Anda di halaman 1dari 24

1.

HADIST TENTANG PRODUKSI


Setiawan
Produksi merupakan suatu kegiatan dalam menghasilkan dan menciptakan barang dan jasa
untuk kebutuhan hidup manusia.

‫ َخْيًرا ِم ْن َأ ْن يَْأ ُك َل ِم ْن َع َم ِل‬،‫ط‬ُّ َ‫َأح ٌد طَ َع ًاما ق‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ


َ ‫«ما َأ َك َل‬ َ :‫ قَ َال‬،‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ َع ْن َر ُسول اللَّه‬،ُ‫َع ِن امل ْق َدام َرض َي اللَّهُ َعْنه‬
)‫»(رَواهُ الْبُ َخا ِرى‬ ِِ ِ َّ ‫ َوِإ َّن نَيِب َّ اللَّ ِه َد ُاوَد َعلَْي ِه‬،‫يَ ِد ِه‬
َ ‫ َكا َن يَْأ ُك ُل م ْن َع َم ِل يَده‬،‫السالَ ُم‬
Artinya: "Dari Miqdam RA dari Rasul SAW ia bersabda: tidaklah seseorang mengkonsumsi
makanan hasil kerja (produksi)nya sendiri dan sesungguhnya Nabi Dawud AS mengkonsumsi
dari hasil kerjanya sendiri" (HR. al-Bukhari).
. Shahih Muslim Kitab Al-Buyu’ Bab Kira’a Al-Ardhi No. 154411

‫َﺤﯿَﻰ ﺑْﻦ ِ َأﻲِﺑ َﻛﺜِﯿ ِﺮ ٍ َﻋﻦ ْ َأﻲِﺑ َﺳﻠَ َﻤﺔ َ ﺑْﻦ ِ َﻋْﺒﺪ‬ ِ
ْ ‫َ َﺣ ﱠﺪ َﺛﻨَﺎ َﺣ َﺴﻦ ُ ﺑْﻦ ُ َﻋﻠﻲ ﱟ اﺤْﻟُْﻠ َﻮاﻲِﻧ ﱡ َﺣ ﱠﺪ َﺛﻨَﺎ َأﺑُﻮ َﺗ ْﻮﺑَﺔ َ َﺣ ﱠﺪ َﺛﻨَﺎ ُﻣ َﻌﺎ ِوﯾَﺔ ُ َﻋﻦ ْ ﯾ‬
‫ﻢﻣﻦ ْ َﻛﺎﻧَﺖ ْ ﻟَﮫ ُ َْأرضٌ َﻓْﻠﯿ َْﺰَر ْﻋﮭَﺎ َأو ْ ﻟِﯿ َْﻤﻨَ ْﺤﮭَﺎ‬
َ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲ ﱠ ُ َﻋﻠَ ْﯿﮫ ِ َو َﺳﻠﱠ‬ َ ِ ‫ُ اﻟﱠﺮﻤْﺣ َﻦ ِ َﻋﻦ ْ َأﻲِﺑ ھَُﺮﯾَْﺮة َ ﻗَﺎل َ ﻗَﺎل َ َر ُﺳﻮل ُ ﷲ ﱠ‬
‫ﺿﮫ‬ ِ ‫َأﺧﺎه ُ ﻓَِﺈن ْ َأ َﻓْﻠﯿ‬
َ ‫ُﻤﺴﻚ ْ َْأر‬
ْ ‫ﻰَﺑ‬ َ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali Al Hulwani] telah menceritakan
kepada kami [Abu Taubah] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] dari
[Yahya bin Abi Katsair] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu
Hurairah] dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa memiliki sebidang tanah, hendaklah ia menanaminya, atau
memberikannya kepada saudaranya (supaya menanaminya), Namun jika ia tidak
mau, hendaklah ia menjaganya".

2. HADIST TENTANG DISTRIBUSI

Tri Budi Yarti

A. Pengertian distribusi

Menurut para ahli distribusi adalah kegiatan penyluran barang dan jasa yang dibuat
dari produsen ke konsumen agar tersebar luas. Kegiatan distribusi berfungsi
mendekatkan produsen dengan konsumen sehingga barang atau jasa dari seluruh
Indonesia atau luar indonesiia bias mendapatkan barang dan jasa tersebut.

1. Prinsip distribusi
Adapun prinsip distribusi adalh peningkatan dan pembagian hasil
kekayaan agar sirkulasi kekayaan dapat ditingkatkan, yang mengarah pada
pembagian kekayaan yang merata diberbagai klangan masyarakat yang
berbeda yang tidak hanya bergfokus pada beberapa golongan tertentu.

2. Macam – macam distribusi


Adapun distribusi itu sendiri terdapat berbagai jenisnya yakni
sedekah,zakat, dan lain lainya. Sebagai mana Rosululloh bersabda :
) ‫ من احتكر فهو خاطئ ( رواه مسلم‬:‫ قال رسول اهلل صلي عليه وسلم‬:‫عن معمر قال‬

Artinya : dari ma’mari berkata ‘rosululloh Saw bersabda : “


barang siapa yang menimbun harta maka ia bersalah”. [ HR.
Muslim ]
Hadist nabi
a. Sedekah
Rosululloh SAW bersabda :
‫ من احتكر فهو خاطئ ( رواح‬: ‫عن معمر قال قال رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم‬
) ‫مسلم‬

Artinya : “ tidak ada satu haripun ketika seorang hamba melewati paginya
kecuali kan turun dua malaikat kepadanya, lalu salah satunya berdoa,
yaalloh, berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya.
Sedangkan yang satunya lagi berdoa, yalloh berikanlah kehancuran kepada
orang yang menahan hartanya. ( HR. Bukhari)

b. Zakat
Rosululloh Saw bersabda :

,‫ما من يوم يصبح العباد فيه اال ملكان ينزالن فيقول احدهما االلهم اعط منفقا خلقا‬
‫ويقول االخر اللهم اعط ممسكا تلقا‬

Artinya : ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah dan
bahwa aku adalah utusan alllah. Apabila mereka mau menuruti ajakanmu
itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa allah SWT mewajibkan sholat
lima waktu , apabila mereka telah menaatinya maka beritahukanlah kepada
mereka bahwa allah mewajibkan zakat yang dipungut dari orang orang kaya
dan sedekahkanlah kepada orang orang miskin.
( HR. Bukhari & Muslim).
c. Menafkahkan harta
Dalam al-quran surah al –imran ayat 92 disebutkan :
‫لن تنالو البر حتى تنفقوا مما تحبون وما تنفقوا من شيئ فان اهلل به عليم‬

Artinya : “kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan ( yang


sempurna),sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.
Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya allah mengetahuinya.
3. HADIST TENTANG JUAL BELI

Dina Agustia Ningsih

A. Pengertian jual beli


Jual-beli atau perdagangan dalam bahasa arab sering disebut dengan kata al-
bay’u (‫)البيع‬, al-tijarah. Sedangkan jual beli menurut istilah adalah pertukaran harta
dengan harta untuk keperluan pengelolaan yang disertai dengan lafal ijab dan kabul
menurut tata aturan yang ditentukan dalam syariat Islam.
B. Dasar hukum jual beli
Adapun dasar disyariatkannya jual beli sebagai berikut:

 Al-Qur’an

 Hadits Rasulullah saw

 Ijmak
C. Rukun jual beli

Rukun Jual beli adalah ketentuan yang wajib ada dalam transaksi jual beli. Jika
tidak terpenuhi, maka jual beli tidak sah. Mayoritas ulama menyatakan bahwa rukun
jual beli ada empat yaitu:

1. Penjual dan pembeli (aqidain).


2. Barang yang diperjual belikan (ma’qud alaih).
3. Alat nilai tukar pengganti
4. Ucapan serah terima antara penjual dan pembeli (ijab kabul).
D. Syarat sah akad jual beli

Selain rukun, setidaknya ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi akad jual
beli dalam Islam. Ketiga syarat tersebut antara lain.

1. Keikhlasan Penjual dan Pembeli


2. Penjual dan Pembeli Memenuhi Syarat
3. Halal

E. Macam-macam Akad Jual Beli


Akad yang dilakukan dalam kegiatan ekonomi syariah terdiri dari berbagai macam.
Berikut macam-macam akad jual beli yang sesuai dengan syariat Islam.

