Anda di halaman 1dari 81

Kupas Tuntas

Speech Delay
pada Anak
dr. Arifianto, Sp.A(K)
Beberapa pertanyaan
Sudah berusia 1
Anakku tidak
tahun, tetapi belum
menengok Ketika
bisa mengatakan
dipanggil, apakah
“papa, mama”,
autis?
apakah normal?

Bolehkah Kata ayahnya, dulu ia


mengenalkan dua terlambat bicara
bahasa pada anak ketika kecil. Anaknya
sejak bayi? ditunggu saja?
Memahami bicara,
berbahasa, dan
berkomunikasi
YANG AKAN
DIBAHAS Kemampuan bicara normal
pada anak

Keterlambatan bicara

Mencegah dan mengatasi


speech delay

@dokterapin
KEMAMPUAN BERBICARA
ADALAH BAGIAN DARI
PERKEMBANGAN SEORANG ANAK

STIMULASI BICARA MENGENALI SPEECH TERAPI


DAN DETEKSI DINI DELAY KETERLAMBATAN
Semua orangtua Deteksi dini dapat BICARA
HARUS paham cara dilakukan orangtua, TIDAK ADA istilah
menstimulasi dan DIAGNOSIS oleh menunggu untuk
PERKEMBANGAN dokter keterlambatan
anaknya perkembangan, HARUS
diintervensi
@dokterapin
BERBICARA Semua anak HARUS TUMBUH, NORMAL
PERKEMBANGANNYA, dan SEHAT/AKTIF.

ADALAH BAGIAN KEEMPATNYA HARUS TERPENUHI.


DARI
PERKEMBANGAN Perkembangan Anak secara umum:
- Motorik kasar
ANAK - Motorik halus
- Bahasa
- Personal-sosial

jadi, TIDAK HANYA kemampuan


berBAHASAnya saja yang NORMAL,
semua komponen perkembangan lain
harus normal juga
@dokterapin
Speech delay hanyalah terjemahan dari
keterlambatan bicara.

Speech delay bukan diagnosis.

Speech delay adalah tanda/gejala dari


kondisi lainnya. Orangtua harus
mengenali diagnosis yang mendasari
munculnya speech delay pada anak
Apa bedanya?

LANGUAGE = COMMUNI-
SPEECH = BAHASA CATION
BICARA =
Kata-kata yang
Bagaimana kita digunakan dan BICARA dan BAHASA
mengeluarkan bunyi diproses/diolah, adalah bagian dari
dan kata. sehingga dapat KOMUNIKASI.
Dibagi menjadi: mengekspresikan Ketika minimal dua
artikulasi, suara gagasan seseorang. orang berinteraksi
(voice), dan Menulis dan dengan bicara dan
kelancaran (fluency) membaca adalah bahasa, maka
bagiannya terjadilah komunikasi

https://www.asha.org/public/speech/development/language_speech/
Bicara/Speech: verbal production of
language

Apa bedanya? Berbahasa/Language: conceptual


processing of communication

Bahasa:
(1) Reseptif: pemahaman
(2) Ekspresif: kemampuan menyampaikan
informasi, perasaan, pemikiran, dan ide

https://www.aafp.org/afp/2011/0515/p1183.html
KOMUNIKASI NON VERBAL
Tidak menggunakan bahasa lisan
(suara) dan berbicara

VERBAL
Menggunakan bahasa (lewat
suara), dibagi dua:
- Bahasa reseptif (kemampuan
memahami bahasa orang lain)
- Bahasa ekspresif (kemampuan
berbicara dan berbahasa lewat
suaranya)

@dokterapin
ING AT! Seorang anak tid
ak
sekedar berbica
ra,
tetapi berkomun
ikasi
Maka, anak HAR
US
mampu berkomu
nikasi
Komunikasi

Adalah proses yang aktif dan rumit, melibatkan


encoding, transmitting, dan decoding pesan yang
dipindahkan dari satu orang ke orang lainnya.
Berbicara adalah proses kompleks yang melibatkan
berbagai bagian otak

