Dokumen 1 Non-Kurmer Full
Dokumen 1 Non-Kurmer Full
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum SDN Nongkodono juga mengembangkan nilai-nilai penguatan
pendidikan karakter yang meliputi 5 dimensi karakter yaitu religius, nasionalis, mandiri,
gotong royong dan integritas. Lima dimensi tersebut dikembangkan sekaligus
diintegrasikan di kegiatan pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Selain itu kurikulum SDN Nongkodono juga mengembangkan kurikulum berbasis
lingkungan. Program budaya lingkungan hidup di sekolah tersebut terintegrasi di semua
tema dan pembelajaran tematik. Program tersebut diadakan dengan tujuan untuk
mewujudkan siswa yang berbudaya lingkungan.
SDN Nongkodono juga mengembangkan budaya literasi sekolah. Budaya tersebut
teraplikasikan dalam berbagai kegiatan pembiasaan yaitu budaya 10 menit baca sebelum
pembelajaran inti berlangsung, budaya berkunjung ke perpustakaan secara rutin dan
terjadwal.
Untuk memenuhi amanat undang-undang serta peraturan pemerintah seperti
tersebut di atas dan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta
tujuan pendidikan sekolah khususnya, maka SDN Nongkodono Kec. Kauman
memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum SDN Nongkodono Kec. Kauman
pada setiap pergantian tahun pelajaran. Melalui kurikulum ini sekolah dapat
melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan
kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga
sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar
sekolah.
Penyusunan kurikulum ini telah melalui beberapa tahap, mulai dari membentuk
tim pengembang kurikulum sekolah, menyiapkan dan mengkaji peraturan perundang-
undangan yang berlaku, melakukan analisis konteks, melaksanakan rapat koordinasi
penusunan KTSP, melakukan penelaahan dan penyempurnaan KTSP kurikulum 2013,
menetapkan dan mengesahkan pemberlakuan KTSP.
SDN Nongkodono termasuk sekolah inklusif, sehingga sekolah dalam
melaksanakan pembelajaran tetap mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan
pendidikan menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri.
Untuk alasan tersebut, SDN Nongkodono merancang program inklusif dalam bentuk
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah
dengan sarana prasarana yang ada dalam mendukung proses pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Secara sosial ekonomi, peserta didik memiliki
latar belakang orang tua yang berbeda tingkat ekonominya yang disebabkan dari sebagian
orang tua mempunyai tingkat pendidikan dan matapencaharian yang berbeda.. Selain
itu, minat bakat peserta didik yang sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar
belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu
diimplemetasikan secara utuh di SDN Nongkodono dengan visi ” Terciptanya siswa
yang berkarakter, cerdas, terampil, berbudaya, dan berwawasan global,
B. Landasan Hukum
Kurikulum Pendidikan Dasar SDN Nongkodono Ponorogo dikembangkan, berlandaskan
pada:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup .
3. Undang-Undang No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan terakhir Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 15 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
C. Acuan Konseptual
Acuan konseptual penyusunan KTSP/Kurikulum SDN Nongkodono adalah sebagai
berikut.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003
Pasal 3 adalah: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Indikator visi :
Terwujudnya akses pendidikan yang berkualitas, berdaya saing, dan merata dengan
indikator sasaran harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah bagi seluruh warga.
Sasaran :
Kegiatan :
A. Struktur Kurikulum
SDN Nongkodono pada tahun pelajaran 2023/2024 untuk kelas 3 dan 6
menggunakan Kurikulum 2013 darurat. Karena itu proses pembelajaran sebagian besar
menggunakan pendekatan tematik kecuali muatan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Muatan Lokal Pendidikan Budi Pekerti, dan Muatan Lokal Bahasa Jawa yang
menggunakan pendekatan mata pelajaran. Khusus untuk kelas 6, mata pelajaran
Matematika dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran.
