Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

ANALISIS KEMAMPUAN METODE ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN


BIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

TIM PENGUSUL
EKA KARTIKAWATI, M.Pd. NIDN. 0324088801
MAESAROH, M.Pd. NIDN. 0314059001

Dibiayai oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat UHAMKA


Surat Kontrak No: 26b/F.03.07/2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur berkat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, rahmat dan
hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan penyusunan laporan
penelitian yang berjudul “Analisis Metode ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi
Universitas Muhammadiyah Prof. DR HAMKA.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu PROF. Dr.
Suswandari sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan UHAMKA UHAMKA
dan beserta staf yang telah memberikan persetujuan kegiatan penelitian ini. Ucapkan
terima kasih kepada Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd. sebagai Dekan FKIP UHAMKA dan \.
Maryanti Setyaningsih, M.Pd. ketua Prodi. Pendidikan Biologi yang telah memberikan
dukungan moril.
. Penulis juga sampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa
Pendidikan Biologi UHAMKA Jakarta yang telah membantu .Penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penelitian ini dapat terlaksana atas bantuan dari Lembaga Penelitian dan
Pengembangan) UHAMKA yang telah mendanai dari awal survey hingga akhir kegiatan
penelitian. Semoga hasil kegiatan ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Jakarta, Agustus 2019


Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN................................................................ 8
A. Latar Belakang Masalah................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................... 8
C. Tujuan Penelitian............................................................ 9
D. Urgensi Penelitian.......................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................... 10


A. State Of The Art Penelitian……………………………... 10
B. Tinjauan Pustaka……………………………………….. 10
1. Kemampuan Awal....................................................... 10
2. Hakikat Pembelajaran Biologi..................................... 12
3. Metode Ilmiah.............................................................. 16
C. Road Map Penelitian…………………………………… 18

BAB III METODE PENELITIAN.................................................... 19


A. Jenis Penelitian................................................................ 19
B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................... 19
C. Subjek atau Responden................................................... 19
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data...................... 19
E. Alur Penelitian………………………………………... 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................. 21


A. Hasil. Penelitian................................................................. 21
B. Pembahasan...................................................................... 26
BAB V SIMPULAN DAN SARAN…………………….................. 32
BAB VI LUARAN YANG DICAPAI…………………….................. 33

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 34
LAMPIRAN
ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana


kemampuan metode ilmiah mahasiswa pendidikan biologi Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. Metode penelitian dilakukan secara
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan menganalisis data primer
yang diperoleh dari lapangan dan teknik pengumpulan data dilakukan
secara gabungan analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
menekankan pada makna dan generalisasi. pada mahasiswa yang
mengontrak mata kuliah biologi umum pada semester genap 2019/2020.
Pembahasan difokuskan pada merencanakan percobaan, melakasanakan
percobaan, membuatan laporan hasil penelitian berupa makalah dan
mempresenasikan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak
86,4 % kemampuan metode ilmiah mahasiswa pendidikan biologi
universitas muhammadiyah Prof. DR. Hamka.yang termasuk dalam
kategori sangat baik. hasil tersebut diperoleh dari empat aspek metode
ilmiah dengan masing masing persentase kemampuan merencanakan
percobaan adalah sebesar 80,9% , kemampuan melaksanakan percobaan
adalah sebesar 90,4%, kemampuan membuat makalah atau laporan
penelitian 92,5% dan kemampuan mahasiswa dalam presentasi 84,07% .

Kata kunci: kemampuan, metode ilmiah, laporan penelitian, pendidikan biologi

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sains merupakan suatu pengetahuan tentang alam semesta yang bertumpu pada
data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan percobaan sehingga di dalamnya
memuat produk, proses, dan sikap manusia (Carin & Sund, 1989 dalam Bundu, 2006 :
4). Ketiga dimensi sains tersebut dapat dicapai melalui penggunaan proses sains, yaitu
melalui metode-metode sains atau metode ilmiah. Pentingnya proses sains dikuasai
siswa karena perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung sangat cepat sehingga
tidak mungkin lagi mengajarkan fakta dan konsep kepada siswa. Siswa akan lebih
mudah memahami konsep yang abstrak jika belajar dari benda-benda konkrit dan
langsung melakukannya sendiri (Bundu, 2006: 5).
Metode ilmiah umumnya merupakan langkah-langkah prosedur percobaan
penelitian yang secara sengaja dan sistematis diajarkan di sekolah dan perguruan
tinggi. Misalnya, selama bertahun-tahun kami mengajarkan dan berusaha
menyempurnakan keterampilan metode ilmiah seperti kemampuan pengumpulan
fakta. Cara berpikir ilmiah yang diajarkan di kelas biasanya seperti logika berpikir
deduktif, logika berpikir induktif, dan statistic yang kurang memiliki perspektif
sebagai ilmuan.beberapa teknik yang lebih mencirikan ilmuan yaitu kemampuan
analisis, berpikir kritis, dan pemecahan masalah dengan teknik eksperimental.
Para ilmuan bekerja dengan menggabungkan antara rasionalitas dan wawasan,
skeptisisme dan inovasi. Keterampilan-keterampilan tersebut jarang diajarkan secara
eksplisist di dunia pendidikan. Sebaliknya mereka tersirat dalam kegiatan percobaan
di laboratorium dan pengamatan di lapangan. Namun sering terjadi proses pendidikan
metode ilmiah terlaksana secara tidak lengkap. Oleh karena itu, jarang dari peserta
didik atau mahasiswa yang menguasai semua tahapan metode ilmiah (Jarard, 2001: 1).
Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
kemampuan metode ilmiah mahasiswa saat memelajari sains pada mata
kuliah Biologi Umum Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana kemampuan metode ilmiah mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. Hamka secara keseluruhan?
2. Apa langkah metode ilmiah yang paling dikuasai oleh mahasiswa Pendidikan
Biologi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka?
3. Apa langkah metode ilmiah yang paling tidak dikuasai oleh mahasiswa Pendidikan
Biologi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui kemampuan metode ilmiah mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. Hamka secara keseluruhan.
2. Mengetahui langkah metode ilmiah yang paling dikuasai oleh mahasiswa
Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka.
3. Mengetahui langkah metode ilmiah yang paling tidak dikuasai oleh mahasiswa
Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka.

D. Urgensi Penelitian
Penelitian ini memiliki urgensi untuk mengetahui kemampuan metode ilmiah
mahasiswa basic sains pada mata kuliah biologi umum. Selanjutnya dapat diberi
tindakan apabila terdapat kemampuan metode ilmiah tertentu atau secara keseluruhan
yang paling tidak dikuasai oleh mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan
metode ilmiah spesifik tersebut.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. State Of The Art Penelitian


Tabel 2.1 State Of The Art Penelitian

No Judul Penelitian Tahun Metode Objek Perbandingan


sebagai tinjauan
penelitian
1. Analisis Kemampuan 2018 Metode Siswa kelas Hasil Penelitian ini
Kinerja Siswa Dalam kuantitatif XII IPA SMA digunakan sebagai
Melaksanakan dan kualitatif Negeri 8 Kota acuan dalam
Praktikum Pada Jambi. penggunaan metode
Materi Fotosintesis analisis yang
Di Kelas Xii Ipa Sma dipakai
Negeri 8 Kota Jambi
2. Analisis Kemampuan 2015 Kuasi Mahasiswa Hasil Penelitian ini
Kerja Ilmiah eksperimen Pendidikan digunakan sebagai
Mahasiswa dengan Guru Sekolah patokan peneliti
Pendidikan Guru desain Dasar yang menunju kkan
Sekolah Dasar nonequivalen (PGSD), bagaimana
Melalui Model t control (FKIP), imengembangkan
Pembelajaran group design Universitas kemampuan kerja
Berbasis Proyek Pada Sultan Ageng ilmiah mahasiswa
Mata Kuliah Tirtayasa pada mata kuliah
Pendidikan Ipa Di Sd pendidikan IPA di
SD.
3. Analisis 2016 Metode pre- Siswa kelas Hasil Penelitian ini
Keterampilan Kerja experiment XI IPA 1 digunakan sebagai
Ilmiah Siswa Di Sma design SMAN 1 acuan perbedaan
Melalui Penerapan dengan Belimbing keterampilan kerja
Model Pembelajaran rancangan Kabupaten ilmiah siswa
Inkuiri Terbimbing One-Group Melawi sebelum dan setelah
Pretest- pembelajaran.
Postest.

B. Tinjauan Pustaka
1. Kemampuan Awal
Kemampuan Awal (Prior Knowledge) merupakan hasil belajar yang
diperoleh sebelum mendapat kemampuan yang lebih tinggi atau sebagai prasyarat
untuk mengikuti pembelajaran sehingga dapat melaksanakan proses pembelajaran
dengan baik. Kemampuan awal seseorang dapat diperoleh dari berbagai
pengalaman dan pelatihan selama hidupnya, dan apa yang digunakan untuk
menghadapi suatu tantangan baru. Menurut Muhibbin Syah (2006) mengatakan
bahwa "kemampuan awal sebagai prasyarat awal untuk mengetahui adanya
perubahan".
Berdasarkan teori Ausubel, sangat diperlukan konsep-konsep awal yang
sudah dimiliki peserta didik yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari
sehingga peserta didik harus menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi,
(Trianto, 2007). Maka pembelajaran dikatakan bermakna apabila peserta didik
dapat menghubungkan konsep baru dengan konsep yang sudah ada dalam struktur
kognitif mereka, Oleh karena itu, pengajar perlu memperhatikan dan mengetahui
kemampuan awal peserta didik sebagai alternatif menentukan langkah yang tepat.
Teori belajar Jerome Bruner dalam Syiful Sagala (2005) menyatakan bahwa
kegiatan belajar akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri
suatu aturan atau kesimpulan tertentu. Dalam ha1 ini Bruner membedakan menjadi
tiga tahap. Ketiga tahap dalam teori belajar Jerome Bruner tersebut yaitu:
1) tahap informasi,
yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman baru
2) tahap transformasi,
yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis pengetahuan baru serta
ditransformasikan dalam bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal-ha1
yang lain, dan
3) tahap evaluasi,
yaitu untuk mengetahui apakah hasil tranformasi pada tahap kedua tersebut
benar atau tidak. Bruner mempermasalahkan seberapa banyak informasi itu
diperlukan agar dapat ditransformasikan.
Syarat utama dalam proses pembelajaran yang diperlukan agar suatu
pembelajaran berlangsung dengan baik maka siswa terlebih dahulu dibekali dengan
pengetahuan awal yang memadai yang merupakan indikator dari kesiapan. Siswa
harus memiliki pengetahuan awal untuk dapat memudahkannya dalam menerima
atau memperoleh pengetahuan baru. Jonassen dan Gabrowski dalam Muisman
(2003) menyatakan pengetahuan awal merupakan pengetahuan, keterampilan, atau
kemampuan yang dibawa siswa ke dalam proses belajar, sedangkan pengetahuan
itu sendiri merupakan suatu bentukan yang terus menerus oleh seseorang yang
setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemehaman-pemahaman baru.
Pengetahuan meliputi proses proses membaca, isi bacaan, topik-topik,
konsep-konsep, struktur, bentuk dan gaya bacaan, teks, tujuan personal, dan
akademik. Selain itu definisi pengetahuan awal juga dapat dihubungkan dengan
konsep skema. Ahli psikologis memandang skema sebagai subjek kecil dan
bagaimana skema mempengaruhi proses untuk memperoleh informasi atau ide
baru. Skema setiap individu berbeda untuk tiap topik tertentu sedangkan skema
menggambarkan tentang bermacan macam topik yang ada sebelumnya pada peserta
didik untuk memperoleh informasi baru dan melihat hubungan masing-masingnya.
Dengan demikian jelas tergambar bahwa pengetahuan awal sangat penting dalam
rangka mengkonstruk pengetahuan siswa. Jadi dibutuhkan pengetahuan awal siswa
yang memadai dan skema dengan bermacam topik untuk memudahkan mereka
dalam memperoleh pengetahuan baru dan mencari hubungan yang lebih abstrak
dari pengetahuan yang diper olehnya. Dengan kata lain pengetahuan awal
berfungsi untuk menyaring pengetahuan baru dan menentukan seberapa baik
informasi itu diterima dan diserap siswa.
Selain tinjauan di atas pengetahuan awal juga merupakan prasyarat untuk
mempelajari pengetahuan baru. Gagne et a1 dalam Muisman (2003) membagi
prasyarat menjadi dua macam. Pertama, prasyarat esensial (essensial prerequisites)
yaitu prasyarat yang merupakan bagian darikeseluruhan keterampilan yang ingin
diperoleh, tidak membantu atau suportif. Kedua, prasyarat suportif (supportive
prerequisites) ialah prasyarat yang dapat membantu pembelajaran baru agar lebih
mudah atau lebih cepat. Materi pelajaran yangmerupakan prasyarat suportif akan
dijadikan pengetahuan awal Pengetahuan awal siswa dapat dilihat dengan
memberikan tugas awal kepada siswa. Tugas awal merupakan tugas yang diberikan
kepada siswa sebelum pembelajaran lebih lanjut dilaksanakan. Dengan adanya
tugas awal,siswa dibekali dengan pengetahuan awal mengenai materi yang akan
dipelajari saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Hakikat Pembelajaran Biologi
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan usaha
sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman yang
bermakna (BSNP, 2006). Penting sekali bagi setiap pengajar memahami sebaik-
baiknya tentang proses belajar siswa, agar dapat memberikan bimbingan dan
menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa,
Biologi sebagai ilmu memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan
ilmu-ilmu yang lain. Biologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari berbagai aspek persoalan dan
tingkat organisasinya. Produk keilmuan biologi berwujud kumpulan fakta-fakta
maupun konsep-konsep sebagai hasil dari proses keilmuan biologi. Pembelajaran
biologi pada hakikatnya merupakan suatu proses untuk menghantarkan siswa ke
tujuan belajarnya, dan biologi itu sendiri berperan sebagai alat untuk mencapai
tujuan tersebut. Biologi sebagai ilmu dapat diidentifikasikan melalui objek, benda
alam, persoalan/gejala yang ditunjukkan oleh alam, serta proses keilmuan dalam
menemukan konsep-konsep biologi. Proses pembelajaran biologi merupakan
penciptaan situasi dan kondisi yang kondusif sehingga terjadi interaksi antara
subjek didik dengan objek belajarnya yang berupa makhluk hidup dan segala aspek
kehidupannya. Melalui interaksi antara subjek didik dengan objek belajar dapat
menyebabkan perkembangan proses mental dan sensori motorik yang optimal pada
diri siswa. Pelajaran biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis,
induktif dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
peristiwa alam sekitar dan penyelesaian masalah bersifat kualitatif dan kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang lainnya.
Sumber belajar biologi adalah segala sesuatu baik benda maupun gejalanya,
yang dapat dipergunakan untuk memperoleh pengalaman dalam rangka pemecahan
permasalahan biologi tertentu (Suhardi, 2008). Sumber belajar memungkinkan dan
memudahkan terjadinya proses belajar. Pembelajaran sebagai suatu proses
merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen lain yang saling
berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah
sumber belajar.
Berbagai sumber belajar yang ada, pada garis besarnya dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1) Manusia, yaitu orang yang menyampaikan pesan secara langsung
2) Bahan, yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang
dirancang secara khusus maupun bahan yang bersifat umum yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan belajar
3) Lingkungan, yaitu ruang dan tempat di mana sumber belajar dapat berinteraksi
dengan para peserta didik
4) Alat dan peralatan, yaitu sumber belajar untuk produksi dan atau memainkan
sumber-sumber lain
5) Aktivitas, yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan kombinasi antara
teknik dengan sumber lain untuk memudahkan belajar (Mulyasa, 2002)
Proses pembelajaran tidak selalu tergantung pada keberadaan pengajar
sebagai pengelola proses pembelajaran. Lingkungan alam sekitar dapat dijadikan
laboratorium yang mempunyai peranan penting, karena adanya gejala-gejala alam
yang dapat memunculkan persoalan-persoalan sains. Untuk mendapatkan objek
biologi, alam dengan segenap fenomenanya telah menyediakan informasi yang
dapat digunakan dalam kehidupan manusia. Hal ini didasarkan pada hakekat proses
belajar yaitu interaksi antara peserta didik dengan objek yang dipelajari. Oleh
karena itu, peranan sumber dan media belajar tidak dapat dikesampingkan,
khususnya peranan sumber belajar biologi sebagai salah satu komponen masukan
instrumental dapat tersedia di dalam maupun di luar sekolah (Suhardi, 2008).