bicara Kognitif – pemrosesan


informasi - keseimbangan

bicara

penglihatan

mendengar
Kognitif – persepsi - memori
Auditori – multi-sensori - visual
• Berbicara adalah proses kompleks yang melibatkan berbagai
bagian otak. Pusat bicara di otak berdekatan lokasinya dengan
bagian otak yang mengatur persepsi
ekspresi/wajah/suara/gerakan tubuh.
Maka orangtua harus berbicara secara wajar kepada anak
dengan ekspresi, intonasi, dan bentuk suara sesuai konteks
pembicaraan, dalam bentuk KATA dan KALIMAT.
Pusat bicara di otak juga berdekatan dengan pusat penglihatan,
pendengaran, sensoris, pengecapan, dan memori.
Maka ketika mengenalkan suatu objek, misalnya, orangtua harus
menunjukkan benda tersebut sesuai dengan warna, bentuk
perabaan, sifat, bau, dan penggunaannya yang sesuai.
Paparan gawai tidak mengenalkan hal ini.
• P em a ta n g a n
sinaps bicara
reseptif area We
rnicke pada
usia 8 – 24 bulan
• P em a ta n g a n
sinaps bicara
ekspresif area Br
o ca p a d a u s i a
15-24 bulan
• M i eli n i s a s i s em
purna pada area
Wernicke pada u
s i a 2 4 b u la n
• Mielinisasi are
a Broca pada
u s i a 4 - 6 ta h u n
Kemampuan bicara bertahap, mulai dari
reseptif dan berlanjut ke ekspresif,
sesuai dengan pematangan sinaps
Bicara (speech)

● Bentuk verbal komunikasi


● Gerak motorik komunikasi dalam bentuk artikulasi
ekspresi verbal
● Hasil merencanakan dan mewujudkan rangkaian
gerak yang melibatkan koordinasi neuromuskular
● Melibatkan komponen kualitas suara, intonasi, dan
laju produksi kata-kata, untuk memberikan makna
pesan
e nt u k an
Pemb a ra
ik b ic
motor
(1)
Usia Sistem Kemampuan motorik oral
Lahir Paru dan laring Menangis
Mulut dan faring Rooting, mengisap, menelan,
menggigit
0-3 bulan Paru dan laring Fonasi (menghasilkan bunyi)
Hidung dan faring Bunyi sengau di hidung
Mulut dan faring Produksi bunyi vokal, mengatupkan
dan memonyongkan. Bunyi
konsonan /k/ dan /g/
3-4 bulan Paru , laring, mulut Gabungan vokal-konsonan
dan faring
e n tu k an
Pemb a ra
i k b ic
motor
(2)
Usia Sistem Kemampuan motorik oral
4-6 bulan Paru – laring – Babbling 3 silabus dalam 2-3 detik.
mulut - faring Membedakan bunyi /m/ dan /b/.
Muncul bunyi /d/ dan /n/, bunyi /g/
dan /k/, juga /p, b, m/
6-9 bulan Paru Suara spontan > 3 detik
Mulut dan faring Bibir membentuk “o” dan
koordinasi menghasilkan suara
9-10 bulan Mulut dan faring Babbling repetitif
e ntu k an
Pemb a ra
ik bic
motor
(3) Usia Sistem Kemampuan motorik oral
10-12 bulan Mulut - faring Stabilitas rahang untuk memproduksi
satu kata, dan lidah mampu
menghasilkan /r, s, z, u/
12-14 bulan Mulut - faring Babbling makin bervariasi
Laring Intonasi membentuk kalimat
14-15 bulan Paru Produksi dua kata beriringan
15-18 bulan Mulut - faring Perbendaharaan konsonan /b, d, g, t, m,
n, h, w, l/
18-24 bulan Paru Tingkat volume suara bervariasi antar
frase. Mampu menunjukkan nada
menyapa/menolak. Perbendaharaan 10-
20 konsonan, termasuk /p, k, f, s, z, dz, j/
P erkem ban ga
n B ic a r a
d a n B a h a sa p
ada A n ak

Pahami panduan
yang ada untuk
menilai kemampu
an bicara anak,
apakah normal a
tau terlambat?

McLaughlin MR. AAFP. 2011


Feldman M. Pediatric Rev. 2005;26:131-42
Perkembangan bicara reseptif

Usia Tahapan
Lahir Bereaksi terhadap suara
3 - 4 bulan Senyum sosial
4 - 7 bulan Bereaksi terhadap suara
8 - 9 bulan Mengerti larangan/tidak boleh
10 - 11 bulan Mengerti perintah/perkataan dengan
mimik
14 bulan Mengerti tanpa mimik/gestur
17 bulan Menunjuk 5 bagian wajah/tubuh

Slide Dr.dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K)


Perkembangan bicara ekspresif
Usia Tahapan
1 - 6 bulan Cooing respon terhadap suara
6 - 9 bulan Babbling
10 - 12 bulan Menyebut “mama/papa”, 2-3 kata berarti
13 - 15 bulan Mengucapkan 4-7 kata, hanya < 20% yang
dimengerti
16 - 18 bulan Mengucapkan 10 kata, 20-25% dapat dimengerti

19 - 21 bulan Mengucapkan 20 kata, 50% kata dapat


dipahami
22 - 24 bulan Mengucapkan 50 kata, dapat merangkai 2 kata,
60-70% kata dapat dimengerti
Slide Dr.dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K)
Perkembangan bicara ekspresif

