Sesi 2 - Peran Konselor Awam (Suherni Santoso)
Sesi 2 - Peran Konselor Awam (Suherni Santoso)
19 Agustus 2023
Peran
Konselor
Awam
1 Kor. 13
1 Korintus 12:1-11
Siapa Konselor Awam?
Memiliki hati-beban terhadap anak remaja-pemuda
Tidak sekedar menjalankan tugas, tapi sebagai satu panggilan
Ketertarikan pada kehidupan para siswa
Suka mengamati tingkah laku mereka
Peduli pada semua siswa, tidak pilih-pilih
Keinginan membangun kedekatan dengan mereka
Menolong siswa menghadapi kesulitan mereka, turut merasakan pergumulan
mereka
Membimbing mereka menemukan dan mengembangkan bakat mereka
Memberi semangat dan memotivasi mereka
Menjadi ‘orang tua’ bagi mereka, menjadi teman bicara yang mau
mendengar keluhan mereka tanpa cepat-cepat memberi nasihat
Memperlengkapi diri agar semakin efektif dalam menjalankan peran dan
tanggung jawab sebagai guru sekaligus konselor bagi mereka
Siapa Konselor Awam?
1 2 3
CONNECTING UNDERSTANDING RESPONDING
Menjangkau hati siswa Memahami dan mengenal siswa Mengantar siswa pada
pertumbuhan
Connecting = TO LOVE Undesrtanding = TO KNOW
Responding = TO GROW
Peran Konselor Awam
1. Connecting = TO LOVE Bagaimana caranya?
KEPEKAAN ‘membaca’ situasi Memulai PERCAKAPAN dengan spirit CARING
dan orang-orang di sekitar kita ➢ Hindari kata, kalimat, nada bicara yang menghakimi,
meremehkan, memberi label, komentar atau penilaian negatif.
termasuk anak didik di sekolah
➢ Memilih topik pembicaraan yang membangun keakraban
AKTIF mencari peluang untuk (relevan, sesuai konteks, seputar peristiwa yang terjadi).
mendekatkan diri pada Memiliki AWARENESS of body language terhadap diri sendiri
mereka ataupun orang lain dan KETERKAITAN semua elemen komunikasi.
➢ Body language: penampilan, ekspresi wajah, tatapan mata, sikap, postur
Menghadirkan spirit yang dan gerak tubuh.
PEDULI dengan memberi ➢ Elemen dalam komunikasi : 7% kata/kalimat yang diucapkan – 38% suara-
nada bicara – 55% body language (Dr. Albert Mehrabian’s 7- 38-55 rule)
perhatian dan menjadi teman
Menghadirkan suasana KONDUSIF
bicara bagi mereka
➢ Sepanjang pertemuan menunjukkan sikap ramah, bersahabat, tidak
INISIATIF menolong mereka dibuat-buat dan ketertarikan pada apa yang disampaikan.
yang membutuhkan bantuan ➢ Unconditional positive regard, penuh penerimaan dan sikap menghargai ,
yang membuat orang mau bicara, berani terbuka untuk sharing (sudah
ada emotional readiness).
Mari berlatih dan praktekkan
Pada jam istirahat atau saat kegiatan sekolah berlangsung, SECARA KHUSUS/SENGAJA mendekati siapa
saja yang ada saat itu, BUKAN sekedar obrolan basa-basi dan tidak dilakukan dengan tergesa-gesa
karena ada hal lain yang harus segera dikerjakan.
Kepada siapa? Misal:
➢ siswa yang pendiam, jarang berinteraksi dengan teman-temannya, sibuk dengan gadget,
tampak sering sendiri, tidak peduli dengan sekitarnya, atau sebaliknya, siswa yang terlalu aktif, atau
tiba-tiba ceria, dsb.
➢ siswa yang tidak terbiasa disapa untuk diajak bicara, tampak murung, sedang melamun, baru
mengalami kedukaan.
➢ Siswa baru yang belum mengenal teman-temannya atau hanya mengenal satu-dua teman.
➢ Siswa yang pasif, tidak suka dengan kegiatan sekolah, tiap hari hanya datang lalu pulang.
Catatan: Konselor tidak cepat berasumsi, atau mengambil kesimpulan, raut wajah yang tampak happy,
tertawa, tersenyum, tidak selalu pertanda tidak sedang bergumul dengan masalah.
Mari berlatih dan praktekkan
Selamat pagi Tina.., sudah sarapankah pagi ini?
jika belum sarapan ibu ada biscuit kalau kau mau…
Selamat pagi Andre.., hati-hati nanti kamu terjatuh….
Tampaknya tadi pagi kamu tergesa-gesa ya.., siapa yang mengantarmu hari ini? Apakah
rumahmu cukup jauh dari sekolah?
Hai Andi.., bagaimana kabarmu hari ini? Sepertinya ada yang kamu sedang pikirkan? Jika perlu
bantuan bapak jangan sungkan ya.. Kamu bisa cari bapak kalau diperlukan..
Bagaimana kabar orang tuamu? Mereka sehatkah? Bagaimana kesibukan orang tuamu? Salam
ya untuk mereka..
Bagaimana studimu? Apakah ada kesulitan? Bidang studi apa yang kamu paling sukai?
Bagaimana situasi tadi di kelas? Apa kamu senang bersekolah disini?
Apa hobimu? Apa kegiatanmu sepulang sekolah? Bagaimana kamu mengisi akhir pekanmu?
Bagaimana liburanmu?
Dengan siapa kamu berteman? Bersahabat?
Saat siswa merasa dirinya disambut, disapa, diperhatikan, dipedulikan, diterima, maka ia juga
akan merasa dirinya dihargai dan mulai berani untuk bicara, Siap untuk masuk dalam
percakapan yang lebih dalam, lebih personal, tentang diri, keluarga, atau situasi yang sedang ia
alami.
Peran Konselor Awam
dan terbebas dari kebiasaan buat, terlalu formal, jaga image, kaku.
Counselor mind vs Natural mind yang memikirkan tentang anak yang nakal yang perlu
di-disiplin.
“Kamu tidak boleh melakukan itu, nanti bisa dihukum Tuhan loh!” - NM
“Kadang kita melakukan kesalahan dengan berbagai alasan meskipun tahu ada
resiko-resiko yang bisa terjadi” - CM
Counselor mind vs Parentals' mind yang ingin melindungi dan menolong anaknya.
“Kamu harus lakukan usaha keras supaya bisa segera beres dari masalah” - PM
“Tampaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah
tersebut ya, apa yang kira-kira akan kamu lakukan terlebih dulu?” - CM
Counselor mind vs Teacher's mind yang ingin supaya anak didiknya berhasil lulus.
“Kalau kamu malas belajar dan sering tidak mengerjakan tugas, bagaimana kamu bisa
naik kelas? – TM
“Keberhasilan untuk menempuh jenjang berikutnya tentu membutuhkan usaha dan
kerja keras ya…, karena memang itulah tanggung jawab seorang murid” - CM
Faktor pemicu
jauh. Anda : Jika ada kesempatan mengajak istri, senang sekali bisa
berkenalan juga..
Kevin : Saya juga berharap bisa mangajak istri pak, mungkin lain waktu..
Anda : Kami juga sedang merencanakan acara kebersamaan yang
melibatkan orang tua, siswa-siswi dan semua pengajar..
informasi lebih lanjut akan segera kami sampaikan..
orang tua siswa A sejak lama, hanya Anda : Senang melihat kehadiran ibu kembali setelah tiga tahun kita melewati pandemi..
Ibu A : Iya bu, anak pertama saya sudah kembali ke Melbourne, suami juga sudah
belum pernah ada waktu khusus
kembali bekerja on-site di kantor, bahkan tidak jarang pulang larut malam, adakalanya
untuk mengenal lebih jauh, dan Anda juga keluar kota lagi seperti sebelum pandemi…
Anda : Oo... Jadi waktu ibu lebih banyak melakukan aktivitas di rumah ya bu.., sekolah ini
sudah kembali mengadakan pertemuan orrang tua siswa dan guru, jika ibu berkenan bisa
hadir.
Ibu A : Wah! Saya sebenarnya senang bu kalau bisa hadir, dapat wawasan baru.., tapi
lihat nanti ya bu, lagi-lagi saya tidak berani janji (tertawa)..
Anda : Baik bu Ana, saya tunggu kedatangan ibu.. Mohon pamit ya bu, saya ada
persiapan mengajar, sampai jumpa lain waktu...
Mari berlatih dan praktekkan
LISTENING SKILL
A, siswi SMA tingkat 12 datang menemui Anda atas keinginannya sendiri, ia memasuki ruangan nyaris tanpa suara dan berdiri di
depan Anda dengan kepala tertunduk tanpa mengatakan apapun sampai Anda menyapa dan mempersilahkan ia duduk.
Dengan suara perlahan ia mengatakan: “Saya tidak dapat menyelesaikan studi tahun ini karena ada kendala. Setiap kali
mengerjakan tugas saya selalu merasa hasil pekerjaan saya jelek, saya minder dengan teman-teman yang sudah
menyelesaikan dan mengumpulkan tugas mereka, belum lagi saya harus mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi ujian
akhir. Saya takut dan panik kalau ada yang tanya tentang studi, rasanya tegang tidak tahu harus bilang apa sampai otot
persendian terasa kaku dan sempat tremor.
Saya kesal dengan diri saya sendiri yang selalu menyusahkan orang lain, kadang saya berpikir lebih baik kalau saya tidak ada,
tidak merepotkan orang lain. Tapi saya merasa bersalah kalau sampai tidak lulus dan tidak bisa melanjutkan studi untuk kelak
saya bisa bekerja dan membantu mama dan adik. Saya selalu ingat pesan papa sebelum meninggal, jaga mama dan
dedek…”. Sampai disini ia terdiam, ia hanya menghela nafas dan tidak mampu lagi menahan tangis.
Mari berlatih dan praktekkan
LISTENING SKILL
B, seorang siswa baru dirujuk ibunya datang menemui Anda, ia langsung masuk ke dalam ruangan dan duduk sambil melipat
kedua tangannya menatap Anda tanpa mengatakan sepatah kata apapun.
Sebelumnya Anda sudah mendapatkan informasi dari ibunya terkait dengan masalah akademik dan kesulitan siwa tersebut
dalam beradaptasi dengan kehidupan di lingkungan sekolah yang lama. Ia lebih sering sendiri, di kelas tidak banyak bicara
ataupun berinteraksi dengan siswa-siswi lain kecuali jika guru mengajukan pertanyaan kepada dirinya, kadang ia juga tidak
menjawab.
Sementara di rumah B lebih banyak berada di kamar dan bisa berjam-jam main game dengan beberapa teman SMP sampai
selalu harus diingatkan untuk mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah. B tinggal berdua dengan Ibunya karena Ayah bekerja
di luar kota dan jarang sekali pulang ke rumah, komunikasi dengan Ayah juga hanya sesekali, itupun tidak banyak hal yang
dibicarakan.
Apa yang ia katakan kepada Anda sebatas apa yang Anda tanyakan, ia merasa dirinya tidak ada masalah. Ibunya sering
menanyakan pada Anda perkembangan anaknya selama konseling.