Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI

Ibrani 5 : 7 – 9
Keluarga Besar Hina Allane yang diberkati Tuhan Yesus Kristus!!!
Syalom
Dalam bacaan kita Ibrani 5:7-9 merupakan satu kesatuan perikop dari Ibrani 4:14-5:10 dengan
perikop Yesus sebagai Imam Besar. Apa itu Imam Besar bpak ibu dan sdra/I ? menurut
wikipedia Imam Besar atau Imam Agung berasal dari bahasa Ibrani kohen gadol (kohen:
"imam"; gadol: "besar, agung") adalah jabatan imam yang paling tinggi di dalam
agama Yahudi yang berkaitan dengan ibadah orang Israel. Imam Besar Israel dipercaya
sebagai wakil umat Israel di hadapan Allah, serta berperan sebagai pengantara yang kudus
antara umat dengan Allah. Peran sentral dari Imam Besar di dalam keagamaan orang Yahudi
terlihat ketika Imam Besar bertugas untuk mempersembahkan ritus kurban tahunan di Bait
Suci yang terletak di kota Yerusalem. Di dalam ritus tahunan tersebut, hanya Imam Besar yang
diizinkan masuk ke dalam ruang Maha Suci dari Bait Suci. Yesus Kristus pun di pandang
sebagai imam besar karena pengorbananNya di Kayu Salib. Ia tidak hanya mempersembahkan
Kurban melainkan Ia mempersembahkan diriNya sebagai Kurban Penebusan atas dosa-dosa
kita. Dalam Katolik Roma, mereka mempercayai Paus sebagai jabatan yang palingg tinggi,
perantara yang kudus antara umat dengan Allah namun kehadiran dan posisi Yesus melampaui
semuanya itu. Yesus mnjadi Raja Damai, Imam Besar, Nabi bahkan Penyelamat bagi
kehidupan umat manusia. Yesus bukan sekedar sebagai pemimpin namun juga merasakan apa
yang dialami oleh kehidupan manusia.

Keluarga Besar Hina Allane yang diberkati Tuhan Yesus Kristus!!!


