Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA TN. A DENGAN SKIZOFERNIA TAK TERINCI (F.20.3)


DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DI BANGSAL ARJUNA
RSJD Dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Dosen Pembimbing: Arum Pratiwi, S.Kep., M.Kep., Ph.D

Disusun oleh:
Amalia Nur
Azizah
J230225147

POGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA 2023
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
JIWA PROGRAM STUDI PROFESI
NERS FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

RUANG RAWAT : ARJUNA

TANGGAL DIRAWAT : 06 Juli 2023

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A
Diagnosa : Skizofernia Tak Terinci (F.20.3)
Umur : 33 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian : 11 Juli
2023 No RM : 090XXX
Informan : Pasien
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan memiliki pikiran yang banyak, ia bingung dan merasa pusing karena
sering mendengar bisikan suara yang memerintahnya untuk membunuh orang lain serta
memberi tahu cara untuk menghilangkan jejak pembunuhan. Ketika mendengar bisikan
itu pasien merasa kacau dan mencoba menenangkan dirinya dengan berdiam diri di
tempat sepi dan sesekali pergi ke tempat bermain, namun ia tetap merasa pusing
sehingga ia sering emosi.
III. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Onset sakit tahun 2021, 1 minggu pasien merasa bingung, tidak bisa tidur, ingin
memukul orang namun masih bisa dikontrol karena perasaan itu hanya muncul sebagai
keinginan saja, pasien sulit diarahkan keluarga, pasien berbicara sendiri, pasien
mendengar suara-suara, emosi labil, dan tidak mau minum obat kontrol terakhir, pasien
merokok (+), tattoo (+), napza (-), riwayat keluarga (-), alergi (-).
Riwayat obat : Risperidone 2x2 mg
IV. FAKTOR PRESIPITASI
1. Biologis
Pasien mengatakan pertama kali dibawa ke RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta tahun
2021 dengan alasan karena mendengar bisikan suara-suara yang menyuruhnya
membunuh orang. Bisikan suara-suara itu membuat pasien pusing dan emosinya tidak
stabil.
2. Psikologis
Pasien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan adalah saat ia di dahului
adik perempuannya menikah, pasien juga mengalami patah hati ketika putus cinta
dengan pacarnya sehingga pasien menjadi banyak pikiran dan membuat emosinya
tidak stabil. Pasien merasa sedih sekali dan menjadi memiliki beban pikiran. Pasien
menjadi sering menyendiri untuk meredamkan emosinya namun justru menjadi sering
mendengar bisikan-bisikan.
3. Sosialkultural
Pasien mengatakan pendidikan terakhirnya yaitu STM dengan jurusan mesin. Pasien
tidak lanjut ke jenjang pendidikan selanjutnya karena memang berkeinginan setelah
lulus STM langsung bekerja. Pasien mengatakan setelah lulus STM ia hanya bekerja
serabutan menjadi kuli bangunan dan membantu ibu berdagang di pasar. Pasien
mengatakan lebih dekat dengan ibu dan adik laki-lakinya. Pasien jarang mengikuti
kegiatan sosial di sekitar rumahnya dibandingkan bapaknya yang menjabat sebagai
ketua RT. Pasien mengatakan ia malu, khawatir dan takut berkegiatan bersama
masyarakat sekitar rumahnya karena ia merasa banyak yang tidak suka dengan
dirinya.
V. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa

lalu Ya Tidak
Jelaskan: Pasien mengatakan pernah dirawat di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta
tahun 2021, karena mendengar bisikan-bisikan yang membuat emosinya tidak stabil.
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil Kurang berhasil ✓ Tidak bershasil
Jelaskan: Pasien mengatakan awalnya tertib kontrol dan minum obat, namun karena
tidak ada yang mengingatkan minum obat secara rutin, pasien menjadi tidak rutin
minum obat saat dirumah dan lama tidak melakukan kontrol ke dokter.
3. Penganiayaan
Pelaku/usia Korban/usia Seksi/usia
Aniaya fisik Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Aniaya seksual Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Penolakan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kekerasan dalam
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluarga
Tindakan criminal Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Jelaskan: Pasien tidak pernah mengalami aniaya fisik dan aniaya seksual, pasien juga
tidak mengalami tindakan kekerasan dan criminal baik sebagai korban, pelaku atau
saksi, karena setiap emosinya muncul pasien bisa menahannya dan tidak sampai
melukai diri sendiri maupun orang lain.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami ganggguan
jiwa Ya Tidak ✓
Hubungan keluarga : Baik
Gejala : Tidak
ada Riwayat Pengobatan : Tidak
ada
Dalam keluarga pasien tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Pasien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan adalah saat ia di dahului
adik perempuannya menikah, pasien juga mengalami patah hati ketika putus cinta
dengan pacarnya sehingga pasien menjadi banyak pikiran dan membuat emosinya
tidak stabil.
6. Riwayat penggunaan obat-obatan terlarang/alcohol/rokok
Pasien mengatakan pernah meminum alcohol dan
merokok
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. TTV
TD : 121/80 mmHg
N : 108 x/menit
S : 37,20C
RR : 20 x/menit
2. Klinis
TB : 175 cm
BB : 69 kg
Keluhan fisik : Tidak ada

