
1. BUMN
2. BUMD
3. Bank Asing
4. Bank Swasta
Setelah UU No 10 Tahun 1998, jenis bank campuran ditiadakan
BANK UMUM/COMMERSIAL :
1. Pendirian bank umum didasarkan UU No 10 tahun 1998
2. Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran
3. Modal disetor untuk mendirikan bank sekurang-kurangnya 3trilliun
BANK PENGKREDITAN RAKYAT (BPR)
1. Bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan atau atau
bentuk lain yang dipersamakan
2. Usaha BPR :
3. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
4. Memberikan kredit
5. Memberikan pembiayaan bagi nasabah dengan prinsip bagi hasil
6. Menentukan dananya dalam bentuk SBI, deposito atau tabungan

Anda mungkin juga menyukai