Pada ayat yang ke 7 dikatakan bahwa “ dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah
mempersembahkan Doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang
sanggup menyelamatkanNya dari maut, dan karena Kesalehan-Nya Ia telah didengarkan”, hal
ini membuktikan bahwa Yesus juga sebagai manusia merasakan kesedihan yang mendalam.
Kata “ratap tangis” yang dipakai penulis di sini menunjukan kepada menangis dalam
penderitaan yang mendalam. Jika mengikuti keinginan danging, maka Yesus juga tidak ingin di
salib namun Ia menyadari bahwa ini adalah tugas Allah, karya Keselamatan dari Allah yang
harus Ia lakukan. Ia harus dengan kerelaan hati dan ketulusan menjalani semuanya ini demi
menyelamatkan manusia dari belenggu dosa.
Keluarga Besar Hina Allane yang diberkati Tuhan Yesus Kristus!!!
Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari sebagai orang percaya, sebagai orang basudara yang
hidop di tanah perantauan, dari teks bacaan kita di saat ini. Pertama adalah Doa. Doa adalah
napas hidup orang percaya, bahkan dalam syair lagu ciptaan Herlin Pirena, dikatakan bahwa
Yesus hanya sejauh Doa. Hal ini berarti bahwa Doa adalah sesuatu yang sangat penting untuk
kita umat manusia. Ayat ke 7 juga mengatakan bahwa Yesus mempersembahkan Doa dan
Permohonan dengan penuh ratap tangis dan keluhan, yang menandakan bahwa Yesus begitu
serius dalam berdoa. Yesus dalam kesedihan yang mendalam, Ia masih menyempatkan diri
untuk Berdoa dan memohon kepada Allah Bapa, kalau boleh cawan penderitaan ini berlalu dari
pada-Nya ( bdk Matius 26:39). Kita sebagai orang-orang Allang, orang yang percaya kepada
Yesus Kristus juga dalam memanjatkan Doa, dibutuhkan ketaatan dan keyakinan dalam
berdoa. Kita harus dengan sungguh-sungguh dan benar-benar yakin akan akan apa yang
didoakan agar kita Allah mendengar apa yang kita doakan dan doa itu menjadi kekuatan bagi
kita dalam menjalani kehidupan kita. Yang kedua adalah “Ketaatan”, menjadi pengikut Kristus
bukanlah sekedar mengklaim diri bahwa saya ini orang Kristen, saya ini Anak Tuhan, ibarat
Kristen KTP. Menjadi pengikut kristus bukanlah hal yang mudah saja namun adakalanya kita
diperhadapkan dengan ujian, dan tantangan yang begitu berat sehingga kita harus benar-benar
taat pada Kristus. Dalam ayat yang ke 8 dikatakan bahwa, “Ia belajar menjadi Taat dari apa
yang telah diderita-Nya”, menunjukan bahwa Yesus yang adalah Tuhan pun Taat dalam
menjalani penderitaan. Ia tidak mengikuti keinginan dagingNya sebagai manusia melainkan Ia
menyatakan bahwa “tetapi Janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang
Engkau Kehendaki”. Yesus tetap taat meski Ia di hina, di cambuk bahkan disalibkan sekalipun
Ia tetap menjalankan karya Keselamatan Allah. Kisah Ayub yang taat dalam penderitaannya
juga menjadi pelajaran bagi kita semua selaku orang Kristen bahwa apabila kita tetap taat dan
setia kepada Allah ditengah penderitaan kita maka Allah akan menganugerahkan kehidupan
dan berkat yang melimpah dalam hidup kita. Jadi bapak ibu sdra/I Hina Allane, Taat itu slalu
membuahkan hasil yang baik, selalu mendatangkan sukacita vor katong asal katong benar-
benar dengan ketulusan mau Taat. Katong Taat vor Tuhan Allah yang kasih katong napas
hidop, katong taat bekerja vor pemerintah yang kasih katong gaji, katong taat vor karja apa saja
yang jadi bagian katong pung pekerjaan saat ini di bumi Saka Mese Nusa, supaya katong tuai
hasil yang melimpah, katong taat vor katong pung istri-istri dan suami-suami dalam membangun
kehidupan, bahkan katong taat vor sama-sama hadir dan melihat persekutuan ini yang katong
bangun bersama di perantauan, persekutuan yg memupuk katong pung kekeluargaan,
persekutuan yang menyatukan katong orang-orang Allang ini supaya katong bisa laeng lia
laeng, laeng topang laeng, laeng bantu laeng di perantauan ini. Mengapa beta bilang
perantauan, ketika katong kaluar dari kampong vor cari hidop di orang gunung tanah ini, itu
berarti katong su merantau, dan kalo katong su merantau itu berarti katong orang 1 negeri,
orang 1 kampong samua adalah orang sodara.

Persekutuan jemaat yang diberkati Tuhan Yesus Kristus


Poin ketiga yang menjadi pelajaran bagi kita semua adalah menerima dan menjalani dengan
iman, dalam penderitaan yang dialami oleh Yesus, Ia sebagai Tuhan bisa saja menghindari
akan penderitaan ini. Ia Bisa saja melepaskan diri-Nya dari ancaman orang Yahudi, namun Ia
menyadari sungguh bahwa yang di jalani-Nya merupakan kehendak Allah. Jika Yesus
mengikuti Keegoan Dia sebagai manusia, ataupun Allah menjawab Doa sesuai keinginan
Yesus maka sudah tentu Karya Keselamatan Allah tidaklah berlangsung, bahkan kita sebagai
manusia belum diselematkan dari dosa. Hal inilah yang mau Yesus ajarkan bagi kita, terkadang
sebagai manusia ketika kita mengalami penderitaan sakit penyakit ataupun kegagalan dan lain
sebagainya, kita sering bertanya-tanya dimanakah Yesus yang kita Imani ? dimanakah Allah
yang kita sembah ? dan jika kita tidak menjadi orang-orang yang dewasa dalam iman, sudah
tentu kita menjadi orang yang murtad, orang yang menyangkal Yesus, menjadi tidak percaya
kepada Yesus. Namun kita diajarkan untuk menerima dan menjalani seluruh penderitaan
dengan Iman. Agar kita dan seluruh keturuanan kita tetap diberkati. Amin

Anda mungkin juga menyukai