Usia Tahapan
2 - 2,5 tahun Jumlah kosakata mencapai 400,
menyebut nama, kalimat terdiri dari 2-3
kata, 75% dimengerti
2,5 - 3 tahun Dapat menyebutkan usianya, berhitung,
kalimat 4-5 kata, 80-90% dimengerti
3 - 5 tahun Kalimat 3-6 kata, bertanya, bercerita

Slide Dr.dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K)


Perkembangan interaksi sosial
Usia Tahapan
Lahir - 3 bulan Melihat ke wajah orang lain dan tersenyum
3 - 6 bulan Tertawa dan menjerit gembira ketika diajak
bermain
6 - 9 bulan Menoleh ketika dipanggil, mengenali wajah
anggota keluarga dan takut orang asing, paham
instruksi “tepuk tangan” dan “cilukba”
9 - 12 bulan Berpartisipasi dalam permainan
12 - 18 bulan Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing
18 - 24 bulan Menaruh minat pada anak lain dan bermain
dengannya

Slide Dr.dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K)


Usia Reseptif Ekspresif

ed F la g s 12
- Tidak babbling atau menunjuk
R bulan

15 Tidak melihat pada 5-10 objek/orang Tidak menggunakan minimal tiga


bulan yang disebutkan orangtua kata

18 Tidak mengucapkan ”mama”, “dada”


Tidak mengikuti perintah satu arah
bulan atau nama lain

2 Tidak menunjuk gambar atau bagian Tidak menggunakan setidaknya 25


tahun tubuh, ketika disebutkan kata

Tidak menggunakan frase dua-kata,


2,5 Tidak merespon secara verbal ketika
termasuk kombinasi kata benda-
tahun ditanya, sekalipun mengangguk
kerja

Tidak menggunakan setidaknya 200


3 Tidak memahami kata perintah. Tidak
kata. Tidak bertanya menggunakan
tahun mengikuti petunjuk dua-arah
nama. Menjawab dengan mengulang.

McLaughlin MR. AAFP. 2011


ORANGTUA HARUS PAHAM PERKEMBANGAN
BAHASA NORMAL ANAK SESUAI USIANYA

ORANGTUA JUGA HARUS PAHAM


STIMULASI KEMAMPUAN BERBAHASA
ANAKNYA
Semua ada di buku KIA yang diberikan
sejak ibu hamil. BACA dan ISI bukunya!
Upaya
Stimulasi
WORDS OF INSPIRATION
BUKU KIA 2020. Kementerian Kesehatan

Content marketing is a
commitment, not a campaign.
JON BUSCALL
Stimulasi bayi 0 - 3 bulan

Ciptakan rasa nyaman, Peluk, cium, ayun. Tirukan ocehan dan


aman, senang Senyum, tatap mata, mimik bayi
ajak bicara

Kenalkan berbagai Gantung benda Gulingkan kanan-kiri,


suara, bunyi, dan berwarna dan berbunyi tengkurap-telentang
nyanyian Meraih, meraba, pegang
mainan, angkat kepala

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2020. Kementerian Kesehatan RI.


Stimulasi bahasa 0 – 3 bulan
Berbicara dengan bayi
Intonasi yang bervariasi
Gunakan kontak mata
Membacakan Al Qur'an
Bernyanyi
Respon terhadap suara bayi
Tenangkan bayi
Kenalkan suara-suara
Dr. Luh Karunia Wahyuni Sp.KFR-K. Mari Asah Komunikasi Anak
Stimulasi bayi 3 - 6 bulan

Peluk, cium, pandang Mencari sumber suara Memeluk, mengayun


mata, senyum, bicara Bermain cilukba, Melihat, meraih
melihat wajah di cermin

Mengamati benda Mengambil benda kecil Berguling-guling,


kecil, benda bergerak duduk

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2020. Kementerian Kesehatan RI.


Stimulasi bahasa 4 – 6 bulan
Tunjukkan rasa senang

Berhenti sejenak dalam percakapan

Ajukan pertanyaan

Permainan mendengarkan bunyi

Bacakan cerita

Bermain musik yang berbeda

Bangun kesadaran akan lingkungan sekitar


Gunakan ekspresi wajah untuk membuatnya tertawa
Dr. Luh Karunia Wahyuni Sp.KFR-K. Mari Asah Komunikasi Anak
WORDS OF INSPIRATION
BUKU KIA 2020. Kementerian Kesehatan

Content marketing is a
commitment, not a campaign.
JON BUSCALL
Stimulasi bayi 6 - 9 bulan

Peluk, senyum, bicara, Kenalkan/tunjuk nama Cilukba, melihat cermin


panggil Namanya orang (papa/mama) Tunjuk dan sebutkan
Bersalaman, tepuk tangan, dan benda sekitar nama gambar
melambai ke orang lain

Bacakan dongeng Sembunyikan dan cari


Memukul-mukul
Pegang mainan dengan mainan
2 tangan Mainan yang mengapung Duduk, merangkak,
Masukkan benda kecil di air berdiri berpegangan
ke dalam wabah

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2020. Kementerian Kesehatan RI.