1. Musyarakah
2. Wadi’ah
3. Wakalah
4. Kafalah
5. Qardh
6. Hawalah
7. Rahn
8. Ijarah
9. Mudharabah
10. Istishna’
11. Murabahah
12. Salam.

F. Hadist dan Ayat Alquran tentang Jual Beli

Hadist dan Ayat Alquran tentang Jual Beli dan Larangan Menjual Barang
Haram

ِ َ‫الش ي ط‬ ِ ‫واَألز الَ م ِر ج‬ ِ ِ


‫ان‬ ْ َّ ‫س م ْن َع َم ِل‬
ٌ ْ ُ ْ ‫اب‬ َ ْ‫آم ُن ْو ا ِإمَّنَا اخْلَ ْم ُر َو الْ َم ْي س ُر واَألن‬
ُ ‫ص‬ َ ‫يَآيُّ َه االَّذ يْ َن‬
ِ ِ َ‫ف‬
‫ – املائدة‬. ‫ح ْو َن‬ ُ ‫اج تَن ُب ْو هُ لَ َع لَّ ُك ْم تُ ْف ل‬
ْ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras (khamar),
berjudi (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan,” (QS Al-Ma’idah: 90).

Ayat Alquran tentang Jual Beli yang Tidak Boleh Mengganggu Ibadah

ِ ِ ِ َّ
َ ‫الد ُك ْم َع ْن ذ ْك ِر اللَّ ِه َو َم ْن َي ْف َع ْل ذَ ل‬
‫ك‬ ُ ‫آم نُوا ال ُت ْل ِه ُك ْم َْأم َو الُ ُك ْم َو ال َْأو‬ َ ‫يَا َأيُّ َه ا ال ذ‬
َ ‫ين‬
‫ون‬ ِ ‫ك ه م اخْل‬
َ ‫اس ُر‬ ‫ِئ‬
َ ُ ُ َ َ‫فَُأول‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka
mereka itulah orang-orang yang rugi,” (QS Al Munafiqun: 9).

Hadits tentang Perselisihan Penjual dan Pembeli

‫ ( ِإذَ ا‬: ‫ول‬


ُ ‫َّه صلى اهلل عليه وسلم َي ُق‬ ِ ‫ول اَلل‬
َ ‫ت َر ُس‬ ِ َ َ‫ود رضي اهلل عنه ق‬ ٍ ‫ع ن اِب ِن م س ع‬
ُ ‫ مَس ْع‬: ‫ال‬ ُْ َ ْ َْ
ِ ِ ِّ َ‫ب ا‬ ِ ِ ِ
ُ‫لس ْل َع ة َْأو َي تَتَ َار َك ان ) َر َو اه‬ ُّ ‫ول َر‬
ُ ‫ فَالْ َق ْو ُل َم ا َي ُق‬,‫س َب ْي َن ُه َم ا َب ِّي نَ ٌة‬
َ ‫ف اَلْ ُم تَبَاي َع ان لَْي‬
َ َ‫ا ْخ َت ل‬
‫َّحهُ اَحْلَ اكِ ُم‬
َ ‫صح‬َ ‫ َو‬,‫اَخْلَ ْم َس ُة‬
Ibnu Mas’ud RA berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila dua
orang yang berjual beli berselisih, sedang di antara mereka tidak ada keterangan yang
jelas, maka perkataan yang benar ialah apa yang dikatakan oleh pemilik barang atau
mereka membatalkan transaksi,” (HR Imam yang Lima).

Hadist tentang Jual Beli dan Barang yang Diperjualbelikan

;ْ ;‫; لَ; َع; َن; ا;هللُ; ا;لْ; َ;;ي ُه; ْ;و; َد; ُح; ِّر; َم‬:;‫ص;لَّ;ى; ا;هللُ; َع;لَ; ْي; ِه; َ;و; َس;لَّ; َم; قَ;ا; َ;ل‬
ُّ ;‫ت; َع;لَ; ْي; ِه; ُم; ا;ل‬
;‫ش; ُح; ْ;و; ُم; َ;ف بَ;ا;عُ; ْ;و; َه;ا; َو‬ َ ;‫س; َأ َّن; ا;ل;نَّ;بِ; َي‬
;ٍ ;‫َع; ِن; ا;بْ; ِن; َع; بَّ;ا‬
;‫; –; ر;و;ا;ه; أح;م;د; و; أب;و; د;ا;و;د‬.;ُ‫َأ َك;لُ; ْ;و; َأثْ; َم;ا;نِ; َه;ا; َ;و;ِإ َّن; ا;هللَ; ِإ َذ;ا; َح; َّر; َم; َع;لَ;ى; َ;ق ْ;و;ٍ;م; َأ ْك; َل; َش; ْي;;ٍئ َح; َّر; َم; َع;لَ; ْي; ِه; ْم; ثَ; َم; نَ;ه‬

Dari Ibnu Abbas, Nabi SAW bersabda: “Allah melaknat orang-orang Yahudi, karean
telah diharamkan kepada mereka lemak-lemak (bangkai) namun mereka menjualnya
dan memakan hasil penjualannya. Sesungguhnya Allah jika mengharamkan kepada
suatu kaum memakan sesuatu, maka haram pula hasil penjualannya,” (HR Ahmad dan
Abu Dawud).

Hadits tentang Jual Beli yang Mabrur


ِّ ;‫ص; ُد; ْ;و; ُق; ا;َأل ِم; ْي; ُن; َم; َع; ا;ل;نَّ;بِ; ِّ;;ي ْي; َن; َ;و;ل‬
;‫ص; ِّد; يْ; ِق; ْي; َن‬ َّ ;‫; ا;ل;تَّ;ا; ِ;ج; ُر; ا;ل‬:;‫ص;لَّ;ى; ا;هللُ; َع;لَ; ْي; ِه; َ;و; َس;لَّ; َم; قَ;ا; َ;ل‬ ٍ ِ
َ ;‫َع; ْن; َأبِ;ى; َس;ع; ْي;د; َع; ِن; ا;ل;نَّ;بِ; ِّي‬
‫َ;و;ا;ل; ُّش; َه; َد;ا; ِء; –; ر;و;ا;ه; ا;ل;ت;ر;م;ذ;ى‬
Dari Abi Sa’id, dari Nabi Muhammad SAW  bersabda: “Pedagang yang jujur dan
terpercaya bersama para Nabi, orang-orang yang jujur dan syuhada,” (HR Tirmidzi)

Itulah beberapa ayat Alquran tentang jual beli yang bisa menjadi inspirasi bagi orang
yang hendak melaksanakan transaksi yang sesuai dengan syariat Islam.

4. HADIST TENTANG RIBA

NUR ISNI

A. Pengertian riba

Pengertian riba adalah sebuah ketentuan nilai tambahan dengan melebihkan


jumlah nominal pinjaman saat dilakukan pelunasan, Riba yang mungkin sudah tidak
asing lagi di telinga Anda. Dalam transaksi jual beli, tentu sebagai seorang penjual
mengharapkan adanya keuntungan maksimal. Namun, jika jumlahnya melebihi batas,
maka akan menjadi haram hukumnya.

B. Hukum riba
Riba adalah salah satu hal yang sangat dilarang pada agama Islam. Di dalam
Al-Qur'an dan Hadist sudah ditetapkan bahwa dasar hukum riba jelas diharamkan.
Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Islam dengan tegas melarang umatnya untuk melakukan transaksi jual-beli dan hutang
piutang jika di dalamnya mengandung riba
C. Macam-macam riba
1. Riba Fadhl
Riba adalah kegiatan transaksi jual beli maupun pertukaran barang-barang yang
menghasilkan riba, namun dengan jumlah atau takaran berbeda. .

2. Riba Yad
Pada jenis ini, riba adalah hasil transaksi jual-beli dan juga penukaran barang yang
menghasilkan riba maupun non ribawi. Namun, waktu penerimaan serah terima
kedua barang tersebut mengalami penundaan.

3. Riba Nasi'ah
Riba adalah kelebihan yang didapatkan dari proses transaksi jual-beli dengan
jangka waktu tertentu. Adapun transaksi tersebut menggunakan dua jenis barang
yang sama, namun terdapat waktu penangguhan dalam pembayarannya.
4. Riba Qardh
Pada jenis qardh, riba adalah tambahan nilai yang dihasilkan akibat dilakukannya
pengembalian pokok utang dengan beberapa persyaratan dari pemberi utang.

