LP Emesis Gravidarum
LP Emesis Gravidarum
E. Manifestasi Klinis
Gejala klinis Emesis Gravidarum adalah kepala pusing, terutama pada pagi
hari disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 3 - 4 bulan oleh karena itu
kondisi ini sering di sebut sebagai morning sickness. Penurunan nafsu makan dan
labilitas emosi. Tanda bahaya yang perlu diwaspadai antara lain penurunan berat
badan, kekurangan gizi atau perubahan status gizi, dehidrasi, ketidak seimbangn
elektrolit, ketosis. Selain itu mual muntah berlebihan yang terus menerus saat hamil
akan mengganggu keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit tubuh serta penurunan
berat badan. Kehilangan lebih 5 % berat badan sebelum hamil akibat mual muntah
dapat dikategorikan sebagai hiperemesis. Ini dapat berakibat buruk terhadap janin
karena dapat terjadi keguguran, lahir meninggal, lahir lebih awal, BBLR, pertumbuhan
terbelakang, kelainan jari tangan serta cenderung memiliki kelainan dan pertumbuhan
yang sedikit terbelakang. Meskipun penurunan berat badan karena hiperemesis
gravidarum tidak selalu berakibat demikian tetapi perlu diwaspadai atau dihindari agar
hal itu tidak terjadi.
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Diagnostik:
a. USG: mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi
abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.
b. Urinalisis: kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
c. Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.
G. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan emesis gravidarum, yaitu:
1. Ikterik
2. Takikardia
3. Suhu meningkat
4. Alkalosis
5. Kelaparan
6. Gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga
7. Menarik diri dan depresi
8. Dehidrasi
H. Penatalaksanaan
Untuk menangani dan mencegah mual muntah pada ibu hamil dapat dengan
cara
Nonfarmakologi, yaitu:
1. Upayakan lambung tidak kosong
Disebelah tempat tidur simpan makanan kecil misalnya sepotong coklat atau beberapa
cracers untuk dimakan sebelum menginjakan kaki dilantai saat bangun tidur dipagi
hari.
2. Minum segelas susu atau teh manis yang hangat.
3. Isap atau kunyah es.
4. Makanlah apel atau kentang tanpa dikupas
5. Teknik relaksasi dengan bernafas dalam dan keluar dengan perlahan melalui mulut
6. Hindari makan berminyak atau banyak rempah – rempah
7. Hindari stres emosi atau fisik yang tidak perlu karena rasa mual kadang menjadi
parah dengan adanya ketegangan fisik dan emosi.
8. Jangan terlalu cepat bangun dari tidur, sehingga tercapai adaptasi aliran darah
menuju susunan saraf pusat.
9. Dianjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering.
10. Ketika istirahat dengan berbaring kaki dan kepala sedikit dinaikkan.
11. Berolahraga dan hiruplah udara segar.
12. Sebelum tidur, pastikan kamar mendapat udara segar
13. Singkirkan pakaian yangkotor atau bau dan alat rumah tangga lain dari dalam
kamar tidur
14. Konsumsi buah segar yang mengandung cairan misalnya, semangka, melon,
sawo, jeruk manis rambutan dsb juga sangat baik
15. Bila ibu suka mengulum permen pemberian pepermint (pepermint seperti yang
terdapat pada permen pedas) sesudah makan akan menimbulkan relaksasi oesofagus
bagian bawah dan memeberi sensasi lega.
Farmakologi, yaitu:
Perlu ditekankan bahwa penggunaan preparat farmakologi disini (berkaitan
dengan kehamilan) perlu mendapatkan konsultasi yang baik dengan dokter ahlinya.
Ada berbagai obat yang digunakan sebagai anti emetik, baik dalam masa peralihan
maupun pada emesis gravidarum. Neurotransmitter yang terlibat dalam proses
terjadinya muntah dapat diubah oleh kerja obat meliputi: dopamin, asetikolin,
histamin, serotinin, bensoluiazepin, karabinoid.
Sedativa: Phenobarbital
Vitamin: Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks
Anti histamine: dramamin, avomin
Anti emetik (pada keadaan lebih berat): Dislikomin hidrokloride atau khlorpromasine.
Penanganan emesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.
I. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian keperawatan pada pasien dengan emesis gravidarum meliputi:
a. Defisit nutrisi:
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
Penyebab:
1) Vomitus menetap
2) Ketidakmampuan mencerna makanan
3) Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
4) Peningkatan kebutuhan metabolisme
5) Proses kehamilan
Gejala dan tanda mayor:
Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal
Gejala dan tanda minor:
Subjektif:
1) Mengeluh mual muntah
2) Cepat kenyang setelah makan
3) Kram/nyeri abdomen
4) Nafsu makan menurun
Objektif:
1) Bising usus hiperaktif
2) Otot penguyah lemah
3) Mual muntah berlebihan
4) Membran mukosa pucat
5) Sariawan
6) Serum albumin turun
b. Hipovolemia:
Penurunan volume cairan intravaskuler, intestisial, dan/atau
intravaskuler.
Penyebab:
1) Kehilangan cairan aktif
2) Kegagalan mekanisme regulasi
3) Peningkatan permeabilitas kapiler
4) Kekurangan intake cairan
5) Evaporasi
Gejala dan tanda mayor:
Subjektif: - Objektif:
Penyebab:
1) Krisis situasional
2) Kebutuhan tidak terpenuhi
3) Ancaman terhadap konsep diri
4) Ancaman terhadap kematian
5) Kekhawatiran mengalami kegagalan
6) Disfungsi sistem keluarga
7) Kurang terpapar informasi
8) Gejala dan tanda mayor:
Subjektif:
1) Merasa bingung
2) Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
3) Sulit berkonsentrasi
Objektif:
1) Tampak gelisah
2) Tampak tegang
3) Sulit tidur
Gejala dan tanda minor:
Subjektif:
1) Mengeluh pusing
2) Anoreksia
3) Palpitasi
4) Merasa tidak berdaya Objektif:
1) Frekuensi napas meningkat
2) Frekuensi nadi meningkat
3) Tekanan darah meningkat
4) Diaforesis
5) Tremor
6) Muka tampak pucat
7) Suara bergetar