Lingkungan dapat menjadi sumber belajar siswa dan dapat menimbulkan
aktivitas belajar siswa. Pemanfaatan sumber belajar mempunyai potensi sebagai
baerikut:
1) Meningkatkan produktivitas pendidikan
2) Memberikan kemungkinan sifat kegiatan yang lebih individual
3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannya.
4) Memberi dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran
5) Lebih memantapkan pengajaran
6) Meningkatkan gairah belajar
7) Memberi kesempatan untuk bekerjasama antara guru dan siswa
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Salah satu sumber belajar yang sangat
kaya adalah lingkungan.Menurut UNESCO, lingkungan diartikan sebagai faktor-
faktor fisik, biologi, sosial ekonomi, dan budaya yang berpengaruh baik langsung
maupun tidak langsung dan berinteraksi dengan kehidupan seseorang. Beberapa
contoh lingkungan yang dapat digolongkan sebagai sumber belajar biologi antara
lain: Kebun Raya Bogor, suaka margasatwa, suaka alam, taman laut asli dan
buatan. Lingkungan yang cukup untuk mempelajari IPA dapat menjadi sumber
belajar melalui kegiatan pengamatan/observasi. Lingkungan merupakan sumber
belajar yang tak habis-habisnya memberikan pengetahuan kepada kita. Semakin
kita gali semakin banyak penegetahuan yang kita dapatkan dari lingkungan.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
belajar (I Wayan, 2007). Media adalah segala sesuatu yang dapat diindra, yang
berfungsi sebagai sarana atau alat untuk proses komunikasi. Proses belajar
mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, sehingga dapat dikatakan
bahwa media pembelajaran adalah segala jenis sarana yang dapat diindra yang
digunakan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran (Nuryani, 2003). Proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media
pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen
sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara
optimal. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses belajar
mengajar dan bertumpu pada tujuan, materi, pendekatan, metode, dan evaluasi
pembelajaran. Media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber
(guru) menuju penerima (siswa), sedangkan metode adalah prosedur untuk
membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran.
Media dalam pembelajaran mencakup bebrapa hal yaitu:
1) Media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran,
yang biasanya sudah dituangkan dalam GBPP dan dimaksudkan untuk
mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar.
2) Peralatan fisik untuk membawakan atau menyampaikan isi pembelajaran,
termasuk buku, film, kaset, video, sajian slide, radio, dan sebagainya, termasuk
suara guru dan perilaku non verbal. memungkinkan siswa belajar sendiri-
sendiri sesuai kemampuandan minatnya.
3) Penggunaan media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4) Siswa akan mendapat pengalaman yang sama mengenai suatu peristiwa,dan
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan lingkungan sekitar.
Pemanfaatan hasil penelitian sebagai sumber belajar Lingkungan sekitar
dapat diangkat sebagai sumber belajar biologi (Suhardi,2008). Berbagai persoalan
dapat diangkat dari penelitian-penelitian ilmiah. Hasil penelitian dapat digunakan
sebagai sumber belajar melalui beberapa tahapan sebagai berikut:apa yang
dipelajarinya lebih baik dan meningkatkan performance siswa sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
3. Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan proses berpikir secara deduktif dan induktif.
Berpikir deduktif berarti berpikir dari hal yang bersifat umum ke hal-hal yang
bersifat khusus. Dalam metode ilmiah tercermin dengan munculnya hipotesis yang
dibuat berdasarkan teori yang mendasari. Sedangkan berpikir induktif adalah
berpikir dari hal yang bersifat khusus ke hal yang bersifat umum. Hal ini tercermin
dengan langkah penarikan kesimpulan berdasarkan data dan analisis yang tepat.
1) Tujuan Metode Ilmiah dalam Biologi
Tujuan digunakannya metode ilmiah dalam berbagai penelitian terutama di
bidang sains adalah sebagai berikut:
a) Mendapatkan pengetahuan ilmiah yang rasional dan teruji sehingga
merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
b) Merupakan suatu pencapaian terhadap kebenaran yang didasarkan oleh
pertimbangan-pertimbangan yang logis.
c) Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah,
pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan,
diakhiri dengan penarikan simpulan.
2) Tahapan Metode Ilmiah dalam Biologi
Berikut ini urutan mengenai langkah-langkah metode ilmiah:
a) Melakukan Observasi
Observasi adalah pengamatan lingkungan sekitar untuk menentukan objek
yang paling tepat untuk penelitian. Menurut pelaksanaannya observasi
dapat dibedakan menjadi 2 buah bentuk sebagai berikut:
 Observasi partisipasi (pengamatan terlibat) yaitu penelitian ikut aktif
berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati. Berdasarkan segi
keterlibatan pengamat (observer), aktivitas observer dapat dibedakan
menjadi partisipasi sebagian dan partisipasi penuh.
 Observasi nonpartisipasi (pengamatan tidak terlibat) yaitu observer
tidak melibatkan diri ke dalam objek.
b) Merumuskan Masalah
Masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang
objek yang akan diteliti. Masalah yang akan kita teliti harus jelas
batasannya. Sebaiknya masalah juga harus spesifik agar mempermudah
dalam pelaksanaan penelitian dan melakukan kontrol.
c) Mengkaji Teori
Mencari teori-teori yang sesuai dengan peneitian yang direncanakan, dicari
pengertian, faktor-faktor pendukung lainnya, tujuannya agar penelitian
semakin terarah dan sesuai teori untuk memperkuat hasilnya.
d) Merumuskan Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang
penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah.. Hipotesis
dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang saksama atas topik
proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji
lebih lanjut melalui penelitian bukan berarti penelitian yang dilakukan
salah
e) Merencanakan Penelitian
Membuat rencana penelitian dengan menentukan secara detail mengenai
metode penelitian yang digunakan, variable penelitian, alat bahan, tempat
waktu, teknik analisis dan persiapan lainnya.
f) Melakukan Penelitian atau Eksperimen
Eksperimen adalah percobaan yang dilakukan untuk menguji hipotesis
yang sudah ada. Eksperimen terlebih dahulu direncanakan sebelum
dilakukan. Pelaksanaan eksperimen adalah proses penelitian yang
menghasilkan data-data eksperimen yang akan dianalisisi untuk
membuktikan kebenaran mengenai hal-hal yang akan dikerjakan beserta
alat dan bahan serta langkah-langkahnya.
g) Mengumpulkan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui pengamatan langsung
(observasi) atau secara kepustakaan (membaca buku-buku hasil penelitian
sebelumnya).
h) Mengolah dan Menganalisis Data
Data yang sobat peroleh dapat berupa data kuantitatif (berupa angka-
angka, misalnya tinggi, berat, panjang, luas, kandungan zat, dan
sebagainya) maupun data kualitatif (misalnya warna, tekstur, bentuk, dan
sebagainya). Sobat harus menggunakan alat ukur yang tepat dan standar
sehingga diperoleh data kuantitatif yang akurat. Data yang telah diperoleh
kemudian dianalisis, ditafsirkan, dan jika perlu diuji secara statistik
sebagai dasar untuk menolak atau menerima hipotesis yang telah diajukan.
i) Menyusun laporan
Laporan terdiri dari pendahuluan, metodologi penelitian, hasil,
kesimpulan, dan daftar acuan. Kesimpulan diambil berdasarkan data-data
yang telah dianalisis dan diuji untuk menerima atau menolak hipotesis
yang diajukan. Hipotesis diterima bila data-data yang dikumpulkan sesuai/
mendukung pernyataan dalam hipotesis. Sebaliknya bila data-data tidak
sesuai maka hipotesis harus ditolak.
j) Mempublikasikan/Mempresentasikan Hasil
Mempublikasikan/Mempresentasikan hasil adalah menginformasikan
pada orang lain hasil dari eksperimen yang telah dilakukan agar orang
lain mengetahui atau dapat mengujicobakan kembali. Mempublikasikan
hasil dapat dilakukan dengan menyusun laporan hasil penelitian (laporan
ilmiah), menerbitkan dalam jurnal penelitian, atau koran sekolah.
C. Road Map Penelitian