5. Riba Jahilliyah
Riba adalah tambahan atau kelebihan jumlah pelunasan utang yang telah melebihi
pokok pinjaman. Biasanya, hal ini terjadi akibat peminjam tidak dapat
membayarnya dengan tepat waktu sesuai perjanjian.

D. Hadist tentang riba

1. Hadits Riwayat Muslim tentang Keterlibatan dalam Proses Riba

‫ب َوعُثْ َما ُن بْ ُن َأبِي َش ْيبَةَ قَالُوا َح َّد َثنَا ُه َش ْي ٌم‬


ٍ ‫اح َو ُز َه ْير بْ ُن َح ْر‬
ُ َّ ‫َح َّد َثنَا ُم َح َّم ُد بْ ُن‬
ِ َّ‫الصب‬
ِّ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم آكِ َل‬
‫الربَا‬ ِ ُ ‫ال لَعن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ َ َ‫الز َب ْي ِر َع ْن َجابِ ٍر ق‬
ُّ ‫َأ ْخَب َرنَا َأبُو‬
ِ ‫ومْؤ كِلَه و َكاتِبه و َش‬
َ َ‫اه َديْ ِه َوق‬
ٌ‫ال ُه ْم َس َواء‬ َ َُ َ ُ ُ َ
Artinya :
Dalam salah satu hadis Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam
bersabda: “Dari Jabir Ra. ia berkata: “Rasulullah salallahu ‘alaihi
wassalam telah melaknat orang-orang yang memakan riba, orang yang
menjadi wakilnya (orang yang memberi makan hasil riba), orang yang
menuliskan, orang yang menyaksikannya, (dan selanjutnya), Nabi bersabda,
mereka itu semua sama saja.” (HR. Muslim).
2. Hadits Muttafaq Alaih tentang Riba Termasuk Dalam 7 Dosa Besar

ِ ‫الن ْف‬
‫س‬ ِّ ‫ َو‬،‫الش ْر ُك بِاللَّ ِه‬
َّ ‫ َو َق ْت ُل‬،‫الس ْح ُر‬ ِّ " ‫ال‬ َ َ‫ َو َما ُه َّن ق‬،‫ول اللَّ ِه‬ ِ ‫الس ْبع الْموبَِق‬
َ ‫ قَالُوا يَا َر ُس‬." ‫ات‬ ُ َ َّ ‫اجتَنبُوا‬
ِْ
ِ َ‫ف الْم ْحصن‬ ِ ‫الز ْح‬ ِ ِ ِ
‫ات‬ َ ُ ُ ‫ َوقَ ْذ‬،‫ف‬ َّ ‫َّولِّي َي ْو َم‬
َ ‫ َوالت‬،‫ َوَأ ْك ُل َمال الْيَت ِيم‬،‫الربَا‬ َ ‫الَّتي َح َّر َم اللَّهُ ِإالَّ بِال‬
ِّ ‫ َوَأ ْك ُل‬،ِّ‫ْحق‬
"‫ت‬ ِ َ‫ات الْغَافِال‬ ِ َ‫الْمْؤ ِمن‬
ُ

Artinya :

"Jauhi tujuh hal yang membinasakan! Para sahabat berkata, "Wahai,


Rasulullah! apakah itu? Beliau bersabda, "Syirik kepada Allah, sihir,
membunuh jiwa yang diharamkan Allah tanpa haq, memakan harta riba,
memakan harta anak yatim, lari dari medan perang dan menuduh wanita
beriman yang Ialai berzina" (HR. Muttafaq 'alaih). 

3. Hadits Riwayat Muslim tentang Tertolaknya Doa Pelaku Riba

َ ِ‫اب لِ َذل‬
‫ك‬ َ ‫ى بِال‬
ُ ‫ْح َر ِام فََأنَّى يُ ْستَ َج‬
ِ
َ ‫سهُ َح َر ٌام َوغُذ‬
ُ َ‫ب َو َمط َْع ُمهُ َح َر ٌام َو َم ْش َربُهُ َح َر ٌام َو َملْب‬
ِّ ‫ب يَا َر‬
ِّ ‫يَا َر‬
Artinya

Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” ‘Padahal, makanannya dari


barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari
yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah
Allah akan memperkenankan do’anya?’.” (HR. Muslim)

E. Cara Menghindari Riba


1. Memahami Bahaya dari Perbuatan Riba
Di dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat An-Nisa ayat 161, telah dijelaskan bahwa
Allah SWT akan memberikan ganjaran berupa siksaan yang pedih kepada orang-
orang pemakan hasil riba, karena uang tersebut diperoleh dengan cara tidak baik.
2. Memindahkan Tabungan ke Bank Syariah
Mengalihkan tabungan maupun kredit Anda ke bank syariah yang telah
memperoleh fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) dapat menjadi salah satu cara
menghindari riba. Pasalnya, dengan adanya peraturan sesuai syariat Islam, maka
sedikit kemungkinan akan terjadi riba.
3. Selalu Bersyukur
Umumnya, penyebab terjadi riba adalah kurangnya rasa syukur atas apa yang
telah dimiliki. Padahal, dengan menerapkan sifat selalu bersyukur akan
menghindari Anda terhadap keinginan hidup mewah dan konsumtif lewat
berhutang atau riba.

5. HADIST TENTANG GADAI

SYIFA TAZKIYYAH

A. Pengertian gadai
Menurut bahasa, gadai (rahn) berarti al-tsubut dan al-habs yaitu tetap,
kekalataupenahanan.
Sedangkan gadai atau Rahn menurut syariah adalah penyerahan harta benda
sebagai jaminan hutang, yang hak kepemilikannya dapat diambil alih ketika sulit
untuk menebusnya.

B. Landasan hukum Rahn ( Gadai )

1.      Al-Qur’an
Ayat Al-qur’an yang dapat dijadikan dasar hukum perjanjian gadai adalah QS.
Al-Baqarah ayat 283, diantaranya adalah :
‫ َو‬ ‫ِإ َذا‬ ‫ ُك ْنتُم‬ ‫ َع ٰلى‬ ‫ َس َف ٍر‬ ‫ َو‬ ‫َم‬ ِ ِ
ْ ‫ل‬ ‫تَج ُد ْوا‬ ‫ َكاتبًا‬ ‫فَ ِر ٰه ٌن‬ ٌ‫ضة‬
َ ‫َّم ْق ُب ْو‬

“jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang


penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang
berpiutang).”(QS. Al-Baqarah : 283)

Menurut ayat yang tertera diatas, bahwasannya Al-Qur’an memperbolehkan


adanya hukum akad gadai, dengan mengecualikan jika adanya unsur riba yang
terdapat didalamnya.

2.      Hadits
Yang menjadi landasan hukum atau dasar daripada akad Gadai (Rahn) selain
Al-Qur’an ialah beberapa hadits yang menjelaskan tentang akad Gadai sebagai
berikut:
a. Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

ٍ‫ود ٍّي طَ َع ًاما َوَرَهنَهُ ِد ْر ًعا ِم ْن َح ِديد‬


ِ ‫ول اللَّ ِه صلَّى اللَّهُ َعلَي ِه وسلَّم ِمن يه‬
َُ ْ َ َ َ ْ َ ْ ‫َع ْن َعاِئ َشةَ قَال‬
ُ ‫َت ا ْشَت َرى َر ُس‬
 “Rasulullah saw. pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan cara
menangguhkan pembayarannya, lalu beliau menyerahkan baju besi beliau sebagai
jaminan”. (shahih muslim)

b. Dari Abu Hurairah ra. Nabi SAW bersabda :

ِ ‫ ( اَل ي ْغلَ ُق اَ َّلرْهن ِمن‬:‫صلَّى اَللَّه علَي ِه وسلَّم‬- ‫ول اَللَّ ِه‬
ُ‫ َو َعلَْي ِه غُ ْرُمهُ ) َرَواه‬,ُ‫ لَهُ غُْن ُمه‬,ُ‫صاحبِ ِه اَلَّ ِذي َرَهنَه‬ َ ْ ُ َ َ ََ َْ ُ َ ُ ‫ال َر ُس‬
َ َ‫ ق‬:‫ال‬ َ َ‫َو َع ْنهُ ق‬
‫ظ ِع ْن َد َأبِي َد ُاو َد َوغَْي ِرِه ِإ ْر َسال‬ ٌ ‫ َوِر َجالهُ ثَِق‬,‫ْحاكِ ُم‬
َّ ‫ ِإاَّل‬.‫ات‬
َ ‫َأن اَل َْم ْح ُفو‬ ِ ‫اَلد‬
َ ‫ َوال‬,‫َّارقُطْن ُّي‬
َ
 “Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang
menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya.” (HR. Al-
Hakim, al-Daraquthni dan Ibnu Majah).