Stimulasi bahasa 7 – 9 bulan
Imitasi
Sebutkan nama benda di sekitar rumah setiap hari
Berikan buku bergambar
Tanyakan pertanyaan sederhana
Biarkan ia bermain dengan air liurnya
Nyanyikan lagu dengan nada
Bermain cilukba

Gunakan kata-kata untuk menunjukkan keinginannya

Dr. Luh Karunia Wahyuni Sp.KFR-K. Mari Asah Komunikasi Anak


Stimulasi bayi 9 - 12 bulan

Mengucapkan Bacakan dongeng pada


Berbicara dengan boneka
orang/benda/organ tubuh
Menunjuk orang/benda/organ saat mengenalkan dan
yang sudah dikenalkan
tubuh yang sudah dikenalkan menunjuk-nunjuk

Pegang mainan dengan 2 Menyusun balok


Sembunyikan dan cari Duduk, merangkak,
tangan
Memasukkan benda kecil mainan berdiri berpegangan
ke dalam wadah Memegang pensil dan Berjalan mundur, jinjit
mencoret-coret kertas

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2020. Kementerian Kesehatan RI.


Stimulasi bahasa 10 – 12 bulan
Berikan contoh
Jangan ditentang
Instrumen musik
Berikan perhatian
Bacakan cerita di malam hari
Ajaklah bayi berbicara
Nyanyikan lagu dan gunakan rima
Antisipasi keinginannya
Gunakan bahasa tubuh yang beragam
Dr. Luh Karunia Wahyuni Sp.KFR-K. Mari Asah Komunikasi Anak
WORDS OF INSPIRATION
BUKU KIA 2020. Kementerian Kesehatan

Content marketing is a
commitment, not a campaign.
JON BUSCALL
Stimulasi anak 12 - 18 bulan

Berjalan mundur, naik tangga Menyusun balok atau Bermain air, meniup,
Tangkap dan lempar bola puzzle, menggambar menendang bola
Bercerita tentang
gambar di buku

Menyebutkan nama Bermain dengan teman


sebaya, petak umpet Makan bersama
benda, menyanyi Merangkai manik besar
Main telepon-teleponan, Merapikan mainan,
menyatakan keinginan membuka baju

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2020. Kementerian Kesehatan RI.


Stimulasi bahasa 13 – 15 bulan
Inisiasi untuk permainan berpura-pura

Menamai bagian tubuh

Meningkatkan keterampilan mendengar

Bicarakan mengenai cerita yang dibaca

Tanggapi gestur anak dengan kata-kata


Gunakan kata-kata yang menunjukkan perbedaan
Tanggapi secara positif untuk setiap kata baru
Berikan bantuan untuk menyelesaikan hal secara mandiri
Dr. Luh Karunia Wahyuni Sp.KFR-K. Mari Asah Komunikasi Anak
Stimulasi bahasa 16 – 18 bulan
Perkenalkan bermain pura-pura
Menarik perhatiannya
Bacakan cerita
Bermain dengan telepon-teleponan
Berikan ruang dan waktu
Perluas pemahamannya dengan nama bagian tubuh
Jangan mengoreksi kata-kata
Pertahankan aturan meskipun anak protes
Gunakan gestur ketika mengatakan tidak
Dr. Luh Karunia Wahyuni Sp.KFR-K. Mari Asah Komunikasi Anak
Stimulasi anak 18 - 24 bulan

Bicara, bertanya, bercerita, Perintah sederhana, Makan bersama dengan


bernyanyi membantu pekerjaan sendok-garpu
Tanya jawab, main telepon- Melepas baju, rapikan
teleponan mainan

Menyusun balok, Berdiri satu kaki, naik


Buat rumah-rumahan,
memasang puzzle, turun tangga
petak umpet
menggambar, membentuk Melempar, menangkap,
Berjalan, berlari,
lilin menendang bola
melompat

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2020. Kementerian Kesehatan RI.


