Anda di halaman 1dari 6

Mencerahkan, Unggul, Mendunia

MAKNA PENCERAHAN DALAM MEWUJUDKAN


UMAT BERKEMAJUAN
Oleh.
Drs. HM. Jindar Wahyudi, M. Ag

‫ور ا َ ْنفُ ِسنَا‬


ِ ‫ش ُر‬ ُ ‫ا َ ْل َح ْمدُ هللِ الَّذِي ن َْح َمدُهُ َونَ ْست َ ِع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغ ِف ُرهُ َونَعُوذُ ِباهللِ ِم ْن‬
‫ض ِل ْل فَلَ ْن ت َ ِجدَ لَهُ َو ِليًّا‬
ْ ُ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن ي‬ ِ ‫ت ا َ ْع َم ِلنَا َم ْن َي ْه ِدهللاُ فَالَ ُم‬ َ ‫َو ِم ْن‬
ِ ‫س ِيِّئَا‬
ُ‫ع ْبدُه‬ َ ‫ ا َ ْش َهدُ اَ ْن الَاِلَهَ اِالَهللاُ َو ْحدَهُ الَش َِري َْك لَهُ َوا َ ْش َهدُ ا َ َّن ُم َح َّمدًا‬.‫ُم ْر ِشدًا‬
‫علَى ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ِرك‬ ْ ‫س ِلِّ ْم َوبَا‬
َ ‫ص ِِّل َو‬َ ‫ اَللَّ ُه َم‬.ُ‫سو َل بَ ْعدَه‬ ُ ‫ي َوالَ َر‬ َّ ‫سولُهُ الَ نَ ِب‬ ُ ‫َو َر‬
‫ ا َ َّما‬.‫ان اِلَى َي ْو ِم ال ِدِّي ِْن‬ٍ ‫س‬ َ ‫اء ْح‬ِ ‫ص ْح ِب ِه ا َ ْج َم ِعيْنَ َو َم ْن ت َ ِب َع ُه ْم ِب‬ َ ‫علَى َا ِل ِه َو‬ َ ‫َو‬
‫ع ِت ِه لَ َعلَّ ُك ْم‬ َ ‫هللا َو‬
َ ‫طا‬ ِ ‫وص ْي ُك ْم َونَ ْفسِى ِبت َ ْق َوى‬ ِ ُ ‫هللا ا‬ِ َ‫َب ْعدُ فَ َيا ِع َباد‬
‫ت اِلَى‬ ُّ َ‫ي اَّل ِذيْنَ ا َ َمنُوا يُ ْخ ِر ُج ُه ْم ِمن‬
ِ ‫الظلُ َما‬ ُّ ‫هللاُ َو ِل‬:‫وقَا َل هللاُ ت َ َعالَى‬.‫ن‬ َ ‫ت ُ ْف ِل ُح ْو‬
‫ور اِلَى‬ ِ ُّ‫غوتُ يُ ْخ ِر ُجونَ ُه ْم ِمنَ الن‬ ُ ‫الطا‬ َّ ‫ور َوالَّ ِذيْنَ َكفَ ُروا ا َ ْو ِل َيا ُءو ُه ُم‬ ِ ُّ‫الن‬
َ‫ار ُه ْم ِف ْي َها خَا ِلدُون‬ ِ َّ‫اب الن‬ُ ‫ص َح‬ ْ َ ‫وَل َك ا‬ ِ َ ُ‫ت أ‬ ُّ
ِ ‫الظلُ َما‬
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah.
Dalam kesempatan Khutbah jum’at siang ini, marilah kita bersyukur kepada Allah
SWT, atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita semua sehingga sampai saat ini kita
masih diberi kekuatan dan kesempatan dapat melaksanakan salah satu kewajiban kita yaitu
jama’ah shalat jum’at.
Sebagai wujud rasa syukur itu marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita
kepada Allah SWT, dengan taqwa yang sebenar-benarnya dalam kondisi dan situasi apapun
yang kita hadapi dalam hidup ini. Dengan bekal taqwa ini mudah-mudahan kita mampu meraih
kemulyaan dan kesuksean dalam hidup ini dengan penuh keceriaan dan kecerahan, secerah
cahaya fajar dipagi hari.

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah.

Gerakan pencerahan merupakan gerakan yang sudah ada di Eropa semenjak abad ke 18
M yang lalu yang ditandai dengan gerakan yang mendewakan akal dan kebebasan berfikir
untuk melepaskan diri dari belenggu kekuasaan dan taklit buta. Jargon yang dipakai pada
waktu itu adalah “tidak ada yang bisa menguasai akal kecuali akal itu sendiri”. Gerakan
pencerahan ini nampaknya mengemuka kembali dikalangan umat Islam apalagi setelah

Sie PHI Muktamar


Muhammadiyah menyatakan bahwa memasuki abad ke dua dari usianya, Muhammadiyah
berkomitmen untuk melakukan gerakan pencerahan menuju Indonesia yang berkemajuan.
Namun pencerahan yang dimaksudkan Muhammadiyah ini tentu berbeda makna dengan
pencerahan yang berkembang di Eropa beberapa abad yang lalu itu. Pencerahan yang
diharapkan dalam gerakan Islam ini adalah pencerahan yang dapat dijelaskan kedalam dua
makna, yang keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan
lainnya yaitu:
1. Pencerahan dalam arti mencerahkan akal dengan Islam, yaitu memberi petunjuk manusia
dalam menggunakan kebebasan akalnya dengan hidayah Islam.
2. Pencerahan dalam arti memahami Islam dengan akal. yaitu memahami Islam dengan
kecerdasan akal manusia yang kemudian diaplikasikan ke dalam kehidupan nyata.

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah.


Pencerahan dalam makna yang pertama ini, umat Islam diharapkan mendapatkan
kebebasan untuk menggunakan kecerdasan akalnya guna memberdayakan dan memajukan
kehidupan umat manusia menuju terwujudnya peradaban manusia yang berkemajuan. Namun
perlu diketahui bahwa kebebasan akal manusia itu tidaklah bebas tanpa batas, kebebasan akal
pikiran manusia dibatasi oleh keyakinan bahwa akal itu bukan segala-galanya untuk berkuasa,
tetapi ada Dzata yang Maha Kuasa yang menguasai akal manusia. Kebebasan akal fikiran
manusia itu diperlukan keimanan dan ketauhidan yang benar dan mendalam. Dan dengan
kebebasan semacam ini, Pada awal berkembang Islam sampai abad pertengahan, Islam mampu
mencai puncak peradaban dunia yang sangat maju dan menguasai dunia.
Dengan iman dan tauhid yang benar dan mendalam akan membawa kebebasan bagi
pemeluknya untuk hidup bebas merdeka karena tidak terbelenggu oleh mahluk apapun karena
merasa tidak memiliki dan dimiliki siapapun kecuali Allah SWT. Dengan iman dan tauhid
seseorang akan mendaptkan kekuatan hidup, dengan tauhid manusia akan tabah menjalani
hidup, dengan tauhid manusia tidak akan takabur ketika sedang kaya dan berkuasa, tidak putus
asa ketika menderita, dan dengan tauhid pula manusia akan memiliki kepedulian yang besar
dengan sesama. Dan hal inilah yang akan mendorong dirinya untuk hidup penuh kreatifitas,
menciptakan karya-karya baru guna mewujudkan kehidupan yang berkemajuan sebagai
ekspresi diri seorang mutaqien yang selalu berkarya nyata sebagai bentuk amal shaleh yang
diridhai oleh Allah SWT.
Keimanan dan ketauhidan yang mendalam ini tentu karena mereka merasakan bahwa
dirinya selalu diawasi dan dilindungi oleh Allah SWT. Sehingga apa yang difikirkan, semua

Sie PHI Muktamar


yang dilakukan, badan yang digerakan dan apa yang diusahakan termotivasi oleh keyakinan
kepada Allah SWT, dan segala yang kita usahakan hanya mengharapkan ridha Allah SWT
pula.
Firman Allah.

