Anda di halaman 1dari 39

 

MOOC PPPK 
Massive Open Online Course
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

RESUME

Oleh :

NAMA : AN
ANGGITA PUSPA PERDANA, S.Si
NIP : 19850518 202221 2 018
JABATAN : AHLI PERTAMA – GURU KIMIA
UNIT
UNIT KER
ERJA
JA : SMK
SMK NEGE
NEGERI
RI 1 PURW
PURWO
OKERT
KERTO
O

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA (LAN)


TAHUN 2022
 

MATERI I
Video Sambutan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Dr. Adi Suryanto, M.Si

Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045. Era revolusi industry 4.0 menuntut kita
supaya cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Pondasi penting mewujudkan Smart ASN
melalui Latsar sebagai bekal menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. MOOC dapat

dimanfaatkan untuk belajar yang tidak terbatas pada interaksi fisik. Namun dapat dilakukan secara
mandiri
mandiri dan dikembangkan
dikembangkan dalam skama pembelajaran
pembelajaran kolaborati
kolaboratif,
f, aktualisasi
aktualisasi dan penguatan
penguatan
secara klasikal. MOOC diharapkan dapat menjadi learning platform bagi ASN secara nasional
untuk mencetak ASN yang unggul dan kompeten untuk menuju birokrasi berkelas dunia dan
menuju Indonesia Emas 2045

MATERI II
Video Sambutan Deputi Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN RI
Dr. Muhammad Taufiq DEA

Kebanggaan sebagai ASN karena dapat melayani Bangsa Indonesia. Penguasaan Core
Value bagi ASN dan employer yang dikenal dengan singkatan BerAKHKLAK :
1. Berorientasi Pelayanan
2. Akuntabel
3. Kompeten
4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif 
7. Kolaboratif 
Kata kunci : Kempuan berinovasi
Penguasaan Core Value dan penguasaan literasi digital
digital (SMART ASN)
Selamat belajar dan semangat mengembangkan diri supaya menjadi ASN yang unggul dan
mendukung daya saing bangsa
 

MATERI III
Sambutan Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi
ASN LAN RI
Erna Irawati, S.Sos, M.Pol., Adm.

Penjelasan Manajemen Penyelenggaraan PPPK dituntut belajar mandiri pada materi MOOC.
Pembelajaran dibagi 3 :

1. Sikap perilaku Bela Negara


2.  Nilai-nilai rol value dalam penyelenggaraan pemerintahan
3. Kedudukan dalam penyelenggaraan pemerintahan
 

 AGENDA 1

MODUL 1. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI – NILAI BELA NEGARA


A. WAWASAN
WAWASAN KEBANG
KEBANGSAA
SAAN
N
Pengert
Pengertian
ian Wawasa
Wawasan
n Kebangs
Kebangsaan
aan : Wawasa
Wawasan
n Kebangs
Kebangsaan
aan adalah
adalah car
caraa pandang
pandang bangsa
bangsa
Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri
 bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber 

darii Pancas
dar Pancasila
ila,, UUD NRI Tahun
Tahun 1945,
1945, NKRI,
NKRI, dan Bhinne
Bhinneka
ka Tunggal
Tunggal Ika, guna memeca
memecahka
hkan
n
 berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil,
makmur, dan sejahtera.
4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara :
1. Pancasila
2. Unda
Undang
ng-U
-Und
ndan
ang
g Das
Dasar
ar 19
1945
45
3. Bhi
Bhinnek
nnekaa Tun
Tungg
ggal
al Ika
4. Nega
Negara
ra Kes
Kesat
atua
uan
n Repub
Republi
lik
k Indon
Indones
esia
ia

B. NILAI
NILAI – NILAI
NILAI BELA
BELA NEGARA
NEGARA

Berdas
Berdasark
arkan
an Undang-
Undang-Und
Undang
ang Nomor
Nomor 23 tahun
tahun 2019
2019 tentan
tentang
g Pengelo
Pengelolaa
laan
n Sumber
Sumber Daya
 Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :
a. cinta tanah air;
 b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. seti
setiaa pada
pada Pan
Panca
casi
sila
la seb
sebag
agai
ai ide
ideol
olog
ogii nega
negara
ra;;
d. rela
rela be
berk
rkor
orba
ban
n untu
untuk
k bang
bangsa
sa da
dan
n nega
negara
ra;; dan
dan
e. kemamp
ampua
uan
n aw
awal Bela Ne
Negara.
Usaha Bela Negara bertujuan untuk memelihara jiwa nasionalisme Warga Negara dalam
upaya pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela Negara yang diwujudkan dengan Pembinaan
Kesadaran Bela Negara demi tercapainya tujuan dan kepentingan nasional, dengan sikap dan perilaku

meliputi
meliputi : Cinta tanah air bagi
bagi ASN, Kesadaran
Kesadaran berbangsa
berbangsa dan bernegara bagi ASN,
ASN, Setia pada
Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN, Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN,
Kemampuan awal Bela negara bagi ASN.

C. SISTEM AD
ADMINIST
MINISTRASI
RASI NEGARA
NEGARA KESATUAN
KESATUAN REPUBLIK
REPUBLIK INDONE
INDONESIA
SIA
a. Umum
Bentuk Negara kesatuan yang disepakati oleh para pendiri bangsa dan kemudian ditetapkan
 berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memiliki makna pentingnya
kesatuan dalam sistem penyelenggaraan Negara.
 

b. Perspe
Perspekti
ktiff Seja
Sejara
rah
h Nega
Negara
ra In
Indon
donesi
esia
a
Perubahan penting dalam perkembangan tata pemerintahan selama jaman pendudukan Jepang,
ditandai dengan ditetapkannya Undang-Undang No.27 yang berlaku secara efektif mulai tanggal
8 Agustus 1942.
Pada awal masa kemerdekaan,
kemerdekaan, perubahan
perubahan sistem administrasi
administrasi negara di Indonesia
Indonesia masih dalam
keadaan darurat, karena adanya transisi pemerintahan.
pemerintahan. Sehingga
Sehingga Bangsa Indonesia
Indonesia berusaha
berusaha
sebi
sebisa
sa mung
mungki
kin
n unt
untuk mem
membent
bentuk
uk pira
pirant
nti–
i–pi
pirrant
anti yang
yang di
dipe
perl
rluk
ukan
an dal
dalam ra
rang
ngka
ka
 penyelenggaraaan negara sebagai suatu negara yang berdaulat.
Setelah peristiwa Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag antara Pemerintah Belanda
dengan pemerintah Indonesia pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949. Negara Indonesia
resmi berubah dari negara kesatuan menjadi negara serikat dengan konstitus
konstitusii RIS (KRIS) 1949
sebagai Undang-Undang Dasar.
c. Makna
Makna Kesatuan
Kesatuan dalam
dalam Sist
Sistem
em Penyele
Penyelengga
nggaraan
raan Negara
Negara
Sebagai sebuah negara kesatuan (unitary state), sudah selayaknya dipahami benar makna
“kesat
“kesatuan”
uan” terseb
tersebut.
ut. Dengan
Dengan memaha
memahami
mi secara
secara benar
benar makna
makna kesatu
kesatuan,
an, dihara
diharapka
pkan
n seluru
seluruh
h
kompone
komponen
n bangsa
bangsa Indone
Indonesia
sia memil
memiliki
iki pandanga
pandangan,
n, tek
tekat,
at, dan mimpi
mimpi yang
yang sama
sama untuk
untuk ter
terus
us
mempertahankan dan memperkuat kesatuan bangsa dan negara.

Filosofi dasar persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditemukan di berbagai kitab kerajaan di
Indo
Indone
nesi
sia,
a, ha
hall te
ters
rseb
ebut
ut menu
menunj
njuk
ukkan
kan ba
bahw
hwaa gagas
gagasan,
an, ha
hasr
srat
at,, da
dan
n se
sema
mang
ngat
at persa
persatu
tuan
an
sesungg
sesungguhny
uhnyaa telah
telah tumbuh
tumbuh dan berkem
berkembang
bang dalam
dalam akar
akar sejara
sejarah
h bangsa
bangsa Ind
Indone
onesia
sia.. Namun
Namun
dalam alam modern-pun, semangat bersatu yang ditunjukkan oleh para pendahulu bangsa terasa
sangat kuat.
d. Bentuk
Bentuk Negara
Negara Berdasar
Berdasarkan
kan UUD
UUD Negara
Negara Republ
Republik
ik Indones
Indonesia
ia Tahun
Tahun 1945
1945
Sebagaimana disebutkan dalam Bab I, pasal 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
“Negar
“Negaraa Indone
Indonesia
sia ialah
ialah Negara
Negara Kesatu
Kesatuan,
an, yang berbent
berbentuk
uk Republ
Republik”
ik”.. Ini berart
berartii bahwa
bahwa
Organi
Organisas
sasii Pemeri
Pemerinta
ntahan
han Negara
Negara Republ
Republik
ik Indone
Indonesia
sia bersif
bersifat
at unitar
unitaris,
is, walaup
walaupun
un dalam
dalam
 penyelenggaraan pemerintahan kemudian
k emudian terdesentralisasikan. Sejalan dengan hal tersebut, maka

 Negara kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan provinsi itu dibagi
atas kabupaten dan kota.
e. Makna
Makna dan
dan Pentingn
Pentingnya
ya Persatua
Persatuan
n dan
dan Kesatua
Kesatuan
n Bangs
Bangsa
a
Kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan
 berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari
unsur-unsur
unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia
Indonesia sendiri,
sendiri, yang ditempa
ditempa dalam jangkauan waktu
yang lama se kali.Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa
gotong-royong.Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsaIndonesia. Jadi makna
dan pentin
pentingnya
gnya persat
persatuan
uan dan kesatu
kesatuan
an bangsa
bangsa dapat
dapat mewuju
mewujudka
dkan
n sif
sifat
at kekelua
kekeluarga
rgaan,
an, ji
jiwa
wa
gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.
 

 f. Prinsip-Pri
Prinsip-Prinsip
nsip Persatuan
Persatuan Dan Kesatuan
Kesatuan Bangsa
Bangsa
Terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami lalu kita amalkan.
1) Pr
Prin
insi
sip
p Bhi
Bhine
neka
ka Tungg
Tunggal
al Ika
Ika
2) Pr
Prin
insi
sip
p Nasio
Nasiona
nali
lism
smee Indon
Indones
esia
ia
3) Prinsi
Prinsip
p Kebe
Kebebas
basan
an yang Bertan
Bertanggun
ggungja
gjawab
wab
4) Pr
Prin
insi
sip
p Wawa
Wawasa
san
n Nusa
Nusant
ntar
araa
5) Prins
Prinsip
ip Persat
Persatuan
uan Pembang
Pembangunan
unan untuk
untuk Mewujudkan
Mewujudkan Cita-cita
Cita-cita Reformasi.
Reformasi.
 g. Nasionalisme
Nasionalisme
 Nasionalisme adalah sikap mencintai bangsa dan negara sendiri, Nasionalisme terbagi atas:
1) Nasion
Nasionali
alisme
sme dala
dalam
m arti
arti sempit,
sempit, yaitu sikap
sikap mencin
mencintai
tai bangsa
bangsa sendir
sendirii secara berlebi
berlebihan
han
sehing
sehingga
ga menggap
menggap bangsa
bangsa lain
lain rendah
rendah keduduka
kedudukannya
nnya,, nas
nasion
ionali
alisme
sme ini disebu
disebutt juga
juga
nasionalisme yang chauvinisme, contoh Jerman pada masa Hitler.
2) Nasionalis
Nasionalisme
me dalam arti
arti luas,
luas, yaitu
yaitu sikap
sikap mencintai
mencintai bangsa
bangsa dan negara
negara sendiri
sendiri dan
dan menggap
menggap
semua bangsa sama derajatnya.
h. Kebijak
Kebijakan
an Publik
Publik dalam Format
Format Keputusan
Keputusan dan/ata
dan/atau
u Tindakan
Tindakan Administr
Administrasi
asi Pemerint
Pemerintahan
ahan
Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
2014 tentang
tentang Administra
Administrasi
si Pemerintah
Pemerintahan
an (“UUAP”)
(“UUAP”) yang
diberlakukan sejak tanggal 17 Oktober 2014, memuat perubahan penting dalam penyelenggaran

 birokrasi pemerintahan
Dalam UU AP tersebut, beberapa pengertian penting yang dimuat di dalamnya adalah
sebagaii berikut:
sebaga berikut: administra
administrasi
si pemerintahan
pemerintahan,, keputusan
keputusan administr
administrasi
asi pemerintaha
pemerintahan,
n, tindakan
tindakan
administrasi pemerintahan, diskresi,
i. Land
Landas
asan
an Idii
Idiill : Panc
Pancas
asil
ila
a
Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18
Agustu
Agustuss 1945,
1945, merupak
merupakan
an dasar
dasar negara
negara Republ
Republik
ik Indones
Indonesia,
ia, baik
baik dalam
dalam art
artii sebaga
sebagaii dasar 
dasar 
ideologi maupun filosofi bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagai sumber dari segala sumber 
hukum negara

 j. UUD 1945: Landasan


Landasan konstitusion
konstitusionil
il SANKRI 
1) Kedu
Kedudu
duka
kan
n UU
UUD 194
1945
5
Konstitusi atau UUD, yang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia disebut UUD 1945
hasil Amandemen I, II, III dan IV terakhir pada tahun 2002 (UUD 1945) merupakan hukum
dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi dalam hierarkhi peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia
2) Pembuka
Pembukaan
an UUD
UUD 1945 seba
sebagai
gai Norma
Norma Dasa
Dasarr (Ground
(Groundnor
norms)
ms)
Pembukaan UUD 1945 sebagai dokumen yang ditempatkan di bagian depan UUD 1945,
meru
merupa
paka
kan
n te
temp
mpat
at dican
dicanan
angka
gkann
nnya
ya berba
berbagai
gai no
norm
rmaa da
dasa
sarr ya
yang
ng mela
melata
tarr be
bela
lakan
kangi
gi,,
kandungan
kandungan cita-cita
cita-cita luhur dari Pernyataan Proklamasi
Proklamasi Kemerdekaan
Kemerdekaan 17 Agustus
Agustus 1945, dan

oleh karena itu tidak akan berubah atau dirubah, merupakan dasar dan sumber hukum bagi
 

Batang-tubuh UUD 1945 maupun bagi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
apapun yang akan atau mungkin dibuat.
k. Peran
Peran Aparatu
Aparaturr Sipil
Sipil Negara
Negara (ASN)
(ASN) Berdasar
Berdasarka
kan
n UU No.5
No.5 Tahun 2014
2014 tenta
tentang
ng Aparatu
Aparatur 

 Sipil Negara
Negara
Berdasarkan Pasal 11 UU ASN, tugas Pegawai ASN adalah sebagai berikut:
1. Mela
Melaks
ksana
anaka
kan
n ke
kebi
bija
jaka
kan
n pu
publ
blik
ik ya
yang
ng dibu
dibuat
at ol
oleh
eh Pe
Peja
jabat
bat Pe
Pemb
mbin
inaa Kepe
Kepegaw
gawai
aian
an se
sesu
suai
ai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Member
Memberika
ikan
n pelay
pelayana
anan
n publik
publik yang profes
profesion
ional
al dan berkual
berkualita
itas;
s; dan
3. Mempererat
Mempererat persatuan
persatuan dan kesatua
kesatuan
n Negara
Negara Kesatuan
Kesatuan Republi
Republik
k Indonesi
Indonesia.
a.
 

MODUL 2. ANALISIS ISU KONTEMPORER 


A. PERUBA
PERUBAHAN
HAN LINGKU
LINGKUNGA
NGAN
N STRATEGI
STRATEGIS
S
1. Kon
Konsep Pe
Perubah
bahan
Pe
Peru
ruba
bahan
han adala
adalah
h se
sesu
suat
atu
u ya
yang
ng tida
tidak
k bisa
bisa dihi
dihind
ndar
arii dan menj
menjad
adii bagia
bagian
n da
dari
ri perja
perjala
lanan
nan
 peradaban manusia. Perubahan yang diharapkan terjadi adalah perubahan ke arah yang lebih baik 
untuk memuliakan manusia/humanity
manusia/humanity (memberikan
 (memberikan manfaat bagi umat manusia).
Undang-undang ASN setiap PNS perlu memahami dengan baik fungsi dan tugasnya:
1. Mela
Melaks
ksana
anaka
kan
n ke
kebi
bija
jaka
kan
n pu
publ
blik
ik ya
yang
ng dibu
dibuat
at ol
oleh
eh Pe
Peja
jabat
bat Pe
Pemb
mbin
inaa Kepe
Kepegaw
gawai
aian
an se
sesu
suai
ai
dengan peraturan perundangundangan,
2. Memberikan
Memberikan pelayanan
pelayanan publik
publik yang profesional
profesional dan berkual
berkualitas,
itas, serta
3. Memper
Memperat
at persat
persatuan
uan dan kesa
kesatua
tuan
n Negara
Negara Republ
Republik
ik Indone
Indonesia
sia
Menjadi PNS yang profesional memerlukan pemenuhan terhadap beberapa persyaratan berikut:
1. Mengambil tanggung jawab
2. Menunjukkan sikap mental positif 
3. Mengutamakan keprimaan
4. Menunjukkan kompetensi
5. Memegang teguh kode etik 
2. Peruba
Perubaha
han
n Lingk
Lingkung
ungan
an Strat
Strateg
egis
is
Ada empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan
 pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga ( family
 family),
), Masyarakat
 pada level lokal dan regional (Community/Culture
(Community/Culture),
), Nasional (Society
(Society),
), dan Dunia (Global 
(Global ))..
3. Modal
Modal Insani
Insani Dalam
Dalam Menghad
Menghadapi
api Peruba
Perubahan
han Lingku
Lingkungan
ngan Strateg
Strategis
is
Konsep ini pada intinya menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk modal yang
tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan (ide), kreativitas, keterampilan, dan produktivitas
kerja.
kerja. Enam
Enam kompone
komponen
n modal
modal manusi
manusiaa (Ancok,
(Ancok, 2002)
2002) yaitu:
yaitu: modal
modal int
intele
elektu
ktual,
al, modal
modal
emosional, modal social, modal ketabahan(adversity
ketabahan(adversity),
), modal etika/moral.

B. IS
ISU-
U-IS
ISU
U STRAT
STRATEG
EGIS
IS KONT
KONTEMP
EMPOR
ORER 
ER 
 Korupsi
 Terorisme dan Radikalisme
 Money Laundring
 Proxy War
Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, Dan Hoax)
 

C. TEKN
TEKNIK
IK ANAL
ANALIS
ISIS
IS ISU
ISU
1. Isu Kritikal  
Isu kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan masalah-masalah sumber daya
yang memerlukan pemecahan disertai
disertai dengan adanya kesadaran publik akan isu tersebut.
Isu
Isu krit
kritik
ikal
al seca
secara
ra umum
umum te
terb
rbag
agii ke da
dala
lam
m tiga
tiga kelom
kelompo
pok
k be
berb
rbed
edaa be
berd
rdas
asar
arka
kan
n ting
tingka
katt
urgensinya, yaitu :
1. Isu ssaaat ini (currentissue
currentissue)) merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian dan sorotan
 publik secara luas dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari pengambil
keputusan.
2. Isu ber
erk
kembang (emerging
(emerging issue)
issue) merupakan isu yang perlahan-lahan masuk dan menyebar 
di ruang publik, dan publik mulai menyadari adanya isu tersebut.
3. Isu
Isu po
pote
tens
nsia
iall ad
adal
alah
ah kelo
kelomp
mpok
ok isu yang belum
belum na
namp
mpak
ak di ru
ruang
ang publik
publik,, na
namu
mun
n da
dapat
pat
terindikasi dari beberapa instrumen (sosial, penelitian ilmiah, analisis intelijen, dsb).
2. Tekn
Teknik
ik-T
-Tek
ekni
nik
kAAna
nali
lisi
siss IIsu
su
1. Teknik
Teknik Tapisan
Tapisan Isu
Alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas banyak jenisnya, misalnya menggunakan
tekn
teknik
ik tapi
tapisa
san
n de
deng
ngan
an mene
meneta
tapk
pkan
an re
rent
ntan
ang
g pe
peni
nila
laia
ian
n (1
(1-5
-5)) pa
pada
da kr
krit
iter
eria
ia;; Aktu
Aktual
al,,
Kekhalayakan,
2. Teknik
Teknik Analis
Analis Isu
Beberapa
Beberapa alat bantu menganalisi
menganalisiss isu disajikan sebagai berikut: mind mapping, fishbone
diagram, analisis swot.
 

MODUL 3. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


A. KERANG
KERANGKA
KA KESI
KESIAPS
APSIAGA
IAGAAN
AN BELA
BELA NEGARA
NEGARA
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik 
secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan
 berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadardisertai kerelaan berkorban sepenuh
 jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
 berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan
hidupberbangs
hidupberbangsaa dan bernegara. Manfaat dalam kegiatan
kegiatan kesiapsiaga
kesiapsiagaan
an bela negara ini diantaranya
diantaranya :
Memb
Memben
entu
tuk
k sikap
sikap disi
disipl
plin
in wakt
waktu,
u, ak
akti
tivi
vita
tas,
s, da
dan
n pe
penga
ngatu
tura
ran
n ke
kegi
giat
atan
an la
lain
in,, Memb
Memben
entu
tuk
k ji
jiwa
wa
kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan, Membentuk mental dan fisik yang
tangguh, Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri,
Melati
Melatih
h jiwa
jiwa leader
leadershi
ship
p dalam
dalam memimp
memimpin
in diri
diri sendir
sendirii maupun
maupun kelomp
kelompok
ok dal
dalam
am materi
materi Team
Team
Building, Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu, Berbakti pada orang
tua,, bangsa
tua bangsa,, agama,
agama, Melati
Melatih
h kecepat
kecepatan,
an, ketang
ketangkas
kasan,
an, ketepa
ketepatan
tan indivi
individu
du dalam
dalam melaks
melaksana
anakan
kan
kegiatan, Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin, Membentuk 
 perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.

B. KEMA
KEMAMP
MPUA
UAN
N AWA
AWAL
L BEL
BELA
A NEG
NEGAR
ARA
A
1. Kesehatan Jasmani dan Mental 
Sebagai Aparatur Sipi Negara, anda tidak hanya membutuhkan jasmani yang sehat, tetapi juga
memerlukan jasmani yang bugar. Kebugaran jasmani ini diperlukan agar dapat menjalankan
setiap tugas jabatan Anda dengan baik tanpa keluhan. Kebugaran jasmani setiap orang berbeda-
 beda sesuai dengan tugas/profesi masing-masing, tergantung dari tantangan fisik yang
dihadapinya.
dihadapinya. Contohnya Anda sebaga
sebagaii pegawai kantor tentu membutuhkan
membutuhkan kebugaran jasmani
jasmani
yang berbeda dengan seorang kuli panggul dimana mereka harus memiliki kekuatan otot maupun
daya tahan otot yang lebih baik.
2. Kesia
Kesiapsi
psiaga
agaan
an Ja
Jasma
smani
ni da
dan
n Men
Menta
tal 

Sasara
Sasaran
n latiha
latihan
n kesiap
kesiapsia
siagaan
gaan jasman
jasmanii adalah
adalah mengem
mengemban
bangkan
gkan dan/ata
dan/atau
u memaks
memaksima
imalka
lkan
n
kekuatan fisik, dengan melatih kekuatan fisik akan dapat menghasilkan Tenaga, Daya Tahan,
Kekuatan, Kecepatan, Ketepatan, Kelincahan, Koordinasi.
3. Etik
Etika,
a, Etik
Etiket
et,, dan
dan Mor
Moral 
al 
a. Etika
Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Ilmu tentang apa yang baik dan buruk,
tentang hak dan kewajiban moral   atau kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak  atau nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
 b. Etiket
Etiket adalah bentuk aturan tertulis maupun tidak tertulis mengenai aturan tata krama, sopan

santun, dan tata cara pergaulan dalam berhubungan sesama manusia dengan cara yan baik,
 

 patut, dan pantas sehingga dapat diterima dan menimblkan komunikasi, hubungan baik, dan
saling memahami antara satu dengan yang lain.
c. Moral
Moral berasal dari bahasa Latin
Latin mores yang mempunyai
mempunyai arti kebiasaan,
kebiasaan, adat sehingga
sehingga moral
dapat didefinisikan sebagai nilai – nilai dan norma – norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan moralitas adalah
sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
4. Kearifan Lokal  
1. Konsep
Konsep Kear
Kearifa
ifan
n Lokal
Lokal
Guna memahami arti “kearifan lokal”, dapat ditelusuri dalam referensi pustaka, seperti hasil
 penelitian dari para ahli dan pakar ilmu yang menyampaikan pendapatnya.
2. Prinsi
Prinsip
p Kearifs
Kearifsan
an Lokal
Lokal
Kearifan lokal yang melekat pada setiap bangsa di dunia ini mengandung nilai-nilai jati diri
 bangsa yang luhur dan terhormat; apakah dari
d ari satu suku atau gabungan banyak suku di daerah
tempat tinggal suatu bangsa.
3. Urgens
Urgensii Kearif
Kearifan
an Lokal
Lokal
Keberadaan bentuk-bentuk kearifan lokal bagi masyarakat setempat yangmembuatnya adalah
identitas atau jati diri bagi mereka.

C. RENC
RENCAN
ANA
A AKS
AKSII BEL
BELA
A NEG
NEGAR
ARA
A
1. Program Rencana Aksi Bela Negara
Sebagai wujud internalisasi dari nilai-nilai Bela Negara, maka tugas membuat Rencana Aksi
tersebut yang diberikan kepada peserta Latsar CPNS merupakan bagian unsur penilaian Sikap
Perilaku Bela Negara selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
2. Penyusunan Re
Rencana Ak
Aksi Be
Bela Ne
Negara
1. Ta
Taha
hap
p Pert
Pertam
amaa
Tahapan
Tahapan ini dilakukan pada saat On Campus,
Campus, dimana masing-masing peserta Latsar CPNS

dapat menyusun rencana Aksi-nya yang terkait dengan seluruh rangkaian kegiatan dan tidak 
terlepas dari Nilai-nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan siklus
yang dialami selama pembelajaran di dalam lingkungan penyelenggaraan diklat (On
( On Campus)
Campus)
selama 21 Hari sejak hari pertama memasuki lembaga diklat (tempat penyelenggaraan Latsar 
CPNS).
2. Taha
Tahap
p Kedu
Keduaa
Tahapan ini dilakukan pada saat Off Campus,
Campus, dimana masing-masing peserta Latsar CPNS
saat kembali ke instansinya masing-masing dalam kurun waktu dan tempat sesuai dengan
situasi
situasi dan kondisi
kondisi di lingkungan
lingkungan kerja masingmasing
masingmasing selama 30 Hari, terhitung
terhitung sejak Off 
Camp
Campus
us samp
sampai
ai On Campu
Campuss kembali kedua kalinya. Dalam penyusunan Rencana Aksi ini
 

tidak terlepas dari Nilai-nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta
Latsar CPNS.

D. KEGIAT
KEGIATAN
AN KESI
KESIAPS
APSIAG
IAGAAN
AAN BELA
BELA NEGAR
NEGARA
A
1. Pera
Peratu
tura
ran
n Bari
Bariss Berb
Berbar
aris
is
Penge
Pengert
rtia
ian
n Bari
Bariss Berb
Berbar
aris
is (PBB
(PBB)) ad
adal
alah
ah su
suat
atu
u wuju
wujud
d la
lati
tihan
han fi
fisi
sik,
k, di
dipe
perl
rluk
ukan
an gu
guna
na
menana
menanamka
mkan
n kebias
kebiasaan
aan dalam
dalam tata
tata cara
cara hidup
hidup dalam
dalam rangka
rangka membin
membinaa dan kerjas
kerjasama
ama antar 
antar 
 peserta Latsar, salah satu dasar pembinaan disiplin adalah latihan PBB, jadi PBB bertujuan untuk 
mewujudkan disiplin yang prima, agar dapat menunjang pelayanan yang prima pula, juga dapat
membentuk sikap, pembentukan disiplin, membina kebersamaan dan kesetiakawanan dan lain
sebagainya.
2. Baris Be
Berbaris da
dan Ta
Tata Up
Upacara
Baris
Baris berbar
berbaris
is (PBB)
(PBB) adalah
adalah suatu
suatu wujud
wujud lat
latiha
ihan
n fis
fisik,
ik, dip
diperl
erlukan
ukan guna
guna menana
menanamkan
mkan
kebiasaan dalam tata cara hidup dalam rangka membina dan kerja sama antar peserta diklat.
Manfaat mempelajari baris berbaris yaitu guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan
tangka
tangkas,
s, rasa
rasa persat
persatuan,
uan, disipl
disiplin,
in, sehing
sehingga
ga dengan
dengan demiki
demikian
an pesert
pesertaa diklat
diklat senant
senantias
iasaa dapat
dapat
mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga
menanamkan rasa tanggung jawab.
3. Keprotokolan
Kepr
Keprot
otok
okol
olan
an adala
adalah
h penga
pengatu
tura
ran
n ya
yang
ng be
beri
risi
si norma
norma-n
-nor
orma
ma at
atau
au ke
kebi
bias
asan
an ke
kebi
bias
asaa
aan
n
mengenai tata cara agar suatu tujuan yang telah disepakati dapat dicapai. Esensi dalam tatanan
tersebut antara lain mencakup :
a. Tata cara, yang menentuk
menentukan
an tindakan
tindakan yang harus
harus dilakukan
dilakukan dalam
dalam suatu
suatu acara tertentu
tertentu
 b. Tata krama, yang menentukan pilihan kata-kata, ucapan dan perbuatan yang sesuai
dengan tinggi rendahnya jabatan seseorang
c. Rumus-rumu
Rumus-rumuss dan aturan
aturan tradisi
tradisi yang
yang telah
telah ditentukan
ditentukan universal
universal didalam
didalam bangsa
bangsa itu sendir
sendiri.
i.
  Etika Keprotokolan

