FINAL AKHIR - Laporan PBPAL - Putri Salsabilla - 2000024
FINAL AKHIR - Laporan PBPAL - Putri Salsabilla - 2000024
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Besar mata
kuliah Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah (PBPAL) yang berjudul
“Laporan Tugas Besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah “
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk merencanakan pengolahan air
limbah domestik dan non-domestik dengan unit pengolahan yang tepat dan sesuai
kebutuhan. Maka saya menyusun laporan dengan semaksimal mungkin dan
berusaha menjabarkan hasil perhitungan dan pembahasan sesuai dengan tugas
yang diberikan.
Saya menyadari bahwa laporan tugas besar ini tidak dapat selesai tanpa
bantuan dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini.
Khususnya kepada :
1. Ibu Rositayanti Hadisoebroto, S.T., M.T.; Ibu Dr. Ir. Hj. Ratnaningsih, M.T. dan
Ibu Ariani Dwi Astuti S.T., M.T., P,hD. selaku dosen pengampu mata kuliah
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah (PBPAL) yang telah
membimbing saya selama pembuatan laporan tugas besar ini.
2. Saudara Raynaldi Fawzi selaku asisten dosen mata kuliah Perencanaan Bangunan
Pengolahan Air Limbah, yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada
saya selama pembuatan laporan tugas besar ini.
3. Teman-teman Teknik Lingkungan Universitas Trisakti angkatan 2020 terutama
Kepada Ayu, Nadira, dan Fahmi yang telah memberikan saya dukungan yang
tiada henti dalam mengerjakan laporan tugas besar ini.
Demikianlah kata pengantar ini, saya mengharapkan laporan tugas besar ini
dapat memberikan manfaat, baik untuk umum maupun penulis.
Putri Salsabilla
082002000024
i
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................vi
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup.............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................4
KOMPILASI DATA....................................................................................................4
2.1 Data Kualitas dan Kuantitas Air Limbah Domestik.................................................4
2.2 Data Kualitas dan Kuantitas Air Limbah Industri....................................................4
2.3 Data Fluktuasi Debit, BOD, dan TSS.......................................................................5
2.3 Baku Mutu Air Limbah............................................................................................7
2.4 Debit puncak dan Debit Campuran.....................................................................8
BAB III.........................................................................................................................9
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH...............................................................................................................9
3.1 Analisis Karakteristik Air Limbah Domestik dan Industri.......................................9
3.1.1 Konsentrasi Campuran BOD.............................................................................9
3.1.2 Konsentrasi Campuran COD...........................................................................10
3.1.3 Konsenrasi Campuran TSS..............................................................................10
3.2 Pengolahan Air Limbah..........................................................................................11
3.2.1. Pengolahan Berdasakan Tingkat Pengolahannya......................................12
3.3 Alternatif Pengolahan.............................................................................................21
3.4 Alternatif Terpilih dan Diagram Alir......................................................................27
BAB IV.......................................................................................................................29
RENCANA DETAIL PENGOLAHAN FISIK..........................................................29
4.1 Perhitungan Data Awal.....................................................................................29
4.2 Sumur Pengumupul..........................................................................................29
4.2.1 Pompa Bak Pengumpul............................................................................30
ii
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
iii
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Karakteristik Air Limbah Domestik Kota Sidoarjo..................................................
Tabel 2. 2 Karakteristik Air Limbah Industri Gula Jombang....................................................
Tabel 2. 3 Data Flutuasi Debit BOD dan TSS...........................................................................
Tabel 2. 4 Data Debit Puncak dan Debit Campuran Air Limbah..............................................
iv
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
v
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Proses Activated Sludge....................................................................19
Gambar 3. 2 Proses Trickling Filter.......................................................................20
Gambar 3. 3 Proses RBC.......................................................................................21
Gambar 3. 4 Diagram Unit IPAL Alternatif I........................................................24
Gambar 3. 5 Diagram Unit IPAL Alternatif II.......................................................25
Gambar 3. 6 Diagram Unit IPAL Alternatif III....................................................25
Gambar 3. 7 Diagram Alir Neraca Massa Alternatif Terpilih (Alternatif II)........28
vi
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
vii
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
BAB I
PENDAHULUAN
Bentuk dan macam buangan yang dihasilkan manusia tergantung pada tingkat
peradaban manusia, sehingga dengan kemajuan zaman dan teknologi jenis
1
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
buangan manusia yang semula bersifat sederhana kini semakin bervariasi dan
apabila tidak diolah dengan baik akan mempengaruhi kualitas lingkungan. Untuk
mengantisipasi potensi dampak pencemaran yang mempengaruhi kualitas
perairan, maka perlu upaya minimisasi limbah baik itu dari aspek kebijakan
pemerintah dalam rangka menekan jumlah air limbah domestikyang dihasilkan
maupun dari aspek pengetahuan dan teknologi guna mendapatkan berbagai
alternative teknologi pengolahan limbah yang efektif dan efisien. Untuk
menghindari dampak yang merugikan dari pembuangan air limbah domestik,
maka diperlukan desain instalasi pengolahan air limbah domestik yang berfungsi
menurunkan konsentrasi zat-zat pencemar sebelum air limbah tersebut dialirkan
ke badan air penerima
2
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
BAB II
KOMPILASI DATA
2.1 Data Kualitas dan Kuantitas Air Limbah Domestik
Menurut karakteristiknya, limbah domestik dibagi menjadi dua kategori, yaitu
air hitam (black water) dari toilet, dan air abu-abu (grey water) dari kegiatan
seperti mencuci, mandi, dan memasak. Meskipun sebagian besar air limbah
grey water merupakan bahan organik yang mudah terdegradasi, namun
jumlahnya cenderung meningkat seiring pertumbuhan penduduk.
Pembuangan air limbah domestik harus ditentukan sesuai dengan air bersih
yang digunakan dalam desain bangunan. Menurut hasil perhitungan pekerjaan
mata kuliah sistem penyaluran air limbah, debit air limbah rata-rata adalah
207,37 L/detik, atau 0,207 m3/detik. Berdasarkan hasil analisis, beberapa
parameter utama air limbah domestik memiliki karakteristik sebagai berikut:
4
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Industri pangan yang akan diair limbahnya adalah industri berbahan dasar
kedelai untuk pembuatan tahu, tempe dan kecap. Dari hasil perhitungan pada
tugas mata kuliah penyaluran air buangan, diperoleh debit rata-rata air
buangan industri adalah 20,74 L/detik atau 0,0207 m3 /detik. Berikut
karakteristik air limbah industri pangan yang akan diolah
5
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Parameter
Persentase Persentase (%)
Waktu (mg/l)
Debit (%)
BOD TSS BOD TSS
00.00 - 01.00 1.3% 682 294 4.31% 3.85%
01.00 - 02.00 1.5% 737 83 4.66% 1.09%
02.00 - 03.00 1.9% 682 176 4.31% 2.30%
03.00 - 04.00 2.7% 701 47 4.43% 0.62%
04.00 - 05.00 4.8% 682 83 4.31% 1.09%
05.00 - 06.00 5.8% 664 43 4.20% 0.56%
06.00 - 07.00 6.4% 682 73 4.31% 0.96%
07.00 - 08.00 6.5% 682 739 4.31% 9.68%
08.00 - 09.00 5.9% 664 268 4.20% 3.51%
09.00 - 10.00 5.8% 608 840 3.84% 11.00%
10.00 - 11.00 5.3% 627 530 3.96% 6.94%
11.00 - 12.00 5.0% 627 349 3.96% 4.57%
12.00 - 13.00 4.8% 645 897 4.08% 11.75%
13.00 - 14.00 4.9% 590 140 3.73% 1.83%
14.00 - 15.00 4.9% 608 500 3.84% 6.55%
15.00 - 16.00 5.1% 645 413 4.08% 5.41%
16.00 - 17.00 5.5% 664 366 4.20% 4.79%
17.00 - 18.00 5.8% 645 296 4.08% 3.88%
18.00 - 19.00 5.2% 645 277 4.08% 3.63%
19.00 - 20.00 4.1% 682 87 4.31% 1.14%
20.00 -21.00 2.6% 664 694 4.20% 9.09%
21.00 - 22.00 1.9% 719 323 4.54% 4.23%
22.00 - 23.00 1.5% 626 49 3.96% 0.64%
23.00 - 24.00 1.0% 650 70 4.11% 0.92%
6
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
1. Stream Standart yaitu baku mutu/ambang batas kualitas air sebagai syarat
akhir mutu air dari badan air penerima. Dalam standar ini, apapun jenis air
limbah yang masuk, terlepas dari kualitas airnya, kualitas air akhir setelah
badan air penerima dicampur dengan air limbah digunakan sebagai standar
pengukuran.
7
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik dan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup RI No.5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah Industri.
Acuan baku mutu air limbah yang digunakan disesuaikan dengan nilai yang
paling kecil diantara ketiga peraturan yang tercantum, dimana nilai tersebut
menjadi yang paling ketat aturannya. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI No.68 Tahun 2016 menjadi baku mutu terpilih.
8
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
BAB III
Diketahui :
Co. BOD (domestik) = 162 mg/L
Co. BOD (industri) = 183,3 mg/L
Qpeak (domestik) = 207,37 L/detik
Qpeak (industri) = 20,74 L/detik
C campuran BOD :
( 162× 207,37 ) +(183,3× 20,74)
C campuran BOD=
207,37 +20,74
9
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Diketahui :
Co. COD (domestik) = 260 mg/L
Co. COD (industri) = 513,1 mg/L
Qpeak (domestik) = 207,37 L/detik
Qpeak (industri) = 20,74 L/detik
C campuran COD :
( 260 ×207,37 )+(513,1 ×20,74)
C campuran COD=
207,37+20,74
C campuran COD=283,01mg/ L
Diketahui :
Co. TSS (domestik) = 210 mg/L
Co. TSS (industri) = 77,1 mg/L
Qpeak (domestik) = 207,37 L/detik
Qpeak (industri) = 20,74 L/detik
C campuran TSS :
( 210 × 207,37 ) +(77,1 ×20,74)
C campuran TSS=
207,37+20,74
C campuran TSS=197,92mg/ L
10
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Permen
Hasil
Hasil Konsentras LHK %
Paramete Analisa Selisi Keteranga
Analisa i No.68 Remova
r Industr h n
Domestik Campuran Tahun l
i
2016
133.9 Tidak
BOD 162 183.3 163.94 30.00 82%
4 memenuhi
183.0 Tidak
COD 260 513.1 283.01 100 65%
1 memenuhi
167.9 Tidak
TSS 210 77.1 197.92 30 85%
2 memenuhi
Dari data tabel 3.1 di atas dapat disimpulkan bahwa ketiga parameter
pencemar yang telah diukur (BOD,COD, dan TSS) tidak memenuhi standar
baku mutu Permen LHK No. 68 Tahun 2016. Oleh karena itu dapat
dinyatakan bahwa sungai daerah tersebut telah tercemar oleh bahan organik
TSS, BOD dan COD.
