Pelanggaran Ham Ringan
Pelanggaran Ham Ringan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Hukum
hukum adalah mengenai apakah sebenarnya hukum itu. Pada dasarnya definisi
hukum itu sulit dibuat karena menurut W.L.G. Lemaire hukum itu mempunyai
segi dan bentuk yang sangat banyak, sehingga tidak mungkin tercakup
Definisi hukum sangat sulit karena para sarjana hukum memiliki pendapat
yang berbeda walaupun ada kesamaan, beberapa definisi hukum oleh para
sarjana meliputi:
a. S.M. Amin
terdiri dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum dan tujuan hukum itu
27
28
masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana
hukuman tertentu‖.
c. M.H.Tirtaatmidjaja
ialah semua aturan (norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan
dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian jika melanggar
aturan-aturan itu akan membahayakan diri sendiri atau harta, umpamanya orang
Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang mengatur
tata tertib dalam suatu masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh anggota
2. Pengertian Perlindungan
untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan atau korban yang wajib
aparat penegak hukum atau aparat keamanan untuk memberikan rasa aman baik
fisik maupun mental, kepada korban dan saksi, dari ancaman, gangguan, teror dan
5
E. Utrecht, ―Pengantar dalam hukum Indonesia‖, Sinar Harapan, Jakarta, 1983.
29
hukum bagi rakyat terhadap tindakan pemerintah bertumpu dan bersumber dari
hukum terhadap rakyat atau masyarakat juga tidak harus berbentuk konstitusi
keputusan hakim.
Dengan adanya perlindungan hukum, para korban akan menjadi tenang, tidak
khawatir ada ancaman lahir maupun batin (mental cruelty) sepanjang hidupnya
dan ketenangan tersebut adalah merupakan bagian dari hak asasi yang
Pengertian Korban
Korban suatu kejahatan tidak selalu harus berupa individu, atau orang
perorangan, tetapi bisa juga badan hukum. Bahkan pada kejahatan tertentu,
korban bisa juga berasal dari bentuk kehidupan lainnya seperti tumbuh-
tumbuhan, hewan atau ekosistem. Korban semacam ini lazim kita temui dalam
yang menimpa dirinya, baik secara materiil, fisik, maupun psikologis, korban
diperlakukan
pengadilan.
6
Dikdik M. Arief Mansur & Elisatris Gultom, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan,
(Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2007), hal.45-46.
31
Dari hal tersebut diatas korban tindak pidana kejahatan tidak dapat
ini tercermin dari konsepsi korban tindak pidana kejahatan, korban tindak
diri sendiri atau orang lain yang bertentangan dengan kepentingan dan hak
asasi manusia.
penyalahgunaan kekuasaan. 7
seseorang namun merugikan orang tersebut, dewasa ini banyak sekali kita bias
masyarakat khusus nya keluarga. Tentu saja ini sangat meresahkan bila tidak
Banyak sekali contoh-contoh pelanggaran HAM ringan yang bias kita jumpai
sebagai berikut:
mengambil jurusan tertentu dalam perkuliahan padahal itu bukan keinginan dari
anak tersebut.
macam undang-undang tentang HAM sampai detik ini nyatanya masih belum
1. Kejahatan genosida
1. Genosida
Dimana pada waktu itu terjadi pelanggaran terhadap para pengikut Partai
Komunis Indonesia (PKI). Ini adalah pelanggaran HAM yang paling keji yang
disepanjang sejarah bangsa Indonesia. Membuat shock, takut dan mengerikan bagi
negeri. Pembantaian yang tidak pandang bulu terhadap ratusan ribu jiwa
yang ragu-ragu dan eksekusi, semua pelanggaran HAM yang semakin menumpuk
genosida yang terjadi di Indonesia pada waktu itu merupakan tragedi genosida
bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa
8
Yap Thiam Hien. Negara, HAM & Demokrasi. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.
Jakarta. 1998. Hal. 17-18.
35
a. Pembunuhan.
b. Pemusnahan.
c. Perbudakan.
f. Penyiksaan.
j. Kejahatan apartheid.
2015, dalam pandangan Komnas HAM masih banyak kasus HAM berat yang
semanggi (1) 1998, dan semanggi (2) 1999 (TSS 1998-199), kasus
2003).
36
kajian tim yang telah dibentuk oleh komnas HAM sebelumnya untuk kasus:
a. Buru
b. Dom Aceh
c. Dam Papua
d. 27 Juli
e. Petrus
f. Paraku
Internasional, bahwa dari 25 (dua puluh lima) konvensi tentang HAM, baru 7
(tujuh) konvensi yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia yaitu konvensi
perlakuan kejam yang lain, tidak manusia dan hukum yang menghinakan,
pekerja anak-anak‖.9
secara formal belum merupakan bagian dari hukum positif yang berlaku di
Kompensasi
a. Ganti rugi;
d. Imbalan berupa uang atau bukan uang (natura), yang diberikan kepada
karyawan dalam perusahaan atau organisasi.
Restitusi
10
C.de Rover, ―To serve and to protect: Acuan universal penegakan HAM‖, Raja Grapindo Persada, Jakarta, 2000.
38
c. Penyesuaian spontan kepala bayi dengan badannya sesudah kepala keluar dari
rahim ibu
Rehabilitasi
b. Perbaikan anggota tubuh yang cacat dan sebagainya atas individu (misalnya
pasien rumah sakit, korban bencana) supaya menjadi manusia yang berguna dan
memiliki tempat dalam masyarakat.
Pasal 1 angka 4
Kompensasi adalah ganti kerugian yang diberikan oleh negara karena pelaku
tidak mampu memberikan ganti kerugian sepenuhnya yang menjadi tanggung
jawabnya.
Pasal 1 angka 5
Restitusi adalah ganti kerugian yang diberikan kepada korban atau keluarganya
oleh pelaku atau pihak ketiga, dapat berupa pengembalian harta milik,
pembayaran ganti kerugian untuk kehilangan atau penderitaan, atau penggantian
biaya untuk tindakan tertentu.
Pasal 1 angka 6