Adapun struktur kurikulum dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 3.1
STRUKTUR KURIKULUM
SDN NONGKODONO PONOROGO
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KELAS III dan VI
Jumlah 4 4 12 10 30
Keterangan:
1. *) Ekuivalen 2 jam pelajaran
2. Sekolah menambah 2 jam pelajaran dari struktur kurikulum nasional untuk setiap
kelas
3. Penambahan jumlah jam digunakan untuk Muatan Lokal wajib yaitu Muatan Lokal
Bahasa Jawa
4. Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit.
5. Untuk kelas 2-3, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, kecuali
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Muatan Lokal menggunakan pendekatan
mata pelajaran.
6. Untuk kelas 5-6, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, kecuali
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal, Matematika, dan PJOK
menggunakan pendekatan mata pelajaran.
B. Muatan Nasional
Pada tahun pelajaran 2023/2024 SDN Nongkodono menggunakan muatan
Kurikulum 2013 darurat untuk kelas 3 dan 6. Muatan Kurikulum yang digunakan sebagai
mana tercantun dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi dan
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 yang disempurnakan Permendikbud Nomor 37
Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar serta didukung oleh
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 7l9/P/2020
tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi
Khusus.
Pada tahun 2021 sekolah juga melakukan Insersi Pendidikan antikorupsi yang
diintegrasikan pada pembelajaran PPKn dilaksanakan secara berkelanjutan, ditekankan
pada pembentukan sikap dan perilaku tanpa meninggalkan pengetahuan dan
keterampilan, serta pengembangan keteladanan antikorupsi. Oleh karena itu, diperlukan
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang dapat
ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6. Pengalokasian waktu untuk
kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak
mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi
Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler
dalam pembelajaran tema dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
C. Muatan Pelajaran
Muatan pelajaran Kurikulum SDN Nongkodono sebagai berikut:
1. Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menunjukkan Perilaku:
a. jujur, d. percaya diri
b. disiplin, e. peduli, dan
c. santun, f. bertanggung jawab dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara :
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak:
a. kreatif d. mandiri
b. produktif, e. Kolaboratif, dan
c. kritis, f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Kelas III
PPKn
KOMPETENSI DASAR 1 KOMPETENSI DASAR 2
1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih
beringin, kepala banteng, dan padi sayang sesuai dengan sila-sila
kapas pada lambang negara “Garuda Pancasila dalam lambang negara
Pancasila” sebagai anugerah Tuhan “Garuda Pancasila”
Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga sebagai anggota keluarga dan
sekolah sebagai wujud rasa syukur warga sekolah
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
karakteristik individu di lingkungan keberagaman karakteristik
sekitar sebagai anugerah Tuhan individu di lingkungan sekitar
Yang Maha Esa
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
keberagaman di lingkungan sekitar sebagai wujud bersatu dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha keberagaman di lingkungan
Esa sekitar
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3.1 Memahami arti gambar pada 4.1 Menceritakan arti gambar pada
Kurikulum KTSP SDN Nongkodono 2023/2024 18
lambang negara “Garuda Pancasila” lambang negara “Garuda
Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
sebagai anggota keluarga dan warga kewajiban dan hak sebagai
sekolah anggota keluarga dan warga
Sekolah
3.3 Menjelaskan makna keberagaman 4.3 Menyajikan makna keberagaman
karakteristik individu di lingkungan karakteristik individu di
sekitar lingkungan sekitar
3.4 Memahami makna bersatu dalam 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk
keberagaman di lingkungan sekitar kebersatuan dalam keberagaman
di lingkungan sekitar
Bahasa Indonesia
Matematika
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi 4.1 Menyelesaikan masalah yang
hitung pada bilangan cacah melibatkan penggunaan sifat-sifat
operasi hitung pada bilangan cacah
3.2 Menjelaskan bilangan cacah dan 4.2 Menggunakan bilangan cacah dan
pecahan sederhana (seperti 1/2, pecahan sederhana (seperti 1/2,1/3
1/3, dan 1/4) yang disajikan pada , dan 1/4 ) yang disajikan pada garis
bilangan
garis bilangan
3.3 Menyatakan suatu bilangan 4.3 Menilai apakah suatu bilangan dapat
sebagai jumlah, selisih, hasil kali, dinyatakan sebagai jumlah, selisih,
atau hasil bagi dua bilangan cacah hasil kali, atau hasil bagi dua
bilangan cacah
3.4 Menggeneralisasi ide pecahan 4.4 Menyajikan pecahan sebagai bagian
sebagai bagian dari keseluruhan dari keseluruhan menggunakan
menggunakan benda-benda benda-benda
konkret konkret
Bahasa Indonesia
Matematika
D. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggukan daerah.
Muatan lokal dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SDN Nongkodono meliputi :
Alokasi waktu yang digunakan untuk muatan lokal Bahasa Jawa di SDN
Nongkodono adalah 2 (dua) jam pelajaran dan setiap 1 jam pelajaran setara dengan 35
menit.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa
dan Sastra Jawa sebagai berikut:
3.4 Mengidentifikasi dongeng dari daerah Bandung, baik berupa dongeng 4.2 Menceritakan secara sederhana dongeng dari daerah Bandung, baik
manusia maupun dongeng satoan (fabel). berupa dongeng manusia maupun dongeng satoan (fabel).
3.6 Memahami teks deskripsi pendek dalam undak-usuk (tingkatan 4.6 Menceritakan isi teks deskripsi pendek dalam undak-usuk (tingkatan
berbahasa) ngoko/ bagongan dan atau krama/bebasan tentang berbahasa) ngoko/bagongan dan atau krama/bebasan tentang
lingkungan perumahan, sekolah, dan desa/kota. lingkungan perumahan, sekolah, dan desa/kota.
(Tema: Lingkungan) (Tema: Lingkungan)
3.7 Memahami teks guritan (puisi berbahasa Bandung) tentang benda, 4.7 Menyampaikan secara lisan/gambar yang berisi guritan (puisi
binatang, tanaman, dan alam sekitar. berbahasa Bandung) tentang benda, binatang, tanaman, dan alam
sekitar.
(Tema: Alam sekitarku) (Tema: Alam sekitarku)
3.8 Mencermati teks guneman (percakapan) dalam undak-usuk (tingkatan 4.8 Menirukan teks guneman (percakapan) dalam undak-usuk (tingkatan
berbahasa) ngoko/bagongan dan atau krama/ bebasan, baik guneman berbahasa) ngoko/bagongan dan atau krama/ bebasan, baik guneman
(percakapan) tentang hujan, kemarau, siang, dan malam. (percakapan) maupun badékan (tebak-tebakan) tentang peristiwa
(Tema: Peristiwa alam) alam.
(Tema: Peristiwa alam)
KELAS III
3.2 Mengidentifikasi unsur-unsur latar, tokoh, dan pesan dalam crita cindek 4.2 Menceritakan kembali unsur-unsur latar, tokoh, dan pesan dalam crita
(cerita pendek). cindek (cerita pendek) secara lisan dan tulis.
(Tema: Pengalaman yang Mengesankan)
(Tema: Pengalaman yang Mengesankan)
3.3 Menggali informasi sederhana dari teks deskripsi tentang musim dalam 4.3 Menjelaskan informasi sederhana dari teks deskripsi tantang musim
undak-usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/ bagongan dan atau dalam undak-usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/ bagongan dan atau
krama/bebasan. krama/bebasan.
(Tema: Mengenal musim) (Tema: Mengenal musim)
3.4 Menyimak teks cerita daerah (berupa dongéng satoan/ fabel dan cerita 4.4 Menceritakan isi teks cerita daerah (berupa dongéng satoan/ fabel dan
rakyat) tentang kegotong-royongan dalam undak-usuk (tingkatan cerita rakyat) tentang kegotong-royongan secara lisan/tulis dalam
bahasa) ngoko/bagongan dan atau krama/bebasan. undak-usuk (tingkatan bahasa) ngoko/ bagongan dan atau
krama/bebasan.
(Tema: Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul) (Tema: Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul)
3.5 Memahami teks dan lagu tembang dolanan (lagu permainan anak-anak 4.5 Memperagakan tembang dolanan (lagu permainan anak-anak dalam
dalam bahasa Bandung). bahasa Bandung).
(Tema: Permainan anak-anak) (Tema: Permainan anak-anak)
3.6 Memahami teks narasi tentang persahabatan di rumah, lingkungan 4.6 Menyusun paragraf (3-4 kalimat) tentang persahabatan di rumah,
tetangga, kelas, dan sekolah dalam undak-usuk (tingkatan berbahasa) lingkungan tetangga, kelas, dan sekolah dalam undak-usuk (tingkatan
ngoko/bagongan dan atau krama/bebasan. berbahasa) ngoko/bagongan dan atau krama/bebasan.
(Tema: Indahnya persahabatan) (Tema: Indahnya persahabatan)
3.8 Menggali informasi dari teks eksposisi tentang menjaga kelestarian 4.8 Meringkas teks eksposisi tentang menjaga kelestarian lingkungan
lingkungan (sungai, hutan, dan laut) dalam undak-usuk (tingkatan (sungai, hutan, dan laut) dalam undak-usuk (tingkatan berbahasa)
bahasa) ngoko/bagongan dan atau krama/bebasan. ngoko/bagongan dan atau krama/bebasan.
(Tema: Menjaga kelestarian lingkungan) (Tema: Menjaga kelestarian lingkungan)
KELAS VI
A Study Club
Kelas 4
1. Science Club Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 5
menghadapi kompetisi atau kejuaraan untuk Kelas 1, 2, 3, 4.
2. Tartil Al Quran menjadi yang terbaik dalam bidangnya
masing-masing dengan karakter yang
mandiri dan memiliki kreativitas.
B Olahraga
D Keorganisasian
2. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di
bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan
pendidikan.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti
oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan oleh satuan pendidikan
bagi peserta didik sesuai bakat dan minat peserta didik. Pengembangan Kegiatan
Ekstrakurikuler pilihan di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui tahapan: (1)
analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; (3)
menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan; (4) mengupayakan sumber daya
sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau
lembaga lainnya; (5) menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.
Ektrakurikuler pilihan yang dikembangkan di SDN Nongkodono
Kecamatan Kauman adalah sebagai berikut :
a. Krida
1) Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS)
2) Usaha Kesehtan Sekolah (UKS)
b. Latihan olah-bakat latihan olah-minat
1) Pengembangan bakat olahraga (Voly, Renang)
2) Seni tari
c. Keagamaan
1) Baca Tulis Al-Quran
1.292 jam
2 35 34 38 pembelajaran
(45.220 menit)
1.368 jam
3 35 36 38 pembelajaran
(47.880 menit)
1.444 jam
5 35 38 38 pembelajaran
(50.540 menit)
1.444 jam
6 35 38 38 pembelajaran
(50.540 menit)
G. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada
kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan kompleksitas/keluasan dan kedalaman,
daya dukung/kondisi satuan pendidikan dan karekteristik peserta didik. Ketuntasan
Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan
peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya,
sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan
dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan
Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B).
Sedangkan nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan
dalam bentuk angka 0 – 100. KKM dirumuskan di awal tahun pelajaran.
3. Bahasa Indonesia 70 70 70 70
4. Matematika 70 70 67 67
67 33/3=11 90 - 100 79 - 89 67 - 78 D˂ 67
2. Kelulusan Kelas VI
Untuk kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan
ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar setelah memenuhi syarat berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
1. Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang
Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan
damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi
relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama,
dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini
ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.
Sub nilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan
agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk
agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak
memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga
kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air,
menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya,
suku,dan agama.
4. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat
kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin
komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang
yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif,
komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong,
solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan
kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara,
aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan
yang berdasarkan kebenaran.
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia,
komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan
menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter tersebut bukanlah nilai yang berdiri dan
berkembang sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang
berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama
manapun pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah perlu mengembangkan
nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun universal. Nilai religius
K. Pendidikan Antikorupsi
Pendidikan antikorupsi merupakan bagian dari pendidikan karakter. Dengan
kata lain, pendidikan antikorupsi adalah pendidikan karakter yang memberikan
penekanan pada 9 nilai antikorupsi yang dikembangkan oleh KPK, yaitu: jujur,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan peduli.
Kesembilan nilai tersebut menjadi bagian dari 18 nilai pendidikan karakter yang telah
dikembangkan dan diimplementasikan sebelumnya di sekolah.
Sebagaimana halnya dengan pendidikan karakter, pendidikan antikorupsi bukan
sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan
antikorupasi merupakan usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik
(habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-
nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Untuk itu, pendidikan antikorupsi harus
melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik (loving good )
atau moral feeling dan perilaku yang baik (moral action), sehingga terbentuk
perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik.
Pendidikan Antikorupsi bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda agar
berbudaya integritas (antikorupsi) melalui berbagai kegiatan di sekolah termasuk
penyelenggaraan manajemen, kegiatan pembelajaran dan pembiasaan agar setiap
individu memiliki kemampuan untuk menghindar, menolak, melawan, atau mencegah
segala bentuk tindakan kecurangan dan tindakan lain yang mengarah pada tindakan
korupsi.
Nilai
No Deskripsi Indikator
Antikorupsi
Nilai
No Deskripsi Indikator
Antikorupsi
c. Menunjukkan dengan benar
contoh pengamalan perilaku
adil dalam keseharian;
d. Membiasakan perilaku adil
dalam keseharian;
e. Menolak dan mencegah
perilaku tidak adil dalam
keseharian.
3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
Alokasi waktu kalender pendidikan SDN Nongkodono secara keseluruhan dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.1
Perhitungan alokasi waktu kalender pendidikan SDN Nongkodono
Tahun Pelajaran 2023/2024 .
6. Hari libur keagamaan 2 minggu Digunakan untuk libur puasa dan idul
fitri
Keterangan:
ME = Minggu efektif yaitu jumlah pekan yang digunakan untuk proses pembelalajaran
HBE = Hari belajar efektif yaitu jumlah hari yang digunakan untuk proses
pembelajaran
HP = Hari pertama masuk sekolah dan masa pengenalan lingkungan untuk siswa baru
PTS dll. = kegiatan PTS, PAS, PAT, dan USBN
HBK = Kegiatan Hari Besar Keagamaan
PR = Penyerahan rapor
PBP = Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/Pesantren Ramadan
A. KESIMPULAN
1. Kurikulum SDN Nongkodono merupakan rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan SDN Nongkodono.
Tujuan ini meliputi tujuan sekolah serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum ini
disusun, selain mengacu kepada peraturan pemerintah pusat, juga disusun
berdasarkan peraturan daerah dan kondisi sekolah.
2. Kurikulum SDN Nongkodono tahun 2023/2024 bersifat penyempurnaan dari
kurikulum tahun sebelumnya. Berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa
(pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku) menjadi bahan evaluasi untuk
mengetahui sejauh mana visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
3. Kurikulum SDN Nongkodono tahun 2023/2024 disusun dengan mengacu pada
panduan penyusunan KTSP yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, kalender pendidikan tahun 2023/2024 dan kekhasan sekolah.
B. SARAN – SARAN
1. Semua warga sekolah mempelajari dan memahami kurikulum ini agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan senantiasa melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kurikulum ini untuk perbaikan di tahun mendatang.