Experiential learning adalah sebuah metode belajar dapat membantu pendidik dalam menghubungkan isi materi pembelajaran dengan keadaan yang ada di dunia nyata. Sehingga dari pengalaman nyata yang dilakukan peserta didik, mereka dapat mengingat dan memahami lebih dalam pembelajaran yang mereka dapat dalam proses pendidikan, dan akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.
KETERKAITAN ANTARA SEL DAN EXPERIENTIAL LEARNING
Experiential learning dapat digunakan sebagai cara untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Ketika pembelajar terlibat dalam pembelajaran experiential learning, mereka sering diminta untuk bekerja sama dalam tim, berkomunikasi secara efektif dan menyelesaikan masalah secara kolaboratif . Pengalaman ini dapat membantu pembelajar mengembangkan keterampilan sosial dan emosional seperti komunikasi, empati dan kesadaran diri.
KOMPETENSI PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
Kesadaran diri (pengenalan emosi) Kesadaran sosial (keterampilan berempati) keterampilan berhubungan sosial Pengambilan keputusan Pengelolaan diri (mengelola emosi dan fokus)
TAHAPAN PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING
Tahap pengalaman nyata (Concrete Experience) Tahap Observasi Refleksi (Reflective Observation) Tahap Konseptialisasi (Abstract Conceptualitation) Tahap Implementasi (Active Experiementation)
SOSIAL EMOSIONAL LEARNING FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA
Experiential learning dengan SEL memiliki Guru dapat membantu peserta didik hubungan yang erat. Experiential learning mencapai merdeka belajar dengan mengacu pada pembelajaran yang terjadi menerapkan pembelajaran yang melalui pengalaman langsung dan releksi, disesuaikan dengan pengalaman peserta sementara SEL merupakan pembelajaran didik. untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang mendorong kesejahteraan dan kesuksesan seseorang dalam kehidupan.
HUBUNGAN EXPERIENTIAL LEARNING DENGAN MODUL SEBELUMNYA
BUDAYA POSITIF PROFIL PELAJAR PANCASILA
Experiential learning dapat membantu Experiential learning dapat membantu guru dalam menanamkan budaya positif dalam mewujudkan proil pelajar pada pesertta didik pancasila. Contohnya penerapan active experimentation untuk mewujudkan gotong royong pada peserta didik