‫ور َوالَّذِينَ َك َف ُروا‬ ِ ُّ‫ت ِإلَى الن‬ ُّ َ‫ي الَّذِينَ آ َمنُوا يُ ْخ ِر ُج ُه ْم ِمن‬
ِ ‫الظلُ َما‬ َّ
ُّ ‫َّللاُ َو ِل‬
‫اب‬
ُ ‫ص َح‬ ْ َ ‫ت أُولَ ِئ َك أ‬ ُّ ‫ور ِإلَى‬
ِ ‫الظلُ َما‬ ِ ُّ‫غوتُ يُ ْخ ِر ُجونَ ُه ْم ِمنَ الن‬ َّ ‫أ َ ْو ِل َيا ُؤ ُه ُم‬
ُ ‫الطا‬
)٢٥٧( َ‫ار ُه ْم فِي َها خَا ِلدُون‬ ِ َّ‫الن‬
“Allah pelindung orang-orang yang beriman; dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
kepada cahaya (pencerahan iman). (QS. Al Baqarah : 257)”

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah.


Kehidupan umat manusia dengan kecerdasan akal akan melahirkan inovasi-inovasi yang
mampu mencapai puncak keberhasilan ilmu pengetahuan dan tehnologi, dapat mewujudkan
kemajuan peradaban yang sangat canggih, sarana prasarana kehidupan materi manusia sangat
melimpah dan mudah didapatkan, tetapi kemajuan dan keberhasilan itu dapat membawa
dampak kemiskinan rokhani yang sangat parah. Mereka berhasil dan berkemajuan tetapi rapuh
dan lemah dalam kehidupan. Al Qur’an menggambarkan hal ini bagaikan laba-laba yang
membangun tempat tinggalnya dengan jaringan yang sangat rapi dan canggih sekalipun, tetapi
sangat rapuh dan lemah daya tahannya.
Firman Allah;
ِ ‫َّللا أ َ ْو ِل َيا َء َك َمث َ ِل ا ْل َع ْن َكبُو‬
ْ َ‫ت ات َّ َخذ‬
‫ت َب ْيتًا َو ِإ َّن‬ ِ ‫َمث َ ُل الَّذِينَ ات َّ َخذُوا ِم ْن د‬
ِ َّ ‫ُون‬
)٤١( َ‫ت لَ ْو َكانُوا يَ ْعلَ ُمون‬ ِ ‫ت لَبَيْتُ ْال َع ْن َكبُو‬
ِ ‫أ َ ْوهَنَ ْالبُيُو‬
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah
seperti laba-laba yang membuat rumah. dan Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah
rumah laba-laba kalau mereka Mengetahui (QS. Al Ankabut : 41)

Dengan demikian pencerahan yang diharapkan adalah gerakan yang memberi kebebasan
kepada umat Islam untuk berkreasi memberdayakan akal fikirnya untuk membebaskan dirinya
dari belenggu pemikiran yang sempit, pemikiran takhayul dan khurafat guna memberdayakan
dan memajukan potensi-potensi umat Islam menuju masyarakat Islam yang berkemajuan.
Mengembangkan strategi dari revitalisasi (penguatan kembali) ke transformasi (perubahan
dinamis) untuk melahirkan usaha dan aksi-aksi sosial kemasyarakatan yang berpihak pada
kaum dhuafa’ dan mustadh’afin serta memperkuat masyarakat Islami bagi kemajuan dan
kesejahteraan umat atas kehendak dan ridha Allah SWT.