Stimulasi bahasa 19 – 21 bulan
Gunakan pengalaman
Mengharapkan waktu tenang
Memuji anak ketika berbicara dengan orang lain
Berikan nama kepada orang dan benda-benda
Kumpulkan permainan mendengarkan yang lebih kompleks
Membacakan Al-Qur'an dengan tartil dengan irama merdu
Mainkan musik dan nyanyikan lagu

Berikan instruksi yang melibatkan pihak ketiga

Dr. Luh Karunia Wahyuni Sp.KFR-K. Mari Asah Komunikasi Anak


Stimulasi bahasa 22 – 24 bulan
Libatkan pada diskusi saat makan
Perlakukan anak dengan serius
Pergunakan pemilihan kata yang bervariasi
Abaikan kesalahan pengucapan
Tenangkan jika terlalu bersemangat
Mendorong anak menggerakkan bibir dan lidahnya
Ubah dengan sengaja cerita
Jangan menertawakan anak
Tegur anak jika memukul, melempar, menendang
Dr. Luh Karunia Wahyuni Sp.KFR-K. Mari Asah Komunikasi Anak
WORDS OF INSPIRATION
BUKU KIA 2020. Kementerian Kesehatan

Content marketing is a
commitment, not a campaign.
JON BUSCALL
Stimulasi anak 2 - 3 tahun

Sebutkan nama benda, sifat, Anak diminta bercerita Cuci tangan, cebok,
guna benda pengalaman berpakaian, rapikan mainan
Bacakan cerita, tanya jawab, Menonton TV didampingi Makan dengan sendok garpu
menyanyi maksimal 1 jam

Menyusun balok, Mengelompokkan benda Menghitung, melempar,


memasang puzzle, sejenis, mencocokkan menangkap
menggambar, menempel gambar dan benda Berlari, melompat,
memanjat, merayap

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2020. Kementerian Kesehatan RI.


Stimulasi bahasa 25 – 30 bulan
Dengarkan cerita petualangannya
Mendorong perencanaan pembicaraan
Membaca Al-Qur'an dengan nyaring bersama-sama
Buatlah musik bersama-sama
Bercakap secara formal dengan telepon/video call
Mintalah anak untuk menyusun
Beri contoh penggunaan kata depan
Anjurkan permainan imajinasi
Mulai ajari tata krama
Dr. Luh Karunia Wahyuni Sp.KFR-K. Mari Asah Komunikasi Anak
Stimulasi bahasa 31 – 36 bulan
Berikan tantangan
Jelaskan arti dari kata-kata
Perluas pengalaman bermainnya
Perkenalkan permainan kata
Tingkatkan kualitas buku ceritanya
Diskusikan lukisannya
Perluas pemahamannya tentang perbandingan
Berikan ruang pribadi
Kurangi gangguan visual
Dr. Luh Karunia Wahyuni Sp.KFR-K. Mari Asah Komunikasi Anak
Stimulasi anak 3 - 4 tahun

Menyebutkan nama benda, Anak diminta bercerita Cuci tangan, cebok,


sifat, guna benda pengalaman berpakaian, rapikan mainan
Bacakan cerita, tanya jawab Menonton TV Makan dengan sendok-garpu
didampingi, menyanyi

Menyusun balok atau puzzle, Mencocokkan gambar Berlari, melompat,


menggambar, menempel dan benda memanjat, merayap
Mengelompokkan benda Menghitung
sejenis Melempar, menangkap

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2020. Kementerian Kesehatan RI.


WORDS OF INSPIRATION
BUKU KIA 2020. Kementerian Kesehatan

Content marketing is a
commitment, not a campaign.
JON BUSCALL
Stimulasi anak 4-5 tahun

Bermain peran, anak diminta Mengenal huruf Kenalkan nama-nama hari


bercerita pengalaman Main bola, lompat tali Menyebut angka berurutan
Menggambar orang Latih untuk dapat
mengikuti aturan
permainan

Mengajak anak sikat gigi Melatih memakai Menguatkan


bersama dan melatih pakaian sendiri kepercayaan diri anak
sikat gigi sendiri

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2020. Kementerian Kesehatan RI.


Beberapa catatan penting stimulasi bicara untuk
mencegah speech delay
• Orangtua harus peka dalam menanggapi ajakan anak berbicara
(terhadap cooing, babbling, ocehan “bahasa planet”)
Bicara langsung dengan anak, bermain dengannya, bercerita di
hadapannya, bacakan buku, temani apabila menonton TV (> 2
tahun)
Ketika anak tertarik dengan suatu benda/objek, deskripsikan hal
tersebut, lengkap dengan penggunaan kata
benda/sifat/kerja/depan
Tunggu anak memberikan respons. beri kesempatan!
Manfaatkan setiap saat untuk stimulasi. Gunakan kreativitas!

Slide Dr.dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K)


AWAS ! Pahami red flags
bahaya) yang su
(tanda
dah
dijelaskan!

