029 Khutbah Jumat DDII Bantul 21 Juli 2023
029 Khutbah Jumat DDII Bantul 21 Juli 2023
HARGAILAH WAKTUMU
Oleh: Ust Slamet Abdurrahman
Khutbah Pertama
ُْ ْ َ ََْ ُ َ ْ َ ْ ُ َّ َّ َ َ َ َّ َ َ ُ ُ
ﻮب الﻤﺆ ِﻣ ِﻨ� لِ�دادوا ﻜﻴﻨﺔ ِﻲﻓ ﻗﻠ ِ اﺬﻟي أﻧﺰل الﺴ ِ � ِ أﺤﻟﻤﺪ ِ ِ
ا�ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َّ َ ً َّ َ َ ْ َ َّ ُ ُ ُ
ات واﻷر ِض و�ن � ﺟﻨﻮد الﺴﻤﺎو ِ ِإﻳﻤﺎﻧﺎ ﻣﻊ ِإﻳﻤﺎﻧِ ِﻬﻢ و ِ ِ
ً َ َ ً
ﻜﻴﻤﺎ ﻋ ِﻠﻴﻤﺎ ﺣ ِ
َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ َّ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َّ
ﺮﺷ�ﻚ ﻪﻟ ،وأﺷﻬﺪ أن أﺷﻬﺪ أن ﻻ ِإﻪﻟ ِإﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻ ِ
َﺳﻴِّ َﺪﻧَﺎ ُ�َ َّﻤ ًﺪا َ�ﺒْ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮ ُﻪﻟُ،
ﺤﺒﻪ َو َﻣﻦْ َ َ ْ َ َّ ُ َّ َ ِّ َ َ ِّ ْ َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ َ َ َ
آﻪﻟ وﺻ ِ ِ الﻠﻬﻢ ﺻﻞ وﺳﻠﻢ ﻰﻠﻋ ﻧ ِبﻴﻨﺎ �ﻤ ٍﺪ وﻰﻠﻋ ِ ِ
ْ ِّ ْ َ َ ﺣ ََ َُ ْ ْ
ﺎن ِإﻰﻟ ﻳﻮمِ اﺪﻟﻳ ِﻦ ٍ ﺴ ﺗ ِﺒﻌﻬﻢ ﺑِ ِﺈ
َ َ َ ُ ْ ُ َّ َّ َ َّ ُ َ ْ َ َ َ ُّ َ ْ َ ُ ْ َ َّ ُ
ﺎﺮﺿونِ ،ا�ﻘﻮا اﷲ ﺣﻖ �ﻘﺎﺗِ ِﻪ وﻻ �ﻤﻮ�ﻦ ِإﻻ �ﻴﺎ أ�ﻬﺎ اﺤﻟ ِ
ََُْ ْ ُ ْ ُ ْ َ
1
وأ�ﺘﻢ مﺴ ِﻠﻤﻮن ،
َ ْ َ َّ ْ َ ْ َ ُُْ ْ ُْ َ َ ُ ََ َ
ﺎن ﷲ ِﻣﻦ الﺸﻴﻄ ِ آن اﻟﻜ ِﺮ� ِﻢ ،أﻋﻮذ ﺑِﺎ ِ ﻗﺎل اﷲ �ﻌﺎﻰﻟ ِﻲﻓ اﻟﻘﺮ ِ
ﻨﻈ ْﺮ َ� ْﻔ ٌﺲ ﻣﺎَّ َّ َ َ ْ َ ُ َّ ْ َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ
اﺬﻟﻳﻦ آﻣﻨﻮا ا�ﻘﻮا ا� وﺘﻟ الﺮ ِﺟﻴ ِﻢ .ﻳﺎ أ�ﻬﺎ ِ
َ َّ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ َّ َّ َ َ ٌ َ َ ْ َ ُ َ
ﻗﺪﻣﺖ ِﻟﻐ ٍﺪ وا�ﻘﻮا ا� ِإن ا� ﺧ ِﺒ� ﺑِﻤﺎ �ﻌﻤﻠﻮن
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Waktu terasa sangat cepat berlalu, dan
saat ini kita telah berada di tahun 1445 H.
Islam mengajarkan agar kita benar-benar
menghargai waktu. Dalam surat Al-‘Asher,
sebagai salah surat yang sangat populer, Allah
SWT berfirman:
ُ َ َ َّ َّ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ْ َْ َ
اﺬﻟﻳﻦ آﻣﻨﻮاِ ﴾ ِإﻻ٢﴿ ﺮﺴ ٍ اﻹ�ﺴﺎن ﻟ ِﻲﻔ ﺧ ِ ﴾ ِإن١﴿ ﺮﺼِ واﻟﻌ
ْ َّ ْ َ َ َ َ ِّ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َّ ُ َ َ
﴾٣﴿ ﺮﺒ ِ ﺎت وﺗﻮاﺻﻮا ﺑِﺎﺤﻟﻖ وﺗﻮاﺻﻮا ﺑِﺎلﺼ ِ ﺎﺤﻟ
ِ وﻋ ِﻤﻠﻮا الﺼ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar berada dalam kerugian; kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.” (Qs. Al ‘Ashr: 1-
3)
Mengapa kita bisa merugi? Sebab hidup
yang kita alami tidak hanya satu kali dan
hanya di sini, di dunia ini. Setelah kehidupan
di dunia ini, manusia akan dibangkitkan dan
hidup kembali untuk
mempertanggungjawabkan seluruh
perbuatannya saat hidup di dunia. Segala
urusan akan diselesaikan dengan sempurna !
