Anda di halaman 1dari 8

MATRIK : Jurnal Manajemen & Teknik Industri – Produksi p-ISSN: 1693-5128, e-ISSN : 2621-8933

Volume XXII, No 2, Maret 2022, Halaman 121-128 doi: 10.350587/Matrik v22i2.2741

MATRIK
Jurnal Manajemen dan Teknik Industri-Produksi
Journal homepage: http://www.journal.umg.ac.id/index.php/matriks

Perancangan Ulang Tata letak Produksi Untuk Mengurangi


Biaya Material Handling Dengan Pendekatan From To Chart
Dan Activity Relationship Chart
Endro Prihastono1*, Firman Ardiansyah Ekoanindiyo2
1,2
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Stikubank Semarang
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
endro@edu.unisbank.ac.id, firman@edu.unisbank.ac.id

INFO ARTIKEL ABSTRAK

doi: 10.350587/Matrik Industri rumah tangga X berdiri sejak tahun 2011, memproduksi
v22i2.2741 tempe kemasan plastik. Terletak di Kecamatan Gayamsari, Kota
Semarang. Dengan kondisi tempat produksi yang sederhana, salah satu
Jejak Artikel : permasalahan adalah kondisi tata letak tempat bahan baku yang jauh
Upload artikel untuk menuju tempat awal produksi. Kondisi demikian akan
14 Juni 2021 mengakibatkan proses material handling produksi menjadi lama.
Revisi Berdasarkan masalah tersebut perlu dilakukan perancangan ulang tata
13 Februari 2022 letak produksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui biaya pemindahan
Publish material serta biaya pemindahan optimal untuk usulan tata letak baru.
15 Maret 2022 Dengan menganalisis tata letak awal, data aliran barang pada aliran
produksi menggunakan metode From To Chart pada industri rumah
tangga X. Dapat diketahui jarak perpindahan lantai produksi, jumlah
Kata Kunci : bagian pada lantai produksi dan jumlah asumsi biaya pemindahan bahan.
Tata letak ulang, metode From Analisa tersebut berguna untuk mengetahui biaya pemindahan bahan dan
To Chart, metode Activity jarak pada pemindahan bahan yang ada. Pembuatan usulan tata letak
Relationship Chart, biaya menggunakan metode Activity Relationship Chart untuk mengetahui
pemindahan material hubungan kedekatan antar bagian. Hasil pengolahan menggunakan
metode From To Chart, jarak tata letak awal perpindahan jarak sebesar
1791,35 m/hari jumlah kedelai yang direbus sebanyak 720 kg dalam sekali
produksi, Biaya pemindahan sebesar Rp 379,34 permeter. Biaya
perpindahan material Rp 681.558,68 perhari dan Rp 17.720.525,68
perbulan. Dengan adanya perbaikan tata letak, fasilitas produksi
mengalami penurunan jarak1332,81 m/hari dengan biaya meterial sebesar
Rp 673.844,50 perhari dan Rp 17.519.957 perbulan untuk sekali proses
produksi, atau mengalami penurunan sebesar 0,57% perbulan dari jumlah
biaya pemindahan bahan tata letak usulan.

121
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International License Industrial Engineering Department University of Muhammadiyah Gresik, East Java, Indonesia
Prihastono & Ekoanindiyo/MATRIK. Vol.XXII, No. 2, Maret 2022, Hal 121-128

