Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENINGKATAN MUTU

LAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN


DI UPT PUSKESMAS MARGO MULYO
PERIODE MEI – JULI 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya
sehingga laporan program peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
UPT Puskesmas Margo mulyo dapat diselesaikan pada waktunya.

Kami menghanturkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu
dalam penyusunan laporan iniLaporan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
masukan dan saran yang membangun sangat kami perlukan demi kesempurnaan
laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semu


a pihak pada umumnya dan khususnya bagi seluruh staf UPT Puskesmas Margo
mulyo.

Hormat kami,
Kepala UPT Puskesmas Margo mulyo

Zuraidah, SKM
NIP : 196308141990022004
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang menyediakan pelayanan kepada masyarakat.
Standar akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, baik untuk
puskesmas, klinik pratama, maupun tempat praktik dokter/dokter gigi
mensyaratkan diterapkan manajemen risiko sebagai upaya untuk
meminimalkan risiko bagi pasien, sasaran kegiatan upaya kesehatan
masyarakat, dan lingkungan, yang terkait dengan pelayanan yang
disediakan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama dan menjamin
keselamatan pasien.
Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
menjadi tanggung jawab seluruh tenaga klinis yang memberikan asuhan
kepada pasien. Tenaga klinis adalah dokter, perawat, bidan dan tenaga
kesehatan lain yang bertanggung jawab melaksanakan asuhan kepada
pasien, tenaga klinis wajib berperan aktif mulai dari identifikasi
permasalahan mutu layanan klinis, melakukan analisis, menyususn rencana
perbaikan, melaksanakan dan menindaklanjuti permasalahan yang ada.
Identifikasi permasalahan mutu layanan klinis, potensi terjadi resiko
dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator pelayanan klinis yang
ditetapkan oleh puskesmas.
Upaya keselamatan pasien dilakukan untuk mencegah terjadinya
kejadian tidak diinginkan (KTD), yaitu cedera atau hasil yang tidak sesuai
dengan harapan, yang terjadi bukan karena kondisi pasien tetapi oleh
karena pananganan klinis, penanganan klinis yang tidak sesuai kadang tidak
menimbulkan cedera, maka kejadian ini disebut dengan kejadian tidak
cedera (KTC). Kejadian nyaris cedera (KNC) yaitu, jika hampir saja
dilakukan kesalahan dalam penangnanan klinis, tetapai kesalahan tersebut
langsung disadari sebelum dilakukan tindakan/pengobatan. Kejadian
Potensial cedera (KPC) merupakan kejadian yang berisiko menimbulkan
cedera pada pada pasien.
BAB II
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN

A. INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS

No. JenisPelayanan Indikator Target


1. Pendaftaran / Jam buka pelayanan
Rekam Medis - Senin – Kamis : 07.30 – 14.00
Istirahat : 12.00 – 13.00
- Jum’at : 07.30 – 14.30 100%
Istirahat : 11.30 – 13.00
- Sabtu : 08.00 – 13.30
Istirahat : 12.00 – 13.00
Waktu tunggu pendaftaran : Kunjungan baru < 10
menit ≥ 80%
Kunjungan lama < 5 menit
Tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien 100%
Kelengkapan pengisian rekam medis 100%
Waktu penyediaan dokumen rekam medis ≤ 10 80%
menit
Kepuasan pelanggan ≥ 80%
2. Ruang Umum Kelengkapan assesmen awal medis 100%
Waktu tunggu ≤ 10 menit 80%
Pemberi pelayanan adalah dokter atau petugas 100%
medis yang berwenang

Kepuasanpelanggan ≥ 90%
3. Ruang Jiwa Kelengkapan assesmen awal medis 100%

Pemberi pelayanan oleh Dokter / Petugas yang 100%


berwenang
Tidak terjadi kesalahan pemberian obat 100%
Kepuasan pelanggan ≥ 90%

4. Ruang KIA/KB Waktu pelayanan ANC ibu hamil ≤ 15 menit ≥ 90

Waktu pemasangan implant ≤ 10 menit ≥ 80

Pemberi pelayanan tindakan KIA/ KB adalah bidan 100%


terlatih

Kepuasan Pelanggan ≥ 90%

5. Ruang obat / Ketepatan Pembacaan Resep 100%


Apotek
Waktu tunggu pelayanan resep obat ≤ 5 menit 90%
(non racikan)

Waktu tunggu pelayanan resep obat ≤ 10 menit ≥ 90%


(racikan)

Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 100%


(salah identifikasi)

Kepuasan pelanggan ≥ 90%

6. Ruang MTBS / Kelengkapan pengisisan form MTBS 100%


Gizi Pelayanan MTBS dilayani oleh petugas terlatih 100%

Terpantaunya kasus BGM oleh petugas Gizi 80%


Kepuasan pelanggan ≥ 80%
7. Laboratorium Tidak adanya kejadian tertukar spesimen 100%

Waktu tunggu hasil pemeriksaan pelayanan 80%


laboratorium ≤ 120 menit

Tidak terjadi Kesalahan pemeriksaan laboratorium 100%

Kepatuhan petugas dalam menggunakan APD 100%

Ketepatan dalam pengambilan sampel 100%

Kepuasan pelanggan ≥80%

8. Ruang IGD / Waktu tanggap pelayanan petugas di IGD ≤ 5 menit 90%


Tindakan Tersedia APD di unit pelayanan klinis ≥80%
Ketersediaan alat dan obat emergency 100%
Kepatuhan hand hygiene petugas IGD 100%

Kepuasan pelanggan ≥90%


B. HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS

INDIKATOR
NO JENIS PELAYANAN STANDAR JUNI JULI AGUSTUS
Jenis Uraian
Kepuasan Pasien Hasil Survey Kepuasan Pasien 100% 53% 63% 63%
1 Pelayanan rawat jalan Input 1. Pemberi Pelayanan di Poli Umum
100% dokter 87% 91% 96%
2. Pemberi Pelayanan di Poli MTBS 100% petugas
100% 100% 100%
terlatih
3. Pemberi Pelayanan di Poli KIA/KB
100% bidan 100% 100% 100%

4. Pemberi Pelayanan di Poli Gigi 100% dokter


91% 92% 95%
gigi
5. Pemberi Pelayanan di Poli Lansia
100% dokter 87% 91% 96%
Proses Jam buka pelayanan sesuai dengan ketentuan Senin-Kamis
08.00 - 14.00
Jumat Sesuai Sesuai Sesuai
08.00 - 11.00 ketentuan ketentuan ketentuan
Sabtu
08.00 - 13.00
Pemberian Obat sesuai resep dokter
100% 100% 100% 100%
Output
2 Pelayanan Laboratorium Fasilitas dan Peralatan Laboratorium Belum Sesuai Belum Sesuai BelumSesuai
Sesuai standar
sederhana Input standar standar standar
Proses 1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium ≤60 menit 91% 92% 92%
2. Tidak adanya kejadian tertukar spesimen 100% 100% 100% 100%
3. Kemampuan pemeriksaan TB Paru dan Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
HIV/AIDS tenaga, tenaga, tenaga, tenaga,
peralatan dan peralatan dan peralatan dan peralatan dan
reagen reagen reagen reagen
Output Tidak adanya kesalahan pemberian hasil
pemeriksaan laboratorium 100% 100% 100% 100%

3 Pelayanan Obat Input 1. Pengelola pelayanan farmasi Sesuai Sesuai Sesuai


Sesuai standar
standar standar standar
2. Fasilitas dan peralatan pelayanan farmasi Sesuai Sesuai Sesuai
Sesuai standar
standar standar standar
3. Ketersediaan formularium Tersedia dan Tersedia dan Tersedia dan
Tersedia dan
update update update
update ≤3tahun
≤3tahun ≤3tahun ≤3tahun
Proses 1. Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤5 menit > 5 menit > 5 menit >5 menit
2. Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤10 menit >10 menit .10 menit >10 menit
3. Pelayanan KIE farmasi 100% 70% 75% 82%
Output Tidak ada kejadian salah pemberian obat 100% 100% 100% 100%
4 Pelayanan Gizi Input 1. Pemberi pelayanan Gizi Sesuai Sesuai Sesuai
Sesuai standar
standar standar standar
2. Ketersediaan pelayanan konsultasi gizi Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
5 Pelayanan Pendaftaran Pemberi pelayanan rekam medis Belum Sesuai Belum Sesuai Belum Sesuai
Sesuai standar
dan rekam medik Input standar standar standar
Proses Waktu pendaftaran dan penyediaan dokumen
>10 menit >10 menit >10 menit >10 menit
rekam medis rawat jalan
Output 1. Kelengkapan pengisian rekam medik 100% 75% 85% 90%
6 Pengelolaan limbah Input 1. Adanya penanggung jawab pengelola
Ada Ada Ada Ada
limbah Puskesmas
2. Ketersediaan fasilitas dan peralatan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
pengelolaan limbah Puskesmas (limbah cair) peraturan peraturan peraturan peraturan
perundangan perundangan perundangan perundangan
Proses 1. Pengelolaan limbah cair Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
peraturan peraturan peraturan peraturan
perundangan perundangan perundangan perundangan
2. Pengelolaan limbah medis dan jarum suntik Sesuai
peraturan MOU MOU MOU
perundangan
Output Limbah medis dikelola dengan baik Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
peraturan peraturan peraturan peraturan
perundangan perundangan perundangan perundangan
7 Pemeliharaan sarana Input 1. Adanya penanggung jawab sarana SK Kepala SK Kepala SK Kepala SK Kepala
pelayanan Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Output Ketepatan waktu kalibrasi alat Belum Belum Belum
100% dilakukan dilakukan dilakukan
Kalibrasi Alat Kalibrasi Alat Kalibrasi Alat
8 Pencegahan dan Input Ketersediaan APD 100% 65% 70% 75%
Pengendalian Infeksi Proses Penggunaan APD saat melaksanakan tugas 100% 65% 70% 75%
9 UGD Input 1. Pemberi pelayanan di UGD adalah dokter 100% dokter 85% 91% 91%
2. Pelaksana tindakan di UGD adalah perawat
100% 100% 100% 100%
atas instruksi dokter
Proses pelayanan UGD 24 jam Sesuai Sesuai Sesuai
100%
Ketentuan Ketentuan Ketentuan
Output Pemberian Obat sesuai resep dokter 100% 100% 100% 100%
10 Rawat Inap Input 1. Pemberi pelayanan adalah dokter 100% dokter 100% 100% 100%
2. Pelaksana tindakan di rawat inap adalah
100% 100% 100% 100%
perawat atas instruksi dokter
Proses Pelayanan Rawat Inap 24 jam 100% 100% 100% 100%

C. HASIL ANALISIS DAN RENCANA TINDAK LANJUT PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN

NO TARGET CAPAIAN MASALAH ANALISIS TINDAK LANJUT


1 Hasil Survey Kepuasan Hasil survey kepuasan Hasil survey kepuasan Masih ada pasien yang Meningkatkan pelayanan klinis
Pasien pasien: pasien belum mencapai belum merasa puas terhadap di UPT Margo mulyo, salah
Juni 53 % terget pelayanan yang diberikan satunya dengan meingkatkan
Juli 63% pencapaian mutu klinis
Agustus 63% pelayanan
2 Pemberi Pelayanan di Pemberi pelayanan di Belum dilayaninya Pelayanan tidak dilakukan Pengusulan pembuatan SK
Pelayanan Umum 100% Pelayanan umum : pasien pelayanan umum oleh dokter, jika dokter Pendelegasian dokter kepada
dokter Juni 87 % seluruhnya oleh dokter berhalangan masuk kerja. perawat/bidan jika dokter
Juli 91% Sudah ada perbaikan berhalangan hadir
Agustus 96% pelayanan yang ditunjukkan
dengan peningkatan
persentase pelayanan oleh
dokter

Pemberi Pelayanan di Poli Pemberi pelayanan di Puskesmas Margo mulyo Terus meningkatkan
MTBS 100% oleh petugas MTBS sudah 100% memiliki 4 orang petugas pelayanan untuk mencapai
terlatih dilakukan oleh petugas yang telah dilatih tatalaksana hasil optimal.
terlatih. MTBS.
Pemberi Pelayanan di Poli Pemberi pelayanan di Puskesmas Margo mulyo Terus meningkatkan
KIA/KB 100% oleh Bidan KIA/KB sudah 100% memiliki 10 orang Bidan pelayanan untuk mencapai
dilakukan oleh Bidan. yang bertugas di Poli KIA hasil optimal.
secara Shift
Pemberi Pelayanan di Pemberi pelayanan di Belum dilayaninya Pelayanan tidak dilakukan Pengusulan pembuatan SK
Pelayanan Gigi 100% dokter Pelayanan umum : pasien pelayanan umum oleh dokter, jika dokter Pendelegasian dokter kepada
gigi Juni 91 % seluruhnya oleh dokter berhalangan masuk kerja. perawat gigi jika dokter
Juli 92% Sudah ada perbaikan berhalangan hadir
Agustus 95% pelayanan yang ditunjukkan
dengan peningkatan
persentase pelayanan oleh
dokter

3 Pelayanan Laboratorium Fasilitas dan Peralatan Fasilitas dan peralatan Ruang laboratorium belum Pengusulan ruangan
Sederhana Sesuai Standar yang ada belum sesuai sesuai standar dan alat laboratorium yang sesuai
standar belum dilakukan kalibrasi standar dan kalibrasi alat
secara periodik
Waktu tunggu pelayanan Pasien Laboratorium Jika pasien yang akan Pengusulan Pengadaan alat
laboratorium < 60 menit masih adayang dilayani diperiksa lebih dari 1 orang baru.
dengan waktu tunggu dengan pemeriksaan
>60 menit mikroskopik maka waktu
tunggu pasien akan lebih dari
60 menit. Hal ini terjadi
karena keterbatasan alat dan
petugas.

4 Pemantauan pelayanan obat Waktu pelayanan ≥10 Tidak sesuai dengan Keterbatasan petugas ahli Pengusulan tenaga ahli,
racikan dengan standar menit standar indikator sementara dibantu oleh tenaga
indikator ≤10 menit dari profesi lain

Pelayanan KIE farmasi Pelayanan KIE farmasi Tidak sesuai dengan Keterbatasan petugas ahli, Pengusulan tenaga ahli;
sesuai standar 100% ≤100% standar indikator belum adanya leaflet tentang sementara dibantu oleh tenaga
obat dari profesi lain;

5 Pemberi Pelayanan Gizi Sesuai Standar Petugas gizi di puskesmas Terus meningkatkan
berjumlah 2 orang adalah pelayanan untuk mencapai
- lulusan D3 Gizi. hasil optimal.

6 Kelengkapan isi rekam medis Pemberi Pelayanan rekam Tidak ada petugas petugas rekam medis adalah Pengusulan tenaga rekam
100% medis sesuai standar rekam medis yang petugas dari profesi lain medis, pelatihan rekam medis
( Petugas Rekam Medis) sesuai dengan sehingga hasil kerjanya
kompetensinya. belum optimal
Kelengkapan isi rekam Belum diisinya rekam Belum sesuainya pengisian Menghimbau petugas untuk
medis belum mencapai medik pasien sesuai rekam medik pasien mengisi rekam medis dengan
100% ketentuan yang ada benar dan lengkap.
7 Pengendalian Limbah Pengelolaan limbah Puskesmas Margo Pengelolaan Limbah Medis Usulan pembuatan MOU
medis/jarum suntik mulyo tidak memiliki alat di lakukan dengan dengan RS Muhammadiyah
dilakukan sesuai dengan insenerator. melakukan MOU dengan RS Palembang untuk tahun depan.
peraturan perundangan Muhammadiyah Palembang

8 Pemeliharaan sarana Ketapatan kalibrasi alat Alat belum dikalibrasi Alat yang tidak dikalibrasi Usulan Kalibrasi Alat secara
belum mencapai target secara teratur dapat periodik agar hasil
menimbulkan kesalahan pemeriksaan lebih akurat.
hasil pemeriksaan

9 UGD Pemberi pelayanan di Belum dilayaninya Pelayanan tidak dilakukan Pengusulan pembuatan SK
Pelayanan UGD : pasien pelayanan umum oleh dokter pada hari libur Pendelegasian dokter kepada
Juni 85% seluruhnya oleh dokter perawat jika dokter
Juli 91% berhalangan hadir. Pada hari
Agustus 91% libur dapat menghubungi
(konsul) dokter melalui telepon.

10 Pelayanan Rawat Inap sudah Pelayanan rawat inap Pelayanan Rawat inap Pelayanan dilakukan oleh Terus meningkatkan
100% dilakukan oleh dokter 100% dilakukan oleh dokter telah dilakukan 100% dokter secara langsung pada pelayanan untuk mencapai
oleh dokter. jam kerja dan secara oncall hasil optimal.
pada hari libur.
D. MANAGEMENT RESIKO KLINIS

NO UNIT KERJA RESIKO YANG TINGKAT ANALISIS


MUNGKIN TERJADI RESIKO

1. Rekam Medis Salah identifikasi , Tinggi Penyebab :


lamanya waktu tunggu kebisingan,
pasien dipendaftaran, salah
Suara petugas tidak mendengar,
terdengar oleh pasien
salah
menuliskan
identitas

2. Rawat jalan : Salah identifikasi pasien Sedang Penyebab :


Poli umum kebisingan,
Poli MTBS salah
Poli Gigi mendengar
Poli KIA/KB Akibat :
Poli Lansia Menyebabkan
salah diagnosa,
salah obat dan
salah tindakan.

Salah memberikan Sedang Penyebab :


resep kepada pasien Petugas kurang
teliti
Akibat :
salah obat,
salah dosis

Penyebab :
Rekam medis tidak Sedang Pasien
terjaga kerahasiaannya membawa
sendiri rekam
medis dari
pendaftaran ke
poli
Akibat :
Rekam medis
tercecer,
hilang.

3. Apotek Kesalahan pemberian Tinggi Penyebab :


obat Kebisingan,
salah
mendengar
Akibat :
Salah obat,
salah dosis,
resiko alergi

4. Laboratorium Salah menulis hasil Tinggi Penyebab :


pemeriksaan Petugas kurang
teliti
Akibat :
Salah obat,
salah dagnosa

5. UGD Sarana dan prasarana Tinggi Penyebab :


terbatas Alat dan obat
kurang lengkap
Akibat :
Pelayanan
tidak maksimal

6. Rawat Inap Tempat tidur tanpa Sedang Penyebab :


pelindung Belum ada
tempat tidur
berpelindung
kiri dan kanan
Akibat :
resiko pasien
jatuh terutama
pasien balita.

E. INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN BESERTA TARGET

NO INDIKATOR TARGET
1 Tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien 100%
2 Pelaksanaan Komunikasi efektif dalam pelayanan klinis 100%
3 Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat 100%
4 Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan 100%
keperawatan
5 Pengurangan resiko infeksi (Angka kepatuhan cuci tangan, 100%
penggunaan APD)
6 Tidak terjadinya pasien jatuh 100%
F. HASIL MONITORING DAN TINDAK LANJUT PENGUKURAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Sasaran CAPAIAN
RENCANA TINDAK
NO Keselamatan Pasien INDIKATOR TARGET
JUNI JULI AGUST LANJUT
1 Tidak terjadi  Kepatuhan melakukan identifikasi 100% Terdapat 2 Terdapat 2 100% Menyusun kebijakan
kesalahan identifikasi psien pada saat pendaftaran. kasus salah kasus salah identifikasi pasien minimal
pasien  Kepatuhan melakukan identifikasi identifikasi identifikasi dengan dua cara yang
sebelum melakukan tindakan pasien pasien relative tidak berubah,
pengobatan. (Poli MTBS & (Poli Umum & petugas lebih teliti pada
 Kepatuhan melakukan identifikasi Laboratorium) Poli Gigi) saat pendaftaran pasien.
pasien sebelum pemberian obat
2 Pelaksanaan  Kepatuhan melakukan prosedur 100% 100% 100% 100% Melaksanakan komunikasi
Komunikasi efektif transfer efektif antar petugas
dalam pelayanan  Kepatuhan melaksanakan kesehatan dalam
klinis prosedur operan, melakukan pelayanan,
 kepatuhan melaksanakan SBAR melaksanakan monitoring
pada pelaporan kasus. dan tindak lanjut
 Kepatuhan melaksanakan TBK pelaksanaan komunikasi
pada saat menerima instruksi efektif di puskesmas.
dokter.

3 Tidak terjadinya  Kepatuhan pelabelan obat, 100% 100% 100% 100% Melaksanakan prosedur
kesalahan  Kepatuhan melaksanakan 5 benar pelabelan dengan benar,
pemberian obat dalam pemberian obat. melakukan 5 benar dalam
pemberian obat,
memberikan informasi obat
kepada pasien.
4 Tidak terjadinya  Kepatuhan terhadap pelaksanaan 100% 100% 100% 100% Melaksanakan tindakan
kesalahan prosedur prosedur tindakan. klinis sesuai prosedur, lebih
tindakan medis dan  Kepatuhan melakukan double berhati-hati dalam bekerja.
keperawatan check sebelum melakukan Melakukan double check
tindakan agar tidak terjadi sebelum melakukan
kesalahan (obat, Tempat, Orang). tindakan.

5 Pengurangan resiko  Kepatuhan melakukan 100% 65% 70% 75% Melakukan sosialisasi cuci
infeksi (Angka handhygient dengan benar. tangan kepada seluruh staf
kepatuhan cuci  Kepatuhan menggunakan APD puskesmas, melakukan
tangan, penggunaan sesuai ketentuan. pemantauan kepatuhan
APD) petugas memakai APD.
6 Tidak terjadinya  Kepatuhan melakukan kajian 100% Resiko Resiko 100% Usulan pengadaan tempat
pasien jatuh jatuh pada pasien pasien jatuh pasien jatuh tidur yang berpengaman.
karena karena Melaksanakan upaya
tempat tidur tempat tidur pencegahan pasien jatuh
tidak tidak terutama pada pasien
berpengaman berpengaman balita.
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS
(FMEA)

UNIT KERJA : RUANG TINDAKAN / UGD


TIM FMEA
Penanggung Jawab : Hj. Helma Haris, SKM
Anggota :
1. dr.Hj Irta Danillah
2. Sri Eka Aprilia, S.Keb., Bd
3. Selviana Chairani, Am.Kep
4. May Kristinawati, SKM
5. Rohaya, SKM

A. ALUR PROSES SAAT INI

Menerima
pasien dan Membaca Melakukan
Menyiapkan Melakukan
Instruksi Instruksi Tindakan
Obat Tindakan PI
Dokter Dokter Injeksi

B. IDENTIFIKASI FAILURE MODES

No Tahapan kegiatan pada alur proses Failure modes


1 Menerima pasien Salah identifikasi

2 Membaca Instruksi Dokter Salah membaca Instruksi Dokter

3 Menyiapkan Obat Salah obat, salah dosis

4 Melakukan Tindakan pencegahan Tidak melakukan handhygient,


Infeksi Tidak memakai APD

5 Melakukan tindakan injeksi Tertusuk jarum

C. ANALISIS SEBAB DAN AKIBAT DARI TIAP TAHAP MODE


NO FAILURE MODE SEBAB AKIBAT
1 Salah Identifikasi Pasien Tulisan Tidak terbaca Salah pasien (nama,
Umur)
2 Salah Membaca Instruksi Dokter Tulisan tidak terbaca, Salah obat, salah
pemberian obat, salah
dosis
3 Obat kadaluarsa Kurang teliti Mengakibatkan
keracunan pada pasien
4 Tidak melakukan HandHygient Kurang kepatuhan Resiko infeksi dan
petugas penularan infeksi
5 Tidak memakai APD Kurang kepatuhan Resiko infeksi dan
petugas penularan infeksi
6 Tertusuk Jarum Kurang hati-hati dalam Resiko infeksi dan
bekerja penularan penyakit

D. FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

Model Kegiatan
NO Kegagalan / Penyebab Akibat O S D RPN Perbaikan/Perubahan
Kesalahan Desain
1 Salah Tulisan tidak salah identitas 3 2 2 12 Petugas harus lebih
Indentifikasi terbaca pasien teliti, tulisan harus
Pasien lebih jelas agar
mudah terbaca

2 salah membaca Tulisan tidak salah 3 7 2 42 Petugas harus lebih


instruksi dokter terbaca melakukan teliti, tulisan harus
tindakan, salah lebih jelas agar
obat, salah mudah terbaca,
dosis dilakukan double
check kepada dokter
yang memberi
instruksi

3 Obat Kurang teliti Menyebabkan 2 5 1 10 Petugas harus lebih


Kadaluarsa keracunan teliti, baca tanggal
pada pasien kadaluarsa sebelum
memberikan obat
kepada pasien

Model Kegiatan
NO Kegagalan / Penyebab Akibat O S D RPN Perbaikan/Perubahan
Kesalahan Desain
4 Tidak tidak resiko infeksi 4 2 2 16 Melakukan sosialisasi
Melakukan melakukan handhygient,
Pencegahan handhyginet melakukan
Infeksi pemantauan kinerja
tenaga klinis
tidak resiko terjadi 3 3 2 18 Melakukan
memakai infeksi pemantauan kinerja
APD tenaga klinis
tidak hati- resiko tertusuk 2 3 2 12 Melakukan
hati, tidak jarum pemantauan kinerja
menyiapkan tenaga klinis
Safetybox
5 Tertusuk Jarum kurang Hati- Resiko terjadi 3 6 2 36 Menyiapkan
hati infeksi safetybox sebelum
melakukan tindakan

TABEL BANTU UNTUK DIAGRAM PARETO

%ASE
NO MODEL RPN KUMULATIF
KUMULATIF
1 Salah Membaca Instruksi Dokter 42 42 29%
2 Tertusuk Jarum 36 78 53%
3 Tidak Memakai APD 18 96 66%
4 Tidak melakukan Handhygient 16 112 77%
5 Salah Identifikasi 12 124 91%
6 Tidak Menyiapkan Savetybox 12 136 93%
7 Obat Kadaluarsa 10 146 100%
TOTAL 146 734

DIAGRAM PARETO
140 100%
120 80%
100
80 60%
60 40%
40
20%
20
0 0%
er m D
en
t si ox sa
okt a ru AP gi ka yb ar
iD J ai hy ti fi e t
a lu
ks s uk ak nd en S av ad
s tru rtu em Ha h
Id an a t K
In Te M an la pk
da
k
uk Sa yia Ob
ca Ti ak
ba el en
em km kM
M
da da
a h i Ti
S al T

RPN %ASE KUMULATIF

ALUR PROSES YANG BARU


Menerima
pasien

Lakukan
Instruksi Jelas ya
Identifikasi ke Baca Instruksi
pasien (nama, (nama Obat, Menyiapkan
Dokter
Dosis, cara
umur) Obat
pemberian)

Tidak Memastikan
Obat benar
Konfirmasi
(Jenis obat dan
ulang kepada
kadaluarsa)
Dokter

Melakukan Melakukan
Menyiapkan
Tindakan Injeksi
Savetybox Tindakan PI
Pada Pasien
BAB III
PENUTUP

Standar akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, baik untuk puskesmas, klinik
pratama, maupun tempat praktik dokter/dokter gigi mensyaratkan diterapkan manajemen risiko
sebagai upaya untuk meminimalkan risiko bagi pasien, sasaran kegiatan upaya kesehatan
masyarakat, dan lingkungan, yang terkait dengan pelayanan yang disediakan oleh fasilitas
kesehatan tingkat pertama dan menjamin keselamatan pasien.
Dalam melaksanakan kegiatan Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko, perlu
disusun rencana program Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko yang terintegrasi dalam
Program Mutu Puskesmas/Klinik dan Keselamatan Pasien, dilaksanakan, dimonitor, dan
dievaluasi.
Pelaporan kegiatan Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko, serta Insiden
Keselamatan Pasien wajib diberi umpan balik dan ditindak lanjuti dalam upaya untuk
meningkatkan keselamatan pasien, dan meminimalkan risiko dalam pelayanan kesehatan
tingkat pertama kepada masyarakat.
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MARGO MULYO
Desa Margo Mulyo Jalur 16 Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin
Kode Pos 30975 Email : Puskesmas16@gmail.com

Margo mulyo, 22 September 2018

Nomor : / PKM-MM16 / IX / 2018 Kepada YTH.


Lamp : 1 berkas Kepala Dinas Kesehatan
Perihal : Laporan Mutu Layanan Klinis di –
Pangkalan Balai

SURAT PENGANTAR

Bersama ini kami kirimkan laporan pelaksanaan penilaian mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien UPT Puskesmas Margo mulyo periode Mei – Juli 2018. Demikian surat pengantar ini
kami buat, semoga dapat dikabulkan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima
kasih

KA. UPT Puskesmas Margo Mulyo

Zuraidah, SKM
NIP : 196308141990022004

Anda mungkin juga menyukai