Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

WUJUH WA AL-NAZHAIR

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ma’ani Alqur’an

Dosen Pengampu: Dr. Hj Nur Mahmudah, M.A.

Disusun Oleh:

Kelompok 4 / B4IQR

1. Alfina Rizqi Khoirunnisa (2130110038)


2. Muhammad Irwansyah (2130110044)
3. M Faiq Shifa Amal (2130110060)
4. Nailis Sa’adah (2130110062)

PROGRAM STUDI ALQURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur'an membuktikan dirinya memiliki keistimewaan.Baik itu isi, diksi,
sastra, bahkan menempati posisi penting dalam peradaban umat Islam.Bait demi
bait, huruf demi huruf, kalimat demi kalimat, dari awal hingga akhir, nilai
sastranya di luar jangkauan kemampuan manusia untuk menciptakan karya yang
menyamainya. Alquran diturunkan dengan bahasa Arab dan dengan menggunakan
uslûb atau gaya bahasa mereka. Hal ini diperjelas oleh Allah swt. dalam ayat al-
Qur’an:
َ‫اِنَّ ۤا ا َ ۡنزَ ۡل ٰنهُ قُ ۡرءٰ نًا َع َربِيًّا لَّ َعلَّكُمۡ ت َعۡ ِقلُ ۡون‬
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Alquran dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya”. (QS. Yusuf[12]: 2)
Alquran yang menggunakan bahasa Arab itu sebagai sumber ilmu, maka
mengandung banyak pembahasan-pembahasan, salah satu di antaranya adalah
bahasan tentang konteks makna kosakata Alquran yang dikenal dengan istilah al-
Wujûh dan al-Nadza’ir. Dalam Al-Qur'an, kata-kata yang sama sering diulang di
mana-mana, dan kata-kata ini memiliki arti (wujuh) yang berbeda.Namun pada
bentuk pemahaman pada sisi kebahasaan yang lain berbentuk pada ayat yang
berbeda-beda namun tetap mempunyai arti yang sama.Seseorang tidak bisa
dikatakan sebagai ahli tafsir al-Qur’an apabila belum bisa menguasai wujuh dan
nadzair dalam Al-Qur'an.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi Wujuh wal-Nadzair?
2. Bagaimana pentingnya mempelajari wujuh wal-Nadzair?
3. Bagaimana contoh-contoh ayat dalam Wujuh wal-Nadzair?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Wujuh al-Nadzair
Wujuh adalah bentuk jama’ dari wajh (‫ )وجه‬yang bisa berarti wajah atau
sesuatu yang menjadi tujuan atau yang dimaksudkan. Sebagaimana ayat berikutini :

َ ‫ِإنِي َو َّج ْهتُ َو ْج ِه‬


‫ي‬
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku... (QS. Al-An’am:79)
Az-Zarkasyi (w. H) menyebutkan definisinya secara lengkap :
‫اللفظ المشترك الذي يستعمل في عدة معا ن كلفظ الألمة‬
Lafadz musytarak atau kata yang digunakan dalam banyak makna, seperti lafadz
ummah.1

Sedangkan nazhair adalah bentuk jamak dari nazhirah (‫)نظيرة‬,menurut Ibnu Al-
Manzhur maknanya adalah:

‫المثل والشبه في األشكال األخالق واألفعال وألقوال‬

Kesamaan dan keserupaan dalam bentuk,perilaku,perbuatan dan perkataan.

Dan sebagaimana perkataan Ibnu Mas’ud radhiyallahuanhu pernah menggunakan kata


nazhair dalam ungkapannya :

‫لقد عرفت الظا ئر التي كان النبي يقر بينهن فذكر عشرين سورة من المفصل‬

Aku tahu nazhair ketika Nabi SAW mengelompokkan 20 surat yang termasuk
mufashshal.

Sedangkan dalam Ilmu Al-Quran, Az-Zarkasyi menyebutkan definisinya sebagai :

‫ كاأللفاظ المتواطئة‬:‫ النظا ئر‬:‫قال الزركشي‬

An-Nazhair seperti lafadz-lafadz yang saling serupa.