Subjek: Subjek: Mahasiswa FKIP


Subjek:
biologiMahasiswa FKIP biologi
Mahasiswa FKIP
bioligi

Luaran:
Luaran: kelayakan informasi teoritis data kuantitatif & Luaran:
dan fakta kualitatif peningkatan
pengetahuan
Analisis akhir pengetahuan
Prior Knowledge mahasiswa
mahasiswa

Gambar 2.1 Road Map Penelitian


BAB 3
METODE PENELTIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Menganalisis data primer yang diperoleh dari lapangan. Penelitian ini dilakukan
pada kondisi yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci dalam
mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan secara
gabungan analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian menekankan pada
makna dan generalisasi. Penelitian deskriptif digunakan karena dalam penelitian
data diperoleh dari hasil pengamatan mahasiswa pada mata kuliah Biologi Umum
Prodi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.Hamka.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada kelas mata kuliah Biologi Umum Program
Studi Pendidikan Biologi UHAMKA. Waktu penelitian pada semester genap tahun
ajaran 2019/2020 pada bulan Februari sampai Juli 2019.

C. Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa Program Studi
Pendidikan Biologi UHAMKA. Pengambilan sampel dengan teknik purposive
sampling dengan pertimbangan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Biologi
Umum yang dijadikan sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini yaitu 37
orang mahasiswa baik semester awal ataupun mahasiswa semester akhir yang
mengulang Mata Kuliah Biologi Umum. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

D. Teknik dan Intstrumen Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik non tes. Teknik non
tes yang dilakukan berupa penugasan membuat perencanaan, melaksanakan dan
menyampaikan hasil percobaan penelitian sederhana. Instrument pengumpulan data
menggunakan lembar penilaias tugas dan presentasi merencakan percobaan ilmiah
pada mata kuliah Biologi Umum.
E. Alur Penelitian
Alur penelitian dalam penelitian ini yaitu:

Studi Literatur tentang Membuat Rencana Penelitian


Metode Ilmiah (Proposal)

Kemampuan Merencanakan Percobaan


Mengumpulkan Data
Peneltian
Kemampuan Melaksanakan Percobaan

Kemampuan Melaporkan Percobaan

Menganalisis Data Penelitian

Membuat Simpulan

Membuat Laporan Penelitian

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Hasil Kemampuan Mahasiswa dalam Merencanakan Percobaan

Bagian ini berisi tentang kemampuan mahasiswa dalam merencanakan


percoban melalui lembar penilaian. Secara keseluruhan penilaian dilakukan
terhadap 7 kelompok mahasiswa yang terdiri 4 atau 5 orang mahasiswa untuk
setiap kelompoknya. Penilaian mencakup 8 aspek penilaian yaitu Menentukan
jenis permasalahan, menentukan tujuan percobaan, menentukan hipotesis
percobaan, mengidentifikasi variable percobaan, memilih alat/bahan percobaan,
menjelaskan langkah /prosedur dan kecakapan dalam berkomunikasi. Hasil
datanya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Merencanakan Percobaan
120

100

80

60

40

20

0
jenis permasalahan hipotesis alat/bahan komunikasi

Gambar 4.1 Perbandingan Aspek Kemampuan Merencanakan Percobaan

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa pada penilaian aspek


menentukan jenis permasalahan sebanyak 80,9%, menentukan tujuan percobaan
85,7%, menentukan hipotesis percobaan sebesar 61,9%, mengidentifikasi variable
percobaan 80,9%, Memilih alat/bahan percobaan 100%, Menjelaskan langkah
/prosedur 71,4% dn kecakapan dalam berkomunikasi sebesar 85,7%. Aspek
penilaian terbesar adalah aspek memilih alat/ bahan percobaan sedangkan yang
terkecil adalah aspek menentukan hipotesis percobaan. Dari data hasil yang
didapat maka rata-rata kemampuan merencanakan percobaan adalah sebesar
80,9% yang termasuk ke dalam kategori baik

2. Hasil Kemampuan Mahasiswa dalam Melaksanakan Percobaan

Data hasil penelitian ini diperoleh dari penilaian melalui lembar penilaian
tentang Melaksanakan Percobaan yang terdiri dari 4 aspek penilaian dalam
melaksanakan percobaan yaitu menggunakan alat dan bahan percobaan,
pengelompokkan data percobaan, membuat kesimpulan dan mendeskripsikan hasil
percobaan. Hasil perinciannnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Me laksanakan Pe rcobaan
102
100
98
96
94
92
90
88
86
84

Gambar 4.2 Perbandingan Aspek Kemampuan Melaksanakan Percobaan

Hasil data yang diperoleh berdasarkan grafik diatas bahwa aspek penlaian
kemampuan melaksanakan percobaan pada mahasiswa diperoleh yakni 100%
Menggunakan Alat dan bahan percobaan, 100% pengelompokkan data percobaan,
100% membuat kesimpulan dan 90,4% mendeskripsikan hasil percobaan. Data
hasil rata-rata kemampuan melaksanakan percobaan adalah sebesar 90,4% yang
termasuk ke dalam kategori sangat baik

3. Hasil Kemampuan Mahasiswa dalam Menghasilkan Laporan Penelitian

Hasil data penelitian ini didapatkan dari penilaian kemampuan mahasiswa


dalam menghasilkan laporan penelitian yang terdiri dari 2 aspek yaitu format
penyusunan laporan penelitian dan keterbacaannya. Pada aspek format
penyusunan laporan penelitian terdiri dari penilaian ada atau tidaknya judul, latar
belakang, rumusan permasalahn, tujuan pengamatan, hipotesis, hasil pengamatan,
analisis data, pembahasan dan kesimpulan. Sedangkan pada aspek keterbacaan
terdiri dari penilaian menggunakan tata bahasa yang sesuai dengan EYD,
menggunakan kalimat yang tidak menimbulkan ambiguitas, menggunakan susunan
kalimat yang efektif, menggunakan font dan ukuran huruf yang mudah dibaca dan
Mengusahakan keserasian perbandingan besarnya huruf dengan
gambar/grafik/tabel. Hasil data lebih jelas dapat dilihat pada grafik 4.3 dan 4.4.

