Anatomy

Hidung & Faring

Didit Yudhanto

Bagian Ilmu Kesehatan THT - KL

Fakultas Kedokteran/Rumah Sakit Universitas Mataram
Pendahuluan
▪ WHO menetapkan swab nasofaring dan orofaring untuk menguji RNA virus.

▪ Sekitar 30% swab dari pasien yang bergejala klinis memberikan hasil negatif
palsu.

▪ Populasi yang benar-benar asimtomatik → tingkat negatif palsu dapat

meningkat

▪ Viral load rendah akan lebih sulit untuk mengambil sampel dengan RNA virus
yang cukup untuk dites positif
Melakukan prosedur swab nasofaring
dan orofaring yang tepat sangat
penting dalam skrining/diagnosis
infeksi COVID-19
Komplikasi swab nasofaring & orofaring
 Komplikasi swab nasofaring & orofaring
▪ Komplikasi swab orofaring:

▪ Gag refleks

▪ Vagal refleks

▪ Gejala dan tanda: pucat, pusing, tekanan darah menurun, gangguan

pernafasan, syncope, dll.

▪ Swab patah: tertelan atau tersedak

 Anatomi Hidung dan Faring

Konka Superior
Konka Media
Konka Media
Nasofaring/Epifaring

Orofaring/Mesofaring

Laringofaring/Hipofaring
Anatomi Hidung dan Faring
Anatomi Hidung dan Faring
- Nasal Vestibulum
- Septum Nasi
- Konka Media
- Konka Inferior
- Dasar Rongga Hidung

Area memasukkan swab

Anatomi Hidung dan Faring

Deviasi Septum Poli Hidung

Tumor CT-Scan Tumor

Anatomi Hidung dan Faring
Anatomi Hidung dan Faring
Teknik Swab Nasofaring
• Posisikan kepala sedikit menengadah 0
(70 )
• swab melalui lubang hidung sejajar dengan
langit-langit mulut/dasar rongga hidung sampai
dirasakan adanya tahanan
• Jarak lubang hidung ke nasofaring:
- Perkiraan sepanjang jarak dari lubang hidung ke
telinga pasien
- Dewasa 8 - 10 cm
- Anak 6 - 7 cm
Teknik Swab Orofaring
• Kepala pasien tetap dalam posisi sedikit
tengadah. Pasien diminta membuka mulut
dengan lebar, lidah tetap di dalam rongga
mulut.
• Tekan lidah dengan spatula lidah sampai
terlihat daerah orofaring. Arahkan lampu
kepala untuk membantu visualisasi (jika ada).
• Dengan dacron swab, usap area di belakang
tonsil kiri kemudian kanan serta dinding
faring. Hindarkan swab menyentuh bagian
lidah, gigi dan gusi.
Matur tampi
asih