Apabila sudah d
idapatkan
speech delay, Ken
ali
kemungkinan dia
gnosis,
karena harus diT
ERAPI!
Red flags perkembangan bicara
• Hati-hati apabila anak:
Matanya tidak melirik dan kepalanya tidak menoleh ke arah
sumber suara, pada usia 6 bulan
Tidak merespon panggilan namanya pada usia 10 bulan
Tidak menunjukkan babbling, menunjuk, atau ekspresi/mimik yang
baik pada usia 12 bulan
Tidak ada kata bermakna pada usia 16 bulan
Tidak menyebut 2 kata spontan pada usia 2 tahun
Sudah pernah bicara normal, tetapi hilang perlahan/cepat
kemampuannya pada usia berapapun

Slide Dr.dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K)


Red flags perkembangan interaksi
sosial
• Tidak ada senyum sosial sampai usia anak 3 bulan
Tidak tertawa apabila diajak bermain, pada usia 6 - 8 bulan
Tidak suka dipeluk/didekati orangtuanya, atau sulit ditenangkan,
pada usia 12 bulan
Mudah mengamuk tanpa sebab, tidak ada kontak mata dengan
orang lain pada usia 24 bulan
Tidak mau bermain dengan anak lain pada usia 3 - 5 tahun

Slide Dr.dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K)


Usia Gejala
Lahir– 12 bulan Menghindari kontak mata
Jarang melakukan babbling, sangat tenang
Tidak merespon terhadap bisikan
Menunjukkan ketertarikan minimal untuk meniru gerakan
RE D F L A G S seperti “da-dah” HONESTY
Sering menangis tanpa mengubah nada suara atau intensitas
Presentations ar
communication to
that can be used
Menunjukkan ekspresiemosi minimal demonstrations
12 – 18 bulan Menghindari kontak mata lectures, speeche
reports, and more
Tidak mengatakan mama atau papa
Tidak mampu menunjukkan bagian tubuh ketika ditanya
Tidak mampu mengikuti perintah sederhana seperti “ambilkan
gelas”, kecuali disertai dengan gestur Dr. Luh Karunia Wahyuni Sp.KFR-K. Mari
Usia Gejala
18– 24 bulan Menghindari kontak mata
Kesulitan dalam menunjuk dan menamai gambar
Cenderung diam sepanjang waktu, jarang meniru atau
RED F L A G S menghasilkan kata-kata
Tidak tertarik dengan percakapan HONESTY
Presentations ar
24 – 36 bulan Menghindari kontak mata communication to
that can be used
Kesulitan menyanyikan lagu atau meniru bagian yang mudah
demonstrations
Kesulitan menamai benda-benda rumah tangga lectures, speeche
reports, and more
Tidak dapat membuat 2 – 3 kata bersamaan
Kesulitan duduk dan memperhatikan sebuah buku atau film
untuk waktu lebih dari beberapa menit
Sangat sulit mengerti pembicaraannya
Deteksi dini dan red flags speech delay
Gangguan komunikasi
interaksi-sosial
Defisit dalam: sosial-emosional
timbal balik; perilaku komunikatif
non-verbal; dan memulai-
memelihara-memahami hubungan

Perilaku, minat, dan


aktivitas yang terbatas
dan repetitif (berulang)
- Gerak, penggunaan benda, bicara
stereotipik dan berulang
- Terpaku dalam rutinitas
- Minat sangat terbatas
- Hiper atau hipo-reaktif terhadap
Sumber: buku Makan Tepat
rangsang sensoris
Tumbuh Sehat
Deteksi dini dan red flags speech delay
Gangguan komunikasi
interaksi-sosial
Defisit dalam: sosial-emosional
timbal balik; perilaku komunikatif
non-verbal; dan memulai-
memelihara-memahami hubungan

Perilaku, minat, dan


aktivitas yang terbatas
dan repetitif (berulang)
- Gerak, penggunaan benda, bicara
stereotipik dan berulang
- Terpaku dalam rutinitas
- Minat sangat terbatas
- Hiper atau hipo-reaktif terhadap
Sumber: buku Makan
rangsang sensoris
Tepat Tumbuh Sehat
Deteksi dini dan red flags speech delay
Gangguan komunikasi
interaksi-sosial
Defisit dalam: sosial-emosional
timbal balik; perilaku komunikatif
non-verbal; dan memulai-
memelihara-memahami hubungan

Perilaku, minat, dan


aktivitas yang terbatas
dan repetitif (berulang)
- Gerak, penggunaan benda, bicara
stereotipik dan berulang
- Terpaku dalam rutinitas
- Minat sangat terbatas
- Hiper atau hipo-reaktif terhadap
Sumber: buku Makan Tepat
rangsang sensoris
Tumbuh Sehat
Deteksi dini dan red flags speech delay
Gangguan komunikasi
interaksi-sosial
Defisit dalam: sosial-emosional
timbal balik; perilaku komunikatif
non-verbal; dan memulai-
memelihara-memahami hubungan

