Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

TEORI LIBERALISME DALAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH:
Akmal Fahri
Aprilia N.A
Citra Dwi
Deandra Lakeisha
Grady
Khairul Fihir
Muhammad Vikri
Silvannah

PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya dan mau bekerjasama sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik di lain waktu.

Yogyakarta, 11 Novermber 2019

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tradisi liberal dalam Hubungan Internasional saat erat hubungannya dengan
munculnya negara-negara modern. Seiring dengan itu, filsulf-filsuf liberal
bermunculan. Kaum liberal biasanya mengambil pandangan positif tentang sifat
manusia. Mereka meyakini bahwa prinsip-prinsip rasional dapat digunakan dalam
permasalahan-permasalahan internasional. Kaum liberal berpendapat bahwa
modernisasi adalah proses yang membawa banyak kemajuan dalam banyak
bidang kehidupan. Mereka kemudian berpendapat bahwa pandangan liberalis
dapat mengalahkan ketakutan dan nafsu akan kekuasaan yang terdapat pada masa
pandangan realis.
Kaum liberal melakukan menempatkan individu dan aktir hubungan
internasioanl lain dalam aksi sosial yang kolaboratif dan kooperatif, baik domestik
maupun internasional. Dalam kata lain, manusia memakai akal pikirannya untuk
mencapai kerjasama yang saling menguntungkan bagi manusia di negaranya
maupun bagi manusia lain dalam lintas batas internasional. Kemudian aksi
tersebut memberikan dampak besar bagi setiap orang baik di dalam negeri,
maupun di luar negeri.
Keyakinan terhadap kemajuan merupakan asumsi dasar liberal. Namun hal itu
juga banyak menjadi perdebatan di antara kaum liberal. Berapa besar kemajuan,
batasan kemajuan, dan untuk siapa kemajuan diciptakan menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang menunjukkan turunnya optimisme kaum liberal setelah serangan
teroris di New York dan Washington 11 September 2011. 1 Namun demikian,
kaum liberalis tetap berada dalam optimisme minimum, paling tidak dalam
kemungkinan kemajuan kumulatif.
Berdasarkan uraian di atas, maka tim penyusun berusaha untuk menggali
lebih jauh tentang teori Liberalis serta kaitannya dengan Hubungan Internasional.

B. RUMUSAN MASALAH
1
Robert Jackson dan Georg Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional, (Yogyakarta: PUSTAKA
PELAJAR,2016), Edisi kelima, Cetakan ke II, hlm. 176
Dalam mempelajari studi Hubungan Internasional, kita diharapkan
memahami seluruh teori-teori klasik. Salah satu dari teori klasik tersebut adalah
teori Liberalis. Kemudian para penempuh studi diharapkan memahami bagaimana
peran teoroi klasik dalam perkembangan hubungan internasional maupun dalam
perkembangan studi Hubungan Internasional.
Topik yang dibahas dalam makalah ini dapat diangkat menjadi beberapa inti
permasalahan, diantaranya :
1. Bagaimana pandangan teori Liberal dan kaitanya dengan hubungan
internasional?
2. Apa perbedaan pandangan teori Liberal dan Realis?
3. Apa saja pembagian empat aliran pemikiran utama Liberalis?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
Dalam menyusun makalah ini, tim penyusun memiliki beberapa tujuan,
yaitu :
1. Untuk memberi pemahaman pada pembaca bagaimana pandangan teori Liberal
serta kaitannya dengan hubungan internasional.
2. Untuk memberi pemahaman pada pembaca apa yang membedakan teori
Liberalis dan Realis.
3. Untuk memberi pengetahuan tentang empat aliran pemikiran utama kaum
Realis kepada pembaca.

Anda mungkin juga menyukai