Anda di halaman 1dari 12

Kulit-II Keratin

X
10
-

kot F
20 -> Kukn + Rambut A Keratin
-


lisis Keratin

Flurescere--wood lamp
KULIAH 2
T.Korpors
KULIT GATAL KARENA INFEKSI
Riggrung tangan
-

TINEA (4A)

O
0
TINEA KAPITIS
D : tinea tonsurans, pada rambut dan kulit kepala
TINEA BARBAE
D : pada kumis dan dagu/leher
TINEA KORPORIS

0

D : pada area kulit tidak berambut, kecuali telapak tangan,
E : trichophiton & microsporum telapak kaki, dan pangkal paha Kepala
,

↳ lering dibingungkan jamur/Bukter E : T. rubrum, Epidermophyton floccosum, T. interdigitale ,


M. canis, dan T. tonsurans

tonsurans Anthrophilic
->
O
Tinea Corporis Gladiatorum : pada pegulat, E : T.

Penularan :-->
kontak langsung Senna inteksi jamur
- Penularan : kontak langsung
-

C
Tipe : diketahnisaja - -
a) Ektotriks : spora diluar akar rambut
b) Endotriks : spora dalam akar rambut
c) Favus : kulit kepala berskuama

O
S : USIAN A S: S:
1. Tipe Anular ->paling gering
Fidel pitak
1. Tipe Non Inflamasi 1. Tipe Superfisial
- Selamanya

tidal
paran Anttiophilic
- • E : T. Violaceum ->
• E : anthropophilic (M.auduoinii, M.ferrugineum) • Bentuk klasik w
• Inflamasi ringan, tepi yg aktif tampak papul dan

O Gray-patch ringworm : alopesia non skar pustul di atas kulit eritema • Ring worm → makula eritema dengan tepi
dominan skuama berskuama
• Infeksi berulang dapat menyebabkan alopesia
• Rambur kusam, warna keabuan, diskolorisasi, 2. Tipe Polisiklik
2. Tipe Inflamasi
mudah patah
-
• Lampu wood : kehijauan
2. Tipe Black Dot

:. •

E : T. Interdigitale (zoophilic), T. verrucosum
Nodul edema kemerahan dengan pustul, rambut
• O
Makula eritema berbentuk polisiklik (bulat bulat
menyatu), tepi tinggi
pada lesi tampal kusam, rapuh dan mudah lepas
3. Tipe Psoriasformis
Padangnya ga
terial parah
-
• C
E : anthropophilic (T. Tonsurans dan T. • Nodul bergabung membentuk abses, sinus dan
Violaceum)
O
• Rambut patah tepat pada scalp → bintik-bintik
a
scarring alopecia

hitam (balck dot)


• Rambut normal di antara bintik-bintik hitam,
skuama tampak difus
3. Inflamasi Jarang!

Kalok paral-Ritak

C
Bentuk menyerupai lesi psoriasis

selamanya
etiologing
↳ Sistemik --lumfadeno pati
in

• E-
-
: zoophilic atau geophilic (M. canis, M.
gypseum, T. verrucosum) T.cruris Fritrasma
• Reaksi inflamasi : pustule, furunkelosis, kerion
• Scarring alopesia, kulit kepala gatal dan nyeri, ⑰ ⑦
limfadenopati servikal posterior
DD :
• Dermatitis seboroik
- DD :
• Eritema anular sentrifugum
-↑
• Dermatitis kontak • Eksema numularis cek pada
• Psoriasis pustular/plak • Psoriasis "ROH"

-
• Alopesia areata • Tinea vesikolor
pengquran steroid!
↓DD C
Ertusma -

TINEA IMBRIKATA -> Khas A -MAJOCCHI’S GRANULOMA - TINEA KRURIS



E : T. concentricum HTT D : Infeksi superfisial dan subkutan folikel rambut D : pangkal paha, genitalia, area pubis, perineal dan
-

FR : negara-negara timur jauh, pasifik selatan, dan Amerika E : T. rubrum, T. interdigitale, dan M. canis. perianal
Predisposisi : shaving,-
-

tengah dan selatan penggunaan steroid pada daerah E : T. rubrum, E. floccosum , T. interdigitale, T. verrucosum
S : plak hiperpigmentasi dengan skuama halus tersusun terinfeksi, imunokomprimais S : tampak makula eritema dengan skuama tipis dan tepi
konsentris S : nodul dan papul berskuama pada folikel rambut yang meninggi

-
tersusun anular
-

0
Abus Atrophiphilic
->
:... permet Fitosis

I Hipersensiambat
tivitas
O
-
TINEA PEDIS TINEA MANUUM DERMATOPHYTID (ID) REACTION ?
D : pada kaki -telapak Kaki
-

E : T. rubrum , T. interdigitale, and E. floccosum


D : pada tangan
S : inflamasi dengan skuama kering difus, vesikel, pustul, C
primer
-
D : merupakan reaksi inflamasi yang terjadi jauh dari lesi

eksfoliasi pada infeksi dermatofita zoophilic


C
E : reaksi hipersensitifitas tipe lambat
S: FR : sering terjadi bersamaan dengan tinea pedis tipe S : bentuk lesi polimorfik berupa papul folikuler atau non
Sol?
1. Tipe Interdigitalis -> far! sering -
moccasin (di tinea pedis) dan onikomikosis folikuler dan vesikel, pada tangan dan kaki sampai eritema
nodusum dan eritem anulare sentrifugum dan urtikaria
↓ *
>
SINDROMA DUA KAKI SATU TANGAN
-
C
Px. Penunjang : KOH dan kultur negatif
Athlete!
Kriteria Reaksi Id :
1) Dermatofitosis di bagian tubuh lainnya
• skuama, eritema pd tempat infeksi → maserasi pd 2) Tidak ditemukan elemen jamur pada erupsi Id
kulit interdigitalis dan subdigitalis → meluas ke 3) Resolusi reaksi Id terjadi dengan menghilangnya
telapak kaki infeksi primer
• Co-infeksi bakteri (Pseudomonas, Proteus, dan
Staphylococcus aureus) → erosi interdigitilas,
-!
gatal, bau busuk → “athlete’s foot” ⑧
D : tinea manuum dan tinea pedis terjadi secara bersama

demander ing garni


2. Tipe Hiperkeratotik kronis (Moccasin) E : T.rubrum
-> * dermatio's

akibatsubun
Kontak

jamur - di

Barang mannu
• &
makula eritema dengan skuama difus (melebar)
&
pada telapak kaki meluas sampai ke lateral dan
medial
Time
• E : T. rubrum, E. floccosum, T. interdigitale
3. Tipe Vesikobulosa

• & &
vesikel, vesikopustul atau bula pada telapak
kaki dan area periplantar
• E : T. interdigitale (T. mentagrophytes var.
mentagrophytes)
4. Tipe Ulseratif Akut
• vesikel, pustul, dan ulkus purulen pada
permukaan telapak kaki, selulitis, limfangitis,
limfadenopati , demam
• E : Superinfeksi zoophilic T. interdigitale dengan
bakteri gram negative
DD : interdigital blastomycetica, eritrasma, co-infeksi
bakteri
&??
T -> Itraconazole

ONIKOMIKOSIS C
PIEDRA

TINEA (PITYRIASIS) VESIKOLOR (4A)
D : pada kuku
E : T. rubrum,T. interdigitale, T. tonsurans, E. floccosum.
0
D : gimbal
E : trichomycosis nodularis pada batang rambut
I
DO: panu
E : malassezia furfur
warna warni

Mold nondermatofita; Acremonium, Aspergillus, Fusarium, Jenis : FR :


Scopulariopsis brevicaulis, Scytalidium, Candida 1. Piedra Hitam Di Bali • - Eksogen: suhu, kelembaban,keringat (insiden banyak di
Tipe : b daerah tropis),Cpakaian → peningkatan konsentrasi
1. Distolateral Subungual Type (DLSO) Rambut CO2,mikroflora, pH
43
Hitar • ↳ Endogen: malnutrisi, dermatitis seboroik, sindrom