Masalah Keperawatan: Tidak ada

VII. GENOGRAM

33

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
33
: Pasien
: Garis keturunan
: Menikah
.......... : Tinggal dalam satu rumah
Jelaskan : Pasien adalah anak pertama dari 3 bersudara dan pasien tinggal serumah
dengan orang tua dan adik laki-lakinya
VIII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan bahwa rambut pasien berwarna hitam bercampur, kulit pasien
berwarna sawo matang, mata pasien berwarna putih dan hitam, bibir pasien
berwarna merah kehitaman, dan pasien menyukai semua anggota tubuhnya.
Menurut pasien anggota tubuhnya dapat berfungsi secara normal, memiliki
manfaatnya masing- masing dan tidak ada anggota tubuh yang tidak pasien sukai.
b. Identitas
Pasien mengatakan ia sebagai anak laki-laki pertama yang tinggal bersama kedua
orang tua dan adik laki-lakinya. Pasien dapat menyebutkan nama sendiri dengan
jenis kelamin laki-laki berusia 33 tahun. Pasien mengatakan puas dengan statusnya
yang terlahir sebagai laki-laki. Pasien belum menikah dan kepikiran karena
didahului adik perempuannya menikah dan ia patah hati karena putus dari
pacarnya, sehingga memicu pasien memiliki beban pikiran yang membuat ia
pusing dan emosi tidak stabil. Pasien mengatakan kesehariannya bekerja serabutan
yang terkadang membantu ibunya berdagang di pasar. Pasien mengatakan saat ia
bekerja setiap minggu bisa memiliki uang 600.000 dan dapat mencukupi
keseharian diri pasien dan keluarganya, namun saat ini pasien merasa tidak berguna
karena masih memberatkan orang tua sebab ia harus dirawat di RSJ sehingga ia
tidak bisa bekerja seperti biasa untuk membantu orang tuanya.
c. Peran
Pasien berperan sebagai anak, karena belum menikah dan pasien tinggal bersama
orang tuanya serta adik laki-lakinya dirumah, bekerja serabutan dan kadang
membantu ibunya berdagang di pasar.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan cita-citanya dahulu ingin menjadi pengusaha. Saat ini pasien
mengatakan keinginannya adalah ingin cepat sembuh dan bisa pulang ke rumah.
Pasien ingin segera beraktifitas normal kembali dan memiliki uang untuk
menghidupi keseharian keluarganya.
e. Harga diri
Pasien mengatakan ia merasa tertinggal dari adik perempuannya yang sudah dahulu
menikah dan ia tidak berguna karena masih memberatkan orang tua sebab dirawat
di RSJ sehingga ia tidak bisa bekerja seperti biasanya untuk membantu orang tua.
Pasien mengatakan orang-orang disekitarnya menganggap pasien tidak berguna
sebab kondisi pasien yang buruk, ia terlambat menikah, bekerja serabutan dan kini
ditambah lagi memiliki gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah Kronis (D.0086)
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti: Pasien mengatakan keluarga adalah orang yang sangat berarti
karena pasien tinggal bersama orang tua dan adik laki-lakinya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Pasien mengatakan jarang
mengikuti kegiatan sosial di sekitar rumahnya dibandingkan bapaknya yang
menjabat sebagai ketua RT. Pasien tampak berhubungan baik dengan pasien lain di
bangsal arjuna. Pasien tampak rajin mengobrol dengan pasien lain, aktif dan
kooperatif saat diberikan aktifitas bermain oleh mahasiswa dan pasien menunaikan
sholat berjamaah dengan pasien lain.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Pasien mengatakan jarang
berkomunkasi dengan tetangga. Pasien mengatakan ia khawatir dan takut
berkegiatan bersama masyarakat sekitar rumahnya karena ia merasa banyak yang
tidak suka dengan dirinya.
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam, percaya kepada Allah SWT sebagai sang
Maha Kuasa dan yakin bahwa gangguan jiwa yang dialami sekarang adalah takdir
dari Allah SWT yang akan diberikan kesembuhan pula dari Allah.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan kadang menunaikan ibadah sholat 5 waktu, kadang sholat
tahajud yang dilanjutkan dengan sholat fajar dan sholat subuh.
IX. STATUS MENTAL
1. Penampilan
(-) Tidak rapi
(-) Penampilan pakaian tidak sesuai
(- ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: Rambut pasien tampak dipotong pendek namun tampak kusut, penampilan
pasien tampak baik, pasien mandi 2x sehari saat pagi dan sore, dan pasien memakai
pakaian yang disedikan oleh bangsal.
2. Pembicaraan
(✓) Cepat (-) Keras (-) Gagap (-) Inkoheren
(-) Apatis (-) Lambat (-) Membisu
(-) Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan: Pasien menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan, pasien juga
menyampaikan jawaban dengan jelas namun cepat dan terkesan terburu-buru.
3. Aktiviats motorik
(-) Lesu (-) Tegang (-) Gelisah (✓) Agitasi
(-) Tik (-) Grimasen (-) Tremor (-) Komplusif
Jelaskan: Pasien tampak bingung memikirkan sesuatu.
4. Alam perasaan
(-) Sedih (-) Ketakutan (-) Putus asa
(✓) Khawatir (-) Gembira berlebihan
Jelaskan: Pasien mengatakan merasa khawatir dan gelisah karena kelurga tidak
kunjung datang menjeput pasien.
5. Afek
(-) Datar (-) Tumpul (✓) Labil (-) Tidak sesui
Jelaskan: Pasien menunjukkan kondisi mood yang labil, saat dalam kondisi mood baik
pasien menjawab pertanyaan dan mengobrol dengan intonasi yang santai, namun saat
mood buruk pasien menyampaikan jawaban dengan jelas namun cepat dan terkesan
terburu-buru.
6. Interaksi selama wawancara
(-) Bermusuhan (-) Tidak kooperatof (-) Mudah tersinggung
(-) Kontak mata kurang (-) Defensif (-) Curiga
Jelaskan: Pasien mampu menjaga interaksi selama wawancara dengan kontak mata
yang baik.
7. Persepsi
(✓) Pendengaran (-) Penglihatan (-) Perabaan
(-) Pengecapan (-) Penghidu
Jelaskan: Pasien mengalami halusinasi pendengaran. Pasien mengatakan
mendengarkan bisikan-bisikan suara yang memerintahnya untuk membunuh orang
lain serta memberi tahu cara untuk menghilangkan jejak pembunuhan, bisikan-bisikan
tersebut sering muncul saat malam hari dan saat pasien akan meminum obat pada jam
07.00, 15.00, dan 23.00. Ketika mendengar bisikan pasien langsung mengalihkan
pikirannya dengan mengingat Allah dan menghardik bisikan tersebut.

Masalah Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori (D.0085)

8. Proses pikir
(-) Sirkum stansial (-) Tangesial (-) Kehilangan asosiasi
(-) Flight idea (-) Blocking (-) Presevasari
Jelaskan: Pasien kooperatif dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik
9. Isi pikir
(-) Obsesi (-) Fobia (-) Hipokondria
(-) Depersonalisasi (-) Ide yang terkait (-) Pikiran magis
Wahan

(-) Agama (-) Somatik (-) Kebesaran (-) Curiga


(-) Nihilistik (-) Sisip pikir (-) Siar pikir (-) Kontrol pikir
Jelaskan: Tidak ada
1 0. Tingkat kesadaran

