Anda di halaman 1dari 3

MA’RIFAT DINUL ISLAM.

A. Makna
Makna Ad Din.
Secara bahasa. Berasal dari kata :- ‫ يَ ِديْنُ – ِد ْينًا‬- َ‫دَان‬
Yang bermakna :
1. Syariat. QS. 42 : 13
    
” Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama ”

2. Sistem hidup / Idiologi QS. 40: 26


Sistim hidup pengaturan, sehingga ia senantiasa menyimpulkan yang berbeda dari ketetapan allah SWT sehingga membuat
aturan sendiri
                
  
” Dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada
Tuhannya, karena Sesungguhnya aku khawatir Dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi".

3. UU. QS. 12 : 76
makna undang undang adalah din yang dijadikan untuk mengatur manusia di bumi ini
           
” Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang Raja, kecuali Allah menghendaki-Nya. ”

4. Sistem pengabdian. QS. 109 : 6


Sistem islam atau din islam tidak memaksa manusia untuk mengabdi /memasuki agama yang mereka yakini dan tidak ada
paksaan.
Secara sya’ri ADDIN adalah segala bentuk sistem hidup yang menata mengatur dan mengikat hidup manusia sehingga menjadi
bermanfaat baik kepada Allah SWT maupun manusia

    


“ Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Secara syar’i. : Ad Din adalah segala bentuk sistem hidup yang menata, mengatur, dan mengikat hidup manusia.

Karena makna Ad Din adalah sistem hidup yang menata, mengatur, dan mengikat hidup manusia. Maka Ad Din terbagi dua (2).
Yaitu :
1. Din yang datang dari Allah SWT. Yaitu Dinul Islam.
2. Din yang datang dari selain Allah SWT ( manusia / malik ).
- Kapitalisme.
- Liberalisme.
- Komunisme
- Nasionalisme. Dll.

Makna Al. Islam.


Secara bahasa berasal dari kata : ‫س ْل ًما‬
َ -‫َسلِ َم – يَ ْسلَ ُم‬
‫ اِ ْسالَ ًما‬- ‫اَ ْسلَ َم – يُ ْسلِ ُم‬
ْ َ‫ ت‬- ‫َسلَّ َم – يُ َسلِّ ُم‬
‫سلِ ْي ًما‬

Yang bermakna :
1. Berserah diri. QS. 2 : 112. ‫بَلَى َم ْن اَ ْسلَ َم َوجْ هَهُ َوه َُو ُمحْ ِس ٌن‬
2. Tunduk patuh. QS 4: 65 ً ‫سلِ ْي َما‬
ْ َ‫ ت‬$‫ضيْتَ َويُ َسلِّ ُموْ ا‬
َ َ‫ٍم َّما ق‬

3. ‫َواِ ْن َجنَحُوْ ا لِل َّسلَ ِم فَاجْ نَ ُح لَهَا َو ت ََو َك ُل َعلَى‬


Damai. QS. 8 :61ِ‫هللا‬
4. ُ ‫َسلَ ٌم َعلَ ْي‬
Sejahtera. QS. 39:73‫ك ْم‬

1
ََّ ‫ُسب َُل ال‬
5. Selamat. QS. 5 : 16 ‫سلَ ِم‬
Secara syar,i : Al Islam adalah tunduk patuh kepada perintah dan larangan Allah SWT tanpa keberatan

Dari Definisi dari Ad Din dan Al Islam, maka makna


Dinul Islam adalah : ” Sistem yang memiliki aturan,tata cara,syariat dalam semua aspek kehidupan yang datang dari Allah SWT.
Dan menjanjikan serta menjamin pemeluknya akan mendapatkan kehidupan damai, selamat, dan sejahtera dengan syarat
berserah diri dan tunduk patuh kepada Allah SWT. Sedangkan makna
Dinul Malik adalah : Sistem hidup, aturan yang bersumber dari manusia yang dhoif, zholuman, jahula.

B. Perbandingan Dinul Islam dengan Dinul Batil.

Dinul Islam.
1. Produk Allah SWT [ Al ’Alim ] QS. 13: 9. Produk allah SWT alquran yang dijadikan untuk mengatur manusia di buminya
     
“ yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; yang Maha besar lagi Maha tinggi.