Jadi, secara sederhana, wujuh adalah pemahaman mufassir kata di suatu


tempat tertentu dengan makna tertentu. Dan wujuh lainnya adalah pengertian mufassir
tentang arti kata tersebut, yang berbeda dengan pengertian aslinya. Meskipun nazhair

1
Az-Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulum Al-Quran, jilid 1 hal. 102

3
sebagaimana didefinisikan oleh ibn Jauzi adalah sebutan bagi lafaz, namun kata yang
disebutkan di satu tempat adalah kata yang sama (nazhirun) yang disebutkan di
tempat lain. Artinya, kata-kata yang diulang berkali-kali dalam Al-Qur'an bukanlah
pengulangan kata itu sendiri,melainkan kata yang sama (nazhiruhu). 2

Definisi al-wujuh wa al-nazhair yang dirumuskan oleh Quraish Shihab ini


mirip dengan definisi yang dirumuskan oleh Ibn al-Jauzi:

Adanya satu kata yang disebutkan dalam tempat-tempat tertentu dengan bentuk lafal
dan harakat tertentu dan dimaksudkan untuk makna yang berbeda dengan tempat
lainnya. Maka, kata yang disebutkan pada suatu tempat sama dengan yang
disebutkan pada tempat lainnya disebut al-nazhair dan penafsiran makna pada
setiap kata berbeda pada setiap tempatnya disebut al-wujuh.3

Adanya al-wujuh wa al-nazhair dalam Al-Qur‘an dalam perspektif ulama


merupakan bentuk kemu‘jizatan al-Qur‘an. Bukti bahwa al-Qur‘an merupakan
Kalam Tuhan bukan buatan manusia. Karena tidak mungkin dalam kalam
manusia satu kosa kata memiliki beberapa makna. Hal ini menjadikan
pembahasan al-wujuh wa al-nazhair materi yang mutlak harus diketahui oleh
cendikiawan yang hendak memahami isi kandungan al-Qur‘an.

Pembahasan wujuh al nazhair adalah kata-kata yang di dalam Al-Qur’an


diulang dalam Al-Qur’an dengan pengucapannya atau yang diturunkan memiliki arti
yang berbeda.

B. Pentingnya Ilmu al-Wujuh wa al-Nazhair

Para ulama sejak zaman dahulu telah memberikan perhatian lebih terhadap ilmu ini,
sebutlah diantaranya muqatil ibn Sulaiman, kemudian diikuti dengan ibn al-Jauzi, al-
Damaghani, dan Abu al-Hasan ibn Faris. Mempelajari ini memiliki beberapa urgensi
sebagai berikut:

1. Mempelajari penggunaan lafadz-lafadz dalam Al-Qur’an yang memiliki beberapa


pengertian.

2
Salwa Muhammad al-awwa al-Wujuh wa al-Nadzair, hlm.42
3
Muqatil bin Sulayman al-Balkhy, Al-WujuhWa Al-Nazhair Fi Al-Qur’an Al-‘Azim (Baghdad: Markaz Jum‘ah
al-Majid li al-Thaqafahwa al-Turath, 2005), 7

4
2. Ilmu ini merupakan salah satu metode mentadabburi Al-Quran untuk memahaminya
dengan pemahaman yang benar.
3. Ilmu ini menjelaskan makna yang tepat dari berbagai makna lafadz-lafadz.
4. Menjadikan ilmu ini sebagai syarat utama bagi ahli syariah,ulama dan mufassir. Ilmu
ini juga bisa dibedakan mana lafadz musytarak dan mutawatiah.
5. Disatu sisi merupakan salah satu bentuk tafsir maudhui,dimana seorang peneliti
menelusuri lafadz Qur’an kemudian menggabungkan ayat-ayat yang sama-sama
punya keterkaitan dengan lafadz itu atau kesamaan pada akar katanya.
6. Mengungkap salah satu sisi kemukjizatan Al-Qur’an, dimana satu kata bisa memilki
hingga 20 makna bahkan lebih.
7. Merupakan salah satu sumber tafsir, untuk membantu para mufassir dalam
menggabungkan banyak pendapat para mufassir terdahulu. Untuk mendapatkan
gabungan dari ayat-ayat yang saling bersamaan lafadznya, namun berbeda-beda
maknanya dalam satu tempat dengan cepat.
8. Menjelaskan mana makna yang tepat pada lafadz -lafadz yang memiliki keragaman
makna sesuai dengan konteks ayat.

