Anda di halaman 1dari 8

Nomor Dokumen :

Nomor Revisi :
Tanggal Terbit : 02 Januari 2021
Jumlah Halaman :5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BATTRA (PENGOBAT TRADISIONAL)

PJ PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

ANDOKO SAPUTRO

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANG MULYA
TAHUN 2021
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANG MULYA
Jalan A Yani KM 68 Desa KarangMulya Kecamatan Pangkalan Banteng 74183
Email:pkmkm179@gmail.comWebsite : www.puskesmas-karangmulya.com

KERANGKA ACUAN KERJA


ORIENTASI KEGIATAN ASUHAN MANDIRI
PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESURE SERTA BAHAN OLAHAN TOGA
PUSKESMAS KARANG MULYA
TAHUN 2021

I. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan tradisional adalah penerapan kesehatan tradisional yang
memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasanya serta manfaat dan
keamananya terbukti secara ilmiah. Pengobatan tradisional merupakan salah satu
upaya pengobatan dan /atau perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan/atau
ilmu keperawatan, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan.
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun
temurun berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan atau
kebiasaan setempat. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang
bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaanya karena lebih
mudah dijangkau masyarakat, baik dalam soal harga maupun ketersediaanya.
Arah kebijakan kesehatan yang memperkuat upaya kesehatan dan
pencegahan penyakit serta pemberdayaan masyarakat dapat dipenuhi salah
satunya oleh pelayanan kesehatan tradisional yang berorientasi pada upaya
menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat sekaligus meningkatkan
kualitas hidup seseorang. Pelayanan kesehatan tradisional yang merupakan upaya
puskesmas memanfaatkan keterlibatan masyarakat untuk memelihara kesehatan
secara mandiri, yaitu mendorong masyarakat agar mampu memelihara
kesehatannya, serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri melalui
kemampuan asuhan mandiri.

II. LATAR BELAKANG


Puskesmas memanfaatkan keterlibatan masyarakat untuk memelihara
kesehatan secara mandiri yaitu mendorong masyarakat agar mampu memelihara
kesehatannya, serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri melalui
kemampuan asuhan mandiri. Asuhan mandiri keehatan tradisional adalah upaya
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengatasi
gangguan kesehatan ringan dan memelihara kesehatan secara mandiri oleh
individu, dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan memanfaatkan TOGA
(Taman Obat Keluarga) dan ketrampilan (Akupresure). Diharapkan masyarakat
dapat melakukan kunjungan ke puskesmas untuk berkonsultasi masalah
kesehatannya dalam rangka meningkatkan upaya promotif dan preventif.Gerakan
asuhan mandiri kesehatan tradisional adalah suatu upaya dan semua stakeholder
terkait asuhan mandiri dengan memanfaatkan TOGA dan ketrampilan melalui
Pembentukan dan pengembangan kelompok asuhan mandiri, Kegiatan kelompok
asuhan mandiri secara benar dan berkesinambungan, Pelaksanaan pembinaan
asuhan mandiri secaraberjenjang. Dengan melakukan asuhan mandiri berarti kita
telah berupaya mengubah paradigm pengobatan kuratif menjadi promotif dan
preventif serta bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas bagi keluarga dalam
meningkatkan kesehatan diri sendiri dan keluarga sehingga kunjungan ke
puskesmas berkurang kecuali kunjungan konsultatif kesehatan saja, bukan untuk
mengobati sakitnya.
Diera keterbukaan ini banyak bermunculan praktek pengobat tradisional
sebagai penyelenggara pengobatan alternatif kepada masyarakat, .Untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pengobat Tradisional ( BATTRA )
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maka dilakukan monitoring
evaluasi kegiatan battra.
Kegiatan ini sebagai implementasi dari Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1076 / Menkes / SK / VII / 2003 tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional (BATTRA) dan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109 / Menkes / Per / IX / 2007 tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pelayanan Pengobat Tradisional
(BATTRA) terhadap masyarakat lebih bermutu sehingga terhindar dari hal-hal yang
tidak diinginkan.
Puskesmas Karang Mulya sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
kabupaten Kotawaringin Barat yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat yang mengutamakan upaya promotif dan preventif berusaha untuk
mengupayakan pencegahan agar upaya peningkatan derajad kesehatan
masyarakat yang optimal.