2. Kebenaran mutlak. QS. 2: 147. Kebenaran itu dtg nya dari allah maka jangan ragu ragu kpd Allah SWT
        
" kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu Termasuk orang-orang yang ragu."

3. Bersumber wahyu. QS. 53 ; 3-4. wahyu itu adalah alquran yg di turunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui
malaikat jibril untuk di jadikan petunjuk bagi manusia

           .
” Dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya ” ucapannya itu tiada lain hanyalah
wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

4. Syariat [ UU] Allah. QS. 6: 57


Manusia yang hidup di buminya Allah SWT wajib menjadikan Alqur’an itu sebagai pengatur dirinya.
Agar sebuah cita yang kita harapkan terwujud. Kenapa? karena semua milik Allah bumi, langit, seisinya termasuk kita
manusia.

                    
     
” Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari Tuhanku, sedang kamu
mendustakannya. tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. menetapkan hukum
itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik".

5. Diakui dan di Ridhoi disisi Allah SWT. QS. 3 : 19.


Orang yang diakui hanya orang yang beragama islam. Kemudian mereka “tidak ragu ragu” baik harta maupun jiwa
untuk memenangkan DIN walaupun banyak rintangan dan fitnahan. Contoh rosul tidak pernah kendor untuk
menghadapi rintangan yang begitu dahsyat
                
           
” Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”

6. Mengantar kepada hidayah [ syurga]. Qs. 10: 35 dan QS. 12: 108.
Jalan menuju syurganya Allah SWT. satu-satunya Qur’an/Hadist dan menjadikan rosul sebagai uswah, karena rosul
dijamin Allah SWT maka yang mengikuti dapat jaminan juga kalau sesuai apa yg dicontohkannya.

Qs. 10: 35
                   
            
“ Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekuturmu ada yang menunjuki kepada kebenaran?" Katakanlah "Allah-lah yang
menunjuki kepada kebenaran". Maka Apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti
ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? mengapa kamu (berbuat demikian)?
Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?
QS. 12: 108.
2
                 
 
“ Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan
hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik".

Dinul Batil.
1. Produk manusia. [ zholuman jahula] QS. 33: 72.
Manusia yang mengabaikan amanah yang diberikan kepadanya, pada dasarnya manusia itu sanggup pada amanah itu.
Tetapi kenyataanya mereka lupa kepada apa yang sudah dinyatakan, mereka itu ingkar dan lalai
            
      
“ Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk
memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh “

2. Kebenarannya relatif. QS. 40: 29.


Orang yang seperti ini tidak mempunyai komitmen, mereka mempunyai ketergantungan kepada siapa yg di pandang
bisa membahagiakan di dunia
            
“ Fir'aun berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan
kepadamu selain jalan yang benar".

3. Berdasarkan Ro’yu [ pemikiran ]. QS. 6:116.


Pemikiran yang berdasarkan hawa nafsu tanpa ilmu sehingga mengikuti prasangka/duga duga atau kebanyakan orang
dan mereka kuat dengan tradisi yg sudah melekat pada dirinya maka kenalkanlah mereka dgn Al qur’an
                   
“ Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan
Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) “

4. Syariat [UU] manusia. QS. 42: 21.


Syariat atau undang undang yang dijadikan Allah SWT untuk mengatur manusia di bumi ini bagi orang yg beriman

                  
     
“ Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan
Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-
orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang Amat pedih “

5. Tidak di terima disisi Allah SWT. QS. 3: 85.


Manusia yang tidak berimanlah yang tidak diterima di sisi Allah SWT. Mereka mencari agama selain agama Allah SWT
tidak meyakini adanya akhirat hari pembalasan, kerugianlah bagi mereka
             
“ Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di
akhirat Termasuk orang-orang yang rugi “

6. Mengantar kepada kesesatan ( neraka) QS. 28 : 41


Kesesatan diawali dri kebodohan, mengikuti hawa nafsu tanpa mempunyai ilmu sehingga muda di bujuk setan yg
berwajah manusia di akhirat tdk dapat pertolongan.

          


“ Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan
ditolong. “

Wallahu a’lamu

Anda mungkin juga menyukai