Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ARIF ROHMAN EKO PRASETYO

NIM : 2101774483
KELAS : DIEA

Tugas Personal 01

(Minggu 2 / Sesi 3)

Pengantar:

Tugas personal pertama akan mengambil bahan dari materi-materi yang dibahas pada minggu
pertama dan minggu kedua, baik yang berasal dari Lecturer Notes, materi ppt, buku yang menjadi
bahan referensi, dan peraturan perundangan yang terkait dengan materi minggu pertama dan kedua.

Jawablah tugas ini dengan dalam bentuk Essay dan cantumkanlah sumber jawaban kalian di setiap
akhir jawaban (misalnya jika dari buku, tulislah nama penulisnya, judul buku, tahun terbit dan
halaman yang dikutip. Jika dari sumber internet tulislah link sumber tersebut dan tanggal berapa
kalian mengakses sumber tersebut)

! Pada setiap halaman pertama (cover) dari lembar jawaban yang di submit harus mencantumkan
nama dan NIM mahasiswa

Soal:
1. Pada tahun 2016 lalu, Pemerintah Indonesia menerapkan Tax Amnesty kepada masyarakat
Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, berikan penjelasan dan analisis tentang “aturan hukum
yang mendasari dilakukannya tax amnesty” dan kaitkan penjelasan tersebut dilihat dari tujuan
hukum serta unsur-unsur hukum !

2. Salah satu materi yang dipelajari dalam mata kuliah ini adalah tentang objek hukum, dimana
benda merupakan objek hukum dalam perekonomian. Oleh karena itu perlu dipelajari tentang
bagaimana konsep hukum benda dalam hukum. Tugas kalian adalah: berikan contoh sebuah
benda yang menjadi objek transaksi dalam perdagangan dan analisis benda tersebut berdasarkan:
bezit, levering, verjaring, dan bezwaring ! (lihat materi ppt dan LN)

== Selamat Mengerjakan ==

LAWS6095 – Legal Aspect in Economic


Jawaban :
1. Tax Amnesti diatur di dalam unsur hukum di Indonesia yaitu Undang – Undang Republik
Indonesia No. 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak dengan menimbang :
 bahwa pembangunan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bertujuan
untuk memakmurkan seluruh rakyat Indonesia yang merata dan berkeadilan,
memerlukan pendanaan besar yang bersumber utama dari penerimaan pajak
 bahwa untuk memenuhi kebutuhan penerimaan pajak yang terus meningkat, diperlukan
kesadaran dan kepatuhan masyarakat dengan mengoptimalkan semua potensi dan sumber
daya yang ada
 bahwa kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya masih perlu ditingkatkan karena terdapat Harta, baik di dalam maupun di
luar negeri yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan Pajak Penghasilan;
 bahwa untuk meningkatkan penerimaan negara dan pertumbuhan perekonomian serta
kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan, perlu
menerbitkan kebijakan Pengampunan Pajak;
 bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, sampai dengan
huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang Pengampunan Pajak;
Dari pertimbangan yang disebutkan dalam Undang – Undang pengampunan pajak sangat
relevan dengan Tujuan Hukum yang dikemukakan oleh Kansil maupun Silondae dan Ilyas.
Ilmu hukum yang dikembangkan berkaitan erat dengan bagaimana hukum diimplementasikan
dalam masyarakat. Oleh karenanya ada tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai dengan
adanya hukum. Tujuan hukum menurut Kansil bahwa hukum mengabdi pada tujuan negara
yang pada pokoknya mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya (Kansil &
Kansil, 2013: 4). Terdapat empat tujuan hukum yang dikemukakan oleh Roscoe Pound
(Silondae dan Ilyas, 2012: 3-4) yaitu :
 Menjaga ketentraman dan kedamaian masyarakat;
 Menyelesaikan suatu perselisihan dengan seadil-adilnya demi terjadinya ketertiban dan
keamanan umum;
 Memelihara status quo
 Mengadakan perubahan dalam masyarakat
Bisa ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama dari Tax Amnesti merupakan langkah
pemerintah untuk mendatangkan kemakmuran kepada rakyatnya dengan cara
mengoptimalkan sumber pendanaan dari pajak. Dengan adanya Undang – Undang tersebut
maka Negara mengajak para warganya untuk tertib pajak dan mendapatkan pengampunan
apabila melaporkan hartanya. Negara mengharapkan kejujuran rakyatnya untuk tertib dalam
membuat laporan pajak, sehingga hasil pajak tersebut bisa digunakan untuk pembangunan.

Sumber :
Binus Lecture Note Legal Aspect in Economic Minggu 1 Sesi 2
www.pengampunanpajak.com diakses pada tanggal 8 Juni 2018

LAWS6095 – Legal Aspect in Economic


2. Contoh sebuah benda yang menjadi objek transaksi dalam perdagangan dan analisis
benda tersebut berdasarkan: bezit, levering, verjaring, dan bezwaring :

1) Kedudukan Berkuasa (Bezit)


Penguasaan oleh seseorang tidak harus sebagai milik. Hak penguasaan seseorang untuk
memperoleh manfaat dari suatu benda. Pada benda bergerak, suatu keadaan lahir ketika
seseorang menguasai suatu benda yang seolah-olah kepunyaannya sendiri sekaligus oleh
hukum dilindungi dengan tidak mempersoalkan hak milik atas benda tersebut sebenarnya ada
pada siapa.
Sedangkan untuk benda tidak bergerak penguasaan terhadap benda tidak selalu adalah
pemilik, karena benda tidak bergerak merupakan benda atas nama yang memerlukan register
untuk kepemilikannya.
Contoh : sebuah kendaraan bermotor mempunyai stnk atas nama A, dipakai oleh B. Jadi
pemilik sebenarnya adalah adalah A. Secara aktual yang menguasai dan menerima manfaat
adalah B.

2) Penyerahan (Levering)
Levering merupakan cara untuk memperoleh hak kebendaan dan juga merupakan syarat untuk
berpindahnya hak milik. Penyerahan dapat terbagi atas :
a) Penyerahan nyata atau Feitelijke Levering
Merupakan penyerahan nyata atau riil (penyerahan dari tangan ke tangan). Dengan
penyerahan ini maka hak kebendaan beralih.
b) Penyerahan Yuridis atau Jurisdiche Levering :
Perbuatan hukum yang bertujuan untuk memindahkan hak kebendaan kepada orang lain.
Perbuatan ini merupakan penyerahan formal (resmi) yang umumnya diikuti dengan
pembuatan akta. Untuk benda bergerak penyerahan dilakukan dengan feitelijke levering
(penyerahan nyata).
Contoh : Untuk benda bergerak seperti penyerahan mobil dilakukan secara nyata dari tangan
ke tangan. Untuk benda tidak bergerak seperti rumah penyerahan rumah, harus ada balik
nama surat sertifikat rumah sebagai bentuk penyerahan kepada pemilik baru.
Jika benda bergerak berupa surat berharga, maka :
• Surat berharga atas bawa (aan toonder) dilakukan dengan penyerahan nyata;
• Surat berharga atas tunjuk, penyerahan dilakukan dengan endossement,
• Surat berharga atas nama (op naam) dilakukan dengan akta cessie. Akta notariil, yaitu yang
dibuat oleh dan di hadapan pejabat notaris.

3) Daluarsa (Verjaring)
Dengan berlalunya waktu seseorang dapat kehilangan atau memperoleh hak kebendaan atau
terbebasnya seseorang dari suatu kewajiban. Sebelum berlakunya Undang-Undang Pokok
Agraria (UUPA No. 5 Tahun 1960), masih dikenal adanya daluarsa terhadap benda tidak
bergerak, misalnya seseorang dalam masa waktu tertentu dapat memperoleh hak milik atas
suatu benda tidak bergerak (contoh : Tanah). Dengan berlakunya UUPA, maka ketentuan
mengenai daluarsa terhadap benda bergerak tersebut tidak berlaku lagi, justru jika seseorang
tidak memelihara tanah yang dimilikinya maka seseorang tersebut akan dapat kehilangan hak
miliknya atas benda tidak bergerak.

LAWS6095 – Legal Aspect in Economic


Contoh : Dalam suatu kepemilikan suatu benda terdapat jangka waktu. Untuk benda tidak
bergerak seperti tanah terdapat berbagai status sertifikat, seperti hak milik, hak pakai, hak
guna bangunan, hak guna usaha. Untuk sertifikat hak milik tidak berlaku daluarsa sedangkan
status hak pakai, hak guna bangunan dan hak guna usaha mempunyai daluarsa.

4) Pembebanan (Bezwaring)
Terhadap benda yag dimiliki oleh seseorang ataupun perusahaan, dapat dilakukan
pembebanan sebagai jaminan utang yang dimiliki oleh orang atau perusahaan.
Contoh : pada tabel di bawah ini diuraikan pembedaan jenis-jenis benda bergerak dan tidak
bergerak beserta jaminan yang dapat dilakukan terhadap benda tersebut :

No Benda Pembebanan
- Hak Tanggungan : Untuk tanah dan segala
Benda Tidak objek yang berkaitan dengan tanah
1
Bergerak - Hipotik : untuk kapal laut (di atas 20 m3)
serta pesawat dan helikopter
- Gadai dan Fisudia
2 Benda Bergerak
- Resi Gudang

Sumber :
Binus Lecture Note Legal Aspect in Economic Minggu 2 Sesi 3

LAWS6095 – Legal Aspect in Economic

Anda mungkin juga menyukai