adalah Rado. Ia sedang menunggu kekasihnya merias diri. "Cepat sedikit!" ucap Rado. "Sabar!" Delia menjawab. Ia meratakan lipstik di bibirnya, berdiri di depan kaca sambil menyisir rambutnya pakai jari. I<:.emudian, ia berjalan ke jendela kamar. "Cepat! Banyak nyamuk," gerutu Rado yang sudah menunggu hampir setengah jam di depan jendela kamar gadis itu. "Iya, ini sudah selesai." Delia menarik kursi kayu dari meja belajarnya ke arah jendela. "Bantuin!" Pintanya. Rado mengangkat kedua tangan, menangkap pinggang Delia, memeluk gadis 1tu dan menurunkannya berdiri di tanah. "Ayo!" Rado sudah tidak sabar. Ia menarik tangan Delia, melewati kebun kopi di sebelah kiri ,..·.,... Roy Passenger I3 ..