c. Nabi bersabda :

‫ب‬ ِّ ‫ َولَبَ ُن الد‬,‫ب بَِن َف َقتِ ِه ِإذَا َكا َن َم ْرُهونًا‬


ُ ‫َّر يُ ْش َر‬
ِ
ُ ‫الظَّ ْه ُر ُي ْرَك‬    ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
ِ ِ ‫رس‬    ‫ال‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ق‬    َ‫َأبِي ُه َرْي َرة‬    ‫عن‬
ِ َّ ِِ ِ
ُ‫الن َف َقة‬
َّ ‫ب‬ ُ ‫ َو َعلَى الذي َي ْرَك‬,‫بَن َف َقته ِإ َذا َكا َن َم ْرُهونًا‬
ُ ‫ب َويَ ْش َر‬
“Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan
menanggung biayanya dan binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya
dengan menanggung biayanya. Bagi yang menggunakan kendaraan dan memerah
susu wajib menyediakan biaya perawatan dan pemeliharaan”. (shahih muslim)
3. Ijma’
Berkaitan dengan pembolehan perjanjian gadai ini, jumhur ulama juga
berpendapat boleh dan mereka tidak pernah berselisih pendapat mengenai hal ini.
Jumhur ulama berpendapat bahwa disyari’atkan pada waktu tidak epergian maupun
pada waktu bepergian, berdasarkan kepada perbuatan Rasulullah Saw dalam hadits di
atas.

C. Rukun dan syarat Rahn

Demi keabsahan suatu perjanjian gadai yang dilakukan, ada beberapa


rukun dan syarat yang harus dipenuhi yaitu:

1.      Ijab Qabul (sighat)


2.      Orang yang bertransaksi (Aqid)
3.      Adanya barang yang digadaikan (Marhun)
4.      Hutang (Marhun Bih)

Barang yang tidak dapat digadaikan. Barang-barang tersebut antara lain:


1.      Barang milik Negara, seperti sepeda motor dinas, mesin tik kantor.
2.      Hewan yang hidup dan tanaman.
3.      Segala makanan dan benda yang mudah busuk.
4.      Barang yang karena ukurannya besar, tidak dapat disimpan dalam gadaian.
5.      Benda yang digadaikan oleh seseorang yang mabuk, atau tidak dapat memberikan
keterengan-keterangan tentang barang yang di gadaikan.

D. Memanfaatkan barang yang di gadaikan

Dalam memanfaatkan barang yang digadaikan, para ulama berbeda pendapat.


Jumhur Fuqaha berpendapat bahwa murtahin tidak boleh mengambil manfaat barang-
barang gadai tersebut, sekalipun rahin mengizinkannya, karena hal ini termasuk
kepada utang yang dapat menarik manfaat, sehingga bila dimanfaatkan termasuk riba.
Dan dari keempat pendapat imam pada dasarnya memanfaatkan barang gadai 
tidak diperbolehkan karena tindakan memanfaatkan barang gadai tak
ubahnya qiradh dan setiapqiradh yang mengalir manfaat adalah riba, sebagaimana
yang telah disabdakan oleh Nabi SAW:

‫ رواه الحارث ابن اسامة‬.‫ صلى اهلل عليه وسلم – كل قرض جر منفعة فهو ربا‬-‫قال رسول اهلل‬:‫و عن علي قال‬

Dari Ali, ia mengatakan bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Setiap


hutang(Pinjaman) yang menghasilkan manfaat adalah riba.” Hadis riwayat Harits bin
Abu Usamah.

E. Kegunaan gadai
Kegunaan gadai ialah memberi kewenangan kepada penggadai melakukan
penjualan barang gadaian ketika diperlukan untuk pelunasan wajib hutang pegadai.
Apabila pegadai menolak melakukannya, yakni tuntutan penggadai untuk menjual
barang gadaian, hakim segera menetapkan keputusan membayar hutang atau menjual
barang gadaian.

F. Ikatan Gadai, Pembatalan, dan berakhirnya Gadai

1.      Ikatan Gadai
Gadai adalah akad yang mengandung unsur ibadah sunnah yang memerlukan
qabul sehingga akad gadai tidak akan mengikat, kecuali diadakannya serah terima
sama seperti hibah dan akad pinjam meminjam utang. Oleh karena itu, pegadai berhak
membatalkan akad gadai sebelum serah terima barang gadaian dilakukan, sedangkan
pascaserah terima barang akad gadai menjadi mengikat (wajib ditepati).

Bagi penggadai sendiri, akad gadai tidak mengikat haknya dalam situasi
apapun. Dia berhak membatalkan akad gadai kapan pun dia menghendaki, karena
kebaikan gadai bagi dirinya terletak didalam serah terima barang gadaian.
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Daruquthni dan Hakim, dari Abi
Hurairah bahwa Nabi saw Bersabda:

( ُ‫ َو َعلَْي ِه غُْرُمه‬,ُ‫ لَهُ غُْن ُمه‬,ُ‫احبِ ِه اَلَّ ِذي َرَهنَه‬


ِ ‫َأن ) اَل ي ْغلَق اَ َّلرهن ِمن ص‬
َ ْ ُْ ُ َ َّ ‫ ِإاَّل‬.‫ات‬ ِ ِ
ٌ ‫ َوِر َجالهُ ث َق‬,‫ َواحْلَاك ُم‬,ُّ ‫َّارقُطْيِن‬َ ‫َرَواهُ اَلد‬
‫اَلْ َم ْح ُفو َظ ِعْن َد َأيِب َد ُاوَد َو َغرْيِِه ِإ ْر َسال‬
 “Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang
menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya.” (HR. Al-
Hakim, al-Daraquthni dan Ibnu Majah).

2.      Tindak Lanjut Terhadap Barang Gadaian


Ketika akad gadai telah mengikat yang ditandai dengan serah terimahnya
barang gadaian, barang gadaian yang bergerak berpindah tangan kepada pegadai
untuk memastikan adanya jaminan. Kekuasaan penggadai terhadap barang gadaian
tidak akan pernah hilang, kecuali memberi kewenangan pegadai untuk memanfaatkan
barang yang digadaikan tersebut.

3.      Berakhirnya Ikatan Akad Gadai


Ikatan  akad gadai dalam pandangan syara’ berakhir atau habis masanya
dengan berbagai hal sebagai berikut.

a.       Pembatalan akad gadai dari pihak penggadai walaupun tanpa adanya restu dari
pihak pegadai, dikarenakan hak gadai adalah milik penggadai, sedangkan gadai dari
jalur penggadai bersifat tidak mengikat.
b.      Adanya pelunasan semua hutang.
c.       Binasa atau rusaknya barang gadaian karena akad gadai akan berakhir karena
hilangnya objek akad atau tersia-sianya barang gadaian.
d.      Barang gadaian berubah menjadi barang yang tidak lagi berharga, yakni sesuatu
yang tidak mubah untuk diambil kemanfaatannya. Sebagaimana contoh barang
gadaian berupa perasan anggur, yang berubah menjadi arak ketika sebelum jatuh
tempo pelunasan, maka akad gadai menjadi batal seketika bersamaan dengan
berubahnya barang gadaian itu.

G. Penyelesaian Gadai
Untuk menjaga supaya tidak ada pihak yang dirugikan, dalam gadai tidak
boleh diadakan syarat-syarat, misalkan ketika akad gadai diucapkan,
“Apabila rahin (penggadai) tidak mampu melunasi hutangnya hingga waktu yang
telah ditentukan, maka Marhun(barang yang digadaikan) menjadi
milik murtahin (orang yang menerima gadai) sebagai pembayaran utang”, sebab ada
kemungkinan pada waktu pembayaran yang telah ditentukan untuk membayar utang
harga marhun akan lebih kecil daripada utang rahinyang harus dibayar, yang
mengakibatkan ruginya pihak murtahin. Sebaliknya ada kemungkinan juga
harga marhun pada waktu pembayaran yang telah ditentukan akan lebih besar
jumlahnya daripada utang yang harus dibayar, yang akibatnya akan merugikan
pihakrahin.
Apabila syarat seperti di atas diadakan dalam akad gadai, maka akad gadai itu sah,
tetapi syarat-syaratnya batal dan tidak perlu diperhatikan.
Apabila pada waktu pembayaran yang telah ditentukan rahin belum dapat
membayar utangnya, hak murtahin adalah menjual marhun, pembelinya
boleh murtahinsendiri atau yang lainnya, tetapi dengan harga yang umum yang
berlaku pada waktu itu dari penjualan marhun tersebut. Hak murtahin hanyalah
sebesar piutangnya, dengan akibat apabila harga penjualan marhun lebih besar dari
jumlah hutang, sisanya dikembalikan kepada rahin. Apabila sebaliknya, harga
penjualan marhun kurang dari jumlah utang, rahinmasih menanggung pembayaran
keduanya.

6. HADIST TENTANG PENJUAL JASA DAN SEWA MENYEWA

TAUFIK FIRDAUS

Hukum Pinjam Meminjam dalam Islam:


Hukum Pinjam Meminjam
Menurut Syekh Abu Bakar Jabir al Jaza'iri hukum pinjam meminjam atau 'Ariyah adalah
disyariatkan. Ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Maidah ayat 2:

ِ ‫ان ۚ َو َّات ُقوا اللَّهَ ۖ ِإ َّن اللَّهَ َش ِدي ُد ال ِْع َق‬


‫اب‬ ِ ‫الت ْقو ٰى ۖ واَل َتعاونُوا َعلَى اِإْل ثْ ِم والْع ْدو‬
َ ُ َ
ِ
َ َ َ َ َّ ‫وََت َع َاونُوا َعلَى الْب ِّر َو‬

"Dan tolong-menolong lah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh,
Allah sangat berat siksa-Nya.
Diriwayatkan dalam hadits Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam bersabda:

ِ
ِ‫َأخ ْيه‬ ِ ‫فى َع ْو ِن اْ َلع ْب ِد َما َكا َن اْ َلع ْب ُد‬
‫فى َع ْو ِن‬ ِ ُ‫َو اهلل‬

"Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya".
Kemudian, hukum pinjam meminjam bisa menjadi wajib apabila orang yang meminjam itu
sangat memerlukannya. Contohnya, seperti meminjam pisau untuk memotong kambing yang
mendekati mati atau pakaian untuk menutup aurat.
Namun, hukum pinjam meminjam bisa menjadi haram ketika seseorang melakukan kegiatan
tersebut untuk hal-hal yang dilarang. Contohnya adalah meminjam pisau
untuk membunuh orang.

7. HADIST TENTANG KEWIRAUSAHAAN

IKE NURHIDAYAH

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata wirausaha merupakan gabungan dari
dua kata yang masing-masing memiliki arti, wira dapat diartikan sebagai pahlawan atau laki-laki,
sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk
mencapai suatu maksud.
Maka kata wirausaha, dapat diartikan sebagai seorang yang melakukan sesuatu dengan segala
kemampuannya untuk mencapai maksud tertentu. Sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris,
kata entrepreneurship sendiri berasal dari kata berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang memiliki
arti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Sementara itu, pengertian kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menentukan,
mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik agar
memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan.

Ada banyak hadist yang menjelaskan tentang kewirausahaan atau tentang usaha bisnis
seseoorang dan juga menjelaskan tentang apa saja bagian-bagian yang harus di penuhi dan dimiliki
bagi seorang pengusaha.

‫ب ال ُْمْؤ ِم َن‬
ُّ ‫صلَى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َّن اهللَ يُ ِح‬ ِ
َ ‫ال َر ُس ْو ُل هلل‬ َ َ‫اص ْم بْ ِن عَُب ْي ِد اهلل َع ْن َسالِ ْم َع ْن َأبِْي ِه ق‬
َ َ‫ال ق‬ ِ ‫َعن َع‬
ْ
)‫ف (أخرجه البيهقى‬ َ ‫ال ُْم ْحتَ ِر‬
Artinya:
“Dari ‘Ashim Ibn ‘Ubaidillah dari Salim dari ayahnya, Ia berkata bahwa Rasulullah
Saw. Bersabda: “Sesungguhnya Allah menykai orang mukmin yang berkarya.”(H. R. Al-
Baihaqi).
Berdasarkan hadits di atas dapat disebutkan bahwa berwirausaha merupakan kemampuan
dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan
inovasi.
Kreatifitas adalah mampu menangkap dan menciptakan peluang-peluang bisnis yang bisa
dikembangkan. Di tengah persaingan bisnis yang ketat sekalipun seorang wirausaha tetap mampu
menangkap dan menciptakan peluang baru untuk berbisnis, sehingga ia tidak pernah khawatir
kehabisan lahan.
Sedangkan inovasi adalah mampu melakukan pembaruan-pembaruan dalam menangani bisnis
yang digelutinya, sehingga bisnis yang dilakukannya tidak pernah usang dan selalu dapat mengikuti
perkembangan zaman. Sifat inovatif ini akan mendorong bangkitnya kembali kegairahan untuk
meraih kemajuan dalam berbisnis.
Jadi orang yang berkarya akan memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak dengan
kreatifitas dan inovasinya untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya.

‫ ما امكل أحدطعاماقط خيرا من أن يأكل من‬: ‫عن المدام بن معد يكربارضى اهلل عن النبى صلى اهلل عليه وسلم‬
)‫البخاريز‬ ‫ (رواه‬.‫ وان نبي اهلل داود عليه السالم كان يأكل عمل يده‬,‫عمل يده‬
Artinya :
Dari miqdam bin ma’dikarib RA: Nabi Saw Bersabda: Tidak ada makanan yang lebih
baik dari seseorang kecuali makanan yang ia peroleh dari uang hasil keringatnya sendiri. Nabi Allah,
Daud AS, makan dari hasil keringatnya sendiri. ( H.R. Al-Bukhari).
Contoh dari “al-mukmin al-muhtarif” ditampakkan oleh generasi sahabat Rasulullah saw.
Dan para imam. Abdurrahman bin Auf, melalui kelihaiannya membaca peluang yang ada, bahkan
berhasil menyingkirkan peran para pengusaha Yahudi sebagai pelaku ekonomi utama di Madinah saat
itu.
Utsman bin Affan dengan usaha dagangnya (bahan pakaian) membesar hingga menjadi
sebuah konglomerasi usaha yang membawa banyak kebaikan bagi umat Islam di madinah. Imam Abu
Hanifah, selain sibuk mengurus umat dan menjaga syariat juga seorang pedagang bahan pakaian yang
amat jujur dan berhasil.
Yang mana di jelaskan didalam surah At-Taubah ayat 24 sebagai berikut:

َ ‫اد َها َوَم َٰس ِك ُن َت ْر‬


‫ض ْوَن َهٓا‬ َ ‫ٰج ُك ْم َو َع ِش َيرتُ ُك ْم َو َْأم َٰو ٌل ٱقَْت َر ْفتُ ُم‬
َ ‫وها َوتِ َٰج َرةٌ تَ ْخ َش ْو َن َك َس‬ ُ ‫قُ ْل ِإن َكا َن َءابَٓاُؤ ُك ْم َو َْأبنَٓاُؤ ُك ْم َوِإ ْخ َٰونُ ُك ْم َوَأ ْزَو‬
ِِ ٰ ِ ِ ِ ِ ٰ ‫ب ِإل َْي ُكم ِّمن ٱللَّ ِه ورسولِ ِهۦ و ِج َه ٍاد فِى سبِيلِ ِهۦ َفَتربَّصو۟ا حت‬
َ ‫َّى يَْأت َى ٱللَّهُ ب َْأم ِرهۦ ۗ َوٱللَّهُ اَل َي ْهدى ٱلْ َق ْوَم ٱلْ َفسق‬
‫ين‬ َ ُ َ َ َ ُ ََ َ َّ ‫َأح‬
َ
Artinya: Katakanlah: “jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad
di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
8. HADIST TENTANG ETIKA BISNIS

NENENG SETIAWATI
Kunci etika bisnis sesungguhnya itu terletak pada pelakunya. Itu sebabnya misi
diutusnya Rasulullah SAW kedumin adalah untuk memperbaiki akhlak manusia yang telah
rusak.
Etika bisnis yang disebutkan dalam hadits Rasulullah adalah :
1. Kejujuran
2. Amanah
3. Keramahtamahan
4. Ta’awn ( tolong menolong )
5. Menjelek-jelekkan bisnis orang lain agar orang membeli kepadanya
6. Tidak melakukan sumpah palsu
Cara bisnin ini dikenal dengan jual beli najasyi, yaitu menawar harga tinggi
untuk menipu pengunjung atau calon pembeli lainnya. misalnya dalam suatu
transaksi atau pelanggan
1. Kejujuran
Kejujuran merupakan hal yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan
manusia, sikap jujur seharusnya tertanam pada segala bidang termasuk dalam etika
berbisnis. Sikap jujur juga akan mempengaruhi kesuksesan bisnis. Berikut contoh hadits
yang memerintahkan untuk berlaku jujur
‫ إلى عن ابن من الصدق عندي إلى البر وإن البر يهدي إلى احل ِة وإلى الرجل ليصدق‬: ‫عن ا نل ب\ي صلى هلال عليه وسلم قال‬
‫ وإن الكذب بيدي إلى الفجور وإن الفجور يهدي إلى وإن الرجل يكتب حتى يكتب عند هلال كذانا‬، ‫حتى يكتب عند هلال صديقها‬
)‫(متفق عليه‬
"Dari Ibn Mas'ud ra dari Nabi SAW bersabda. "Sesungguhnya Kejujuran membawa
pada kebajikan dan kebajikan membawa pada surga dan sesungguhnya seseorang benar-
benar jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya
kebohongan membawa pada keburukan dan keburukan itu membawa pada neraka dan
sesungguhnya seseorang benar-benar dusta sehingga dicatat oleh Allah sebagai pendusta
"(Riwayat Bukhari Muslim)
Hadits di atas menjelaskan bahwa kejujuran membawa kepada kebajikan. Orang
yang selalu berbuat jujur, niscaya hidupnya selalu diliputi dengan sikap dan perilaku baik
karena in tidak menipu dirinya atau orang lain. Sebaliknya, kebohongan membawa pada
keburukan. Orang yang selalu berbuat bobong akan membohongi dirinya sendiri dan orang
lain, meskipun meakukan keburukan in akan tetap merasa benar sehingga tidak menyesal
dan terus menerus melakukannya.
2. Amanah
Amanah adalah kunci utama agar konsumen tidak meninggalkan kita. Jika
konsumen sudah pergi, maka bisa dipastikan usaha kita pun akan ikut hancur. Oleh karena
itu, kepercayaan merupakan faktor terpenting bagi kelangsungan usaha. Bersikap dan
berperilaku
amanah sangatlah dianjurkan oleh Islam dan orang yang tidak amanah disebut pengkhianat,
termasuk salah satu ciri orang munafik. Pengkhianatan merupakan perbuatan yang sangat keji.
Sehingga Rasulullah mengategorikan khianat sebagai salah satu ciri orang munafik,
sebagaimana sabdanya:
‫ ثالث من كن فيه كان منافناحصلة مين كانت في حضرة من ا نل فاق‬: ‫عن عبد هلال بن عمر أن ا نل بي صل هلال عليه وسلم قال‬
)‫حتى يدعها إذا الولمن خالق\ا ومن جان وإذا حدث كذب وإذ عهد غدير (رواه البخرى‬

"Dari Abd Allah ihn Amr bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, barangsiapa
memilikinya maka ia benar benar munafik dan barangsiapa memiliki sebagian dari empat itu,
maka ia memiliki salah satu sifat kemunafikan hingga meninggalkannya, yaitu jika diberi
amanat mengkhianati, jika berbicara berdusta, dan jika berjanji mengingkari " (HR. Bukhari)
3. Kerumahtamahan
Dalam dunia bisnis keramahtamahan juga penting untuk dijaga. Terutama bisnis
yang berkaitan dengan jasa dan pelayanan. Seringkali orang tertarik untuk membeli sesuatu
karena keramahan yang diperlihatkan oleh penjual. Oleh sebab ini, seorang pebisnis sangat
dianjurkan untuk mempunyai jiwa dan sikap kepribadian yang baik. Hal ini sejalan dengan
hadits Rasulullah berikut:
‫ إن هذا المال لحضرة حلوة‬: ‫عن حكيم بن حزام فإ\ن سألت ا نل بي صلى هلال عليه وسلم فالصاق ثم\ سالكة والخطابي م قال‬
)‫فمن أخذه بطيب نفس بإشراف الفيس لم يترك له فيه وكان كالذى يأكل وال يشبع الشلل (روه الشم‬

"Dari Hakim im Hizam katanya: Aku meminta sesuatu kepada Nabi SAW lalu ia
memberikannya kepadaku kemudian aku memintanya lagi dan memberikan kepadaku, lalu
aku minta lagi dan ia memberiku lagi. Kemudian Nabi bersabda, "Sesungguhnya harta ini
hijau indah lagi manis. Barangsiapa yaang mengambilnya dengan jiwa yang baik, maka akan
diberkahi dan barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa yang boros, maka tidak akan
diberkahi seperti orang yang makan tapi tidak kenang-kenang. Tangan di atas lebih baik
daripada tangan di bawah " (HR. Muslim)
4 Ta'awn (Tolong Menolong)
Pelaku bisnis menurut Islam, tidak hanya sekedar mengejar keuntungan sebanyak-
banyaknya sebagaimana yang diajarkan dalam ekonomi kapitalis, tetapi juga berorientasi
kepada sikap ta 'awn (tolong menolong) sebagaimana implikasi sosial kegiatan bisnis."
Sebagaimana menurut hadits nahi:
‫نبي صل هلال عليه وسلم حاجة لي بها (متفق عليه وا لفظ وقب ابين باأل \مس قل بلها فأما اليوم الرجل البحري‬
"Dari Ma bad ibn Khalid, katanya: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Bersedekahlah karena (suatu saat akan datang masa) dimana seseorang berjalan untuk
memberikan sedekahnya, tetapi orang yang akan diberinya menolak) seraya berkata.
Seandainya kamu membawanya kemarin, niscaya aku akan menerimanya, tetapi kalau saat
ini
aku tidak membutuhkannya maka tidak ada orang yang menerima sedekah itu (HR Al
Bukhori Muslim, lafal hadis tersebut riwayat Bukhari)
5. Menjelek-jelekkan bisnis orang lain agar orang membeli kepadanya
Seorang pebisnis tidak diperbolehkan mencari-cari kejelekan barang dagangan
orang lain, tidak boleh buruk sangka, memata-matai dan mendengki, iri hati, dan
bermusuhan dengan bisnis yang lain. Rasulullah bersabda:

‫ وبالم والظن فإن الفضل أكدت الحديث وال تخشوا والتحسس‬: ‫عن ابي هريرة أن رسول هلال صلى هلال عليه وسلم فان‬
)‫والنتاقو وال تحاسدو وال با عضو وال الدائروا وكونوا عبادهلال اخوان (رواه مسلم‬

"Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Jauhilah


prasangka karena sesungguhnya prasangka itu pembicaraan yang paling dusta, jangan
mencari-cari kesalahan, jangan saling memata-matal jangan saling mendengki, jangan
saling iri, jangan saling membenci, jangan saling bermusuhan, dan jadilah hamba-
hamba Allah yang bersaudara." (HR. Muslim)

9. NILAI-NILAI DASAR EJONOMI ISLAM

TOHA BUDI SETIAWAN


‫دق َي ْه ِد ْي ِإلَى الْبِ ِّر َو ِإ َّن الْبِ َّر َي ْه ِدي ِإلَى‬َ ‫الص‬ّ َّ‫عن ابن مسعود رضي اهلل عنه عن النبي صلى اهلل عليه وسلم قال َأن‬
‫ب َي ْه ِد ْي ِإلَى الْ ُف ُج ْوِر َوِإ َّن الْ ُف ُج ْوَر َي ْه ِد ْي ِإلَى النَّا ِر‬ ِ ِ ِ ِ ‫الرجل لَيص ُد ُق حتَّى يكْت‬ ِ ‫ال‬
َ ‫ب ع ْن َد اللّه صد ِّْي ًقا َو ِإ َّن الْ َكذ‬
َ َ ُ َ ْ َ َ ُ َّ ‫ْجنَّة َوِإ َّن‬ َ
)‫ (متفق عليه‬.‫ب ِع ْن َد الل ِّه َك َّذابًا‬ ِ
ُ ‫َوِإ َّن َّلر ُج َل لَيَكْذ‬
َ َ‫ب َحتَّى يُكْت‬
1. Kejujuran
Dari ibnu mas’ud ra. Dari nabi saw. Bersabda sesungguhnya kejujuran membawa
pada kebajikan dan kebajikan membawa pada syurga dan sesungguhnya seseorang benar-
benar jujur sehingga ditulis disisi allah sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya
kebohongan membawa pada keburukan dan keburukan itu membawa pada neraka
sehingga seseorang benar-benar dusta sehingga dicatat oleh allah sebagai pendusta.
(Riwayat Bukhori dan muslim).

‫ت فِ ْي ِه‬
ْ َ‫صا َوَم ْن َكان‬ ِ ِ ِِ
ً ‫ث َم ْن ُك َّن ف ْيه َكا َن ُمنَاف ًفا َخال‬
ٌ ‫ ثَاَل‬: ‫بي صلى اهلل عليه وسلم قال‬ ّ ّ‫عن عبد اهلل ابن عمر و أ ّن الن‬
)‫ (رواه البخاري‬.‫اه َد غَ َد َر‬ َ ‫ب َوِإ َذا َع‬ َ ‫ ِإ َذاْؤ تُ ِم َن َخا َن َوِإ َذا َحد‬: ‫اق َحتَّى يَ َد َع َها‬
َ ‫َّث َك َّذ‬ َّ ‫صلَةٌ ِم َن‬
ِ ‫الن َف‬ ْ َ‫صلَةٌ ِم ْن ُه َّن َكان‬
ْ ‫ت َخ‬ ْ ‫َخ‬
2. Amanah
Dari ‘Abd allah bin umar ra. Bahwasanya rosulullah saw. Bersabda ada tiga
perkara barang siapa memilikinya. Maka ia benar-benar munafik dan barang siapa yang
memiliki sebagian dari yang empat itu, maka ia memiliki salah satu sifat kemunafikan
hingga meninggalkannya. Yaitu jika diberi amanat berhianat, jika berbicara berdusta, dan
jika berjanji mengingkari.(HR.Bukhori).
‫ْجن َِّة‬ ِ ِِ ِ
َ ‫ ُدلَّن ْي َعلَى َع َم ٍل َأ ْع َملُهُ يُ ْدن ْين ْي م َن ال‬: ‫بي صلى اهلل عليه وسلّم فقال‬ ّ ّ‫اء َر ُج ٌل إلى الن‬ َ ‫عن ابي ايوب قال َج‬
‫ال‬
َ َ‫الر ُج ُل ق‬َّ ‫ب‬ َ ‫ك َفلَ َّما ذَ َه‬ َ ‫الزَكاةَ ذَ َارِح ِم‬ َ َ‫اع ُدنِ ْي ِم َن النَّا ِر ق‬
َّ ‫ َت ْعبُ ُد اهللَ َواَل تُ ْش ِر ُك بِ ِه َشًئا َوتُِق ْي ُم‬: ‫ال‬
َّ ‫الصاَل ةَ َو تُْؤ تِى‬ ِ ‫ويب‬
َُ َ
.)‫ْجن َِّة (رواه مسلم‬ ِ
َ ‫ك بِ َما ََأم َر بِه َد َخ َل ال‬َ‫س‬ َّ ‫ ِإ ْن تَ َم‬: ‫اهلل صلى اهلل عليه وسلّم‬ ِ ‫رسو ُل‬
ُْ َ
3. Ketuhanan
Dari ayyub ra. Katanya seseorang laki-laki datang kepada nabi saw. Lalu berkata,
tunjukan kepadaku tentang perbuatan yang dapat mendekatkanku ke surga dan
menjauhkanku dari neraka. Nabi bersabda kamu sembah allah dan jangan sekutukan
dengan sesuatu apapun. Dirikan sholat, tunaikan zakat, dan sambunglah tali
persaudaraanmu.’’ketika laki-laki itu pergi, Rosulullah bersabda.’’jika ia berpegang ia
berpegang dengan apa yang diperintahkan kepadanya, maka ia akan masuk syurga. (HR.
Muslim).
ِ ‫ض ول‬
َّ ‫َك َّن ال ِْغنَى‬
ِ ‫الن ْف‬ ِ ِ ‫ لَي‬: ‫ال رسول اهلل صلّى اهلل عليه وسلّم‬
.)‫س (رواه مسلم‬ َ ِ ‫س الْغنَى َع ْن َك ْث َرة ال َْع َر‬
َ ْ َ َ‫عن أبي هريرة ق‬
4. Kenabian
Dari abu huroiroh ra. Katanya rosulullah saw. Bersabda “yang disebut kaya
bukanlah karena banyak harta benda tetapi yang disebut kaya adalah kaya jiwa.(HR.
Muslim)

‫ َي ُق ْو ُل ُكلُّ ُك ْم َر ٍاع َوُكلُّ ُك ْم َم ْسُؤ ْو ٌل َع ْن َر ِعيَّتِ ِه (رواه‬: ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ُ ‫ال َس ِم ْع‬
َ ‫ت َر ُس ْو ُل اهلل‬ َ َ‫عن عبد اهلل ابن عمر ق‬
.)‫البخاري‬

5. Pertanggung Jawaban
Dari abdillahibni umar ra. Berkata saya mendengar rosulullah saw. Berkata setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap permasalahan akan dimintai pertanggung jawaban.
(HR. Bukhori).

10.KONSUMSI DALAM EKONOMI ISLAM


ANDIKA KHOIRUL BAIS

A. Pengertian Konsumsi Islam

Konsumsi adalah suatu bentuk perilaku ekonomi yang asasi dalam

kehidupan manusia. Setiap makhluk hidup pasti melakukan aktivitas

konsumsi termasuk manusia. Pengertian konsumsi dalam ilmu ekonomi tidak

sama dengan istilah konsumsi dalam kehidupan sehari-hari yang diartikan

dengan perilaku makan dan minum. Dalam ilmu ekonomi konsumsi adalah

setiap perilaku seseorang untuk menggunakan dan memanfaatkan barang dan


jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 1

Konsumsi merupakan satu dari tiga pokok ekonomi selain produksi

dan distribusi. Konsumsi secara umum dimaknai sebagai tindakan untuk

mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda, seperti memakan

makanan, memakai baju, mengendarai sepeda motor, menempati rumah, dan

lain-lain. Dalam berkonsumsi seseorang atau rumah tangga cenderung untuk

memaksimumkan daya guna atau utility-nya.

Konsumsi itu sendiri bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan.

Dengan konsumsi, seseorang dapat terhindar dari kesulitan dan problem yang

menghalanginya. Oleh karena itu dengan konsumsi kelangsungan kehidupan

bisa diteruskan.3

B. Urgensi Konsumsi dalam Islam

Dalam kehidupan manusia tidak akan mampu untuk menunaikan

kewajiban ruhiyah (spiritual) dan ‘amaliyah (material) tanpa terpenuhinya

kebutuhan primer seperti makan, tempat tinggal, maupun keamanan.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut merupakan elemen kehidupan manusia.

C. Dasar-Dasar dan Prinsip-Prinsip Konsumsi dalam Islam

Dalam hal konsumsi, al-Qur‟an memberi petunjuk yang sangat jelas

dan mudah dipahami, al-Qur‟an mendorong untuk menggunakan barang-

barang yang baik (halal) dan bermanfaat sesuai dengan firman Allah surat al-

Baqarah : 168.

‫الش ۡي ٰط ِ ؕن اِنَّهٗ لَـ ُكمۡ َع ُد ٌّو‬


َّ ‫ت‬ِ ‫ض ح ٰلاًل طَيِّبا ۖ وَّاَل َتتَّبِع ۡوا ُخطُٰو‬
ُ ً
ۡ ِ ِ
َ ِ ‫َّاس ُكلُ ۡوا م َّما فى الاَ ۡر‬
ُ ‫ٰيٓاَُّي َها الن‬

‫ُّمبِ ۡي ٌن‬
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.”

Al Qur’an surat Al Baqoroh 172 .

ِ ‫ٰيَٓ َُّأي َها ٱلَّ ِذين ءامنُو۟ا ُكلُو ۟ا ِمن طَيِّ ٰب‬
‫ت َما َرَزق ْٰنَ ُك ْم َوٱ ْش ُك ُرو ۟ا لِلَّ ِه ِإن ُكنتُ ْم ِإيَّاهُ َت ْعبُ ُدو َن‬ َ ََ َ

“Hai orang orang yang beriman, makanlah diantara rizki yang baik baik
yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Alloh jika benar
benar kepadanya kamu menyembah “

Dan alloh pun melarang manusia untuk mengonsumsi suatu barang

yang di dalam nya terdapat unsur unsur yang menjijikan,sesuai firman alloh

dalama Al Quran suroh Al A’rof 157,

‫الر ُس ْو َل النَّبِ َّي ااْل ُِّم َّي الَّ ِذ ْي يَ ِج ُد ْونَهٗ َمك ُْت ْوبًا ِع ْن َد ُه ْم فِى الت َّْو ٰر ِىة َوااْلِ نْ ِج ْي ِل يَ ُْأم ُر ُه ْم‬َّ ‫اَلَّ ِذيْ َن َيتَّبِعُ ْو َن‬
‫ص َر ُه ْم‬ ِ ِ ‫ىهم َع ِن الْم ْن َك ِر وي ِح ُّل ل َُهم الطَّيِّ ٰب‬
َ ‫ت َويُ َح ِّر ُم َعلَْي ِه ُم الْ َخ ٰبۤ ِٕى‬ ِ ِ
ْ ‫ض ُع َع ْن ُه ْم ا‬ َ َ‫ث َوي‬ ُ َُ ُ ْ ُ ‫بال َْم ْع ُر ْوف َو َي ْن ٰه‬
ۤ ْٓ ‫ص ُر ْوهُ َو َّاتَبعُوا الن ُّْو َر الَّ ِذ‬ ِ
َ ‫ي اُنْ ِز َل َم َعهٗٓ ۙاُو ٰل ِٕى‬
‫ك ُه ُم‬ ْ َ‫َوااْل َ ْغ ٰل َل الَّتِ ْي َكان‬
َ َ‫ت َعلَْي ِه ۗ ْم فَالَّذيْ َن ٰا َم ُن ْوا بِهٖ َو َع َّز ُر ْوهُ َون‬
‫ࣖ ال ُْم ْفلِ ُح ْو َن‬

“Yaitu orang orang yang mengikuti rosululloh,nabi yang ummiy yang


tidak bisa baca tulis yang namanya mereka dapati tertulis dala taurot dan
injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat pada yang
ma’ruf dan mencegah pada yang mungkar ,dan yang menghalalkan pada
yang baik baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk buruk
bagi mereka, dan membebaskan beban beban dan belenggu belenggu yang
ada pada mereka,adapun orang orang yang beriman
kepadanya,memulyakannya menolongnya dan yang mengikuti cahaya
yang terang yang diturunkan padanya (Al Quran) mereka itulah orang
orang yang beruntung.”

Disini Islam memerintahkan agar manusia dalam mengkonsumsi segala

sesuatu di dunia ini pada barang atau jasa yang baik dan halal yang telah

disediakan oleh Allah kepada mereka. Mereka juga diperintahkan agar tidak

mengikuti langkah-langkah syaitan yang berusaha menggoda manusia untuk


mau mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah dan menghalalkan sesuatu

yang sudah jelas diharamkan alloh swt .

Islam mengajarkan kepada kita agar dalam mengeluarkan (membelanjakan)

harta, tidak berlebihan dan juga tidak kikir atau pelit, karena sifat berlebih-

lebihan dan kikir merupakan sifat yang akan merusak jiwa, harta, dan juga

memberikan efek negatif terhadap masyarakat.

seperti dalam firman alloh surat al furqon ayat 67,

ِ ِ
َ ِ‫َم َي ْق ُت ُر ْوا َو َكا َن َب ْي َن ٰذل‬
‫ك َق َو ًاما‬ ْ ‫َوالَّذيْ َن اذَٓا اَْن َف ُق ْوا ل‬
ْ ‫َم يُ ْس ِر ُف ْوا َول‬

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak


berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-
tengah antara yang demikian.
kesederhanaan, mengonsumsi sesuai dengan kebutuhan dan
tidak berlebih-lebihan sesuai firman alloh, QS (Al A’rof) 31

ُّ ‫;ل َم ْس; ; ; ِج ٍد َّو ُكلُ ; ; ْ;وا َوا ْش; ; ; َر ُب ْوا َواَل تُ ْس; ; ; ِر ُف ْو ۚا اِنَّهٗ اَل يُ ِح‬
۞ ‫ب‬ ِّ ; ;‫ٰيبَنِ ْٓي ٰا َد َم ُخ; ; ; ُذ ْوا ِز ْينَتَ ُك ْم ِع ْن; ; ; َد ُك‬
‫ال ُْم ْس ِرفِ ْي َن‬

“...Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya


Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih- lebihan.
Dalam islampun alloh melarang manusia untuk mengonsumsi sesuata
yang merugikan dan membahayakan, diantaranya yaitu khomer . Al Loh
menegaskan tentang larangan manusia untuk mengonsumsinya dalam Al Quran
surat Al Baqoroh 219.

۞ ‫س َواِثْ ُم ُه َمٓا اَ ْكَب ُر ِم ْن‬ ِ ۖ ‫ك َع ِن الْ َخ ْم ِر َوال َْم ْي ِس ۗ ِر قُ ْل فِ ْي ِه َمٓا اِثْ ٌم َكبِْي ٌر َّو َمنَافِ ُع لِلنَّا‬ َ َ‫يَ ْسـَٔلُ ْون‬
ِ ٰ‫ك يبيِّن ال ٰلّهُ لَ ُكم ااْل ٰي‬
َ‫ت ل ََعلَّ ُك ْم َتَت َف َّك ُر ْو ۙن‬ ِ ِ َ َ‫َّن ْف ِع ِه َم ۗ[ا َويَ ْسـَٔلُ ْون‬
ُ ُ َُ َ ‫ك َماذَا ُي ْنف ُق ْو َن ەۗ قُ ِل ال َْع ْف ۗ َو َك ٰذل‬

Artinya: mereka bertnya kepadamu tentang khomer dan judi.


Katakananlah : pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat
bagi manusia, tetapi dosa keduanya sangat besar dari pada manfaat nya; dan
mereka bertanya kepada mu apa yang mereka nafkahkan, katakanalah:’yang
lebih dari keperluan”.demikianlan alloh menerangkan ayat ayatnya kepadamu
supaya kamu berfikir .
Selain itu pula dalil yang menerangkan tentang larangan khomer terdapat
dalam (QS. Al maidah 90 )
ِ ِ ِ
ُ‫اجتَنُِب ْوه‬
ْ َ‫الش ْي ٰط ِن ف‬ ٌ ‫اب َوااْل َ ْزاَل ُم ِر ْج‬
َّ ‫س ِّم ْن َع َم ِل‬ ُ ‫ص‬َ ْ‫ٰيٓاَُّي َها الَّذيْ َن ٰا َم ُن ْٓوا انَّ َما الْ َخ ْم ُر َوال َْم ْيس ُر َوااْل َن‬
‫ل ََعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْون‬

Wahai orang orang yang beriman sesungguhnya minuman


khomer,berjudi (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak
panah adalah prbuatan yang keji dan termasuk perbuatan syetan, maka jauhilah
perbuatan perbuatan tersebut agar kamu beruntung “ (QS. Al maidah 90 )
Dan disebutkan pula dalam hadis rosul riwayat ibnu malik dan ibnu hajjah
tentang larangan Sesutu yang menyebabkan bahaya.

‫ رواه مالك وابن ماجه‬. ‫ال ضرر وال ضرار‬: ‫قال النبي صلى اهلل علية وسلم‬

Yang artinya :tidak memberikan madhorot pada diri sendiri dan tidak
memberikan madhorot pada orang lain. (Riwayat malik dan ibnu majah)

Anda mungkin juga menyukai