Format Penyusunan

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Gambar 4.3 Perbandingan Aspek Kemampuan Format Penyusunan Laporan


Penelitian

Grafik diatas menandakan hasil perbandingan aspek kemampuan


mahasiswa dalam menghasilkan laporan penelitian berupa makalah yang dinilai
dari segi format penyusunannya sebagian besar memperoleh persentase 100%
yakni pada judul, hasil pengamatan, analisis data, pembahasan serta kesimpulan.
Sedangkan sebesar 85,7% diperoleh pada format penyusunan latar belakang,
rumusan permasalahan dan tujuan pengamatan. Paling terkecil adalah hipotesis
sebesar 71,4%. Pada kemampuan ini dihasilkan nilai rata-rata 92,5% dengan
kategori sangat baik.
keterbacaan

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Gambar 4.4 Perbandingan Aspek Kemampuan Keterbacaan Laporan Penelitian

Aspek penlaian lainnya yang dinilai pada kemampuan mahasiswa dalam


membuat laporan penelitian adalah keterbacaan laporannya. Hasil tersebut
diperoleh yaitu 85,7% mahasiswa mampu menggunakan tata bahasa yang sesuai
dengan EYD, 100% mahasiswa mampu menggunakan kalimat yang tidak
menimbulkan ambiguitas, 100% mahasiswa mampu menggunakan susunan
kalimat yang efektif, 100% mahasiswa menggunakan font dan ukuran huruf yang
mudah dibaca dan 57,1% mahasiswa mengusahakan keserasian perbandingan
besarnya huruf dengan gambar/grafik/tabel. Dari perolehan data tersebut maka
diperoleh persentase rata-rata pada keterbacaan adalah 88,5 %, nilai tersebut
termasuk dalam kategori sangat baik.
Maka hasil yang diperoleh dari aspek kemampuan mahasiswa dalam hal
membuat laporan yang berbentuk makalah adalah mencakup hasil rata rata pada
kemampuan format penyusunan sebesar 92,5% dan hasil rata-rata pada
keterbacaan adalah 88,5 %. Sehingga hasil rata-rata pada kemampuan mahasiswa
dalam menghasilkan laporan penelitian sebesar 90,5% dengan kategori sangat
baik.
4. Hasil Kemampuan Presentasi Mahasiswa

Aspek yang dinilai selanjutnya adalah presentasi mahasiswa yang terdiri


12 indikator penilaian yakni mencakup media, hasil pengamatan, sistematika,
penguasaan konsep, sumber rujukan, penguasaan kelas, diskusi, menanggapi,
bahasa, pengelolaan, pembagian tugas dan kerjasama. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada grafik dibawah ini.

Penilaian Presentasi
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Gambar 4.5 Perbandingan Aspek Kemampuan Presentasi


Berdasakan grafik diatas persentase penilaian kemampuan mahasiswa
dalam melakukan presentasi adalah 66,6% mahasiswa menyampaikan presentasi
dengan media yang tepat dan menarik, 90,4 mahasiswa mampu menyampaikan
hasil pengamatan dengan lugas dan berbasis data yang relevan, 80,9 % mampu
menyampaikan presentasi secara sistematis, 90,4% mahasiswa mampu menguasai
bahan/materi saat presentasi, 66,6% mengkaitkan pembahasan dengan rujukan
ilmiah, 85,7% Kemampuan menguasai kelas, 100% mahasiswa memberikan
kesempatan kepada audiens untuk bertanya dan menyampaikan saran, 95,2%
menjawab pertanyaan audiens dengan tepat, 66,6% mahasiswa menggunakan
bahasa Indonesia/asing dengan baikdan benar, 90,4% mahasiswa mengelola
waktu presentasi dengan baik, 90,4% membagi tugas anggota saat presentasi dan
85,7% Bekerjasama antar anggota saat presentasi. Hasil rata-rata persentase pada
data ini adalah 84,07% yang termasuk ke dalam kategori baik.
5. Hasil perbandingan aspek penilaian metode ilmiah

Aspek penilaian indikator dari metode ilmiah yang mencakup


merencanakan percobaan, melaksanakan percobaan, menghasilkan produk berupa
laporan penelitian atau makalah dan publikasi berupa presentasi mahasiswa
dihasilkan beberapa nilai persentase yang berbeda. Hasil rata-rata kemampuan
merencanakan percobaan adalah sebesar 80,9%, hasil rata-rata kemampuan
melaksanakan percobaan 90,4%, hasil rata-rata menghasilkan laporan penelitian
sebesar 90,5% dan hasil presentasi pada data ini adalah 84,07%. Empat aspek
tersebut kemudian dihasilkan rata-rata sebagai aspek penilaian metode ilmiah
sebesar 86,4 %. Hasil ini termasuk dalam kategori sangat baik. Perbandingan ke
empat aspek penilaian metode ilmah dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