(-) Bingung (-) Sedasi (-) Stupor Disorientasi


(-) Waktu (-) Tempat (-) Orang
Jelaskan: Pasien sadar penuh
11. Memori
(-) Gangguan daya ingat jangka Panjang
(-) Gangguan daya ingat jangka pendek
(-) Ganggguan daya ingat saat ini
(-) Konfabulasi
Jelaskan: Pasien tidak mengalami gangguan mengingat
12. Tingkat konsentrasi dan
berhitung (✓) Mudah beralih
(-) Tidak mampu
konsentrasi (-) Tidak
mampu berhitung
Jelaskan: Ketika berkomunikasi pasien dapat diarahkan dan menjawab pertanyaan
berhitung sesuai pertanyaan namun konsentrasi pasien mudah teralihkan
13. Kemampuan penilaian
(-) Gangguan ringan (-) Gangguan bermakna
Jelaskan: Tidak ada
14. Daya tilik diri
(-) Mengingkari penyakit yang diderita
(-) Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan: Pasien mengatakan saat ini ia di rawat di RSJ untuk melakukan
pengobatan gangguan jiwa yang ia alami dan pasien tidak menyalahkan orang lain
tentang masalah yang dihadapainya saat ini.
X. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Pasien mampu makan secara mandiri dan tertib, makan 3 kali sehari habis setiap
porsi makannya.
2. BAB / BAK
Pasien mampu BAB mandiri sehari 1 kali dan BAK mandiri 4-5 kali sehari dan
pasien mampu membersihkan diri setiap habis BAB/BAK.
3. Mandi
Pasien mampu mandi secara mandiri
4. Berpakaian dan berhias
Pasien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri
5. Istirahat dan tidur
(✓) Tidur siang lama : 13.00 WIB s/d 15.00
WIB (✓) Tidur malam lama : 21.00 WIB s/d 05.00
WIB
(✓) Kegiatan sebelum dan sesudah tidur: Tidak ada kegiatan khusus sebelum dan
sesudah tidur
6. Penggunaan obat
Pasien mampu menggunakan obat secara mandiri dan pasien ingat waktu-waktu
minum obat.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan (✓) Ya () Tidak
Perawatan dukungan () Ya (✓) Tidak
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makan (✓) Ya () Tidak
Menjaga kerapihan rumah (✓) Ya () Tidak
Mencuci pakaian (✓) Ya () Tidak
Pengaturan keuangan (-) Ya (-) Tidak
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja (-) Ya (-) Tidak
Transportasi (-) Ya (-) Tidak
XI. MEKANISME KOPING
Adaptif
(✓) Bicara dengan orang lain
Pasien mampu berinteraksi dengan lingkunganya
(✓) Mampu menyelesaikan masalah
Pasien tahu dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi
(✓) Teknik relaksasi
Pasien mampu mempraktikkan teknik relaksasi yang sudah diajarkan oleh perawat
(-) Aktivitas konstruktif
(✓) Olah raga
Pasien menyukai olahraga badminton yang dilakukan di pagi hari selama di RSJD dr. Arif
Zainudin Surakarta
Maladaptive
(✓) Minum alkohol
(-) Reaksi lambat/berlebihan
(-) Bekerja berlebihan
(-) Menghindar
(-) Mencederai diri
(✓) Lain-lain: Halusinasi Pendengaran
Jelaskakan: Pasien mengatakan mendengar bisikan-bisikan suara yang memerintahnya
untuk membunuh orang lain serta memberi tahu cara untuk menghilangkan jejak
pembunuhan.
Masalah Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori (D.0085)
XII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok : Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan
kelompok
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Pasien mengatakan tidak memiliki
masalah dengan lingkungan sekitarnya.
3. Masalah dengan pendidikan : Pasien mengatakan pendidikan terakhir pasien adalah
STM
4. Masalah dengan pekerjaan : Pasien mengatakan dulu pernah bekerja serabutan
5. Masalah dengan perumahan : Pasien mengatakan lingkungan rumah nyaman.
6. Masalah ekonomi : Pasien mengatakan tidak punya uang sama sekali akibat tidak bisa
bekerja selama di RSJD.
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan : Pasien mengatakan kalau sakit minum obat
yang rutin dikonsumsi yaitu pemberian dari RS.
XIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
(-) Penyakit jiwa (-) Sistem pendukung (-) Faktor presipitasi
(-) penyakit fisik (✓) Koping (-) Obat-obatan
XIV. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik: Skizofreia tak terinci
(F.20.3) Terapi Medik:
1. Risperidone 2x2 mg
2. Trihexyphenidyl 2x2 mg