11
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
12
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
b) Primary Treatment
Merupakan proses yang berlangsung secara fisik dimana padatan
dibiarkan mengendap atau mengapung untuk kemudian dipisahkan.
Dalam pengolahan ini sebagian dari TSS dan BOD disishkan
sehingga meringankan beban pada sekunder. Unit pengolahan yang
termasuk pada pengolahan primer antara lain saringan dan
sedimentasi (Metcalf & Eddy, 2003). Berikut unit pengolahan yang
termasuk ke dalam primary treatment:
1. Saluran Pembawa
Saluran pembawa merupakan tahapan awal sebelum dilakukan
pengolahan air limbah. Dimana saluran ini berfungsi untuk
membawa air limbah dari berbagai sumber tertentu sebelum masuk
ke dalam barscreen. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
ketika mendesain saluran pembawa adalah sebagai berikut :
Saluran Pembawa
Kriteria
Parameter Satuan Sumber
Desain
Kecepatan m/detik 0.6-3
d/D 0.7-0.8
Sudut Qasim (1995)
Kemiringan/ m/m 0.01
Slope
Fph 1.5-8
Metcalf &
Fmd 1.2
Eddy (1991)
Fmin 0,7-0,8
2. Bar screen
Bar screen merupakan termasuk unit pertama dalam pengolahan air
limbah yang terdiri dari susunan baja didalam saluran berbentuk
panjang. Barscreen ini berfungsi unutk menyaring berbagai macam
13
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
padatan dari air limbah yang masuk oleh saluran pembawa sebelum
dilakukan pengelolaan (Agung et al., 2020). Sedangkan menurut
Metcalf dan Eddy (1991) Screening terdiri atas batang pararel,
balok atau kawat, kisi atau jeruji, mata lubang, atau plat yang
penuh lubang dan lubang tersebut dapat berbentuklingkaran atau
persegi panjang. Umumnya bar screen terbuat dari batangan besi
atau baja yang dipasang miring ke suatu kerangka yang melintang
terhadap saluran.Saringan berfungsi untuk memisahkan material
besar dan kasar, melindungi pompa, katup dan peralatan lain dari
kerusakan. Jenis barscreen tebagi menjadi dua (2), yaitu barscreen
mekanik dan juga manual. Beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan ketika mendesain bar screen adalah sebagai berikut :
Bar Screen
Kriteria Desain
Parameter Satuan Sumber
Manual Mekanik
Lebar mm 5-15 -20
Kedalaman mm 25-75 25-75
Jarak antar
mm 25-50 15-75
batang
Metcalf & Eddy
Kecepatan
m/detik 0.3-0.6 0.6-1.0 (1991)
Melalui Rack
Headloss
mm 150 150
Maksimum
Slope Vertikal ⁰ 30-45 0-30
Slope
m/m 45-60 75-85
Horizontal
Headloss Qasim (2000)
Maksimum mm 800 800
saat Clogging
14
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3. Communitor
Communitor
Kapasitas Kapasitas
Ukuran (MGD) (MGD)
No. Sumber
motor Controlled Free
Discharge Discharge
76 1/4 0 - 0.38 0 - 0.3 Elwyn. E,
10A 1/2 0.17 - 1.1 0.17 - 0.82 Seclye,
15A 3/4 0.4 - 2.3 0.4 - 1.4 Design 3rd
25A 1 1/2 1.0 - 11 1.0 - 6,5 Edition,
36A 2 1.5 - 25 1.6 - 9.6 Jhon Wiley
15
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
5. Bak Ekualisasi
Bak ekualisasi adalah bak penampungan yang berfungsi untuk
meminimumkan dan mengendalikan fluktuasi aliran limbah cair
baik kuantitas maupun kualitas yang berbeda dan
menghomogenkan konsentrasi limbah cair (Khaq and Slamet,
2017). Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan ketika
mendesain bak ekualisasi adalah sebagai berikut :
16
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Tangki Ekualisasi
Kriteria
Parameter Satuan Sumber
Desain
Slope bagian
- 3:1 - 2:1
dalam bak
Kedalaman air Metcalf &
m 1,5 - 2,0
minimum Eddy 4th
Freeboard m 1 Edition
V inlet = V (2003)
m/detik 0,3 - 0,6
outlet
Luas bawah % luas atas (20% - 25%)
6. Bak sedimentasi I
Bak penampungan pertama ini berfungsi sebagai bak tempat
terjadinya proses sedimentasi. Sedimentasi adalah sebuah unit
yang berfungsi untuk menghilangkan zat-zat yang masih
tersuspensi atau flok kimia didalam air limbah dengan bantuan
gaya gravitasi. Pada proses ini sebelum air limbah masuk
kedalam unit pengolahan selanjutnya, segala macam padatan
maupun zat-zat yang tersuspensi lainnya yang masih lolos dari
saringan bat screen diminimalisir (Agung et al., 2020). Sistem
pengendapan awal dirancang untuk megnurangi zat padat
tersuspensi sampai 50-70% dan mampu mengurangi kandungan
BOD 25-40%. Sistem pengendapan awal dioperasikan dalam 2
tipe, yaitu sistem pengendapan dengan penambahan bahan
koagulan dan sistem pengendapan tanpa koagulan (Silviani,
2020). Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan ketika
mendesain bak sedimentasi I adalah sebagai berikut :
17
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
c) Secondary Treatment
Secondary treatment dirancang untuk menurunkan kadar biologis
dari limbah seperti yang berasal dari kotoran manusia, limbah
makanan, sabun atau deterjen. Pada pengolahan kedua ini dilakukan
dapat secara biologis yang didesain untuk menyisihkan bahan-bahan
koloid yang tidak dapat mengendap Hal ini dilakukan secara aerobik
sehingga unsur yang dibutuhkan adalah mikroorganisme dan oksigen
untuk menghasilkan kondisi lingkungan yang menguntungkan.
Pengolahan ini juga ditambah dengan sedimentasi II (secondary
sedimentation) dan disinfeksi, dimana sedimentasi II berfungsi untuk
18
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
2. Trickling Filter
Trickling Filter merupakan salah satu aplikasi pengolahan air
limbah dengan memanfaatkan teknologi Biofilm. Trickling Filter
terdiri dari suatu bak dengan media fermiabel untuk
pertumbuhan organisme yang tersusun oleh materi lapisan yang
kasar, keras, tajam, dan kedap air. Kegunaannya adalah untuk
mengolah air limbah dengan mekanisme melalui lapisan batu
untuk kemudian tersaring. Dibagian bawah bak terdapat sistem
underdrain yang berfungsi untukmengumpulkan air yang
menetes yang mengandung benda-benda biologis yang terlepas
dari media. Sirkulasi udara melalui pori- pori menghasilkan
aliran udarayang disebabkan perbedaan suhu. Tetesan air dan
benda biologis yang lepastersebut mengendap pada dasar bak
pengendap.Sebagian aliran dikembalikanuntuk memberikan
beban hidrolis yang seragam dan mencairkan effluent. Beberapa
19
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Trickling Filter
Tipe Trickling Filter
Design
Low or
Characteristics Unit Intermediate High High References
standard Roughing
Rate Rate Rate
rate
Rock/
Type of Packing Rock Rock Rock Plastic
Plastic
Hydraulic Loading m3/m2.d 1-4 4-10 10-40 10-75 40-200
kg
Organic Loading BOD/m3. 0.07-0.22 0.24-0.48 0.4-2.4 0.6-3.2 >1.5
d
Recirculation Ratio 0 0-1 1-2 1-2 0-2
Metcalf &
Filter Flies Many Varies Few Few Few
Eddy, Inc.
Contin Continu (2004) dan
Sloughing Intermittent Intermittent Continuous
uous ous WEF (2000)
Depth m 1,8-2,4 1,8-2,4 1,8-2,4 3.0-12.2 0.9-6
BOD Removal
% 80-90 50-80 50-90 60-90 40-70
Efficiency
No No
Well Some No
Effluent Quality nitrific nitrificat
nitrified nitrification nitrification
ation ion
kW/10^3
Power 2-4 2-8 6-10 6-10 10-20
m3
Prinsip kerja dari RBC ini adalah air limbah yang mengandung
20
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
d) Sludge Treament
a. Sludge Thickener
Pengentalan lumpur digunakan untuk meningkatkan
konsentrasi padatan – padatan dan mengurangi volume
lumpur (Qasim, 1985).
b. Sludge Drying Bed
Sludge Drying Bed berfungsi untuk menampung lumpur
pengolahan, baik dari proses kimia maupun proses
biologi, dan memisahkan lumpur yang bercampur dengan
air dengan cara proses penguapan menggunakan energi
penyinaran matahari.
3.3 Alternatif Pengolahan
Alternatif-alternatif pengolahan pada proses pengolahan bertujuan untuk dapat
mengkombinasikan beberapa unit operasi dan proses sehingga mencapai
pengolahan efektif, ekonomis, dan mudah dalam pengoperasiannya. Setelah
konsentrasi campuran dari air buangan domestik dan industri dibandingkan
dengan baku mutu dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
RI No. 68 Tahun 2016, maka parameter yang perlu disisihkan adalah TSS
21
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Teknologi yang telah memenuhi kriteria dan syarat selanjutnya akan diuji
menggunakan kriteria teknologi berkelanjutan dan yang tidak memenuhi salah
satu atau kedua kriteria yang membatasi akan di eliminasi dari proses seleksi.
Terdapat beberapa alternatif pengolahan air buangan yang dapat dipilih sesuai
dengan karakteristik air buangan yang akan diolah. Beberapa kriteria pemilihan
alternatif pengolahan yaitu:
1. Aspek Teknis
a. Efisiensi penyisihan
b. Konstruksi instalasi
c. Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM)
d. Kemudahan material instalasi (suku cadang)
e. Pengoperasian dan pemeliharaan didukung dengan bantuan eksternal yang
memungkinkan (pelatihan teknis, monitoring)
f. Keamanan operasional
2. Aspek Ekonomis
Aspek ekonomis meliputi pembiayaan dalam hal konstruksi, operasi maupun
pemeliharaan dari instalasi bangunan pengolahan air buangan yaitu:
a. Lahan yang digunakan
b. Biaya pengoperasian unit pengolahan dan pemeliharaan
c. Biaya konstruksi unit pengolahan
22
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Hasil analisis kualitas air, maka persenan penyisihan yang diperlukan dan efisiensi
tiap-tiap jenis unit pengolahan, terdapat 3 alternatif yang dibuat untuk rangkaian
unit pengolahan yang dapat diterapkan. Berikut tabel 3. 10 unit pengolahan pada
tiap-tiap alternative
23
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
maturasi
Sludge Thickener Sludge Thickener
Sludge Treatment Sludge Drying
Sludge Drying Bed
Bed
Ketiga alternatif tesebut dibedakan pada bagian pengolahan biologis. Pada proses
pengolahan biologis inilah material-material organik dalam bentuk TSS, COD dan
COD akan dihilangkan secara optimum. Berbagai jenis pengolahan biologi seperti
Aerasi, Trickling Filter dan Oxidation Ditch yang memiliki efisiensi removal yang
berbeda-beda terhadap material organik. Berikut ini adalah tiga alternatif yang
dipilih penulis beserta persentase removalnya terhadap material organik.
dibawah ini
24
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
25
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Alternatif I
Efisiensi Konsentrasi PERMEN LHK No.
Unit Penyisihan Campuran (mg/L) 68 Tahun 2016
Pengolahan
BOD COD TSS BOD COD TSS BOD COD TSS
Bar Screen 283.0
0% 0% 0%
Manual 163.94 1 197.92
Grit Chamber
283.0
(Propotional 0% 0% 0% 163.94 197.92
1
Weir)
183.9 30.00 100 30
Sedimentasi I 35% 35% 55% 106.56 89.06
6
Aerasi 50% 62% 5% 53.28 69.90 84.61
fakultatif 48.0% 67.0% 74% 27.71 23.07 22.00
maturasi 83% 87% 88% 4.71 3.00 2.64
Effluent 4.71 3.00 2.64
Alternatif II
Efisiensi Konsentrasi Campuran PERMEN LHK No.
Unit Penyisihan (mg/L) 68 Tahun 2016
Pengolahan
BOD COD TSS BOD COD TSS BOD COD TSS
Saluran Pembawa 0% 0% 0% 163.94 283.01 197.92
Bar Screen
Manual 0% 0% 0% 163.94 283.01 197.92
Comminutor 0% 0% 0% 163.94 283.01 197.92
Grit Chamber
(Propotional
Weir) 5% 5% 10% 155.74 268.86 178.13 30.00 100 30
Bak Ekualisasi 0% 0% 0% 155.74 268.86 178.13
Sedimentasi I 35% 35% 55% 101.23 174.76 80.16
Trickling Filter 80% 80% 85% 20.25 34.95 12.02
Sedimentasi II 35% 35% 55% 13.16 22.72 5.41
Effluent 13.16 22.72 5.41
26
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Alternatif III
Efisiensi Konsentrasi Campuran PERMEN LHK No.
Unit Penyisihan (mg/L) 68 Tahun 2016
Pengolahan
BOD COD TSS BOD COD TSS BOD COD TSS
Saluran Pembawa 0% 0% 0% 163.94 283.01 197.92
Bar Screen
0% 0% 0% 163.94 283.01 197.92
Manual
Comminutor 0% 0% 0% 163.94 283.01 197.92
Grit Chamber
(Propotional 5% 5% 10% 155.74 268.86 178.13 30.00 100 30
Weir)
Bak Ekualisasi 0% 0% 0% 155.74 268.86 178.13
Sedimentasi I 35% 35% 55% 101.23 174.76 80.16
Oxidation Ditch 95% 85% 90% 5.06 26.21 8.02
Sedimentasi II 35% 35% 55% 3.29 17.04 3.61
Effluent 3.29 17.04 3.61
1. Saluran Pembawa
2. Bar screen
3. Comminutor
4. Grit Chamber (Propotional Weir)
5. Bak Ekualisasi I
6. Sedimentasi I
7. Trickling Filter
8. Sedimentasi II
9. Sludge Gravity Thickener
10. Sludge Drying Bed
11. Land Disposal
27
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Efisiensi Penyisihan
Unit Pengolahan
BOD COD TSS
Saluran Pembawa 0% 0% 0%
Bar Screen Manual 0% 0% 0%
Comminutor 0% 0% 0%
Grit Chamber
(Propotional Weir) 5% 5% 10%
Bak Ekualisasi 0% 0% 0%
Sedimentasi I 35% 35% 55%
Trickling Filter 80% 80% 85%
Sedimentasi II 35% 35% 55%
28
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
BAB IV
1. Data Perencanaa
29
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Sumur Pengumpul
1 Tinggi bak (T) 4.0 m
2 Freeboard (f) 0.5 m
3 Waktu detensi (td) 10 menit
4 P:L 2:1
2. Perhitungan
Qph per modul = 0,12m3/detik
Direncanakan, tinggi bak (T) = 4m
Freeboard = 0,5 m
td (asumsi) = 10 menit
a. Volume bak
Volume bak (V) = Qph per modul × td
Volume bak (V) = 0,12 m3/detik × 10 menit × 60 detik = 69,8 m3
b. Luas Bak
Luas (A) = Vol bak
Tinggi Bak
69,8 m²
Luas (A) =
4m
= 17,45 m2
Luas (A) = P × L
Asumsi P : L = 2 : 1
Luas (A) = 2L × L
Luas (A) = 2L2
917,45 m2 = 2L2
L = 2,95 m,
P = 2 × 2,95 = 5,91 m
Vol bak desain= P × L × T
30
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
0,12 m3 /detik
=
1,5 m/detik
= 0,08 m2
1 2
A= π d
4
D =
√ 4× A
π
=
√ 4 × 0,08 m²
3,14
= 0,31 m → 0,35 m = 350 mm (diameter desain)
31
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
L x v2
Hl=f x
d x2 g
2
7,09 x (1,21)
Hl=0,03 x
(0,35) x 2(9,81)
HL = 0,045 m
K = 0,25
2
v
hf = K ×
2(g)
2
1,21
hf = 0,25 × =0,019 m
2 × ( 9,81 )
H tekan = HL + hf total
H tekan = 0,045 m + 0,019 = 0,06 m
Head total pompa = H statis + H tekan
Head total pompa = 6,59 m + 0,06 m = 6,65 m
32
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
2
2 m
1000 kg /m ×9,81 ×0,12 × 6,65m
detik 10125,07 Watt = 10,13 Kwat
P= =¿
75 %
Total daya pompa yang dibutuhkan sebesar 10,13 KW per modul.
33
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3 Fmd 1.2
4 Fph 1.5-1.8
Eddy (1991)
5 Fmin 0.78
6 d/D m 0.7-0.8
2. Data Perencanaan
Tabel 4. 4 Data Perencanaan Unit Bar Saluran Pembawa
Data Perencanaan
No. Parameter Satuan Kriteria Desain
1 Kecepatan (v) m/detik 1.5
2 Slope (S) m/m 0.8
3 Fmd 1.2
No. Parameter Satuan Kriteria Desain
4 Fph 1.7
5 Fmin 0.78
6 d/D 0.8
7 Qdomestik m /detik
3
0.207
8 Qindustri m3/detik 0.021
3. Perhitungan
a) Debit Saluran Pembawa
Q total = Q domestik + Q industri
34
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Qph
Qfull =
Qpeak /Qfull
0,12
Qfull = =0,12 m3/detik
0,98
4. Rekapitulasi Hasil Perhitungan
Rekapitulasi Perhitungan Saluran Pembawa
No
Parameter Nilai Satuan
.
1 Kedalaman aliran (d) 0.28 m
2 Jumlah saluran 1 buah/modul
3 Diameter (D) 350 mm
4 Bentuk saluran Pipa Tertutup
5 Slope (S) 0.0154 m
35
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
36
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
6 Slope vertical mm 30 - 45
7 Slope Horizontal m/m 45 - 60
8 Head Loss Hlmin mm 150
Head Loss maksimal
mm 800
9 saat clogging Hlmax
2. Data Perencanaan
Berikut merupakan data perencanaan yang digunakan dalam perhitungan
unit bar screen manual.
Tabel 4. 6 Data Perencanaan Unit Bar Screen Manual
3. Perhitungan
a. Jarak dan dimensi ruang bar
V peak (V1) = 0,6 m/detik
Qph per modul = 0,12 m3/detik
Kedalaman aliran (d) = 0,28 m
Dasar saluran ke dasar pipa (Z1) = 0,01 m
Dasar saluran ke dasar pipa (Z2) = 0 m
Kecepatan melalui screen (v) = 0,33 m/detik
37
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Jumlah spasi
¯¿
Jumlah spasi = lebar bersih pada jarak antar ¯¿ ¿ ¿
0.69 m
=
0,05 m
= 13,8 ≈ 14 buah
Koefisien efisiensi
total lebar spasi
Koefisien efisiensi =
Lc
0,7 m
=
1m
= 70 %
b. Kedalaman aliran dan kecepatan di chamber saat aliran puncak
Kecepatan melalui Bar (Cek v2)
d23 – 0,7654 d22 + 0,003477 = 0
38
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
d2 = 0,35 m
Trial and error = -0,0484
Cek V2
Qph
V2 =
Lc ×d 2
3
0,12 m /detik
=
1× 0,35 m
= 0,33 m/detik → (memenuhi, 0,3 – 0,6 m/detik)
3
0,12m /detik
V3=
0,83 m× 0,25m
= 0,47 m/detik → (memenuhi, 0,6 – 1 m/detik)
39
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3
0,12 m /detik
V 1’ = 1,12 m/detik → (memenuhi, 0,6 – 1
0,69 m× 0.5× 0,3 m
m/detik)
3
0,12 m /detik
V 2’ = 0,39 m/detik → (memenuhi, 0,6 – 1 m/detik)
0,1 m× 0,3 m
40
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
v2)
14 v1 melalui barscreen saat clear 0.48 m/detik
15 d3 0.25 m
16 v3 0.47 m/detik
17 d2' 0.3 m
18 v2' 0.39 m/detik
19 Hl 50% Clogging 0.05 m
20 v1' 1.12 m/detik
4.5 Comminutor
1. Kriteria Desain
Comminutor merupakan alat yang digunakan untuk memotong atau
mencacah material sampah hingga membentuk partikel organik yang
homogen sehingga memudahkan dalam proses pengolahan berikutnya.