Sie PHI Muktamar


Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Pencerahan dalam makna yang kedua adalah memahami Islam dengan akal. yaitu
memahami ajaran Islam dengan kecerdasan akal manusia sehingga mampu mewujudkan
konsep-konsep kehidupan yang berkemajuan yang kemudian diaplikasikan ke dalam
kehidupan nyata. Dalam hal ini tetap berpijak pada koridor tajdid yang bersifat purifikasi dan
dinamisasi serta mengembangkan orientasi praktis guna pemecahan masalah kehidupan.
Pemahaman kedua ini diharapkan umat Islam tidak keliru lagi didalam memahami dan
mengamalkan Islam dalam kehidupan seharai-hari. Karena disinyalir bahwa kemunduran umat
Islam selama ini karena keliru dalam memahami dan mengamalkan Islam, sebagaimana KH
Mas Mansur pernah menyatakan bahwa: kemunduran umat Islam di dunia ini bukan berarti
Islam tidak benar, akan tetapi prilaku umat Islam sendiri yang salah dalam memahami dan
mengamalkan Islam.
Kesalahan dalam memahami Islam berakibat fatal sehingga menjadikan umat Islam telah
berabad-abad lamanya terbelakang, bodoh dan miskin yang sampai sekarang masih dalam
kondisi yang sangat memrihatinkan. Kondisi yang demikian menjadikan Islam tidak
membawa keunggulan dan kemulyaan bagi pemeluknya yang disebabkan karena prilaku umat
Islam sendiri yang tidak mencerminkan prilaku kehidupan yang unggul, pada hal Islam adalah
unggul dan tidak ada yang mampu mengunggulinya.
Rasulullah SAW bersabda;

‫علَ ْي ِه‬ َّ ‫عا ِإ ٍذ ْال ُمزَ ِنِّى ا َ َّن النَّ ِب‬


َ ‫ي ص م قَا َل ا َ ْ َِل ْسالَ ُم َي ْعلُو َوالَ يُ ْعلَى‬ َ ‫ع ْن‬
َ
)‫(رواه الطبرانى‬
“Dari Aidhib al Muzanni bahwasanya Nabi SAW bersabda Islam itu adalah unggul dan
tidak ada yang lebih unggul darinya (HR.At Thabrani)
Namun keunggulan Islam itu tidak nampak keunggulannya karena kesalahan umat Islam
sendiri, sampai-sampai Jamaludin Al Af Ghani mengatakan :

َ‫وب ِب ْال ُم ْس ِل ِميْن‬


ٌ ‫ا َ ْ ِال ْسالَ ُم َم ْح ُج‬
“Keunggulan Islam itu tertutup oleh orang Islam sendiri”

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah.


Dalam menghadapi kompleknya kehidupan sekarang ini umat Islam harus melakukan
perubahan strategi dari perjuangan melawan sesuatu kepada perjuangan menghadapi sesuatu

Sie PHI Muktamar


‫‪dalam arti memberikan jawaban-jawaban alternatif yang terbaik untuk mewujudkan kehidupan‬‬
‫‪yang lebih baik, utama dan berkemajuan.‬‬

‫‪Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah‬‬


‫‪Dengan dua makna pencerahan ini diharapkan akan melahirkan perubahan bagi umat‬‬
‫‪manusia disegala bidang, sehingga Islam benar-benar mampu membebaskan, memberdayakan‬‬
‫‪dan memajukan kehidupan umat manusiaa menuju terwujudnya peradaban manusia yang‬‬
‫‪utama dan berkemajuan, sehingga rahmatan lil alamin sebagai salah satu misi Islam benar-‬‬
‫‪benar terwujud dalam kehidupan umat manusia di dunia ini. Amin.‬‬

‫ار َك هللا ُ ِلى َو َل ُك ْم ِفي اْلقُ ْرا َ ِن اْل َع ِظ ِيم َونَفَ َع ِنى َواِيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه ِمنَ‬ ‫َب َ‬
‫ت َوال ِذِّ ْك ِراْل َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل هللا ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ اِنَهُ ُه َوال َّ‬
‫س ِم ْي ُع‬ ‫اْالَيَا ِ‬
‫اْل َع ِلي ِْم‬
‫‪II‬‬

‫هلل الَّذِى َج َعلَنَا َواِيَّ ُك ْم ِع َبا ِد ِه ْال ُمت َّ ِقيْنَ َواَدَّ َبنَا ِب ْالقُ ْراَ ِن ْال َك ِري ِْم‪ .‬اَ ْش َهدُ اَ ْن الَ‬ ‫اَ ْل َح ْمدُ ِ‬
‫ص ِِّل‬ ‫سولُهُ‪َ .‬اللَّ ُه َّم َ‬ ‫ع ْبدُهُ َو َر ُ‬ ‫الَهَ اِالَّ هللاُ َو ْحدَهُ الَ ش َِري َْك لَهُ‪َ .‬واَ ْش َهدُ اَ َّن ُم َح َّمدًا َ‬
‫س اتَّقُوا‬ ‫ص ْح ِب ِه اَ ْج َم ِعيْنَ اَ َّما بَ ْعدُ ‪ :‬فَيَا اَيُّ َها النَّا ُ‬ ‫علَى اَ ِل ِه َو َ‬ ‫علَى ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫س ِلِّ ْم َ‬ ‫َو َ‬
‫هللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموت ُ َّن اِالَّ َواَ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُمونَ ‪َ .‬وقَا َل تَعَالَى ا َِّن هللاَ َو َمالَ ِء َكتَهُ‬
‫ص ِِّل‬ ‫س ِلِّ ُموا تَ ْس ِل ْي ًما‪ ,‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫صلُّوا َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫علَى النَّ ِبي َيااَيُّ َها الَّ ِذيْنَ اَ َمنُوا َ‬ ‫صلُّونَ َ‬ ‫يُ َ‬
‫عنَّا َم َع ُه ْم‬ ‫ضى َ‬ ‫ار َ‬ ‫ص َحا ِب ِه اَ ْج َم ِعيْنَ ‪َ ,‬و ْ‬ ‫علَى اَ ِل ِه َواَ ْ‬ ‫علَى ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫ار ْك َ‬ ‫س ِلِّ ْم َوبَ ِ‬ ‫َو َ‬
‫ت َو ْال ُمو ْء ِمنِيْنَ‬ ‫اح ِميْنَ اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َما ِ‬
‫الر ِ‬ ‫ِب َر ْح َمتِ َك يَا اَ ْر َح َم َّ‬
‫ْب الدَّع َْواتِ‪َ .‬ربَّنَا‬ ‫ْب ُم ِجي ُ‬ ‫ت انَّ َك َ‬
‫س ِم ْي ٌع قَ ِري ٌ‬ ‫اء ِم ْن ُه ْم َواْالَ ْم َوا ِ‬ ‫ت اَالَ ْحيَ ِ‬ ‫َو ْال ُمو ْء ِمنَا ِ‬
‫ت ْال َو َّهاب‪َ .‬ر ِبِّى‬ ‫غ قُلُو َبنَا َب ْعدَ ا ْذ َهدَ ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَدُ ْن َك َر ْح َمةً انَّ َك اَ ْن َ‬ ‫الَ ت ُ ِز ْ‬
‫سنَةً‬ ‫ص ِغي ًْرا‪َ .‬ربَّنَا اَتِنَا فِى الدُّ ْن َيا َح َ‬ ‫ار َح ْم ُه َما َك َما َربَّ َيانِى َ‬ ‫ي َو ْ‬ ‫ا ْغ ِف ْر ِلى َو ِل َوا ِلدَ َّ‬
‫صفُون‬ ‫ع َّما يَ ِ‬‫س ْب َحانَ َر ِب َِّك َربِّى اْل ِع َّزةِ َ‬ ‫ار‪ُ .‬‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫عذَ َ‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬ ‫َوفِى اْالَ ِخ َرةِ َح َ‬
‫ب ْالعَالَ ِميْنَ‬ ‫س ِليْنَ َو ْال َح ْمدُ هللِ َر ِّ ِ‬‫علَى ْال ُم ْر َ‬ ‫سالَ ُم َ‬ ‫َوال َّ‬
‫‪(Penulis adalah Ketua PDM Kab. Boyolali. Alumni Pondok Hajjah Nuriyah Shabran UMS‬‬
‫)‪1990‬‬

‫‪Sie PHI Muktamar‬‬

Anda mungkin juga menyukai