XV. ANALISIS DATA


No. Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: Gangguan Gangguan
- Pasien mengalami Pendengaran : Persepsi sensori
halusinasi Halusinasi (D.0085)
pendengaran Pendengaran
- Pasien mengatakan
mendengarkan
bisikan-bisikan suara
yang memerintahnya
untuk membunuh
orang lain
- Pasien mengatakan
mendengar bisikan
yang memberi tahu
cara untuk
menghilangkan jejak
pembunuhan
- Pasien mengatakan
bisikan-bisikan
tersebut sering
muncul saat malam
hari dan saat pasien
akan meminum obat
pada jam 07.00,
15.00, dan 23.00.
- Pasien mengatakan
ketika mendengar
bisikan pasien
langsung
mengalihkan
pikirannya dengan
mengingat Allah dan
menghardik bisikan
tersebut.
DO:
- Pasien tampak
bersikap seolah
mendengar sesuatu
- Pasien tampak
menyendiri
- Konsentrasi pasien
buruk
- Pasien tampak bicara
sendiri
2. DS: Gangguan Harga Diri
- Pasien mengatakan ia Psikiatri Rendah Kronis
merasa tertinggal dari (D.0086)
adik perempuannya
yang sudah dahulu
menikah
- Pasien mengatakan ia
tidak berguna karena
masih memberatkan
orang tua sebab
dirawat di RSJ
sehingga ia tidak bisa
bekerja seperti
biasanya untuk
membantu orang tua
- Pasien mengatakan
sering menyendiri
untuk meredamkan
emosinya namun
justru menjadi sering
mendengar bisikan-
bisikan
- Pasien mengatakan ia
malu, khawatir dan
takut berkegiatan
bersama masyarakat
sekitar rumahnya
karena ia merasa
banyak yang tidak
suka dengan dirinya
DO:
- Pasien tampak lesu
dan kurang
bersemangat saat
dilakukan pengkajian
- Pasien tampak
berbicara tergesa-
gesa dan lirih
- Pasien tampak terus
menunduk ketika
diajak berinteraksi
XVI. DAFTRA DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Persepsi Sensori b.d Gangguan Pendengaran: Halusinasi Pendengaran
(D.0085)
2. Harga Diri Rendah Kronis b.d Gangguan Psikiatri (D.0086)
XVII. POHON MASALAH

Risiko Mencederai Diri Sendiri,


Orang
Gangguan Persepsi
Lain Sensori :
dan Lingkungan
Halusinasi Pendengaran
XVIII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Persepsi Sensori b.d Gangguan Pendengaran: Halusinasi Pendengaran
(D.0085)Isolasi Sosial
XIX. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