Dibawah ini merupakan kriteria pemilihan mesin Comminutor.
41
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
2. Data Perencanaan
Data perencanaan untuk comminutor berdasarkan kriteria desain
terpilih adalah seperti berikut.
Tabel 4. 9 Data Perencanaan Comminutor
3. Perhitungan
Qph per modul = 0,12 m3/detik
= 0,12 m3/detik x 86400 x 1000
= 10051306,85 L/hari
= 10051306,85 L/hari x 0,264172 MGd
= 2655273,83 Gal/hari
= 2655273,83 Gal/hari x 1000.000
= 2,66 MGD
Qmd per modul = 0,07 m3/detik
= 0,07 m3/detik x 86400 x 1000
= 5912533,44 L/hari
= 5912533,44 L/hari x 0,264172 MGd
= 1561925,78 Gal/hari
= 1561925,78 Gal/hari x 1000.000
= 1,56 MGD
Qmin per modul = 0,08 m3/detik
= 0,08 m3/detik x 86400 x 1000
= 6952996,91 L/hari
= 6952996,91 L/hari x 0,264172 MGd
= 1836787,10 Gal/hari
= 1836787,10 Gal/hari x 1000.000
= 1,84 MGD
42
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Dilihat dari nilai Qph, Qmd dan Qmin antara 1,56 hingga 2,66 maka
menggunakan mesin comminutor Controlled Discharge dengan
ukuran motor 2 dan nomor 36A
V asumsi =1,2 m/detik
k elbow = 0,3
k Y Tee = 0,7
K Exit Losses = 1
K Entrance Losses = 0,5
L =30
C = 120
Luas permukaan (A)
Q
A =
v
0,12 m3 /detik
=
1,2 m/detik
= 10 m2
Diameter (D)
D =
√ 4× A
π
=
√ 4 ×10 m ²
3,14
= 0,35 m = 350 mm (diameter desain)
43
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
( 1,21 m/detik )2
=1x
2 x 9,81 m/detik ²
= 0,07m
Headloss Enrance Losses
2
v
Hl = k x
2xg
( 1,21 m/detik )2
= 0,5 x
2 x 9,81 m/detik ²
= 0,00024 m
Headloss Mayor
1/ 0,54
Q
Hl = [ 2,63
] xL
0,2785 x C x D
3 1 /0,54
0,12m /detik
=[ 2,63
] x 30 m
0,2785 x 120 x D
= 3,06 m
44
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Rekapitulasi Comminutor
No Nila
. Komponen i Satuan
1 Debit Puncak (Qph) 2.66 MGD
2 Debit Maksimum (Qmd) 1.56 MGD
3 Debit Minimum (Qmin) 1.84 MGD
Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas, maka nilai debit yang kami
gunakan adalah nilai Qph sebesar 0,66 MGD. Maka, communitor
yang kami gunakan adalah communitor dengan tipe 36A dan ukuran
motor 2.
Gambar 4. 4 Unit Comminutor
45
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
kedalaman saluran
Overflow rate debit m3 / m2 .
maksimum OR Detik 0,021 -0,023
Diameter partikel terkecil
mm 0,15-0,21
(Asusmsi )
2. Data Perencanaan
Tabel 4. 12 Data Perencanaan Grit Chamber Propotional Weir
3. Perhitungan
Dimensi Grit
Volume unit chamber
V = Qph x Td
= 0,12 m2/detik x 60 detik
= 6,98 m2
Overflow rate = 0,023 m3/m2.detik
Luas permukaan chamber
Qph
As =
Overflow rate
0,12 m2 /detik
=
0 , 023 m3/m 2. detik
= 5,06 m2
Luas permukaan melintang
Qph
Ac =
Kecepatan Horizontal
0,12 m2 /detik
=
0,24 m/detik
= 0,48 m2
46
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Kedalaman bak
volume 6,98 m³
T bak = = = 1,38 m → 1,30 m
As 5,06 m²
Lebar bak
Ac 0,48 m²
L= = = 0,37 m → 0,35 m
Tbak 1,3 m
Panjang bak
As 5,06 m²
P= = = 14,45 m → 14 m
L 0,35 m
Volume desain
V =PxLxT
= 14 m x 0,35 m x 1,3 m
= 6,37 m3
Cek kecepatan horizontal
Q
Cek v =
Tbak x L
0,12 m3 /detik
=
1,4 m x 0,35 m
= 0,26 m/detik → memenuhi (0,25 – 4 m/detik)
Jari-jari Hidrolis
T xL
R =
( 2 x T ) +l
1,4 m x 0,35 m
=
( 2 x 1,4 m )+ 0,35 m
= 0,15 m
Slope
n = 0,015
[ ]
2
vxn
s = 2
R3
[ ]
2
0,26 m/detik x 0,015
= 2
3
(0,15 m)
= 1,78 x 10-4 m
Headloss
47
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Hl = P x S
= 14 m x 1,78 x 10-4 m
= 2,49 x 10-3 m
Cek saat Pengaliran Q minimum
Volume bak minimum
Vol bak = Qmin x Td
= 0,04 m3/detik x 60 detik
= 2,67 m3
Kedalaman air minimum
Vol
dmin =
PxL
2,67 m ³
=
14 m x 0,37 m
= 0,51 m
Kecepatan horizontal minimum
Qmin
vh =
L x dmin
0,04 m ³
=
0,35 m x 0,51m
= 0,25 m
Struktur Influen
lebar saluran =lebar bak = 0,35 m
kecepatan saluran influen (vin) = vh = 0,24 m
kedalaman air saat peak (dpeak)
Q
dpeak =
L x vh
3
0,12 m /detik
=
0,35 m x 0,24 m
= 1,38 m
48
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
( v ¿¿ 3)²−(vh) ²
hl = k x ¿
2x g
( 0,47 m/detik) ²−(0,24 m/detik)²
= 0,5 x
2 x 9,81
= 0,0041 m
Hedloss akibat pintu air
k = 0,6
( v ¿¿ 3)²−(vh) ²
hl = k x ¿
2x g
( 0,47 m/detik) ²−(0,24 m/detik)²
= 0,6 x
2 x 9,81
= 0,0049 m
Struktur Effluent
Debit puncak
1 cfs = 0,0283 m3/detik
Q puncak = 0,12 m3/detik
3
0,12 m /detik
= 3
0,0283 m /detik
= 4,11 cfs
Cek waktu detensi
vol
Cek Td =
Q puncak
3
6,37 m
= 3
0,12 m /detik
= 54,76 detik
Kedalaman air saat peak
1 m = 3,281 ft
dpeak = 1,38 m
= 1,38 m x 3,281 ft
= 4,54 ft
Tinggi dasar weir
a = 0,1 m
= 0,1 m x 3,281 ft
= 0,328 ft
49
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
= 1−() 2
π
y 0,5
x tan( )
a
= 1−(
3,14 )
2 0,5
x tan(1,2)
= 0,47 m
X
x
=bx
b
= 0,1 m x 0,47 m
= 0,05 m
headloss propotional weir 35%
hl = 35% x dpeak
= 35% x 1,38 m
50
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
= 0,48m
headloss total
= Hl propotional weir + Hl perubahan ukuran saluran + Hl pintu air
= 0,48 m + 0,0041 m + 0,0049 m
= 0,49 m
Propotional weir
Ha min
Ha min = ¿
=¿
= 0,13 m
Ha maks
Ha maks= ¿
=¿
= 0,17 m
[ ( ) ] − Qmin
2/ 3
Qmin
1,1 x
4,1 x W
Z=
1,1 x (
4,1 x W )
2/ 3
Qmd Qmd
1,1 x ( )
0,07
2/ 3
0,07
4,1 x 0,23
= 0,1 m
Dmin
Dmin = (1,1 x Ha min) – Z
= (1,1 x 0,13 m) – 0,1 m
= 0,04 m
Dmaks
Dmaks = (1,1 x Ha maks) – Z
= (1,1 x 0,13 m) – 0,17 m
= 0,09 m
51
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Asumsi P : L = → 2 :1
Lebar
( )
0,5
A2
L =
2
( )
0,5
1,23 m²
=
2
= 0,78 m
Panjang
P =2xL
= 2 x 0,78 m
= 1,57 m
Tinggi
vol
H =
( L× P )
52
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
0,98 m ³
=
( 0,78 m×1,57 m )
= 0,80 m
Pipa Outlet
Debit = 0,12 m3/detik
V asumsi = 1 m/detik
Luas pipa outlet
Q
A =
V asumsi
3
10,12m /detik
=
(1 m/detik)
= 0,12 m2
( )
0,5
0,12 x 4
D =
π
=( )
0,5
(0,12 x m²) x 4
3,14
= 0,26 m ≈ 260 mm → 300 mm
53
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
G 76 m
N 114 mm
X 51 mm
Ha Maksimum 0.17 m
Ha Minimum 0.13 m
D minimum 0.04 m
D maksimum 0.09 m
Jumlah grit rata-rata 0.15 m³/hari
Rencana kedalaman pasir 20 cm
Volume ruang pasir 0.98 m³
Periode pengambilan grit (t) 7 hari
Lebar desain ruang lumpur 0.78 m
Panjang desain ruang lumpur 1.57 m
H ruang lumpur 0,8 m
54
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Parameter
Persentase Persentase (%)
Waktu (mg/l)
Debit (%)
BOD TSS BOD TSS
00.00 - 01.00 1.3% 682 294 4.31% 3.85%
01.00 - 02.00 1.5% 737 83 4.66% 1.09%
02.00 - 03.00 1.9% 682 176 4.31% 2.30%
03.00 - 04.00 2.7% 701 47 4.43% 0.62%
04.00 - 05.00 4.8% 682 83 4.31% 1.09%
05.00 - 06.00 5.8% 664 43 4.20% 0.56%
06.00 - 07.00 6.4% 682 73 4.31% 0.96%
07.00 - 08.00 6.5% 682 739 4.31% 9.68%
08.00 - 09.00 5.9% 664 268 4.20% 3.51%
09.00 - 10.00 5.8% 608 840 3.84% 11.00%
10.00 - 11.00 5.3% 627 530 3.96% 6.94%
11.00 - 12.00 5.0% 627 349 3.96% 4.57%
12.00 - 13.00 4.8% 645 897 4.08% 11.75%
13.00 - 14.00 4.9% 590 140 3.73% 1.83%
14.00 - 15.00 4.9% 608 500 3.84% 6.55%
55
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
56
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
V = % x Qrata-rata
RESERVOIR 2041
Q masuk Q keluar ∆Q
Waktu Q
Q
% Q kumulati % Q Q suplai - Q
kumulatif
f pemakaian
1.25
00.00 - 01.00 2.6 2.6 4.17% 8.6 8.6 -6.0
%
1.54
01.00 - 02.00 3.2 5.7 4.17% 8.6 17.1 -11.4
%
57
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
1.88
02.00 - 03.00 3.9 9.6 4.17% 8.6 25.7 -16.1
%
2.67
03.00 - 04.00 5.5 15.1 4.17% 8.6 34.2 -19.1
%
4.80
04.00 - 05.00 9.8 24.9 4.17% 8.6 42.8 -17.9
%
5.84
05.00 - 06.00 12.0 36.9 4.17% 8.6 51.3 -14.4
%
6.38
06.00 - 07.00 13.1 50.0 4.17% 8.6 59.9 -9.9
%
6.51
07.00 - 08.00 13.4 63.4 4.17% 8.6 68.4 -5.1
%
5.88
08.00 - 09.00 12.1 75.4 4.17% 8.6 77.0 -1.6
%
5.76
09.00 - 10.00 11.8 87.2 4.17% 8.6 85.5 1.7
%
5.30
10.00 - 11.00 10.9 98.1 4.17% 8.6 94.1 4.0
%
5.00
11.00 - 12.00 10.3 108.4 4.17% 8.6 102.6 5.7
%
4.75
12.00 - 13.00 9.8 118.1 4.17% 8.6 111.2 6.9
%
4.88
13.00 - 14.00 10.0 128.2 4.17% 8.6 119.8 8.4
%
4.92
14.00 - 15.00 10.1 138.3 4.17% 8.6 128.3 10.0
%
5.09
15.00 - 16.00 10.4 148.7 4.17% 8.6 136.9 11.8
%
5.46
16.00 - 17.00 11.2 159.9 4.17% 8.6 145.4 14.5
%
5.76
17.00 - 18.00 11.8 171.7 4.17% 8.6 154.0 17.8
%
5.23
18.00 - 19.00 10.7 182.5 4.17% 8.6 162.5 19.9
%
4.09
19.00 - 20.00 8.4 190.9 4.17% 8.6 171.1 19.8
%
2.58
20.00 - 21.00 5.3 196.2 4.17% 8.6 179.6 16.5
%
1.87
21.00 - 22.00 3.8 200.0 4.17% 8.6 188.2 11.8
%
1.54
22.00 - 23.00 3.2 203.2 4.17% 8.6 196.7 6.4
%
1.04
23.00 - 24.00 2.1 205.3 4.17% 8.6 205.3 0.0
%
TOTAL 100% 100%
Keterangan:
= Max
= Min
58
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
V = ∆V tertinggi - ∆V terendah
200.0
Grafik Fluktuasi Debit Air Limbah
Volume (m3)
150.0
16.0
100.0
14.0
12.0
50.0
10.0
0.08.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
6.0
debit
Waktu (jam)
4.0
2.0
Volume Q inflow Volume Q outflow
0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1.
Gambar 4. 8 Fluktuasi .0
3Debit
0 .0
5. Air07Limbah 9.
0
1.
0
3.
0
5.
0
7.
0
9.
0
1.
0
3.
0
-0 -0 -0 - -0 -1 -1 -1 -1 -1 -2 -2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
.0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0
00 02 04 06 08 10 12 14 16 18 20 22
Waktu (jam)
Keterangan:
Vsc = Volume dalam bak ekualisasi pada akhir setiap periode waktu
Vsp = Volume dalam bak ekualisasi pada periode waktu sebelumnya
Vic = Volume yang masuk selama periode waktu
Voc = Volume yang keluar selama periode waktu
59
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
60
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Konsentrasi BOD
Pukul 05.00 – 06.00
Xoc =
( Vic ) ( Xic ) + ( Vsp ) ( Xsp)
(Vic ) +(Vsp)
( 11,99 m3 / jam ) ( 664 mg/l )+ ( 0 mg/l ) (0 m3 / jam)
Xoc =
( 9,11 m3 / jam ) +(0 m3 / jam)
= 664 mg/l
Konsentrasi TSS
Pukul 05.00 – 06.00
Xoc =
( Vic ) ( Xic ) + ( Vsp ) ( Xsp)
(Vic ) +(Vsp)
( 11,99 m3 / jam ) ( 43 mg /l )+ ( 0 mg /l ) ( 0 m3 / jam)
Xoc =
( 11.9 m3 / jam ) +(0 m3 / jam)
= 43 mg/l
61
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
62
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
14.00 - 15.00 10.10 8.55 27.81 608 6.14 595.00 5.09 500 5.05 240.0 2.1
15.00 - 16.00 10.45 8.55 29.70 645 6.74 618.10 5.29 413 4.31 476.2 4.1
16.00 - 17.00 11.22 8.55 32.36 664 7.45 650.21 5.56 366 4.10 400.1 3.4
17.00 - 18.00 11.81 8.55 35.62 645 7.62 658.92 5.64 296 3.50 347.3 3.0
18.00 - 19.00 10.74 8.55 37.80 645 6.93 645.00 5.52 277 2.97 291.6 2.5
19.00 - 20.00 8.39 8.55 37.64 682 5.72 651.72 5.57 87 0.73 242.5 2.1
20.00 - 21.00 5.30 8.55 34.38 664 3.52 679.78 5.81 694 3.68 161.9 1.4
21.00 - 22.00 3.84 8.55 29.67 719 2.76 669.52 5.73 323 1.24 656.7 5.6
22.00 - 23.00 3.16 8.55 24.27 626 1.98 710.04 6.07 49 0.15 296.6 2.5
23.00 - 24.00 2.14 8.55 17.86 650 1.39 627.94 5.37 70 0.15 50.7 0.4
00.00 - 01.00 2.57 8.55 11.87 682 1.75 654.02 5.59 294 0.76 98.2 0.8
01.00 - 02.00 3.17 8.55 6.48 737 2.33 693.59 5.93 83 0.26 249.6 2.1
02.00 - 03.00 3.85 8.55 1.78 682 2.63 716.50 6.13 176 0.68 117.7 1.0
03.00 - 04.00 5.48 8.55 -1.29 701 3.84 696.34 5.96 47 0.26 78.7 0.7
TOTAL 205.30 205.30 15821 134.17 15787.02 135.04 7637 72.67 7804.46 66.76
RATA-
RATA 8.55 8.55 20.10 659.21 5.59 657.79 5.63 318.21 3.03 325.19 2.78
63
Volume (mg/L)
570
590
610
630
650
670
690
710
730
04.00 - 05.00
05.00 - 06.00
06.00 - 07.00
07.00 - 08.00
08.00 - 09.00
09.00 - 10.00
10.00 - 11.00
11.00 - 12.00
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
Sebelum Ekualisasi
14.00 - 15.00
15.00 - 16.00
16.00 - 17.00
Waktu (jam)
17.00 - 18.00
18.00 - 19.00
19.00 - 20.00
20.00 - 21.00
Setelah Ekualisasi
21.00 - 22.00
Sebelum dan Sesudah Ekualisasi
22.00 - 23.00
Grafik Perbandingan Konsentrasi BOD
23.00 - 24.00
00.00 - 01.00
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
01.00 - 02.00
64
03.00 - 04.00
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
543
443
343
243
143
43
04.00 - 05.00
05.00 - 06.00
06.00 - 07.00
09.00 - 10.00
10.00 - 11.00
11.00 - 12.00
17.00 - 18.00
18.00 - 19.00
19.00 - 20.00
23.00 - 24.00
00.00 - 01.00
01.00 - 02.00
02.00 - 03.00
03.00 - 04.00
07.00 - 08.00
08.00 - 09.00
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00
15.00 - 16.00
16.00 - 17.00
20.00 - 21.00
21.00 - 22.00
22.00 - 23.00
Waktu (jam)
65
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
P : L = 1:1
P = √ 22,34 m ² = 4,73 m ≈ 5 m → P desain
L = √ 22,34 m ² = 4,73 m ≈ 5 m → L desain
Slope bak
p1 − p2
S=
2
h
5 m−3 m
S = 2
3m
= 0,5 m
Waktu detensi
Td =
V
Qph
39,09 m3
Td = 3
0,12 m /detik
= 335,24 detik ≈ 5,59 menit → (memenuhi kriteria < 10 menit)
Saluran Inlet
Jumlah pipa tiap bak = 1 buah
Asumsi v inlet = 0,6 m/detik
Luas saluran (A)
A=
66
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Q
v
3
0,12 m / detik
A =
0,6 m/detik
= 0,19 m2
A=
1
4
×π×d² → d= 4 × A
π √
D =
√ 4 × 0,19 m²
3,14
= 0,5 m ≈ 500 mm → diameter desain
Cek v inlet
v=
Q
Adesain
0,12 m3 /detik
v =
0,2 m ²
= 0,59 m/detik → (memenuhi kriteria 0,3 – 0,6 m/detik)
Saluran Outlet
Jumlah pipa tiap bak = 3 buah
Asumsi v outlet = 0,6 m/detik
Debit tiap pipa = 0,12 m3/detik / 3 buah = 0,04 m3detik
Luas saluran (A)
A=
Q
v
67
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3
0,04 m /detik
A =
0,6 m/detik
= 0,06 m2
A=
1
4 √
× π ×d ² → d= 4 × A
π
D =
√ 4 × 0,06 m²
3,14
= 0,29 m ≈ 0,30 m ≈ 300 mm → diameter desain
Cek v outlet
v=
Q
Adesain
0,04 m3 /detik
v =
0,02m ²
= 0,55 m/detik → (memenuhi kriteria 0,3 – 0,6 m/detik)
68
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Diameter pompa
A=
1
4 √
× π ×d ² → d= 4 × A
π
D =
√ 4 × 0,04 m²
3,14
= 0,22 m ≈ 0,15 m ≈ 150 mm → diameter desain
Cek kecepatan
Q
v=
A
3
0,04 m /detik
v =
0,04 m²
= 0,1 m/detik → (memenuhi kriteria 0,3 – 0,6 m/detik)
Headloss
HL =
L×v ²
f×
d ×2 g
16,94 m×(1 m/detik )²
HL = 0,3 ×
0,15 m× 2(9,81 m/detik ²)
= 0,173 m
69
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
hf = k ×( 2×v ²g )
= 0,25 × (
2 ×9,81 )
(0,1 m/detik )²
= 0,013 m
Hf total = hf x n
= 0,013 m x 2
= 0,026 m
Head tekan
Head tekan = HL + hf total
Head tekan = 0,173 m + 0,026 m
= 0,198 m
70
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
71
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
72
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
2. Data Perencanaan
73
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3. Perhitungan
Debit
Diketahui:
Qph = 0,12 m3/detik
Overflow rate = 40 (m3/m2.hari)
Diameter perforated wall = 0,3 m
Jumlah bak = 3 bak
v inlet bak = v outlet ekualisasi → 0,55 m/detik
Debit bak
Qbak =
Qph
Jumlah bak
0,12 m³ /detik
Qbak =
3 bak
= 0,039 m3/detik
74
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Q tiap bak
A=
Overflow rate
0,039 m³ /detik
A =
40 m ³ /m². hari
= 83,76 m2
( )
1 /2
A
L=
P
L =( )
1 /2
83,76 m ²
3
= 4,09 m → 4,1 m
Panjang bak
P = 3L
P = 3 x 4,1m
= 20,5 m
Luas permukaan sebenarnya
A=PxL
A = 20,5 m x 4,1 m
= 84,05 m
Freeboard = 0,5 m
Tinggi bak total
75
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Volume Tangki
V=PxLxH
V = 20,5 m x 4,1 m x 2,15 m
= 218,53 m3
( )
3
m detik
0,039 × 86400
Cek overflow rate = detik hari
( 84,05 m ² )
= 39,86 m3/m2.hari → (memenuhi kriteria, 30-50
m3/m2.hari)
Keliling basah
L × H total
R =
2H total + L
4,1 m × 2,6 m
R =
2 (2,6 m) + 4,1 m
= 1,15 m
76
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3
0,039 m /detik
Cek v=
4,1m × 2,6 m
= 3,64 x 10-3 m/detik
Slope
( )
2
V×n
S= 2/3
R
( )
2
3,64 x 10−3 m/detik × 0,01
S =
( 1,1 5 m )2/3
= 1,1 x 10-10 m
Headloss
HL = P x S
HL = 20,5 m x 1,1x 10-10 m
= 2,26 x 10-9 m
Struktur Influent
Direncanakan:
Jumlah perforated wall = 10 jumlah
Diameter perforated wall = 0,3 m
Tinggi asumsi (H) = 0,8 m
Pipa inlet
Luas pipa
Q bak
A pipa =
V inlet
0,039 m3 /detik
A =
0,55 m/detik
= 0,071 m2
Diameter pipa
1
A= × π × d2
4
d =
√ 4×A
π
√
2
= 4 × 0,071 m
3,14
77
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Cek kecepatan
Q bak
Cek V =
Adesain
0,027 m3 /detik
Cek v = 1 2
× 3,14 × (0,25 m)
4
= 0,55 m/detik → (memenuhi kriteria, 0,3 – 0,6 m/detik)
Luas Penampang
Q bak
A cross =
V inlet
3
0,039 m /detik
A cross =
0,55 m/detik
= 0,071 m2
Panjang influen
A cross
Pin =
T
0,071 m2
Pin =
0,8 m
= 0,088 m ≈ 0,1 m
Q bak
Q perforated wall =
Jumlah Perforated Wall
0,039 m 3 /detik
Q perforated wall =
10 buah
= 0,0039 m3/detik
78
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
( )
2
Q bak
HL in =
0,6 × A pipa × √2g
( )
2
0,039 m 3 /detik
HL =
0,6 × 0,071 m 2 × √ 2 × 9,81 m/ detik 2
= 0,026 m
( )
2
Q perforated wall
Hl perforated wall =
0,6 × A perforated wall × √ 2g
( )
3 2
0,0039 m /detik
HL perforated wall =
0,6 × 0,096 m ×
2
√ 2 × 9,81 m/ detik 2
= 0,00023 m
Struktur Effluent
Direncanakan menggunakan weir yang berbentuk V-notch
Weir loading = 250 m3/m2.hari
Panjang weir
Q bak
P weir =
Weir Loading
3
0,039 m /detik × 86400 detik/hari
P weir =
250 m 3 /m 2 /hari
= 13,40 m ≈ 13,50 m
79
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
13,50 m = 2P + 2P + 16 m – 1
13,50 m = 4P + 11,4 m
2,90 m = 4P → P = 1 m
Total panjang weir aktual
P weir aktual = [ 2 ( P + L – 1 )] + [ 2 ( P + L – 1 )] – 1
P weir aktual = [2 (1 m + 4,1 m) – 1]+ [2 (1 m + 4,1 m) – 1] – 1
= 13,5 m
80
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
n
w =
sisi keliling panjang weir
25,5 buah
w =
4 sisi
= 6,37 buah ≈ 7 buah
Lebar V-notch
Direncnakan:
H V-notch (asumsi) = 5 cm ≈ 0,05 m
Freeboard V-notch = 3 cm ≈ 0,03 m
Lebar V-notch
Lebar V-notch = 2 × H V-notch × tan 45°
Lebar V-notch = 2 × (0,05 m + 0,03 m × 1
= 0,16 m
81
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
( )
2
15 × Qr per v-notc h
Hl out = 5
8 × 0,6 ×
√ 2g × tan
90
2
( )
3 2
15 × 0,000 m /detik 5
√
HL out = 90
8 × 0,6 × 2 × 9,81 m/ detik2 × tan
2
= 0,0441 m
Kualitas Lumpur
Direncanakan :
Soid content (3% – 6%) = 6%
Specific Gravity (SG) Lumpur = 1,03 kg/cm3
BOD Outlet ekualisasi = 716,5 mg/L
TSS Outlet ekualisasi = 729,22 mg/L
Jumlah Produksi Lumpur per bak per hari dengan (50% penyisihan)
Q b ak × TSS outlet ekualisasi × % penyisihan × 86 . 400 d etik /ha
Σ lumpur =
1000 g/kg
3
0,039 m /detik × 729,22 mg/L × 50 % × 86.400 dtk/hari
∑ lumpur =
1000 g/kg
= 1221,61 kg/hari
Kapasitas pompa
82
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
83
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
= 1584,83 kg/hari
1 hari
977,29 kg/hari×
86400 detik
Endapan terbentuk =
1 kg 106 cm 3
1,03 g/ cm 3 × × 3 × 6%
1000 gr m
= 0,00018 m3/detik
84
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Kuantitas Scum
Direncanakan :
Kuantitas Scum = 8 kg/1000 m3 ≈ 0,008 kg/m3
Specific gravity = 0,95 kg/cm
Konsentrasi scum = 1%
Kuantits scum
Kuantitas rata-rata scum
Kuantitas scum =
SG × Konsentrasi scum
26,80 kg/hari
Kuantitas scum = 0,95 kg/cm 3 × 1000 cm 3 × 1%
3
m
= 2,82 m3/hari
19,77 m 3 / hari
V bak =
2 kali sehari
85
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
= 9,88 m3/hari/bak
Slope
86
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
S = 2% x Δpanjang
S = 2% x (Panjang bak – s2)
S = 2% x (20,5 m – 3,4 m)
= 0,342 m
Lama Pengurasan
Kecepatan pengurasan
Cd = 0,6
V = Cd × √ 2 g × T tekan
Luas pipa
Direncanakan diameter pipa penguras (d) = 100 mm = 0,2 m
1 2
A pipa = ×π ×d
4
1
A pipa = × 3,41 × (0,2 m)2
4
= 0,03 m2
Debit pipa
Q pipa = V x A pipa
Q = 5,277 m/detik x 0,03 m2
= 0,17 m3/detik
Lama pengurasan
Vol bak lumpur
Lama Pengurasan =
Q pipa
87
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3
9,88 m
Lama pengurasan =
0,17 m 3 /detik
= 59,6 detik
Dimensi Outlet
Luas pipa outlet
Diasumsikan kecepatan pipa di outlet (V outlet) = 1 m/detik
Q bak
A outlet =
v outlet
0,039 m 3 /detik
A outlet =
1 m/detik
= 0,039 m2
D outlet =
√ 4×A
π
√
2
D outlet = 4 × 0,039 m
3,14
= 0,22 m ≈ 0,2 m → 200 mm
Cek kecepatan
Q bak
Cek V =
1
× π × D outlet 2
4
3
0,039 m /detik
Cek v= 1
× 3,14 × (0,2 m)2
4
= 1,23 m/detik → memenuhi kriteria 0,6 – 3 m/detik
88
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
89
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
BAB V
1. Kriteria Desain
Kriteria desain yang digunakan dalam perhitungan perencanaan unit
Trickling Filter ini adalah sebagai berikut.
Tabel 5. 1 Kriteria Desain Trickling Filter
90
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Interme
High Super Two- Sumb
Parameter Satuan Low Rate diate
Rate Rate Stage er
Rate
Intermitt Continuo Continuo Continu Metcalf
Sloughing Intermittent & Eddy,
ent us us ous Inc.
(2004)
Kedalaman m 1,8-2,4 1,8-2,4 1,8-2,4 3.0-12.2 0.9-6 dan WEF
(2000)
2. Data Perencanaan
Berikut merupakan data perencanaan yang digunakan dalam perhitungan
unit Trickling.
Tabel 5. 2 Kriteria Desain Terpilih Tricklinf Filter
3. Perhitungan
Diameter pipa inlet = 0,2 m
Debit Puncak = 3843,15 m³/hari == 0,04 m³/detik
Luas Pipa Inlet
1 2
A pipa = ×π ×d
4
1 2
A pipa = × π × 0,2
4
Apipa = 0,3 m3
91
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Dimensi
BOD Effluen yang ingin dicapai = 20,25 mg/L
Efisiensi Penyisihan (E)
BOD inf −BOD ef
E = x 100 %
BOD inf
mg mg
157,8 −20,25
= L L x 100 %
157,8 mg / L
= 87 %
1+r
Faktor Resirkulasi (F) = 2
(1+0,1 r )
1+0
=
( 1+ 0,0 x 1 )2
=1
( ) √W /F
2
Volume Filtrasi (V) = 1−E 1
1+
0,532
1
( ) √ 606,75/1
2
= 1−0,87
1+
0,532
= 7935, 65 m³
Volume
Luas (A) =
Kedalaman
7935 ,65 m 3
=
2,10 m
= 3778,88 m2
Diamter trickling
D =
√ 4A
π
=
√ 4 x 3778,88 m 2
π
D = 69,35 meter 70 meter
92
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
W
BOD Loading Rate =
Volume Desain
606,75 kg/hari
=
8 8085 m3
= 0,08 kg/m3.hari
(Memenuhi, 0,08 – 0,32kg/m3.hari)
( 1+ r ) x Q
Hydraulic Loading =
A
( 1+ 0 ) x 3843,15 m3/detik
=
3850 m2
= 1,00 m /m2.hari (Memenuhi, 1 – 4 m3/m2.hari)
3
Sistem Distribusi
Jumlah lengan untuk distribusi direnvanakan 2 buah
So 1/0,5
Laju hidraulik ( q ) = [ kD / Ln ( )]
Se
157,88 mg/L 1/0,5
= [ ( 0,5 ) ( 2,1m ) / Ln ( )]
20,25 mg/L
= 0,261 m3/m2.hari
Kecepatan Putaran =
(
( 1+ r ) x ( q ) 103
mm
menit )
menit
( A ) ( DR ) (60 )
jam
=
( 1+ 0 ) x 0.261( m3
m2 )(
. hari 1 03
mm
menit )
menit
( 2 ) (30 ) (60 )
jam
93
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
= 0,7 rpm
Q
Debit per pipa distribusi =
2
0.04 m3 /detik
=
2
= 0,02 m3/detik
Diameter Desain−0,2
Panjang pipa distribusi =
2
70 m−0,2
=
2
= 34,9 m
Luas pipa distribusi = ¼ x π x d 2
= ¼ x π x ( 0,2 )2
= 0,03 m2
Luas orifice = ¼ x π x d2
= ¼ x π x ( 0,06m )2
= 0,0028 m2
94
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
p xgx Qx H
Daya yang dibutuhkan =
% efesiensi
1000 x 9,81 x 0,04 x 2,1
=
80 %
= 1145,44 Watt
= 1,15 kWh
Under Drain
Direncanakan saluran terpusat ditengah dengan satu buah saluran outlet
yang berbentuk segi empat
Q = 0,04 m3/detik
n = 0,013 (beton)
Lebar saluran (b) = 0,7 m (asumsi)
Panjang saluran (P) = D trickling filter = 70 m
Kecepatan aliran = 1 m/detik (asumsi)
Q
Luas ( A ) =
V
0,04 m3 /detik
=
1 m/detik
= 0,04 m2
A
Kedalaman =
b
0,04 m2
=
0,7 m
= 0,06m
b xh
Keliling basah =
(b+ 2h)
07 m x 0,06 m
=
(0,7 m+2 x 0,06 m)
= 0,05 m
( )
2
v xn
Slope ( S ) = 2 /3
R m
95
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
( )
2
1 m/ detik x 0,013
= 2/ 3
0,05 m
= 0,0083 m
Headloss =SxP
= 0,0083 m x70 m
= 0,58 m
Saluran Outlet
Kecepatan pipa (V) = 2 m/detik (asumsi)
Q = 0,04 m3/detik
A Pipa = 0,02 m2
Diameter outlet =
√ 4A
π
=
√ 4 x 0,02m 2
π
= 0,17 m
D desain = 0,200 m = 200 mm
A desain = ¼ x π x d2
= ¼ x π x 0,22
= 0,03 m2
Q
Cek V =
A
0,04 m3 /detik
=
0,03 m2
= 1,42 m/detik
96
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
2m 2
0,03 x x 1,42m/detik
= 0,2
2 x 9,81
= 0,031 m
97
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
98
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
1. Kriteria Desain
Kriteria desain yang digunakan dalam perhitungan perencanaan unit
Secondary Clarifier ini adalah sebagai berikut.
2. Data Perencanaan
Berikut merupakan data perencanaan yang digunakan dalam perhitungan
unit Secondary Clarifier.
Tabel 5. 5 Kriterian Terpilih untuk Desain Kriteria Desain Secondary
Clarifier
99
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3. Perhitungan
Dimensi Tangki
Direncanakan jumlah bak berjumlah 2, sehingga
Qrata −rata
Q bak =
Jumlah Bak
0,12 m3/detik
=
2 buah
= 0,04 m3/detik
Diameter clarifier =
√ 4x A
π
=
√ 4 x 145,9 m 2
π
= 13,63 m2 14 m( memenuhi 3-60 m )
D desain = 13 m
freeboard = 0,5 m
kedalaman tangki =4m
Kedalaman Total (h) = kedalaman tangki + freeboard
= 4 m + 0,5 m
= 4,5 m
100
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
= 693 m3
Volume Tangki
Waktu detensi (td) =
Q bak
693 m3
=
0,04 m3 /detik
= 17099,2 detik
= 4,64 jam (Memenuhi, 2-6 jam)
101
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
2106896,06 kg /hari
= 1 hari x kg
106,90 /0,8
hari
= 133,62 kg/hari
D pipa lumpur =
√ 4x A
π
=
√ 4 x 0,018m 2
π
= 0,15 m
D desain = 0,1 m
= 100 mm
102
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
= 448,64 m³/hari
= 0,00566 m³/detik
Pompa yang beripperasi = 1 bush
Pompa cadangan = = 1 buah
Pompa yang digunakan adalah Grindex Sludge Pump 50 Hz
Kapasitas pompa = 25,2 m³/jam
H Satis =5m
Kecepatan Aumsi = 0,8 m/hari
Qras
Luas (A) =
0,8
= 0,007 m2
Bend 90o
K = 0,25
Hf = 0,01 m
H tekan = 5,10 m
Daya Pompa = (1000 x g x Qretirn Slude x Head total)/60%
= (1000 x 9,81 x 0,00566 x 5,1)/60%
= 471,96 watt
= 0,47 kwatt
Struktur effluent
Lebar saluran effluent = 0,5 m (Asumsi)
= π x (14 m + 0,5)
= 40,86 m
1 40,86 m x 100
=
50
103
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
= 81,71 = 82 buah
Q x 86400
Weir Loading =
Panjang Weir
m3
004 x 86400
= detik
40,86 m
= 85,7 m3/m2hari
Q
Q V-Notch =
Jumlah V Notch
m3
0,04
= detik
82
= 0,000494 m3/detik
8 90
0,04 m3/detik = x 0,6 x √ 2 x 9,81 x tan x H5/2
15 2
Q
Aliran per meter panjang weir (q’) =
panjang weir
104
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
0,04 m3 /detik
=
40,86 m
= 0,0010 m3/detik
√
' 2
2 2(q x L x N )
y1 = y+ 2 2
gb x y
√ ( )
2
m3
2 0,00100 x 20,71m x 1
= 2 detik
0,3 m +
9,81 x m x 0,30 m
= 0,3 m
105
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
106
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
5.3 Thicener
Sludge Gravity Thickening, berfungsi untuk meningkatkan kandungan
solid dalam lumpur. Akibat gravitasi solid yang terkandung dalam lumpur
masuk ke dalam bak thickener akan mengendap dan melekat serta membentuk
zona pengendapan dan zona pemekat atau pengental (thickening). Hasil
pengolahan ini dikembalikan ke reaktor untuk diproses kembali.
Pemekatan lumpur (Sludge Gravity Thickening) bertujuan untuk
meningkatkan konsentrasi padatan pada lumpur dan mereduksi kadar air di
dalam lumpur, sehingga volume total lumpur yang harus diolah di unit
pengolahan selanjutnya berkurang (Aprilla, 2020). Lumpur akan masuk ke
unit gravity thickener melalui center feed well dan terbagi ke dalam 3 (tiga)
107
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
zona, yaitu:
Zona air bersih (clear zone) atau disebut juga dengan zona
supernatan, merupakan zona paling atas pada unit gravity thickener yang
berisi air limbah dengan kondisi relatif jernih karena air tersebut telah
terpisah dari padatan. Supernatan akan mengalir dan terkumpul ke weir
yang berada di sekeliling tangki gravity thickener dan kemudian akan
dialirkan kembali ke unit pengolahan awal pada IPAL (Qasim, 2018).
Zona sedimentasi, merupakan zona yang terletak di bawah clear zone
yang mengandung padatan dengan konsentrasi seragam. Pada zona
ini terjadi proses pengendapan, dimana lumpur akan mengendap ke
dasar tangki dan air akan mengalir ke zona air bersih (Qasim, 2018).
Zona pengentalan, merupakan zona yang berada di paling bawah
dimana terjadi akumulasi padatan di dalam lumpur, sehingga
konsentrasi padatan akan meningkat. Lumpur yang sudah mengental
akan dialirkan ke unit pengolahan lumpur selanjutnya, yaitu chemical
conditioning dan dewatering. Namun, terdapat beberapa kasus dimana
unit dewatering tidak beroperasi setiap hari, sehingga diperlukan
tangki penyimpanan sementara untuk menampung lumpur efluen unit
gravity thickener (Qasim, 2018).
1. Kriteria Desain
Kriteria desain yang digunakan dalam perhitungan perencanaan unit
Thickener ini adalah sebagai berikut.
300 -
1–7 - 24 – 33 90 – 144 85 – 98
1000
Primary
108
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
200 -
1–4 2-6 2-6 35 - 50 80 - 92
1000
Trickling filter
Konsentrasi (%) Hydraulic Solids Overfl
Solids
Loading Loading ow
Tipe Lumpur Influen Thickened Capture
(m3/m2.hari (kg/ TSS
t Solids Solids (%)
) m2.hari) (mg/L)
Waste
0,2 – 200 -
activated 2-4 2-4 60 - 85
1,5 1000
sludge
Comined
primary and
300 -
waste 0,5 – 2 4-6 4 -10 25 - 80 85 - 92
800
activated
sludge
Sumber : Qasim, 1985
2. Data Perencanaan
Berikut merupakan data perencanaan yang digunakan dalam perhitungan
unit Thickener.
