Anda di halaman 1dari 12

MEMANDIKAN BAYI DAN PERAWATAN TALI PUSAT

DISUSUN

KELOMPOK 17 A

1. Dewi Sintia Gabirilla Kristina (032020004)


2. Priska Br.Keliat (032020011)
3. Indra Dermawan Laoli (032020019)

Dosen Pembimbing: Helinida Saragih, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA


ELISABETH MEDAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami hanturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang telah
memberikan kami kesempatan , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “MEMANDIKAN BAYI DAN PERAWATAN TALI PUSAT” . Meskipun banyak
hambatan yang kami alami , tetapi kami bersyukur karena saya dapat belajar lebih untuk
menghadapi hambatan yang terjadi. Adapun maksud dari penyusunan ini untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Maternitas I. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan
kepada pembaca dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan pembuatan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Penulis

Kelompok 17

DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………..
1.3 Tujuan penulisan……………………………………………………………

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Memandikan Bayi …………….……………………….…………………………
2.2 Perawatan Tali Pusat………………………………………………………………….
2.3 Tujuan…………………………………………………………………………………

2.3.1 Memandikan Bayi

2.3.2 Perawatan Tali Pusat…………………………………………………………………


2.4 Manfaat
2.4.1 Manfaat Memandikan Bayi…………………………………………………………..
2.4.2 Manfaat Perawatan Tali Pusat………………………………………………………..
2.5 Komplikasi………………………………………………………………………………
2.6 Waktu Yang Tepat Memandikan Bayi …………………………………………………..
2.7 SOP Memandikan Bayi ………………………………………………………………..
2.8 .SOP Perawatan Tali Pusat……………………………………………………………
2.9. Memberikan Perawatan Bayi Sehari-hari……………………………………………..

BAB III. PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….
3.2 Saran…………………………………………………………………………….. …. …
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar bayi bersih,
terasa segar, dan mencegah kemungkinan terjadinya infeksi. Prinsip dalam memandikan bayi
yang diperhatikan adalah menjaga jangan sampai bayi kedinginan serta kemasukan air ke
hidung, mulut, atau telinga yang dapat mengakibatkan aspirasi. (Aziz Alimul Hidayat, 2009)
Dianjurkan untuk membersihkan mata bayi dengan meneteskan pembersih. Jika bayi lahir
prematur (belum mencapai 37 minggu), dianjurkan membersihkan bayi dengan minyak dan
menjaga zat lemak putih tetap menutupi tubuhnya agar tubuh bayi tetap hangat.
Disamping memandikan bayi perawatan tali pusat sangat penting juga dilakukan
terutama oleh ibu melahirkan karena ibu yang lebih mengetahui perkembangan bayi setiap
harinya (Rejeki, 2017). Tali pusat merupakan jalan masuk utama infeksi sistemik pada bayi
baru lahir (Riaz et al., 2019). Sekitar 23% sampai 91% tali pusat yang tidak dirawat dengan
menggunakan antiseptik akan terinfeksi oleh kuman staphylococcus aureus pada 72 jam
pertama setelah kelahiran (Subiastutik, 2017).
Kuman ini dapat menyebabkan pustula, konjungtivitis, pyoderma danomfalitis atau
infeksi pusat. Tanpapengobatan, dapat terjadi kematian dalam beberapa hari (Hamilton-d,
2014). Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir sebaiknya dijaga tetap kering setiap hari
untuk menghindari terjadinya infeksi. Bila sampai terdapat nanah dan darah berarti terdapat
infeksi dan harus segera diobati (Sinsin, 2008).
Ibu post partum sebagian besar belum mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu
dikarenakan kurang percaya akan kemampuan diri mereka untuk merawat bayi yang benar,
salah satunya tentang perawatan tali pusat. Fenomena tersebut merupakan masalah yang
sering ditemui di masyarakat (Sutini, 2013).
Pasien dan keluarga memiliki keterbatasan pengetahuan yang banyak tidak diketahui
tentang perawatan bayi sehari-hari seiring perkembangan zaman dan dalam lingkup
kesehatan. Untuk memenuhi keterbatasan pengetahuan pasien dan keluarga dalam masalah
perawatan bayi sehari-hari, kami tim pengabdi memberikan penyuluhan mengenai perawatan
sehari-hari pada bayi seperti cara memandikan bayi dan cara perawatan tali pusat.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa itu memandikan dan perawatan tali pusat?
2. Apa manfaat dari memandikan dan perawatan tali pusat?
3. Apa komplikasi dari perawatan tali pusat yang tidak baik ?
4. Kapan waktu yang tepat untuk memandikan bayi?
5. Bagaimana langkah-langkah memandikan bayi?
6. Bagaimana langkah-langkah perawatan tali pusat?

Tujuan
Agar Mahasiswa mengetahui:
 Mengetahui definisi memandikan dan perawatan tali pusat.
 Mengetahui manfaat dari memandikan dan perawatan tali pusat
 Mengetahui komplikasi dari perawatan tali pusat yang tidak baik.
 Mengetahui kapan waktu yang tepan untuk memandikan bayi.

 Mengetahui langkah-langkah memandikan bayi dan perawatan tali pusat.


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Memandikan Bayi


Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar bayi bersih,
terasa segar, dan mencegah kemungkinan terjadinya infeksi. Memandikan bayi juga
merupakan suatu proses bounding attachment yang erat hubungannya dengan proses tumbuh
kembang bayi karena bayi dan ibu membentuk ikatan batin satu dengan yang lain .
Prinsip dalam memandikan bayi yang diperhatikan adalah menjaga jangan sampai
bayi kedinginan serta kemasukan air ke hidung, mulut, atau telinga yang dapat
mengakibatkan aspirasi. (Aziz Alimul Hidayat, 2009) Dianjurkan untuk membersihkan mata
bayi dengan meneteskan pembersih. Jika bayi lahir prematur (belum mencapai 37 minggu),
dianjurkan membersihkan bayi dengan minyak dan menjaga zat lemak putih tetap menutupi
tubuhnya agar tubuh bayi tetap hangat.
Teknik memandikan neonatus adalah dengan teknik spongebath yaitu membersihkan
neonatus dengan membasuh seluruh bagian tubuh dari mulai kepala sampai degan ujung kaki
tanpa dimasukan kedalam bak mandi. Bayi baru lahir sebenarnya tidak perlu dimandikan
segera setelah dilahirkan untuk membersihkan vernik, karena vernik bisa menghilang sendiri
setelah hari kedua dan dapat melindungi kulit dari bakteri. Bayi harus dimandikan jika
seluruh tubuhnya diselimuti oleh mekonium / yang terkontaminasi oleh darah/ feces ibu.

2.2 Perawatan Tali Pusat


Tali pusat atau funikulus umbilicalis adalah bagian dari plasenta yang
menghubungkan umbilicus janin dengan permukaaan fetal plasenta. Melalui tali pusat ini
darah kotor dari janin dialirkan ke plasenta dari janin dan darah yang kaya oksigen dialirkan
dari ibu ke janin (Depkes RI, 2007).

Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikat tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam
keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar
akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan “puput”pada hari ke-5 sampai hari
ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negative dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan
kematian (Depkes RI, 2007).
2.3 Tujuan

2.1 Memandikan Bayi

Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih,
terasa segar, dan mencegah kemungkinan adanya infeksi (Hidayat, 2007).

1. Memberikan rasa nyaman

2. Memperlancar sirkulasi darah

3. Mencegah infeksi

4. Menjaga dan merawat integritas kulit

2.2 Perawatan Tali Pusat

Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada
bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus ke dalam
tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau
daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Depkes RI,
2008). Wiknjosastro (2006) menyatakan bahwa tujuan merawat tali pusat adalah untuk
mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, sehingga tali pusat tetap bersih,
kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit
tetanus ini disebabkan oleh Clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin
(racun), yang masuk melalui luka tali pusat karena perawatan atau tindakan yang kurang
bersih (Saifuddin, 2006)

2.4 Manfaat

2.1 Memandikan Bayi

Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi, mandi
akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi (Parker, 2008). Bayi sering mengalami gangguan pada
kulit, diantaranya adalah biang keringat, eksim popok, dan eksim susu. Dimana masalah-masalah ini
bisa diatasi dengan mudah yaitu mandi dengan bersih. Memandikan bayi merupakan upaya yang
dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan adanya
infeksi (Hidayat, 2007).

2.2 Perawatan tali Pusat

Manfaat perawatan tali pusat menurut Saifuddin (2006) yaitu :

a. Dapat merawat tali pusat dengan tehnik septik dan aseptic

b. Dapat membersihkan tali pusat dan sekitarnya

c. Dapat mencegah timbulnya infeksi oleh bakteri.


2. 5 Komplikasi
Perawatan tali pusat yang tidak memadai dapat menimbulkan infeksi yang dikenal sebagai
omphalistis yang disertai dengan tanda awal yaitu basah di sekitar tali pusat, mengeluarkan sedikit
cairan, berbau, bengkak di sekitar tali pusat dan demam. Pada bayi dengan omphalistis tanpa
pengobatan dapat menyebabkan kematian dalam beberapa hari karena timbulnya sepsis (Cunningham,
2006).