Mengacu pada visimisi dan tata nilai Puskesmas Karang Mulya yaitu :
1. Visi
Terwajudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensip, bermutu dan
berkelanjutan.
b. Meningkatkan sumber daya petugas puskesmas dan kader kesehatan.
c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Tata Nilai
S : Santun
E : Empati
H : Handal
A : Adil
T : Teladan

III. PENGORGANISASIAN
A. Pengorganisasian

PELINDUNG :
Kepala Puskesmas

PJ UKM

PJ KESTRA

PELAKSANA

B. Tata Hubungan Kerja Dan Pelaporan


A. Tata Hubungan Kerja :
PJ BATTRA bertugas melaksanakan koordinasi dengan PJ UKM dan Kepala
Puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring
kegiatan.
B. Pelaporan
PJ BATTRA melaporkan kegiatan kepada PJ UKM dan kepada Kepala
Puskesmas.

IV. TUJUAN KEGIATAN


1. Tujuan Umum :
Mengembangkan upaya pengobatan tradisional. Mampu meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas puskesmas dan masyarakat dalam
asuhan mandiri melalui pemanfaatan TOGA dan ketrampilan (Akupresure).

2. Tujuan Khusus :
a. Masyarakat dapat memahami dalam pemanfaatan tanaman obat tradisional
b. Masyarakat dapat mandiri dalam pengembangan pengobatan tradisional
c. Kebijakan dalam pemanfaatan TOGA dan pelayanan akupresure
d. Konsep dasar TOGA dan pengenalan tanaman obat pada TOGA
e. Tata laksana pemanfaatan TOGA dalam Asman untuk ganguankesehatan
ringan serta contoh pembuatan ramuan untuk asman danhal-hal yang perlu
diperhatikan.
f. Konsep pemanfaatan akupresure untuk asman.
g. Melakukan akupresure dan pemanfaatannya dalam asman 
V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Rincian Kegiatan :
Kegiatan Pokok Sasaran Umum Rincian Kegiatan Cara melaksanakan kegiatan Sasaran
Pelayanan asuhan mandiri Masyarakat atau Melakukan kunjungan - Melakukan kordinasi dengan PJ Didapat kendala atau masalah
kesehatan tradisional Kelompok lapangan kemasyarakat UKM dan Kepala Puskesmas dalam pengembangan serta
penanam TOGA atau kelompok penanam sesuai wilayah untuk melakukan pemanfaatan TOGA
TOGA pembinaan
Analisa masalah - Kordinasi dengan PJ UKM dan Rencana tindak lanjut
kepala puskesmas mengenai hasil
pembinaan sekaligus membuat
rencana tindak lanjut
Kordinasi Lintas program - Kordinasilintas program untuk Didapat kesepakatan dengan lintas
pelaksanaan tindak lanjut program untuk bersama
melaksanakan tindak lanjut
Kordinasi Lintas sektor - Kordinasi dengan lintas sector Di dapat dukungan dalam
terkait untuk mendapat dukungan pelaksanaan tindak lanjut
dan bantuan dalam pelaksanaan
kegiatan
Monitoring - Pemantauan hasil tindak lanjut Didapat hasil akhir dari tindak
lanjut
B. Pelaksana Kegiatan :
1. Penanggung jawab program BATTRA
2. Pelaksana BATTRA

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Cara melaksanakan kegiatan :
1. Melakukan pembinaan kepada masyarakat atau kelompok penanam TOGA dengan berkunjung langsung kemasyarakat.
2. Malaksanakan komunikasi informasi dan edukasi dalam pemanfaatan tanaman obat tradisional.
3. Melakukan tindak lanjut pada kendala atau masalah yang ditemukan pada saat pelaksanaan kegiatan.
B. Sasaran :
Masyarakat atau kelompok penanam tanaman obat keluarga diwilayah kerja Puskesmas Karang Mulya

VII. JADWAL KEGIATAN


Tahun 2021
No Kegiatan Pokok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembinaan/pendampingan masyarakat
√ √
kelompok TOGA
2 Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) √ √

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap akhir tahapan disertai dengan pelaporannya.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
A. Pencatatan
Pencatatan dibuat oleh pelaksana program ditujukan untuk Penanggung jawab
program BATTRA setelah kegiatan dilaksanakan.
B. Pelaporan
Penanggung jawab program BATTRA melaporkan hasil kegiatan kepada PJ UKM
dan Kepala Puskesmas setiap tiga bulan.
C. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai dengan melakukan
monitoring kegiatan, evaluasi dilaksanakan tiga bulan sekali dan apabila ada hal
yang akan dirubah atau diperbaiki maka akan di adakan revisi atau perbaikan di
kegiatan yang berikutnya.

Karang Mulya, 2 Januari 2021

Mengetahui,
Kepala Puskesmas KarangMulya Penanggung Jawab Program
Kesehatan Tradisional

MURATI SADIKIN, AMK ANDOKO SAPUTRO.,A.Md.Farm


NIP. 19730805 199403 1 005 NIP.19910222 201903 1 010

Anda mungkin juga menyukai