Perilaku, minat, dan


aktivitas yang terbatas
dan repetitif (berulang)
- Gerak, penggunaan benda, bicara
stereotipik dan berulang
- Terpaku dalam rutinitas
- Minat sangat terbatas
- Hiper atau hipo-reaktif terhadap
Sumber: buku Makan Tepat
rangsang sensoris
Tumbuh Sehat
APAKAH MENDIAGNOSIS SPEECH
DELAY CUKUP?
Keterlambatan bicara: ketika seorang anak tidak
mencapai kemampuan perkembangan bicara/bahasa
sesuai usianya, bahkan terdapat "red flags"

Speech delay: BUKAN diagnosis, tetapi tanda dari


suatu masalah/diagnosis lain
masih dibagi lagi

KEMAMPUAN MENDEFINISIKAN
SPEECH DELAY MENENTUKAN TERAPI
Apa bedanya speech delay dengan speech
disorder?
● Speech (sound) delay: kemampuan berbicara terbentuk sesuai dengan urutan
normal sesuai usia perkembangan anak, tetapi terjadi lebih akhir (terlambat).
● Speech disorder: adanya perubahan/kelainan yang berakibat pada suara yang keluar
dari mulut. Contohnya kesulitan dalam membentuk kata-kata spesifik, ataupun
menggunakannya menjadi kalimat, misalnya gagap.
● Language delay: keterlambatan dalam pencapaian kemampuan berbahasa
dibandingkan dengan usia kronologis dan perkembangan intelektual.
● Language disorder: terminologi mengarah pada specific language impairment.
Contohnya afasia, yaitu ketidakmampuan memahami bahasa atau mengucapkannya
akibat cedera pada otak. Lainnya adalah auditory processing disorder, yaitu kesulitan
memahami suara yang keluar dari mulut seseorang, karena masalah dalam hantaran
gelombang suara dari telinga ke otak.
GANGGUAN BICARA
DAN BAHASA
GANGGUAN PENDENGARAN
DISABILITAS INTELEKTUAL
BAGIAN DARI KETERLAMBATAN
PERKEMBANGAN GLOBAL (GLOBAL
DEVELOPMENTAL DELAY)

GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME

DEVELOPMENTAL LANGUAGE DISORDER


GANGGUAN BICARA

Sumber: slide dr. Lies, Sp.A(K), Prof. Yoni


Idealnya, semua bayi baru lahir harus
diperiksakan otoacoustic emission (OAE)
GANGGUAN sebagai universal newborn screening

PENDENGARAN Pemeriksaan pendengaran untuk memastikan:


BERA (brainstem evoked response of
auditory)/BAEP/BAER, selain OAE

Anak-anak dengan Penilaian: tuli sensorineural? Pastikan dan


speech delay harus deteksi sedini mungkin!
dipastikan bisa
mendengar! Terapi: pemasangan alat bantu dengar (ABD)
atau implant koklea

Faktor risiko: perawatan di NICU pada BBLR,


kadar bilirubin tinggi, riwayat gangguan
pendengaran pada keluarga, bagian dari
sindrom kelainan kongenital
Keterlambatan perkembangan pada > 2 ranah
GLOBAL
Diperiksakan dengan berbagai uji tapis
DEVELOPMENTAL perkembangan, misalnya skor Denver II
DELAY Dapat berlanjut menjadi disabilitas intelektual
(berdasarkan skor IQ)
Keterlambatan
Perkembangan Intervensi dan terapi pada semua ranah yang
Global terdampak

Bagian dari penyakit lainnya, maka pastikan


apa diagnosis utuhnya!

Apabila didapatkan penyakit penyerta


(komorbiditas), maka terapi semua penyakitnya
Gangguan komunikasi
AUTISM interaksi-sosial
SPECTRUM Defisit dalam: sosial-emosional
timbal balik; perilaku komunikatif
DISORDER non-verbal; dan memulai-
memelihara-memahami hubungan
Gangguan spektrum
Perilaku, minat, dan
autism
aktivitas yang terbatas
dan repetitif (berulang)
- Gerak, penggunaan benda, bicara
stereotipik dan berulang
- Terpaku dalam rutinitas
- Minat sangat terbatas
- Hiper atau hipo-reaktif terhadap
Sumber: slide Prof. Yoni
rangsang sensoris
Perbedaan autism
dengan language
delay/disorder
Speech-sound
Disorder Gangguan artikulasi:
- apraksia, disartria, gangguan fonologi
- penyebab: tuli, palsi serebral, sumbing
langit-langit, stroke

Gangguan suara-
Gangguan kefasihan (fluency):
bicara Gagap (stuttering)

Gangguan kualitas suara:


Hiper dan hipo-resonansi

Sumber: slide dr. Lies, Sp.A(K), Prof. Yoni


Definisi (DSM V): gangguan bahasa yang
DEVELOPMENTAL merupakan kesulitan yang menetap dalam:
- bertambahnya kemampuan bahasa, dan
LANGUAGE - penggunaan bahasa (bicara, tulisan, bahasa
DISORDER tubuh)
Karena defisit produksi (ekspresif) dan
pengertian (reseptif) bahasa
Istilah lain: developmental
language delay, Ciri-ciri:
developmental aphasia, - Perbendaharaan kata kurang
specific language - Keterbatasan struktur kalimat
- Gangguan penggunaan bahasa yang tepat
impairment (campuran
reseptif-ekspresif) Biasanya IQ normal, tanpa gangguan emosi,
pendengaran, dan artikulasi

Sumber: slide dr. Lies, Sp.A(K), Prof. Yoni Risiko disleksia di kemudian hari
Yang paling sering dijumpai (10-15%). Ingat:
EXPRESSIVE bahasa reseptif-nya normal. Anak memiliki
kecerdasan normal dan tidak ada
LANGUAGE keterlambatan perkembangan lain.
DELAY Istilah lain: developmental language delay,
maturational delay, "late talkers"
KETERLAMBATAN
BAHASA EKSPRESIF Sering pada anak laki-laki

Sebagian besar akan "mengejar" kemampuan


berbicara anak-anak lainnya

Faktor risiko: riwayat terlambat bicara pada


keluarga, pendidikan orangtua rendah,
prematuritas, BBLR, stimulasi kurang
Sumber: slide dr. Lies, Sp.A(K), Prof. Yoni
Beberapa pertanyaan lain
Mengapa screen time harus dibatasi?
• Meskipun niatnya stimulasi, tetap hanya satu arah. Tidak ada
interaksi.
Orangtua/caregiver tidak melakukan stimulasi bicara
Kata/kalimat yang didengar/dilihat belum tentu sesuai dengan
konteks keseharian anak. Bahasanya pun belum tentu sama
Kosa kata yang digunakan belum tentu sesuai konteks/maknanya
dengan kondisi saat itu, karena bukan interaksi 2 arah
Kontak mata dan kemampuan komunikasi 2 arah tidak berkembang
Anak dapat bicara, tetapi hanya meniru. Ini bukan komunikasi!

Slide Dr.dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K)


Apakah pandemi berperan
menyebabkan anak-anak
yang terlambat bicara?
Kekhawatiran terhadap dampak penggunaan masker, pembatasan social,
dan pertemuan virtual pada anak-anak usia sekolah.
• Interaksi sosial memang penting bagi perkembangan bahasa. Pembatasan sosial dalam lingkup pertemuan
dengan banyak orang dalam satu waktu dan ruangan memengaruhi anak-anak usia sekolah dalam interaksi
sosial dengan teman-teman sebayanya.
• “Peer-talk” penting dalam pembentukan komponen pragmatis: keahlian berkomunikasi semisal mengambil
giliran berbaicara dan memahami makna di balik kalimat seseorang
• Maka kemampuan berkomunikasi dan kecerdasan sosial terganggu akibat pertemuan virtual
Serve-and-return
Salah satu konsep berkomunikasi pada anak
5 Langkah “Serve-
and-Return”
1. Perhatikan “panggilan” anak
dan ikuti fokus perhatian anak
saat itu
2. Tanggapi perhatian anak
dengan dukungan dan
menyemangati
3. Beri nama terhadapnya!
4. Tunggu dulu! Ada gilirannya.
Jaga interaksi timbal-balik
5. Latih cara mengakhirinya dan
memulainya!
Jadi, apa terapinya?
Apabila anak terdiagnosis terlambat bicara, maka:
• Pastikan diagnosis tepatnya. Menyatakan “speech delay” saja
tidak cukup
• Dokter akan menentukan perlunya bantuan terapis
okupasi/wicara, di bawah koordinasi dokter spesialis
kedokteran fisik dan rehabilitasi. Psikolog anak seringkali
dilibatkan
• Terapi yang mungkin dikerjakan: terapi sensori integrasi,
terapi wicara, dll.
• Orangtua tetap berperan aktif. Pola pengasuhan penting!
Maka, tugas orangtua:
• Mengenali tahapan perkembangan dan red flags-nya
• Memberikan stimulasi perkembangan sejak lahir
• Menyediakan lingkungan perkembangan yang mendukung,
misalnya dengan menerapkan Batasan lama paparan dengan
gawai (screen time)
• Memperkenalkan bahasa ibu terlebih dahulu dan konsisten
dalam menggunakannya
• Segera berkonsultasi ke dokter apabila mendapatkan red flags
KESIMPULAN
Bicara hanyalah satu saja dari komponen
perkembangan. Ketika mendapatkan
seorang anak terlambat bicara, pastikan
ranah perkembangan lainnya.
Gunakan buku KIA sebaik-baiknya untuk
stimulasi, deteksi dini, dan intervensi
keterlambatan bicara anak
Orangtua adalah dokter pertama anak-anaknya

Anda mungkin juga menyukai