C. CONTOH –CONTOH AYAT WUJUH WA NADZAIR4

a) (‫)الكفر‬
Kufur secara bahasa yaitu menyembunyikan sesuatu, menggambarkan malam sebagai
kafir untuk menutupi orang, menanam sesuatu yang menutupinya dengan benih di
tanah,dan mengkufurkan terhadap nikmat adalah menyembunyikannya dengan tidak
mensyukurinya. Hal tersebut terdapat dalam Al-Qur’an yang terdiri dalam 8 aspek
yaitu :

1. ‫( الكفر بالتوحيد‬kufur tauhid / menolak Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa).
َ ‫س َو ۤاء‬
‫علَ ْي ِه ْم َءا َ ْنذَ ْرت َ ُه ْم ا َ ْم لَ ْم ت ُ ْنذ ِْرهُ ْم َل يُؤْ ِمنُ ْو َن‬ َ ‫ا َِّن الَّ ِذيْنَ َكف َُر ْوا‬
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad)
beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
(Al Baqarah ayat 6).

2. ‫( كفران النعمة‬kufur nikmat / tidak mensyukuri nikmat Allah)

4
Muhammad Afifudin Dimyathi,Mabahits Fii Maani Al-Qur’an 1 st edn (Qahirah : Daar Alnbras 2022) hal 144

5
‫فَاذْكُ ُر ْونِ ْْٓي اَذْكُ ْركُ ْم َوا ْشكُ ُر ْوا ِل ْي َو َل ت َ ْكفُ ُر ْو ِن‬

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-
Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. ( Al-Baqarah ayat 152).

3. ‫ ( التبري‬mengingkari)
ُ ‫ض َّويَ ْلعَ ُن بَ ْع‬
‫ضكُ ْم بَ ْعضًا‬ ُ ‫ث ُ َّم يَ ْو َم ْال ِق ٰي َم ِة يَ ْكفُ ُر بَ ْع‬
ٍ ‫ضكُ ْم بِبَ ْع‬
kemudian pada hari Kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling
mengutuk.... ( Al-Ankabut ayat 25).

4. ‫( التغطية‬penyembunyian)

َ َّ‫ب ْالكُف‬
......‫ار نَبَاتُه‬ َ ‫ث ا َ ْع َج‬ َ ‫َك َمث َ ِل‬
ٍ ‫غ ْي‬

seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani/ orang kafir


(Al-Hadid ayat 20).

5. ‫( النسيان‬keadaan lupa)
َ‫ع ِليْم ۢبِ ْال ُمت َّ ِقيْن‬ ‫َو َما يَ ْفعَلُ ْوا م ِْن َخي ٍْر فَلَ ْن يُّ ْكف َُر ْوهُ ۗ َو ه‬
َ ُ‫ّٰللا‬

Dan kebajikan apapun yang mereka kerjakan,tidak ada yang mengingkarinya.Dan


Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa. (Ali Imran ayat 115).

6. ‫البطالن‬

َ ‫ت َوه َُو ُمؤْ مِن فَ َال كُ ْف َرانَ ِل‬


‫س ْع ِي ٖۚه َواِنَّا لَه كَاتِب ُْو َن‬ ‫فَ َم ْن يَّ ْع َم ْل مِنَ ال ه‬
ِ ٰ‫ص ِلح‬

Barangsiapa mengerjakan kebajikan, dan dia beriman, maka usahanya tidak akan
diingkari (disia-siakan), dan sungguh, Kamilah yang mencatat untuknya. ( Al-
Anbiya 94).

