Anda di halaman 1dari 4

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Dapat diketahui bahwa Desa Karang Agung mempunyai penduduk berjumlah 337 KK
terdiri dari 1169 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki berjumlah 578 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan berjumlah 591 jiwa yang tersebar dalam 2 dusun dan 20 RT.

2. Secara umum situasi kesehatan desa Karang Agung menurut trend kesehatan selama 3
tahun adalah :

a. Data status gizi balita yang terpantau di pelayanan kesehatan berdasarkan indikator
tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu pada tahun 2016 yaitu
51,15%, tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 50,25% dan pada tahun 2018
mengalami kenaikan kembali menjadi 51,33%. Berdasarkan indikator tingkat
keberhasilan program dalam kegiatan UPGK di Posyandu pada tahun 2016 yaitu
74,56%, pada tahun 2017 terjadinya penurunan yaitu, 73,8% dan pada tahun 2018
mengalami kenaikan menjadi 75,9%. Berdasarkan indikator balita yang mengalami
batas garis merah dalam status gizi pada tahun 2016 yaitu 3,05%, pada tahun 2017
menurun menjadi 2,8% dan pada tahun 2018 naik kembali menjadi 3,11% dan
diketahun tidak terdapat balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan dari tahun
2016 sampai tahun 2018.
b. Data cakupan imunisasi di Desa Karang Agung dari tahun 2016 ke tahun 2017
mengalami kenaikan dari 99,3% menjadi 100% tetapi pada tahun 2018 mengalami
penurunan kembali menjadi 98 %.
c. Data cakupan ASI eksklusif di Desa Karang Agung dari tahun 2016 sampai 2018
mengalami kenaikan dan penurunan yang terjadi dari tahun 2016 50% dan pada
tahun 2017 menjadi 49% , tetapi pada tahun 2018 kembali menjadi 50%.
d. Dan untuk data jumlah penderita TB dimulai dari kasus baru, yang diobati, yang
sembuh dan yang gagal yang ada di Desa Karang Agung pada tahun 2016 sampai
2018 didapatkan penderita TB Paru di tahun 2016 yaitu, 2 orang, tahun 2017 1 orang
dan pada tahun 2018 menjadi 3 orang. Sedangkan untuk penderita TB Paru yang
suspek dari tahun 2016 sampai 2017 konstan tidak turun dan tidak naik yaitu 8 orang
dan untuk penderita TB yang MDR dan yang meninggal tidak ada dari tahun 2016
sampai tahun 2018.
3. Faktor yang mempengaruhi efektivitas kinerja kader di bidang KIA adalah :
a. Tingkat pendidikan kader
dapat diketahui kader Desa Karang Agung yang tingkat pendidikannya
SD/Ibtidai’yah sebanyak 2 orang, SMP sebanyak 2 orang, dan SMA sebanyak 1
orang.
b. Usia Kader
dapat diketahui bahwa variasi umur kader Desa Karang Agung antara umur 36 th –
56th.
c. Pekerjaan Kader
dapat diketahui bahwa kader Desa Karang Agung yang pekerjaannya sebagai petani
sebanyak 3 orang dan dagang sebanyak 2 orang.
Gambaran pengetahuan kader kesehatan terkait tumbuh kembang anak, semua kader
mengerti tentang tumbuh kembang (dikarenakan sering mengikuti pelatihan di
Puskesmas) melalui kegiatan refreshing kader. Dan kader kesehatan sangat terlibat dalam
pemantauan tumbuh kembang anak. Kader kesehatan mengukur indikator bayi dan balita
stunting dengan indikator berat badan diabndingkan tinggi badan menggunakan grafik
BB/TB yang ada di dalam buku KIA.
Setelah dilakukan wawancara terhadap kader dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
kader sebelum dan sesudah dilakukan intervensi tentang program spesifik gerakan 1000
HPKsebelum intervensi yaitu 83,04% dan sesudah dilakukan intervensi yaitu 88,94%
yang artinya mengalami peningkatan 5,9%.

4. Efektivitas kinerja kader dibidang TB


Petugas yang terlibat dalam penemuan suspek TB di Desa adalah kader. Kader tersebut
mempunyai peran mencari warga yang dicurigai TB, kemudian melaporkan ke Bidan
Desa, selanjutnya menganjurkan orang yang dicurigai TB tersebut untuk melakukan
pemeriksaan di Puskesmas. Rata-rata kader di Desa Karang Agung mempunyai
pengetahuan yang cukup baik terkait gejala TB, faktor pemicu TB, cara penemuan
suspek TB, pencegahan dan pengobatan TB. Sistem pelaporan penemuan kasus TB di
lapangan, kader melaporkan ke Bidan Desa, selanjutnya Bidan Desa melaporkan ke
Puskesmas dengan bentuk laporan tertulis.
Setelah dilakukan wawancara terhadap kader dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
kader sebelum dan sesudah dilakukan intervensi tentang TB Paru sebelum intervensi
yaitu 90,66% dan sesudah dilakukan intervensi yaitu 98,62% yang artinya mengalami
peningkatan 7,96%.

7.2 Saran
7.2.1 Bagi Pemerintah dan perangkat Desa Setempat

1. Perhatian bagi Dinas Kesehatan Ogan Komering Ilir untuk merencanakan program program
mengenai upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular di
Desa Karang Agung.

2. Menggalakkan jum’at bersih bagi warga desa


3. Menyediakan tempat pembuangan akhir bagi masyarakat se kecamatan Jejawi

4. Perangkat Desa dapat menghimbau masyarakat di daerahnya untuk membersihkan


lingkungan sekitar khususnya lingkungan di dalam rumah mereka.

5. Perangkat Desa dapat menghimbau untuk memberantas penyakit yang sering terjadi
seperti diare dan influenza.

7.2.2 Bagi Puskesmas Kecamatan Jejawi

a. Adanya keaktifan dan kesigapan dari pihak puskesmas dalam menemukan dan
menangani kasus yang telah menjadi penyebab penyakit di masyarakat.

b. Adanya pelatihan dan pembinaan terhadap kader-kader kesehatan yang ada secara
rutin.

c. Petugas puskesmas sebaiknya melakukan penyuluhan secara berkala mengenai


informasi kesehatan terbaru kepada masyarakat.

d. Petugas puskesmas sebaiknya mempersiapkan sarana dan prasarana yang lengkap


untuk menunjang proses pelayanan kesehatan.
7.2.3 Bagi Kader

a. Perlunya meningkatkan kegiatan Posyandu dengan memberikan penyuluhan kepada


masyarakat, memberikan motivasi kepada sesama kader dan masyarakat.

b. Perlunya meningkatkan kemampuan kader dengan mengikuti pelatihan lanjutan atau


ikut dalam temu ilmiah ( seminar, lokakarya, dll)

c. Perlunya mengadakan pertemuan antar kader dan masyarakat secara kontinyu.

7.2.4 Bagi Masyarakat

a. Perlunya kesadaran dari masing-masing individu mengenai pentingnya Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar dapat mencegah penyakit menular dan
penyakit tidak menular di Desa Karang Agung.

b. Perlunya kesadaran dan pengetahuan mengenai pentingnya pemberian ASI


Ekslusif, MP-ASI dan kolostrum untuk mencegah stunting dan gizi buruk pada
Balita di Desa Karang Agung.

Anda mungkin juga menyukai