- sin
menggumpal cushing, terapi imunosupresan, hiperhidrosis & riwayat
lewat
Masuk ↑ keluarga terinfeksi
- E : Piedraia0
• hortae P : cahaya matahari terhambat ke lapisan kulit, adanya
mail plate -Bali
-

->
ventral Negara •
tropis toksin yang langsung menghambat pembentukan melanin,

S : gambaran seperti pasir coklat kehitaman yang asam azeleat yang dihasilkan Pityrosporum dari asam
• P : invasi jamur dari stratum korneum lemak yang merupakan inhibitor kompetitif tirosinase
hyponychium dan distal nail bed → membentuk melekat erat pada rambut dengan ukuran yg
bervariasi S:
opafikasi berwarna keputihan sampai kuning
kecoklatan pada tepi distal kuku → infeksi meluas O• -
Lokasi : frontal kulit kepala • Predileksi : badan dan lengan
• Gatal, bercak-bercak berwarna-warni
dari bagian proksimal nail bed ke bagian • Batang rambut menjadi rapuh dan mudah patah
2. Piedra Putih • Eflurosensi : bentuk tidak teratur sampai teratur, batas

ventral nail plate Kulit jelas sampai difus
• Hiperproliferasi/diferensiasi nail bed → subungual
hyperkeratosis -
Jarzug O
• Pada kulit terang : lesi berupa makula cokelat muda
Kepala dengan skuama halus di permukaan
• Invasi progresif pada nail plate → dystrophic nail
2. Proksimal Subungual Onychomycosis (PSO) O
• Pada kulit gelap : penampakan yang khas berupa bercak
hipopigmentasi

lapisan Proximal I
SAYA 11

AdenPutin
7 kelvartan! • E : Trichosporon asahii, Trichosporon
-

E
ovoides, Trichosporon inkin, Trichosporon
- A
-

Distal X mucoides,Trichosporon
- asteroides,
- Trichosporon
cutaneum


E : T. rubrum, T. megninii
P : kuku bagian proksimal berwarna krim gelap
• C
Negara semitropis
• Lokasi : wajah, aksila dan rambut genital
→ meluas ke seluruh kuku → subungual daripada kulit kepala
hiperkeratosis, leukonychia,proximal onycholysis, • S : berbentuk butiran berwarna putih sampai
dan destruksi seluruh kuku krem, tidak terlalu melekat, deskret atau DD :
3. White Superficial Onycomycosis (WSO) bergabung, di sepanjang batang rambut • Pityriasis alba
• Jarang sampai terjadi rambut patah • Pityriasis rosea
T:

white
• Dermatitis seboroik
Dorsal 1. Mencukur rambut yang terinfeksi
->
plate 2. Azole topikal * • Dermatofitosis infection
3. Antijamur sistemik : Itraconazole Px. Penunjang :
• E : T. interdigitale,Aspergillus, Scopulariopsis,
Fusarium,Candida Pengobatan Helar ⑤ RHAS
1. KOH 10% : kelompok sel ragi bulat berdinding tebal
dengan miselium kasar, sering terputus-putus (pendek-

-
pendek) “meat ball and spaghetti”

RHAS
• -
P : invasi langsung pada dorsal nail plat → ene
wasPadan
makula berwana putih sampai kuning keruh
berbatas tegas pada permukaan kuku
Kahijavan

batan! *0
2.

