Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS

DAN NILAI PASAR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN


PT MAYORA INDAH, TBK

Nurul Fazira, 2Cahyo Pramono


1
1,2
Department of Management, Panca Budi Development University, Medan

Email Correspondence: nurulfazira@gmail.com

Abstract. This study aims to assess the financial performance of PT Mayora Indah Tbk from 2017 to
2022 in terms of financial ratios. The financial ratios used are liquidity, profitability, solvency,
activity and market ratios. This study is a quantitative descriptive research. Data collection
techniques were carried out using the documentation method in the form of secondary data and
assessment literature. The data analysis technique used is financial ratio analysis in the form of a
comparison of the performance of the company's financial ratios with the industry average. The
results of this study indicate that PT Mayora Indah Tbk's current ratio for the 2017-2022 period tends
to be better than the industry's average current ratio. Mayora Indah Tbk's return on assets ratio for
the 2017-2022 period tends to be better in 2017 and in 2019-2022, while in 2018 it tends to be less
than the industry average. The ratio of debt to equity (solvency) of the company PT Mayora Indah
Tbk for the 2017-2022 period tends to be better in 2020-2022 because the value is lower than the
industry average while in 2017-2019 it has a better value than the industry average because greater
solvency value. The company's activity ratio during the 2017-2020 period tends to be better when
compared to the industry average. The company's market ratio tends to be better during the 2017-
2018 period, meaning that the company has high trust in the capital market.

Keywords: Liquidity, Profitability, Solvency, Activity and Market Ratio

INTRODUCTION
Kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas
perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu. Dengan pengukuran kinerja keuangan,
dapat dilihat prospek pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan. Perusahaan dikatakan
berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja tertentu yang telah ditetapkan. Menurut
(Darminto, 2019) unsur dari kenerja keuangan perusahaan adalah unsur yang berkaitan secara
langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan yang disajikan pada laporan laba rugi, penghasilan
bersih seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagian dasar bagi ukuran lainnya. Salah
satu kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan adalah masalah efisiensi modal kerja.
Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan, karena meliputi
pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai
aktiva ini. Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerja yang memuaskan,
maka perusahaan kemungkinan mengalami insolvency (tidak mampu memenuhi kewajiban jatuh
tempo) dan bahkan mungkin terpaksa harus dilikuiditasi. Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat
menutup hutang lancar sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan (margin
safety) yang memuaskan.
Sementara itu jika perusahaan menetapkan modal kerja yang berlebih akan menyebabkan
perusahaan overlikuid sehingga menimbulkan dana menganggur yang akan mengakibatkan inefisiensi
perusahaan, dan membuang kesempatan untuk memperoleh laba. Menurut (Kasmir, 2018) modal
kerja adalah modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja juga
dapat diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek
seperti kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan dan aktiva lancar lainnya. Menurut (Husnan &
Pudjiastuti, 2015) menyatakan bahwa indikator adanya manajemen modal yang baik adalah adanya
efisiensi modal kerja. Efisiensi modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja (working capital
turnover), perputaran piutang (receivable turnover), dan perputaran persediaan (inventory turnover).
Perputaran modal kerja dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat
kembali menjadi kas. Makin pendek periode perputaran modal kerja, makin cepat perputarannya

1
sehingga perputaran moda kerja semakin tinggi dan perusahaan makin efisien yang pada akhirnya
profitabilitas semakin meningkat.
Penelitian ini dilakukan di PT Mayora Indah Tbk yang merupakan salah satu perusahaan
perseroan industri terbesar dan terkenal di Indonesia yang bergerak dibidang memproduksi olahan
makanan dan minuman yang bangsa pasarnya sudah tersebar hingga ke asia serta lima benua. PT
Mayora Indah, Tbk dikenal sebagai pemimpin pangsa pasar dikarenakan PT Mayora Indah Tbk selalu
sukses dalam measarkan produknya hingga sangat Diminati masyarakat Indonesia. PT Mayora Indah,
Tbk memproduksi makanan dan minuman yang cepat saji seperti biskuit, kembang gula, wafer,
cokelat, kopi, makanan kesehatan. Berikut disajikan indikator kinerja keuangan pada perusahaan PT.
Mayora Indah Tbk 2017-2022.

Tabel 1. Perkembangan Aktiva Lancar dan Hutang Lancar PT Mayora Indah, Tbk
Tahun 2017-2022
Tahun Aktiva Lancar Perkembangan Hutang Lancar Perkembangan
2022 14772623976128 13.90% 5636627301308 1.17%
2021 12969783874643 1.02% 5570773488770 37.62%
2020 12838729162094 0.49% 3475323711943 -6.88%
2019 12776102781513 1.01% 3714359539201 -28.27%
2018 12647858727572 18.49% 4764510387113 6.11%
2017 10674199571313 - 4473628322966 -
Sumber: www.idx.co.id, 2023
Jika dilihat dari Tabel 1., perkembangan aktiva lancar mengalami peningkatan yang cukup
signifikan di tahun 2018 sebesar 18,49% dan di tahun 2022 sebesar 13,9% akan tetapi aktiva lancar
perkembangannya sangat kecil yaitu di tahun 2019 sebesar 1,01%, di tahun 2020 sebesar 0,49% dan
di tahun 2021 sebesar 1,02%. Dilihat dari perkembangan hutang lancar sangat tinggi di tahun 2021
sebesar 37,62% yang artinya perusahaan menambah hutang jangka pendeknya dan perkembangan
hutang menurun di tahun 2019 sebesar -28,27% artinya perusahaan menurunkan jumlah hutang.
Meningkatnya jumlah hutang di tahaun 2021 karena perusahaan menambah hutang di bank sehingga
dapat meningkatkan beban perusahaan yang berpotensi pada menurunnya tingkat likuiditas
perusahaan.

Tabel 2. Perkembangan Laba Bersih dan Total Aset PT Mayora Indah, Tbk
Tahun 2017-2022
Tahun Laba Bersih Perkembangan Total Aset Perkembangan
2022 1970064538149 62.67% 22276160695411 11.84%
2021 1211052647953 -42.28% 19917653265528 0.71%
2020 2098168514645 2.28% 19777500514550 3.88%
2019 2051404206764 16.53% 19037918806473 8.22%
2018 1760434280304 7.94% 17591706426634 17.94%
2017 1630953830893 - 14915849800251 -
Sumber: www.idx.co.id, 2023
Jika dilihat dari Tabel 2., perkembangan laba bersih perusahaan mengalami peningkatan yang
cukup signifikan di tahun 2022 sebesar 62,67%. Meningkatnya laba bersih perusahaan disebabkan
terutama karena meningkatnya jumlah penjualan dan menurunnya beban penjualan perusahaan di
tahun 2022. Perkembangan laba bersih menurun signifikan di tahun 2021 sebesar -42,28% yang
disebabkan karena menurunnya pendapatan dari selisih kurs mata uang asing di tahun 2021 bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang lebih tinggi. Perkembangan total aset perusahaan sangat
signifikan di tahun 2018 sebesar 17,94% yang disebabkan karena meningkatnya jumlah persediaan
perusahaan. Perkembangan total aset sangat rendah terjadi di tahun 2021 hanya sebesar 0,71%.

2
Tabel 3. Perkembangan Total Hutang dan Modal PT Mayora Indah Tbk
Tahun 2017-2022
Tahun Total Hutang Perkembangan Modal Perkembangan
2022 9441466604896 10.33% 22276160695411 11.84%
2021 8557621869393 0.61% 19917653265528 0.71%
2020 8506032464592 -6.79% 19777500514550 3.88%
2019 9125978611155 0.85% 19037918806473 8.22%
2018 9049161944940 19.67% 17591706426634 17.94%
2017 7561503434179 14915849800251 -
Sumber: www.idx.co.id, 2023
Jika dilihat dari Tabel 3., perkembangan total hutang mengalami peningkatan yang cukup
signifikan di tahun 2022 sebesar 10,33%. Meningkatnya hutang perusahaan disebabkan terutama
karena meningkatnya hutang bank jangka pendek perusahaan di tahun 2022. Perkembangan modal
meningkat signifikan di tahun 2018 sebesar 16,16% dan perkembangan modal sangat rendah terjadi di
tahun 2021 hanya sebesar 0,79%.
Tabel 4. Perkembangan Penjualan Bersih dan Total Aset PT Mayora Indah, Tbk
Tahun 2017-2022
Tahun Penjualan Bersih Perkembangan Total Aset Perkembangan
2022 30669405967404 9.91% 22276160695411 11.84%
2021 27904558322183 14.00% 19917653265528 0.71%
2020 24476953742651 -2.20% 19777500514550 3.88%
2019 25026739472547 4.01% 19037918806473 8.22%
2018 24060802395725 15.58% 17591706426634 17.94%
2017 20816673946473 14915849800251 -
Sumber: www.idx.co.id, 2023
Jika dilihat dari Tabel 4., perkembangan penjualan bersih mengalami peningkatan yang cukup
signifikan di tahun 2018 sebesar 15,58%. Perkembangan penjualan bersih mencapai -2,20% di tahun
2020 artinya terjadi penurunan penjualan bersih. Penjualan bersih yang tinggi menunjukkan aktivitas
operasional perusahaan berjalan dengan baik sedangkan penurunan perkembangan penjualan
menunjukkan aktivitas produksi menurun karena permintaan di pasar mengalami penurunan.
Perkembangan total aset perusahaan sangat signifikan di tahun 2018 sebesar 17,94% yang disebabkan
karena meningkatnya jumlah persediaan perusahaan. Perkembangan total aset sangat rendah terjadi di
tahun 2021 hanya sebesar 0,71%.
Tabel 5. Perkembangan Harga Saham dan Earning Per Share PT Mayora Indah, Tbk
Tahun 2017 – 2022
Tahun Harga Saham Perkembangan Earning Per Share Perkembangan
2022 2500 22.55% 87 64.15%
2021 2040 -24.72% 53 -42.39%
2020 2710 32.20% 92 3.37%
2019 2050 -21.76% 89 15.58%
2018 2620 29.70% 77 8.45%
2017 2020  - 71 -
Sumber: www.idx.co.id, 2023
Jika dilihat dari Tabel 5 perkembangan harga saham mengalami peningkatan yang cukup
signifikan di tahun 2020 sebesar 32,20%. Meningkatnya harga saham menunjuukkan reaksi pasar atas
perusahaan sangat baik. Adapun penurunan harga saham sangat signifikan terjadi di tahun 2021
sebesar -24,72% yang disebabkan sentimen negatif pasar modal pada perusahaan. Perkembangan
earning per share sangat tinggi di tahun 2022 sebesar 64,15% yang disebabkan perusahaan mengalami
peningkatan laba bersih sehingga memberikan dividen bagi pemegang saham. Sedangkan penuunan

3
earning per share terhadi di tahun 2021 sebesar -42,39% disebabkan kerena menurunnya laba bersih
perusahaan.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul
“Analisis Rasio Likuiditas Profitabilitas Solvabilitas Aktivas Dan Nilai Pasar Untuk Mengukur
Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Mayora Indah Tbk Periode 2017-2022”

LITERATURE REVIEW
Teori Agency
Kepemilikan dan pengendalian yang terpisah dalam suatu perusahaan adalah salah satu faktor
yang memicu timbulnya konflik kepentingan yang bisa disebut dengan konflik keagenan atau (agency
theory). Konflik keagenan timbul antara pihak yang memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda-
beda dapat menyulitkan dan menghambat perusahaan dalam mencapai kinerja yang positif guna
menghasilkan nilai untuk perusahaan itu sendiri dan juga bagi shareholders (Putra et al., 2016).

Laporan Keuangan
Laporan keuangan melaporkan perestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar
bersama analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan.
Laporan tahunan merupakan dokumen yang memberikan informasi kepada pemegang saham dan
diaudit sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima pada umumnya. Menurut (Kasmir,
2019) laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi 2 (dua) laporan
utama yakni neraca dan juga laporan laba rugi.

Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas
perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu. Dengan pengukuran kinerja keuangan,
dapat dilihat prospek pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan. Perusahaan dikatakan
berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja tertentu yang telah ditetapkan (Hery, 2016).