1. Pendahuluan membutuhkan waktu 3 hari [7]. Menurut


Devianti [8], perencanaan tata letak fasilitas
Beragam produk olahan UMKM sekarang
yang baik dalam proses pembangunan galangan
dapat ditemukan di pasaran, mulai produk
kapal sangat dibutuhkan untuk membantu
makanan, fashion, dan kerajinan tangan.
program pemerintah dalam meningkatkan
Kualitas produk yang ditemukan dipasaran
efisiensi secara keseluruhan dan pengendalian
beragam, sesuai dengan harga yang ditawarkan.
manajemen yang lebih baik. Dengan
Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi peralatan,
perancangan ulang tata letak mesin-mesin
bahan dan lingkungan yang digunakan dalam
produksi maka jarak tempuh perpindahan yang
proses produksi di UMKM tersebut.
semula 9.537,5 meter menjadi 3.692,5 meter
Lingkungan produksi sangat berpengaruh
dengan prosentase penghematan jarak material
terhadap kuantitas dan kualitas produk yang
handling sebesar 61%. Biaya pemindahan
dihasilkan. Purnomo [1], menyebutkan tata
bahan yang semula Rp. 839.967,00 menjadi Rp.
letak fasilitas yang dirancang dengan baik pada
325.198,00 dengan prosetase penghematan
umumnya akan memberikan kontribusi yang
biaya material hadling sebesar 61% [9].
positif dalam optimalisasi proses operasi
Sedangkan menurut Irawan [10], dengan
perusahaan dan pada akhirnya akan menjaga
evaluasi tata letak proses peroduksi dengan
kelangsungan hidup perusahaan serta
pendekatan group technology, menghasilkan
keberhasilan perusahaan. Amalia [2], proses
jarak perpindahan yang semula
perancangan ulang tata letak fasilitas pada UD.
1700,68 meter menjadi 1566,37 meter atau
Pintu Air adengan menggunakan metode ARC
mengalami penghematan 8% dari layout
(activity elationship chart) dan Algoritma
sebelumnya. Sedangkan untuk biaya material
BLOCPLAN dapat mengurangi jarak
handling yang semula Rp 850.340,- menjadi
perpindahan material sebesar 6,75 meter.
Rp 778.685,- atau mengalami penghematan 8%
Penerapan metode shared storage
dari layout sebelumnya. Hasil yang diperoleh
mengakibatkan penurunan terhadap jarak total
dari rancangan layout berdasarkan pendekatan
material handling dengan selisih 387 meter
ARC, jarak material handling berkurang
yang menyebabkan terjadinya pengurangan
sebesar 68,5 meter dan waktu material handling
pada jarak sebesar 60,36 % [3]. Camerawati [4],
menjadi 358,46 detik serta biaya material
menggunakan pendekatan systhematic layout
handling Rp 20.664 [11]. Menurut Munarwan
planning (SLP) dapat meminimumkan ongkos
[12], dengan menggunakan beberapa kali
material handling dari layout awal ke layout
percobaan, ditemukan sebuah trial layout yang
alternative II dengan efesiensi 32,62% dan
dapat meningkatkan produktifitas dilihat dari
mengakibatkan pengurangan total ongkos
total momen produk dan jumlah output yang
material handling 18,19%. Pendekatan metode
dapat dihasilkan. Dengan perancangan ulang
BLOCPLAN dapat menyelesaikan
tata letak dapat menentukan harga pokok
permasalahan tata letak fasilitas dengan
produksi (HPP) untuk semua produk hasil
mengurangi tingkat kedekatan hubungan,
pengecoran logam dan membandingkannya
kebutuhan luas area, memperhitungkan jarak
dengan kondisi yang sebelumnya. Hasil
perpindahan material dan tata letak akhir [5].
penelitian ini memperlihatkan bahwa dengan
Fajrah [6], perbaikan rancangan layout produksi
melakukan perancangan ulang layout, maka
dengan metode CRAFT dapat mengurangi
output yang dihasilkan akan semakin besar dan
biaya perpindahan sebesar 30,11%. Setelah
harga pokok produksinya menjadi lebih murah.
dilakukan perbaikan tata letak fasilitas produksi
Nurainun [13], perancangan ulang layout
pada CV.XYZ, perusahaan lebih mudah
produksi, terjadi penambahan jumlah mesin.
menentukan jumlah pekerja dan produksi
Jarak total perpindahan bahan sebelum
karena proses produksi dapat langsung berjalan
perbaikan sebesar 21,5 meter, sedangkan pada
tanpa menunggu bahan hasil oven yang
122
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International License Industrial Engineering Department University of Muhammadiyah Gresik, East Java, Indonesia
MATRIK : Jurnal Manajemen & Teknik Industri – Produksi p-ISSN: 1693-5128, e-ISSN : 2621-8933
Volume XXII, No 2, Maret 2022, Halaman 121-128 doi: 10.350587/Matrik v22i2.2741

usulan perbaikan didapat jarak total yang ada sekarang ini, salah satu permasalahan
perpindahan bahan sebesar 19 meter. yang dihadapi kondisi tata letak tempat bahan
Perancangan ulang tata letak fasilitas produksi baku yang jauh untuk menuju tempat awal
keripik nangka mampu menghasilkan jarak produksi. Kondisi demikian akan
perpindahan aliran bahan sebesar 26,495 meter mengakibatkan proses material handling
dan waktu perpindahan bahan sebesar 326,24 produksi menjadi lama. Berdasarkan masalah
detik. Dengan perancangan ulang tata letak tersebut perlu dilakukan perancangan ulang tata
mampu meminimalkan jarak sebesar 16,45 letak produksi agar proses material handling
meter dan waktu sebesar 299,9 detik dari tata lebih dekat serta mengurangi biaya pemindahan
letak awal. Selain mampu meminimalkan material. Tujuan penelitian ini untuk
jarak dan waktu perpindahan aliran bahan, memberikan usulan perbaikan pemindahan
tata letak usulan juga mampu material agar dapat mengurango biaya
meminimalkan jarak antar departemen yang pemindahan material.. Salah satu pendekatan
berpotensi menjadi penyebab kecelakaan kerja yang dapat digunakan adalah penggabungan
sehingga dapat meminimalkan tingkat antara activity relationship chart (ARC) dengan
terjadinya kecelakaan kerja [14]. Menurut from to chart (FTC). Menurut Wignjosoebroto
Merry [15], dengan menata ulang tata letak [17], from to chart atau trip frequency chart
pabrik menggunakan teknik konvensional dapat atau travel chart merupakan salah satu teknik
menurunkan total jarak material handling 0,97 konvensional yang umum digunakan untuk
km dan menghemat Rp. 1.863.772,- per hari nya perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan
yang awalnya total jarak material handling bahan dalam suatu proses produksi. Activity
lantai produksi 3,12 km dan total ongkos relationship chart (ARC) merupakan gambaran
material handling Rp. 5.911.178,- setelah hubungan kedekatan antar fasilitas yang
dilakukan pengolahan teknik konvensional digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
didapatkan jarak material handling 2,2 km dan pemindahan tata letak.
total ongkos material handling menjadi Rp.
4.047.406,-. Dengan penataan ulang tata letak 2. Metode Penelitian
fasilitas produksi dengan menggunakan metode Obyek penelitian industri rumah tangga X
shared storage, hasil yang didapatkan adalah merupakan salah satu usaha home industri yang
selisih nilai total jarak tempuh sebesar 7034,2 bergerak di bidang produksi tempe berdiri sejak
meter dari total jarak tempuh awal dimana total tahun 2011, yang berletak di Kecamatan
jarak tempuh tata letak awal adalah sebesar Gayamsari, Kota Semarang. Dalam
perkembangannya usaha pembuat tempe ini
11.868 meter sedangkan total jarak tempuh tata
masih perlu perbaikan pada proses tata letak.
letak usulan adalah sebesar 4833,8 meter. Saat ini kondisi layout fasilitas produksi
Dengan Lebar gang yang diperlukan hand mengalami kendala dalam hal jarak
pallet sebesar 1,8 meter, sehingga kebutuhan perpindahan bahan baku (material handling)
ruang dapat dioptimalkan dengan baik [18]. yang kurang efisien. Objek penelitian ini adalah
Industri rumah tangga X berdiri sejak tahun pengamatan yang dilakukan peneliti secara
2011, memproduksi tempe kemasan plastik. langsung di area produksi industri rumah tangga
X. Gambar metode penelitian dapat dilihat pada
Terletak di Kecamatan Gayamsari, Kota
gambar 1:
Semarang. Dengan kondisi tempat produksi

123
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International License Industrial Engineering Department University of Muhammadiyah Gresik, East Java, Indonesia
Prihastono & Ekoanindiyo/MATRIK. Vol.XXII, No. 2, Maret 2022, Hal 121-128

Gambar 1. Metode penelitian

dan tempat awal produksi yang kurang


3. Hasil dan Pembahasan diperhatikan sehingga berakibat pada aliran
material handling yang menjadi kurang optimal.
Pada layout awal yang memiliki luas bagian Gambar tata letak awal industri rumah tangga X
dengan ukuran bangunannya: 7 m x 12,7 m= dapat dilihat sebagai berikut :
88,9 m2, terdiri dari 9 bagian pada lantai
produksi atau 9 bagian proses dari aliran
produksinya, terdiri dari bagian proses atau
bagian bahan baku, perebusan 1, penggilingan,
pencucian, penirisan 1, perebusan 2, penirisan
2, pengisian dan penempatan produk jadi di rak.
Dengan kondisi tempat usaha yang sekarang s
masih banyak permasalahan yang harus
diperbaiki. Salah satu permasalahan yang
paling terlihat jelas adalah kondisi letak tempat
bahan baku yang jauh dari tempat awal
produksi, sehingga proses material handling
bahan baku menuju ke tempat awal produksi
mempunyai waktu yang lama. Selain itu
hubungan kedekatan antar tempat bahan baku

124
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International License Industrial Engineering Department University of Muhammadiyah Gresik, East Java, Indonesia
MATRIK : Jurnal Manajemen & Teknik Industri – Produksi p-ISSN: 1693-5128, e-ISSN : 2621-8933
Volume XXII, No 2, Maret 2022, Halaman 121-128 doi: 10.350587/Matrik v22i2.2741

Tabel 1. Jarak Material Handling pada Layout


Awal Model Rectilinear Distance

Momen perpindahan dari analisa layout awal


adalah sebesar 1953,92 m/hari dengan OMH
Ongkos Material Handling sebesar Rp
681.558,68 per hari. Sedangkan total momen
perpindahan dalam waktu sebulan sebesar
50801,92m/bulan dengan (OMH) Ongkos
Material Handling sebesar Rp 17.720.525,68
per bulan.
Gambar 2. Tata letak awal
Tata Letak Usulan
Pada gambar 2 di terlihat tata letak awal Activity Relationship Chart yang diinput akan
pada aliran proses produksi yang kurang dilanjutkan perhitungannya untuk mendapat
berurutan masih terlihat pada bagian proses (A) nilai TCR. Setelah mendapat nilai TCR maka
bahan baku ke bagian proses (B) perebusan algoritma BLOCPLAN akan secara otomatis
yang masih melewati bagian proses (C) melakukan iterasi sebanyak yang diperlukan,
pencucian, dan posisi bagian proses (D) yang namun maksimal batasan iterasi sebanyak 20
masih berjauhan dengan bagian proses (C) kali untuk mendapatkan tata letak usulan yang
pencucian yang mengakibatkan banyaknya baik. Berikut hasil gambar 3 tata letak usulan :
ongkos material handling terjadi. Jarak tempuh
antar proses produksi dan frekuensi
perpindahan bahan pada tata letak awal dapat
dilihat dalam sehari melakukan produksi tempe
terlihat pada Tabel jarak tempuh antar proses
produksi dan frekuensi perpindahan dapat
dilihat pada tabel 1 dibawah ini :

Gambar 3. Tata Letak Usulan

125
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International License Industrial Engineering Department University of Muhammadiyah Gresik, East Java, Indonesia
Prihastono & Ekoanindiyo/MATRIK. Vol.XXII, No. 2, Maret 2022, Hal 121-128

Pada layout usulan terlihat bahwa ada Setelah melakukan analisa untuk mencari tata
perubahan pada aliran bahan yang dihasilkan letak usulan, terlihat bahwa ada perubahan pada
lebih baik dari layout sebelumnya. Karena aliran bahan yang dihasilkan lebih baik dari tata
perubahan pada tata letak bagian proses (A) letak sebelumnya. Karena perubahan pada tata
bahan baku didekatkan langsung dengan letak bagian proses (A) bahan baku didekatkan
bagian proses (B) perebusan dan bagian proses langsung dengan bagian proses (B) perebusan
(C) penggilingan didekatkan langsung dengan dan bagian proses (C) penggilingan didekatkan
proses bagian (D) pencucian. Perpindahan langsung dengan proses bagian (D) pencucian.
terlihat juga di proses bagian (D) pencucian Perpindahan terlihat juga di proses bagian (D)
yang didekatkan langsung ke bagian proses (E) pencucian yang didekatkan langsung ke bagian
penirisan. Pada bagian proses juga ditambahkan proses (E) penirisan 1 dan perubahan terlihat di
alat pengukut temperatur untuk mengukur bagian proses (I) rak yang dinilai lebih efektif.
kelembaban sehingga bahan baku bisa dikontrol Biaya pemindahan bahan menjadi sebesar Rp
agar tidak berubah menjadi kecambah dan 673.087,62 per hari dan Rp 17.500.278 per
tumbuh jamur. bulan untuk sekali proses produksi tempe,
Total pada momen perpindahan dari analisa tata mengalami penurunan sebesar 0,62% per bulan
letak usulan adalah sebesar 1271,87m /hari dari jumlah biaya pemindahan bahan pada tata
dengan OMH Ongkos Material Handling letak usulan dan menghasilkan biaya OMH per
sebesar Rp 673.087,62 per hari. Sedangkan total meternya sebesar Rp 529,21 per
momen perpindahan dalam waktu sebulan meter.memungkinkan penelitian ini menjadi
sebesar 33068,62 m /bulan dengan (OMH) tepat guna dan bisa dikembangkan lebih baik
Ongkos Material Handling sebesar Rp lagi.
17.500.278 per bulan. Jarak tempuh antar Untuk saran yang akan dilakukan :
proses produksi dan frekuensi perpindahan 1. UMKM ini dapat menerapkan hasil dari
bahan pada tata letak usulan dapat dilihat pada penelitian untuk memperpendek jarak pada
tabel 2: perpindahan material dan meminimumkan
ongkos material handling pada lantai
Tabel 2. Jarak Material Handling pada Tata Letak produksi
usulan 2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan
untuk menganalisa biaya yang digunakan
untuk perbaikan tata letak fasilitas.

5. Daftar Pustaka
[1]Amalia, Rizki., Ariyani, Luthfina., Noor.
Muhammad., Perancangan Ulang Tata Letak
Fasilitas Industri Tahu dengan Algoritma
Blocplan Di UD. Pintu Air, Jurnal
Teknologi Agro-Industri, Volume 4 Nomor
2, November 2017.
[2]Aryadipura, Noval Dwi., Rusindiyanto.,
Purnamawaty, Erlina., Usulan Perancangan
Ulang Tata Letak Gudang Produk Jadi Dan
Bahan Baku Dengan Metode Shared Storage
Di PT. Temprina Media Grafika Surabaya,
4. Kesimpulan dan Saran Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi,
Volume 02, Nomor 01, Tahun 2021.
Biaya pada perpindahan bahan (Material [3]Camerawati, Febriani Lenshi., Handoyo.,
Handling) pada tata letak awal pada lantai Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas
produksi tempe di yang berletak di Kecamatan Gudang Bahan Baku Dengan Metode
Gayamsari, Kota Semarang. Sebesar Rp Systematic Layout Planning Di Inka Multi
681.558,68 per hari dan Rp 17.720.525,68 per Solusi, Jurnal Manajemen Industri dan
bulan sedangkan untuk biaya OMH per meter Teknologi, Volume 02, Nomor 03 Tahun
sebesar Rp 348,81 per meter 2021.

126
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International License Industrial Engineering Department University of Muhammadiyah Gresik, East Java, Indonesia
MATRIK : Jurnal Manajemen & Teknik Industri – Produksi p-ISSN: 1693-5128, e-ISSN : 2621-8933
Volume XXII, No 2, Maret 2022, Halaman 121-128 doi: 10.350587/Matrik v22i2.2741

[4]Daya. Moch Adi., Sitania, Farida Djumiati., Output Produksi, Jurnal Teknik Industri,
Profita, Anggriani., Perancangan Ulang (Re- Volume 19, Nomor 2 Agustus, Tahun 2018.
layout) Tata Letak Fasilitas Produksi [13]Nurainun, Tengku., Sulistyawan, Arif.,
Dengan Metode Blocplan (Studi Kasus: Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas
UKM Roti Rizki, Bontang), PERFORMA : Pada Sistem Produksi Flow Shop (Studi
Media Ilmiah Teknik Industri, Volume 17, Kasus PT. Xxx Pekanbaru), Seminar
Nomor 2, Tahun 2018. Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi
[5]Devianti, Sri., Kunhadi, Dedy., Frastian, dan Industri (SNTIKI) 8 Pekanbaru, 9
Johan., Perancangan Tata Letak Fasilitas November 2016.
Indutri Galangan Kapal Di Lamongan, [14]Purnomo, Hari., Perencanaan dan
MATRIK : Jurnal Manajemen & Teknik Perencanaan Fasilitas. Yogyakarta: Graha
Industri – Produksi, Volume XIV, Nomor 2 Ilmu, 2004.
Maret, Tahun 2014. [15]Pramesti, Maulina., Subagyo, Heru Santoso
[6]Fajrah, Nofriani., Syarifudin, Mahmud., Hadi., Aprilia, Anisa., Perencanaan Ulang
Perancangan Layout Fasilitas Fabrikasi Tata Letak Fasilitas Produksi Keripik
Komponen Vessel Pada PT PMP, MATRIK Nangka Dan Usulan Keselamatan Kesehatan
: Jurnal Manajemen & Teknik Industri – Kerja (Studi Kasus Di Umkm Duta Fruit
Produksi, Volume XX, Nomor 2 Maret, Chips, Kabupaten Malang),
Tahun 2020. AGRISOCIONOMICS Jurnal Sosial
[7]Hidayatullah, Syarifudin., Usulan Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Volume
Perancangan Ulang Tataletak Pada 3, Nomor 2 November, Tahun 2019.
Fasilitas Produksi Di UD. Rizky Dengan [16]Siska, Merry., Sabri, Fachrul., Perancangan
Menggunakan Metode From To Chart Dan Ulang Tata Letak Pabrik Vulkanisir Ban,
Activity Relationship Chart, Skripsi, Seminar Nasional Teknologi Informasi,
Fakultas Teknik, Unisbank Semarang, 2020. Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 8
[8]Hidayat, Togik., Utomo, Muchammad Pekanbaru, 9 November 2016.
Chandra Cahyo., Optimasi Produksi [17]Wignjosoebroto, Sritomo., Tata Letak
Tunggak Jati Melalui Rancangan Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan, Edisi
Fasilitas Produksi, MATRIK : Jurnal Ketiga, Cetakan Keempat. Penerbit Guna
Manajemen & Teknik Industri – Produksi, Widya. Surabaya, 2009.
Volume XX, Nomor 2 Maret, Tahun 2020. [18]Zaenuri, Muhammad., Evaluasi
[9]Indrianti, Devi Hayu., Nursanti, Ellysa., A, S Perancangan Tata Letak Gudang
T Salmia L, Perancangan Ulang Tata Letak Menggunakan Metode Shared Storage Di
Mesin – Mesin Produksi Di PT. Surya Bumi PT . International Premium Pratama
Kartika, Jurnal Teknologi dan Manajemen Surabaya, MATRIK : Jurnal Manajemen &
Industri, Volume 2 Nomor 2 Agustus, Tahun Teknik Industri – Produksi, Volume XV,
2016. Nomor 2 Maret, Tahun 2015.
[10]Irawan, Dede., Evaluasi Lay Out Proses
Produksi Dengan Pendekatan Group
Technology Di PT. Haswin Hijau Perkasa
Gresik, MATRIK : Jurnal Manajemen &
Teknik Industri – Produksi, Volume XVI,
Nomor 2 Maret, Tahun 2016.
[11]Irmanto, Intan Nurhaliza., Darmawan, M
Indra., Ningsih, Yuliana., Perancangan
Ulang Tata Letak Fasilitas Pabrik Dalam
Upaya Efisiensi Material Handling Di UD.
Donesi, Jurnal Teknologi Pertanian
Andalas Volume 25, Nomor 1 Maret, Tahun
2021.
[12]Murnawan, Hery., Wati, Putu Eka Dewi
Karunia., Perancangan Ulang Fasilitas Dan
Ruang Produksi Untuk Meningkatkan

127
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International License Industrial Engineering Department University of Muhammadiyah Gresik, East Java, Indonesia
Prihastono & Ekoanindiyo/MATRIK. Vol.XXII, No. 2, Maret 2022, Hal 121-128

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

128
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International License Industrial Engineering Department University of Muhammadiyah Gresik, East Java, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai