Anda di halaman 1dari 32

PERTEMUAN 2

KONSEP BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS

I. PERTUMBUHAN MANAJEMEN DAN PERKEMBANGAN TEORI 
MANAJEMEN

1. Perkembangan Ilmu Manajemen


Pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi
dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).

IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun
1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study
dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan
efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific
Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai
ilmu.

Ciri-ciri Ilmu Manajemen sebagai ilmu pengetahuan :


1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau
lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
3. Adanya kegiatan Iproses/usaha
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial
yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat
modem. Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial
yang membawa perubahan terhadap organisasi.

1
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi,
yaitu:
1. Tekanan pemilik perusahaan
2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Pengaruh dunia Internasional

2. Tiga aliran pemikiran manajemen


a. Aliran Hubungan Manusiawi
Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat
pada hakikatnya adalah sumber daya manusia. Aliran ini memandang aliran
klasik kurang lengkap karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi
produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja. Manusia dalam
sebuah organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan prilakunya
karena sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu
dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi.
Ada tiga orang pelopor aliran perilaku yaitu :

1. Hugo Munsterberg (1863 -1916) yaitu Bapak Psikologi Industri.


Sumbangannya yang terpenting adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam
mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti dengan teori-teori
manajemen lainnya. Bukunya “Psychology and Indutrial Efficiency”, ia
memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas:
a. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang
pekerjaan yang akan dikerjakannya.

2
b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis
untuk memaksimalkan produktivitas.
c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat
dalam mendorong karyawan.

2. Elton Mayo (1880 -1949) gerakan memperkenalkan hubungannya yang


diartikan sebagai satu gerakan yang memiliki hubungan timbal balik manajer
dan bawahan sehingga mereka secara serasi mewujudkan kerjasama yang
memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi kerja yang memuaskan. Disini
terlihat adanya peran faktor-faktor sosial dan psikologis dalam memberi
dorongan kerja kepada karyawan. Satu hal yang menarik dari hasil percobaan
Mayo dengan kawan-kawan adalah rangsangan uang tidak menyebabkan
membaiknya produktivitas.

Mereka menyatakan dalam meningkatkan produktivitas adalah satu karena


sikap yang dimiliki karyawan yang merasa manajer ataupun atasannya
memberikan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka yang dikenal
dengan sebutan “Hawthorne effect”, Selain itu, juga ditemukan pengaruh
kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih informal lebih besar
pengaruhnya terhadap produktivitas.

Mayo beryakinan terhadap konsepsnya yang terkenal dengan “Social man”


yaitu seharusnyalah dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan sosial dalam
hubungan yang lebih efektif daripada pengawasan ataupun pengendalian
manajemen. Konsep “socialmanl”dapat menggantikan konsep “rational man”
yaitu seseorang bekerja didorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis
pribadi yang terkenal dengan julukan “rational economic man” yang oleh
Robert Owen diperkenalkan dengan istilah “vital machine”.

3
Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dirasa semakin
pentingnya “people management skillsl” daripada “engineering atau technicall
skillsl”, Sehingga konsep dinamika kelompok dalam praktek manajemen lebih
penting daripada manajemen atas dasar kemampuan perseorangan (individu).

Walaupun demikian ada beberapa kelemahan temuan Mayo yang


dinyatakan oleh orang-orang yang beranggapan kepuasan karyawan bersifat
kompleks, karena selain ditentukan oleh lingkungan sosial, juga oleh faktor-
faktor lainnya yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan, struktur dan kultur organisasi,
hubungan karyawan manajemen dan lain-lain. Gerakan hubungan manusia terus
berkembang dengan munculnya pemikiranpemikiran lain yang juga tergolong
dalam aliran perilaku yang labih maju.

Penggunaan ilmu-ilmu sosial seperti Sosiologi, Psikologi, dan Antropologi


terus dipergunakan dengan penelitian yang lebih sempurna, dan para
penelitinya lebih dikenal dengan sebutan “behavioral scientists” daripada
‘human relations theorists”. Di antara mereka yang terkenal adalah Argyris,
Maslow and Mc Gregor yang lebih mengutamakan konsep “self actualizing
man” daripada hanya sekedar “social man” dalam memberi dorongan kepada
karyawan. Teori Mayo ini pun kemudian lebih ditingkatkan dengan pendapat
bahwa rnanusia tidak hanya didorong oleh berbagai kebutuhan yang dikenal
dengan konsep “complex-man”.

Karena tidak ada dua orang yang persis sarna, oleh sebab itu seorang
manajer yang efektif akan berusaha mempelajari kebutuhan-kebutuhan setiap
individu yang terkait dalam organisasinya agar dapat mempengaruhi individu
tersebut.

4
3. William Ouchi (1981) William Ouchi, dalam bukunya “theory Z -How America
Business Can Meet The Japanese Challen ge (1981)”, memperkenalkan teori Z
pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku
Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen
dalam organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan Jepang dengan manajemen
dalam perusahaan Amerika -disebut perusahaan tipe Amerika. Berikut adalah
perbedaan organisasi tipe Amerika dan tipe Jepang.

Sumbangan para ilmuan yang beraliran hubungan manusiawi ini terlihat


dalam peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perlaku
kelompok, ataupun hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja
bagi manusia. Para manajer diharapkan semakin peka dan terampil dalam
menangani dan berhubungan dengan bawahannya. Bahkan muncul berbagai
jenis konsep yang lebih mengaji pada masalah-masalah kepemimpinan,
penyelesaian perselisihan, memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan,
perubahan organisasi dan konsep komunikasi.

Walaupun demikian aliran ini tidak bebas dari kritikan, karena di samping
terlalu umum, abstrak dan kompleks, sukar sekali bagi manajer untuk
menerangkan tentang perilaku manusia yang begitu kompleks dan sukar
memilih nasehat ilmuwan yang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam
mencapai solusi di dalam perusahaan.

b. Aliran Manajemen Modern


Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan
dari Operation Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul
para sarjana matematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan
masalahmasalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika
Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Tema” dan

5
setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet
yang memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi dan
komunikasi.

Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih


diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modem. Pengembangan model-
model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks.
Adanya bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang
lebih berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-
putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer
organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hat penganggaran
modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan
produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.

Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian


kepada hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang
perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah
sosial individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran
ini sebenarnya sukar dipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut
kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan
penggunaan teknik-teknik ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.

Aliran manajemen modem tingkatan manajemen dalam organisasi akan


membagi manajer menjadi tiga golongan yang berbeda :
a. Manajer lini pertama Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan menagwasi tenaga-tenaga operasional disebut manajemen
lini (garis) pertama.
b. Manajer menengah Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan
dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan

6
mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang
juga karyawan operasional.
c. Manajer puncak Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi.
Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen
organisasi.

c. Aliran Manajemen Klasik

Aliran Manajemen Klasik adalah aliran yg mendefinisikan manajemen


sesuai fungsi manajemennya. Teori manajemen yang memiliki aliran klasik
ini menyatakan bahwa manajemen sesuai dengan fungsi fungsi yang terdapat
pada manajemen. Teori manajemen klasik tak lepas dari birokrasi yang
berdasarkan pada dasar hierarki. Oleh karenanya pada aliran klasik ini
terdapat pembagian kerja, struktur organisasi, hierarki proses fungsional serta
pengawasan. Kemampuan dan perhatian manajemen diarahkan kepada
penerapan fungsi manajemen tersebut. Prinsip teori manajemen aliran klasik
ini pertama kali muncul dikarenakan adanya revolusi industri pada abad 18
yang terjadi di Inggris. Kala itu parah ahli memberi perhatian lebih kepada
masalah masalah yang muncul dalam bidang manajemen dikalangan industri,
usahawan maupun masyarakat. Ilmu manajemen muncul setelah negara-
negara Eropa Barat dan Amerika dilanda revolusi industri, yang terjadi sekitar
awal abad ke-20 yaitu mulai ditinggalkannya prinsipprinsip lama yang sudah
tidak efektif dan efisien lagi.

Ada dua tokoh manajemen, yang mengawali munculnya manajemen


ilmiah, yang akan di bahas disini, yaitu Robert Owen dan Charles Babbage.
Robert Owen (1771-1858). Pada permulaaan tahun 1800an Robert Owen,
seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark
Skotlandia, menekankan pentingnya unsure manusia dalam produksi. Dia
membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari
kerja standar, pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja,

7
membangun permahan yang lebih baik bagi karyawan dan mengoprasikan
toko perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah. Dia
mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akan
menaikan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling
menguntungkan adalah pada karywan atau “vital machines”. Disamping itu
Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang juga memungkinkan
peningkatan produktivitas.
Charles Babbage (1792-1871). Charles Babbage, seorang professor
matematika dari Inggris, mencurahkan banyak waktunya untuk membuat
operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien. Dia percaya bahwa aplikasi
prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikan produktifitas dan
menurunkan biaya.
Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui
spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan ketrampilan yang sesuai
dengan setiap operasi pabrik. Kini perakitan modern yang banyak di jumpai
sekarang, dimana setiap karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu
yang berulang, didasarkan pada gagasan Babbage.
Sebagai kontribusinya yang lain, Babbage menciptakan alat penghitung
(calculator) mekanis pertama, mengembangkan program-program permainan
bagi computer, menganjurkan kerjasama yang saling menguntungkan antara
kepentingan karywan dan pemilik pabrik, serta merencanakan skema
pembagian keuntungan. 

2. Perkembangan Teori Manajemen


Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sampai
sekarang berkembang terus. Aliran hubungan manusiawi dan ilmu manajemen
memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan
memecahkan masalahmasalah manajemen. Demikian pula aliran klasik yang
telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lain dan
terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan
kontingensi.

8
Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen.
Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara
berbagai aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan
memisahkan antara aliran-aliran ini.
Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini
yang dilihat dari lima sisi yaitu :
1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari
masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori
manajemen.
2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-
sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga
batas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah
terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih
terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari
aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan
kontingensi.
5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan
munculnya teori-teori manajenlen yang baru yang memusatkan perhatian
kepada satu permasalahan manajenlen tertentu.
Seperti kita ketahui hingga saat ini organisasi bisnis merupakan penciptaan
pengetahuan dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini
dapat dilihat bagaimana perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan besar
lain di belahan dunia ini berhasil dan berkembang karena keahlian
danpengalaman dari para manajer dan perusahaan secara keseluruhan
menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk.

9
Adanya inovasi yang terus menerus sebenarya rnerupakan inisiatif dari
individual dan interaksi datam kelompok sehingga perubahan terns teljadi
merupakan hasil dari pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang menciptakan
pengetahuan baru. Seperti yang dikatakan oleh Ikuijiro Nanoka dakam bukunya
Knowledge Creating Company (1995), yang dikutip dari Dirlanudin (hal. 10,
1996) bahwa pengembangan kerangka kelja teori khususnya teori manajemen
adalah :
“Pengembangan kerangka kerja teori, dengan menjelaskan pada dua
dimensi, epistemological dan ortological mengenai kreasi pengetahuan
organisasional. Dimensi epistemological yang digambarkan pada garis vertikal,
yang mana konversi pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Sedangkan
dimensi ortologi yang mewakili garis horisontal, dimana pengetahuan
diciptakan melalui individu-individu yang kemudian ditransformasi pada
pengetahuan tingkat kelompok, organisasi dan antar organisasi dan berinteraksi
secara terus-menerus”.

II. PRINSIP EKONOMI

1. Pengertian prinsip ekonomi


Pada prinsipnya ekonomi digunakan guna untuk memenuhi permintaan
yang tidak terbatas, tetapi dengan sumber daya yang terbatas. Prinsip ekonomi
juga bisa berarti pilihan yang dibuat olrh konsumen serta faktor serta perilaku
yang dapat mempengaruhi pilihan tersebut.
Konsumen ini dapat berarti tiap – tiap orang, organisasi, perusahaan, atau
badan pemerintah yang menggunakan jasa atau produk yang tujuannya yaitu
untuk memenuhi kebutuhannya masing – masing. Konsumen sebagai orang
yang sekadar akan menggunakan produk tersebut dan tidak menjualnya kembali
pada pihak – pihak yang lainnya.

10
Manfaat dari prinsip ekonomi sendiri diantaranya ialah mengoptimalkan
sumber daya yang ada guna untuk memperoleh keuntungan yang maksimal,
memperkecil kemungkinan resiko kerugian, mencapai tingkat kemakmuran
sesuai dengan keinginan, serta mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya
untuk memenuhi tingkat kepuasan dari para pelaku ekonomi.

2. Macam-macam prinsip ekonomi


Prinsip Ekonomi terbagi menjadi tiga, yakni :
1. Prinsip Ekonomi Konsumen
Konsumen ialah pihak atau orang yang memiliki peran sebagai pengguna
jasa atau produk yang tujuannya hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Konsumen hanya akan menggunakan produk tanpa menjual kembali produk
yang telah ia beli kepada pihak – pihak lainnya. Peranan konsumen merupakan
peran yang sangat penting karena tanpa adanya konsumen, seluruh rantai
pasokan tak akan bisa berjalan. Oleh karena itu, konsumen merupakan kunci
dari keberhasilan suatu produk.

Konsumen juga mempunyai peran penting dalam penciptaan peningkatan


pendapatan nasional pada suatu negara. Indonesia dengan jumlah penduduk
lebih dari 280 juta orang ini sangat mengandalkan kebutuhan dari para
konsumen loksl guna untuk meningkatkan perputaran ekonomi. Beberapa
prinsip yang perlu untuk diperhatikan konsumen dalam penerapan prinsip
ekonomi diantaranya yaitu:
– Membuat prioritas terhadap barang atau jasa yang akan dibeli dengan
memperhatikan manfaatnya terlebih dahulu atau dengan kata lain harus
mendahulukan kebutuhan pokok. Sebab konsumen sebaiknya hanya
menggunakan barang dan jasa yang benar benar penting dan diperlukan saja

11
– Menghindari gaya hidup boros dan berfoya – foya misalnya seperti membeli
barang yang tidak penting atau membeli barang dengan harga yang tak mampu
ia jangkau
– Memilih barang dengan kualitas yang paling baik
– Melakukan tawar – menawar ketika membeli barang dan atau jasa untuk
mendapatkan harga yang paling sesuai
– Memperhatikan dan meperhitungkan pengeluaran serta pemasukan, sehingga
jangan sampai lebih besar jumlah pengeluaran daripada jumlah pemasukan.

2. Prinsip Ekonomi Produsen


Produsen kerap kali diartikan sebagai pengusaha yang menghasilkan
barang dan jasa, termasuk di dalamnya yakni pembuat, grosir, leveransir, serta
pengecer
profesional, yaitu tiap – tiap orang atau badan yang memiliki peran dalam
penyediaan barang atau jasa hingga sampai ke tangan konsumen.
Proses produksi yang dilakukan oleh produsen sendiri memiliki tujuan untuk
menambah nilai guna barang atau pun untuk menciptakan suatu benda baru
yang dapat berguna untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup bagi orang
banyak.
Contoh Prinsip Ekonomi bagi Produsen sendiri diantaranya:
 Memproduksi barang yang banyak dicari serta dibutuhkan oleh masyarakat
 Menyesuaikan jumlah produksi dengan jumlah permintaan
 Mencari bahan baku dengan kualitas terbaik, tetapi dengan harga yang masih
dapat dijangkau
 Mempunyai Karyawan atau Sumber Daya Manusia yang ahli dan terampil
dalam bidangnya.
 Menentukan tempat pembuatan barang atau jasa yang dekat dan sesuai dengan
sumber bahan baku serta tempat pemasaran

12
 Menggunakan alat berteknologi yang tepat guna, guna untuk lebih efisien
(hemat) dan juga ramah lingkungan.

3. Prinsip Ekonomi Distributor


Distributor ialah orang atau kelompok yang memiliki peran untuk
menyalurkan sebuah produk ke konsumen akhir. Distributor juga merupakan
pihak yang membeli produk dari produsen dalam bentuk jadi tanpa adanya
proses modifikasi atau perubahan untuk kemudian dijual kembali kepada
konsumen, baik secara langsung maupun melalui retailer seperti toko, warung,
supermarket, dan lainnya. Distributor juga memiliki peran untuk menyimpan
barang atau jasa dalam kurub waktu tertentu sebelum menyalurkannya ke target
yang diinginkan.
Bagi para pelanggan, distributor dapat mempermudah untuk mendapatkan atau
membeli barang dan jasa yang dibutuhkan. Prinsip ekonomi yang harus
diperhatikan oleh distributor, diantaranya yaitu :
 Penggunaan saluran distribusi yang baik juga berarti menggunakan alat angkut
yang ekonomis.
 Distributor dapat menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen
dengan cepat, tepat, dan murah tetapi tetap memperoleh keuntungan yang
maksimal
 Dalam menentukan tindakan, distributor harus mampu ubtuk mengetahui cara
yang paling efektif serta efisien untuk mengantarkan barang dan jasa dari
produsen ke konsumen.
 Klasifikasi barang atau jasa, yakni kegiatan memilah – milah produk sesuai
dengan jenis, ukuran, serta kuantitasnya sebelum sampai ke konsumen.
 Promosi, Distributor juga mempunyai fungsi promosi, yakni untuk
mengenalkan barang atau jasa kepada konsumen, distributor haruslah

13
memberikan pelayanan yang paling baik supaya mampu mendapatkan
keuntungan yang maksimal
 Menyalurkan barang secara tepat waktu dan dengan berhati – hati, supaya tak
terjadi kerusakan pada barang yang diantar.

3. Ciri – Ciri Prinsip Ekonomi


Tujuan dari prinsip ekonomi tentu saja untuk mendapatkan keuntungan
yang semaksimal mungkin, tetapi dengan memperkecil adanya resiko kerugian
sebagai akibat dari kesalahan – kesalahan tertentu. Selain itu prinsip ekonomi
juga mempunyai tujuan untuk mencegah terjadinya konsumsi yang berlebihan
dan hanya mempergunakan kemampuan sesuai dengan apa yang dimiliki.
Berikut ini ciri – ciri prinsip ekonomi yang perlu di ketahui :
1. Bertindak Rasional
Selalu berpikir menggunakan akal sehat dengan tanpa melibatkan emosi dan
hawa nafsu sebelum melakukan tindakan ekonomi. Bertindak secara rasional
sangat diperlukan guna untuk menjaga diri dari membludaknya jumlah
pengeluaran.
2. Bertindak Ekonomis
Melakukan suatu kegiatan ekonomi dengan melalui perencanaan yang matang
serta perhitungan yang cermat. Bertindak ekonomis berarti seseorang mampu
untul memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya dan menghindarkan diri dari
kebiasaan boros atau foya – foya
3. Bertindak Hemat
Membeli barang atau jasa hanya sesuai dengan apa yang diperlukan dengan
harga yang sesuai dengan kemampuan. Tidak memaksakan kehendak untuk
memenuhi kebutuhan tersier kecuali memang memiliki biaya untuk hal – hal
tersebut.

14
4. Membuat Skala Prioritas
Memenuhi seluruh kebutuhan primer dengan membuat daftar urutan yang
disesuaikan berdasarkan pada tingkat kepentingan kebutuhan dimulai dari yang
paling diperlukan sampai yang paling kurang berguna.
5. Selalu Bertindak menggunakan prinsip cost and benefit
Prinsip cost and benefit artinta yaitu selalu memperhitungkan biaya yang akan
dikeluarkan dan juga manfaat yang akan diterima dari suatu tindakan atas
kegiatan ekonomi yang telah dilakukan,.

4. 10 Penerapan Prinsip Ekonomi


prinsip – prinsip ekonomi beserta dengan penjelasan lengkapnya berikut ini :
1. Pengorbanan Biaya Dibutuhkan untuk Mendapatkan Sesuatu
Biaya atau disebut juga dengan opportunity cost ialah pengorbanan yang
harus dilakukan oleh suatu perusahaan atau perorangan guna untuk
mendapatkan sesuatu yang diperlukan. Biaya dapat juga berarti pengorbanan
yang memiliki tujuan untuk memperoleh suatu komoditi yang diinginkan.

Pengorbanan itu bisa berbentukka uang, barang, waktu, tenaga, dan juga
kesempatan. Pengorbanan yang tak memiliki tujuan tertentu dapat disebut juga
sebagai pemborosan. Berdasarkan pada tujuan pengambilan, biaya dapat dibagi
menjadi Biaya Relevan atau Relevant Cost yang artinya ialah biaya yang terjadi
pada suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi tak terjadi pada alternatif tindakan
yang lain.

Yang kedua yaitu Biaya Tidak Relevan atau Irrelevant Cost yang artinya
yaitu biaya yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan yang telah ada
sebelumnya.

15
Irrelevant cost tak mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap
sama jumlahnya karena tidak memperhatikan alternatif yang dipilih. Maka dari
itu biaya tidak relevan tidak harus dilakukan pertimbangkan dalam
pengambilan keputusannya.
2. Berfikir Rasional
Rasional ialah pengambilan keputusan yang didasarkan pada pikiran dan
pertimbangan yang logis. Senada dengan definisi tersebut, kamus Oxford
menjelaskan bahwa rasional mempunyai makna yang berdasarkan pada atau
sesuai dengan nalar dan logika, mampu berpikir secara bijaksana dan logis,
serta mempunyai kemampuan untuk bernalar.
3. Pasar Sebagai Tempat Terjadinya Kegiatan Ekonomi
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, prosedur, institusi,
hubungan sosial dan juga infrastruktur sebagai tempat usaha menjual barang,
jasa, serta tenaga kerja untuk orang – orang dengan upahnya berupa uang. Pasar
dalam ilmu ekonomi ialah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk
melakukan sebuah transaksi ekonomi.
Pasar tak menunjuk pada sebuah lokasi atau pun tempat tertentu, karena
pasar tak memiliki batas geografis. Dalam hal ini, pasar merujuk pada seluruh
kegiatan penawaran dan permintaan untuk tenaga kerja, uang, surat berharga,
dan modal.
4. Pemerintah Mempunyai Kewenangan Untuk Meningkatkan Faktor
Produksi
Intervensi pada bidang ekonomi biasanya dilakukan oleh pemerintah. Hal
ini dilakukan guna untuk membantu pedagang – pedagang di pasar supaya
dapat menguntungkan kedua belah pihak yakni penjual dan pembeli.
Karenanya, pada saat ini penjual bisa dengan mudah memaksimalkan
penghasilannya dengan cara menambahkan pemasukan atas barang dan juga
stok dagang supaya memperoleh hasil yang cukup maksimal.
5. Trade-Off dan Opportunity Cost

16
Pada tiap – tiap pengambilan keputusan ekonomi, seseorang akan
dihadapkan pada suatu pilihan yag mana pilihan yang satu berarti akan
mengorbankan pilihan yang lainnya. Trade off yang dialami oleh seluruh
masyarakat ialah efisiensi serta pemerataan yang artinya yaitu tiap – tiap
masyarakat diharapkan mendapatkan hasil yang optimal dari sumber daya
langka yang telah tersedia, juga pembagian hasil dari sumber daya langka dapat
dilakukan secara merata kepada seluruh masyarakat.
6. Standar Hidup Negara Bergantung pada Kemampuan Masyarakat Dalam
Memproduksi Barang Dan Jasa
Standar kehidupan dari suatu negara berbanding lurus dengan
kemampuan dari masyarakatnya dalam menghasilkan barang dan jasa. Apabila
kemampuanya dalam melakukan produksi barang dan jasa cenderung tinggi
maka standar kehidupan masyarakatnya pun juga akan tinggi, hal ini juga
berlaku sebaliknya.
Dimana tingkat pertumbuhan serta produktivitas dijadikan sebagai
penentu atas tingkat pertumbuhan pendapatan rata – rata masyarakat pada
negara tersebut. Contoh dari negara yang telah maju dalam bidang teknologi
adalah negara Jepang. Meski demikian, tak hanya dalam hal teknologi tapi juga
dalam bidang industri negara Jepang masih yang yang paling unggul.
7. Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak
Perdagangan ialah sebuah tatanan kegiatan terkait dengan transaksi
barang maupun jasa di dalam negeri serta melampaui batas wilayah negara
dengan tujuan untuk pengalihan hak atas barang maupun jasa guna untuk
mendapatkan imbalan atau kompensasi.
Kegiatan Perdagangan sendiri adalah penggerak utama dari
pembangunan perekonomian nasional serta memberikan daya dukung dalam
peningkatan produksi, penciptaan lapangan pekerjaan, meningkatkan ekspor
dan juga devisa, memeratakan pendapatan, dan yang terkahir yaitu memperkuat
daya saing atas produk dalam negeri demi kepentingan bersama.

17
8. Harga Akan Meningkat Pabial Pemerintah Mencetak Uang Dalam Jumlah
Yang Tidak Sesuai
Tingginya tingkat peredaran uang yang diakibatkan oleh tingginya
produksi uang itu sendiri, dapat menjadikan nilai mata uang tersebut kurang
berharga, hal ini kemudian akan menyebabkan harga barang yang menjadi naik
karena nilai dari mata uang tersebut semakin menurun. Contoh dari prinsip
regulasi uang telah terjadi di negara Zimbabwe yang mengalami hiperinflasi,
yakni munculnya mata uang kertas yang sangat banyak bahkan sampai dengan
10 Milyar.
9. Masyarakat Menghadapi Trade-off Dalam Jangka Pendek antara Inflasi
dan Pengangguran
Trade-off antara inflasi dan pengangguran memiliki sifat yang hanya
sementara, tetapi dapat berlangsung dalam kurun waktu hingga bertahun –
tahun lamanya. Pada negara tertentu meningkatnya inflasi dapat mengurangi
jumlah pengangguran. Meski demikian, hal tersebut tampaknya tak terjadi di
Indonesia.
Inflasi sendiri mempunyai arti yaitu “Keadaan perekonomian yang
ditandai oleh kenaikan harga dengan cepat sehingga memiliki dampak pada
menurunnya daya beli; yang sering pula diikuti dengan menurunnya tingkat
tabungan dan atau investasi yang dikarenakan meningkatnya konsumsi
masyarakat tetapi hanya sedikit saja yang disisihkan untuk tabungan jangka
panjang; menurut ilmu ekonomi modern, terdapat dua jenis inflasi yang berbeda
yakni inflasi yang terjadi karena dorongan biaya (cost-push inflation) dan juga
inflasi yang terjadi karena meningkatnya permintaan (demand-pull inflation).
10. Setiap Orang Lebih Tanggap Kepada Insentif
Umumnya orang akan lebih aktif apabila ia memperolah keuntungan
tambahan dari kegiatan yang akan ia kerjakan. Hal ini menjadi dasar dari10
prinsip ekonomi dimana orang akan lebih bereaksi apabila terdapat timbal balik
yang ditawarkan.

18
Contoh : Seseorang akan bekerja sesuai porsi ketika penghasilannya
berjumlah sama dengan yang sebelumnya, tetapi saat mendapatkan insentif
tambahan maka ia akan bekerja secara lebih ekstra apabila dibandingkan
dengan sebelumnya.

III. SISTEM EKONOMI DAN BISNIS

1. SISTEM EKONOMI.
Sistem ekonomi adalah seluruh tata cara yang digunakan dalam
mengkoordinasikan perilaku masyarakat mencakup produsen, konsumen,
pemerintah bank dan yang lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik
dalam hal produksi, konsumsi, distribusi ataupun investasi secara terintegrasi
membentuk satu kesatuan utuh teratur dan dinamis sehingga mampu
menghindari kekacauan di bidang ekonomi. 

a. Fungsi Sistem Ekonomi


Lebih dari sekadar sistem yang mengatur aktivitas ekonomi suatu negara,
sistem perekonomian juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu:
– Menjadi dorongan untuk terus melakukan produksi
– Mengatur pembagian hasil produksi ke seluruh anggota masyarakat
– Mengatur atau mengoordinasi kegiatan individu dalam hal perekonomian
– Menjadi dasar penentuan kebijakan atau mekanisme tertentu agar distribusi
barang dan jasa berjalan baik

b. Jenis – Jenis Sistem Ekonomi


 Sistem ekonomi tradisional 

Sistem ekonomi tradisional sebagai sistem paling konvensional dengan


dua elemen utama di dalamnya yaitu menghargai tradisi dan minimnya jumlah

19
limbah yang dihasilkan. Sistem ekonomi tradisional sendiri identik diterapkan
di masyarakat pedesaan dengan hasil ekonomi berupa pertanian. Ciri – ciri
sistem ekonomi tradisional itu sendiri diantaranya belum ada pembagian kerja
yang jelas, bergatung pada sektor pertanian atau agraris, memiliki ikatan tradisi
sifatnya kekeluargaan, sehingga sifat kurang dinamis, dan teknologi produksi
sederhana.

Kekurangan dari sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat dengan


pola pikir statis. Hasil produksi juga terbatas karena hanya menggantungkan
faktor produksi alam dn tenaga kerja secara apa adanya. Tapi sistem ekonomi
juga mempunyai kelebihannya diantaranya menimbulkan rasa kekeluargaan dan
kegotongroyongan masing – masing individu dalam memenuhi kehidupannya
serta sering terjadi nya pertukaran atau barter yang dilandasi atas kejujuran dan
keuntungan.

 Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran atau dikenal juga dengan istilah dual


economy sebab mengkombinasikan sistem ekonomi pasar dan komando.
Hasilnya pemerintah dan pasar kemudian bekerja sama dalam mengelola
sumber daya yang ada. Pemerintah mengakui hak milik perorangan dengan
catatan tidak merugikan kepentingan umum. Ciri – ciri ekonomi campuran
diantaranya adanya pembatasan pihan swasta oleh negara pada bidang – bidang
menguasai hajat hidup orang banyak yang dikuasai oleh pemerintah, terdapat
campur tangan pemerintah, serta hak milik perorangan diakui asalkan
penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.

Kelebihan dari sistem ekonomi campuran ini yaitu, sector ekonomi yang
di kuasai oleh pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat, hak
individu/swasta diakui jelas, dan harga yang lebih mudah untuk di kendalikan.

20
Selain kelebihan, sistem ekonomi ini juga mempunyai kekurangan, diantaranya
peranan pemerintah yang lebih berat di bandingkan swasta, dan timbulnya
korupsi dalam pemerintah.

 Sistem ekonomi pasar (liberal)


Ekonomi pasar terlihat lebih identik dengan pasar bebas. Dalam sistem ini,
organisasi yang dijalankan oleh masyarakat yang menentukan bagaimana
perekonomian akan berjalan, bagaimana pasokan dihasilkan hingga tuntutan
apa saja yang diperlukan. Faktanya, tidak ada satupun negara di dunia yang
menerapkan sistem ini secara penuh. Keuntungan terbesar dari sistem pasar ini
adalah terpisahnya pasar dan pemerintah. Ciri – cirinya diantaranya swasta
diberikan banyak kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian,
memiliki kebebasan memiliki barang modal, dan melakukan kegiatan ekonomi
untuk keuntungan pribadi. Kelebihan dari sistem ini, penggunaan sumber daya
secara maksimal, proses produksi didasarkan pada permintaan pasar sehingga
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, masyarakat melakukan kegiatan ekonomi
berdasarkan kemampuan masing-masing. Kekurangan sistem ekonomi pasar,
kemungkinan munculnya praktik tidak jujur karena ingin mencair keuntungan
sebesar-besarnya, kemungkinan munculnya monopoli oleh pihak-pihak yang
memiliki modal paling besar, dan bisa muncul praktik persaingan ekonomi
yang tidak sehat.

 Sistem ekonomi sosialis  (terpusat)


Sistem ekonomi jenis ini adalah sistem yang masyarakatnya memiliki
kesetaraan dalam kepemilikan atas faktor produksi. Pemerintah juga berperan
penuh dalam mengatur distribusi dan hasil produksi. Sistem ekonomi Di
Indonesia sendiri terdapat satu bentuk ekonomi Pancasila yang berlandaskan
kepada ideologi Pancasila dengan makna ekonomi demokrasi dan menganut

21
asas kekeluargaan serta gotong royong dengan konsep dari, oleh dan untuk
rakyat. Ciri – ciri ekonomi sistem sosialis adalah kegiatan ekonomi diatur dan
ditetapkan oleh pemerintahan, tidak ada kebebasan dalam berusaha, dan seluruh
lata – alat produksi dikuasai oleh negara.
Kelebihan sistem ekonomi ini, pemerintah bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan perekonomian, pemerintah pun jadi mudah melakukan
pengawasan dan pengendalian, pengangguran dapat dikendalikan oleh
pemerintah, kesempatan untuk meratakan kemakmuran rakyat. Kelemahan
sistem ekonomi ini yaitu, masyarakat tidak punya kebebasan untuk berkreasi
sehingga inovasinya sedikit, masyarakat tidak dapat menentukan pekerjaan dan
barang yang hendak dikonsumsi sesuka hati, barang yang diproduksi
pemerintah belum tentu dibutuhkan oleh masyarakat, muncul kesan otoriter
terhadap pemerintah karena semua peraturan harus dipenuhi.

 Sistem Ekonomi Pancasila

Didasari oleh ideologi pancasila, sistem perekonomani ini hanya dianut


oleh Indonesia. Pada sistem perekonomian pancasila, sistem perekonomian
didasarkan pada asas kekeluargaan dan gotong royong dari, oleh, dan untuk
rakyat di bawah pengawasan pemerintah. Landasannya menggunakan
pancasila, pembukaan UUD 1945, dan UUD 1945 pasal 27, 33, dan 34.

Kelebihan sistem ekonomi pancasila:

– Masyarakat punya kesempatan untuk mengembangkan potensi dan kreativitas


selama tidak menghambat kepentingan masyarakat lain
– Masyarakat bebas memilih dan menentukan jenis pekerjaan yang dikehendaki
– Pemanfaatan SDA secara optimal untuk kepentingan rakyat

22
– Pemerintah berperan untuk mengatur kegiatan perekonomian yang dapat
menunjang keberlangsungan seluruh masyarakat.

Kelemahan sistem ekonomi pancasila:


– Berpotensi menumbuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain
– Negara sangat berperan sekaligus dapat mematikan potensi ekonomi di luar
sektor negara
– Adanya potensi pemusatan kekuatan ekonomi pada kelompok tertentu dalam
bentuk monopoli.
2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Ekonomi.
Beberapa negara mungkin menerapkan jenis sistem perekonomian yang
sama. Namun, tingkat kesuksesannya tetap saja berbeda. Hal ini disebabkan
oleh faktor-faktor yang memang dapat memengaruhi sistem perekonomian.
Beberapa di antaranya bisa Anda lihat berikut ini:
– Sumber Daya Alam (SDA) 
Berperan sebagai bahan dasar untuk beragam produksi ekonomi yang hendak
dilaksanakan.
– Sumber Daya Manusia (SDM) 
Pengelola SDA, tenaga dan kemampuannya dibutuhkan untuk melaksanakan
segala kegiatan perekonomian.
– Ilmu pengetahuan dan teknologi 
Pengetahuan dapat menjadi petunjuk dan teknologi dapat mempercepat
masyarakat dalam melaksanakan kegiatan perekonomian
– Sosial budaya 
Berpengaruh terhadap kerja sama antar individu dalam melaksanakan setiap
kegiatan perekonomian
– Sistem pemerintahan 
Penentu sistem ekonomi yang hendak diberlakukan di suatu negara

23
– Kondisi politik 
Kondisi politik tak menentu berpotensi membuat banyak pihak berlomba-lomba
menjadi yang terbaik tanpa mempertimbangkan nilai-nilai penting yang dianut.
3. Sistem Bisnis di Indonesia
Sistem bisnis bisa juga disebut sebagai sekelompok komponen atau elemen
yang disatukan menjadi satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan bisnis yaitu
mendapatkan keuntungan atau profit. Sistem Bisnis Indonesia terdiri dari lima
komponen utama yaitu Input, Proses, Output, Umpan Balik dan Lingkungan.
Konsep bisnis di indonesia cenderung kepada bagaimana mensejahterakan
rakyat.Berikut penjelasan dari lima komponen tersebut :

• Input Bisnis Indonesia meliputi Sumber daya manusia, Modal, Uang, Bahan
baku, Peralatan dan mesin, Tanah dan Bangunan, Kewirausahaan, Teknologi,
Informasi dan Pelanggan.

• Proses Bisnis Indonesia menggunakan berbagai macam cara yang terdiri


dari,menggunakan peralatan tradisional,tenaga kerja manusia,dan
teknologi(mesin)

• Output Bisnis Indonesia meliputi semua barang/jasa yaang dihasilakan untuk


memenuhi kebutuhan masyarakat banyak.

• Feedback ( Umpan balik ) yaitu perbandingan antara standart output yang


diharapkan dengan output yang sesungguhnya yang dihasilkan.

• Lingkungan Perusahaan ( Bussiness Environment ), Perusahaan sebagai sistem


terbuka melakukan aktivitasnya di dalam lingkungan perusahaan dan
dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan yang terdiri dari berbagai kekuatan,

24
sumber daya dan lembaga-lembaga yang dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan.

Barang dan jasa yang dihasilkan sektor perusahaan akan digunakan oleh
empat sektor yang ada dalam Sistem Ekonomi Indonesia yaitu Sektor
Perusahaan, Sektor Rumah tangga, Pemerintah ( Government Sector ), Asing
( Foreign Sectors ).

IV. FAKTOR – FAKTOR PENENTU DALAM IKLIM BINIS


Iklim bisnis adalah suasana atau keadaan bisnis di suatu negara atau daerah.
Iklim bisnis berkaitan dengan kebijakan/regulasi bisnis yang berlaku di suatu
negara dan kondisi ekonomi negara tersebut. Iklim bisnis disebut baik jika
kebijakan yang berlaku di suatu negara memudahkan masyarakat untuk
berbisnis dan berinvestasi. Masyarakatnya bisa dari dalam negeri maupun luar
negeri. Begitu juga dengan kondisi ekonomi. Jika kondisi ekonomi suatu negara
sedang tidak stabil, maka iklim bisnisnya sedang tidak baik. Penyebabnya bisa
dari negara itu sendiri maupun . dampak ekonomi global. Salah satu penyebab
terjadinya ketidakstabilan ekonomi adalah inflasi (kenaikan harga barang
pokok).
Iklim bisnis yang tidak sehat dapat membuat kegiatan bisnis menjadi tidak
lancar. Perusahaan-perusahaan akan mengurangi atau menghentikan kegiatan
bisnisnya. Bahkan, hal itu juga bisa menyebabkan terjadinya PHK (Pemutusan
Hubungan Kerja) untuk karyawan di perusahaan tersebut. Contohnya adalah
krisis moneter yang terjadi di negara-negara di Asia pada tahun 1997. Indonesia
juga terkena dampak krisis tersebut. Kemudian, pada tahun 2008, krisis
ekonomi dunia yang terjadi di Amerika Serikat juga menyebar hingga ke
Indonesia. Namun, saat itu, krisis yang terjadi tidak separah tahun
1997.Berbicara tentang iklim bisnis, ada 3 faktor yang mempengaruhinya yaitu
investasi, pemerintah, dan tabungan.

25
1. Investasi
Apa itu investasi? Menurut KBBI, investasi adalah penanaman uang atau
modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh
keuntungan. Dalam bisnis, investasi adalah penanaman modal di sektor bisnis
tertentu untuk membangun sarana-sarana produktif seperti infrastruktur, sumber
daya manusia, fasilitas/layanan digital, dan lain-lain.Dengan adanya investasi,
kegiatan bisnis pun akan berjalan dengan lancar karena sudah tidak terkendala
masalah dana.

Investasi bisa diibaratkan sebagai bensin dari sebuah kendaraan. Kendaraan


itu bisa berjalan sangat jauh jika bensin yang dimilikinya mencukupi. Dengan
kata lain, investasi adalah suplai atau input untuk suatu bisnis untuk
menghasilkan output berupa produk atau jasa yang bisa digunakan oleh publik.
Dalam skala yang lebih besar, investasi akan mendongkrak pembangunan
nasional karena sektor-sektor bisnis di suatu negara saling berhubungan. Output
yang dihasilkan oleh satu sektor bisa digunakan sebagai input (suplai) untuk
sektor yang lain. Jadi, investasi sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi
suatu negara. Investasi-lah yang menentukan pergerakan sektor-sektor bisnis di
negara tersebut.
Contoh investasi di Indonesia adalah pembangunan jalan tol. Jalan tol ini
tentu akan mempengaruhi kegiatan bisnis terutama yang bergerak di sektor
logistik.

2. Pemerintah
Di sini, pemerintah berperan sebagai pembuat kebijakan atau regulasi yang
diberlakukan di negaranya. Kebijakan yang paling berpengaruh pada dunia

26
bisnis adalah kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal
mengatur tentang perpajakan. Kebijakan moneter mengatur tentang peredaran
uang di masyarakat, yang salah satunya berhubungan dengan inflasi. Selain 2
kebijakan di atas, masih ada kebijakan lainnya seperti perizinan pendirian
usaha, apakah usaha itu legal atau tidak. Jadi, aturan atau undang-undang yang
dibuat oleh pemerintah juga mempengaruhi kondisi iklim bisnis di Indonesia.

3. Tabungan
Kepemilikan tabungan, baik oleh masyarakat maupun pemerintah, juga
berpengaruh terhadap iklim bisnis. Tabungan yang dimiliki oleh masyarakat
dapat digunakan untuk berinvestasi. Hal ini berhubungan dengan yang namanya
inklusi keuangan. Inklusi keuangan adalah suatu kondisi dimana masyarakat
dapat mengakses fasilitas/layanan keuangan dengan nyaman dan terjangkau.
Fasilitas keuangan yang umum dikenal oleh masyarakat adalah bank. Tapi,
fasilitas keuangan yang lagi booming saat ini adalah fintech (financial
technology). Kemudian, ada juga IPOTGO, Tanamduit yang bergerak di bidang
investasi reksa dana. Ada juga KoinWorks, DanaIn yang bergerak di bidang
investasi P2P Lending.

Dilansir dari Katadata.co.id, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan


bahwa inklusi keuangan di Indonesia berkembang dengan pesat. Pada tahun
2019, tingkat inklusi keuangan di Indonesia akan mencapai 65%, meskipun
masih jauh dari target pemerintah yaitu 75%. Angka tersebut sudah lebih tinggi
dari tahun 2017 yang hanya menyentuh angka 49%. Fintech diharapkan dapat
mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia, terutama untuk
UMKM. UMKM memiliki kontribusi PDB sebesar 60% kepada negara.
Namun, hanya 20% UMKM yang dapat mengakses layanan keuangan formal.
Dari 59 juta UMKM, hanya 12% yang memiliki akses terhadap pinjaman.
Maka dari itu, OJK mendorong perusahaan fintech lending untuk membuka

27
akses pinjaman seluas-luasnya kepada para pelaku UMKM di Indonesia. Selain
inklusi keuangan, hal penting yang harus dipahami oleh pelaku UMKM,
terlebih untuk dirinya sendiri yaitu literasi keuangan.

Bagaimana Iklim Bisnis di Indonesia?


Pada tahun 2018, hasil survei OBG (Oxford Business Group)
menunjukkan bahwa iklim bisnis di Indonesia mengalami peningkatan.
Sebanyak 64% responden menyebutkan bahwa berbisnis di Indonesia lebih
mudah dibandingkan dengan 2 tahun yang lalu (2016). Selain itu, sebanyak
76% responden memberi nilai positif terhadap kondisi bisnis di Indonesia.
Namun, angka tersebut menurun dari survei yang sama pada Mei 2017 dimana
responden yang memberi nilai positif mencapai 92%. Meskipun begitu, hasil
survei OBG juga menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-72
dalam Indeks Kemudahan Berbisnis dari Bank Dunia pada tahun 2017.
Peringkat itu meningkat dari tahun 2014 dimana Indonesia hanya menduduki
peringkat ke-140.

Insentif Perpajakan untuk Iklim Bisnis Indonesia yang Lebih Baik


Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa pemerintah
berkomitmen untuk membuat kebijakan yang memudahkan aktivitas bisnis di
Indonesia. Komitmen tersebut, salah satunya diwujudkan melalui pemberian
insentif perpajakan. Insentif itu diberikan terutama pada bidang penelitian dan
pengembangan (litbang) serta pelatihan vokasi untuk meningkatkan daya saing
dan kualitas SDM di Indonesia.

28
V. EKONOMI MAKRO

1. Pengertian Makro
Ekonomi makro adalah studi holistik mengenai kinerja, perilaku, struktur,
dan proses penentuan keputusan ekonomi dalam skala nasional. Jenis ekonomi
satu ini juga mencakup perubahan dalam Produk Domestik Bruto (GDP)
negara, ekspektasi, inflasi, pengeluaran, penerimaan, dan pinjaman pada tingkat
pemerintah (kebijakan fiskal), pengangguran, hingga kebijakan moneter.
Langkah-langkah ini dilakukan untuk mengetahui keadaan ekonomi secara
keseluruhan, sehingga dapat dirumuskan kebijakan pada tingkat yang lebih
tinggi. Singkatnya, pengertian ekonomi makro adalah untuk menganalisis
seluruh industri dan ekonomi yang terjadi suatu negara.

2. Tujuan Ekonomi Makro


 Meningkatkan pendapatan negara
Dengan adanya ekonomi makro, kita bisa mengetahui dengan jelas
pendapatan nasional negara. Dari sini, dapat terukur dengan jelas apakah
perekonomian negara kita stabil atau tidak. Kebijakan ekonomi yang nantinya
akan diambil pun bisa lebih efektif dan efisien.

 Mengatasi inflasi
Sebelum mengetahui pengaruh ekonomi makro terhadap inflasi, penting
juga untuk mengetahui apa itu inflasi. Inflasi sendiri merupakan proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan berkelanjutan. Kenaikan harga
satu atau dua barang tidak dapat dibilang inflasi kecuali sifatnya meluas atau
mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Di sinilah ekonomi makro
berpengaruh dalam menentukan harga barang yang beredar di pasaran.

29
 Membuka lapangan pekerjaan
Tingkat pengangguran di dalam negara memberikan dampak yang kurang
baik untuk kehidupan sosial dan beban ekonomi negara. Dengan keberadaan
ekonomi makro beserta kebijakannya, pemerintah dapat mengurangi
pengangguran hingga tingkat full employment. Artinya, pengaruh ekonomi
makro mampu membuat pemerintah maupun swasta membuka lapangan
pekerjaan.

 Menjaga kestabilan ekonomi


Pengaruh ekonomi makro juga dapat dilihat dari keadaan perekonomian
kita, apakah stabil atau tidak. Dalam hal ini, stabil bukan berarti kondisi
ekonomi di negara selalu tinggi, tetapi mengacu pada kondisi di mana variabel
ekonominya fluktuatif, terutama harga komoditi dan tingkat pendapatannya
masih tergolong wajar. Kestabilan ekonomi juga dapat dilihat dari kesempatan
kerja, kestabilan pada tingkat harga barang secara umum, sampai tingkat
pendapatan masyarakatnya.

 Pengaruh ekonomi makro pada bisnis dan kehidupan


Apakah ada pengaruh ekonomi makro pada bisnis dan kehidupan? Tentu
saja, apalagi ekonomi makro berkaitan dengan negara, tentunya akan ada
dampak tertentu terhadap bisnis dan kehidupan. Pertama, ekonomi makro
mampu memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang tercipta berdasarkan ekonomi makro, otomatis pertumbuhan
ekonomi juga akan berpengaruh.

Begitu juga dengan tenaga kerja. Pengaruh ekonomi makro dapat membuat
pemerintah atau swasta membuka lapangan pekerjaan baru. Belum lagi dengan
kebijakan-kebijakan penting yang akan berpengaruh pada perhitungan gaji,

30
tunjangan, sampai pemotongan pajak dari upah para pekerja. Sedangkan di sisi
kehidupan, pengaruh ekonomi makro bisa dilihat dari kestabilan harga barang
yang beredar di pasaran. Terakhir, pengaruh ekonomi makro juga dapat
berimbas pada keputusan membuat bisnis.

VI. PERTANYAAN (SOAL)

1. Siapa saja pelopor aliran perilaku?


2. Apa manfaat dari prinsip ekonomi?
3. Sebutkan macam macam prinsip ekonomi!
4. Sebutkan ciri-ciri prinsip ekonomi!
5. Apa saja penerapan prinsip ekonomi? Sebutkan!

VII. DAFTAR PUSAKA


1) https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/
2014290033/03Tugas%20Pengantar%20Manajemen%20(Teori
%20Manajemen)-converted.pdf

2) Lembarbacaan. Blogspot, 28 Februari 2013


http://lembarbacaan.blogspot.com/2013/02/aliran-pemikiran-
manajemen.html?m=1

31
3) Studocu, November 2019.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pamulang/pe
ngantar-bisnis/pengantar-bisnis/3276032

4) Hana fathina, 22 November 2022


https://ekonomi.bisnis.com/read/20221122/9/1600735/apa-itu-
sistem-ekonomi-ini-fungsi-jenis-dan-ciri-cirinya

5) Mekari, 6 Maret 2018. https://sleekr.co/blog/pengertian-dan-


jenis-sistem-ekonomi-untuk-menjalankan-bisnis/

32

Anda mungkin juga menyukai