perbandingan aspek metode ilmiah

92
90
88
86
84
82
80
78
76
Merencanakan Melaksanakan Laporan Presentasi

Gambar 4.2 Perbandingan Aspek Metode Ilmiah

B. Pembahasan

Kemampuan mahasiswa dalam merencanakan percobaan yang terdiri dari


indikator Menentukan jenis permasalahan, menentukan tujuan percobaan,
menentukan hipotesis percobaan, mengidentifikasi variable percobaan, memilih
alat/bahan percobaan, menjelaskan langkah /prosedur dan kecakapan dalam
berkomunikasi. Data hasil rata-rata dari aspek merencanakan percobaan sebesar
80,9% yang termasuk ke dalam kategori baik. Aspek penilaian merencanakan
percobaan yang tertinggi pada aspek memilih alat dan bahan yaitu sebesar 100% hal
ini dikarenakan mahasiswa terfokus pada percobaan apa yang akan dilakukan
sehingga pemilihan alat dan bahan lengkap mereka rencanakan dan gunakan
nantinya. Hal lain terlihat pada semua kelompok percobaan menuliskan alat dan
bahan dengan benar dan sesuai percobaannya masing-masing. Menurut dlamini 2008
bahwa kekurangan alat dan bahan pada praktikum atau percobaan maka akan
menghambat kegiatan pengamatannya. Nilai presentasi yang terkecil pada aspek
merencanakan percobaan adalah menentukan hipotesis percobaan yakni sebesar
61,9% dalam hal iini terlihat masih banyak beberapa kelompok mahasiswa yang
belum mencantumkan hipotesis dari percobaannya. Namun ada sebagian yang sudah
mencantumkan tetapi masih belum paham dari hipotesis percobaan itu sendiri. Hal ini
sesuai dengan sumber Johnston, 2010 bahwa Hipotesis masih sering dijadikan
sinonim dari prediksi bagi siswa yang masih awal dalam mempelajarinya.
Adapun aspek lainnya seperti menentukan jenis permasalahan, menentukan
tujuan percobaan, mengidentifikasi variable percobaan, menjelaskan langkah
/prosedur dan kecakapan dalam berkomunikasi walau persentasenya tidak mencapai
100%% tetapi masih termasuk dalam kategori yang sangat bagus hal ini dikarenakan
pada saat mahasiswa berkomunikasi dengan dosennya untuk bimbingna diskusi
percobaannya yang akan dilakukan nanti sudah sangat baik hanya saja terkadang
mahasiswa masih belum mencantumkan langsung secara tertulis bagian-bagiannya.
Hasil data pada aspek melaksanakan percobaan yang terdiri dari dari 4
indikator penilaian dalam melaksanakan percobaan yaitu menggunakan alat dan
bahan percobaan, pengelompokkan data percobaan, membuat kesimpulan dan
mendeskripsikan hasil percobaan. Hasil presentase ketiga indikator yaitu
menggunakan alat dan bahan percobaan, pengelompokkan data percobaan masing-
masing memperoleh nilai 100%. Hasil kategori yang sangat baik tersebut dilihat dari
pelaksanaan percobaan kelompok mahasiswa yang sudah mempersiapkan dengan
matang dan sesuai dengan percobaan yang mereka inginkan sehingga seperti
inidkator dalam pelaksanaan penggunaan alat dan bahan, mereka menggunakannnya
dengan sesuai kebutuhannya. Begitu pula dengan pengelompokkan data yang sesuai
dengan percobaannya yang telah dilakukan oleh mereka dengan mandiri sehingga
hasilnya mudah dibuat hal ini dikarenakan mahasiswa telah merencanakan dengan
baik dan melakukan percobaan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya
sehingga dalam membuat pengelompokkan dan dan kesimpulan pun dapat dilakukan
dengan mudah tanpa adanya kesulitan apapun. Fakta ini sesuai dengan pendapatnya
Koballa (2010) menyatakan bahwa peserta didik harus belajar menemukan sendiri
jawaban atas pertanyaannya sendiri serta menurut pernyataan Rustaman, et al (2005)
bahwa bila mahasiswa sudah dapat menemukan pola pada pembahasannya, maka
mahasiswa juga akan mampu membuat kesimpulan dengan baik Sedangkan pada
indikator mendeskripsikan hasil percobaan masih terdapat satu kelompok mahasiswa
yang masih belum lengkap mendeskripsikan dari data hasil yang telah diperoleh
sehingga persentasenya hanya 90,4%.
Hasil data pada aspek pembuatan produk ilmiah berupa makalah atau laporan
penelitian yang telah dibuat oleh mahasiswa kemudian dilakukan evaluasi melalui
lembar penilaian yang didasari oleh 2 aspek yaitu format penyusunan dan
keterbacaan. Format penyusunan yang terdapat 9 indikator peniaian yaitu ada
tidaknya judul, latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan pengamatn, hipotesis,
hasil pengamatan, analisi data, pembahasan dan kesimpulan. Kelima indikator
menghasilkan persentase sebesar 100% pada judul, hasil pengamatan, analisis data,
pembahasan dan kesimpulan, hal itu berarti mahasiswa mencantumkannya dengan
lengkap dan benar. Kecuali pada latar belakang, rumusan permasalahan dan tujuan
pengamatan sebesar 85,7%, nilai tersebut karna hanya ada satu kelompok yang masih
belum mencantumkan indikator tersebut. Sedangkan pada indikator terdapat 2
kelompok mahasiswa yang belum mencantumkan hipotesis sehingga didapat
persentase yang rerkecil yaitu 71,4%.hal tersebut dikarenakan mahasiswa mencari
format penyusunannya sendiri sehingga mereka membuat sesuai acuan sumber yang
mereka dapatkan secara acak. Hanya pada hipotesis disebabkan sebagian mereka
tidak mengetahui maksud hipotesis tersebut sehingga tidak dicantumkan dalam
penyusunan laporan penelitiannya. Pembuatan Produk Ilmiah Bertujuan Penting
Sesuai Dengan Pernyataan Rivers (2002) menyatakan bahwa pembuatan produk
ilmiah membantu peserta didik untuk mengembangkan dan meningkatkan
keterampilan berkomunikasi dalam bentuk tulisan.
Keterbacaan pada hasil produk ilmiah yang berupa makalah atau laporan
penelitian tersebut menghasilkan persentase sangat baik yaitu 100% pada indikator
penggunakan kalimat yang tidak menimbulkan ambiguitas, penggunakan susunan
kalimat yang efektif dan penggunakan font dan ukuran huruf yang mudah dibaca. Hal
ini dikarenakan mahasiswa melakukan pendeteksian ulang secara baik untuk
mengecek kalimat-kalimat dalam setiap laporannya. sedangkan pada penggunakan
tata bahasa yang sesuai dengan EYD terdapat satu kelompok mahasiswa yang masih
menggunakan kata-kata tidak sesuai EYD serta 57,1% mahasiswa mengusahakan
keserasian perbandingan besarnya huruf dengan gambar/grafik/tabel itu berarti
sebagian kelompok mahasiswa masih belum menyesuaikan tulisan terutama pada
bagian tabel dan grafik.
Penilaian pada aspek terakhir dari metode ilmiah adalah mengenai
kemampuan mahasiswa dalam melakukan presentasi. Hal ini dilakukan penilaian
terhadaip 12 indikator yaitu penilaian media, hasil pengamatan, sistematika,
penguasaan konsep, sumber rujukan, penguasaan kelas, diskusi, menanggapi, bahasa,
pengelolaan, pembagian tugas dan kerjasama. Pada penilaian presentasi yang
tertinggi yaitu sebesar 100% pada penilaian memberi kesempatan kepada audiens
untuk bertanya dan menyampaikan saran, ini terlihat pada saat presentasi semua
kelompok mahasiswa pada akhir penjelasan selalu menyediakan waktu untuk
mempersilahkan teman dari kelompok lainnya bertanya dan memberi saran pada
penampilan presentasinya saat itu juga. Dalam hal ini mahasiswa akan melakukan
refleksi dari adanya saran-saran yang berasal dari temannya. Menurut pendapat Haris
Mujiman (2006) bahwa Refleksi merupakan penilaian terhadap proses pembelajaran
yang telah dijalani, dari hasil refleksi pembelajar dapat menentukan langkah ke depan
guna mencapai keberhasilan dan menghindari kegagalan.
Persentase hasil yang terkecil adalah 66,6% yaitu pada indikator kemampuan
menyampaikan presentasi dengan media yang tepat dan menarik dan kemampuan
mengaitkan pembahasan dengan rujukan ilmiah. Pada indikator media yang terjadi
pada 7 kelompok mahasiswa yang melaksanakan presentasi semuanya mendapat skor
2, skor 2 berarti media presentasi monoton, tulisan kurang jelas namun perpaduan
warna pas. Hal ini dikarenakan rata-rata mahasiswa mencantumkan pada slide
presentasi langsung copy paste dari laporan penelitian sehingga kalimatnya sangat
monoton. Padahal jika media pembelajarannya bagus maka belajar semakin
bermakna dan menarik karena seperti yang diungkapkan I Wayan (2007) bahwa
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran,
dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Nilai yang
sama terdapat pada indikator kemampuan mengaitkan pembahasan dengan rujukan
ilmiah karena semua kelompok mahasiswa melakukan pembahasan sesuai hasil dan
tidak mencantumkan sumber informasi. hapercaya diri mengambil teori dari sumber
rujukan untuk dikaitkan dengan data hasil pengamatan tersebut, hanya sebagian
mahasiswa selain menjelaskan data juga memberikan kaitannya dengan teori yang
sesuai. Hal ini dikarenakan mahasiswa hanya menggunakan konsep awal tanpa
dikaitkan, padahal Berdasarkan teori Ausubel, sangat diperlukan konsep-konsep awal
yang sudah dimiliki peserta didik yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari
sehingga peserta didik harus menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi,
(Trianto, 2007).
Indikator lainnya yang terdapat pada penilaian presentasi termasuk ke dalam
kategori sangat baik yaitu pada kemampuan menyampaikan hasil pengamatan dengan
lugas dan berbasis data yang relevan, mampu menyampaikan presentasi secara
sistematis, menguasai bahan/materi saat presentasi, Kemampuan menguasai kelas,
menjawab pertanyaan audiens dengan tepat, mahasiswa menggunakan bahasa
Indonesia/asing dengan baik dan benar, mahasiswa mengelola waktu presentasi
dengan baik, membagi tugas anggota saat presentasi dan Bekerjasama antar anggota
saat presentasi. Secara garis besar indikator-indikator ini sudah sangat baik karena
pada dasarnya belajar merupakan suatu proses belajar yang melibatkan manusia
secara orang per orang sebagai satu kesatuan organisasi sehingga terjadi perubahan
pada pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. Menurut Nuryani (2003) Proses
belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, sehingga dapat
dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala jenis sarana yang dapat diindra
yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran.
Hasil perbandingan aspek penilaian metode ilmiah yang diperoleh adalah
80,9%, merencanakan percobaan, 90,4%, melaksanakan percobaan, 90,5%,
menghasilkan produk berupa laporan penelitian atau makalah dan 84,07%
kemampuan presentasi mahasiswa, hasil ini dapat dianalisis bahwa aspek yang paling
tinggi terjadi pada aspek menghasilkan produk berupa laporan penelitian atau
makalah, hal ini dinilai dari bagaimana mahasiswa membuat makalah dengan format
penyusunan yang sangat baik dan lengkap dengan urutan format yang sistematis dan
keterbacaan yang sesuai dengan tata bahasa yang baik. walaupun format tidak
ditentukan oleh dosen tetapi mahasiswa kreatif untuk mencari acuan format yang
sesuai sebai ide atau solusi dari setiap hal yang mereka cari. Menurut Sumarmo
(2011) memandang kreativitas sebagai kebiasaan kebiasaan siswa untuk
mengeksplorasi ide-ide dalam rangkaian pembelajaran mendorong siswa berpikir
fleksibel, sehingga memungkinkan mahasiswa memperoleh berbagai solusi atau
strategi penyelesaian masalah yang baru dan unik.
Hasil analisis kemampuan metode ilmiah sebesar 86,4 %, hasil ini termasuk
dalam kategori sangat baik. aspek-aspek yang ada pada metode ilmiah semuanya
diperoleh dari hasil kemampuan semua mahasiswa dengan hanya menggunakan
kemampuan awalnya dan diskusi bersama. Kategori sangat baik ini dapat diartikan
mahasiswa mempunyai kemampuan awal yang kemudian dikaitkan dengan
pengetahuan-pengetahuan baru yang berasal dari sumber belajar lainnya. Menurut
Teori belajar Jerome Bruner dalam Syiful Sagala (2005) menyatakan bahwa kegiatan
belajar akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu
aturan atau kesimpulan tertentu dan apapun hasil yang diperoleh ketika melakukan
kegiatan harus tetap dikomunikasikan Poedjiadi (2001).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian


menunjukkan sebanyak 86,4 % kemampuan metode ilmiah mahasiswa
pendidikan biologi universitas muhammadiyah Prof. DR. Hamka.yang termasuk
dalam kategori sangat baik. hasil tersebut diperoleh dari empat aspek metode
ilmiah dengan masing masing persentase kemampuan merencanakan percobaan
adalah sebesar 80,9% , kemampuan melaksanakan percobaan adalah sebesar
90,4%, kemampuan membuat makalah atau laporan penelitian 92,5% dan
kemampuan mahasiswa dalam presentasi 84,07% .

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, penelitian ini memeliki beberapa saran yaitu:


1. Penelitian selanjutnya dapat direkomendasikan untuk memfokuskan terhadap satu
aspek metode ilmiah
2. Penelitian selanjutnya dapat dihubungkan dengan beberapa faktor
3. Penelitian selanjutnya dapat diberi perlakuan dengan metode mengajar untuk
dicari pengaruhnya.
BAB VI LUARAN YANG DICAPAI

Luaran yang dicapai berisi Identitas luaran penelitian yang dicapai oleh peneliti sesuai dengan
skema penelitian yang dipilih

IDENTITAS JURNAL
1. Nama Jurnal Jurnal Syntax Literate
2. Website Jurnal http://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-
literate
3. Status Makalah Submitted/Review/Accepted
4. Jenis Jurnal Jurnal Nasional
5. Tanggal Submit 23 Agustus 2019
6. Bukti Submit Terlampir

DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Bundu, P. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam


Pembelajaran Sains Sekolah Dasar.Depdiknas. Jakarta.

Chiappetta, E ugene L. and Thomas R. Koballa.(2010). Science Instruction in The Middle


and Secondary School Developing Fundamental Knowledge and Skills. New York:
Person.

I Wayan Santyasa. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah disajikan


dalam Workshop Media Pembelajaran Bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan,
di Banjar Angkan Klungkung,

Jarrard D.Richard. 2001. SCIENTIFIC METHODS an online book. Dept. of Geology and
Geophysics, University of Utah

Johnson, David W., Johnson, Roger T., & Holubec, Edythe Johnson. (2010). Colaborative
Learning: Strategi Pembelajaran untuk Sukses Bersama. Penerjemah: Narurita Yusron.
Bandung: Nusa Media.
Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nuryani, Y Rustaman, 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jakarta: Univerditas


Pendidikan Indonesia.

Rustaman, N. Y. (2008). Kebiasaan Berpikir dalam Pembelajaran Sains dan Asesmennya.


[Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA
/JUR._PEND._BIOLOGI/195012311979032-NURYANI_RUSTAMAN
/Habts_of_Mind_08_makalah.pdf.

Anna Poedjiadi. (2005). Pendidikan Sains dan Pembangunan Moral Bangsa. Bandung :
yayasan Cendrawasih

Rivers, Wiliam, dkk. 2004. Media Massa dan Masyarakat Modern. Prenada Media.
Jakarta.
Suhardi. 2008. Sintaksis. Yogyakarta: UNY Press.

Sumarmo, Utari. 2010. Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa,


dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Artikel pada FPMIPA
UPI Bandung. Tersedia (online) pada http://math.sps.upi.edu/?p=58.
Syah Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar , Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.

Syaiful Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit

Alfabeta.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran iInovatif berorientasi kontruktivistik.


Prestasi Pustaka: Jakarta.
LAMPIRAN

A. DATA PENELITIAN

1. MERENCANAKAN PENELITIAN

N Aspek yang dinilai Skor kelompok Jumlah (%)


o Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7
1 Menentukan jenis 2 3 3 3 1 2 3 80,9%
permasalahan
2 Menentukan tujuan 2 3 3 3 3 1 3 85,7%
percobaan
3 Menentukan hipotesis 2 2 1 2 1 2 3 61,9%
percobaan
4 Mengidentifikasi variable 3 1 3 3 3 1 3 80,9%
percobaan
5 Memilih alat/bahan 3 3 3 3 3 3 3 100%
percobaan
6 Menjelaskan langkah 2 3 2 3 1 1 3 71,4%
/prosedur
7 Kecakapan dalam 2 3 2 3 3 2 3 85,7%
berkomunikasi
80,9%
2.MELAKSANAKAN PERCOBAAN

N Aspek yang dinilai Skor kelompok Jumlah (%)


o Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7
1 Menggunakan Alat dan 3 3 3 3 3 3 3 100%
bahan percobaan
2 Pengelompokkan data 3 3 3 3 3 3 3 100%
percobaan
3 Membuat kesimpulan 3 3 3 3 3 3 3 100%
4 Mendeskripsikan hasil 2 3 3 2 3 3 3 90,4%
percobaan
97,6%
3. PRODUK ILMIAH (LEMBAR PENILAIAN PENYUSUNAN MAKALAH)

