Semsol Suspensi
Semsol Suspensi
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Amanda Putri Y (P17335122003) Nadia Oktafani
Dandika Dwirizky S (P17335122006) (P17335122023)
Imani Campernik (P17335122016) Sakinah Nurnadya (P17335122032)
Karina Safitri (P17335122018) Silmi K Wildah (P17335122035)
Pembimbing Praktikum :
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN FARMASI
2023
Sediaan Suspensi Rekonstitusi Ampisilin 120 mg/5 mL
Kelarutan Tidak larut dalam air, dan dalam etanol, fase cair larut
dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzen, tetapi
silikon dioksida tertinggal sebagai sisa dalam pelarut-
pelarut itu. (FI VI, halaman 1611).
Stabilitas
Pemanasan kering, minimal 4 jam pada suhu 160 °C harus
● Panas
disimpan di tempat yang sejuk, kering, jauh dari bahan
● Cahaya pengoksidasi
Tidak boleh digunakan pada formulasi atau proses kondisi
● Air sangat asam (dibawah pH 3) atau sangat basa (diatas pH
10)
(Handbook of Pharma Manufacturing Formulation Liquid
● pH
Product, vol.6, halaman.619)
Inkompatibilitas Simetikon inkompaktibilitas dengan sistem air dan akan
mengapung seperti minyak kecuali jika di emulsi terlebih
dahulu , tidak boleh digunakan pada formulasi atau kondisi
asam (dibawah pH 3) atau sangat basa (diatas pH 10)
karena kondisi ini mungkin cenderung untuk memecah
polimer polidimetilsiloksan. Simetikon biasanya kelak
dapat dicampur dengan pelarut polar . Simetikon
inkompaktibel dengan pengoksidasi
(Handbook of Pharma Manufacturing Formulation Liquid
Product, vol.6, halaman.619)
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
(FI VI, halaman 1612).
3.2 Preformulasi Bahan Eksipien
3.2.1 Natrium Sakarin
Kegunaan
Stabilitas Pengawet (HOPE
Bahan yang ed VI
stabil hal.443)higroskopik larutan berair
meskipun
Inkompatibilitas Aktivitas antimikroba
stabil pada pH 2 - 10, methylparaben
presipitasi dapatdan paraben
terjadi lainnya
di bawah pH
sangat berkurang
2, viskositas dengan
larutan adanya
menurun surfaktan
cepat di atasnonionik, seperti8
pH 10 (HOPE
polisorbat
Hal 175) 80, sebagai akibat dari micellization. Namun,
Kegunaan propilen glikolstabilizing
Coating agent, (10%) agent,
telah suspending
terbukti mempotensiasi
agent viscosity
aktivitas
increasingantimikroba
agent, waterparaben dengan
absorbing adanya8 surfaktan
agent (HOPE Hal 175)
Inkompatibilitas nonionik
Na- CMCdan mencegah
tidak interaksi
kompatibel antara
dengan metilparaben
larutan asam kuatdan
dan
polisorbat 80. Ketidaksesuaian
dengan garam besi yang larut. dengan zat logam
Beberapa lain seperti
seperti
bentonit,
aluminiummagnesium trisilikat,
merkuri dan seng .bedak,
Tidak tragacanth,
kompatibelnatrium
dengan
alginat,
xanthan minyak
gum. Na-esensial,
CMC sorbitol, dankompleks
membentuk atropin, dengan
telah
dilaporkan.
gelatin dan Ini jugasehingga
pektin bereaksimembentuk
dengan berbagai guladengan
kompleks dan
alkohol
kolasangula
danterkait.
mampu Penyerapan methylparaben
mengendapkan proteinoleh plastik
bermuatan
juga telah
positif dilaporkan; Jumlah yang diserap tergantung pada
(HOPE 8 Hal 176)
Bahan Asam Askorbat
Pemerian Bubuk kristal warna putih hingga kuning muda tidak
hiroskopik tidak berbau atau kristal tidak berwarna dengan
rasa asam yang tajam secara bertahap menjadi gelap
warnanya setelah terpapar cahaya. (Handbook of Pharma
Manufacturing Formulation Liquid Product, vol.6,
halaman.43)
3.2.6 Kelarutan Larut dalam 1:25 etanol 95% dan 1: 3,5 air
Asam (Handbook of Pharma Manufacturing Formulation
Bahan Aqua Destilata
Askorbat Liquid
Pemerian CairanProduct,
jernih, vol.6,
tidak halaman.43)
berwarna, tidak berbau dan tidak
Stabilitas berasabentuk serbuk asam askorbat relatif stabil di udara.
Dalam
(Hope 6tidak
Dengan hal 766)
adanya oksigen dan zat pengoksidasi lainnya
Kelarutan iaBercampur
juga stabildengan sebagian
terhadap panas. besar
Asampelarut polar
askorbat (Hope
tidak stabil6
hal 766)
dalam larutan terutama larutan basa mudah mengalami
Stabilitas oksidasi
Stabil jika
secara
terpapar
kimiawi
udara. Sistem
Proses oksidasi
Penyimpanannya
dipercepat oleh
dan
3.2.7
Aqua tembaga
distribusi
danharus
besi. memastikan
Stabilitas PHterlindungi
maksimum dan
berada
kontaminasi
pada 5,4
Destilata .Larutan
ionik dan
dapat
organik.
disterilkan
Sistemdengan
juga harus
penyaringan.Bahan
terlindungi daricurah
fisik
harus
masuknya
disimpan
Partikel
dalamasing
wadah
danbukan
mikroorganisme
logam yang sehingga
tertutup
rapat
mikroba
terlindung
Pertumbuhannya
cahaya tempat sejuk
Dapat
dan kering
dicegah atau
(Handbook
diminimalkan.
of Pharma
Hans disimpan
Manufacturing
dalam wadah
Formulation
yang sesuai.
Liquid
Product,
(Hope 6vol.6,
hal 766)
halaman.43)
Kegunaan
Kegunaan Antioksidan
Sebagai pelarut (Hope 6 hal 766)
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas Inkompatibel
Dalam formulasi
dengan
farmasi,
alkaliairion
dapat
logam
bereaksi
terutama
dengan
tembaga
obat-
dan
obatan
besi dan
bahan
eksipien
pengoksidasi
lain yang
methenamine,
rentan terhadap
phenylephrine,
hidrolisis.
hydrochloride,
Air dapat bereaksi
pyrilamine
keras dengan
maleate,Logam
salicylamide,
alkali dansodium
cepat
nitrite,
Dengansodium
Logam salicylate,
alkali dan theobromine
oksidannya, seperti
salicylate,
kalsium
dan
picotamide.
oksida dan magnesium
Selain itu asam
oksida.askorbat
Air jugaditemukan
bereaksi dengan
dapat
mengganggu
garam anhidrat
uji kolorimetri
untuk terbentuk
tertentuhidrat
dengandari
mengurangi
berbagai
intensitas
komposisi,warna yang dihasilkan
dan dengan organik (Handbook
tertentu bahan
of kalsium
Pharma
Manufacturing
karbida Formulation Liquid Product, vol.6,
halaman.43)
(HOPE 6 hal 768)
IV. SPESIFIKASI SEDIAAN (Dandika Dwirizky_P17335122016)
Bentuk Sediaan : Suspensi Rekonstruksi
Warna : Ungu
Bau : Anggur
Rasa : Anggur
pH sediaan : 6-6,5
Viskositas Sediaan : 37 cP- 40 cPs
Volume/bobot per wadah : 62ml/botol
Kekuatan sediaan : 120mg/5ml
Cara penggunaan :
1. untuk anak 1-4 tahun
sehari 4 kali 10,4167ml
2. untuk umur 4 sampai 17 tahun
sehari 4 kali 20,83ml maksimal 41,67ml
V. PENDEKATAN FORMULA (Amanda Putri Yuliana P17335122003)
No. Nama Zat Jumlah Kegunaan
1. Simetikon 6,67% Bahan Aktif
2. Natrium Sakarin 0,2% Pemanis
3. Gliserin 15% Wetting agent
4. Carboxymethylcellulose Suspending agent dan Flocculating
0,6%
sodium (Na-CMC) agent
5. Propilparaben 0,02% Pengawet
6. Metilparaben 0,18% Pengawet
7. Asam askorbat 0,1% Antioksidant
8. Asam sitrat monohidrat 0,5% Chelating agent
9. Propilen Glikol 5% Pelarut metilparaben dan
propilparaben
10. Essence Melon 0,2% Flavoring agent dan Coloring agent
11. ad
Aquadest Pelarut
100%
VI. PENIMBANGAN (Imani Campernik P17335122016)
No. Nama Zat Jumlah yang ditimbang
6,67 gram
1. simetikon 6,67% × 500 mL = 33,350 gram.
100 mL
0,2 gram
Essence Melon × 500 mL = 1 gram
2. 100 mL
0,2%
→ Diencerkan dalam perbandingan 1 : 10 mL air.
15 gram
3. gliserin 15% × 500 mL = 75,000 gram
100 mL
0,2 gram
× 500 mL = 1,000 gram
100 mL
4. Na Sakarin 0,2% → Diencerkan dalam perbandingan 1 : 1,2 mL air menjadi
1 na sakarin : 2 mL air.
Propil Paraben 0,02 gram
5. × 500 mL = 0,1000 gram
0,02% 100 mL
Carboxymethylc
0,6 gram
7. ellulose sodium × 500 mL = 3,000 gram
100 mL
(Na-CMC) 0,6%
0,1 gram
× 500 mL = 0,500 gram
100 mL
Asam askorbat
8. → larut dalam perbandingan 1 : 3,5 mL air menjadi 0,5
0,1%
asam askorbat : 2 mL air.
0,5 gram
Asam sitrat × 500 mL = 2,500 gram
100 mL
9. monohidrat → sangat mudah larut dalam air (<1) perbandingan 1 : 0,8
0,5%
mL air menjadi 2,5 asam askorbat : 2 mL air.
10. Propilen Glikol 5 gram
× 500 mL = 25,000 gram
100 mL
5%
2. Gliserin
1,0-1,5 g/kg bb (HOPE Ed 6, 2009)
● Anak < 2 tahun = 12,48 kg (ISO vol 43, 2008)
1,5 g
ADI= x 12,48 kg = 18,75 g/hari
kg
15 g
Dosis yang dikonsumsi 0,3 ml x = 0,045 g x 6 = 0,27
100 ml
g/hari
● Anak 2-12 tahun = 12,48 - 35,52 kg (ISO vol 43, 2008)
1,5 g
ADI= x 12,48 kg = 18,75 g/hari
kg
15 g
Dosis yang dikonsumsi 0,3 ml x = 0,045 g x 6 = 0,27
100 ml
g/hari
1,5 g
ADI= x 35,52 kg = 53,28 g/hari
kg
15 g
Dosis yang dikonsumsi 0,6 ml x = 0,09 g x 6 = 0,54
100 ml
g/hari
● Anak > 12 tahun = 35,52 kg (ISO vol 43, 2008)
1,5 g
ADI= x 35,52 kg = 53,28 mg/hari
kg
15 g
Dosis yang dikonsumsi 0,6 ml x = 0,09 g x 6 = 0,54
100 ml
g/hari
15 g
Dosis yang dikonsumsi 5,4 ml x = 0,81 g x 6 = 4,86
100 ml
g/hari
3. Propilparaben
10 mg/kg bb (HOPE Ed 6, 2009)
● Anak < 2 tahun = 12,48 kg (ISO vol 43, 2008)
10 mg
ADI= x 12,48 kg = 124,8 mg/hari
kg
0,02 g
Dosis yang dikonsumsi 0,3 ml x = 0,00006g x 6 =
100 ml
0,00036g = 0,36 mg/hari
● Anak 2-12 tahun = 12,48 - 35,52 kg (ISO vol 43, 2008)
10 mg
ADI= x 12,48 kg = 124,8 mg/hari
kg
0,02 g
Dosis yang dikonsumsi 0,3 ml x = 0,00006g x 6 =
100 ml
0,00036g = 0,36 mg/hari
10 mg
ADI= x 35,52 kg = 355,2 mg/hari
kg
0,02 g
Dosis yang dikonsumsi 0,6 ml x = 0,00012g x 6 =
100 ml
0,00072g = 0,72 mg/hari
● Anak > 12 tahun = 35,52 kg (ISO vol 43, 2008)
10 mg
ADI= x 35,52 kg = 355,2 mg/hari
kg
0,02 g
Dosis yang dikonsumsi 0,6 ml x = 0,00012g x 6 =
100 ml
0,00072g = 0,72 mg/hari
0,02 g
Dosis yang dikonsumsi 5,4 ml x = 0,00108g x 6 =
100 ml
0,00648g = 6,48 mg/hari
4. Metilparaben
10 mg/kg bb (HOPE Ed 6, 2009)
● Anak < 2 tahun = 12,48 kg (ISO vol 43, 2008)
10 mg
ADI= x 12,48 kg = 124,8 mg/hari
kg
0,02 g
Dosis yang dikonsumsi 0,3 ml x = 0,00006g x 6 =
100 ml
0,00036g = 0,36 mg/hari
● Anak 2-12 tahun = 12,48 - 35,52 kg (ISO vol 43, 2008)
10 mg
ADI= x 12,48 kg = 124,8 mg/hari
kg
0,02 g
Dosis yang dikonsumsi 0,3 ml x = 0,00006g x 6 =
100 ml
0,00036g = 0,36 mg/hari
10 mg
ADI= x 35,52 kg = 355,2 mg/hari
kg
0,02 g
Dosis yang dikonsumsi 0,6 ml x = 0,00012g x 6 =
100 ml
0,00072g = 0,72 mg/hari
● Anak > 12 tahun = 35,52 kg (ISO vol 43, 2008)
10 mg
ADI= x 35,52 kg = 355,2 mg/hari
kg
0,02 g
Dosis yang dikonsumsi 0,6 ml x = 0,00012g x 6 =
100 ml
0,00072g = 0,72 mg/hari
0,02 g
Dosis yang dikonsumsi 5,4 ml x = 0,00108g x 6 =
100 ml
0,00648g = 6,48 mg/hari
5. Asam askorbat
250 mg/hari (HOPE Ed 6, 2009)
● Anak < 2 tahun
2
ADI= x 250 mg = 35,7143 mg/hari
2+ 12
0,1 g
Dosis yang dikonsumsi 0,3 ml x = 0,0003g x 6 =
100 ml
0,0018g = 1,8 mg/hari
● Anak 2-12 tahun
2
ADI= x 250 mg = 35,7143 mg/hari
2+ 12
0,1 g
Dosis yang dikonsumsi 0,3 ml x = 0,0003g x 6 =
100 ml
0,0018g = 1,8 mg/hari
12
ADI= x 250 mg = 150 mg/hari
20
0,1 g
Dosis yang dikonsumsi 0,6 ml x = 0,0006g x 6 =
100 ml
0,0036g = 3,6 mg/hari
● Anak > 12 tahun
12
ADI= x 250 mg = 150 mg/hari
20
0,1 g
Dosis yang dikonsumsi 0,6 ml x = 0,0006g x 6 =
100 ml
0,0036g = 3,6 mg/hari
0,1 g
Dosis yang dikonsumsi 5,4 ml x = 0,0054g x 6 g =
100 ml
0,0324g = 32,4 mg/hari
7. Propilenglikol
25 mg/kg bb (HOPE Ed 6, 2009)
● Anak < 2 tahun = 12,48 kg (ISO vol 43, 2008)
25 mg
ADI= x 12,48 kg = 312 mg/hari
kg
5g
Dosis yang dikonsumsi 0,3 ml x = 0,015g x 6 = 0,09g =
100 ml
90mg/hari
● Anak 2-12 tahun = 12,48 - 35,52 kg (ISO vol 43, 2008)
25 mg
ADI= x 12,48 kg = 312 mg/hari
kg
5g
Dosis yang dikonsumsi 0,3 ml x = 0,015g x 6 = 0,09g =
100 ml
90mg/hari
25 mg
ADI= x 35,52 kg = 888 mg/hari
kg
5g
Dosis yang dikonsumsi 0,6 ml x = 0,03g x 6 = 0,18g =
100 ml
180mg/hari
● Anak > 12 tahun = 35,52 kg (ISO vol 43, 2008)
25 mg
ADI= x 35,52 kg = 888 mg/hari
kg
5g
Dosis yang dikonsumsi 0,6 ml x = 0,03g x 6 = 0,18g =
100 ml
180mg/hari
5g
Dosis yang dikonsumsi 5,4 ml x = 0,27g x 6 = 1,62g =
100 ml
16200mg/hari (overdosis)
VIII. PROSEDUR PEMBUATAN (Imani Campernik P17335122016)
8.1. Pembuatan air bebas karbondioksida dibuat dengan cara :
1. Aquadest sebanyak 1000 ml dididihkan pada beaker glass diatas
hotplate, bagian mulut beaker glass ditutup dengan kaca arloji
2. Setelah mendidih diamkan hingga suhu kamar
3. Aquadest dapat digunakan
(Farmakope
= 15,2
Indonesia
R3
Edisi VI
halaman Suhu = 27,1
2055)
℃
Indeks Bias
= 15,3
Rata-rata =
15,23±0,057
3 MIKRO
. BIOLOGI
Uji Dilakukan Sesuai - -
Efektivita dengan dengan
s menggunaka kriteria
pengawet n bakteri untuk
(Farmako yang sudah mikroba
pe diketahui uji
Indonesia konsentrasin (Farmak
Edisi VI ya kemudian ope
halaman diinokulasika Indonesi
1826) n dengan a Edisi
sediaan dan VI
media uji halaman
dilanjutkan 1829)
dengan tidak ada
mengidentifi aktivitas
kasi kembali mikroba
pada waktu dalam
tertentu sediaan
(menggunaka
n angka
lempeng
total)
XI. PEMBAHASAN (Amanda Putri Yuliana P17335122003)t.
Rute pemberian obat melalui oral merupakan cara pemberian yang umum
dilakukan, dimana formulasi liquid sangat disarankan untuk penggunaan pada
pasien pediatric dan geriatric karena fleksibilitasnya yang meliputi dosis yang
besar, keamanan, dan kenyamanyan pemberian. Suspensi memiliki kelebihan
dalam hal disintegrasi dan kelarutan yang lebih baik serta memiliki sifat yang
lebih akseptabel dibandingkan sediaan tablet terutama untuk pediatric dan
geriatric.
Pada praktikum mata kuliah teknologi sediaan liquida dan semisolida
kali ini dibuat sediaan suspensi rekonstitusi untuk anak-anak yang memiliki
bahan aktif ampisilin dengan kekuatan 120 mg/ 5 mL. Digunakan bahan aktif
yaitu ampisilin dimana kelarutan ampisilin menurut farmakope edisi 6 halaman
138 adalah sukar larut dalam air dan dalam metanol; tidak larut dalam
benzena, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform. Dipilih sediaan
suspensi karena ampisilin sukar larut dalam air sehingga dibuat sediaan
suspensi. Namun ampisilin memiliki stabilitas yang tidak baik dalam air,
diketahui larutan ampisilin pada suhu ruang (27℃) hanya dapat stabil selama
3-5 hari. Sehingga sediaan dibuat dalam bentuk suspensi rekonstitusi.
Mengenai formulasi sediaan suspensi rekonstitusi ampisilin, pemilihan
bahan-bahan eksipien pada sediaan berdasarkan kesesuaian dengan bahan
aktif, yaitu digunakan purified water (Air bebas karbon dioksida) sebagai zat
pembawa, Dipilih purified water karena merupakan standar untuk sediaan oral
yang tidak dipersyaratkan steril dan bebas pirogen seperti suspensi, tidak
bersifat toksik serta harganya murah. Namun pembawa ditambahkan saat
sediaan akan segera dikonsumsi.
Penambahan Sukrosa dan Natrium Sakarin digunakan sebagai
pemanis untuk meningkatkan akseptabilitas rasa kepada pasien, memiliki pH
yang sesuai dengan pH stabil sediaan serta tidak memiliki inkompatibilitas
baik terhadap bahan aktif maupun dengan eksipien lainya. Kadar yang
digunakan untuk sukrosa yaitu 20% dan Na Sakarin yaitu 0,05% sesuai dengan
standar dalam HOPE dan perhitungan ADI nya pun memenuhi syarat.
Karena sediaan pembawanya air yang dapat menjadi media
pertumbuhan mikroorganisme maka dibutuhkan pengawet agar dapat
meningkatkan stabilitas serta mencegah, menghambat, dan membunuh
mikroorganisme pada sediaan. Pengawet untuk sediaan suspensi rekonstitusi
haruslah yang sangat mudah larut atau mudah larut dalam cairan pembawa. Na
benzoat sebagai pengawet antimikroba, dipilih karena kelarutanya 1 :1,8 dalam
air sehingga sesuai, selain itu tidak memiliki inkompatibilitas baik dengan
bahan aktif maupun dengan eksipiennya. Kadar Na Benzoat yang digunakan
yaitu 0,1%. Kadar tersebut masih sesuai dengan standar dalam HOPE edisi 6
halaman 627 dan perhitungan ADI nya pun memenuhi syarat.
Ampisilin cenderung mudah teroksidasi oleh udara dan cahaya
sehingga penyimpanannya harus dalam botol coklat yang tertutup rapat serta
ditambahkan asam askorbat sebagai antioksidan yang dapat larut dalam air
dengan kadar 0,1%. Kadar tersebut masih sesuai dengan standar dalam HOPE
edisi 6 halaman 43 dan perhitungan ADI nya pun memenuhi syarat.
Karena dibuat suspensi rekonstitusi dengan metode granulasi basah
maka diperlukan cairan pengikat untuk membentuk massa granul. Cairan
pengikat yang digunakan adalah PVP yang dilarutkan dalam etanol. Kadar
PVP yang digunakan adalah 2% dan etanol dianjurkan 10 mL, namun
praktikan menggunakan etanol sebanyak 15 mL karena jika hanya 10 mL
cairan pengikat masih terlalu kental.
Essence anggur sebagai zat pewarna dan perasa (coloring and
flavouring agent) praktikan pilih untuk memperbaiki warna dan rasa dari
sediaan kami agar memiliki warna dan rasa yang menarik sehingga
meningkatkan akseptabilitas palatabilitas dari sediaan yang akan dibuat.
Essence dicampurkan kecalam cairan pengikat dengan kadar 0,02% yang
merupakan standar penambahan essence menurut buku Ansel's Pharmaceutical
Dosage Forms and Drug Delivery tenth edition.
Untuk fase luar ditambahkan suspending agent. Suspending agent
yang dipilih dalam sediaan ini adalah Na-CMC FSH karena bahan aktif
bermuatan kation sehingga dipilih suspending agent yang bermuatan anion
seperti Na-CMC FSH. Dipilih Na-CMC FSH karena bahan tersebut merupakan
suspending agent yang cara pengembangannya tidak rumit sehingga cocok
untuk sediaan rekonstitusi. Kadar yang digunakan sebesar 0,5% karena sesuai
dengan standar dalam HOPE dan perhitungan ADI nya pun memenuhi syarat.
Jika kadarnya terlalu tinggi dapat membentuk gel dan jika terlalu rendah
sediaan akan kurang viscous sehingga mengurangi akseptabilitas dan
palatabilitas saat penuangan. Selain itu Na-CMC FSH dapat juga berfungsi
sebagai flocculating agent untuk mencegah agregasi
Evaluasi pertama yang dilakukan adalah uji waktu rekonstitusi untuk
menjamin sediaan mudah direkonstitusi dengan pengocokan sedang sehingga
diharapkan meningkatkan akseptabilitas. Syaratnya adalah kurang dari 30
detik, rata rata waktu rekonstitusi dari 5 botol adalah 24,6±7,0922 detik dengan
salah satu botol memiliki waktu 34 detik sehingga tidak memenuhi syarat.
Selanjutnya uji volume terpindahkan untuk melihat kesesuaian volume
sediaan dengan volume yang tertera pada etiket. Syaratnya adalah tidak lebih
dari 100% dan tidak kurang dari 95% dari etiket yang tertera, dengan hasil
yang sesuai yaitu 60 ml untuk setiap botolnya. Namun pada praktiknya volume
sediaan dilebihkan 3 % tiap botolnya sehingga volume yang sediaan dibulatkan
adalah 62 % mL. Hasil evaluasi didapatkan rata rata volume terpindahkan dari
5 botol sediaan adalah mL dengan salah satu botol memiliki volume
terpindahkan 53 mL sehingga. Lalu untuk sediaan suspensi dibutuhkan
uji redispersi untuk menentukan apakah sediaan mudah didispersikan kembali
dengan pengocokan sedang sehingga menghasilkan sistem yang homogen.
Syaratnya adalah waktu redispersi kurang dari 30 detik, rata rata waktu
rekonstitusi dari 5 botol adalah
Pada evaluasi fisika dilakukan uji organoleptik, yaitu dengan cara
mengamati sediaan secara visual dengan mengamati warna, aroma dan rasa
sediaan, dan hasil yang didapatkan pada sediaan suspensi rekonstitusi
ampisilin yaitu warna magenta tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan yaitu
ungu. Rasa dari sediaan yaitu rasa anggur sesuai syarat yang diharapkan, serta
berbau anggur sesuai dengan yang diharapkan.
Selanjutnya dilakukan uji pH dengan digunakan alat pH meter yang
telah dibakukan, sehingga didapatkan hasil pH yang sesuai dengan pH stabil
sediaan yaitu 5-7,5 dan pH sediaan sebenarnya yaitu 6,88 sehingga memenuhi
syarat.
Selain itu dilakukan juga evaluasi volume perpindahan dengan
melakukan pemindahan sediaan yang telah dimasukan kedalam botol kedalam
gelas ukur, hal ini untuk menjadi jaminan bahwa volume yang terdapat pada
botol sediaan telah sesuai tidak lebih dari 100% dan tidak kurang dari 95% dari
etiket yang tertera, dengan hasil yang sesuai yaitu 60 ml untuk setiap botolnya.
Namun pada praktiknya volume sediaan dilebihkan 3 % tiap botolnya sehingga
volume yang sediaan dibulatkan adalah 62 % mL. Hasil evaluasi rata rata
volume terpindahkan yang didapatkan adalah
Evaluasi dilanjutkan untuk penetapan bobot jenis dengan melakukan
pada suhu ruang terhadap bobot zat terhadap bobot air dengan menggunakan
piknometer, dengan hasil yang sesuai yaitu 0,9777 g/mL, dimana bobot
sediaan mendekati bobot air yaitu 1,07274±0,0002 g/mL. Maka bobot jenis
sediaan telah memenuhi syarat.
Dan untuk evaluasi terakhir dilakukan evaluasi volume sedimentasi,
yang dilakukan penetapan perbandingan volume akhir dari endapan (Vu)
terhadap volume awal (Vo) sebelum pengendapan. Alat yang digunakan yaitu
gelas ukur sedimentasi dengan waktu pengamatan selama 3 hari. Didapatkan
hasil volume sedimentasi dengan nilai Nilai tersebut tidak memenuhi syarat
karena nilai volume sedimentasi yang baik adalah 1 atau mendekati 1.
Dapat disimpulkan bahwa evaluasi akhir sediaan menunjukkan bahwa
sediaan kurang memenuhi syarat, diakibatkan karena evaluasi volume
terpindahkan dan volume sedimentasi menunjukkan bahwa sediaan tidak
memenuhi syarat.
XII. ETIKET – BROSUR – KEMASAN SEKUNDER (Amanda Putri Yuliana
P17335122003)
Evaluasi Indeks Bias Evaluasi Indeks Bias Evaluasi Indeks Bias Bobot piknometer +
(Replikasi ke-1) (Replikasi ke-2) (Replikasi ke-3) air