7. ‫السجود‬
َ‫ّٰللا َربَّ ْالعٰ لَ ِميْن‬ ْ ۤ ‫ان ا ْكفُ ٖۚ ْر فَلَ َّما َكف ََر َقا َل اِنِ ْي َب ِر‬
ُ ‫يء ِم ْنكَ اِنِ ْْٓي اَخ‬
َ ‫َاف ه‬ ِ ‫س‬ ِ ْ ‫شي ْٰط ِن اِذْ قَالَ ل‬
َ ‫ِال ْن‬ َّ ‫َك َمث َ ِل ال‬

(Bujukan orang-orang munafik itu) seperti (bujukan) setan ketika ia berkata


kepada manusia, “Kafirlah kamu!” Kemudian ketika manusia itu menjadi kafir ia
berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku
takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam.” (Al-Hasyr ayat 16 ).

6
8. ‫كفر الحجة‬

َ ‫فَلَ َّما َج ۤا َءهُ ْم َّما‬.....


‫ع َرفُ ْوا َكف َُر ْوا بِه‬
ternyata setelah sampai kepada mereka apa yang telah mereka ketahui itu,
mereka mengingkarinya.... ( Al-Baqarah ayat 89).

b) (‫)الجهاد‬
Jihad secara bahasa adalah usaha. Usaha untuk menaklukan kesulitan,usaha
merangkul keluasan dan tenaga, kemudian ada usaha ketekunan. Jihad ada tiga jenis :
melawan musuh yang tampak ,melawan setan dan melawan diri sendiri. Dan ketiga
tersebut terdapat dalam Q.S Al-Hajj ayat 78 . Kata jihad terdapat dalam Al-Qur’an
yang terdiri dalam 4 aspek yaitu :

1. ‫( الجهاد بالسالح أي القتال‬Jihad dengan senjata/berperang)

‫ّٰللا‬ َ ‫غي ُْر اُولِى الض ََّر ِر َو ْال ُم َجا ِهد ُْونَ ف ِْي‬
‫س ِبي ِْل ه‬ َ َ‫َل َي ْست َ ِوى ْالقَا ِعد ُْونَ مِنَ ْال ُمؤْ ِمنِيْن‬

Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut berperang)
tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah.....
( An-Nisa’ 95).

2. ‫ ( الجهاد بالقول‬Jihad dengan perkataan)


‫فَ َال تُطِ ِع ْال ٰكف ِِريْنَ َو َجا ِهدْهُ ْم بِه ِج َهادًا َكبِي ًْرا‬

Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap


mereka dengannya (Al-Qur'an) dengan (semangat) perjuangan yang besar. (Al-
Furqan 52).

3. ‫( الجهاد في ألعمال‬Jihad dalam perbuatan )

َ ‫َوالَّ ِذيْنَ َجا َهد ُْوا فِ ْينَا لَنَ ْه ِديَنَّ ُه ْم سُبُلَن َۗا َوا َِّن ه‬
َ‫ّٰللا لَ َم َع ْال ُم ْح ِسنِيْن‬

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-
orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut 69).

4. ‫( جهاد النفس‬Jihad untuk dirinya sendiri)


َ‫ع ِن ْال ٰعلَ ِميْن‬ ‫َو َم ْن َجا َهدَ فَ ِانَّ َما يُ َجا ِهد ُ ِلنَ ْفسِه ۗا َِّن ه‬
ٌّ ‫ّٰللاَ لَغَ ِن‬
َ ‫ي‬

7
Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya
sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh
alam. (Al-Ankabut 6).

Contoh yang diberikan oleh Az-Zarkasyi adalah lafadz umat (‫) أمة‬,yang mana di
dalam Al-Quran punya banyak makna, seperti bermakna kumpulan manusia,
juga bermakna agama,waktu dan termasuk juga bermakna imam atas suatu
kebaikan. Untuk penjelasannya sebagai berikut:

‫ أمة‬: 1. ‫جماعة‬ 1. ً‫علَ ْي ِه ا ُ َّمة‬


َ َ ‫[ َو َجد‬23 :‫]القصص‬
2. َ‫[ َوم ِْن ذ ُ ِريَّتِنَا ْٓ ا ُ َّمةً ُّم ْس ِل َم ًة َّلك‬128 : ‫]البقرة‬