Likuiditas
Menurut (Irawan & Zainal, 2018) berpendapat bahwa rasio likuiditas yaitu menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi
atau kemempuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saaat ditagih. Parameter
rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio. Current ratio (rasio lancar)
membandingkan antar aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini memberikan informasi mengenai
kemampuan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar. Yang termasuk dalam hutang lancar seperti
kas, piutang dagang, efek, persediaan dan aktiva-aktiva lainnya. Rumus current ratio, yaitu:

Aktiva Lancar
CR= x 100 %
Kewajiban Lancar
Profitabilitas
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit disebut profitabilitas, profitabilitas adalah
hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan (Irawan & Zainal, 2018). Menurut (Kasmir,
2018) menyatakan rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan, rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan. Return on asset menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
aktiva yang digunakan perusahaan dengan seluruh modal yang ada didalamnya untuk menghasilkan
keuntungan. Semakin besar return on asset suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi
penggunaan assetnya. Rumus Return on asset, yaitu:

Laba Bersih
ROA= x 100 %
Total Aktiva

4
Solvabilitas
Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang atau dapat dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (Kasmir, 2018). Solvabilitas merupakan suatu
rasio yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan dengan modal
maupun aset perusahaan. Rasio solvabilitas dalam penelitian ini diukur dengan DER (Debt to equity
ratio). Rasio ini digunakan untuk membandingkan sumber modal yang berasal dari hutang dengan
modal sendiri. Menurut (Harahap, 2018) diukur dengan rumus:

Total Debt
DER= x 100 %
Total Equity
Rasio Aktifitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan
semua sumber daya yang ada padanya (Kasmir, 2018). Semua rasio aktivitas ini melibatkan
perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio aktivitas
digunakan untuk mengetahui efisiensi organisasi dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan
kas dan pendapatan. Rasio ini digunakan untuk memeriksa tingkat investasi yang dilakukan pada aset
dan pendapatan yang dihasilkannya. Rasio aktiivitas diukur dengan rasio perputaran total aset (total
asset turnover). Rasio ini  mengukur aktivitas aset dan kemampuan perusahaan menghasilkan
penjualan melalui asetnya. Rumus untuk menghitungnya, sebagai berikut:

Penjualan
Total Asset Turnover =
Total Aset Rata−Rata
Rasio Pasar
Rasio ini merupakan ukuran yang paling komprehensif untuk menilai hasil kerja perusahaan
karena rasio tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh rasio risiko (likuiditas dan solvabilitas) dan
rasio hasil pengembalian (aktivitas dan profitabilitas). Rasio ini penting sekali karena hubungannnya
dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan pemegang saham. Menurut (Fahmi,
2018) rasio penilaian pasar menyatakan bahwa rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di
pasar. Rasio ini mampu memberi pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi
penerapan yang akan dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan datang. Menurut (Halim,
2012) menyatakan rasio pasar digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar kemampuan
manajemen untuk mencapai nilai pasar yang melebihi pengeluaran kas. Pengukurannya dengan price
earning ratio (rasio harga terhadap laba) adalah perbandingan antara market price per share (harga
pasar per lembar saham) dengan earning per share (laba per lembar saham). Menurut (Brigham &
Houston, 2016) Rasio harga per saham terhadap laba per saham menunjukkan jumlah yang rela
dibayarkan oleh investor untuk setiap dolar laba yang dilaporkan. Rumusnya, sebagai berikut:

Market Price Per Share


PER= x 100 %
Earning Per Share
RESEARCH METHODS
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel
lain (Sugiyono, 2019). Penelitian ini menganalisis rasio likuiditas (current ratio), profitabilitas
(return on assets), solvabilitas (debt to equity ratio), aktivitas (total assets turnover) dan rasio pasar
(price earning ratio) pada PT Mayora Indah, Tbk periode 2017-2022 dijadikan sampel penelitian
(Sugiyono, 2019).

RESULTS AND DISCUSSION

5
Hasil Perhitungan dan Pembahasan Rasio Keuangan PT Mayora Indah, Tbk penulis
menggunakan rata-rata industri dengan menghitung dari empat perusahaan sejenis dengan periode
yang sama untuk memperoleh standar standar umum sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan.

Current Ratio

Tabel 6. Hasil Perhitungan Rasio Lancar (Current Ratio) PT Mayora Indah, Tbk
Periode 2017-2022 (Dalam Rupiah)
Tahun Hutang Lancar Aktiva Lancar CR Rata-Rata Industri
2022 5636627301308 14772623976128 262.08% 195.00%
2021 5570773488770 12969783874643 232.82% 166.25%
2020 3475323711943 12838729162094 369.43% 206.25%
2019 3714359539201 12776102781513 343.97% 159.75%
2018 4764510387113 12647858727572 265.46% 184.50%
2017 4473628322966 10674199571313 238.60% 175.00%
Sumber : www.idx.co.id, 2023
Rasio lancar pada tahun 2017 sebesar 238,60% artinya setiap Rp100,00 liabilitas lancar dijamin
oleh Rp238,60 aset lancar. Pada tahun 2018 sebesar 232,82% artinya setiap Rp100,00 liabilitas lancar
dijamin oleh Rp232,82 aset lancar. Pada tahun 2019 sebesar 343.97%, artinya setiap Rp100,00
liabilitas lancar dijamin oleh Rp343.97% aset lancar. Pada tahun 2020 sebesar 369.43%, artinya setiap
Rp100,00 liabilitas lancar dijamin oleh Rp369.43 aset lancar. Pada tahun 2021 sebesar 232.82%,
artinya setiap Rp100,00 liabilitas lancar dijamin oleh Rp232.82 aset lancar. Berdasarkan analisis rasio
lancar (current ratio), jika dilihat dari presentasenya kinerja terbaik terjadi pada tahun 2022 yaitu
sebesar 262.08% yang melebihi rata-rata industri yaitu sebesar 195%, namun kinerja rasio lancar PT
Mayora Indah Tbk yang diperoleh selama tahun 2017-2022 dapat disimpulkan cenderung baik jika
dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya karena nilai rasionya masih dibawah rata-rata
industri.

Return on Asset

Tabel 7. Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas (Return on Asset) PT Mayora Indah, Tbk
Periode 2017-2022 (Dalam Rupiah)
Tahun Laba Bersih TA ROA Rata-Rata Industri
2022 1970064538149 22276160695411 8.84% 6.41%
2021 1211052647953 19917653265528 6.08% 5.77%
2020 2098168514645 19777500514550 10.61% 5,7%
2019 2051404206764 19037918806473 10.78% 7.73%
2018 1760434280304 17591706426634 10.01% 19.02%
2017 1630953830893 14915849800251 10.93% 4.56%
Sumber: www.idx.co.id, 2023
Rasio hasil pengembalian atas aset pada tahun 2017 sebesar 10,93%, artinya dengan aset
sebesar Rp100,00 maka perusahaan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp10,93. Pada tahun
2018 sebesar 10.01%, artinya dengan aset sebesar Rp100,00 maka bersih yang dialami perusahaan
sebesar Rp10.01. Pada tahun 2019 sebesar 10,78%, artinya dengan aset sebesar Rp100,00 maka
perusahaan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp10.01. Pada tahun 2020 sebesar 10.61%,
artinya dengan aset sebesar Rp100,00 maka laba bersih yang dialami perusahaan sebesar Rp10.61.
Pada tahun 2021 sebesar 6.08%, artinya dengan aset sebesar Rp100,00 maka laba bersih yang dialami
perusahaan sebesar Rp6.08. Pada tahun 2022 sebesar 8.84%, artinya dengan aset sebesar Rp100,00
maka laba bersih yang dialami perusahaan sebesar Rp8.84. Berdasarkan analisis nilai rasio hasil

6
pengembalian atas aset selama tahun 2017-2022 cenderung kurang baik jika dibandingkan dengan
perusahaan sejenis lainnya di tahun 2018.

Debt to Equity Ratio

Tabel 8. Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas (Debt To Equity Ratio) PT Mayora Indah Tbk
Periode 2017-2022 (Dalam Rupiah)
Rata-Rata
Tahun TH Modal DER
Industri
2022 9441466604896 12834694090515 73.56% 77.25%
2021 8557621869393 11360031396135 75.33% 84.25%
2020 8506032464592 11271468049958 75.47% 78.75%
2019 9125978611155 9911940195318 92.07% 59.25%
2018 9049161944940 8542544481694 105.93% 64.75%
2017 7561503434179 7354346366072 102.82% 65.75%
Sumber: www.idx.co.id, 2023
Rasio utang terhadap modal pada tahun 2017 sebesar 102,82%, artinya setiap Rp102,82 utang
hanya dijamin oleh Rp100,00 modal. Pada tahun 2018 sebesar 105.93%, artinya setiap Rp105.93
utang hanya dijamin oleh Rp100,00 modal. Pada tahun 2019 sebesar 92.07%, artinya setiap Rp92.07
utang hanya dijamin oleh Rp100,00 modal. Pada tahun 2020 sebesar 75.47%, artinya setiap Rp75.47
utang hanya dijamin oleh Rp100,00 modal. Pada tahun 2021 sebesar 75.33%, artinya setiap Rp75.33
utang hanya dijamin oleh Rp100,00 modal. Pada tahun 2022 sebesar 73.56%, artinya setiap Rp73.56
utang hanya dijamin oleh Rp100,00 modal.
Berdasarkan analisis rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio), jika dilihat dari
presentasenya kinerja terbaik terjadi pada tahun 2020, 2021 dan 2022 karena masih dibawah rata-rata
industri perusahaan sejenis. Kinerja rasio utang terhadap modal pada tahun 2017-2019 cenderung
kurang baik jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya karena besar rasionya masih diatas
rata-rata industri. Semakin tinggi rasio utang terhadap modal maka semakin kecil jumlah modal yang
dijadikan sebagai jaminan utang sehingga menimbulkan konsekuensi bagi kreditor untuk menanggung
risiko yang lebih besar pada saat debitur mengalami kegagalan keuangan.

Tabel 9. Hasil Perhitungan Rasio Akivitas (Turn Asset Turn Over) PT Mayora Indah Tbk
Periode 2017-2022 (Dalam Rupiah)
Tahun Penjualan Bersih TA TATO Rata-rata Industri
2022 30669405967404 22276160695411 1.377 0.63
2021 27904558322183 19917653265528 1.401 0.54
2020 24476953742651 19777500514550 1.238 0.49
2019 25026739472547 19037918806473 1.315 0.73
2018 24060802395725 17591706426634 1.368 0.69
2017 20816673946473 14915849800251 1.396 0.68
Sumber: www.idx.co.id, 2023
Rasio perputaran total aset pada tahun 2017 sebesar 1.396 artinya setiap Rp1,00 total aset turut
berkontribusi menciptakan Rp1.396 penjualan. Pada tahun 2018 sebesar 1,368, artinya setiap Rp1,00
total aset turut berkontribusi menciptakan Rp1,368 penjualan. Pada tahun 2019 sebesar 1,315, artinya
setiap Rp1,00 total aset turut berkontribusi menciptakan Rp1,315 penjualan. Pada tahun 2020 sebesar
1,238, artinya setiap Rp1,00 total aset turut berkontribusi menciptakan Rp 1,328 penjualan. Pada
tahun 2021 sebesar 1,401 artinya setiap Rp1,00 total aset turut berkontribusi menciptakan Rp1,401
penjualan. Pada tahun 2022 sebesar 1,377 artinya setiap Rp1,00 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp1,3771 penjualan.

7
Tabel 10. Hasil Perhitungan Rasio Pasar (Price To Earning Ratio) PT Mayora Indah Tbk
Periode 2017-2022 (Dalam Rupiah)
Tahun Harga saham EPS PER Rata-Rata Industri
2022 2500 87 28.73563 11.38
2021 2040 53 38.49057 -4.15
2020 2710 92 29.45652 1.37
2019 2050 89 23.03371 -4.62
2018 2620 77 34.02597 13.72
2017 2020 71 28.4507 20.07
Sumber: www.idx.co.id, 2023
Price earning ratio yang tinggi mengindikasikan investor mengharapkan pertumbuhan laba
bersih yang tinggi dari perusahaan. Price earning ratio yang tinggi pada saham dapat
diinterpretasikan sebagai saham yang mahal jika pada periode waktu mendatang perusahaan tidak
mampu meraih laba bersih yang lebih tinggi. Tingginya rendahnya price earning ratio ditentukan
dengan membandingkannya dengan price earning ratio saham lain atau price earning sektor/pasar
yang sesuai untuk dijadikan perbandingan. Perusahaan yang merugi tidak memiliki price earning
ratio.

CONCLUSIONS AND RECOMMENDATIONS


CONCLUSIONS
1. Rasio lancar (current ratio) perusahaan PT Mayora Indah Tbk Periode 2017-2022 cenderung
lebih baik dibandingkan rasio lancar rata-rata industri.
2. Rasio hasil pengembalian atas aset (return on asset) Mayora Indah Tbk Periode 2017-2022
cenderung lebih baik di tahun 2017 dan di tahun 2019-2022 sedangkan di tahun 2018 cenderung
kurang lebih baik dibanding dengan rata-rata industri.
3. Rasio utang terhadap modal (solvabilitas) perusahaan PT Mayora Indah Tbk Periode 2017-2022
cenderung lebih baik di tahun 2020-2022 karena nilai lebih kecil dari rata-rata industri sedangkan
di tahun 2017-2019 memiliki nilai yang lebih baik dibanding rata-rata industri karena nilai
solvabilitas yang lebuh besar.
4. Rasio aktivitas perusahaan selama kurun waktu 2017-2020 cenderung lebih baik bila
dibandingkan dengan rata-rata industri.
5. Rasio pasarperusahaan cenderung lebuh baik selama kurun waktu 2017-2018 artinya perusahaan
memiliki kepercayaan yang tinggi di pasar modal.

RECOMMENDATIONS
1. Diperlukan penambahan aset lancar perusahaan sebagai jaminan terhadap utang jangka pendek
dan diperlukan penambahan kas dan setara kas yang lebih banyak dan pengendalian terhadap
utang jangka pendek.
2. Memberikan pinjaman kepada debitur yang memiliki tingkat rasio solvabilitas yang tinggi
menimbulkan konsekuensi bagi kreditor untuk menanggung risiko yang lebih besar pada saat
debitur mengalami kegagalan keuangan. Oleh sebab itu diperlukan penambahan aset dan ekuitas
serta pengendalian terhadap utang jangka panjang.
3. Disarankan bagi perusahan untuk melakukan penagihan piutang secara efektif dan pengelolaan
total aset yang baik.
4. Diperlukan peningkatan penjualan dengan memperhatikan trend pasar saat ini agar pemasaran
menjadi lebih kreatif sehingga segmentasi pasar semakin bertambah. Selain itu, diperlukan
efisiensi biaya pemasaran yang akan menghemat beban penjualan dan pemasaran serta
pengelolaan total aset yang maksimal agar berkontribusi pada penjualan.

REFERENCE
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2016). Manajemen Keuangan. Erlangga.
Darminto, D. P. (2019). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. UPP STIM YKPN.

8
Fahmi, I. (2018). Analisis Kinerja Keuangan: Panduan Bagi Akademisi, Manajer, Investor dan
Menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan. Alfabeta.
Halim, A. (2012). Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Keempat. Penerbit Salemba
Empat.
Harahap, S. S. (2018). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Rajawali Pers.
Hery. (2016). Mengenal dan Memahami Dasar Dasar Laporan Keuangan. PT Grasindo.
Husnan, S., & Pudjiastuti, E. (2015). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketujuh. UPP STIM
YKPN.
Irawan, & Zainal, A. T. (2018). Financial Statement Analysis Tinjauan Research Dan Penelitian Bisnis.
Smartprint.
Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Ke 12. PT Raja Grafindo Persada.
Putra, P. S., Ananingtiyas, H., Sari, D. R., Dewi, A. S., & Silvy, M. (2016). Pengaruh Tingkat Literasi
Keuangan, Experienced Regret, dan Risk Tolerance pada Pemilihan Jenis Investasi. Journal of
Business and Banking, 5(2), 271–282.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV Alfabeta.
 

Anda mungkin juga menyukai