Resume Soal Nomer 4 Anes Fitria
Resume Soal Nomer 4 Anes Fitria
SEMESTER 2
PRODI : MPI
NIM 22561007
RESUME
Kata disiplin menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mempunyai arti ketaatan dan
kepatuhan pada aturan, tata tertib dan lain sebagainya. Mulyasa mengatakan, disiplin
adalah suatu keadaan tertib, ketika orang-orang bergabung dalam suatu sistem tunduk
pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati.
Sikap disiplin harus tercermin dan terwujud dalam sikap dan perbuatan kita sehari-hari
baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, organisasi, maupun dalam
lingkungan masyarakat pada umumnya. Adapun menurut Wyckoff, disiplin merupakan
proses belajar mengajar kepada ketertiban dan pengendalian diri. Dari beberapa
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah mematuhi dan menaati
pekerjaan dengan tertib dan teratur serta dalam waktu dan tempatnya tanpa paksaan
dari siapapun.Disiplin bagi peserta didik merupakan hal yang rumit dipelajari sebab
merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu dengan pengetahuan,
sikap, dan prilaku. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini adalah disiplin
yang dilakukan oleh para siswa dalam kegiatan belajarnya baik dirumah maupun
disekolah.Berdisiplin disini sangatlah penting karena dapat menjadikan seorang siswa
memiliki beberapa strategi mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan suatu
proses kearah pembentukan watak yang baik. Disiplin tersebut akan terwujud melalui
pembinaan sejak dini, sejak usia muda dimulai dari lingkungan keluarga melalui
pendidikan yang tertanam sejak usia muda yang semakin lama semakin menyatu dalam
dirinya dengan bertambahnya usia. Sehingga dalam hal ini, khususnya pendidikan di
dalam sekolah disiplin harus bisa diterapkan kepada para siswa tentu saja dengan
proses dan cara penerapan serta pembinaan berlanjut yang akan menjadikan siswa
mempunyai kedisiplinan yangberlaku dalam dunia pendidikan.
Pada dasarnya manusia hidup di dunia memerlukan suatu aturan sebagai pedoman dan
arahan untuk mempengaruhi jalan kehidupan, demikian pula di sekolah perlu adanya
tata-tertib untuk berlangsungnya proses belajar yang tinggi maka dia harus mempunyai
kedisiplinan belajar yang tinggi. Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap
peserta didik. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata
kedisiplinan yang akan menghantar kesuksesan dalam hidup setiap individu.
seorang individu. Apalagi seorang peserta didik yang sedang tumbuh kepribadiannya,
tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tentram, sangat berperan dalam
membangun kepribadian yang baik.
3. Melatih Kepribadian Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin
tidak terbentuk dalam waktu yang singkat. Namun, terbentuk melalui satu proses yang
membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian
tersebut dilakukan melalui latihan.
4. Pemaksaan Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan
motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat, dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan
atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya, disiplin
dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.
5. Hukuman Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh
peserta didik. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib
tersebut. Ancaman sanksi/hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan
dan kekuatan bagi peserta didik untuk mematuhi dan meaati peraturan yang
diberlakukan. Tanpa ancaman hukuman/sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan
dapat diperlemah. Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.
Macam-macam Disiplin :
1. Disiplin Waktu
Disiplin waktu menjadi sorotan yang utama bagi seorang guru maupun peserta didik,
yang akan menjadi tolak ukur dalam hal kedisiplinan itu sendiri. Waktu adalah suatu
nikmat yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wata‟ala, maka sudah sepantasnya kita
memanfaatkan waktu dengan se-efektif dan se-efisienmungkin untuk menjalankan
tugas sebagai khalifah Allah dimuka bumi ini.
3. Disiplin Dalam Bersikap Disiplin dalam mengontrol perbuatan diri sendiri menjadi
starting point untuk menata perilaku orang lain. Misalnya, disiplin untuk tidak marah,
tergesa- gesa dan tidak gegabah dalam bertindak. Disiplin dalam sikap ini
membutuhkan latihan dan perjuangan. Karena, setiap saat banyak hal yang menggoda
kita untuk melanggarnya. Kalau kita disiplin memegang prinsip dan perilaku dalam
kehidupan ini niscaya kesuksesan akan menghampiri kita.
Pembinaan peserta didik sangat diperlukan dalam rangka untuk mempersiapan peserta
didik dalam menghadapi tantangan hidup di masa sekarang dan masa yang akan
datang.Hal ini sejalan dengan definisi pendidikan yang dijelaskan dalam UU No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu suatu usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
1. Pembinaan Sikap
Pembinaan peserta didik dalam aspe sikap bertujuan agar peserta didik memiliki sikap
sesuai dengan yang di amanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
yaitu sikap yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur,
dan berakhlak mulia serta berkepribadian yang baik.Pembinaan dalam aspek sikap ini
biasanya dilakukan melalui beberapa program pendidikan umum, seperti pendidikan
agama, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, serta pendidikan seni budaya.
Selain itu pendidikan dalam aspek siap ini bisa diberikan melalui pembelajaran di kelas
oleh setiap guru dengan memberikan keteladanan atau contoh nyata dalam
pengembangan sikap peserta didik dalam hal kejujuran, kedisiplinan, kerjasama, saling
menghormati, saling membantu dan sebagainya.
2. Pembinaan pengetahuan/kecerdasan
3. Pembinaan keterampilan
Pembinaan peserta didik dalam aspek keterampilan bertujuan agar peserta didik
memiliki keterampilan dalam bidang tertentu yang di butuhkan untuk dapat hidup dalam
masyarakat lingkungannya. Dengan adanya keterampilan yang dimiliki peserta didik
akan mampu meningkatkan pembangunan ekonomi di daerahnya. Pembinaan
keterampilan ini dilakukan melalui pendidikan muatan lokal yaitu mata pelajaran yang
berisi kearifan lokal di daerah di sekitar sekolah, misalnya pertanian, membatik, dan
sebagainya. Pendidikan keterampilan ini lebi jauh bertujuan agar peserta didik memiliki
keterampilan yang memadai sehingga peserta didik mampu menciptakan lapangan
pekerjaan atau berwirausaha.
Secara bahasa, kode etik berasal dari kata kode dan etik, kode artinya simbol atau
tanda, sedangkan etik berasal dari bahasa latin ethico dan bahasa Yunani ethos. Dalam
kedua bahasa tersebut, etik berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, dan ukuran
bagi tingkah laku manusia.
Kode etik peserta didik adalah aturan-aturan, norma-norma yang dikenalkan kepada
peserta didik, berisi sesuatu yang menyatakan boleh tidak boleh, benar tidak benar,
layak tidak layak, dengan maksud agar ditaati oleh peserta didik, aturan-aturan tersebut,
bisa berupa maupun yang tertulis maupun tidak tertulis, termasuk di dalamnya adalah
tradisi-tradisi yang lazim di taati di dunia pendidikan, khususnya di sekolah. Adapun
tujuan dari kode eti adalah:
a. Agar terdapat suatu standar tingkah laku tertentu yang dapat dijadikan sebagai
pedoman bagi peserta didik di sekolah tertentu.
b. Agar terdapat kesamaan bahasa dan gerak langkah antara sekolah dengan orang tua
peserta didik serta masyarakat, dalam hal ini menangani peserta didik, kesamaan arah
ini sangat penting agar upaya-upaya yang mengaruh pada perkembangan peserta didik
menuju arah yang sama dan tidak saling bertolak belakang
c. Agar dapat menjunjung citra peserta didik di mata masyarakat, adanya upaya dan
tingkah laku yang pantas, sangat menjunjung tinggi citra dan wibawa peserta didik dan
bahkan lembaga pendidikan secara keseluruhan. Jangan sampai terjadi hanya karena
tingkah laku perbuatan beberapa oknum peserta didik, dapat mencemarkan peserta
didik secara keseluruhan termasuk lembaganya
d. Agar tercipta suatu aturan yang di taati bersama, khususnya peserta didik, dan
demikian juga oleh personalia sekolah yang lain. Ketaatan demikian sangat penting
demi menjaga harkat dan martabat.
Pengendalian peserta didik atau yang lazim di kenal dengan sebutan (student countrs),
adalah suatu lembaga pengadilan yang ada di sekola, dan bertugas mengadili peserta
didik. Peserta didik yang diduga mempunyai kesalahan-kesalahan tidak divonis begitu
saja, melainkan dihadapkan ke pengadilan dan diadakan persidangan.
Setelah peserta didik mendapatkan vonis dari pengadilan peserta didik maka hukuman
yang di jatuhkan kepadanya siap direalisasikan.Tujuan hukuman sebagai alat pendidik
dimana hukuman yang diberikan justru harus dapat mendidik dan menyadarkan peserta
didik. Apabila setelah mendapatkan hukuman, peserta didik tetap tidak sadar,
sebaiknya tidak diberikan hukuman, sebab misi dan maksud hukuman, bagaimana
harus dicapai. Penahanan di kelas adalah jenis hukuman yang diberikan kepada
peserta didik karena peserta didik melakukan kesalahan-kesalahan. Hukuman demikian
mungkin juga efektif manakali dikaitkan dengan beban pekerjaan yang bersifat mendidik
kepada peserta didik, dan harus disadari juga bahwa hukuaman bukanlah dimaksud
untuk dendam
melainkan menyadarkan dan mendidik peserta didik.
Strategi sangat berperan dalam pembinaan karakter peserta didik khususnya pada
sikap disiplin, karena jika salah menerapkan strategi dalam pembinaan sikap disiplin
akan berdampak pada karakter peserta didik yang kurang baik. Selaku pendidik,
diharapkan dapat menerapkan strategi yang efektif untuk membinabsikap disiplin anak
didiknya, penerapan strategi pembinaan sikap disiplin peserta didik sebagai berikut:
a. Keteladanan
Contoh dan keteladanan guru adalah suatu perbuatan atau tingkah laku yang baik, yang
patut ditiru oleh anak didik yang dilakukan oleh seorang guru dalam tugasnya sebagai
pendidik, baik tutur kata maupun perbuatannya yang dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari oleh murid, baik di lingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.