ِ ‫مِن ا َ ْه ِل ْال ِك ٰت‬


3. ‫ب ا ُ َّمة‬ ْ [ 113 :‫] أل عمران‬
4. ‫ [ َوم ِْن قَ ْو ِم ُم ْوسٰ ْٓى ا ُ َّمة‬159: ‫] األعراف‬

2. ‫الدين‬ 1. ‫ع ٰ ْٓلى ا ُ َّم ٍة‬


َ ‫ [ اِنَّا َو َجدْنَا ْٓ ٰابَ ۤا َءنَا‬23: ‫] الزخرف‬
2. ۗ ً ‫اس ا ُ َّمةً َّواحِ دَة‬
ُ َّ‫ [ َكانَ الن‬213 :‫] البقرة‬
3. ً‫ [ َوا َِّن ٰهذ ِْٓه ا ُ َّمتُكُ ْم ا ُ َّمة‬52 :‫] المؤمنون‬
4. ً ‫ [ لَ َج َعلَكُ ْم ا ُ َّمةً َّواحِ دَة‬93: ‫] النخل‬
5. ً‫اس ا ُ َّمة‬
ُ َّ‫ [ ا َ ْن يَّكُ ْو َن الن‬33 :‫] الزخرف‬

3. ‫الزمان‬ 1. ٍ‫ [ ا ِٰلْٓى ا ُ َّم ٍة َّم ْعد ُْودَة‬8: ‫] هود‬


2. ‫ [ َوا َّدك ََر َب ْع َد ا ُ َّمة‬45:‫] يوسوف‬

4.‫القدوة‬ 1. ً‫ [ ا َِّن اِب ْٰر ِهي َْم َكانَ ا ُ َّمة‬120 : ‫] النخل‬


Nb:
Lafal berwarna merah : wujuh
Lafal berwarna hijau : nadzair

8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Wujuh wa al nazhair adalah salah satu bahasan Al-Qur’an yang berkaitan


dengan konteks makna kosakata yang terdapat dalam Al-Qur’an. Al-Wujuh adalah
kata yang memiliki kesamaan pada huruf dan bentuknya dalam berbagai redaksi
ayatnya namun mengandung makna yang berbeda. Sedangkan al-Nazhair adalah
makna bagi satu kata dalam satu ayat yang sama maknanya dengan makna itu pada
ayat yang lain,walaupun dengan menggunakan kata yang berbeda.

Adanya al-wujuh wa al-nazhair dalam Al-Qur‘an dalam perspektif ulama


merupakan bentuk kemu‘jizatan al-Qur‘an. Bukti bahwa al-Qur‘an merupakan
Kalam Tuhan bukan buatan manusia. Karena tidak mungkin dalam kalam
manusia satu kosa kata memiliki beberapa makna. Hal ini menjadikan
pembahasan al-wujuh wa al-nazhair materi yang mutlak harus diketahui oleh
cendikiawan yang hendak memahami isi kandungan al-Qur‘an.

Pentingnya mempelajari wujuh wa al nazhair antara lain dapat memahami


penggunaan lafadz-lafadz dalam Al-Qur’an yang memiliki beberapa pengertian,
menjelaskan mana makna yang tepat pada lafadz -lafadz yang memiliki keragaman
makna sesuai dengan konteks ayat kemudian menjadikan ilmu ini sebagai syarat
utama bagi ahli syariah,ulama dan mufassir dan ilmu ini juga bisa dibedakan mana
lafadz musytarak dan mutawatiah.

9
Daftar Pustaka

Al-Balkhy ,Muqatil bin Sulayman .2005. Al-WujuhWa Al-Nazhair Fi Al-Qur’an Al-


‘Azim (Baghdad: Markaz Jum‘ah al-Majid li al-Thaqafahwa al-Turath)

Al- Awwa,Salwa Muhammad. al-Wujuh wa al-Nadzair


Az-Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulum Al-Quran, jilid 1
Dimyathi,Muhammad Afifudin.2022.Mabahits Fii Maani Al-Qur’an 1 st edn (Qahirah :
Daar Alnbras)

Sarwat,Ahmad. 2019. Al-Wujuh wa An-Nazhair dalam Al-Qur’an (Rumah Fiqih Publishing


: Jakarta Selatan)

10

Anda mungkin juga menyukai