Anda di halaman 1dari 3

Kristoforus David Renaldy A12.2017.

05699

Chapter 2 : An Overview of Business Strategy Concept and the IS/IT


Pada era digital, dimana informasi tersampaikan secara cepat dan luas, sebagian besar
organisasi sudah mulai menyadari bahwa informasi sangatlah dibutuhkan. Selain informasi,
organisasi juga sudah mengetahui pentingnya pengembangan strategi sistem informasi ke
ranah yang lebih luas lagi terhadap jangkauan organisasi juga perencanaan strategi bisnis dan
implementasinya. Dalam beberapa tahun terakhir, organisasi yang menggali informasi melalui
sistem informasi dan teknologi informasi mendapat hasil yang lebih memuaskan. Tetapi bukan
berarti IS/IT hanyalah sebuah implementasi strategi, IS/IT juga dapat dijadikan sebagai
pembuka kemungkinan bagi strategi bisnis baru yang sebelumnya tidak memungkinkan
dilakukan tanpa adanya bantuan Teknologi Informasi.

A. Perkembangan Strategi dan Perencanaan Strategis pada Organisasi


Keberagaman strategi setiap organisasi adalah sebuah hal yang biasa. Setiap
organisasi memiliki sifat dan jati diri organisasi itu sendiri yang tidak dimiliki oleh
organisasi lain. Maka dari itu diperlukan strategi bisnis yang benar - benar sesuai
dengan sifat organisasi tersebut. Walaupun begitu, setiap strategi bisnis di setiap
organisasi tetaplah memiliki satu tujuan yang sama, yaitu untuk menciptakan organisasi
yang kompetitif dan mampu menghasilkan keuntungan lebih cepat dari para kompetitor.
Sejak tahun 1950an, perkembangan strategi perusahaan dalam organisasi
berkembang sangat pesat. Dengan perkembangan pada setiap divisi pada organisasi
terutama meningkatnya integritas sistem kerja yang membuat setiap proses bisnis di
organisasi menjadi lebih efektif dan efisien. Sampai terjadi post-industrial era pada tahun
1970an, perkembangan strategi ini menemukan beberapa masalah pada perencanaan
strategis perusahaan. Agar menyelesaikan masalah yang sedang terjadi, maka
disarankan metode strategic management, yaitu sama seperti perencanaan strategis
pada umumnya, hanya saja pada salah satu komponen yang lebih kompleks yang akan
membawa perubahan bagi sebuah organisasi.
Meskipun begitu, karena terjadi banyak perubahan pada dunia bisnis, terutama
sejak 1980an, model perkembangan mendeskripsikan bagaimana permasalahan inti
mampu berevolusi, bersama dengan kebutuhan untuk pendekatan baru untuk
mengembangkan dan mengimplementasi strategi baru.
Pada Phase 1, fokus berada pada arus cash flow dan perencanaan keuangan
berskala, dan melibatkan teknik sederhana untuk mengembangkan anggaran jangka
Kristoforus David Renaldy A12.2017.05699

menengah. Tujuan utama perencanaan sendiri adalah untuk mengurangi segala bentuk
masalah pengeluaran biaya dan memaksimalkan budget.
Memasuki Phase 2, fokus berubah ke arah yang lain, yaitu mencoba untuk
memprediksi, atau meramalkan apa yang kemungkinan akan terjadi, katakanlah,
perencanaan tiga sampai lima tahun kedepan. Melakukan prediksi dan peramalan
biasanya didasarkan oleh data historikal, menganalisa dan memproyeksikannya ke
masa yang akan mendatang dengan tren internal dan parameter eksternal seperti data
penelitian ekonomi dan pasar. Fase ini meramalkan penjualan dan perkembangan pasar
serta memprediksi efeknya pada pendapatan dan pengeluaran serta perubahan saldo
organisasi.
Phase 3, organisasi mulai ‘melihat dunia luar’ artinya perusahaan harus mampu
menganalisa dengan teliti mengenai lingkungan eksternal dan perkembangan kompetisi
dalam industri, untuk menilai dan mempertimbangkan ancaman dan peluang itu sendiri.
Organisasi bisa saja perlu untuk merubah produk atau jasanya dikarenakan untuk
menyesuaikan pada permintaan yang sedang menjadi tren di pasar. Dengan begitu
identifikasi terhadap pengembangan produk dapat segera dilakukan oleh organisasi.
Pada Phase 4, organisasi yang terdorong oleh inovasi akan mampu menciptakan
lingkungan bisnisnya sendiri, paling tidak untuk sebuah tingkat. Pada Fase ini
menunjukan bahwa produk dan pengaturan posisi kompetitor sangatlah penting, produk
dengan cepat akan menjadi aus dan satu - satunya cara dapat berkompetisi yaitu
dengan konsistensi untuk menciptakan produk baru dan meningkatkan kompetisi.

B. Strategic Framework
Kebanyakan teknik analisis untuk perumusan strategi berfokus pada
permasalahan seperti analisa kompetitor, kekuatan dari produk dan jasa yang sudah
ada. Namun dengan adanya teknik dan alat yang membantu penerapannya maka
disebut strategic framework. Kerangka kerja mempertimbangkan faktor yang terkait oleh
manajemen strategi bisnis menjadi tiga lapisan :
1. Lingkungan eksternal
2. Pressure Group dan Stakeholder
3. Perencanaan bisnis internal
Masing - masing dari lapisan tersebut memerlukan beberapa pendekatan dan
tools yang dapat digunakan untuk menganalisa dampak yang dihasilkan dan
memformulasikan strategi bisnis yang diuraikan.
Kristoforus David Renaldy A12.2017.05699

C. Implementasi Strategi
Strategi adalah hanyalah sebuah sarana untuk mencapai tujuan, untuk benar -
benar mencapai sebuah tujuan yang harus dilakukan adalah mengimplementasikannya.
Proses implementasi ini memerlukan sumber daya yang memadai, dan teralokasi
dengan baik. Setelah strategi telah diimplementasikan, perlu adanya proses monitoring
dan controlling yang harus dilakukan terhadap perfoma atau kinarja juga pada setiap
aktifitas untuk memastikan pengambilan aksi yang menghasilkan hasil yang sesuai
tujuan.
Sementara pada saat proses implementasi, tidak jarang terjadi sesuatu yang
tidak ada dalam perencanaan dan tidak seharusnya terjadi. Pilihan dan batasan baru
yang muncul, perubahan akan terjadi bergantung pada keputusan - keputusan lainnya.

D. Strategy Tools and Techniques


Pada alat dan teknik strategi menunukan bahwa nilai pada berbagai
pengembangan strategi dan proses perencanaan. Jika terdapat keterkaitan antara IS/IT
dan strategi bisnis, maka alat dan teknik seharusnya memiliki relevansi pada
perencanaan dan perumusan strategi IS/IT, hanya jika keduanya memungkinkan
manajer bisnis terlibat secara aktif.

Anda mungkin juga menyukai