No Aspek yang dinilai Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Jumla
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian h (%)
Ya Tida Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
(1) k (0) (1) (0) (1) (0) (1) (0) (1) (0) (1) (0) (1) (0)
1 Format Penyusunan
a. judul √ √ √ √ √ √ √ 100%
b. Latar belakang √ √ √ √ √ √ √ 85,7%
c. Rumusan √ √ √ √ √ √ √ 85,7%
permasalahan
d. Tujuan pengamatan √ √ √ √ √ √ √ 85,7%
e. hipotesis √ √ √ √ √ √ √ 71,4%
f. Hasil pengamatan √ √ √ √ √ √ √ 100%
g. Analisis data √ √ √ √ √ √ √ 100%
h. Pembahasan √ √ √ √ √ √ √ 100%
i. Kesimpulan √ √ √ √ √ √ √ 100%
Nilai 9 8 8 9 7 8 9 92,5%
2 Keterbacaan
a. Menggunakan tata √ √ √ √ √ √ √ 85,7%
bahasa yang sesuai
dengan EYD
b. Menggunakan kalimat √ √ √ √ √ √ √ 100%
yang tidak
menimbulkan
ambiguitas
c. Menggunakan susunan √ √ √ √ √ √ √ 100%
kalimat yang efektif
d. Menggunakan font dan √ √ √ √ √ √ √ 100%
ukuran huruf yang
mudah dibaca
e. Mengusahakan √ √ √ √ √ √ √ 57,1%
keserasian
perbandingan besarnya
huruf dengan
gambar/grafik/tabel
Nilai 4 5 5 4 5 4 4 88,5%
4.PENILAIAN PRESENTASI

N kategori Aspek yang dinilai Skor kelompok Jumlah


o (%)
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7
1 Media Menyampaikan 2 2 2 2 2 2 2 66,6%
presentasi dengan media
yang tepat dan menarik
2 Hasil Menyampaikan hasil 2 3 2 3 3 3 3 90,4%
Pengamatan pengamatan dengan
lugas dan berbasis data
yang relevan
3 Sistematika Menyampaikan 3 2 2 3 2 2 3 80,9%
presentasisecara
sistematis
4 Penguasaan Menguasai 2 3 2 3 3 3 3 90,4%
konsep bahan/materi saat
presentasi
5 Sumber rujukan Mengkaitkan 2 2 2 2 2 2 2 66,6%
pembahasan dengan
rujukan ilmiah
6 Penguasaan Kemampuan menguasai 2 3 2 3 3 2 3 85,7%
kelas kelas
7 diskusi Memberi kesempatan 3 3 3 3 3 3 3 100%
kepada audiens untuk
bertanya dan
menyampaikan saran
8 menanggapi Menjawab pertanyaan 3 3 2 3 3 3 3 95,2%
audiens dengan tepat
9 bahasa Menggunakan 2 2 2 2 2 2 2 66,6%
bahasaIndonesia/asing
dengan baikdan benar
10 pengelolaan Mengelola waktu 3 2 3 3 3 2 3 90,4%
presentasi dengan baik
11 Pembagian Membagi tugas anggota 3 3 3 2 2 3 3 90,4%
tugas saat presentasi
12 kerjasama Bekerjasama antar 2 3 3 2 3 2 3 85,7%
anggota saat presentasi
84,07%
B. Anggaran Penelitian

No. Jenis Pengeluaran Biaya yang


Diusulkan (Rp.)
1. Honorarium untuk pelaksana, pengumpul data, pengolah
data, dan penganalisis data (maksimum 30%- 40% dan 3.000.000
dibayarkan sesuai ketentuan)
2. Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, surat 2.500.000
menyurat, pulsa, internet (maksimum 40%)
3. Biaya perjalanan untuk biaya survei/sampling data, biaya 1.500.000
konsumsi (maksimum 20%)
4. Biaya publikasi, seminar, dan penyusunan cetak dan 1.000.000
penjilidan laporan (maksimum 10%)

C. Jadwal Penelitian

No. Jenis Kegiatan Bulan


2 3 4 5 6 7
1. Persiapan Pengumpulan Data
2. Pengumpulan Data Penelitian
3. Pengolahan Data Penelitian
4. Persiapan pembuatan laporan
Penelitian
5. Menyusun Penulisan Laporan
6. Penyerahan Laporan Penelitian
D. Justifikasi Anggaran Penelitian
1.Honor
Total (Enam
Honor Honor/Jam(Rp) Waktu Minggu
Bulan)
Ketua Rp 70.000 5 7 Minggu Rp 2.450.000
jam/minggu
Anggota 1 Rp 50.000 10 jam/ 3 Minggu Rp 1.500.000
minggu
SUB TOTAL Rp 3.950.000
2.Peralatan Penunjang

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Total

Pembelian pulsa 6 bulan Rp 100.000 Rp. 600.000


modem untuk
Modem mencari data
pendukung penelitian

SUB TOTAL Rp 600.000


3. Bahan Habis pakai

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Total

Pembelian Untuk pengetikan 6 rim Rp 40.000 Rp 240.000


Kertas proposal penelitian
dan hasil penelitian
Pembelian Untuk proposal dan 8 botol Rp 30.000 Rp 240.000
tinta hasil penelitian
Pembelian Untuk proposal dan 2 item Rp 100.000 Rp 200.000
Cadtrige hasil penelitian
Pembelian Untuk 10 item Rp 11.000 Rp 110.000
CD
Memperbanya Penyerahan propsal 3 rangkap Rp 90.000 Rp 270.000
k proposal penelitian ke LPPM
penelitian
Perbanyak Foto copy data untuk 1800 Rp 300 Rp 540.000
data penelitian Lembar
penelitian
SUB TOTAL Rp 1.600.000
4. Perjalanan

Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Satuan Total

Perjalanan ke Perjalanan 10 kali Rp 75.000 Rp 750.000


universitas mengumpulkan data
penelitian dari
sekolah
Perjalanan Pengumpulan bahan 5 kali Rp 100.000 Rp 500.000
dinas lain penelitian
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.250.000
5. Lain-lain
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Satuan
(Rp) Total
Lain-lain Publikasi 1 rangkap Rp. 500.000 Rp. 500.000
(administrasi,
publikasi,
seminar, Seminar hasil
laporan, Konsumsi 25 orang Rp 20.000 Rp 500.000
lainnya
sebutkan)
SUB TOTAL Rp 1.000.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN Rp 8.000.000

Lampiran 2. Susunan Organisasi Peneliti dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIDN Instansi Bidang Alokasi Uraian Tugas


Asal Ilmu Waktu
1. Eka Kartikawati, UHAMKA Pendidikan 5 Jam/  Membuat proposal
M.Pd Biologi Minggu penelitian
NIDN. 0324088801  Melakukan
penelitian
 Mengolah data
penelitian
 Membuat laporan
penelitian
2. Maesaroh, M.Pd. UHAMKA Pendidikan 10 Jam/  Melakukan
NIDN.0314059001 Biologi Minggu penelitian
 Mengumpulkan
bahan-bahan
penelitian
 Membuat laporan
penelitian
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti
Ketua Peneliti
Anggota Peneliti 1
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Mahasiswa mendiskusikan rencana penelitian

Gambar 2. Mahasiswa mempresentasikan hasil penelitian

Gambar 3. Mahasiswa kelompok lain mengajukan pertanyaan


Gambar 4. Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diajukan

Gambar 5. Mahasiswa mempresentasikan laporan penelitian


Gambar 6. Mahasiswa kelompok lain mempresentasikan laporan penelitian

Gambar 7. Mahasiswa memberikan kritik terhadap kelompok lain


Gambar 8. Mahasiswa mendengarkan kelompok lain memberi saran

Gambar 9. Mahasiswa mengajukan pertanyaan

Gambar 10. Mahasiswa menjelaskan tentang hasil peneliiannya


Gambar 11. Kelompok lain mempresentasikan hasil penelitian

Gambar 12. Kelompok lain merencanakan penelitian

Anda mungkin juga menyukai