Hukuman adalah salah satu strategi yang digunakan oleh pendidik berupa sanksi yang
bersifat mendidik, dengan mempertimbangkan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa
serta akibat-akibat yang kemungkinan ditimbulkan melalui hukuman yang diberikan oleh
pendidik.
Seorang pendidik dilarang memberikan hukuman yang menimbulkan rasa sakit pada
siswa secara fisik maupun psikis. Penghargaan adalah salah satu dari kebutuhan pokok
yang mendorong seseorang untuk mengaktualisasikan dirinya. Penghargaan adalah
unsur disiplin yang sangat penting dalam pengembangan diridan tingkah laku anak.
Seseorang akan terus berupaya meningkatkan dan mempertahankan disiplin apabila
pelaksanaan disiplin itu menghasilkan prestasi dan produktivitas yang kemudian
mendapat penghargaan. Hukuman dijadikan sebagai salah satucara untuk membentuk
kedisiplinan pada anak. Terkadang dalam pelaksanaan kedisiplinan di sekolah
hukuman dijadikan sebagai sarana jitu dalam membangun kedisiplinan pada siswa.
Buku penghubung merupakan buku yang berisi tata tertib yang diberlakukan jika
seorang siswa melakukan pelanggaran aturan tata tertib di sekolah. Penerapan strategi
dengan buku penghubung ini menggunakan sistem point, dimana setiap pelanggaran
yang dilakukan oleh siswa diberikan sanksi point pada masing-masing aturan.
a. pengembangan guru
Ini hal utama yang perlu dilakukan. Bila guru hebat, maka sekolah, siswa, dan
lingkungan pun juga akan hebat. Seorang guru dapat berperan penting dalam membuat
suasana belajar di sekolah menjadi menyenangkan. Mengapa begitu? Mendikbud
menjelaskan, seorang siswa akan menyukai satu mata pelajaran bukan karena buku
teks mata pelajaran, melainkan sosok seorang guru yang dapat membawakan suasana
menyenangkan dalam proses belajar mengajar. "Untuk itu, para guru lakukanlah hal
yang mulia, jadilah guru yang inspiratif. Dengan begitu siswa dan masyarakat akan
menghormati anda," tutur Mendikbud.
Orang tua itu adalah pendidik terpenting yang paling tak tersiapkan. Hal ini tidak boleh
terjadi dalam dunia pendidikan, karena orang tua adalah yang utama dalam
pembentukan karakter seorang anak. Oleh sebab itu orang tua harus diperkuat
perannya, dan dapat terlibat dalam proses pendidikan.
2. Layanan perpustakaan
3. Layanan kantin
Kantin diperlukan tiap sekolah agar kkebutuhan anak terhadap makanan yang bersih,
bergizi dan higienis bagi anak sehingga kesehatan anak terjamin selama di sekolah.
Guru bisa mengontrol dan berkonsultasi dengan pengelola kantin dalam menyediakan
makanan yang sehat dan bergizi. Peranan lain dengan adanya kantin dalam sekolah
anak didik tidak berkeliaran mencari makanan dan tidak harus keluar dari lingkungan
sekolah.
4. Layanan kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya di bentuk dalam sebuah wadah yang bernama
Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sasaran utama UKS untuk meningkatkan atau membina
kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya. Proram UKS sebagai berikut:
b. Pendidikan kesehatan
c. Pemeliharaan kesehatan di sekolah
5. Layanan transportasi
Sarana transport bagi peserta didik sebagai penunjang untuk kelancaran proses belajar
mengajar, biasanya layanan transport diperlukan bagi peserta didik di tingkat
prasekolah dan pendidikan dasar. Penyelenggaraan transportasi sebaiknya
dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta.
6. Layanan asrama
Bagi siswa layanan asrama sangat berguna untuk mereka yang jauh dari keluarga
sehingga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk mereka beristirahat.
Biasanya yang mengadakan layanan asrama di tingkat sekolah menengah dan
perguruan tinggi.
Walaupun di sekkolah-sekolah telah ada wakil kepala sekolah urusan kesiswaan, akan
tetapi sifatnya koordinatif dan administratif, ia bertugas mewakili kepala sekolah dalam
hal memadukan rencana serta mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan
kesiswaan sebagai bagian yang terpadu dari keseluruhan program pendidikan di
sekolah.Pada dasarnya, pembina kesiswaan di sekolah merupakan tanggung jawab
semua tenaga kependidikan. Guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang kerap
kali berhadapan dengan peserta didik dalam proses pendidikan. Guru sebagai pendidik
Disiplin adalah kunci kesuksesan, sebab dengan disiplin orang menjadi berkeyakinan
bahwa disiplin membawa manfaat yang dibuktikan dengan tindakan disiplin itu sendiri.
Disiplin dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan waktu
berlalu dalam kehampaan. Semua itu dimaksudkan agar tercipta suasana belajar yang
baik dan harmonis, sehingga diharapkan para peserta didik dapat belajar dengan baik
dan mencapai apa yang dicita-citakannya