I
Sinar Wood: fluoresensi warna kuning keemasan
sampai orange

Go
T:
1. Pengobatan topikal ↳Seisun
a. Selenium sulfida 1,8% shampoo 2-3 kali
seminggu.
b. Salisil spiritus 10%

Perting! c. Turunan azol ( mikozanol, klotrimazol,


isokonazol & ekonazol )
d. Sulfur presipitatum dalam bedak kocok 4-20%
e. Larutan Natrium Tiosulfas 25%, 2 kali sehari
sehabis mandi selama 2 minggu
2. Pengobatan sistemik pada lesi luas atau jika pemakaian
obat topikal tidak berhasil
a. Ketoconazole Dosis: 200 mg per hari selama 10
hari
b. Fluconazole Dosis: dosis tunggal 150-300 mg
setiap minggu
c. Itraconazole Dosis: 100 mg per hari selama 2
minggu
3. Terapi hipopigmentasi (Leukoderma)
a. Liquor carbonas detergent 5% , salep pagi/malam
b. Krim kortikosteroid menengah pagi dan malam
c. Jemur di matahari ±10 menit antara jam 10.00-
15.00

Pencegahan :
• Pemakaian 50% propilen glikol dalam air
• Pada daerah endemik : pemakaian ketokonazol 200
mg/hari selama 3 bulan atau itrakonazol 200 mg
sekali sebulan atau pemakaian sampo s elenium sulfid
sekali seminggu
• Pengobatan di teruskan 2 minggu setelah fluoresensi
negatif dengan pemeriksaan lampu Wood dan sediaan
langsung negatif
Opportunistic lipatan?
-In
Eeksi


lamp
KANDIDOSIS MUKOKUTAN RINGAN (4A) KANDIDOSIS INTERTRIGINOSA
-> word
D : jamur yang menyerang membran mukosa yang Predileksi : genitokrural, gluteal, interdigital, area biss
E : Candida albicans inframammary, dan area di antara jari dan aksila

S : bercak putih yang terasa nyeri (pada kandidiasis oral) FR oc C
: Obesitas, DM, menggunakan pakaian terlalu ketat
S : gatal timbul bersamaan dengan adanya bercak eritema
kemerahan dengan maserasi, dan plak tipis dengan lesi
Dormatitis Tritan
-
satelit vesikopustul, pustul membesar> dan pecah → dasar
eritema tertutup skuama yang mudah lepas, menimbulkan

Berengan dengan
maserasi dan fisura

permatitis
--

napkin/popok
Tritan
permatitis
Kayak
I ->
C
DD :
• Lichen planus
• Aphthous stomatitis "HIV
• Erythema multiforme
• Pernicious anemia
Px. Penunjang : Klinis, KOH, Kultur

PSEUDOMEMBRAN
T:
1. Nystatin suspensi 400,000–600,000 unit 4 kali sehari
2. Clotrimazole troches 10 mg 5 kali sehari
3. Terapi oral (derivat Azol) untuk kasus rekuren -> *

-
Tampak budding yeast cells, spora seperti angka 3 dengan

atau tanpa pseudohifa, gambaran seperti untaian sosis
T:
1. Antifungal topikal : clotrimazole,econazole,
ciclopirox, miconazole, ketoconazole,& nystatin
2. Anti jamur sistemik bila infeksi sangat luas dan berat,
imunokomprimais
Ancylostoma AKBAT PARASIT

CUTANEOUS LARVA
0
MIGRAN (CLM) (4A) Back
FILARIASIS (4A)
saja!

X MANSONELLIASIS

D : peradangan linear atau D : penyakit menular yang menyerang E : Mansonella perstans, Mansonella streptocerca (hama Culicoides)
-
berkelok-kelok, menimbul
-
manusia dan binatang
dan progresif E : cacing filaria termasuk dalam nematoda,
E : Ancylostoma braziliense, famili Filariidae
Ancylostoma caninum, dan • Cutaneous group : Loa loa,
Ancylostoma ceylanicum Onchocerca volvulus, Mansonella
C INGET!! streptocerca

>
• Lymphatic group: Wuchereria
↳ Larva cacing bancrofti, Brugia malayi, Brugia
!
tambang timori
• Body-cavity group: M perstans, M
ozzardi
P : telur pada tinja menetas di - -
permukaan tanah dalam waktu
1 hari → larva infektif tahap
ketiga setelah sekitar 1 minggu
Invasi lacing