Allah SWT mengingatkan dalam firman-
2 Nya:
ُّ ُ َّ َ ُ َّ ُ ّ َ
َّﻞﻛ َ� ْﻔﺲ ﻣﺎ َ ُ َ ْ ُ ً ْ َ ْ ُ َّ َ
ٍ �ا� �ﻢ ﺗﻮ ِ وا�ﻘﻮا ﻳﻮﻣﺎ ﺗﺮﺟﻌﻮن ِ�ﻴ ِﻪ ِإﻰﻟ
َ َُ ُْ َ ْ َُ ْ َ َ َ
ﻛﺴﺒﺖ وﻫﻢ ﻻ �ﻈﻠﻤﻮن
“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang
terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu
semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian
masing-masing diri diberi balasan yang
sempurna terhadap apa yang telah
dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun
tidak dianiaya (dirugikan).” (Qs. Al Baqarah:
281)
Dengan keimanan adanya hari
kebangkitan itu, kita harus melakukan
perbuatan kebaikan (amal shaleh) sesuai
dengan kehendak sang Khaliq sebagaimana
telah dibawakan oleh Rasulullah Muhammad
SAW.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Dalam hadits Abu Bakrah r.a., Rasulullah
SAW bersabda:
ْاﻨﻟَﺎس َﻣﻦ
ّ ُ ّ َ َ ُُ َ َ َ ُ َ َ ُُ ُ ُ َ َ ْ َ َ ّ ُ ْ َﺧ
ِ ﺮﺷ و ، ﻪ ﻠ ﻤ � ﻦﺴ ﺣو هﺮ ﻤ � ﺎل ﻃ ﻦ ﻣ ﺎسِ اﻨﻟ �
ُُ َ َ َ َ َ ُُ ُ ُ َ َ
ﻃﺎل �ﻤﺮه وﺳﺎء �ﻤﻠﻪ
“Sebaik-baik manusia adalah yang
panjang umurnya dan baik amalannya. Dan
sejelek-jelek manusia adalah orang yang
panjang umurnya dan jelek amalannya.” (HR.
Ahmad, at-Tirmidzi dan al-Hakim)
Ingat waktu dan kesempatan kita semua
sangat terbatas, mungkin tidak akan datang
3 lagi kesempatan yang sama di lain waktu.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َّ َ ْ َ ُّ َ َ ْ َ ُ َ َ
ﺖ �ﻘﻄﻌﻚ ِ ﺖ اﺷﺪ ِﻣﻦ اﻤﻟﻮ ِت ِﻻن ِاﺿﺎﻋﺔ الﻮﻗِ ِاﺿﺎﻋﺔ الﻮﻗ
َاﺪﻟ ْ�ﻴَﺎ َوا َ ْﻫﻠﻬﺎ َ ُ ََْ ْ َ َ
ُّ ﻚ َﻋﻦ ﻌ ﻄﻘ � ت اﻤﻟﻮو ةﺮاﻵﺧ ار َّ َﻋﻦ اﷲ َو
اﺪﻟ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Menyia-nyiakan waktu itu lebih parah
dari kematian. Karena menyia-nyiakan waktu
memutuskanmu dari (mengingat) Allah dan
negeri akhirat. Sedangkan kematian hanya
memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Banyak orang sangat ingin hidup lama di
dunia, hal ini terungkap dalam nyanyian
ulang tahun agar diberi panjang umur.
Bahkan Al-Qur’an mengabarkan, bahwa
ketika nyawa seseorang telah dicabut, dia
sangat ingin kembali dihidupkan di dunia
supaya bisa beramal shaleh.
Allah Ta’ala berfirman,
ُ َ ْ َ ّ َ َ ُ ْ ّ َ َ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َّ َ
ﻮن ﻟﻌ ِ� أ�ﻤﻞ ِ ﺣﻰﺘ ِإذا ﺟﺎء أﺣﺪﻫﻢ الﻤﻮت ﻗﺎل ر ِب ار ِﺟﻌ
ُ �ْ ﻴﻤﺎ ﺗَ َﺮ
ْﺖ َﺎﻠﻛ إ َّ� َﻬﺎ َﻠﻛ َﻤ ٌﺔ ُﻫ َﻮ ﻗَﺎﺋﻠُ َﻬﺎ َوﻣ ْﻦ َو َراﺋﻬﻢ َ � َﺻﺎﺤﻟًﺎ
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َُُْ َْ َ ٌ ََْ
ﺑﺮزخ ِإﻰﻟ ﻳﻮمِ �ﺒﻌﺜﻮن
“Hingga apabila datang kematian kepada
seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya
Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar
aku berbuat amal yang saleh terhadap yang
telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka
4 ada dinding sampal hari mereka
dibangkitkan” (QS. Al Mu’minun: 99-100).
Islam mengajarkan, agar kita jangan
hanya menunggu waktu, santai atau malah
bermalasan. Namun beramal-lah demi
persiapan bekal untuk akhirat. Ibnu ‘Umar
pernah berkata,
َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َّ َ َْ َ َ َ ْ َ َْ َ
و ِ�ذا أﺻﺒﺤﺖ ﻓﻼ ﺗنﺘ ِﻈ ِﺮ، ِإذا أمﺴﻴﺖ ﻓﻼ ﺗنﺘ ِﻈ ِﺮ الﺼﺒﺎح
َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َّ ْ ْ ُ َ َ َ َْ
و ِﻣﻦ ﺣﻴﺎﺗِﻚ لِﻤﻮﺗِﻚ، وﺧﺬ ِﻣﻦ ِﺻﺤ ِﺘﻚ لِﻤﺮ ِﺿﻚ، الﻤﺴﺎء
“Jika engkau berada di sore hari, maka
janganlah menunggu waktu pagi. Jika engkau
berada di waktu pagi, janganlah menunggu
sore. Isilah waktu sehatmu sebelum datang
sakitmu, dan isilah masa hidupmu sebelum
datang matimu.” (HR. Bukhari )
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Al
Fawaid berkata,
َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َّ َ ْ َ ُّ َ َ ْ َ ُ َ َ
ﺖ �ﻘﻄﻌﻚ ِ ﺖ اﺷﺪ ِﻣﻦ اﻤﻟﻮ ِت ِﻻن ِاﺿﺎﻋﺔ الﻮﻗ ِ ِاﺿﺎﻋﺔ الﻮﻗ
َاﺪﻟ ْ�ﻴَﺎ َوا َ ْﻫﻠﻬﺎ َ ُ ََْ ْ َ َ
ُّ ﻚ َﻋﻦ اﻵﺧﺮ ِة واﻤﻟﻮ ِت �ﻘﻄﻌ َ ّ َ َ
ِ ِ ِ ارِ ﷲ واﺪﻟ ِ ﻋ ِﻦ ا
“Menyia-nyiakan waktu itu lebih parah
daripada kematian. Karena menyia-nyiakan
waktu memutuskanmu dari (mengingat) Allah
dan negeri akhirat. Sedangkan kematian
hanya memutuskanmu dari dunia dan
penghuninya.”
Ada sebuah hadis Rasulullah saw sebagai
cambuk untuk mengingatkan kita agar kita
pandai memanfaatkan berbagai nikmat
5 karunia Allah SWT. Dari Ibnu ‘Abbas r.a.,
Rasulullah SAW bersabda:
َ َ َّ َ َ َ َ ََْ َ َ َ َ ْ َ ََْ ً َْ ْ َْ
ﺷﺒﺎﺑﻚ �ﺒﻞ ﻫﺮ ِمﻚ و ِﺻﺤﺘﻚ: ِا�ﺘ ِﻨﻢ ﻤﺧﺴﺎ �ﺒﻞ ﻤﺧ ٍﺲ
َﻚ و َ ْ َ ََْ َ َ ََ َ َ َْ ََْ َ َ َ َ َ َ ََْ
�ﺒﻞ ﺳﻘ ِﻤﻚ و ِﻏﻨﺎك �ﺒﻞ �ﻘ ِﺮك و ﻓﺮاﻏﻚ �ﺒﻞ ﺷﻐ ِﻠ
َ ْ َ ََْ َ َ ََ
ﺣﻴﺎﺗﻚ �ﺒﻞ مﻮﺗِﻚ
“Pergunakanlah lima perkara sebelum
datangnya lima perkara: (1) Waktu mudamu
sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu
sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa kayamu sebelum datang masa
kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum
datang masa sibukmu, (5) Hidupmu sebelum
datang matimu.” (HR. Al Hakim, Hadits ini
shahih sesuai syarat Bukhari Muslim).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Imam Syafi’i rahimahullah mengingatkan
pentignya waktu dengan ungkapan:
َ َ ََ ُ ََْ َْ ْ ْ َ َ ُ ْ َْ
"“الﻮﻗﺖ ﺎﻛلﺴﻴ ِﻒ ِان لﻢ �ﻘﻄﻌﻪ �ﻄﻌﻚ
“Waktu ibarat pedang. Apabila kamu tidak
menggunakannya untuk memotong, maka dia
akan memotong kamu”.
Bila orang Barat memiliki pepatah “time is
money”. Orang beriman memaknai waktu
sebagai kesempatan untuk beramal kebaikan
yang akan memberi arti atau makna hidup
kita. Maka bagi kita, waktu adalah kehidupan
( ) الﻮﻗﺖ ﻫﻮ اﺤﻟﻴﺎة