Tabel 5. 8 Dana Perencanaan Terpilih Unit Thickener
109
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3. Perhitungan
Direncanaknan:
Solids loading = 50 kg/m2.hari
Specific Gravity Lumpur = 1,03 gr/cm3
= 1030 kg/m3
Berat Lumpur = lumpur (sedimentasi 1 dan 2)
= 2442,22 kg/hari + 1514,64 kg/hari
= 3957,86 kg/hari
Berat Lumpur
Debit Pengolahan Lumpur =
Specific Gravity Lumpur x 1 %
3957,86 kg/hari
= kg
1030 x1%
m3
= 384 m3/dhari
3957,86
Luas permukaan thickening =
Solid Loading
12513,81kg /hari
=
50 kg/hari
= 79,16 m2
Dimensi Thickener
Direncanakan menggunakan 1 bak
Diameter Thickener =
√ 4 x As
π
=
√ 4 x 79,16 m 2
π
= 10,04 m = 10 m
110
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
As aktual = ¼ x π x d2
= ¼ x π x 102
= 78,75 m2
Berat Lumpur
Cek Solid loading =
As aktual
3957,86 kg/hari
=
78,7 m2
111
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
=1m
Maka volume sludge blanket setiap thickener adalah
V = As x h
= 78,57m2x 1 m
= 78,57 m3
Struktur influen
Struktur influent terdiri dari center feed well. Lumpur dari bak pengendap I
112
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3562,8
Debit TSS =
1% X Specific Gravity Lumpur
3562,8 kg /hari
=
1% X 1030 kg/m3
= 345,83 m3/hari
Konsentrasi Supernatant
113
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
TSS
Konsentrasi TSS supernatant =
Debit Supernatant
791,57 kg/hari
=
38,4 m3 /hari
= 20,6 kg/m3
BOD 5
Konsentrasi BOD5 supernatant =
Debit Supernatant
498,69 kg /hari
=
38,4 m3 /hari
= 12,98 kg/m3 = 4120 gr/m3
Struktru Effluent
Struktur effluent terdiri dari weir dengan V-Notch saluran effluent dan
pipa outlet
= 28,29 m
= 2829 cm
panjang weir
Jumlah v-notch yang diperlukan =
jarak antar pusat notch
4 2829 cm
=
50 cm
114
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
= 1,36 m3/m.hari
8 90
7,8 x 10-6 m3/detik = x 0,6 x √ 2 x 9,81 x tan x H5/2
15 2
Saluran effluent memiliki lebar 0,5 m yang membawa aliran ke box efluen.
Box efluen memiliki ketinggian muka air sebesar 0,6 m. saluran effluent
diletakkan 0,3 m diatas efluen box maka tinggi muka air pada saluran
efluen di titik keluar saluran.
y2 = h muka air di box effluen – h saluran eff diatas efluen box
= 0,6 m - 0,3 m
= 0,3 m
Pompa
P pipa desain ( L desain ) = 16,7 m
f = 0,03 m
f x ( p x V 2)
HL =
d x 2g
0,03 x (16,7 x 1,04 m/detik 2)
= m3
0,07 x 2 x 9,81
hari
= 0,0379 m
115
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
H stastis ( asumsi ) = 4 m
Bend 90 berjumlah 2
k = 0,25
2
k x(V )
Hf =
2g
0,25 x (1,04 m/detik 2)
=
2 x 9,81
= 0,01377 m
Pipa outlet
Debit outlet = 38,43 m³/hari
Asumsi V` = 2 m/hari
A outlet = 0,0002,02 m2
Diameter oulet =
√ 4 x As
π
=
√ 4 x 0,0002,02m 2
π
= 0,016 m = 0,1 m
116
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
117
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
118
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
1. Kriteria Desain
Kriteria desain yang digunakan dalam perhitungan perencanaan unit
Sludge Drying Bed ini adalah sebagai berikut.
2. Data Perencanaan
Berikut merupakan data perencanaan yang digunakan dalam perhitungan
unit Sludge Drying Bed
Tabel 5. 12 Data Perencanaan Terpilih
119
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
3. Perhitungan
Dimensi
1)
Volume Lumpur (VL)
VL = QL in × Td
VL = 96,06 m3/hari × 14 hari
VL = 1344,9 m3
2)
Luas Permukaan (As)
Asumsi ketebalan lumpur (Pin) = 0,3 m
VL
As =
Pin
1344,9m 3
As =
0,3 m
= 4483,01 m2
3)
Luas setiap Bed (Abed)
Asumsi : Panjang bed (P) = 30 m
Lebar bed (L) = 10 m
Abed = P x L
Abed = 30 m x 10 m
= 300 m2
4)
Jumlah sel dalam satu bed (N)
120
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
As
N =
Abed
4483,01
N =
300
= 14,94 buah
= 16 buah
121
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Freeboard = 0,45 m
Hbed = 0,28 m + 0,55 m + 0,45 m
Hbed = 1,28 m
Saluran pengumpul filtrat diletakkan di tengah SBD yang
berupa pipa dengan diameter 200 m = 8 inch. Filtrat akan
mengalir ke saluran pengumpul melalui pipa pengumpul
dengan diameter 200 mm = 8 inch setiap unit SBD. Saluran
pengumpul filtrat akan membawa filtrat menuju bak distribusi
supernatant.
2) Volume Lumpur
Jumlah Lumpur
VL =
Ss x Solid content cake
3562,08 kg/hari
VL = kg
1030 x 30 %
m3
= 11,53 m3/hari
Karakterisitik Filtrat
1)
Debit Filtrat (Qf)
Qf = QL in − QL
Qf = 96,09 m3/hari – 11,53 m3/hari m3/hari
Qf = 84,54 m3/hari
2)
Jumlah solid pada filtrat (TSS)
TSS = 0,2 × Jumlah lumpur influent
TSS = 0,2 × 3957,86 kg/hari
122
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
123
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
124
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Freeboard = 0,5 m
a. Volume bak (Vol)
Vol = Qph per modul × td
Vol = 0,04 m3/detik x 600 detik
Vol = 69,8 m3
b. Luas bak (A)
Dimensi bak
Vol
A=
H
69,8 m3
A=
3m
A = 23,27 m3
effluen, P : L = 1 : 1
Diameter inlet = diameter outlet clarifier = 600 mm
Asumsi kecepatan pipa (v) = 1 m/detik
c. Lebar Bak
Lebar Bak = √ Volume Bak
Lebar bak = √ 69,8 m3
Lebar bak = 4,82 m
d. A pipa out
Qph per modul
A=
Asumsi v pipa
m3
0,12
detik
A= m
2,5
detik ¿
¿
A = 0,05 m2
e. D out
√
D out = 4 x A
π
4 x 0,05 m2
D out = √
3,14
D out = 0,24 m 0,25 m
f. v
125
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
S=
√ v x 0,01
R
2 /3
0,008 x 0,01
√
S= 2
1,34
3
S = 4,4 x 10-9
i. Headloss ( Hl )
Hl = S × Panjang bak
Hi = 4,4 x 10-9x 4,82 m
Hi = 2,1 x 10-8
126
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
127
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
128
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
BAB VI
PERHITUNGAN HIDROLIS
6.1 Sumur Pengumpul
Pada sumur pengumpul digunakan pompa sehingga nilai Headloss sama
dengan 0 meter.
Tinggi muka air awal = 36,47 m
Tinggi muka air akhir = 36,47 m
6.2 Saluran Pembawa
Headloss saluran pembawa = 0,100 m
Elevasi Tinggi muka air awal = Elevasi saluran pembawa – tinggi muka
air xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxdi saluran pembawa
= 38,56 m – 0,15 =
= 38,41 m
Elevasi Tinggi muka air akhir = Tinggi muka air awal – Hl total saluran pembawa
= 38,41 m – 0,100 m
= 38,31 m
6.3 Bar Screen
Total Headloss = 0,009
Elevasi Tinggi muka air awal = Tinggi muka air sebelumnya
= 38,31 m
Elevasi Tinggi muka air akhir = Tinggi muka air awal – Hl total
= 38,31 m – 0,009
= 38,30 m
6.4 Grit Chamber
Total Headloss = 1,345
Elevasi Tinggi muka air awal = Tinggi muka air sebelumnya
= 38,30 m
Elevasi Tinggi muka air akhir = Tinggi muka air awal – Hl bak
= 38,30 m – 1,345 m
= 36,95 m
129
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
130
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
= 32,23 m
Elevasi Tinggi muka air akhir = Tinggi muka air awal – Hl pipa
= 32,23 m – 3,138 m
= 29,07 m
6.10 Sludge Drying Bed
Headloss Pipa = 1,299 m
Elevasi Tinggi muka air awal = Tinggi muka air sebelumnya + pompa
= 29,07 m
Elevasi Tinggi muka air akhir = Tinggi muka air awal – Hl pipa
= 29,07 m – 1,299 m
= 27,77 m
6.11 Bak Effuluent
Headloss Pipa = 3 m
Elevasi Tinggi muka air awal = Tinggi muka air sebelumnya + pompa
= 27,77 m
Elevasi Tinggi muka air akhir = Tinggi muka air awal – Hl pipa
= 27,77 m – 3 m
= 24,77 m
Tabel 6. 1 Rekapitulasi Profil Hidrolis Unit IPAL
131
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
DAFTAR PUSTAKA
Silviani, Yustika Sari. 2020. Efektivitas Arang Tempurung Kelapa Dalam
Menurunkan Kadar Bod Dan Cod Limbah Cair Pabrik Tahu Madiun. Diploma
Thesis. Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Jurusan Sanitasi. Jawa Timur.
Magetan
Aprilla, Ulfa Izza. 2020. Perancangan Unit Pengolahan Lumpur Pada Instalasi
Pengolahan Lumpur Pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal)
Industri Farmasi Pt X. Universitas Pertamina.
132
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
Peraturan Mentri Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu
Limbah Cair.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik.
Said, Nusa Idaman. 2014. Teknologi Pengolahan Limbah Cair dengan Proses
Biologis.
133
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Limbah | Putri Salsabilla | 082002000024
LAMPIRAN
134