1. Gangguan persepsi (L.09083) (I.09288)
sensori b.d gangguan Presepsi sensori Manajemen Halusinasi
pendengaran : Halusinasi Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 Observasi
pendengaran (D.0085) jam, maka luaran yang diharapkan adalah : - Monitor perilaku yang
Kriteria Skor awal Target mengindikasi halusinasi
Verbalisasi - Monitor isi halusinasi
2 cukup 5 cukup
mendengar
meningkat menurun - Monitor dan sesuaikan
bisikan
Perilaku 2 cukup 5 cukup tingkat aktivitas dan
halusinasi meningkat meningkat stimulasi lingkungan
- Identifikasi halusinasi:
isi, frekuensi, waktu
terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon.
Terapeutik
- Pertahankan lingkungan
yang aman
- Diskusikan
perasaan dan
respon
terhadap halusinasi
- Hindari perdebatan
tentang validitas
halusinasi
Edukasi
- Anjurkan memonitor
sendiri situasi
terjadinya halusinasi
- Anjurkan bicara pada
orang yang
dipercaya untuk
memberi dukungan
dan umpan balik korektif
terhadap
halusinasi
- Anjurkan melakukan
distraksi
- Jelaskan cara
mengontrol halusinasi:
hardik, obat, bercakap-
cakap, melakukan
kegiatan
- Latih cara mengontrol
halusinasi dengan
menghardik
- Masukkan pada
jadwal kegiatan untuk
menghardik
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat antipsikotik dan
antiansietas
XX. IMPELMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Dx
Hari/Tgl Keperawatan Impelmentasi Respon TTD
Selasa, 11 Gangguan - Memonitor S:
Juli 2023 persepsi perilaku yang - Pasien mengatakan masih mendengar
Pukul sensori b.d mengindikasi suara-suara bisikan
08.00 WIB gangguan halusinasi - Pasien mengatakan bisikan itu menyuruh
pendengaran : - Mempertahankan pasien untuk membunuh orang lain
Halusinasi lingkungan yang - Pasien mengatakan kurang nyaman
pendengaran aman dengan kondisinya
(D.0085) - Mendiskusikan - Pasien mengatakan bisikan-bisikan tersebut
perasaan dan sering muncul saat malam hari dan saat
Amalia
respon terhadap pasien akan meminum obat pada jam
halusinasi 07.00, 15.00, dan 23.00.
- Mengidentifikasi - Pasien mengatakan takut ketika mendengar
halusinasi: isi, bisikan tersebut
frekuensi, waktu - Pasien mengatakan paham dengan
terjadi, situasi penjelasan perawat
pencetus, - Pasien mengatakan jika mendengarkan
perasaan, respon. bisikan ia mendistraksi dengan menghardik
- Menjelaskan cara “pergi kamu pergi, kau bukan bayangan
mengontrol ku, kau tidak nyata, aku memiliki Allah
halusinasi: hardik, yang lebih besar dari kau..” “pergi kamu,
obat, bercakap- hatiku kukunci rapat-rapat untuk
cakap, melakukan bayanganmu dan tidak akan aku bukakan
kegiatan lagi..”
- Melatih cara - Pasien mengatakan sambil menghardik
mengontrol pasien juga menutup kedua telinganya
halusinasi dengan O:
menghardik - Pasien terlihat kurang nyaman
- Kolaborasi dengan lingkungannya
pemberian - Pasien tampak seolah mendengar sesuatu
Risperidone 2x2 - Pasien tampak mampu melakukan kontrol
mg dan halusinasi dengan menghardik
Trihexyphenidyl - Pasien tampak menutup telinga
2x2 mg - Pasien tampak mendapatkan obat
RTL : Risperidone 2x2 mg dan
Trihexyphenidyl 2x2 mg
- Mengevaluasi - Hasil TTV
kegiatan TD : 121/80 mmHg
menghardik N : 108 x/menit
- Menjelaskan cara S : 37,20C
mengontrol RR : 20 x/menit
halusinasi: hardik, Kriteria Skor awal Target Skor Akhir
Verbalisasi
obat, bercakap- 2 cukup 5 cukup 2 cukup
mendengar
meningkat menurun meningkat
bisikan
cakap, melakukan
Perilaku 2 cukup 5 cukup 2 cukup
kegiatan halusinasi meningkat meningkat meningkat
A : Masalah teratasi
- Melatih cara
sebagian D/ Halusinasi
mengontrol
Pendengaran
halusinasi dengan
P:
obat (menjelaskan
- Mengontrol halusinasi dengan obat
dengan benar:
(menjelaskan dengan benar: jenis, guna,
jenis, guna, dosis,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum
frekuensi, cara,
obat)
kontinuitas minum
- Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk
obat)