Perawatan tali pusat penting untuk menghindari terjadinya infeksi tali pusat pada bayi, tapi
jarangnya ibu yang melakukan perawatan tali pusat secara aseptik maka akan menimbulkan dampak
negatif yaitu bayi akan mengalami tetanus dan dapat mengakibatkan kematian. Perawatan tali pusat
yang sekarang ini dikembangkan adalah dengan perawatan terbuka. WHO (2000) merekomendasikan
perawatan tali pusat berdasarkan prinsip-prinsip aseptic dan kering serta tidak lagi dianjurkan
menggunakan alcohol. Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan
membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan risiko
infeksi (Taylor et al, 2003).

2.6 Waktu Yang Tepat Memandikan Bayi

Memandikan bayi menurut WHO seharusnya dilakukan minimal 6 – 24 jam setelah bayi
dilahirkan (Smith & Shell, 2017). karena memandikan bayi adalah kegiatan penting yang harus
dilakukan secara benar. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kejadian hipotermia dan
hipoglikemia pada bayi serta merangsang pemberian breastfeeding (Warren, 2020). Waktu yang
tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum bayi tidur karena dapat membuatnya rileks hingga
memudahkan bayi tidur.hindari memandikan bayi sebelum atau setelah makan karena perut bayi
yang tertekan akan membuatnya muntah.

2.7 SOP Memandikan bayi

a. Persiapan pasien:

1. Petugas memperkenalkan diri

2. Beritahu pasien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan

b. Persiapan Alat-alat :
1. Meja mandi khusus
2. Handuk mandi
3. Sabun mandi khusus bayi
4. Perlengkapan pakaian bayi
5. Sisir rambut bayi
6. Kain besar / handuk untuk alas
7. Waslap 2 buah
8. Kapas lembab pada tempatnya
9. Kapas rebus untuk mata (kapas DTT)
10. Kasa steril dalam tempatnya
11. Perlak
12. Baby Oil
13. Ember tertutup untuk pakaian kotor
14. Tempat sampah
15. Baskom berisi air hangat
16. Bak Mandi Bayi berisi air hangat
17. Skort
18. Sarung tangan

c. Prosedur Memandikan Bayi

1. Letakkan bayi di atas perlak, lepaskan seluruh pakaiannya.


2. Jika tali pusat belum lepas, lepaskan kassa yang membungkus tali pusat. Jika lengket,
siram dengan air hangat.
3. Jika buang air besar/buang air kecil, bersihkan dengan kapas
4. Ambil waslap pertama untuk menyeka wajah, celupkan ke dalam air di bak, peras sedikit,
lalu seka lembut secara berurut : wajah, lengan, badan, punggung, kaki
5. Ganti dengan waslap kedua, celupkan ke dalam air di bak, lalu bersihkan daerah sekitar
kelamin.

6. Ganti dengan waslap pertama kembali, bubuhi sabun; sabuni seluruh tubuh bayi dari
tangan hingga kaki. Usahakan telapak tangan tidak terkena sabun karena bayi sering
memasukkan tangan ke mulut. Alat kelamin boleh disabuni (gunakan waslap kedua).
7. Angkat bayi, masukkan ke dalam bak. Caranya : selusupkan tangan kiri di bawah leher dan
kepala bayi, ibu jari menutup telinga kanan dan jari tengah menutup telinga kiri.
8. Dengan tangan kanan, rapatkan kedua kaki bayi, posisi telunjuk di antara kedua kaki.
9. Bayi siap diangkat untuk dimasukkan ke dalam bak mandinya.

10.Posisi bayi di air harus lebih rendah dari kepala. Lepaskan tangan kanan dari kakinya, lalu
bilas tubuh bagian depan, tangan dan kaki hingga bersih. Tubuh bagian belakang bisa dibilas
tanpa harus membalikkan badan bayi.
11.Jika pun ingin mencoba membalikkan badannya, caranya : lepaskan ibu jari anda di
telinga kanan si kecil, lalu tutup telinganya dengan ibu jari tangan kanan; sementara jari
tengah/telunjuk kanan menggantikan jari tengah yang menutup telinga kanan; telapak tangan
kiri tetap menyangga kepala bayi, lalu balikkan tubuh bayi ke arah kanan secara perlahan,
baru kemudian telapak tangan kiri digunakan untuk menyiram tubuh bayi.

12.Jika ingin mengeramasi rambut bayi, lakukan sebelum membilas tubuhnya. Caranya : beri
sedikit shampo di rambut, usap lembut hingga shampo merata, lalu bilas dengan air hingga
busa shampo tidak bersisa, diikuti membilas seluruh tubuh hingga tidak bersisa busa sabun
sedikitpun.
13. Bayi siap diangkat dari bak mandinya. Kembalikan tangan kanan ke posisi semula di kaki
bayi. Letakkan di atas handuk. Keringkan dengan lembut dari wajah, rambut, tangan, tubuh,
bagian kelamin hingga kaki.
14. Bersihkan tali pusat dengan kapas, bungkus dengan kassa steril yang kering. Caranya
seperti membedong, yaitu berbentuk segitiga. Jika tali pusat pendek, kassa cukup dibuat
simpul. Yang penting, pangkal tali pusat harus tertutup rapat.

15.Gosok seluruh tubuh dengan minyak telon. Jangan pakai minyak kayu putih karena terlalu
keras untuk kulit bayi yang sensitif.
16. Bedaki perut dan punggung. Daerah kelamin tidak perlu dibedaki. Jikapun mau, tipis saja.
17. Pakaikan popoknya, baju, lalu bedong. Terakhir, sisir rambutnya.
2.8 SOP Perawatan Tali Pusat

Prinsip perawatan tali pusat yang direkomendasikan oleh WHO adalah berdasarkan
prinsip aseptic dan kering serta dihindari pemberian alcohol. Metode yang sekarang
dikembangkan adalah perawatan tali pusat dengan prinsip terbuka, cara perawatannya dengan
dibersihkan menggunakan air steril dan sabun, atau dengan pemberian ASI pada tali pusat.
Perawatan tali pusat dengan prinsip tertutup dan menggunakan disinfektan kini sudah tidak
lagi direkomendasikan karena dapat menyebabkan tali pusat menjadi lembab dan memicu
perkembangan bakteri pada tali pusat, sehingga proses lepasnya tali pusat akan lebih lama.

a. Persiapan pasien:

1. Petugas memperkenalkan diri

2. Beritahu pasien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan

b. Persiapan Alat-alat :

 Kain kassa steril


 Air sabun
 Air bersih

c. prosedur perawatan tali pusat

a. cuci tangan sebelum melakukan tindakan


b. cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan keringkan dengan
kain kassa
c. pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terpajan udara
dan tutupi dengan kain bersih yang longgar
d. lipatlah popok di bawah sisa tali pusat
e. jika tali pusat terkena kotoran tinja, cuci bersih dengan sabun dan air,
kemudian keringkan
f. Cuci tangan setalah melakukan tindakan

2.9 Memberikan Perawatan bayi sehari-hari

perawatan terhadap bayi juga sangat penting untuk mendukung tumbuh


kembangnya, maka saat sebelum ibu dan bayi pulang diperlukan adanya informasi mengenai
cara perawatan tali pusat, pemberian ASI, reflek laktasi, memulai pemberian ASI, posisi
menyusui, menjaga kehangatan bayi, mencegah kehilangan panas, menempatkan bayi
dilingkungan yang hangat, tanda -tanda bahaya dan imunisasi.
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar bayi bersih, terasa
segar, dan mencegah kemungkinan terjadinya infeksi. Prinsip dalam memandikan bayi yang
diperhatikan adalah menjaga jangan sampai bayi kedinginan serta kemasukan air ke hidung, mulut,
atau telinga yang dapat mengakibatkan aspirasi. (Aziz Alimul Hidayat, 2009) Dianjurkan untuk
membersihkan mata bayi dengan meneteskan pembersih. Jika bayi lahir prematur (belum mencapai 37
minggu), dianjurkan membersihkan bayi dengan minyak dan menjaga zat lemak putih tetap menutupi
tubuhnya agar tubuh bayi tetap hangat.
Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikat tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam
keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar
akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan “puput”pada hari ke-5 sampai hari
ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negative dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan
kematian (Depkes RI, 2007).

Perawatan terhadap bayi juga sangat penting untuk mendukung tumbuh


kembangnya, maka saat sebelum ibu dan bayi pulang diperlukan adanya informasi mengenai
cara perawatan tali pusat, pemberian ASI, reflek laktasi, memulai pemberian ASI, posisi
menyusui, menjaga kehangatan bayi, mencegah kehilangan panas, menempatkan bayi
dilingkungan yang hangat, tanda -tanda bahaya dan imunisasi.

3.2 saran
Kami menyadari bahwa makalah ini sagat jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan yang kami buat. Dengan ini kami mengharapkan kritik / atau saran yang bersifat
membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arini Maisya, M. S. (2021). Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode


Demonstrasi Dalam.

Mera Delima, Y. A. (2019). Memandikan Bayi Dan Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir.

MURTIANA, D. (2019). PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN METODE TERBUKA UNTUK


MENURUNKAN RESIKO INFEKSI PADA.

Muthmainnah Zakiyyah, T. E. (2017). PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PELATIHAN


MEMANDIKAN BAYI.

Riyan Dwi Prasetyawan, A. R. (2021). STANDAR DISCHARGE PLANNING TERHADAP


KETERAMPILAN IBU PRIMIPARA DALAM MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR.

Anda mungkin juga menyukai