Protokol berasal dari bahasa Yunani “protokollum’ yang mengandung kata “protos”
(pertama) dan “kollum” (diletakkan) atau bisa juga disebut perekat yang pertama. Protokol
menya
menyang
ngkut
kut ka
kaid
idah
ah/n
/nor
orma/
ma/at
atur
uran
an ya
yang
ng be
berl
rlak
aku,
u, da
dala
lam
m mengh
menghad
adap
apii ac
acar
araa re
resm
smii at
atau
au
kenegaraan baik untuk kegiatan – kegiatan di dalam negeri maupun antar Negara secara resmi.
Prinsip dasar yang melandasi etika dalam pelayanan keprotokolan adalah untuk membuat setiap
orang nyaman, senang, dan merasa penting tanpa melihat latar belakang status,jabatan.
Bentuk Etiket Secara Umum:
a. Et
Etik
iket
et Kera
Kerapi
pihan
han Dir
Dirii dan Car
Caraa Berpa
Berpakai
kaian
an
 b. Etiket Berdiri
c. Etiket Duduk 

d. Etiket Be
Berjalan
 

e. Et
Etik
iket
et Berk
Berken
enal
alan
an dan
dan Bers
Bersal
alam
aman
an
f. Etiket Berbicara
g. Etike
tikett d
dal
alam
am Ja
Jam
muan
uan
4. Kewa
Kewasp
spa
adaan
aan Dir
Diri 
Kemamp
Kemampuan
uan kewasp
kewaspadaa
adaan
n dini
dini adalah
adalah kemamp
kemampuan
uan ynag
ynag dikemb
dikembangk
angkan
an untuk
untuk menduku
mendukung
ng
sinergism
sinergismee penyelenggara
penyelenggaraan
an pertahanan
pertahanan militer
militer secara
secara optimal
optimal sehingga
sehingga terwujud
terwujud kepekaan,
kepekaan,
kesiagaan, dan antisipasi setiap warga negara dalam menghadapi potensi ancaman.
a. Kewaspadaan
Kewaspadaan dini
dini dalam penyeleng
penyelenggaraan
garaan otonomi
otonomi daerah
daerah
Untuk mewujudkna ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang dilakukan
dengan upaya kewaspadaan dini oleh masyaraka dibentuklah Forum Kewaspadaan Dini
Masyarakat (FKDM). FKDM adalah wadah bagi elemen masyarakat yang dibentuk dalam
rangka menjaga dan memelihara kewaspadaan dini masyarakat, termasuk wakil – wakil
Ormas.. Pembentukan
Ormas Pembentukan FKDM dilakukan
dilakukan oleh masyarakat
masyarakat dan difasilitasi
difasilitasi oleh pemerintah
pemerintah
daerah.
b. Kewaspadaan
Kewaspadaan Dini dalam
dalam Penyelenggar
Penyelenggaraan
aan Pertahanan
Pertahanan Negara
Negara
Dalam penyelenggaraan
penyelenggaraan perthanan
perthanan negara, kemampuan kewaspadaan dni dikembangkan
dikembangkan
untuk mendukung
mendukung sinergisme
sinergisme penyelenggaraan
penyelenggaraan pertahanan
pertahanan militer
militer dan nirmilit
nirmiliter
er secara
secara
optimal sehingga terwujud kepekaan, kesiagaan dan antisipasi setiap warga negara dalam
menghadapi potensi ancaman.
c. Deteksi Dini
Dini dan Peringatan
Peringatan Dini dalam
dalam Penyelenggara
Penyelenggaraan
an Otonomi Daerah
Daerah
Dalam rangka mengantisipasi ancaman terhadap integritas nasional dan tegaknya kedaulaan
 NKRI, perlu dilaksanakan deteksi dini dan peringatan dini di daerah yang perlu didukung
dengan koordinasi yang baik antar aparat unsur intellijen secara professional yang diatur 
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peratu
Peraturan
ran Menter
Menterii Dalam
Dalam Negeri
Negeri Nomor
Nomor 11 Tahun
Tahun 2006 tentan
tentang
g Komuni
Komunitas
tas Intell
Intellije
ijen
n
Daerah. Komunitas Intellijen Derah atau kominda adalah forum komunikasi dan koordinasi
unsur intellijen dan unsur pimpinan daerah di provinsi dan kabupaten/kota.
d. Deteksi Dini
Dini dan Peringatan
Peringatan Dini dalam
dalam Sistem Keamanan
Keamanan Nasional
Nasional
Keam
Keaman
anan
an na
nasi
sion
onal
al meru
merupa
pakan
kan ko
kondi
ndisi
si dina
dinami
miss ba
bang
ngsa
sa da
dan
n NKRI
NKRI yn
ynag
ag menj
menjam
amin
in
kesel
keselam
amat
atan,
an, kedam
kedamai
aian
an da
dan
n ke
kese
seja
jaht
hter
eraa
aan
n warg
wargaa ne
negar
gara,
a, masy
masyar
arak
akat
at da
dan
n bangs
bangsa,
a,
terl
terlin
indu
dung
ngin
inya
ya ke
keda
daul
ulat
atan
an da
dan
n ke
keut
utuh
uhan
an wi
wila
laya
yah
h ne
nega
gara
ra,, se
sert
rtaa ke
kebe
berl
rlan
angs
gsun
unga
gan
n
 pembangunan nasional dari segala ancaman. Ancaman memiliki haikat yang majemuk,
 berbentuk fisik atau nonfisik, konvensional atau nonkonvensional, global atau local, segera
atau mendatang, potensial atau aktual, militer atau nonmiliter, langsung atau tidak langsung,
daari luar negeri atau dalam negeri, serta degan kekerasan senjata atau tanpa kekerasan
senjata.
 

e. Dete
Deteksi
ksi Dini
Dini dan
dan Pering
Peringatan
atan Dini
Dini
Upaya melakukan penilaian terhadap ancaman dapat terwujud denga baik apabila intellijen
negara sebagai bagian dari system keamanan nasional yang merupakan lini pertama mampu
melakukan deteksi dini dan peringatan din terhadap berbagai bentuk dan sifat ancaman, baik 
yang potensial maupun aktual. Ruang lingkup intellijen negara meliputi : Intellijen dalam
negeri dan luar negeri, Intellijen pertahanan dan/atau militer, Intellijen kepolisian, Intellijen
 penegak hokum, Intellijen kementerian/lembaga pemerintah non kementerian.
f. Ke
Kewa
wasp
spada
adaan
an Dini
Dini Bagi
Bagi CPNS
CPNS
Sebagai
Sebagai abdi
abdi negara
negara dan masyar
masyaraka
akat,
t, CPNS
CPNS memili
memiliki
ki kewaji
kewajiban
ban untuk
untuk mengant
mengantisi
isipasi
pasi
ancam
ancaman
an terh
terhada
adap
p inte
integr
grit
itas
as na
nasi
siona
onall da
dan
n te
tegak
gakny
nyaa kedau
kedaula
lata
tan
n NKRI
NKRI.. Hal
Hal in
inii da
dapa
patt
diimplementasikan dengan “kesaadaran lapor cepat” terhadap setiap potensi ancaman baik di
lingkungan
lingkungan pekerjaan
pekerjaan maupun pemukiman,
pemukiman, mendorong
mendorong terbe
terbentukny
ntuknyaa FKDM di lingkungan
lingkungan
masing – masing atau berkontribusi pada Kominda.
g. Kegiatan
Kegiatan dalam
dalam Kesiapsiaga
Kesiapsiagaan
an Bela
Bela Negara
Negara
PNS yang samapta : PNS yang mampu meminimalisir hal yang tidak diinginkan.
Manfaatt kesiapsiagaan
Manfaa kesiapsiagaan : Mengatasi
Mengatasi ancaman,
ancaman, tantangan,
tantangan, hambatan,
hambatan, dan gangguan dari
dalam maupun luar.
 

 AGENDA 2
MODUL 1. BERORIENTASI PELAYANAN
A. KONS
KONSEP
EP PELA
PELAYA
YANA
NAN
N PUB
PUBLIK 
LIK 

1. Peng
Penger
erti
tian
an Pel
Pelay
ayan
anan
an Pub
Publi
lik
k
Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan
Publik, yaitu : kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan
kewajiban, keprofesionalan, partisipatif, persamaan perlakuan/tidak diskriminatif, keterbukaan,
akuntab
akuntabili
ilitas
tas,, fasil
fasilita
itass dan perlak
perlakuan
uan khusus
khusus bagi kelomp
kelompok
ok ren
rentan
tan,, ketepat
ketepatan
an waktu,
waktu, dan
kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
2. Memban
Membangu
gun
n Buday
Budaya
a Pel
Pelay
ayan
anan
an Prima
Prima
Terdapa
Terdapatt enam
enam elemen
elemen untuk
untuk menghas
menghasilk
ilkan
an pelaya
pelayanan
nan publik
publik yang berkua
berkualit
litas
as yaitu
yaitu : (1)
Komitmen pimpinan, (2) Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan masyarakat,
(3) Penerapan dan penyesuaian
penyesuaian Standar Pelayanan di dalam penyelenggaraan
penyelenggaraan pelayanan public,
(4)
(4) Memb
Member
erik
ikan
an pe
perl
rlin
indun
dunga
gan
n bagi
bagi inte
intern
rnal
al pe
pega
gawa
wai,
i, se
sert
rtaa meni
menind
ndakl
aklan
anju
juti
ti pe
penga
ngadu
duan
an
masyarakat, (5) Pengembangan kompetensi SDM, jaminan keamanan dan keselamatan kerja,
fleksi
fleksibil
bilit
itas
as kerja,
kerja, penyedi
penyediaan
aan infras
infrastr
trukt
uktur
ur teknol
teknologi
ogi inform
informasi
asi dan sarana
sarana prasar
prasarana,
ana, (6)
Pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja penyelenggara pelayanan publik.
3. ASN
ASN seb
sebag
agai
ai Pela
Pelaya
yan
n Pub
Publi
lik 

Pegawai ASN bertugas untuk : melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
 publik yang profesional dan berkualitas, dan   mem
memper
perera
eratt persat
persatuan
uan dan kesatu
kesatuan
an Negara
Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Pasal 34 UU Pelayanan Publik, perilaku pelaksana pelayanan publik, termasuk ASN
diantaranya : (1) adil dan tidak diskriminatif, cermat, (2) santun dan ramah, (3) tegas, andal, dan
tidak memberikan putusan yang berlarut- larut, (4) professional, (5) tidak mempersulit, (6) patuh
 pada perintah atasan yang sah dan wajar, (7) menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan
integritas institusi penyelenggara, (8) tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib
dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, (9) terbuka dan mengambil langkah
yang tepat, (10) tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan public,
(11) tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam menanggapi permintaan
informasi serta proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat, (12) tidak menyalahgunakan
informasi, jabatan, dan/atau kewenangan yang dimiliki, (13) sesuai dengan kepantasan, dan (14)
tidak menyimpang dari prosedur.
 

B. BERORI
BERORIENT
ENTASI
ASI PELAYA
PELAYANAN
NAN
1. Pandua
Panduan
n Perila
Perilaku
ku Beror
Berorie
ienta
ntasi
si Pela
Pelayan
yanan
an
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN
da
dala
lam
m pe
pela
laks
ksana
anaan
an tuga
tugass se
seha
hari
ri-h
-har
ari,
i, yaitu
yaitu : (1
(1)) mema
memaham
hamii da
dan
n meme
memenu
nuhi
hi ke
kebut
butuha
uhan
n
masyarakat,
masyarakat, (2) Ramah, Cekatan, Solutif,
Solutif, dan Dapat Diandalkan,
Diandalkan, dan (3) Melakukan Perbaikan
Tiada Henti
2. Tantang
Tantangan
an Aktuali
Aktualisasi
sasi Nilai
Nilai Berori
Berorienta
entasi
si Pelay
Pelayanan
anan
Tantan
Tantangan
gan yang
yang berasa
berasall dari
dari intern
internal
al penyele
penyelengg
nggara
ara pelaya
pelayanan
nan publik
publik dapat
dapat berupa
berupa
an
angga
ggara
ran
n yang
yang te
terb
rbat
atas
as,, kuran
kurangny
gnyaa juml
jumlah
ah SDM
SDM ya
yang
ng berkom
berkompe
pete
ten,
n, te
term
rmas
asuk
uk belum
belum
terban
terbangunn
gunnya
ya sistem
sistem pelaya
pelayanan
nan yang baik.
baik. Namun,
Namun, Pemeri
Pemerinta
ntah
h berkom
berkomitm
itmen
en untuk
untuk ter
terus
us
meningkatkan
meningkatkan kualitas penyelenggaraan
penyelenggaraan pelayanan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan dan harapan
harapan
masyarakat serta mengatasi berbagai hambatan yang ada.
Dalam rangka mencapai visi reformasi birokrasi serta memenangkan persaingan di era
digit
digital
al yang
yang dinami
dinamis,
s, diperl
diperlukan
ukan aksele
akseleras
rasii dan upaya
upaya luar
luar biasa
biasa (kelua
(keluarr dari
dari rutini
rutinitas
tas dan
 business as usual) agar tercipta breakthrough atau terobosan, yaitu perubahan tradisi, pola, dan
ca
cara
ra da
dala
lam
m pe
pemb
mber
eria
ian
n pe
pela
laya
yana
nan
n pu
publ
blik
ik.. Tero
Terobo
bosa
san
n it
itul
ulah
ah yang
yang di
dise
sebu
butt de
denga
ngan
n in
inov
ovas
asii
 pelayanan publik. Konteks atau permasalahan publik yang dihadapi instansi pemerintah dalam
memberikan layanannya menjadi akar dari lahirnya suatu inovasi pelayanan public.
Instansi pemerintah dituntut untuk lebih jeli mengamati permasalahan dalam pelayanan
 publik sehingga inovasi yang dilahirkan benar-benar sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. Untuk 
itu, adanya kolaborasi antara pemerintah, partisipasi masyarakat, dan stakeholders terkait lainnya
 perlu dibangun sebagai strategi untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya inovasi.
 

MODUL 2. AKUNTABEL
A. POTRET
POTRET LAYAN
LAYANAN
AN PUBLIK
PUBLIK NEGER
NEGERII INI

1. Potret
Potret Laya
Layanan
nan Pub
Publik
lik di
di Indon
Indonesi
esia
a
Pada kenyataan layanan publik di negeri ini kerap dimanfaatkan oleh ‘oknum’ pemberi layanan
untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun kelompok.
Payung hukum : Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Layanan Publik.
Tantangan dari upaya peningkatan layanan publik antara lain :
 Dari lingkungan ASN sebagai pemberi layanan : godaan dan mental/pola pikir pihak-pihak 
yang dahulu menikmati keuntungan dari lemahnya sektor pengawasan layanan
 Dari masyarakat penerima layanan.
Tuga
Tugass ASN
ASN dalam
dalam us
usah
ahaa pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n la
laya
yana
nan
n pu
publ
blik
ik ad
adal
alah
ah ik
ikut
ut menj
menjaga
aga ba
bahka
hkan
n ik
ikut
ut
 berpartisipasi dalam proses menjaga dan meningkatkan kualitas layanan tersebut..
2. Keut
Keutam
amaa
aan
n Men
Menta
tall Mel
Melay
ayan
ani 

  Mental Melayani : dari diri sendiri, dari kecil, dan dari sekarang

B. KONS
KONSEP
EP AKUNT
AKUNTAB
ABILI
ILITA
TAS
S
1. Peng
Penger
erti
tian
an Akun
Akunta
tabi
bili
lita
tass
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya
sebaga
sebagaii pelayan
pelayan publik
publik kepada
kepada atasan,
atasan, lembaga
lembaga pembina
pembina,, dan lebih
lebih luasnya
luasnya kepada
kepada publik 
publik 
(Matsiliza dan Zonke, 2017).
2. Akuntabilita s: menunjukkan sebuah hubungan, berorientasi pada hasil,
Aspek-Aspek Akuntabilita
membutuhkan laporan, memerlukan konsekuensi, dan memperbaiki kinerja
3. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas
Fungsi akuntabilit
akuntabilitas
as publik
publik yaitu : menyediakan
menyediakan kontrol
kontrol demokratis
demokratis (peran demokrasi),
demokrasi),
mencegah korupsi
korupsi dan penyalahgunaan
penyalahgunaan kekuasaan
kekuasaan (peran konstitusi
konstitusional),
onal), dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
4. Akuntabilitas  : akunta
Tingkatan Akuntabilitas akuntabil
bilita
itass person
personal,
al, indivi
individu,
du, kel
kelomp
ompok,
ok, org
organi
anisas
sasi,
i, dan
stakeholder 

C. PANDUA
PANDUAN
N PERILAK
PERILAKU
U AKUNTA
AKUNTABEL
BEL
1. Akuntabilitas dan Integritas
Akuntabili
Akuntabilitas
tas dan Integritas
Integritas tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur pemerintahan
dalam memberikan layanang kepada masyarakat
2. Integritas dan Anti Korupsi 
Integr
Integrita
itass adalah
adalah salah
salah satu
satu pilar
pilar penting
penting dalam
dalam pembera
pemberantas
ntasan
an korups
korupsi.
i. Secara
Secara harafi
harafiah,
ah,
integritas bisa diartikan sebagai bersatunya antara ucapan dan perbuatan.
 

3. Mekanisme Akuntabilitas  : akuntabilitas kejujuran dan hukum, proses, program, dan kebijakan
o Mekanisme akuntabilitas birokrasi Indonesia : perencanaan strategis, kontrak kinerja, dan
laporan kinerja
o Menciptakan
Menciptakan lingkungan
lingkungan kerja yang akuntabel
akuntabel : kepemimpinan
kepemimpinan,, transparans
transparansi,
i, integritas
integritas,,
tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi
o Langkah yang harus dilakukan dalam menciptakan framework akuntabilitas : (1) Tentukan
tuju
tujuan
an dan ta
tangg
nggun
ung
g ja
jawa
wab,
b, (2)
(2) Renca
Rencana
naka
kan
n ap
apaa yang
yang ak
akan
an di
dila
lakuk
kukan
an,, (3
(3)) La
Lakuk
kukan
an
implementasi dan monitoring, (4) Berikan laporan, (5) Berikan evaluasi
ev aluasi dan masukan
o Konflik Kepentingan

Konflik
Konflik kepentingan
kepentingan adalah suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi
posisi yang diberi
kewenangan
kewenangan dan kekuasaan
kekuasaan untuk mencapai
mencapai tugas dari
dari perusahaan
perusahaan atau organisasi
organisasi
yang memberi penugasan, sehingga orang tersebut memiliki kepentingan profesional dan
 pribadi yang bersinggungan.
Ada 2 tipe konflik kepentingan yaitu keuangan dan non keuangan

D. AKUNT
AKUNTABEL
ABEL DALAM
DALAM KONTEKS
KONTEKS ORGANIS
ORGANISASI
ASI PEMERINTA
PEMERINTAHAN
HAN
 Prinsip keterbukaan informasi : Maximum
: Maximum Access Limited Exemption (MALE) ;
 permintaan tidak perlu disertai alasan; mekanisme yang sederhana, murah, dan cepat; informasi
harus utuh dan benar; informasi pro aktif; perlindungan pejabat yang beritikad baik.
 Untuk membangun budaya antikorupsi di organisasi pemerintahan, dapat mengadopsi langkah-
langk
langkah
ah yang
yang diper
diperlu
lukan
kan da
dala
lam
m penang
penangan
anan
an konfl
konflik
ik kepent
kepentin
ingan
gan :  penyusunan kerangka
kebij
kebijakan, identif
akan, identifikasi
ikasi situasi konflik
konflik kepentingan,,
kepentingan,, penyusunan strategi
strategi penangan konflik 
kepentingan, dan menyiapan serangkaian tindakan untuk menangani konflik kepentingan.
 

MODUL 3. KOMPETEN
A. TANTANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
1. Dunia Vuca
Situasi dunia saat ini dengan cirinya yang disebut dengan “Vuca World”, yaitu dunia yang penuh
gejolak
gejolak (volatili
(volatility)
ty) disertai
disertai penuh ketidakpast
ketidakpastian
ian (uncertaint
(uncertainty).
y). Sement
Sementara
ara itu dalam konteks
konteks
 peran pelayanan publik, ia banyak bergeser orientasinya, dimana pentingnya pelibatan
masyarakat
masyarakat dalam penentuan
penentuan kebutuhan
kebutuhan kebijakan
kebijakan dan pelayanan
pelayanan publik (customer
(customer centric).
centric).
Berdas
Berdasar
ar dinami
dinamika
ka global
global (VUCA)
(VUCA) dan adanya
adanya tr
tren
en keahli
keahlian
an baru,
baru, perlun
perlunya
ya pemuta
pemutakhi
khiran
ran
keahlian ASN yang relevan dengan orientasi pembangunan nasional dan aparatur.
2. Disrupsi Teknologi / Informasi 
Adaptasi
Adaptasi terhadap keahlian
keahlian baru perlu dilakukan
dilakukan setiap
setiap waktu. Kecenderungan
Kecenderungan kemampuan
kemampuan
memanf
memanfaat
aatkan
kan kemaju
kemajuan
an teknol
teknologi
ogi inform
informasi
asi dalam
dalam mening
meningkat
katkan
kan kinerj
kinerjaa organi
organisas
sasii lebih
lebih
lambat
lambat,, dibandi
dibandikan
kan dengan
dengan tawara
tawaran
n perubah
perubahan
an teknol
teknologi
ogi itu sendir
sendiri.
i. Perubah
Perubahan
an teknol
teknologi
ogi
info
inform
rmas
asii be
berg
rger
erak
ak le
lebi
bih
h ce
cepa
patt diba
diband
ndin
ingk
gkan
an de
denga
ngan
n kemam
kemampu
puan
an ba
banya
nyak
k pi
piha
hak
k dalam
dalam
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan produktivitas organisasi. Secara implisit
 perlunya penguatan kompetensi secara luas, yang memungkinkan setiap pegawai dapat
memutakhirkan kompetensi, baik secara individu maupun secara kolektif organisasi.
3. Kebijakan Pembangunan Aparatur 
Upaya untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui 9 (sembilan) Misi Pembangunan yang
dikenal sebagai Nawacita Kedua, yaitu : (1) Peningkatan kualitas manusia Indonesia, (2) Struktur 
ekonomi
ekonomi yang produkt
produktif,
if, mandir
mandiri,
i, dan berday
berdayaa saing,
saing, (3) Pemban
Pembanguna
gunan
n yang
yang merata
merata dan
 berkeadilan, (4) Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan, (5) Kemajuan budaya yang
menc
mencer
ermi
minka
nkan
n ke
kepr
prib
ibad
adia
ian
n ba
bangs
ngsa,
a, (6)
(6) Pe
Peneg
negak
akan
an si
sist
stem
em hukum
hukum ya
yang
ng be
bebas
bas korups
korupsi,
i,
 bermartabat, dan terpercaya, (7) Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
 pada setiap warga, (8) Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya, dan (9)
Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.

B. KEBIJ
KEBIJAK
AKAN
AN PEMBA
PEMBANG
NGUN
UNAN
AN APARA
APARATU
TUR 

1. Sistem Merit 
Sesuai dengan kebijakan Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014, prinsip dasar dalam
 pengelolaan ASN yaitu berbasis merit. Dalam hal ini seluruh aspek pengelolaan ASN harus
memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.
2. Pemban
Pembangun
gunan
an Aparat
Aparatur
ur 2020-
2020-202
2024
4
Dalam
Dalam tahap
tahap pemban
pembanguna
gunan
n Aparat
Aparatur
ur Rencan
Rencanaa Pembang
Pembangunan
unan Jangka
Jangka Menenga
Menengah
h Nasion
Nasional
al
(RPJMN)
(RPJMN) 2020-2024,
2020-2024, Reformasi
Reformasi Birokrasi diharapkan menghasilkan
menghasilkan karakter
karakter birokrasi
birokrasi yang
 berkelas dunia (world
( world class bureaucracy),
bureaucracy ), dicirikan dengan beberapa hal, yaitu pelayanan publik 
yang semakin berkualitas, dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien (Peraturan Menteri
PANRB Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Road Map Reformasi Birokrasi Aparatur 2020-2024).
 

3. Karakter ASN 
Sekuran
Sekurangny
gnyaa terdapa
terdapatt 8 (delap
(delapan)
an) karaka
karakater
terist
istik
ik yang diangga
dianggap
p rel
releva
evan
n bagi
bagi ASN dalam
dalam
menghadapi
menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan ke depan diantaranya
diantaranya : integritas
integritas,, nasionalis
nasionalisme,
me,
 profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan
entrepreneu
entrepreneurship
rship.. Ke delapan karakterist
karakteristik
ik ini disebut sebagai smart ASN. Karakter
Karakter lain yang
diperlukan
diperlukan dari ASN untuk beradapatas
beradapatasii dengan dinamika lingkungan
lingkungan strategis
strategis,, yaitu : inovatif 
inovatif 
dan kreatif, agility dan flexibility, persistence dan perseverance serta teamwork dan cooperation.

C. PENG
PENGEM
EMBA
BANG
NGAN
AN KOME
KOMEPT
PTEN
ENSI
SI
1. Konsepsi Kompetensi 
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN,
komp
kompet
eten
ensi
si meli
melipu
puti
ti:: 1) Komp
Kompet
eten
ensi
si Tekn
Teknis
is ad
adal
alah
ah pe
peng
nget
etah
ahua
uan,
n, ke
kete
tera
ramp
mpil
ilan
an,, da
dan
n
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan
 bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola
unitt organi
uni organisas
sasi;
i; dan 3) Kompet
Kompetens
ensii Sosial
Sosial Kultur
Kultural
al adalah
adalah penget
pengetahu
ahuan,
an, ketera
keterampi
mpilan
lan,, dan
sikap/
sikap/per
peril
ilaku
aku yang dapat
dapat diamat
diamati,
i, diukur
diukur,, dan dikemb
dikembang
angkan
kan ter
terkai
kaitt dengan
dengan pengal
pengalama
aman
n
 berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang
Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
2. Hak Pengembangan Kompetensi 
Salah satu kebijakan penting dengan berlakunya
berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
tentang
ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran
 bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi PPPK.
3. Pendekatan Pengembangan Kompetensi 
Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawai untuk meningkatkan
kompetensinya, yaitu klasikal dan non klasikal.

D. PERI
PERILA
LAKU
KU KOMP
KOMPET
ETEN
EN
1. Berkiner
Berkinerja
ja Yang
Yang BerAkh
BerAkhlak 
lak 
ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib
memper
mempertan
tanggu
ggungja
ngjawab
wabkan
kan kinerj
kinerjanya
anya dan menera
menerapka
pkan
n prinsi
prinsip
p merit
merit dalam
dalam pelaks
pelaksana
anaan
an
manajemen ASN. Panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu : a. Meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubahi; b. Membantu orang lain belajar; dan c.
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
2. Learn, Unlearn, dan Relearn
Learn berarti sebagai ASN biasakan belajarlah hal yang benar-benar baru dan lakukan secara
terus menerus. Proses belajar ini dilakukan di mana pun, dalam peran apa apun, sudah barang
 

tentu termasuk di tempat pekerjaannya masing-masing. Unlearn artinya lupakan/tinggalkan apa


yang telah diketahui berupa pengetahuan dan atau kehalian. Relearn berarti kita benar-benar telah
menerima fakta baru.
3. Meni
Mening
ngka
katk
tkan
an Kom
Kompe
pete
tens
nsii Diri 
Diri 
Setiap orang termasuk ASN selayaknya memiliki watak sebagai pembelajar sepanjang hayat,
yang dapat bertahan dan berkembang dalam orientasi Ekonomi Pengetahuan. Pembelajar yang
releva
relevan
n saat
saat ini adalah
adalah mereka
mereka yang memiliki
memiliki kemamp
kemampuan
uan untuk
untuk secara
secara efekti
efektiff dan kreati
kreatif 

menerapkan keterampilan dan kompetensi ke situasi baru, di dunia yang selalu berubah dan
kompleks. Sebagai ASN pembelajar, ASN juga diharapkan mengalokasikan dirinya dalam waktu
dan ruang yang memadai, yang dikhususkan untuk penciptaan atau perolehan pengetahuan
4. Memb
Memban
antu
tu Or
Oran
ang
g Lai
Lain
n Bel
Belaj
ajar 
ar 
Cara
Cara lain
lain untuk
untuk memb
memban
antu
tu orang
orang la
lain
in mela
melalu
luii ke
kegi
giat
atan
an ak
akti
tiff un
untu
tuk
k ak
akse
sess da
dan
n tr
tran
ansf
sfer 
er 
Pengeta
Pengetahuan
huan (Knowl
(Knowledge
edge Access
Access and Transf
Transfer)
er),, dalam
dalam bentuk
bentuk pengemb
pengembang
angan
an jej
jejari
aring
ng ahli
ahli
(exp
(exper
ertt netwo
network
rk),
), pe
pend
ndoku
okume
ment
ntas
asia
ian
n pe
peng
ngal
alam
amann
annya/
ya/ penge
pengeta
tahua
huann
nnya,
ya, da
dan
n menca
mencata
tatt
 pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman. ASN pembelajar dapat juga berpartisipasi
untuk aktif dalam jaringan para ahli sesuai dengan bidang kepakarannya dalam proses transfer 
 pengetahuan keahlian. Jadi ASN dapat aktif dalam jejaring pengetahuan tersebut untuk 
memuta
memutakhi
khirka
rkan
n penget
pengetahu
ahuanny
annyaa dan dapat
dapat juga
juga menyedi
menyediaka
akan
n diriny
dirinyaa sebaga
sebagaii ahli/s
ahli/sumb
umber 
er 
 pengetahuan itu sendiri, yang dapat mentrasfer pengetahuannya kepada pihak lain yang
membutuhkannya.
5. Mela
Melaks
ksan
anak
akan
an Tuga
Tugass Terb
Terbai
aik 

Pengetahuan menjadi karya : Dalam konteks ini energi kolektif setiap pegawai merupakan salah
satu elemen penting dalam dinamika perubahan tersebut, untuk peningkatan kinerja organisasi.
Makna hidup dan bekerja baik : menemukan makna nilai yang Anda anggap penting
 

MODUL 4. HARMONIS
A. KEAN
KEANEK
EKAR
ARAG
AGAM
AMAN
AN BANG
BANGSA
SA DAN
DAN BU
BUDA
DAYA
YA INDO
INDONE
NESI
SIA
A

1. Keanekaragaman Bangsa dan Budaya Indonesia


Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Dari ujung
Aceh sampai Papua, Indonesia terdiri dari 1.340 suku bangsa, 715 bahasa, dan 6 agama dengan
 penganut mayoritas. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda
namun tetap satu"). Keanekaragaman suku bangsa disebabkan karena kondisi letak geografis
Indonesia yang berada di persimpangan dua benua dan samudra. Sehingga terjadi percampuran
ras, suku bangsa, agama, etnis dan budaya yang membuat beragamnya suku bangsa dan budaya
diseluruh Indonesia.
 Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
 bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip Nasionaisme bangsa
Indonesia
Indonesia yaitu : (1) Menempatkan persatuan
persatuan dan kesatuan,
kesatuan, (2)
(2) Kepent
Kepentingan
ingan dan keselamatan
keselamatan
 bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan, (3) Menunjukkan
sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, (4) Bangga sebagai bangsa Indonesia
dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, (5) Mengakui persamaan derajat,
 persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa, (6) Menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia, (7) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
2. Pentingnya Membangun Rasa Nasionalisme dan Persatuan Kebangsaan
Kelahiran Budi Oetomo Tahun 1908 dianggap sebagai dimulainya Kebangkitan Nasional karena
menggun
menggunaka
akan
n strate
strategi
gi perjua
perjuanga
ngan
n yang baru
baru dan berbed
berbedaa dengan
dengan perjua
perjuanga
ngan
n sebelu
sebelumny
mnya.
a.
Puncak
Puncak perjun
perjungan
gan pemuda
pemuda yaitu
yaitu pada saat
saat kongres
kongres Pemuda
Pemuda dengan
dengan merumu
merumuska
skan
n Sumpah
Sumpah
Pemuda
Pemuda.. Dimana
Dimana ist
istila
ilah
h satu
satu Indone
Indonesia
sia dan untuk
untuk pertam
pertamaa kaliny
kalinyaa Lagu
Lagu Indones
Indonesia
ia Raya
dikumandangkan.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
dirumuskan oleh para pendiri bangsa. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika diungkapkan oleh Mpu
Tantular dalam kitabnya, kakawin Sutasoma pada tahun 1851.
3. Konsep dan Teori Nasionalisme Kebangsaan
Beberapa
Beberapa aliran
aliran besar dalam konsep dan teori mengenai nasionalisme
nasionalisme kebangsaan,
kebangsaan, yaitu aliran
aliran
modernis, aliran primordialis, aliran perenialis, dan aliran etno.
4. Potensi
Potensi dan Tantanga
Tantangan
n dalam
dalam Keanekar
Keanekaragam
agaman
an bagi
bagi ASN
Wujud tantangan ada yang berupa keuntungan dan manfaat yang antara lain berupa:
1. Dapat mempererat
mempererat tali persaudaraa
persaudaraan
n
2. Menjadi
Menjadi aset wisata
wisata yang dapat menghasi
menghasilkan
lkan pendapatan
pendapatan negara
negara
3. Memper
Memperkay
kayaa kebuday
kebudayaan
aan nasional
nasional
4. Sebagai identit
identitas
as negara indonesia
indonesia di mata
mata seluruh
seluruh negara di dunia
dunia
 

5. Dapat
Dapat dija
dijadi
dikan
kan se
seba
bagai
gai ikon
ikon pariw
pariwis
isat
ataa se
sehi
hing
ngga
ga pa
para
ra wi
wisa
sata
tawa
wan
n da
dapat
pat te
tert
rtar
arik
ik dan
 berkunjung di Indonesia
6. Dengan banyaknya
banyaknya wisatawa
wisatawan
n maka dapat menciptkan
menciptkan lapangan
lapangan pekerjaan
pekerjaan
7. Sebagai pengetahuan
pengetahuan bagi seluruh
seluruh warga
warga di dunia
dunia
8. Sebagai media hiburan
hiburan yang
yang mendidik 
mendidik 
9. Timbulnya
Timbulnya rasa nasionali
nasionalisme
sme warga negara
negara terhadap negara
negara Indonesia
Indonesia
10. Membuat Indonesia terkenal
terkenal dimata dunia berkat keberagaan budaya yang kita mil
miliki
iki
Beberapa potensi tantangan yang muncul dapat ditandai dengan beberapa hal sebagai berikut:
1. Ti
Tidak
dak adany
adanyaa pe
pers
rsam
amaa
aan
n panda
pandanga
ngan
n an
anta
tark
rkel
elom
ompo
pok,
k, se
sepe
pert
rtii pe
perb
rbed
edaa
aan
n tu
tuju
juan
an,, ca
cara
ra
melakukan sesuatu, dan sebagainya.
2. Norma-norma
Norma-norma sosial
sosial tidak berfungsi
berfungsi dengan baik sebagai
sebagai alat mencapai tujuan.
tujuan.
3. Adanya pertentanga
pertentangan
n norma-norm
norma-normaa dalam masyarakat sehingga
sehingga menimbulkan
menimbulkan kebingungan
kebingungan
 bagi masyarakat.
4. Pemberlakuan
Pemberlakuan sanksi terhadap
terhadap pelanggar
pelanggar atas norma yang tidak tegas atau lemah.
lemah.
5. Tindakan
Tindakan anggota masyarakat
masyarakat sudah
sudah tidak lagi sesuai
sesuai dengan norma yang
yang berlaku.
6. Terjadi
Terjadi proses disosiatif
disosiatif,, yaitu proses yang mengarah pada persaingan
persaingan tidak sehat, tindaka
tindakan
n
kontroversial, dan pertentangan (disharmonis)
7. Menguat
Menguatnya
nya etnose
etnosentr
ntrism
ismee dalam
dalam masyar
masyarakat
akatyai
yaitu
tu berupa
berupa perasa
perasaan
an kelomp
kelompok
ok dimana
dimana
kelompok merasa dirinya paling baik, paling benar, dan paling hebat sehingga mengukur 
kelompok lain dengan norma kelompoknya sendiri. Sikap etnosentrisme tidak hanya dalam
kelomp
kelompok
ok suku,
suku, namun
namun juga
juga kelomp
kelompok
ok lain
lain sepert
sepertii kelomp
kelompok
ok pelaja
pelajar,
r, partai
partai politi
politik,
k,
 pendukung tim sepakbola dan sebagainya.
8. Stereotip
Stereotip terhadap
terhadap suatu kelompok,
kelompok, yaitu anggapan yang dimiliki
dimiliki terhadap
terhadap suatu kelompok 
kelompok 
yang bersifat tidak baik. Seperti
Seperti anggapan suatu kelompok identik dengan kekerasan, sifat
suatu suku yang kasar, dan sebagainya.
5. Sikap
Sikap ASN
ASN dala
dalam
m Keanek
Keanekara
araga
gaman
man Berb
Berbang
angsa
sa
Dalam
Dalam menanga
menangani
ni masala
masalah
h yang ditim
ditimbulk
bulkan
an keberag
keberagama
aman
n budaya
budaya diperl
diperlukan
ukan langka
langkah
h dan
 proses yang berkesinambungan, diantaranya :
 Pertama, memperbaiki kebijakan pemerintah di bidang pemerataan hasil pembangunan di
segala bidang.
 Kedua, penanaman sikap toleransi dan saling menghormati adanya perbedaan budaya melalui
 pendidikan pluralitas dan multikultural di dalam jenjang pendidikan formal.
 

B. MEWUJUDKAN SUASANA HARMONIS DALAM LINGKUNGAN BEKERJA DAN


MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA MASYARAKAT

1. Pengerti
Pengertian
an Nilai
Nilai Dasar
Dasar Harmonis
Harmonis dalam
dalam Pela
Pelayana
yanan
n ASN 
ASN 
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Ada tiga hal
yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif 
diantaranya : membuat tempat kerja yang berenergi, memberikan keleluasaan untuk belajar dan
memberikan kontribusi, serta berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
2. Etika
Etika P
Publi
ublik
k ASN
ASN dalam
dalam Mewujudk
Mewujudkan
an Suasana
Suasana Harmonis
Harmonis
a. Pengert
Pengertian
ian Etik
Etikaa dan kode
kode Etik 
Etik 
Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk 
orang lain di dalam institusi yang adil. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah
laku dalam suatu kelompok. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku/etika
laku/etika suatu kelompok
kelompok khusus dalam masyarakat
masyarakat melalui
melalui ketentuan-ket
ketentuan-ketentuan
entuan tertulis
tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
 b. Etika publik 
Etika
Etika Publik
Publik merupa
merupakan
kan reflek
refleksi
si tentan
tentang
g standa
standar/n
r/norm
ormaa yang
yang menent
menentukan
ukan baik/b
baik/buru
uruk,
k,
 benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangk
rangkaa menj
menjal
alank
ankan
an ta
tangg
nggun
ung
g ja
jawa
wab
b pe
pela
laya
yana
nan
n publi
publik.
k. Ada
Ada ti
tiga
ga fo
foku
kuss ut
utam
amaa dalam
dalam
 pelayanan publik, yakni : (1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan, (2) Sisi
S isi dimensi
reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan
 publik dan alat evaluasi, dan (3) Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
3. Sumbe
Sumberr kode
kode etik
etik ASN
ASN antara
antara lain
lain melip
meliput
uti:
i:
a. Undang-
Undang-Und
Undang
ang Nomor
Nomor 5 Tahun
Tahun 2014
2014 tentan
tentang
g Aparatu
Aparaturr Sipil
Sipil Negara
Negara (ASN)
(ASN)
 b. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai Negeri Sipil
dan Anggota Angkatan Perang
c. Peraturan
Peraturan Pemeri
Pemerintah
ntah Nomor
Nomor 21 Tahun
Tahun 1975
1975 tentang
tentang Sumpah/Janji
Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil
d. Peratu
Peraturan
ran Peme
Pemeri
rinta
ntah
h Nomor 30 Tahun 1980 tenta
tentang
ng Peratura
Peraturan
n Disipli
Disiplin
n Pegawai
Pegawai Negeri
Negeri
Sipil.
e. Peraturan
Peraturan Pemerin
Pemerintah
tah Nomor
Nomor 42
42 Tahun 2004 tentang
tentang Pembinaan
Pembinaan Jiwa
Jiwa Korps
Korps dan Kode Etik 
Etik 
Pegawai Negeri Sipil.
f. Per
Peratu
aturan
ran P
Peme
emerin
rintah
tah N
Nomo
omorr 53 Tahun
Tahun 2010 tentan
tentang
g Disipl
Disiplin
in PNS.
PNS.
g. Peratu
Peraturan
ran Pe
Pemer
merint
intah
ah Nomor
Nomor 11 Tahun
Tahun 2017 tent
tentang
ang Manaj
Manajeme
emen
n PNS
4. Kode Etik ASN 
Berdasarkan pasal 5 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN ada dua belas kode etik dan kode
 perilaku ASN itu, yaitu:
a. Melaksanakan
Melaksanakan tugasnya
tugasnya dengan jujur,
jujur, bertanggung
bertanggung jawab,
jawab, dan berintegri
berintegritas
tas tinggi;
tinggi;
 

 b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;


c. Melayan
Melayanii dengan
dengan sikap
sikap horma
hormat,
t, sopa
sopan,
n, dan
dan tanpa
tanpa tekan
tekanan;
an;
d. Melaksanakan
Melaksanakan tugasnya
tugasnya sesuai
sesuai dengan ketentuan
ketentuan peratu
peraturan
ran perundang-und
perundang-undangan;
angan;
e. Melaksanakan
Melaksanakan tugasnya
tugasnya sesuai
sesuai dengan perintah
perintah atasan
atasan atau
atau Pejabat
Pejabat yang Berwen
Berwenang
ang sejauh
sejauh
tida
tidak
k be
bert
rten
enta
tang
ngan
an de
deng
ngan
an ke
kete
tent
ntua
uan
n pe
pera
ratu
tura
ran
n pe
peru
rund
ndan
ang-
g-un
unda
dang
ngan
an da
dan
n et
etik
ikaa
 pemerintahan;
f. Men
Menjag
jagaa ke
kerah
rahasi
asiaan
aan yang
yang menyan
menyangku
gkutt kebij
kebijaka
akan
n negar
negara;
a;
g. Menggun
Menggunakan
akan kekaya
kekayaan
an dan barang
barang milik
milik negara secara
secara bertan
bertanggu
ggung
ng jawab,
jawab, efektif
efektif,, dan
efisien;
h. Menjaga
Menjaga agar tidak terjadi
terjadi disharm
disharmonis
onis kepenti
kepentingan
ngan dalam
dalam melaksanakan
melaksanakan tugasnya
tugasnya;;
i. Memb
Member
erik
ikan
an info
inform
rmas
asii se
seca
cara
ra be
bena
narr da
dan
n tida
tidak
k meny
menyes
esat
atka
kan
n ke
kepa
pada
da pi
piha
hak
k la
lain
in ya
yang
ng
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
5. Perilaku ASN 
Sikap
Sikap peril
perilaku
aku ini bisa
bisa ditunj
ditunjukka
ukkan
n dengan
dengan   : tolera
toleransi
nsi,, emp
empati
ati,, dan keterb
keterbuka
ukaan
an ter
terhada
hadap
p
 perbedaan
 Perubahan mindset  merupakan
  merupakan reformasi birokrasi yang paling penting, setidaknya mencakup
tigaa aspek
tig aspek penting
penting yakni : (1) berubah
berubah dari
dari penguas
penguasaa menjad
menjadii pelayan
pelayan,, (2) merubah
merubah dari
dari
’wewenang’
’wewenang’ menjadi ’peranan’,
’peranan’, dan (3) menyadari
menyadari bahwa jabatan
jabatan publik
publik adalah
adalah amanah, yang
harus dipertanggung jawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.
6. Tata
Tata Kelo
Kelola
la dan
dan Etika
Etika dala
dalam
m Organ
Organisa
isasi 
si 
Sebagai pelayan, tentu saja pejabat publik harus memahami keinginan dan harapan masyarakat
yang harus dilayaninya. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan hak-haknya
sebagai dampak globalisasi yang ditandai revolusi dibidang telekomunikasi, teknologi informasi,
transportasi telah mendorong munculnya tuntutan gencar yang dilakukan masyarakat kepada
 pejabat publik untuk segera merealisasikan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik 
(good governance).
7. Etik
Etika
a ASN
ASN Seba
Sebaga
gaii Pela
Pelaya
yan
n Publ
Publik 
ik 
 Norma etika yang berisi berbagai ketentuan dan kaidah moralitas memiliki perbedaan dalam
sistem sanksi jika dibandingkan dengan norma hukum. Sistem sanksi dalam norma hukum
sebagian besar bersifat paksaan (coercive) dan karena itu memerlukan aparat penegak hukum
yang dibentuk atau difasilitasi oleh negara.
 

C. PERAN A
ASN
SN DALAM
DALAM MEWUJUDKAN
MEWUJUDKAN SUASANA
SUASANA DAN
DAN BUDAYA H
HARMON
ARMONIS
IS
1. Peran ASN  
Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya harmoni dalam
 pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut :
o Posisi PNS sebagai aparatur Negara harus bersikap netral dan adil

o PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok-kelompok minoritas

o PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap netral dan adil

o PNS harus memiliki suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega
PNS lainnya yang membutuhkan pertolongan.
o PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya

2. Bud
Budaya
aya Har
Harmon
monis
Dalam dunia nyata upaya mewujudkan suasana harmonis tidak mudah. Realita lingkungan selalu
mengalami perubahan sehingga situasi dan kondisi
ko ndisi juga mengikutinya
Upaya menciptakan dan menjaga suasana harmonis dilakukan secara terus menerus. Mulai dari
mengenalkan kepada seluruh personil ASN dari jenjang terbawah sampai yang paling tinggi,
memelihara suasana harmonis, menjaga diantara personil dan stake
dan  stake holder . Kemudian yang tidak 
 boleh lupa untuk selalu menyeseuaikan dan meningkatkan usaha tersebut, sehingga menjadi
habit/ kebiasaan
kebiasaan dan menjadi budaya hidup harmonis di kalangan ASN dan seluruh pemangku
kepentingannya.
 

MODUL 5. LOYAL

B. KONSEP LOYAL
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “ Loial ” yang artinya
mutu
mutu dari
dari sikap
sikap setia.
setia. Bagi
Bagi seoran
seorang
g Pegawa
Pegawaii Negeri
Negeri Sipil,
Sipil, kata
kata loyal
loyal dapat
dapat dimakn
dimaknai
ai sebaga
sebagaii
keseti
kesetiaan
aan,, paling
paling tidak
tidak terhad
terhadap
ap cita-c
cita-cita
ita organi
organisas
sasi,
i, dan lebih-
lebih-leb
lebih
ih kepada
kepada Negara
Negara Kesatu
Kesatuan
an
Republ
Republik
ik Indone
Indonesia
sia (NKRI)
(NKRI).. Terdapa
Terdapatt bebera
beberapa
pa ciri/k
ciri/kara
arakte
kteris
ristik
tik yang dapat
dapat diguna
digunakan
kan oleh
oleh
organisasi
organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya,
pegawainya, antara lain : (1) Taat pada Peraturan,
Peraturan, (2) Bekerja
dengan Integritas, (3) Tanggung Jawab pada Organisasi, (4) Kemauan untuk Bekerja Sama, (5) Rasa
Memi
Memili
liki
ki ya
yang
ng Ti
Ting
nggi
gi,, (6)
(6) Hubu
Hubunga
ngan
n Anta
Antarr Pr
Prib
ibad
adi,
i, (7
(7)) Kesu
Kesukaa
kaan
n Te
Terh
rhada
adap
p Pe
Peker
kerja
jaan
an,, (8
(8))
Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan, dan (9) Menjadi teladan bagi Pegawai lain.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
Values ASN yang dimaknai bahwa setiap
ASN harus
harus berded
berdedika
ikasi
si dan mengut
mengutama
amakan
kan kepenti
kepentinga
ngan
n bangsa
bangsa dan negara
negara dengan
dengan panduan
panduan
 perilaku :
1. Meme
Memega
gang
ng tegu
teguh
h ideo
ideolo
logi
gi Pa
Panc
ncas
asil
ila,
a, Unda
Undang
ng-U
-Und
ndan
ang
g Dasa
Dasarr Nega
Negara
ra Repu
Republ
blik 
ik 
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjag
Menjagaa nama ba
baik
ik sesama
sesama ASN,
ASN, pimpin
pimpinan
an instan
instansi
si dan
dan negara;
negara; sert
sertaa
3. Menj
Menjaga
aga raha
rahasi
siaa jaba
jabata
tan
n dan
dan negar
negaraa
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat
 pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara. Agar para
ASN mampu menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya dibutuhkan
langk
langkah
ah-l
-lan
angka
gkah
h konkr
konkrit
it,, dian
dianta
tara
rany
nyaa mela
melalu
luii pemant
pemantap
apan
an Wawa
Wawasa
san
n Keba
Kebang
ngsa
saan.
an. Selai
Selain
n
memantapkan Wawasan Kebangsaan, sikap loyal seorang ASN dapat dibangun dengan cara terus
meningkatkan nasionalismenya kepada bangsa dan negara.

C. PAND
PANDUA
UAN
N PERI
PERILA
LAKU
KU LOYAL
LOYAL
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya dapat diwujudkan
dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-harinya, yaitu :
Cinta Tanah Air, Sadar Berbangsa
Berbangsa dan Bernegara, Setia pada Pancasila
Pancasila sebagai Ideologi Negara,
Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dan Kemampuan Awal Bela Negara.

D. LOYAL
LOYAL DALAM
DALAM KONT
KONTEKS
EKS ORGAN
ORGANISA
ISASI
SI PEMERI
PEMERINTA
NTAH
H
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, seorang
ASN
ASN memi
memili
liki
ki 3 (tig
(tiga)
a) fung
fungsi
si yaitu
yaitu se
seba
baga
gaii : Pe
Pela
laks
ksana
ana kebij
kebijaka
akan
n publi
publik,
k, Pe
Pela
layan
yan pu
publ
blik
ik,,
serta Perekat dan pemersatu bangsa.
 

Kema
Kemamp
mpua
uan
n ASN
ASN dalam
dalam mela
melaks
ksan
anak
akan
an ketig
ketigaa fungs
fungsii te
ters
rseb
ebut
ut meru
merupa
pakan
kan pe
perw
rwuj
ujuda
udan
n dari
dari
implem
implement
entai
ai nilai-
nilai-nil
nilai
ai loyal
loyal dalam
dalam konteks
konteks indivi
individu
du maupun
maupun sebaga
sebagaii bagian
bagian dari
dari Organi
Organisas
sasii
Pemerintah.
Perila
Perilaku
ku loyal
loyal yang semest
semestiny
inyaa dipaha
dipahami
mi dan dimple
dimplemen
mentas
tasika
ikan
n oleh
oleh setiap
setiap ASN di instan
instansi
si
tempatnya bertugas, diantaranya :
1. Memegang
Memegang teguh ideologi Pancasila
Pancasila,, Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
2. Menjaga
Menjaga nama baik sesama ASN,
ASN, pimpinan instansi
instansi dan negara;
negara; serta
serta
3. Menjaga
Menjaga rahasia
rahasia jabatan
jabatan dan negara.
negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal
tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian,
yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”.
 

MODUL 6. ADAPTIF
Adaptif adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya mencapai tujuan-tujuan atau
kebutuhan
kebutuhan untuk menghadapi lingkungan
lingkungan dan kondisi
kondisi social
social yang berubah-ubah
berubah-ubah agar tetap bertahan
bertahan
(Robbins:2003).
Batasan pengertian adaptif:
a. Proses
Proses mengat
mengatasi
asi h
hala
alangan
ngan-ha
-halan
langan
gan dari
dari lingku
lingkungan
ngan
 b. Penyesuaian terhadap norma untuk menyalurkan
c. Proses
Proses perub
perubaha
ahan
n untuk
untuk menyesu
menyesuaik
aikan
an dengan
dengan situa
situasi
si yang
yang berubah
berubah
d. Menguba
Mengubah
h agar
agar sesua
sesuaii dengan
dengan kondisi
kondisi yang dicipt
diciptaka
akan
n
e. Memanf
Memanfaatkan
aatkan sumber-sumb
sumber-sumber
er yang
yang terbatas
terbatas untuk kepentingan
kepentingan lingkungan
lingkungan dan
dan system
system
f. Penyesu
Penyesuaia
aian
n budaya
budaya dan aspe
aspek
k lainnya
lainnya seba
sebagai
gai hasi
hasill seleks
seleksii alamia
alamiah.
h.

ADAPTIF SEBAGAI NILAI DAN BUDAYA ASN


Learning Organization (peter senge):
a. Pegawai
Pegawainya
nya harus
harus terus
terus mengasah
mengasah pengetahunnya
pengetahunnya hingga
hingga ke tingkat
tingkat mahir
mahir (person
(personal
al mastery
mastery).
).
 b. Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama atau gelombang
yang sama terhadap suat visi atau cita-cita
c ita-cita yang akan dicapai bersama (shared vision).
c. Pegawai
Pegawainya
nya memiliki
memiliki mental model yang mencerm
mencerminkan
inkan reali
realitas
tas yang
yang organisas
organisasii ingin
ingin wujudkan
wujudkan
(mental model)
d. Pegawai
Pegawainya
nya perlu selalu
selalu sinergis
sinergis dalam
dalam melaks
melaksanak
anakan
an kegiat
kegiatan-
an-kegi
kegiata
atan
n untuk
untuk mewujudka
mewujudkan
n
visinya(team learning)
e. Pegawai
Pegawainya
nya harus
harus selalu
selalu berpikir
berpikir sistem
sistemati
atik,
k, tidak kaca mata
mata kuda atau
atau bermental
bermental silo
silo (s
(syst
ystem
em
thingking)
Penerapan budaya adaptif :
1. Dapat
Dapat mengant
mengantis
isisp
ispasi
asi dan beradap
beradaptas
tasii dengan
dengan perubaha
perubahan
n lingkung
lingkungan
an
2. Memanf
Memanfaat
aatkan
kan peluan
peluang-pe
g-pelua
luang
ng yang
yang berubah
berubah-ub
-ubah
ah
3. Mend
Mendor
oron
ong
g jiwa
jiwa ke
kewi
wira
raus
usah
ahaa
aan
n
4. Te
Terk
rkai
aitt deng
dengan
an kiner
kinerja
ja inst
instan
ansi
si
5. Memper
Memperhatik
hatikan
an kepentingan-k
kepentingan-kepenti
epentingan
ngan yang diperlukan
diperlukan antara
antara instans
instansii mitra,
mitra, masyaraka
masyarakatt dan
sebagainya.
Penerapan adaptasi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi yang merespons perubahan
lingkungannya yaitu antara lain dengan kemampuan sikap maupun proses dapat dipandang sebagai :
a) Flue
Fluenc
ncy
y (kel
(kelan
anca
cara
ran)
n) ya
yait
itu
u ke
kema
mamp
mpuan
uan un
untu
tuk
k mengh
menghas
asil
ilka
kan
n banya
banyak
k id
idee at
atau
au gagas
gagasan
an ba
baru
ru
karena kapasitas/wawasan yang dimilikinya.
 b) Flexibility (Fleksibilitas) yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak kombinasi dari ide-ide
yang berbeda
c) Elabor
Elaborati
ation
on (Elabora
(Elaborasi)
si) yaitu
yaitu kemamp
kemampuan
uan untuk bekerj
bekerjaa secara
secara detail
detail dengan
dengan kedalam
kedalaman
an dan
komprehensif.
 

d) Origin
Originali
ality
ty (Orisi
(Orisinal
nalit
itas)
as) yaitu
yaitu adanya
adanya sifat
sifat keunik
keunikan,
an, novelty,
novelty, kebaruan
kebaruan dari ide atau
atau gagasa
gagasan
n
yang dimunculkan oleh individu.
Pondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unst dasar yaitu lanskap (landscape), pembelajaran
(learning), dan kepemimpinan (leadhersip). Unsur landscape terkait dengan bagaimana memahami
adany
adanyaa ke
kebu
butu
tuha
han
n orga
organi
nisa
sasi
si untuk
untuk be
bera
rada
dapt
ptas
asii de
denga
ngan
n li
lingk
ngkun
ungan
gan.. Unsu
Unsurr kedua
kedua ad
adal
alah
ah
 pembelajaran yang terdiri dari elemen-elemen adaptif organization yaitu perencanaan beradaptasi,
 penciptanaan budaya adaptif dan struktur adaptasi. Yang terakhir adalah unsur kepemimpinan yang
menjalankan peran dalam membentuk adaptive organization.
Ada 9 elemen budaya adaptif menurut Management Advisory Service UK antara lain : Purpose,
Cultural
Cultural values,
values, Vision,
Vision, Corporate
Corporate values,
values, Corporate
Corporate strategy,
strategy, Structure,
Structure, Problem
Problem solving,
solving, Partner 
Partner 
working, dan rulers.
Ciri-ciri individu adaptif : (1) Eksperimen orang yang beradaptasi, (2) Melihat peluang di mana orang
lain melihat kegagalan,
kegagalan, (3) Memiliki
Memiliki sumber daya, (4) Selalu
Selalu berpikir
berpikir kedepan, (5) Tidak mudah
mengeluh, (6) Tidak menyalahkan, (7) Tidak mencari polularitas, (8) Memiliki rasa ingin tahu, (9)
Memperhatikan system, (10) Membuka pikiran, dan (11) Memahami apa yang sedang diperjuangkan
 

MODUL 7. KOLABORATIF
A. KONS
KONSEP
EP KOLA
KOLABO
BORA
RASI
SI
Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan, implementasi
sampai evaluasi.
evaluasi. Ansel dan Gash (2007:544)
(2007:544) membangun enam kriteria
kriteria penting untuk kolabor
kolaborasi
asi
yaitu : (1) forum yang diprakarsai
diprakarsai oleh lembaga publik atau Lembaga, (2) peserta dalam forum
termasuk aktor nonstate
nonstate,, (3) peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan
hanya '‘dikonsultasi
'‘dikonsultasikan’
kan’ oleh agensi public, (4) forum secara resmi diatur dan bertemu
bertemu secara
kolektif, (5) forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan consensus (bahkan jika konsensus
tidak tercapai dalam praktik), dan (6) fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.
Whole-of-
Whole-of-Gover
Government (WoG) adal
nment (WoG) adalah
ah sebuah
sebuah pendekata
pendekatan
n penyelenggar
penyelenggaraan
aan pemerintaha
pemerintahan
n
yang menyatukan
menyatukan upaya-upaya
upaya-upaya kolabora
kolaboratif
tif pemerintahan
pemerintahan dari keseluruhan
keseluruhan sektor
sektor dalam
dalam ruang
ruang
lingkup
lingkup koordinasi
koordinasi yang lebih luas guna mencapai
mencapai tujuan- tujuan
tujuan pembangunan
pembangunan kebijakan,
kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency,, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
interagency sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan.

B. PRAK
PRAKTI
TIK
K DAN
DAN ASP
ASPEK
EK NORM
NORMAT
ATIF
IF KOLA
KOLABO
BORA
RASI
SI PEME
PEMERI
RINT
NTAH
AH
Esteve et al (2013 p 20) mengungkapkan beberapa aktivitas
aktivitas kolaborasi
kolaborasi antar organisasi
organisasi
yaitu : (1) Kerjasama Informal;
Informal; (2) Perjanjian Bantuan Bersama; (3) Memberikan
Memberikan Pelatihan; (4)
Meneri
Menerima
ma Pelati
Pelatihan;
han; (5) Perenc
Perencanaan
anaan Bersam
Bersama;
a; (6) Menyedi
Menyediakan
akan Peralat
Peralatan;
an; (7) Meneri
Menerima
ma
Peralatan;
Peralatan; (8) Memberikan
Memberikan Bantuan Teknis;
Teknis; (9) Menerima Bantuan Teknis;
Teknis; (10) Memberikan
Memberikan
Pengelolaan Hibah; dan (11) Menerima Pengelolaan Hibah.
Ansen dan gash (2012 p 550) mengungkapkan
mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui
dilalui dalam
menjalin kolaborasi yaitu :
1) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
2)  Face to face Dialogue: melakukan negosiasi dengan baik dan bersungguh-sungguh;
3) Komit
Komitmen
men terhadap
terhadap proses
proses:: pengakuan
pengakuan saling
saling keterga
ketergantu
ntunga
ngan;
n;  sharing ownership dalam
 proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;
4) Pemahaman
Pemahaman bersama:
bersama: berkaitan
berkaitan dengan kejelasan
kejelasan misi,
misi, definisi
definisi bersama
bersama terkait
terkait
 permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
5) Mene
Meneta
tapk
pkan
an outcome antara.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah
kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan formalisasi pada
 pencapaian kolaborasi yang
yan g efisien dan efektif antara entitas publik.
Berdasarkan
Berdasarkan ketentuan Pasal 34 ayat (4) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administr
Administrasi
asi Pemerintahan
Pemerintahan diatur bahwa “Penyelenggaraa
“Penyelenggaraan
n pemerintahan
pemerintahan yang melibatkan
melibatkan
Kewenangan
Kewenangan lintas
lintas Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
Pemerintahan dilaksanakan
dilaksanakan melalui
melalui kerja sama antar-
 

Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan


Pemerintahan yang terlibat,
terlibat, kecuali ditentukan lain dalam ketentuan
ketentuan
 peraturan perundang- undangan”.
unda ngan”.
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat memberikan Bantuan Kedinasan kepada Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang meminta dengan syarat:
syarat:
a. Keputusan
Keputusan dan/atau Tindakan
Tindakan tidak dapat dilaksanak
dilaksanakan
an sendiri oleh Badan dan/atau
dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang meminta bantuan
 b. Penyelenggaraan pelaksanaan pemerintah tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Badan
dan/atau
dan/atau Pejabat Pemerintahan
Pemerintahan karena kurangnya tenaga dan fasilitas yang dimiliki
dimiliki oleh
Badan dan/atau Pejabat pemerintahan
c. da
dala
lam
m ha
hall mela
melaks
ksan
anaka
akan
n penye
penyele
lengg
nggar
araa
aan
n pemer
pemerint
intaha
ahan,
n, Badan
Badan da
dan/
n/at
atau
au Pejaba
Pejabatt
Pemerintahan tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakannya sendiri;
d. apabil
apabilaa untuk
untuk menetap
menetapkan
kan Keputu
Keputusan
san dan melakuk
melakukan
an kegiatan
kegiatan pelayan
pelayanan
an publik,
publik, Badan
Badan
dan/atau
dan/atau Pejabat Pemerintahan
Pemerintahan membutuhkan
membutuhkan surat keterangan dan berbagai
berbagai dokumen yang
diperlukan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan lainnya; dan/atau
e. jika
jika penyelengg
penyelenggara
araan
an pemerint
pemerintaha
ahan
n hanya dapat dilak
dilaksana
sanakan
kan dengan
dengan biaya,
biaya, peralata
peralatan,
n, dan
fasilitas
fasilitas yang besar dan tidak mampu ditanggung
ditanggung sendiri oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan tersebut.
 

 AGENDA 3
MODUL 1. SMART ASN
A. LITE
LITER
RASI
ASI DIG
DIGITAL
ITAL
Percepatan
Percepatan transforma
transformasi
si digital
digital didukung
didukung sepenuhnya
sepenuhnya oleh pemerintah
pemerintah..  Dal
Dalam
am visi
visi misi
misi
2019-2024,, disebutkan bahwa masa pemerintahan yang kedua berfokus pada
Presiden Jokowi tahun 2019-2024
 pembangunan SDM sebagai salah satu visi utama.
utama.  Berdasarkan
Berdasarkan petunjuk khusus dari Presiden pada
Rapat Terbatas
Terbatas Perencanaan
Perencanaan Transform
Transformasi
asi Digital
Digital,,  bahwa
bahwa transf
transform
ormasi
asi digita
digitall di masa
masa pandemi
pandemi
maupun
maupun pandem
pandemii yang akan datang
datang akan menguba
mengubah
h secara
secara st
struk
ruktur
tural
al cara
cara kerja
kerja,,  beraktivitas,
beraktivitas,
 berkonsumsi,, belajar , bertransaksi yang sebelumnya luring dengan kontak fisik menjadi lebih banyak 
 berkonsumsi
ke daring.
1. Akses kompetensi
kompetensi dalam mendapatkan
mendapatkan inform
informasi
asi dengan mengoperasi
mengoperasikan
kan media
media digital
digital..
2. Paham kompetensi
kompetensi dalam mendapatkan
mendapatkan informasi
informasi dengan mengoperasi
mengoperasikan
kan media
media digital
digital..
3. Men
Mengel
gelola
ola Inform
Informasi
asi mampu
mampu meng
mengamb
ambil
il data
data, informasi dan konten dalam lingkungan digital.
digital.
4. Memproses
Memproses Informasi
Informasi mampu melakukan
melakukan verifika
verifikasi
si sumber
sumber data,
data, informasi
 informasi,, dan konten digital.
digital.
5. Berb
Berbag
agii pes
pesan
an mamp
mampu
u ber
berba
bagi
gi da
data
ta,, informasi dan konten digital dengan orang lain melalui
teknologi digital yang tepat.
tepat.
6. Memb
Membangun
angun ketang
ketangguhan
guhan diri
diri mampu
mampu mengem
mengembangk
bangkan
an diri
diri lewat
lewat penggunaa
penggunaan
n media
media digital
digital..
Meskipun demikian,
demikian,  Indonesia mencatat kenaikan skor yang cukup tinggi dalam waktu 1
tahun. Laporan ini belum diperbarui di tahun 2018-2019 karena data yang kurang memadai.
tahun. memadai. Sehingga
lingkup literasi digital berfokus pada pengurangan kesenjangan digital dan penguatan literasi digital .
Kedua hal ini terkait erat dengan peta penguatan literasi digital dari Presiden dan Gerakan Literasi
Kominfo. 
Digital dari Kominfo.
Transformasi digital di sektor pendidikan di Indonesia bukanlah suatu wacana yang baru .
Berbagai perbincangan,
perbincangan,  regulasi pendukung,
pendukung, dan upaya konkret menerapkan transformasi digital di
ling
lingkun
kunga
gan
n pe
perg
rgur
uruan
uan tingg
tinggii da
dan
n se
semu
muaa tingk
tingkat
at se
seko
kola
lah
h di In
Indo
dones
nesia
ia te
tela
lah
h di
dila
laku
kukan .  Jika
kan
sebelumnya berbagai wacana
wacana,,  kebijakan pendukung,
pendukung, serta sosialisasi tentang era industri 4.
4 .0 belum
universitas, institut
 berhasil membuat industri pendidikan universitas, institut,, sekolah tinggi,
tinggi, politeknik , akademi
 akademi,, hingga
sekolah
sekolah dasar dan menengah
menengah mencapai
mencapai progress
progress signifikan
signifikan pada transforma
transformasi
si digital
digital pendidikan
pendidikan
Indonesia, terjadinya pandemi COVID-19 justru memberikan dampak luar biasa dalam aspek ini.
Indonesia,
Ti
Ting
ngkat
kat pe
pema
maha
hama
man
n ke
kepa
pala
la se
seko
kolah,  guru,
lah guru,  tenaga
tenaga kependi
kependidik
dikan
an,,  da
dan
n si
sisw
swaa da
dala
lam
m
internet.. Tingkat keterlibatan orang tua,
menggunakan media digital dan internet tua ,  komunitas,
komunitas,  dan lembaga
dalam pengembangan
pengembangan literasi
literasi digital
digital..  Mening
Meningkat
katnya
nya jumlah
jumlah kegiata
kegiatan
n li
liter
terasi
asi digita
digitall yang ada di
masyarakat. 
masyarakat.
 

B. PILA
PILAR
R LIT
LITER
ERAS
ASII DIGI
DIGITA
TAL
L
Literasi digital memiliki 4 pilar wajib yang harus dikuasai oleh para pegawai PPPK yang terdiri
dari etika,
etika, budaya
 budaya,, aman, dan
aman, dan cakap dalam bermedia digital.
digital . Terdapat dua poros yang membagi area
setiap
setiap domain kompetensi yang termasuk
termasuk dalam pilar-pilar
pilar-pilar literasi
literasi digital.
digital.  Poros pertama,
pertama,  yaitu
domain
domain kapasit
kapasitas
as ‘si
‘singl
ngle–k
e–kole
olekti
ktif’
f’ memper
memperlih
lihatk
atkan
an rentan
rentang
g kapasi
kapasitas
tas li
liter
terasi
asi digit
digital
al sebaga
sebagaii
kemampuan
kemampuan individu
individu untuk mengakomodasi
mengakomodasi kebutuhan
kebutuhan individu
individu sepenuhnya
sepenuhnya hingga kemampuan
individu
individu untuk berfungsi
berfungsi sebagai
sebagai bagian dari masyarakat
masyarakat kolektif/societall.  Sement
kolektif/societa Sementara
ara itu,
itu,  poros
 berikutnya adalah domain ruang ‘informal–formal’ yang memperlihatkan ruang pendekatan dalam
digital.  Ruang informal ditandai dengan pendekatan yang cair dan
 penerapan kompetensi literasi digital.
fleksibel,  dengan
fleksibel, dengan instru
instrumen
men yang lebih
lebih meneka
menekanka
nkan
n pada kumpul
kumpulan
an indivi
individu
du sebaga
sebagaii sebuah
sebuah
kelompok komunitas/masyarakat
komunitas/masyarakat.. Sedangkan ruang formal ditandai dengan pendekatan yang lebih
terstruktur dilengkapi instrumen yang lebih menekankan pada kumpulan individu sebagai ‘warga
negara digital.
digital.’
Etika tradisional adalah etika berhubungan secara langsung/tatap muka yang menyangkut tata
caraa lama
car lama,  kebiasaan,
kebiasaan,  dan budaya
budaya yang merupa
merupakan
kan kesepak
kesepakata
atan
n bersam
bersamaa dari
dari setiap
setiap kelomp
kelompok 
ok 
masyarakat, sehingga menunjukkan apa yang pantas dan tidak pantas sebagai pedoman sikap dan
masyarakat,
masyarakat . Etika kontemporer adalah etika elektronik dan digital yang menyangkut
 perilaku anggota masyarakat.
cara,, kebiasaan
tata cara  kebiasaan,, dan budaya yang berkembang karena teknologi yang memungkinkan pertemuan
so
sosi
sial
al bu
buday
dayaa seca
secara
ra le
lebi
bih
h luas
luas dan glob
global
al..  Maka,
Maka,  ru
ruan
ang
g li
lingk
ngkup
up et
etik
ikaa da
dala
lam
m dunia
dunia di
digi
gita
tall
menyangkut pertimbangan perilaku yang dipenuhi kesadaran
kesadaran,, tanggung jawab,
jawab,  integritas,
integritas, dan nilai
kebajikan.
kebajikan.
Kesadaran  maks
maksud
udny
nyaa ad
adal
alah
ah mela
melaku
kuka
kan
n se
sesu
suat
atu
u de
denga
ngan
n sa
sada
darr at
atau
au memi
memili
liki
ki tu
tuju
juan
an..
sepenuhnya.. Kesadaran adalah kondisi individu yang menyediakan sumber daya secara penuh ketika
sepenuhnya
menggun
menggunaka
akan
n media digitall,  se
media digita sehi
hingg
nggaa indi
indivi
vidu
du te
ters
rseb
ebut
ut mema
memaha
hami
mi ap
apaa sa
saja
ja yang
yang se
seda
dang
ng
digital..  Tanggung jawab adalah kemauan menanggung konsekuensi
dilakukannya dengan perangkat digital
dari tindakan dan perilakunya dalam bermedia digital
digital..  Kebajikan menyangkut hal-hal yang bernilai
kemanfaatan,, kemanusiaan
kemanfaatan  kemanusiaan,, dan kebaikan serta prinsip penggunaan media digital untuk meningkatkan
bersama,,  d
derajat sesama manusia atau kualitas kehidupan bersama dan
an integritas adalah prinsip kejujuran
sehing
sehingga
ga indivi
individu
du selalu
selalu terhin
terhindar
dar dari
dari keingi
keinginan
nan dan perbuat
perbuatan
an untuk
untuk memani
memanipul
pulasi
asi,,  menipu,
menipu,
 berbohong,, plagiasi
 berbohong  plagiasi,, dan sebagainya,
sebagainya , saat bermedia digital.
digital.
Indikator pertama dari kecakapan dalam Budaya Digital (Digital Culture) adalah bagaimana
setiap individu menyadari bahwa ketika memasuki Era Digital, secara otomatis dirinya telah menjadi
warga negara digital. Dalam konteks keIndonesiaan, sebagai warga negara digital, tiap individu
memiliki tanggung jawab (meliputi hak dan kewajiban) untuk melakukan seluruh aktivitas bermedia
digitalnya berlandaskan
berlandaskan pada nilai-nilai
nilai-nilai kebangsaan, yakni Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal
ini karena
ka rena Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan panduan kehidupan berbangsa,
 bernegara dan berbudaya di Indonesia. Sehingga jelas, kita hidup di dalam negara yang multikultural
dan plural dalam banyak aspek .
 

Pemahaman
Pemahaman multikult
multikulturalis
uralisme
me dan pluralism
pluralismee membutuhkan
membutuhkan upaya pendidikan
pendidikan sejak dini.
Apalagi, kita berhadapan dengan generasi masa kini, yaitu para digital native (warga digital) yang
lebih
lebih banyak
banyak ‘belaj
‘belajar’
ar’ dari
dari media
media digit
digital.
al. Meningka
Meningkatka
tkan
n kemamp
kemampuan
uan membang
membangun
un mindfulness
comm
commun
unic
icat
atio
ion
n tanpa
tanpa st
ster
ereot
eotip
ip da
dan
n pa
pand
ndang
angan
an negat
negatif
if adala
adalah
h ju
juga
ga perso
persoal
alan
an meni
meningk
ngkat
atkan
kan
kemampuan literasi media dalam konteks budaya digital.
 Nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang dimasukkan dalam kerangka literasi
digital dapat diklasifikasikan menjadi dua pokok besar, yaitu: Kecakapan Digital Dalam Kehidupan
Berbudaya dan Ruang Digital. Kita bisa menjadi warga digital yang Pancasilais, yaitu: Berpikir
yaitu:  Berpikir kritis;
kritis;
 Meminimalisir Unfollow, Unfriend dan Block untuk menghindari Echo Chamber dan Filter Bubble:
Bubble :
Gotong Royong Kolaborasi Kampanye Literasi Digital .
Dalam isu budaya, ada 5 kompetensi yang dapat dipahami dan diterapkan dalam kehidupan bernegara,
yaitu: memahami budaya di ruang digital, Produksi Budaya di Ruang Digital, Distribusi Budaya di Ruang
Digital, Partisipasi Budaya di Ruang Digital, Kolaborasi Budaya di Ruang Digital.
Dalam area Budaya Digital (Digital Culture), hak dan tanggungjawab digital menempati posisi
terakhir setelah indikator lainnya dikuasai. Indikator Hak Digital mencakup persoalan akses,
kebebasan berekspresi, perlindungan atas data privasi, dan hak atas kekayaan intelektual di dunia
digital. Hak Digital adalah hak asasi manusia yang menjamin tiap warga negara untuk mengakses,
menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital. Hak Digital terdiri dari hak untuk 
mengakses, hak untuk berekspresi, dan hak untuk merasa aman.
Kompetensi keamanan digital didefinisikan sebagai kecakapan individual yang bersifat formal
dan mau tidak mau bersentuhan dengan aspek hukum positif. Jejak digital dikategorikan dalam dua
 jenis, yakni jejak digital yang bersifat pasif dan jejak digital yang bersifat aktif. Jejak digital pasif 
adalah jejak data yang kita tinggal
tinggalkan
kan secara daring dengan tidak sengaja dan tanpa sepengetahuan
sepengetahuan
kita. Jejak digital aktif mencakup data yang dengan sengaja kita kirimkan di internet atau di platform
digital.
Masing-ma
Masing-masin
sing
g sub ind
indika
ikator
tor yan
yang
g mem
membent
bentuk
uk pil
pilar
ar keca
kecakap
kapan
an ber
bermed
media
ia dig
digita
itall yai
yaitu
tu
kecakapan
kecakapan terka
terkait
it penggun
penggunaan
aan perang
perangkat
kat keras dan lunak, mesin pencarian informasi,
informasi, aplik
aplikasi
asi
 percakapan dan media sosial, serta dompet digital, loka pasar, dan transaksi digital. Pemahaman
terhadap
terhadap lanskap
lanskap digital
digital tidak dapat dilepaskan
dilepaskan dari kompetensi
kompetensi literasi digital.
digital. Dunia digital
merupakan lingkungan yang tidak asing bagi banyak dari kita.
Mesin pencarian informasi memiliki tiga tahapan kerja sebelum menyajikan informasi yang
kita butuhkan. Pertama, penelusuran (crawling), yaitu langkah ketika mesin pencarian informasi yang
kita akses menelusuri triliunan sumber informasi di internet. Penelusuran tersebut tentu mengacu
 pada kata kunci yang diketikkan pada mesin pencarian informasi. Kedua, pengindeksan (indexing),
yakni pemilahan data atau informasi yang relevan dengan kata kunci yang kita ketikkan. Ketiga,
 pemeringkatan (ranking), yaitu proses pemeringkatan data atau informasi yang dianggap paling
sesuai dengan yang kita cari.
 

C. IMPLEM
IMPLEMENT
ENTASI
ASI LITERA
LITERASI
SI DIGITAL
DIGITAL DAN
DAN IMPLIKAS
IMPLIKASINY
INYA
A
 Digital Skills (Cakap Bermedia Digital) merupakan dasar dari kompetensi literasi digital,
 berada di domain ‘ single 
 single  informal
informal’.
’.  Digital Culture (Buda
(Budaya
ya Bermedia
Bermedia Digital)
Digital) sebagai wujud
kewarganegar
kewarganegaraan
aan digital
digital dalam konteks keindonesiaan
keindonesiaan berada pada domain ‘kolektif,
‘kolektif, formal’
formal’
dimana kompetensi digital individu difungsikan agar mampu berperan sebagai warganegara dalam
 batas-batas formal yang berkaitan dengan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya dalam ruang
‘negar
‘negara’.
a’.  Digital Ethics (Eti
(Etiss Bermedia
Bermedia Digita
Digital)
l) sebagai
sebagai panduan
panduan berperil
berperilaku
aku terbaik
terbaik di ruang
ruang
digital
digital membawa individu untuk bisa
bisa menjadi
menjadi bagian
bagian masyarak
masyarakat
at digital,
digital, berada di domain
domain
‘kolektif, informal’. Digital
informal’. Digital Safety
S afety (Aman Bermedia Digital) sebagai panduan bagi individu agar 
dapat menjaga keselamatan dirinya berada pada domain ‘ single
‘ single,, formal’ karena sudah menyentuh
instrumen-instrumen hukum positif. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah
secaraa daring
secar daring ikut membentuk perilaku kita berinterne
berinternet.
t. Literasi
Literasi Digital menjadi kemampuan
kemampuan
wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga
negara.
 

MODUL 2. MANAJEMEN ASN


1. Manaje
Manajemen
men ASN
ASN adalah
adalah pengelolaa
pengelolaan
n ASN untuk
untuk menghasi
menghasilkan
lkan Pegawai
Pegawai ASN yang
yang profess
professional
ional,,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
2. Manaje
Manajemen
men ASN lebih
lebih menekan
menekankan
kan kepada
kepada pengatu
pengaturan
ran profesi
profesi pegawai
pegawai sehing
sehingga
ga diharapk
diharapkan
an
ag
agar
ar sela
selalu
lu ters
tersed
edia
ia sumb
sumber
er da
daya
ya ap
apar
arat
atur
ur si
sipi
pill Nega
Negara
ra ya
yang
ng un
ungg
ggul
ul se
sela
lara
rass de
deng
ngan
an
 perkembangan jaman.
3. Berd
Berdas
asar
arka
kan
n jeni
jenisn
snya
ya,, Pegaw
Pegawai
ai ASN te
terd
rdir
irii at
atas
as:: Peg
Pegaw
awai
ai Negeri
Negeri Sipil
Sipil ( PNS); dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK ))..
4. Untuk
Untuk menjal
menjalanka
ankan
n keduduka
kedudukannya
nnya,, maka Pegaw
Pegawai
ai ASN berfu
berfungs
ngsii sebagai
sebagai beri
berikut
kut:: Pelaks
Pelaksana
ana
kebijakan public; Pelayan public; dan Perekat dan pemersatu bangsa
5. Pega
Pegawa
waii ASN
ASN be
berk
rked
edud
uduk
ukan
an se
seba
baga
gaii ap
apar
arat
atur
ur ne
nega
gara
ra ya
yang
ng menj
menjal
alan
anka
kan
n ke
kebi
bija
jaka
kan
n ya
yang
ng
ditetapkan
ditetapkan oleh pimpinan
pimpinan instansi
instansi pemerintah
pemerintah serta
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
intervensi
semua golongan dan partai politik 
6. Pega
Pegawa
waii ASN
ASN be
berk
rked
edud
uduk
ukan
an se
seba
baga
gaii ap
apar
arat
atur
ur ne
nega
gara
ra ya
yang
ng menj
menjal
alan
anka
kan
n ke
kebi
bija
jaka
kan
n ya
yang
ng
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus
 partai politik.
7. Peran
Peran dari Pegawai
Pegawai ASN:
ASN: perencana
perencana,, pelaksana
pelaksana,, dan pengawa
pengawass penyeleng
penyelenggar
garaan
aan tugas
tugas umum
 pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik 
yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
a. ASN
ASN berfu
berfung
ngsi
si,, bertu
bertuga
gass da
dan
n be
berp
rper
eran
an un
untu
tuk
k mela
melaks
ksan
anaka
akan
n kebij
kebijak
akan
an yang
yang di
dibu
buat
at ol
oleh
eh
 pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
perundang-und angan.
 b. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
 professional dan berkualitas.
c. ASN berfun
berfungsi
gsi,, bertugas
bertugas dan berper
berperan
an untuk memper
mempererat
erat persat
persatuan
uan dan kesatua
kesatuan
n Negara
Kesatuan Republik Indonesia
2. Hak PNS
PNS dan
dan PPPK
PPPK yang
yang diatur
diatur dala
dalam
m UU ASN
ASN sebaga
sebagaii beriku
berikutt :
a. PNS berhak
berhak mempero
memperoleh
leh gaji,
gaji, tunjan
tunjangan,
gan, dan fasili
fasilitas
tas:: cuti; jamina
jaminan
n pensiu
pensiun
n dan jamina
jaminan
n
hari tua; perlindungan; dan pengembangan kompetensi.
 b. Sedangkan PPPK berhak memperoleh: gaji dan tunjangan; cuti; perlindungan; dan
 pengembangan kompetensi.
c. Selain
Selain hak sebagai
sebagaimana
mana disebutk
disebutkan
an di atas,
atas, berdas
berdasarkan
arkan pasal 70 UU ASN disebut
disebutkan
kan bahwa
bahwa
Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
d. Berdas
Berdasark
arkan
an Pasal 92 UU ASN, Pemeri
Pemerinta
ntah
h juga wajib
wajib memberik
memberikan
an perlind
perlindung
ungan
an berupa:
berupa:
 jaminan kesehatan; jaminan kecelakaan kerja; jaminan kematian; dan bantuan hukum.
 

3. Sedangk
Sedangkan
an kewajiba
kewajiban
n adalah
adalah suatu
suatu beban atau tanggung
tanggungan
an yang bersifa
bersifatt kontrakt
kontraktual
ual.. Dengan
kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN yang
disebutkan dalam UU ASN adalah:
a. Setia
Setia da
dan
n taat
taat pa
pada
da Pa
Panca
ncasi
sila
la,, Undan
Undang-
g-Un
Unda
dang
ng Dasar
Dasar Negar
Negaraa Repu
Republ
blik
ik In
Indon
dones
esia
ia Ta
Tahun
hun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yangsah;
 b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan
Melaksanakan kebijakan
kebijakan yang dirumuskan
dirumuskan pejabat
pejabat pemerin
pemerintah
tah yang berwenang;
berwenang;
d. Mentaa
Mentaati
ti kete
ketentu
ntuan
an perat
peratura
uran
n perunda
perundang-
ng-unda
undangan
ngan;;
e. Mela
Melaks
ksan
anak
akan
an tuga
tugass ke
kedi
dina
nasa
san
n de
deng
ngan
an pe
penu
nuh
h pe
peng
ngab
abdi
dian
an,, ke
keju
juju
jura
ran,
n, ke
kesa
sada
dara
ran,
n, da
dan
n
tanggung jawab;
f. Men
Menunj
unjukka
ukkan
n integri
integritas
tas dan ketela
keteladan
danan
an dalam sikap,
sikap, perila
perilaku,
ku, ucapan
ucapan dan tindakan
tindakan kepada
kepada
setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. Menyim
Menyimpan
pan rahasi
rahasiaa jabatan
jabatan dan hanya dapat
dapat menge
mengemuk
mukaka
akan
n rahasia
rahasia jabatan
jabatan sesuai
sesuai dengan
dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia
Bersedia ditempa
ditempatkan
tkan di seluruh
seluruh wilayah
wilayah Negara
Negara Kesatuan
Kesatuan Republik
Republik Indonesi
Indonesia.
a.
4. Kode
Kode Et
Etik
ik da
dan
n Kod
Kodee Per
Peril
ilak
aku
u ASN
ASN
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode
 perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
a. Melaksanakan
Melaksanakan tugasnya
tugasnya dengan
dengan jujur,
jujur, bertanggu
bertanggungjawa
ngjawab,
b, dan
dan berinte
berintegrita
gritass tinggi;
tinggi;
 b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayan
Melayanii dengan
dengan sikap
sikap horma
hormat,
t, sopa
sopan,
n, dan
dan tanpa
tanpa tekan
tekanan;
an;
d. Melaksnakan
Melaksnakan tugasnya
tugasnya sesuai
sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan peratu
peraturan
ran perundang-und
perundang-undangan
angan
e. Melaks
Melaksnaka
nakan
n tugasnya
tugasnya sesuai
sesuai dengan
dengan perinta
perintah
h atasan
atasan atau
atau Pejabat
Pejabat yang Berwena
Berwenang
ng sejauh
sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
5. Pe
Pener
nerap
apan
an sist
sistem
em meri
meritt da
dala
lam
m penge
pengelo
lola
laan
an ASN
ASN mend
menduku
ukung
ng pe
penc
ncapa
apaia
ian
n tu
tuju
juan
an dan sa
sasa
sara
ran
n
organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan.
Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan
kebutuhan yang berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepasa masyarakat maupun
 jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi pemerintah mendapatkan
 pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya
6. Pasca
Pasca recrui
recruitme
tment,
nt, dalam organisa
organisasi
si berbagai
berbagai sistem
sistem pengelola
pengelolaan
an pegawai
pegawai harus
harus mencer
mencermin
minkan
kan
 prinsip merit yang
y ang sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada prinsip-prinsip
p rinsip-prinsip yang
obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai
akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan
 penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui
dimana kelemahan dan juga diberikan bantuan dari organisasi untuk meningkatkan kinerja.
7. Manaje
Manajemen
men ASN
ASN terdi
terdiri
ri dari
dari Manje
Manjemen
men PNS
PNS dan Manaj
Manajeme
emen
n PPPK 
 

8. Mana
Manaje
jeme
men
n PNS
PNS meli
meliput
putii pe
penyu
nyusu
suna
nan
n dan pe
pene
neta
tapa
pan
n ke
kebu
butu
tuha
han,
n, pe
peng
ngada
adaan
an,, pa
pang
ngkat
kat dan
 jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunj
tunjan
angan
gan,, pengh
penghar
arga
gaan
an,, disi
disipl
plin
in,, pember
pemberhe
hent
ntia
ian,
n, ja
jami
mina
nan
n pensi
pensiun
un da
dan
n hari
hari tu
tua,
a, da
dan
n
 perlindungan.
9. Manaje
Manajemen
men PPPK meliput
meliputii penetap
penetapan
an kebutu
kebutuhan;
han; pengada
pengadaan;
an; penilaia
penilaian
n kinerj
kinerja;
a; penggajia
penggajian
n dan
tunjangan;
tunjangan; pengembangan
pengembangan kompetensi;
kompetensi; pemberian
pemberian penghargaan;
penghargaan; disiplin;
disiplin; pemutusan
pemutusan hubungan
 perjanjian kerja; dan perlindungan.
10. Pengisian
Pengisian jabatan
jabatan pimpinan tinggi utama
utama dan madya pada kementerian
kementerian,, kesekretariatan
kesekretariatan lembaga
lembaga
negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di
kalangan
kalangan PNS dengan memperhati
memperhatikan
kan syarat
syarat kompetensi,
kompetensi, kualifikasi,
kualifikasi, kepangkatan,
kepangkatan, pendidikan
pendidikan
dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
11. Pejaba
Pejabatt Pembin
Pembinaa Kepegaw
Kepegawaia
aian
n dilara
dilarang
ng mengga
mengganti
nti Pejabat
Pejabat Pimpin
Pimpinan
an Tinggi
Tinggi selama
selama 2 (dua)
(dua)
tahun terhitung
terhitung sejak pelantikan
pelantikan Pejabat
Pejabat Pimpinan
Pimpinan Tinggi,
Tinggi, kecuali
kecuali Pejabat
Pejabat Pimpinan
Pimpinan Tinggi
tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi syarat
 jabatan yang ditentukan.
12. Penggantian
Penggantian pejabat
pejabat pimpinan
pimpinan tinggi utama
utama dan madya sebelum
sebelum 2 (dua) tahun dapat
dapat dilakukan
dilakukan
setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling
lama 5 (lima) tahun
13. Dalam pengisian
pengisian Jabatan
Jabatan Pimpinan
Pimpinan Tinggi, Pejabat
Pejabat Pembina Kepegawaian
Kepegawaian memberika
memberikan
n laporan
 proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan pengawasan pengisian Jabatan
Pimp
Pimpin
inan
an Ting
Tinggi
gi ba
baik
ik be
berd
rdas
asar
arka
kan
n la
lapo
pora
ran
n ya
yang
ng di
disa
samp
mpai
aika
kan
n ol
oleh
eh Pe
Peja
jaba
batt Pe
Pemb
mbin
inaa
Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri
14. Pegawai
Pegawai ASN dapat menjadi
menjadi pejabat
pejabat Negara
Negara.. Pegawa
Pegawaii ASN dari PNS yang diangk
diangkat
at menjadi
menjadi
Pejabat Negara diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS
15. Pegawai ASN
ASN berhimpun
berhimpun dalam wadah korps profesi
profesi Pegawai
Pegawai ASN Republik
Republik Indonesia.
Indonesia. Korps
 profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga kode etik profesi dan standar 
 pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.
16. Untuk menjamin
menjamin efisiensi,
efisiensi, efektivitas
efektivitas,, dan akurasi
akurasi pengambilan
pengambilan keputusan dalam Manajemen
Manajemen
ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional
dan terintegrasi antar Instansi Pemerintah
17. Sengketa
Sengketa Pegawai
Pegawai ASN diselesaik
diselesaikan
an melalui upaya administrati
administratif.
f. Upaya administratif
administratif terdiri
terdiri dari
keberatan dan banding administrative.
ad ministrative.

Anda mungkin juga menyukai