Hambang/Ancylostoma
→ larva bertahan hidup selama
beberapa bulan → menempel
pada manusia → penetrasi di
tempat sesuai → larva

>
menembus ke lapisan korneum
epidermis dengan
mengeluarkan protease dan alas Kaki
hialuronidase → larva -> ga puke
bermigrasi melalui jaringan
subkutan membentuk
terowongan yang menjalar dari
satu tempat ke tempat lainnya
⑧ S: S: S:
↓ • Creeping eruption (lesi • Calabar swelling timbul setahun setelah • Asimptomatis

>
yang linear atau infeksi • Calabar-like swelling pada lengan bawah, tangan, wajah dengan/tanpa papul
Garis? serpiginius, sedikit • Angioedema (akibat migrasi cacing
re
Yanga menimbul, dan kemerahan
yang bermigrasi dalam
dewasa melalui jaringan subkutan)
• Nyeri dan gatal di sekitar sendi
pola yang tidak teratur) ekstremitas atas selama 2-4 hari, rekuren

-
• Gatal, panas di malam
hari
• Lesi awal berupa papul →
-
• Creeping eruption

minip dengan scabies


lesi linear /berkelok-kelok,
(diameter 2-3 mm) b
kemerahan membentuk qkD'E nya pade
malam havi
erruption
Creeping
E
terowongan mencapai
beberapa sentimeter (-/+
3mm)

DD : - -
-
• Skabies
• 2-Dermatofitosis
• Gigitan serangga
• Herpes zoster stadium
DD dari am!!!
KHAS
awal
T: T : Diethylcarbamazine
-
T : Doksisiklin, Ivermectin, Diethylcarbamazine
1. Oral :
O a. Ivermectin dosis

↳ingett
tunggal (200 μg/kg
berat badan)
0 Oral albendazol
b.
(400 mg setiap hari)
yang diberikan
selama 5-7 hari
O Tiabendazol (50 mg
c.
per kg berat badan
selama 2-4 hari)
2. Topikal : Tiabendazol
10-15% tiga kali sehari
talk denie

*Cangandies
selama 5-7 hari
3. Antibiotika topikal bila Sekunder
ada infeksi sekunder
4. Cryotherapy
menggunakan CO2 snow
(dry ice) dengan
penekanan selama 45 detik
sampai 1 menit, dua hari
berturutturut.
5. Nitrogen liquid
-> Sembuh
6. Kloretil : disemprot
sepanjang lesi
-> Prognosis sendiri
Hanga
-
mati dengan or paras!
↑SKABIES (4A) ↓
-- ONCHOCERCIASIS
D : Onchocerca volvulus
LIMPHATYC FILARIASIS
D : kaki gajah E : Sarcoptes scabiei varian hominis
tidak bisa dengan
-

antiseptic
-
E : lalat hitam genus E : Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, FR : sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual dan sifatnya promiskuitas (ganti-ganti
Simulium Brugia timori pasangan)
P : larva sampai dengan cacing Vektor : Mansonia, Anopheles, Culex, Penularan:
dewasa berada pada jaringan Aedes, Armigeres • Kontak - langsung : kulit dengan kulit
• Kontak- A
fibrosa dan membentuk nodul
di dalam jaringan subkutaneus
S:
• Akut : demam berulang 1-2 kali atau
tidak langsung: melalui benda
-
S : (diagnosis ditegakan 3 dari 4) INGAT!!!
dan fasia, inkubasi 1-2 tahun lebih setiap bulan selama 3-4 hari, 1. Pruritus nokturnal terutama di daerah predileksi
T: limfadenitis pada lipat paha atau ketiak, 2. Menyerang secara berkelompok Beden dengan
1. Endemik: Ivermectin 150 teraba adanya seperti tali yang bewarna 3. Adanya kunikulus (terowongan) -> Hams pake ->
"CLM" yang terrworgan
mcg/kg sekali setiap 3 merah dan sakit mulai dari pangkal 4. Ditemukan tungau Haca pembesar-
bulan sampai sembuh
2. Nonendemik: Doksisiklin
200 mg/hari selama 4-6
paha atau ketiak dan berjalan kearah
ujung kaki atau tangan
• Kronik : pembesaran kaki, tangan,
DD :
• Prurigo
• Gigitan serangga
Grapping! mya gede

minggu dilanjutkan
dengan ivermectin
skrotum,payudara dan alat kelamin
sehingga menimbulkan cacat yang
• Folikulitis
O
T: = SEMUA EERAPI INGAT!!!
3. Moxidectin sehari sekali menetap
PO

quak?

-
T : pembedahan
KULIT GATAL KARENA GIGITAN SERANGGA (4A)

E : athropoda kelas Insecta, ordo Arachnida (arachnids), Chilopoda (centipedes), Diplopoda (millipedes), dan
Insecta (insects)

S:
• Reaksi lokal ringan : tidak nyaman, gatal, nyeri ringan sampai berat, eritema, bengkak dan panas disekitar
jaringan, dapat meluas sampai pergelangan yang terdekat
• Reaksi lokal berat :- edema generalisata, urtikaria, pruritic edema

• Reaksi anafilaksis : ringan sampai fatal, gejala awal ruam di seluruh tubuh, urtikaria, gatal dan angioedema →
ansietas, disorientas, lemah, gangguan GIT (diare, kram, muntah), kram pada uterus, inkontinsensia urin dan
-
fekal, sinkop, hipotensi, stridor, dyspnea, batuk → gagal nafas dan kolaps sistem cardiovaskuler
Klasifikasi (waktu) :
• Tipe cepat : segera hingga 20 menit setelah gigitan, bertahan sampai 1-3 jam.
• Tipe lambat : anak terjadi > 20 menit sampai beberapa jam setelah gigitan serangga, dewasa dapat muncul 3-
5 hari setelah gigitan.
• Tidak biasa : sangat segera, mirip anafilaktik

Klasifikasi (klinis) :
• Urtikaria iregular
biasa
• Urtikaria papular
• Papulo-vesikular, misalnya pada- prurigo
• Punctum (titik gigitan), misalnya pada pedikulosis kapitis atau phtirus pubis
Dent
T:
1. Mencuci daerah gigitan dengan air dan sabun
2. Bersihkan sisa-sisa bagian tubuh serangga
3. Dapat diberikan kompres es, kortikosteroid topikal, antipruritus, lokal anestesi, analgetik injeksi
4. Bila diperlukan, lakukan prosedur penanganan pasien anafilaksis dan keracunan sistemik
5. Antibiotika diberikan bila terjadi infeksi sekunder
-
6. Pada sengatan atropoda tertentu diperlukan profilaksis antitetanus

7. Pada gigitan serangga beracun harus segera diberikan antiracun yang sesuai
O
~IMS"
1

D : kulit kepala
- PEDIKULOSIS KAPITIS (4A)

D : pubis dan sekitarnya


PEDIKULOSIS PUBIS (4A)

E : ektoparasit obligat (tungau/lice) spesies Pediculus humanus varian Capitis famili E : Phthirus pubis *HAS
Pediculidae Penularan : hubungan seksual
FR : anak-anak, terutama berusia 3-11 tahun
Penularan : kontak langsung dan melaui benda yg terinfeksi
DD : Skabies ↑
S : asimptomatis-gatal, makula eritema, papula, erosi karena garukan, limfadenitis C
S : gatal dan ekskoriasi pada daerah pubis, macula serulae, black dot pada celana
dalam, limfadenitis bila disertai infeksi sekunder
-

Diingat
&
T: T:
1. Pengobatan: obati infeksi sekunder dulu (bila ada)
2. Gameksan 1%
3. Emulsi benzil benzoat 25%
4. Permethrin 1%
5. Lindane lotion
-
6.
7.
Pengobatan partner sexual
Pencucian pakaian dengan air panas dan disetrika

Anda mungkin juga menyukai