menghardik dan minum obat
- Memasukkan pada
jadwal kegiatan
untuk menghardik
dan minum obat
Rabu, 12 Gangguan - Mempertahankan S:
Juli 2023 persepsi lingkungan yang - Pasien mengatakan sudah lebih nyaman
Pukul sensori b.d aman dengan kondisi lingkungan saat ini
08.00 WIB gangguan - Mendiskusikan - Pasien mengatakan suara bisikan-bisikan
penglihatan: perasaan dan sudah jarang terdengar karena pasien
Halusinasi respon terhadap mampu menghardik bisikan-bisikan itu
penglihatan halusinasi - Pasien mengatakan ia rutin minum obat
(D.0085) - Menganjurkan yang diberikan dari farmasi RSJD dr. Arif
melakukan Zainudin Surakarta dan memahami waktu
Amalia
distraksi halusinasi minum obat
- Memfasilitasi - Pasien mengatakan tidur malamnya mulai
adaptasi peran nyenyak dan tidak mudah terbangun
keluarga terhadap O:
perubahan peran - Pasien terlihat lebih nyaman dengan
lingkungannya
yang tidak - Pasien sudah tampak tidak mudah curiga
diinginkan - Pasien tampak kooperatif
- Membina - Pasien tampak berinteraksi dengan
hubungan saling temannya
percaya - Pasien tampak habis mandi jam 09.15 WIB
- Mengidentifikasi - Pasien tampak lebih segar dan berenergi
kemampuan dan - Pasien tampak menghabiskan jelly snack
aspek positif yang pagi hari
dimiliki - Pasien tampak mendapatkan obat
- Mengevaluasi Risperidone 2x2 mg dan
kegiatan Trihexyphenidyl 2x2 mg
menghardik Kriteria Skor awal Target Skor Akhir
Verbalisasi
- Menjelaskan cara 2 cukup 5 cukup 5 cukup
mendengar
meningkat menurun menurun
bisikan
mengontrol
Perilaku 2 cukup 5 cukup 5 cukup
halusinasi: hardik, halusinasi meningkat meningkat meningkat
- Hasil TTV
obat, bercakap-
TD : 126/76 mmHg
cakap, melakukan
N : 137 x/menit
kegiatan
S : 36,70C
- Melatih cara RR : 20 x/menit
mengontrol A : Masalah teratasi
halusinasi dengan sebagian D/ Halusinasi
obat (menjelaskan Pendengaran
dengan benar: P:
jenis, guna, dosis, - Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik dan
frekuensi, cara, obat
kontinuitas minum - Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
obat) bercakap-cakap saat terjadi halusinasi
- Memasukkan pada - Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
jadwal kegiatan menghardik, minum obat dan bercakap-cakap
untuk menghardik
dan minum obat
- Kolaborasi
pemberian
Risperidone 2x2
mg dan
Trihexyphenidyl
2x2 mg
RTL:
- Mengevaluasi
kegiatan latihan
menghardik dan
obat
- Melatih cara
mengontrol
halusinasi dengan
bercakap-cakap
saat terjadi
halusinasi
- Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik,
minum obat dan
bercakap-cakap
Kamis, 13 Gangguan - Mengevaluasi
Juli 2023 persepsi kegiatan latihan
Pukul sensori b.d menghardik dan S:
08.00 WIB gangguan obat - Pasien mengatakan sudah lebih nyaman
penglihatan: - Melatih cara dengan kondisi lingkungan saat ini
Halusinasi mengontrol - Pasien mengatakan suara bisikan-bisikan
penglihatan halusinasi dengan sudah jarang terdengar karena pasien
(D.0085) bercakap-cakap mampu menghardik bisikan-bisikan dan
saat terjadi pasien rutin minum obat yang diberikan
halusinasi dari farmasi RSJD dr. Arif Zainudin
- Masukkan pada Surakarta dan memahami waktu minum
jadwal kegiatan obat
untuk latihan O:
menghardik, - Pasien terlihat lebih nyaman dengan
minum obat dan lingkungannya
bercakap-cakap - Pasien sudah tampak tidak mudah curiga
- Pasien tampak kooperatif
- Pasien tampak berinteraksi dengan
temannya
- Pasien tampak bercakap-cakap dengan
mahasiswa
- Pasien tampak mendapatkan obat
Risperidone 2x2 mg dan
Trihexyphenidyl 2x2 mg
Kriteria Skor awal Target Skor Akhir
Verbalisasi
2 cukup 5 cukup 5 cukup
mendengar
meningkat menurun menurun
bisikan
Perilaku 2 cukup 5 cukup 5 cukup
halusinasi meningkat meningkat meningkat
- Hasil TTV
TD : 122/68 mmHg
N : 87 x/menit
S : 36,20C
RR : 20 x/menit
A : Masalah teratasi
sebagian D/ Halusinasi
Pendengaran
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai