Anda di halaman 1dari 23

Dimensi Plat

P 2.479 m Panjang Plat


L 1.3685 m Lebar Plat
b0 1.2885 m
b1 1.3685 m panjang efektif
b2 0m lebar efektif
tf 0.25 m tebal pelat
cv 0.04 m selimut beton
D 0.013 m Diameter Tulangan (Trial Error)
d 0.1905 m tinggi efektif

γ Beton Bertulang
2400 kg/m3
Tegangan leleh besi beton
fy 420 MPa
γ Beton Balas
1400 kg/m3
Beban terhadap sisi panjang
q DL 2709.4 kg/m
plat 828 kg/m
dinding 208.8 kg/m
tutup 129.6 kg/m
barrier 1368 kg/m
balas 175 kg/m

q SIDL 10% x q DL
270.94 kg/m

qLL 200 kg/m2 x L


273.7 kg/m

qu = 1,2 (DL + SIDL) + 1,6 LL


4014.328 kg/m

Momen Lentur
Mu = 1/8 qu . P2
3083.7269848 kg.m
30.837269848 kN.m
Analisa Tulangan Lentur, Ø = 0,9
𝐴_𝑠=𝑀_𝑢/(∅.𝑓_𝑦.0,925𝑑)

As 462.96419927 mm2

Penulangan Pelat
Diameter Tulangan 13 mm
Jumlah Tulangan 3.4879546 btg
s(jarak tulangan) 342.125 mm

Gaya Geser akibat Lentur


Vl = 1/2 qu . P
4975.759556 kg
49.75759556 kN

Torsi
Faktor Geser akibat torsi
𝛾_𝑣=1−𝛾_𝑓; 𝛾_𝑓=1/(1+2/3 √(𝑏_1/𝑏_2 ))

Asumsi γf = 0 dengan kondisi beton tidak monolith


γv 1

Posisi CoG tiap Bagian terhadap sumbu tengah Pelat

Ballast

250
Momen Torsi dari:
Tutup Slab 1
= lebar x tebal x panjang x γ beton bertulang x lengan torsi
0.67 0.07 2.479 2400 0.334
m m m kg/m3 m
= 931.9810416 N.m

Tutup Slab 2
= lebar x tebal x panjang x γ beton bertulang x lengan torsi
0.1 0.07 2.479 2400 0.05
m m m kg/m3 m
= -20.8236 N.m

Dinding Penahan
Luas Penampang x Panjang x γ beton bertulang x lengan
0.087 2.479 2400 0.135
m2 m kg/m3 m
= -698.78052 N.m

Barrier + Tanggulan
Luas Penampang x Panjang x γ beton bertulang x lengan
0.57 2.479 2400 0.62
m2 m kg/m3 m
= 21025.8864 N.m

Ballast
Luas Penampang x Panjang x γ ballast x lengan
0.125 2.479 1500 0.25
m2 m kg/m3 m
= 1162.03125 N.m
Τ DL 22400.294572 N.m

Τ LL 200 kg/m2 untuk lebar pembebanan 0,67m


0.67 2.479 200 0.335
m m kg/m2 m
= 1112.8231 N.m

Τ u = 1,2 x Τ DL + 1,6 x Τ LL
Τu= 28660.870446 N.m
Tegangan Geser akibat Torsi
𝜏_𝑢=(𝛾_𝑣.Τ_𝑢.𝐶_𝐴𝐵)/𝐽_𝑐

Keliling Kritis 0.68425 m


𝐶_𝐴𝐵=(2(𝑏_1⋅ⅆ) 𝑏_1∕2)/(2(𝑏_1⋅𝑑)+(𝑏_2⋅𝑑) )

CAB 684.25 mm
Inersia terhadap torsi

2((𝑏_1.𝑑^3)/12)+2((𝑑. 〖𝑏 _1 〗 ^3)/12)+2(𝑏_1.𝑑). 〖 (𝑏_1/2−𝐶_𝐴𝐵) 〗 ^2+(𝑏_2.𝑑). 〖𝐶 _𝐴𝐵 〗 ^2

JC 8.29E+10 mm4
Gaya Geser akibat Torsi
𝑉_𝑇=(𝛾_𝑣.Τ_𝑢.𝐶_𝐴𝐵)/𝐽_𝑐 𝑏_𝑜.𝑑

VT = 5.80E+04 N
Gabungan Gaya Geser akibat lentur dan torsi
Vu = VL ± VT
Vu = VL + VT
Vu = 1.08E+05 N

Kebutuhan penulangan geser


tahanan geser beton (tidak menyatu) asumsi = 0
𝑉_𝑐=1/6 √(𝑓^′ 𝑐).𝑏.𝑑

sehingga kebutuhan penulangan terhadap geser (Ø = 0,7)


𝑉_𝑢=𝜙.𝑉_𝑐+𝜙𝑉_𝑠

𝑉_𝑢=0+𝜙.(𝐴_𝑣.𝑓_𝑦.𝑑)/𝑠

𝑠=(𝜙.1/4 𝜋.𝐷^2.𝑓_𝑦.𝑑)/𝑉_𝑢

Diameter Tulangan 13 mm
s 68.966873184 mm
karena kondisi penulangan terlalu rapat, maka Diameter besi beton
diperbesar

Diameter Tulangan rev 16 mm


s 104.47053 mm

maka untuk tulangan geser diperlukan penulangan D16 - 100

atau

Diameter Tulangan rev 22 mm ikut eksisting


s 200.34 mm

maka untuk tulangan geser diperlukan penulangan D22 - 200


Analisa untuk momen Kantilever
Beban terhadap sisi panjang
q DL q SIDL 10% x q DL
plat 828 kg/m 82.8 kg/m 910.8
dinding 208.8 kg/m 20.88 kg/m 229.68
tutup 129.6 kg/m 12.96 kg/m 142.56
barrier 1368 kg/m 136.8 kg/m 1504.8
ballast 175 kg/m 17.5 kg/m 192.5
Lengan Momen (m) Momen DL
plat 0.69 m plat 5713.2 N.m/m
dinding 0.555 m dinding 1158.84 N.m/m
tutup 0.975 m tutup 1263.6 N.m/m
barrier 1.31 m barrier 17920.8 N.m/m
ballast 0.25 m Ballast 437.5 N.m/m

qLL 200 kg/m2 x L Lengan LL 0.69


273.7 kg/m MLL 1888.53 N.m/m

Ballast

250

Mu = 1,2 MDL+1,6MLL
= 34814.376 N.m/m

Analisa Tulangan Lentur, Ø = 0,9


𝐴_𝑠=𝑀_𝑢/(∅.𝑓_𝑦.0,925𝑑)

As 522.67304425 mm2/m

Penulangan Pelat
Diameter Tulangan 13 mm
Jumlah Tulangan 3.9377988 btg/m
s(jarak tulangan) 250 mm
Gaya Geser akibat Lentur
Vl = 1,2 DL + 1,6 LL
= 40143.28 N/m

tahanan geser beton (tidak menyatu) asumsi = 0


𝑉_𝑐=1/6 √(𝑓^′ 𝑐).𝑏.𝑑

sehingga kebutuhan penulangan terhadap geser (Ø = 0,7)


𝑉_𝑢=𝜙.𝑉_𝑐+𝜙𝑉_𝑠

𝑉_𝑢=0+𝜙.(𝐴_𝑣.𝑓_𝑦.𝑑)/𝑠

𝑠=(𝜙.1/4 𝜋.𝐷^2.𝑓_𝑦.𝑑)/𝑉_𝑢

Diameter Tulangan 13 mm
s 185.18510058 mm

Penulangan dengan D13-150 sudah cukup, kedalaman anchorage


untuk perlu dianalisa kembali
Dimensi Plat
P 2.4825 m Panjang Plat
L 0.8105 m Lebar Plat
b0 0.7305 m
b1 0.8105 m panjang efektif
b2 0m lebar efektif
tf 0.25 m tebal pelat
cv 0.04 m selimut beton
D 0.013 m Diameter Tulangan (Trial Error)
d 0.1905 m tinggi efektif

γ Beton Bertulang
2400 kg/m3
Tegangan leleh besi beton
fy 420 MPa

Beban terhadap sisi panjang


q DL 2534.4 kg/m
plat 828 kg/m
dinding 208.8 kg/m
tutup 129.6 kg/m
barrier 1368 kg/m

q SIDL 10% x q DL
253.44 kg/m

qLL 200 kg/m2 x L


162.1 kg/m

qu = 1,2 (DL + SIDL) + 1,6 LL


3604.768 kg/m

Momen Lentur
Mu = 1/8 qu . P2
2776.935845 kg.m
27.76935845 kN.m
Analisa Tulangan Lentur, Ø = 0,9
𝐴_𝑠=𝑀_𝑢/(∅.𝑓_𝑦.0,925𝑑)

As 416.90522094 mm2

Penulangan Pelat
Diameter Tulangan 13 mm
Jumlah Tulangan 3.140948 btg
s(jarak tulangan) 202.625 mm

Gaya Geser akibat Lentur


Vl = 1/2 qu . P
4474.41828 kg
44.7441828 kN

Torsi
Faktor Geser akibat torsi
𝛾_𝑣=1−𝛾_𝑓; 𝛾_𝑓=1/(1+2/3 √(𝑏_1/𝑏_2 ))

Asumsi γf = 0 dengan kondisi beton tidak monolith


γv 1

Posisi CoG tiap Bagian terhadap sumbu tengah Pelat


Momen Torsi dari:
Tutup Slab 1
= lebar x tebal x panjang x γ beton bertulang x lengan torsi
0.381 0.07 2.4825 2400 0.19
m m m kg/m3 m
= 301.909734 N.m

Tutup Slab 2
= lebar x tebal x panjang x γ beton bertulang x lengan torsi
0.389 0.07 2.4825 2400 0.195
m m m kg/m3 m
= -316.360863 N.m

Dinding Penahan
Luas Penampang x Panjang x γ beton bertulang x lengan
0.087 2.4825 2400 0
m2 m kg/m3 m
= 0 N.m

Barrier + Tanggulan
Luas Penampang x Panjang x γ beton bertulang x lengan
0.57 2.4825 2400 0.33
m2 m kg/m3 m
= 11206.998 N.m

Τ DL 11192.546871 N.m

Τ LL 200 kg/m2 untuk lebar pembebanan 0,67m


0.67 2.4825 200 0.335
m m kg/m2 m
= 1114.39425 N.m

Τ u = 1,2 x Τ DL + 1,6 x Τ LL
Τu= 15214.087045 N.m
Tegangan Geser akibat Torsi
𝜏_𝑢=(𝛾_𝑣.Τ_𝑢.𝐶_𝐴𝐵)/𝐽_𝑐

Keliling Kritis 0.40525 m


𝐶_𝐴𝐵=(2(𝑏_1⋅ⅆ) 𝑏_1∕2)/(2(𝑏_1⋅𝑑)+(𝑏_2⋅𝑑) )

CAB 405.25 mm
Inersia terhadap torsi

((𝑏_1.𝑑^3)/12)+2((𝑑. 〖𝑏 _1 〗 ^3)/12)+2(𝑏_1.𝑑). 〖 (𝑏_1/2−𝐶_𝐴𝐵) 〗 ^2+(𝑏_2.𝑑). 〖𝐶 _𝐴𝐵 〗 ^2

JC 1.78E+10 mm4
Gaya Geser akibat Torsi
𝑉_𝑇=(𝛾_𝑣.Τ_𝑢.𝐶_𝐴𝐵)/𝐽_𝑐 𝑏_𝑜.𝑑

VT = 4.81E+04 N
Gabungan Gaya Geser akibat lentur dan torsi
Vu = VL ± VT
Vu = VL + VT
Vu = 9.28E+04 N

Kebutuhan penulangan geser


tahanan geser beton (tidak menyatu) asumsi = 0
𝑉_𝑐=1/6 √(𝑓^′ 𝑐).𝑏.𝑑

sehingga kebutuhan penulangan terhadap geser (Ø = 0,7)


𝑉_𝑢=𝜙.𝑉_𝑐+𝜙𝑉_𝑠

𝑉_𝑢=0+𝜙.(𝐴_𝑣.𝑓_𝑦.𝑑)/𝑠

𝑠=(𝜙.1/4 𝜋.𝐷^2.𝑓_𝑦.𝑑)/𝑉_𝑢

Diameter Tulangan 13 mm
s 80.07054487 mm
karena kondisi penulangan terlalu rapat, maka Diameter besi beton
diperbesar

Diameter Tulangan rev 16 mm


s 121.29029282 mm

maka untuk tulangan geser diperlukan penulangan D16 - 100

atau

Diameter Tulangan rev 19 mm


s 171.03826448 mm

maka untuk tulangan geser diperlukan penulangan D19 - 150


SIKA ANCHORFIX - 2+ Tropical
Design Bond Strength (N/mm2) untuk kondisi apabila menggunakan rotary hammer drilling, compressed air drilling untuk
untuk kondisi bond yang lain, angka pada tabel dikalikan dengan 0.7

Consumption Sika Anchorfix disestimasi sekitar 3,68kg/m2 per mm of thickness

Sikadur -41 CF Normal


Hubungan Bond Stength perlu diuji kembali, untuk menentukan kapasitas angkur

Sikadur -31 CF
Hubungan Bond Stength perlu diuji kembali, untuk menentukan kapasitas angkur
mpressed air drilling untuk kondisi ikatan (bond) yang baik
Perhitungan Gaya desain Anchor Chemical Dinding Penahan Balas
Perhitungan Beban Kerja
Perhitungan Gaya Dorong Balas
Berat Volum Balas γ= 2727 N/m3
Tinggi Balas H= 0.6 m
Gaya Dorong dari Tekanan Balas
Pa = 1/2 * γ * 2H * H
Pa= 981.72 N/m

Beban Kereta

Panjang gerbong = 12 m
Lebar Sleeper = 2m
Beban Gandar 180000 N
q= 7500 N/m2

Pl = q * Ka * H sudut geser balas φ = 20˚


Pl = 2206.308 N/m

Perhitungan beban Tarik akibat Momen


Berat Dinding Penahan Balas
tebal dinding bw = 0.15 m
tinggi dinding hw = 0.6 m

W = bw x hw x 24000 N/m3
W= 2160 N/m
Besaran Momen dengan sumbu di tulangan tekan
panjang lengan Beban Mati Dinding
lw = (bw - cover beton * 2 )/2
lw = (0,15-0,04*2)/2
lw = 0.035 m

Mdl = Pa * h/3 - W * lw
Mdl= 120.744 N.m/m

Mll = Pl * H/2
Mll= 661.8923 N.m/m

Mu = 1,2 * Mdl + 1,6 * Mll


Mu = 1203.92 N.m/m

Gaya tarik pada tulangan tarik


Tu = Mu/lw
Tu = 34397.73 N/m

Besar Gaya Tarik pada tulangan


Tulangan Stek D10-200
d= 10 mm
s= 0.2 m
Besar gaya desain bekerja pada angkur

Tn = Tu * s / φ φ tarik = 0,9
Tn= 7643.94 N

Untuk Penentuan kedalaman Pemasangan dapat ditinjau melalui hubungan


L req = max { d/4 * σs/fbs; 10d ; 100mm}

σs = Tn/(π/4 *d^2)
σs = 97.32566 N/mm2

SIKA ANCHORFIX - 2+
fbs = 2.59 N/mm2 (poor bond, C40/50)

L bd= d/4 * σs/fbs


L bd= 93.94369 mm
l req = 10 d =100mm > L bd

Panjang Tanam Angkur = 10d


SIKADUR 31 CF
fbs = 2 N/mm2 (Tensile Adhesion Strength)

L bd= d/4 * σs/fbs


L bd= 121.6571 mm
l req = 13 d > L bd

Panjang Tanam Angkur = 13d


Perlu dilakukan pengujian tarik pada besi angkur, apabila panjang tanam
angkur dipasang 10d, untuk memastikan Kapasitas tarik memenuhi
kondisi desain

Hilti HIT RE 500 V3


fbs = 3.01 N/mm2 (poor bond, C50/60)

L bd= d/4 * σs/fbs


L bd= 80.83527 mm
l req = 10 d > L bd

Panjang Tanam Angkur = 10d

Perlu dilakukan pengujian tarik pada besi angkur, apabila panjang tanam
angkur dipasang 10d, untuk memastikan Kapasitas tarik memenuhi
kondisi desain
Perhitungan Gaya desain Anchor Chemical Barrier
Analisa pada fase konstruksi

Volume barrier = 0.1784 m3/m


Berat Jenis Beton = 24000 N/m3
Besarnya gaya yang bekerja
W = V * γc
W= 4281.6 N/m

Penentuan center of gravity Barrier


c.o.g = m1.x1 +m2.x2+m3.x3
(m1+m2+m3)
= 1,2*0,09*(0,09/2+0,08)+0,4*0,07*(0,07/2+0,1)+0,532*0,08*(0,08/2)
(1,2*0,09+0,4*0,07+0,532*0,08)
= 0.018982
0.17856
= 0.106308 m

jarak c.o.g ke titik sumbu momen


sumbu momen diambil di titik tulangan tekan stek barrier
lx = c.o.g + 0,035
lx= 0.141308 m

maka Momen akibat beban Barrier


Mdl = W * lx
Mdl= 455.1694 N.m/m
Beban hidup pada saat konstruksi
W= 60 kg
W= 600 N
Gaya dorong dari beban hidup
F= W * μ
F= 600 N * 0.5663
F= 339.78 N/m

maka Momen akibat beban hidup


Mll = F * h
Mll= 339.78 N/m * 1.2 m
Mll= 407.736 N.m/m

Kombinasi Beban
Mu=1,2 Mdl + 1,6*Mll
Mu= 1198.581 N.m/m

Gaya tarik pada stek


Ln= 0.13 m (lebar stek)
Tu = Mu/Ln
Tu= 9219.853 N/m

Analisa pada kondisi layan, kondisi evakuasi


Asumsi beban 40kg per 20cm
atau Wll= 2000 N/m

Mll= Wll * Ln
Mll= 2400 N.m/m

Kombinasi Beban
Mu=1,2 Mdl + 1,6*Mll
Mu= 3840 N.m/m

Gaya tarik pada stek


Ln= 0.13 m (lebar stek)
Tu = Mu/Ln
Tu= 29538.46 N/m

Besar Gaya untuk desain


Kondisi evakuasi > fase konstruksi
Tu= 29538.46 N/m
Besar Gaya Tarik pada tulangan
Tulangan Stek D13-150
d= 13 mm
s= 0.15 m
Besar gaya desain bekerja pada angkur
Tn = Tu * s / φ φ tarik = 0,9
Tn= 4923.077 N

Untuk Penentuan kedalaman Pemasangan dapat ditinjau melalui hubungan


L req = max { d/4 * σs/fbs; 10d ; 100mm}

σs = Tn/(π/4 *d^2)
σs = 37.09027 N/mm2

SIKA ANCHORFIX - 2+
fbs = 2.59 N/mm2 (poor bond, C40/50)

L bd= d/4 * σs/fbs


L bd= 46.54185 mm
l req = 10 d =100mm > L bd

Panjang Tanam Angkur = 10d

SIKADUR 31 CF
fbs = 2 N/mm2 (Tensile Adhesion Strength)

L bd= d/4 * σs/fbs


L bd= 60.27169 mm
l req = 10 d > L bd

Panjang Tanam Angkur = 10d

Hilti HIT RE 500 V3


fbs = 3.01 N/mm2 (poor bond, C50/60)

L bd= d/4 * σs/fbs


L bd= 40.04764 mm
l req = 10 d > L bd

Panjang Tanam Angkur = 10d


Perhitungan Gaya desain Anchor Slab Portal
Momen pada kondisi (1)
Mu= 30837.27 N.m (sepanjang 1,3685 m)
Mu= 22533.63 N.m/m

t slab = 0.25 m

Tu = Mu/(t slab - cover)


Tu= 107303 N/m

Besar Gaya Tarik pada tulangan


Tulangan Stek D13-150
d= 13 mm
s= 0.15 m
Besar gaya desain bekerja pada angkur
Tn = Tu * s / φ φ tarik = 0,9
Tn= 17883.83 N

Untuk Penentuan kedalaman Pemasangan dapat ditinjau melalui hubungan


L req = max { d/4 * σs/fbs; 10d ; 100mm}

σs = Tn/(π/4 *d^2)
σs = 134.7361 N/mm2

Tulangan D13-150
SIKA ANCHORFIX - 2+
fbs = 2.59 N/mm2 (poor bond, C40/50)

L bd= d/4 * σs/fbs


L bd= 169.0704 mm
l req = 13 d > L bd >100mm

Panjang Tanam Angkur = 13d

SIKADUR 31 CF
fbs = 2 N/mm2 (Tensile Adhesion Strength)

L bd= d/4 * σs/fbs


L bd= 218.9462 mm
l req = 16 d > L bd >100mm

Panjang Tanam Angkur = 16d


Momen pada kondisi (2)
Mu= 40143.28 N.m (sepanjang 1,3685 m)
Mu= 29333.78 N.m/m

t slab = 0.25 m

Tu = Mu/(t slab - cover)


Tu= 139684.7 N/m

Besar Gaya Tarik pada tulangan


Tulangan Stek D13-150
d= 22 mm
s= 0.1 m
Besar gaya desain bekerja pada angkur
Tn = Tu * s / φ φ tarik = 0,9
Tn= 15520.52 N

Untuk Penentuan kedalaman Pemasangan dapat ditinjau melalui hubungan


L req = max { d/4 * σs/fbs; 10d ; 100mm}

σs = Tn/(π/4 *d^2)
σs = 40.82921 N/mm2

Kondisi (2)
SIKA ANCHORFIX - 2+
fbs = 2.59 N/mm2 (poor bond, C40/50)

L bd= d/4 * σs/fbs


L bd= 86.70296 mm
l req = 10 d >100mm > Lbd

Panjang Tanam Angkur = 10d

SIKADUR 31 CF
fbs = 2 N/mm2 (Tensile Adhesion Strength)

L bd= d/4 * σs/fbs


L bd= 112.2803 mm
l req = 10 d > L bd >100mm

Panjang Tanam Angkur = 10d


Hilti HIT RE 500 V3
fbs = 3.01 N/mm2 (poor bond, C50/60)

L bd= d/4 * σs/fbs


L bd= 74.60487 mm
l req = 10 d > L bd >100mm

Panjang Tanam Angkur = 10d

Anda mungkin juga menyukai