Anda di halaman 1dari 3

Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dari Mekkah ke Madinah

Inilah kisah perjalanan hijrah nabi muhammad ‫ﷺ‬, perjalanan saat meloloskan diri
dari kepungan kaum Quraisy dan pergi ber-hijrah ke Madinah. Berikut peristiwa
hijrah Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dari Mekkah ke Madinah (Yastrib). (English)

Di perkirakan pada Juni 622 Masehi dalam hijrah itu, Nabi bersama Abu Bakar ash-
shidiqq sang sahabat terkasih menempuh perjalanan panjang ratusan kilometer,
termasuk bertahan 3 Hari di gua Tsur, menuju tempat yang kelak berubah nama jadi
Madinah. (English)

Tahun-tahun menjelang hijrah itu, nabi Muhammad kehilangan istri tercinta yaitu
Khadijah, di susul dengan meninggalnya sang paman sekaligus pelindungnya, Abu
Thalib. Orang-orang Makkah semakin terbuka dalam menyerang Nabi. (English)

Sementara itu, di Yatsrib suku yang dahulu dominan, Bani Qaylah, terpecah menjadi
2 faksi yang bermusuhan, Aus dan Khazraj. Mereka baru saja merasakan Perang
Bu’athh, perang sipil dan kon ik terbesar ke-empat, yang menelan lebih banyak
korban. (English)

Pada musim panas 620 Masehi, 6 orang dari sukuu Khazraj datag ke Makkah untuk
berziarah. Mereka sementara tinggal di Aqabah. Dii sanalah orang-orang ini
bertemuu dengan Nabi Muhammad. Nabi Muhammad tidak mengenal mereka, tapi
orang-orang ini sudah mendengar soal beliau dan ke nabiannya. (Bahasa Indonesia)

Ketika Rasulullah menyampaikann ajaran, mereka langsung menerima. Orang-orang


dari suku Khazraj ini berkata,” Kami telah meninnggalkan kaum kami karena mereka
tercabik oleh kejahatan dan permusuhan, Jika Allah mempersatukan mereka karena
engkauu, maka tidak ada yang lebih mulia daripada dirimu”. (Japanese)

Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬memberi tahu Abu Bakar bahwa harus pergi hijrah malam itu
dan menunjuk Abu Bakar untuk menyertainnya. Peristiwa itu terekam dalam Kitab
Fatkhul Bari. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬itu kemudian ditetapkan
sebagai awal penanggalan Hijriah. (Arabic)

Dari Aisyah radiallahu anha dia berkata,(English) “ Abu Bakar pernah meminta izin
kepada Nabi ‫ ﷺ‬untuk hijrah ketika gangguan (orang-orang Quraisy) semakin
menjadi-jadi, lalu beliau bersabda kepadannya, “Berdiam aja dulu.” (Bahasa
Indonesia)

Abu Bakar berkata,(English) “Wahai Rasulullah, apakah kamuu hendak menunggu


perintah?” (Bahasa Indonesia)

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,(English) ”Aku berharap hal itu.” (Bahasa Indonesia)


fl
Aisyah melanjutkan,(English) ”Abu Bakar lalu menunggu (perintah hijrah), suatu hari
yaitu di waktu siang, Rasulullah ‫ ﷺ‬datang menemuinnnya , beliau lalu menyerunya:
“Suruhlah orang-orang yang ada di sisimu untuk keluar.” (Bahasa Indonesia)

Abuu Bakar menjawab,(English) “Sesungguhnya dia adalah kedua puteriku.”


(Bahasa Indonesia)

Beliau bersabda,(English) ”Apakah kamuu merasa bahwa diriku telah di izinkan 


untuk berhijrah? “ (Bahasa Indonesia)

Abu bakar berkata,(English) ”Apa perlu di temani?” (Bahasa Indonesia)

Maka Nabi ‫ ﷺ‬menjawab,(English) ”Benar, aku perlu di temani”. (Bahasa Indonesia)

Abu bakar berkata,(English) “Wahai Rasuluullah, sesungguhnya aku meiliki dua ekor
unta yang telah akkuu persiapkan untuk berhijrah.” (Bahasa Indonesia)

Kemudian Abu Bakar memberi salah satu hewan tunggannya, yaitu al-jada’.
(English) Keduannya pun berangkat hingga sampai di Gua Tsur lalu keduannya
bersembunyi di dalamnya. (Bahasa Indonesia) Sementara Amir bin Fuhairah,
(English) budak milik Abdullah bin Thufail bin Sahbarah setiap pagi dan sore
membawa susu untuk Nabi ‫ ﷺ‬dan Abu Bakar. (Arabic)

Kemudian ia pergi di malam hari untuk menemui keduannya, (Japanese) selepas itu
Amir bin Fuhairah pergi merumpuut sehingga tak satupun dari para penggembala
yang tahu, (Bahasa Indonesia) tatkala Amir bin Fuhairah berangkat, maka Abu Bakar
dan Nabi keluar mengikuuti dari belakanng hingga keduannya tiba di Madinah.
(English) (HR.Bukhari, No. 4093,  Fathul Bari, Shahih)

Nabi Muhammad dan kawannya itu kini berangkat lagi melalui pedalaman
(Japanese) Tihama dalam panas terik yang di bakar oleh pasir sahara. (English)
Mereka melintasi batu-batu karang dan lembah-lembah curam. (Bahasa Indonesia)

Dan sering pula mereka tidak mendapatkan sesuatu yang akan menaungi diri
mereka dari letupan panas tengah hari (English), tak ada tempat berlindung dari
kekerasan alam yang ada di sekitarnya. (Bahasa Indonesia)

Tak ada keamanan dari apa yang mereka takuti (Japanese) atau dari yang akan
menyerbu mereka tiba-tiba,(Bahasa Indonesia) selain dari ketabahan hati dan iman
yang begitu mendalam kepada Tuhan. (Bahasa Indonesia) Keyakinan mereka besar
sekali akan kebenaran yang telah diberikan Tuhan kepada rasulnya. (English)

Selama tujuh hari terus-menerus mereka dalam keadaan serupa itu.(Japanese)


Mengaso di bawah panas membara musim kemarau dan berjalan lagi sepanjang
malam mengarungi lautan padang pasir. (English)
Hanya karena adanya ketenangan hati kepada Tuhan(Japanese) dan adanya kedip
bintang-bintang yang berkilau dalam gelap malam itu, (Bahasa Indonesia) membuat
hati dan perasaan mereka terasa lebih aman. (English)

Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad ini sungguh meletihan. (Bahasa Indonesia)
Selama mereka dalam perjalanan itu, (English) berita-berita tentang hijrah Nabi dan
sahabatnya yang akan menyusul kawan-kawan yang mengetahui, (Bahasa
Indonesia) betapa kedua orang ini mengalami kekerasan dari Quraisy yang terus-
menerus membuntuti. (Bahasa Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai